Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi manusia, meliputi organ reproduksi pria dan wanita beserta fungsinya, proses pembentukan sperma dan ovum, fertilisasi, pertumbuhan embrio, siklus menstruasi, dan beberapa kelainan pada sistem reproduksi."
1. SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA
Disusun Oleh:
1. Agung Soleh T (02)
2. Amanda Diva N (03)
3. Bonaventura A.N (04)
4. Delvira Sari (06)
5. Heru Heriyanto (13)
6. Monica Lintang M (15)
7. Nanda Rizkita Wigati (17)
8. Yustina Desti Kawuri (31)
2. PENDAHULUAN
► Salah satu ciri makhluk hidup adalah
berkembang biak.
► Berkembang biak adalah upaya makhluk
hidup untuk melestarikan jenisnya.
► Sistem reproduksi pada manusia terdiri
atas organ reproduksi pria dan wanita.
1. Organ reproduksi pria terdiri atas
penis, testis, dan uretra.
2. Organ reproduksi wanita terdiri atas
ovarium, uterus, dan vagina.
3. SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA
1. Alat Reproduksi Pada Pria
penis,
testis,
uretra, dan
vesikula seminalis.
►Organ-organ reproduksi pria mulai
berkembang saat usia 9-15 tahun
dan berhenti perkembangannya di
usia 20 tahun.
4. Sistem Reproduksi Pria
• Terdiri atas kelenjar – kelenjar dan saluran
–saluran untuk menghasilkan dan
mengeluarkan sperma.
• Sperma adalah sel tunggal tersusun atas
kepala dan ekor.
• Ekor untuk menggerakkan sperma, kepala
mengandung informasi genetik.
• Sperma yang keluar dari tubuh akan
melewati duktus epididimis, vasa deferensia,
bermuara di vesikula seminalis ( kantong
sperma ).
5. LANJUTAN
• Pertemuan uretra dan vasa deferensia
terdapat kelenjar prostat dan di
belakangnya kelenjar Cowper.
• Kelenjar tersebut menghasilkan cairan
semen untuk menutrisi dan
mempermudah gerak sperma.
• Sperma dan cairan semen dikeluarkan
melalui penis.
7. Organ – organ Penyusun Sistem Reproduksi Pria
No Organ Penyusun Fungsi
1. Testis (pelir) Untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan
bantuan testosteron.
2. Penis Sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk
menyalurkan sperma dan air seni.
3. Skrotum Kantong yang didalamnya terdapat testis dan
mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan
sperma.
4. Tubulus Seminiferus Tempat pembentukan sperma.
5. Sel Interstisial Menhasilkan hormon testosteron.
6. Sel Sertoli Menghasilkan zat makanan untuk menghidupi
sperma.
7. Kelenjar Prostat dan Kelenjar
Cowper
Kelenjar yang menghasilkan cairan semen.
8. Duktus Epididimis Tempat pematangan dan penyimpanan sementara
sperma.
9. Vasa Deferensia (saluran
sperma)
Yang menyalurkan sperma dari testis
menuju kantong sperma.
10. Kantong Sperma (vesicle
seminalis)
Menampung sperma yang telah matang.
9. TESTIS
►Tempat memproduksi sperma dan hormon
reproduksi.
►Terletak di dalam skrotum (kantung pelir)
yang berfungsi mengatur temperatur testis
agar sesuai untuk pembentukan sperma.
►Testis kiri sering tergantung lebih rendah
dari yang kanan.
►Memiliki banyak tubulus seminiferus.
Dinding tubulus seminiferus terdiri dari
jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Pada jaringan epitelium terdapat sel-sel
induk sperma yang disebut spermatogonium.
Di antara spermatogonium terdapat:
1. Sel sertoli berfungsi memberi makan
sperma
2.Sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon
testosteron.
10. LANJUTAN
► Spermatogenesis dipengaruhi oleh banyaknya
hormon, antara lain:
► Hormon gonadotrofin, dihasilkan oleh hipotalamus
yang merangsang kelenjar hipofisis bagian anterior
agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
► FSH (Folicle Stimulating Hormone), berfungsi
mempengaruhi dan merangsang perkembangan
tubulus seminiferus dan sel Sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang
berfungsi memacu pembentukan sperma.
► LH (Luteinizing Hormone), berfungsi merangsang
sel-sel Leydig agar mensekresikan hormon
testosteron.
► Hormon testosteron, dihasilkan oleh testis,
berfungsi merangsang perkembangan organ seks
primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi
perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin
sekunder, memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan
mempengaruhi proses spermatogenesis.
11. Sperma
► Struktur sperma terdiri
dari kepala, badan, dan
ekor (flagel).
