Organ reproduksi pada manusia terdiri dari organ reproduksi laki-laki dan perempuan. Organ laki-laki terdiri dari testis, vas deferens, dan penis, sementara organ perempuan terdiri dari ovarium, rahim, dan vagina. Kedua organ bekerja sama untuk melakukan reproduksi secara seksual melalui proses pembuahan dan kehamilan.
2. Kelompok 7
Adinda Fathah Gifary ( IX C / 02 )
Berkah Fitriyanto ( IX C / 07 )
Kuncoro Rilo Pambudi ( IX C / 18 )
Puput Noviyanti Rafiqka N. ( IX C / 28 )
Selamat menyaksikan.......
3. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya
terbentuknya individu baru terjadi karena bertemunya sel kelamin
jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum).
7. Testis berjumlah sepasang, yaitu disebelah kanan dan kiri dengan ukuran yang berbeda.
Testis merupakan organ kecil yang berdiameter ±5 cm. Testis membutuhkan suhu yang
lebih rendah dari suhu luar (37o
C) agar dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu testis
terletak di bagian dalam suatu kantong yang disebut kantong skrotum. Fungsi testis, antara
lain:
•Berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma.
•Berfungsi untuk menghasilkan hormon kelamin jantan (androgen)
HOME
9. Skrotum adalah kantong yang melindungi testis dan sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum
berwarna gelap dan berlipat-lipat. Didalam skrotum terdapat otot polos yang mengatur jarak testis ke
dinding perut. Fungsi utama skrotum adalah sebagai pengatur suhu testis. Dalam menjalankan fungsi
utamanya, testis dapat mengubah ukurannya.
Jika suhu udara DINGIN, maka skrotum akan menyempit dan testis akan dekat dengan tubuh, sehingga
suhunya akan menjadi lebih hangat.
Sebaliknya, juka suhu udara PANAS, maka skrotum akan mengendur, akibatnya luas permukaan skrotum
akan melebar dan panas dapat dikeluarkan, sehingga suhu testis akan tetap stabil.
Saat sperma dalam keadaan jumlah banyak, maka skrotum pun juga ikut melebar (mengendur).
HOME
10. Vas deferens adalah sebuah saluran yang terbentuk dari otot. Vas
deferens membentang dari uretra dan akan bermuara di epididimis
(kantong sperma). Vas deferens juga menghubungkan testis dengan
epididimis.
HOME
11. EPIDIDIMIS (kantong SPErMa) aDaLaH SaLUran-
SaLUran Yang LEBIH kECIL DarI SaLUran VaS DEFErEnS. organ InI
MEMPUnYaI BEntUk BErkELok-kELok Dan MEMBEntUk BangUnan
SEPErtI toPI. EPIDIDIMIS BErFUngSI SEBagaI tEMPat PEMatangan
Dan PEnYIMPanan SEMEntara SPErMa SEBELUM DIkELUarkan
kELUar tUBUH MELaLUI PEnIS.
HOME
12. Penis tersusun dari jaringan otot, pembuluh darah, dan jaringan
saraf. Penis terdiri dari kepala penis dan batang penis. Pada
bagian kepala penis terdapat kulit yang melapisinya yang disebut
PREPUTIUM. Preputium inilah yang akan diambil secara operatif
saat sunat.
Penis tidak mengandung tulang. Fungsi utama penis yaitu
menyalurkan sperma ke dalam alat kelamin betina.
HOME
13. Dari epididimis, sperma yang hendak dikeluarkan dari tubuh mengalir
malalui vas deferens dan akan masuk ke uretra. Uretra merupakan saluran
dari kandung kemih (vesica urinaria) yang berhubungan dengan vas
deferens. Sperma keluar dari penis melalui uretra.
HOME
15. Struktur sperma terdiri dari kepala sperma, bagian tengah (badan), dan ekor (flagela):
›Pada bagian kepala terdapat nukleus dan akrosom yang dibentuk dari kompleks Golgi. Akrosom
berfungsi menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus ovum.
›Pada bagian tengah, terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk
energi yang digunakan untuk bergerak aktif.
›Pada bagian ekor berupa flagela yang merupakan alat gerak sperma.
