SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
HIMPUNAN
01
Definisi Himpunan, Cara
Penyajian Himpunan,
Kardinalitas
Jenis Himpunan
02
Operasi Terhadap Himpunan
03
Hukum Aljabar Himpunan,
Prinsip Dualitas pada Himpunan,
Prinsip Inklusi-Eksklusi,
Partisi, Himpunan Ganda,
04 Pembuktian Proposisi Perihal
Himpunan
05
01
Definisi Himpunan, Cara
Penyajian Himpunan, Kardinalitas
HIMPUNAN
Kumpulan dari benda-benda atau obyek yang diterangkan dengan jelas.
Contoh Himpunan: himpunan bilangan prima di bawah 10, anggotanya
yakni: 2, 3, 5, dan 7
CARA PENYAJIANNYA
Contoh:
• Himpunan bilangan cacah kurang dari 7
A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}
• Himpunan lima bilangan genap positif pertama
B = {2, 4, 6, 8, 10}
• Himpunan bilangan ganjil kurang dari sama dengan 9
D = {1, 3, 5, 7, 9}
Enumerasi
SIMBOL-SIMBOL BAKU
• A = himpunan bilangan bulat positif
A = { 1, 2, 3, ... }
• B = himpunan bilangan bulat antara –3 dan 5
B = {–2, –1, 0, 1, 2, 3, 4}
 Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U.
Contoh:
Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan
A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}
Notasi Pembentuk Himpunan
Notasi: { x 𝒔𝒚𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉𝒊 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒙}
Contoh:
• A = {bilangan cacah kurang dari 7}
Dengan notasi pembentuk himpunan
A = {x | x < 7, x ∈ bilangan cacah}
A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}
• D = {bilangan ganjil kurang dari sama dengan 9}
Dengan notasi pembentuk himpunan
D = {x | x ≤ 9, x ∈ bilangan ganjil}
D = {1, 3, 5, 7, 9}
DIAGRAM VENN
Misalkan:
U = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8},
A = {1, 2, 3, 5}
B = {2, 5, 6, 8}.
Diagram Venn: U
1 2
5
3 6
8
4
7
A B
KARDINALITAS
Merupakan banyaknya jumlah anggota yang ada di dalam sebuah himpunan
Notasi: 𝒏 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑨
Contoh:
• A = himpunan yang beranggotakan {merah, kuning, biru, hijau}
maka 𝑨 = 𝟒
• B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, atau
B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19}
maka 𝑩 = 𝟖
02
Jenis Himpunan
(Himpunan Kosong, Himpunan
Bagian, Himpunan Sama, Himpunan
Ekivalen, Himpunan Saling Lepas,
Himpunan Kuasa)
HIMPUNAN KOSONG
“Himpunan yang tidak memiliki anggota himpunan”
Notasi : ∅ atau { }
Contoh:
• A = {himpunan bilangan ganjil yang bisa dibagi 2}
A = { } atau A = ∅
• P = {himpunan kelinci bermata lima}
P = { } atau P = ∅
HIMPUNAN BAGIAN
Misalkan A dan B adalah dua himpunan dan jika semua anggota himpunan A adalah anggota
pada himpunan B, maka A disebut juga dengan himpunan bagian B.
Notasi : A ⊆ B
Contoh:
• Himpunan A = {2, 4, 6} dan himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
maka A ⊆ B
HIMPUNAN SAMA
yaitu dua buah himpunan dikatakan sama apabila kedua himpunan tersebut memiliki
anggota yang sama walaupun urutannya dapat berbeda.
Notasi : 𝑨 = 𝑩 ↔ 𝑨 ⊆ 𝑩 𝒅𝒂𝒏 𝑩 ⊆ 𝑨
Contoh:
• P= { 3, 5, 7} dan Q=(3, 5, 7},
maka P = Q
• A = { 4, 6, 8} dan B = {6, 4, 8 },
maka A = B
HIMPUNAN EKIVALEN
himpunan yang unsurnya tidak sama, tapi banyak anggotanya/jumlah anggotanya sama.
Notasi : 𝑨 ∼ 𝑩 ↔ 𝑨 = 𝑩
Contoh:
• A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d },
maka 𝑨 ∼ 𝑩 ↔ 𝑨 = 𝑩 = 𝟒
• P = { a, i, u, e, o } dan Q = { 1, 2, 3, 4, 5},
maka 𝑨 ∼ 𝑩 ↔ 𝑨 = 𝑩 = 𝟓
HIMPUNAN SALING LEPAS
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama.
Notasi : 𝑨 ∕∕ 𝑩
Contoh:
• Jika 𝐴 = 1, 2, 3 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = 4, 5, 6 , maka 𝑨 ∕∕ 𝑩
HIMPUNAN KUASA