► Pada bagian kepala
terdapat inti sel dan
akrosom.
► Akrosom menghasilkan
enzim yang berfungsi
membantu sperma
menembus sel telur.
► Pada bagian badan,
terdapat mitokondria
sebagai tempat
berlangsungnya oksidasi sel
untuk membentuk energi
agar dapat bergerak aktif.
► Bagian ekor berupa flagel
yang merupakan alat gerak
sperma
12. PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
• Proses pembentukan sperma di dalam testis
dinamakan spermatogenesis.
• Spermatogenesis terjadi ketika menginjak usia
belasan tahun.
• Mula-mula sel-sel induk sperma
(spermatogonium) membelah secara mitosis
beberapa kali menghasilkan banyak
spermatogonium.
• Sebagian dari sel spermatogonium terus
membelah mitosis, sedangkan sebagian yang lain
membesar menjadi spermatosit primer.
• Spermatosit primer membelah secara meiosis
(tahap I) menghasilkan spermatosit sekunder.
• Spermatosit sekunder membelah lagi secara
meiosis (tahap II) menghasilkan dua sel
spermatid.
• Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi
menjadi sel spermatozoa (sperma).
16. Sistem Reproduksi Wanita
Ovum adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan
dari ovarium pada organisme berjenis kelamin betina.
No Organ Fungsi
1. Ovarium Tempat memproduksi ovum.
2. Tuba Fallopi Yang membawa ovum dari ovarium menuju
uterus, sekaligus tempat pembuahan.
3. Uterus Tempat tumbung berkembangnya embrio.
4. Serviks Saluran penghubung uterus dengan vagina.
5. Vagina Tempat keluarnya bayi pada kelahiran
alami (normal).
17. OVUM
►Proses pembentukan ovum di dalam ovarium
dinamakan oogenesis.
►Di dalam tubuh embrio (fetus) terdapat sekitar
600.000 sel induk telur (oogonium).
►Pada umur embrio lima bulan, oogonium
memperbanyak diri secara mitosis, membentuk
±7 juta oosit primer.
►Setelah itu terjadi pengurangan jumlah oosit
primer sampai lahir.
►Pada saat embrio berumur 6 bulan, oosit primer
berada dalam tahap meiosis I (khususnya
berada pada tahap profase I).
►Setelah masuk masa pubertas, dan perempuan
sudah mengalami menstruasi (haid), saat itu
kelenjar hipofisis menghasilkan FSH yang
merangsang oosit primer untuk melanjutkan
pembelahan.
18. LANJUTAN
►Oosit primer membelah menjadi dua sel
yang ukurannya tidak sama.
►Sel yang berukuran kecil disebut badan
polar pertama.
►Sedangkan sel yang berukuran besar
disebut oosit sekunder.
►Badan polar membelah meiosis (II)
mengasilkan dua badan polar.
►Oosit sekunder membelah meiosis (II)
menghasilkan satu sel yang besar
disebut ootid dan satu sel badan polar.
►Sel ootid berkembang menjadi sel telur
(ovum).
21. ►Pada akhir siklus menstruasi,
hipotalamus mengeluarkan hormon
gonadotropin.
►Gonadotropin merangsang hipofisis
untuk melepaskan FSH (follicle
stimulating hormone).
►Pada awal siklus hari pertama sampai
ke-14, folikel (tempat oosit)
melanjutkan perkembangannya karena
pengaruh FSH.
►Terbentuklah folikel yang masak
(folikel de Graaf) dan menghasilkan
hormon estrogen.
22. Hormon estrogen berfungsi:
►merangsang pembelahan sel-sel
dinding rahim,
►bertanggung jawab terhadap ciri-ciri
sekunder anak perempuan,
►menghambat pembentukan FSH oleh
hipofisis dan
►merangsang hipofisis untuk
menghasilkan LH (Luteinizing
hormone). LH berperanan merangsang
pemasakan folikel de Graaf untuk
melakukan ovulasi (umumnya pada hari
ke-14 dari siklus menstruasi).
23. ►Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum yang
telah masak. Biasanya, setiap ovulasi dihasilkan
satu ovum.
►Progesteron menyebabkan endometrium menebal
dan terdapat banyak pembuluh darah.
►Selama 10 hari setelah ovulasi kadar
progesteron dalam darah tinggi, guna
mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan.
►Uterus pada tahap ini siap untuk menerima dan
memberi makan sel telur yang telah dibuahi
(zigot).
►Progesteron juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH.
►Bila fertilisasi tak terjadi, produksi progesteron
menurun pada hari ke-26.
24. ►Dinding rahim luruh pada hari ke-28
sehingga terjadi pendarahan dan dinamakan
menstruasi.