HOME
16. Proses Spermatogenesis (Pembentuka
Sperma) Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiverus testis. Mula
– mula, spermatogonium membelah secara mitosis beberapa
kali sehingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium.
Sebagian dari sel-sel spematogonium tersebut terus
membelah secara mitosis, sedangkan yang lain membesar
menjadi spermatosit primer. Karena pembelahan teradi
secara mitosis, maka spermatogonium & spermatosit primer
mempunyai 2n kromosom (diploid).
Kemudian, spermatosit primer membelah secara meisois
(tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder. Karena
membelah secara meiosis, maka spermatosit sekunder
mempunyai n kromosom (haploid).
Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (tahap
II) menghasilkan 2 sel yang juga haploid. Hasil pembelahan
tersebut disebut spermatid. Sel-sel spermatid akan
mengalami diferensiasi (perubahan bentuk) menjadi sperma,
peristiwa ini disebut spermiogenesis. Diferensiasi tersebut
meliputi adanya kepala sperma, badan, dan ekor (flagela).
Spermatogonium (2n)
Mitosis
Spermatosit
Primer (2n)
Meiosis
I
Meiosis
II
Spermatid
(n)
Spermiogenesis
Sperma (n)
Spermatosit
Sekunder (n)
HOME
19. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran
panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar
dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi
janin.
Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses
persalinan(kontraksi).
Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.
Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
HOME
20. VULVA
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri dari :
Mons pubis gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan
mudah karena tertutup oleh rambut pubis.
Labia lipatan seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar (Labia
Mayora) dan bibir dalam (Labia Minora). Labia mayora merupakan bibir yang tebal dan besar. Labia minora,
merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina.
Klitoris terletak pada pertemuan antara labia dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil, penuh dengan sel
saraf sensorik dan pembulun darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
HOME
21. Oviduk/Tuba Fallopi (Saluran Telur)
Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10
cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria.
Fimbria berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam
saluran telur menuju ke dalam uterus setelah proses fertilisasi.
HOME
22. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium berfungsi untuk menghasilkan ovum
Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan ronggaperut bagian bawah.
Ovarium berhasil memproduksi sel telur jikawanitatelah dewasadan
mengalami siklusmenstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasiyaitu pelepasan sel telur
dari ovarium. Ovulasi umumnyaterjadi setiap 28 hari sekali.
HOME
23. VAGINAVAGINA
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm.Vagina dilalui darah pada saat
menstruasi, jalan lahir, dan tempat masuknya sperma. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa
melebar dan menyempit, terutama saat melahirkan. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina
ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara dan selaput ini bisa
robek.
HOME
24. Serviks terletak pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina.
Serviks memproduksi cairan berlendir atau mukus. Saat ovulasi, mukus ini menjadi
lebih banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
HOME
25. ProsesOogenesis(Pembentukan Ovum)
Pada ovarium didalam tubuh embrio (fetus) telah terdapat sekitar
600.000 buah sel induk telur (oogonium), pada umur 5 bulan,
oogonium membelah secara mitosis, membentuk ±7 jt oosit primer.
Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir.
Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer sedang dalam tahap
meiosis I, khususnya berada pada tahap profase I. Ketika seorang
bayi perempuan lahir, ovarium telah berisi sekitar 1-2 jt oosit
primer. Selanjutnya, oosit primer tersebut istirahat (tidak melakukn
pembelahan) samai masa pubertas. Saat anak berumur 7 tahun,
jumlah oosit primer berkurang lagi menadi sekitar 300-400 ribu
oosit primer.
Setelah masuk pada masa pubertas, dan seseorang sudah mengalami
menstruasi, saat kelenjar hipofisis perempuan menghasilkan FSH
(follicle stimulating hormone) yang merangsang oosit primer untuk
melanjutkan pembelahan. Dari pembelahan tersebut, dihasilkan sel
yang ukurannya tidak sama. Sel yang ukurannya kecil disebut
badan polar pertama I. Sel tersebut akan melanjutkan pembelahan
secara meiosis (II). Sel yang berukuran besar disebut oosit
sekunder, yang terus membelah menghasilkan satu sel yang besar
yaitu ootid dan satu sel badan polar. Sel ootid berkembang menjadi
sel telur yang siap diovulasikan.