himpunan kuasa dari himpunan A itu adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua
himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A itu sendiri
Notasi : 𝑷 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟐𝑨
Contoh:
D = {1, 2, 3, 4}
Himpunan D memiliki himpunan bagian sebanyak 2⁴ = 16, yaitu:
• 0 anggota = ∅
• 1 anggota = {1}, {2}, {3}, {4}
• 2 anggota = {1, 2}, {1, 3}, {1, 4}, {2, 3}, {2, 4}, {3, 4}
• 3 anggota = {1, 2, 3}, {1, 2, 4}, {1, 3, 4}, {2, 3, 4}
• 4 anggota = {1, 2, 3, 4}
maka 𝑷 𝑫 = {∅, {1}, {2}, {3}, {4}, {1, 2}, {1, 3}, {1, 4}, {2, 3}, {2, 4}, {3, 4}, {1, 2, 3}, {1, 2, 4},
{1, 3, 4}, {2, 3, 4}, {1, 2, 3, 4}}
03
Operasi Terhadap Himpunan
(Irisan, Gabungan, Komplemen,
Selisih, Beda Setangkup,
Perkalian Kartesian),
Irisan (intersection)
Notasi : 𝑨 ∩ 𝑩 = {𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒙 ∈ 𝑩}
01
Contoh:
A = {1,2,3}
B = {2,4,6}
A  B = {2}
Gabungan (Union)
Notasi : 𝑨 ∪ 𝑩 = {𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 ∈ 𝑩}
02
Contoh:
A = {a,b,c}
B = {c,d,e}
A  B = {a, b, c, d, e}
Komplemen (complement)
Notasi : 𝑨 = 𝑨𝑪
= 𝒙 𝒙 ∈ 𝑼, 𝒙  }
𝑨
03
Contoh:
U = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
A = {1,3,5,7}
𝑨 = {𝟐, 𝟒, 𝟔, 𝟖, 𝟗}
Selisih (difference)
Notasi : : 𝑨 − 𝑩 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒙  }
𝑩 = 𝑨 ∩ 𝑩
04
Contoh:
A = {1,3,5}
B = {1,2,3}
𝑨 − 𝑩 = {𝟓}
𝐁 − 𝑨 = {𝟐}
Beda Setangkup (Symmetric Difference)
Notasi : 𝑨 𝑩 = 𝑨 ∪ 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑩 = (𝑨 − 𝑩) ∪ (𝑩 − 𝑨)
05
Contoh:
A = {2,4,6} A  B = ?
B = {2,3,5}
A  B = {3,4,5,6}
Perkalian Kartesian (cartesian product)
Notasi : 𝑨 × 𝑩 = {(𝒂, 𝒃) 𝒂 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒃 ∈ 𝑩}
06
Contoh:
A={1, 2, 3}
B={a, b}
𝐴 × 𝐵 =?
→ {1,2,3} {a,b}
𝑨 × 𝑩 = { 𝟏, 𝒂 , 𝟏, 𝒃 , 𝟐, 𝒂 , 𝟐, 𝒃 , 𝟑, 𝒂 , 𝟑, 𝒃 }
04
Hukum Aljabar Himpunan, Prinsip
Dualitas pada Himpunan,
Prinsip Inklusi-Eksklusi,
Partisi, Himpunan Ganda,
HUKUM ALJABAR HIMPUNAN
A
A
PRINSIP DUALITAS PADA HIMPUNAN
Contoh:
Dual dari 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴
adalah 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑨 ∪ 𝑩 = 𝑨
Prinsip dualitas: dua konsep yang berbeda dapat saling
dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar.
Misalkan S adalah suatu kesamaan yang melibatkan
himpunan dan operasi-operasi seperti ∩, ∪, dan
komplemen. Jika S* diperoleh dari S dengan
mengganti:
∪ ⟶ ∩
∩ → ∪
∅ → 𝑼
𝑼 → ∅
Sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula,
maka kesamaan S* juga benar dan disebut dual dari
kesamaan S.
PRINSIP INKLUSI - EKSKLUSI
𝑨 ∪ 𝑩 = 𝑨 + 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑩
Contoh:
Berapa banyak bilangan bulat antara 1 sampai 100 yang habis dibagi 3 atau 5?
Jawab:
Misal: A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3
B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5
𝐴 ∩ 𝐵 = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5
Ditanya: 𝑨 ∪ 𝑩 = ?
𝐴 = 100/3 = 33 𝐵 = 100/5 = 20 𝐴 ∩ 𝐵 = 100/15 = 6
Maka didapat, 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐴 + 𝐵 − 𝐴 ∩ 𝐵 = 33 + 20 − 6 = 47
Jadi, terdapat 47 buah bilangan bulat yang habis dibagi 3 atau 5.
Partisi dari sebuah himpunan 𝐴 adalah
sekumpulan himpunan bagian tidak
kosong 𝐴1, 𝐴2, … dari 𝐴 sedemikian
sehingga:
a) 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∪ … = 𝐴, 𝑑𝑎𝑛
b) 𝐴𝑖 ∩ 𝐴𝑗 = ∅ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖 ≠ 𝑗
PARTISI
Contoh:
Misal 𝑨 = 𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒, 𝟓, 𝟔, 𝟕, 𝟖 , 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝟏 , 𝟐, 𝟑, 𝟒 , 𝟕, 𝟖 , 𝟓, 𝟔 adalah partisi 𝑨
● Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus
berbeda) disebut himpunan ganda (multiset).
Contohnya: {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}
● Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan
ganda adalah jumlah kemunculan elemen tersebut
pada himpunan ganda.
Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0 adalah 4
HIMPUNAN GANDA
OPERASI HIMPUNAN GANDA
• Gabungan
Kata Kunci: mencari multiplisitas maksimum
Contoh:
P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c },
maka 𝑷 ∪ 𝑸 = { a, a, a, b, c, c, d, d }
• Irisan
Kata kunci: mencari multiplisitas minimum
Contoh:
P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c },
maka 𝑷 ∩ 𝑸 = { a, a, c }
• Selisih
Kata Kunci:
- multiplisitas elemen pada P dikurangi
multiplisitas pada Q, jika selisihnya positif
- 0, jika hasil selisihnya nol atau negatif
Contoh:
P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan
Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f }, maka P – Q = { a, e }
• Penjumlahan
Kata kunci: penjumlahan dari multiplisitas
elemen atau anggota pada P dan Q
Contoh:
P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d },
maka P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }
05
Pembuktian Proposisi
Perihal Himpunan
(Menggunakan diagram
Venn, Tabel
Keanggotaan, dan Hukum
Aljabar Himpunan)
Proposisi himpunan adalah pernyataan
yang menggunakan notasi himpunan.
Implikasi
Jika A  B =  dan
A  (B  C) maka berlaku A  C
(metode definisi)
- Diagram Venn
- Tabel Keanggotaan
- Hukum Aljabar Himpunan
Kesamaan (identity)
𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ ( 𝑨 ∪ 𝑪)
Proposisi dapat berupa:
Metode pembuktian:
• Metode Diagram Venn
Contoh:
Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ ( 𝐴 ∩ 𝐶)
𝑨 ∩ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 ∩ 𝑩 ∪ ( 𝑨 ∩ 𝑪)
C C
Contoh:
Buktikan 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ ( 𝐴 ∪ 𝐶)
𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ ( 𝑨 ∪ 𝑪)
• Metode Tabel Keanggotaan
Misalkan A, B, dan C adalah himpunan
Buktikan bahwa 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ ( 𝐴 ∩ 𝐶)
Karena kolom A  (B  C) dan kolom (A  B)  (A  C) sama,
maka A  (B  C) = (A  B)  (A  C)
A B C B  C A  (B  C) A  B A  C (A  B)  (A  C)
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
• Metode Hukum Aljabar Himpunan
Contoh:
 Buktikan 𝐴 ∪ 𝐵 − 𝐴 = 𝐴 ∪ 𝐵
Jawab:
𝐴 ∪ 𝐵 − 𝐴 ⟺ 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐴) (Definisi Operasi Selisih)
⟺ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐴) (Hukum Distributif)
⟺ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝑈 (Hukum Komplemen)
⟺ 𝑨 ∪ 𝑩 (Hukum Identitas)
 Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴
Jawab:
𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 ⟺ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐵 ) (Hukum Distributif)
⟺ 𝐴 ∩ 𝑈 (Hukum Komplemen)
⟺ 𝑨 (Hukum Identitas)
LATIHAN SOAL
Diketahui:
𝑈 = 𝑥 𝑥 ≤ 10, 𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖
𝐴 = {𝑥 𝑥 ≤ 5, 𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖}
𝐵 = {4, 5, 6, 7, 8}
Ditanya : (𝑨𝒄
− 𝑩)𝒄
∩ 𝑨 − 𝑩𝒄 𝒄
= ? Dan hasilnya gunakan notasi pembentuk himpunan!
Jawab:
⇒ 𝐴𝑐
= { 6, 7, 8, 9, 10}
⇒ 𝐴𝑐
− 𝐵 = 9, 10
⇒ (𝐴𝑐
− 𝐵)𝑐
= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
⇒ 𝐵𝑐
= 1, 2, 3, 9, 10
⇒ 𝐴 − 𝐵𝑐
= 4, 5
⇒ 𝐴 − 𝐵𝑐 𝑐
= 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10
(𝑨𝒄
− 𝑩)𝒄
∩ 𝑨 − 𝑩𝒄 𝒄
= { 𝒙 𝟏 ≤ 𝒙 ≤ 𝟑 ∧ 𝟔 ≤ 𝒙 ≤ 𝟖}
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Himpunan