►Biasanya menstruasi berlangsung selama
seminggu.
►Selanjutnya karena tidak ada lagi
progesteron yang dibentuk, maka FSH
dibentuk kembali dan siklus dimulai lagi.
►Masa subur wanita diawali sejak mengalami
menstruasi (sekitar umur 9 -15 tahun)
sampai masa menopause (sekitar umur 45-
49 tahun).
►Pada saat menopause, wanita tidak dapat
melakukan ovulasi karena semua oosit
primernya telah mengalami degradasi.
25. Proses Fertilisasi
Ialah proses pembuahan ovum oleh
sperma. Ketika ovum telah matang,
ovarium akan melepas ovum (ovulasi)
menuju uterus. Dalam perjalanannya, jika
ovum bertemu dengan sperma akan terjadi
fertilisasi. Hanya kepala sperma yang
masuk ke ovum. Inti sperma akan melebur
dengan inti ovum. Jika satu sperma telah
masuk ke ovum, sperma lain tidak dapat
menembus membran ovum.
26. Pertumbuhan dan Perkembangan
Embrio
Hasil pembuahan ovum oleh sperma disebut zigot.
Zigot akan terus bergerak menuju uterus. Saat itu,
zigot juga akan terus membelah secara mitosis sehingga
menjadi embrio dalam waktu 5 hari. Hari ke-7 embrio
menempel pada dinding uterus.
Hari ke-12, terbentuklah lapisan luar (ektodermis)
dan lapisan dalam (endodermis), kemudian terbentuk lagi
lapisan tengah (mesodermis).
Selama tahap embrionik, membran-membran embrio
akan terbentuk. Membran embrio terdiri atas kantong
kuning telur, amnion, korion, dan alantois.
Pada minggu ke-8, stuktur umum tubuh dewasa dan
plasenta mulai terbentuk. Jika semua itu telah
terbentuk, embrio akan dikenal sebagai janin (fetus).
Plasenta berguna sebagai pertukaran gas, makanan, dan
zat sisa antara ibu dan janin.
27. Beberapa Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Manusia
Penyakit Gejala/Tanda-tanda Masalah
Sifilis Luka pada alat kelamin, rektum,
lidah, dan bibir.
Pembengkakan getah bening pada
bagian paha.
Bercak-bercak di seluruh tubuh.
Bakteri Treponema
pallidium
Herpes
Genetalis
Rasa gatal dan sakit di sekitar alat
kelamin.
Infeksi virus Herpes
Endometriosis Nyeri perut,pinggang terasa sakit
dan nyeri pada masa menstruasi
Belum diketahui secara
pasti, tapi kadar hormon
estrogen yang tinggi
terbukti dapat
memperparah kondisi ini
Gonore Keluarnya cairan seperti nanah dari
saluran kelamin, muncul rasa panas,
dan sering buang air kecil
Bakteri Neisseria
gonorrhoeae atau gonococ
cus
28. Penyakit Gejala/tanda-tanda Masalah
Klamidia rasa nyeri saat kencing, keluar
cairan bening dari saluran
kencing dan jika infeksinya lebih
parah maka cairan semakin
sering keluar dan bercampur
darah.
Bakteri Chlamydia
trachomatis
Trikomoniasis cairan vagina encer, berwarna
kuning kehijauan, berbusa dan
berbau busuk, vulva agak
bengkak, kemerahan, dan gatal.
Parasit Trichomonas vaginalis
Kandidiasis
vagina
keputihan berwarna putih
seperti susu, bergumpal, disertai
rasa gatal, dan panas, kemerahan
pada alat kelamin dan di
sekitarnya.
Keputihan yang disebabkan
oleh jamur Candida albicans
29. Penyakit Gejala/Tanda-tanda Masalah
Kutil kelamin Terdapat satu atau beberapa
kutil di sekitar kemaluan
Disebabkan oleh human
papilloma virus (HPV)
AIDS (Acquired
Immunodeficienc
y Syndrome)
►Awalnya penyakit HIV tidak
memperlihatkan gejala-gejala
khusus.
►Beberapa minggu sesudah
terinfeksi penderita baru akan
merasakan seringkali menderita
penyakit ringan seperti flu atau
diare.
►Penderita dari luar memang
tampak sehat hingga 3-4 tahun.
►Tahun ke-5 atau 6 mulai
timbul diare berulang, penurunan
berat badan secara mendadak,
sering sariawan di mulut, dan
terjadi pembengkakan di daerah
kelenjar getah bening.
kumpulan gejala akibat
menurunnya sistem
kekebalan tubuh akibat
terinfeksi virus HIV
(Human
Immunodeficiency Virus)