Oogonium (2n)
Mitosis
Oosit Sekunder
(n)
Ovum (n)
Meiosis I
Badan
Polar I
(n)
Meiosis
II
Badan Polar
Oosit Primer (2n)
Tidak berkembang
menjadi menjadi
ovum.
HOME
26. SIKLUS MENSTRUASI
Ovum yang sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Ovum ini akan bergerak
melalui oviduk menuju uterus. Sementaraitu, dinding rahim akan menebal sehinggarahim
siap menerimazigot hasil fertilisasi. Jikafertlisasi tidak terjadi, ovum dan jaringan yang
terbentuk di dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi.
Wanitamulai mengalami menstruasi padausia9-15 tahun dan terusberlanjut sampai
menopauseusia45-49 tahun. Setelah memasuki masamenopause, wanitatidak dapat
menghasilkan ovum, karenasemuaoosit primer yang tersisatelah mengalami degradasi.
HOME
27. Perkembangan Embrio
Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
Embrio usia 4 minggu Embrio usia 8 minggu
HOME
28. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
Embrio usia 16 minggu
HOME
29. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai
berikut.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
HOME
30. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
(PMS)
• Gonorea (Kencing Nanah)
Penyebab : infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Tanda : nyeri, bengkak, dan bernanah pada alat kelamin.
Cara penularan : berhubungan seksual dengan penderita.
• Sifilis (Raja Singa)
Penyebab : infeksi bakteri Troponema pallidum.
Tanda : benjolan pada alat kelamin, adanya bercak kemerahan
pada tubuh, 2-3 tahun tidak terlihat, 5-6 tahun menyerang
saraf, pembuluh darah, dan jantung.
31. • Herpes Genitalis
Penyebab : infeksi virus herpes simplex.
Tanda : muncul bintil-bintil berkelompok dan berair pada alat
kelamin, menular melalui cairan dari bintil yang pecah,
pada wanita dapat memicu kanker mulut rahim.
• Klamidia
Penyebab : infeksi bakteri Chalmidya trachomatis.
Tanda : peradangan pada alat kelamin, keputihan putih susu
dan menggumpal, rasa nyeri pada pingggul, dan jika
sudah parah keluar cairan bersamaan dengan darah.
• Trikomoniasis
Penyebab : jamur Trichomonas vaginalis.
Tanda : keluar cairan kehijauan berbau busuk dan berbusa,
vulva bengkak dan kemerahan, serta nyeri saat kencing.
32. • Kandidiasis Vagina
Penyebab : jamur Candidia albicons.
Tanda : keputihan berwarna putih susu, gatal, menggumpal,
dan panas.
• Kutil Kelamin
Penyebab : HPV (human papillomavirus).
Tanda : muncul kutil pada alat kelamin.
Akibat : menyebabkan kanker cerviks (leher rahim).
33. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
Penyakit ini merupakan kumpulan gejala akibat menurunnya sistem
kekebalan tubuh akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus).
34. • Cara Penularan AIDS
1. Berganti-ganti pasangan seksual.
2. Berhubungan seksual dengan orang yang positif terinfeksi HIV.
3. Memakai jarum suntik bekas orang yang positif terinfeksi HIV.
4. Menerima transfusi darah yang tercemar HIV.
5. Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan ke bayinya.
35. • Tanda dan Gejala AIDS
1. Beberapa minggu setelah terinfeksi, penderita akan sering terserang
penyakit ringan seperti flu dan diare tetapi secara fisik sehat.
2. 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas.
3. Tahun ke-5 atau ke-6, mulai timbul diare berulang, berat badan turun
secara mendadak, dan sering sariawan.
Penderita akhirnya meninggal karena kekebalan tubuhnya sangat rendah
sehingga mudah terserang oleh berbagai macam penyakit.
36. • Cara Menghindari AIDS
1. Tidak berganti-ganti pasangan dan menghindari hubungan seksual di
luar nikah.
2. Menghindari transfusi darah yang tidak jelas asalnya.
3. Menggunakan alat medis dan nonmedis yang terjamin.
• Pengobatan AIDS
Sampai sekarang, belum ditemukan cara pengobatan HIV/AIDS. Yang ada
hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan
tubuhnya.