Similar to Himpunan (20)

Himpunan
Himpunan Himpunan
Himpunan
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 
Pertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunanPertemuan ii himpunan
Pertemuan ii himpunan
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_real
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt
 
Materi himpunan ok
Materi himpunan okMateri himpunan ok
Materi himpunan ok
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Ppt himpunan
Ppt himpunanPpt himpunan
Ppt himpunan
 
2. HIMPUNAN.ppt
2. HIMPUNAN.ppt2. HIMPUNAN.ppt
2. HIMPUNAN.ppt
 
3 himpunan
3 himpunan3 himpunan
3 himpunan
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 

More from TaridaTarida1 (6)

Benzena
BenzenaBenzena
Benzena
 
Senyawa Karbon
Senyawa KarbonSenyawa Karbon
Senyawa Karbon
 
Katabolisme
KatabolismeKatabolisme
Katabolisme
 
Pencernaan
PencernaanPencernaan
Pencernaan
 
Teori Relativitas Khusus
Teori Relativitas KhususTeori Relativitas Khusus
Teori Relativitas Khusus
 
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan LinearBeberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Beberapa Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Himpunan

  • 2. 01 Definisi Himpunan, Cara Penyajian Himpunan, Kardinalitas Jenis Himpunan 02 Operasi Terhadap Himpunan 03 Hukum Aljabar Himpunan, Prinsip Dualitas pada Himpunan, Prinsip Inklusi-Eksklusi, Partisi, Himpunan Ganda, 04 Pembuktian Proposisi Perihal Himpunan 05
  • 3. 01 Definisi Himpunan, Cara Penyajian Himpunan, Kardinalitas
  • 4. HIMPUNAN Kumpulan dari benda-benda atau obyek yang diterangkan dengan jelas. Contoh Himpunan: himpunan bilangan prima di bawah 10, anggotanya yakni: 2, 3, 5, dan 7
  • 5. CARA PENYAJIANNYA Contoh: • Himpunan bilangan cacah kurang dari 7 A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} • Himpunan lima bilangan genap positif pertama B = {2, 4, 6, 8, 10} • Himpunan bilangan ganjil kurang dari sama dengan 9 D = {1, 3, 5, 7, 9} Enumerasi
  • 6. SIMBOL-SIMBOL BAKU • A = himpunan bilangan bulat positif A = { 1, 2, 3, ... } • B = himpunan bilangan bulat antara –3 dan 5 B = {–2, –1, 0, 1, 2, 3, 4}  Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U. Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}
  • 7. Notasi Pembentuk Himpunan Notasi: { x 𝒔𝒚𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉𝒊 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒙} Contoh: • A = {bilangan cacah kurang dari 7} Dengan notasi pembentuk himpunan A = {x | x < 7, x ∈ bilangan cacah} A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} • D = {bilangan ganjil kurang dari sama dengan 9} Dengan notasi pembentuk himpunan D = {x | x ≤ 9, x ∈ bilangan ganjil} D = {1, 3, 5, 7, 9}
  • 8. DIAGRAM VENN Misalkan: U = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} B = {2, 5, 6, 8}. Diagram Venn: U 1 2 5 3 6 8 4 7 A B
  • 9. KARDINALITAS Merupakan banyaknya jumlah anggota yang ada di dalam sebuah himpunan Notasi: 𝒏 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑨 Contoh: • A = himpunan yang beranggotakan {merah, kuning, biru, hijau} maka 𝑨 = 𝟒 • B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka 𝑩 = 𝟖
  • 10. 02 Jenis Himpunan (Himpunan Kosong, Himpunan Bagian, Himpunan Sama, Himpunan Ekivalen, Himpunan Saling Lepas, Himpunan Kuasa)
  • 11. HIMPUNAN KOSONG “Himpunan yang tidak memiliki anggota himpunan” Notasi : ∅ atau { } Contoh: • A = {himpunan bilangan ganjil yang bisa dibagi 2} A = { } atau A = ∅ • P = {himpunan kelinci bermata lima} P = { } atau P = ∅
  • 12. HIMPUNAN BAGIAN Misalkan A dan B adalah dua himpunan dan jika semua anggota himpunan A adalah anggota pada himpunan B, maka A disebut juga dengan himpunan bagian B. Notasi : A ⊆ B Contoh: • Himpunan A = {2, 4, 6} dan himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} maka A ⊆ B
  • 13. HIMPUNAN SAMA yaitu dua buah himpunan dikatakan sama apabila kedua himpunan tersebut memiliki anggota yang sama walaupun urutannya dapat berbeda. Notasi : 𝑨 = 𝑩 ↔ 𝑨 ⊆ 𝑩 𝒅𝒂𝒏 𝑩 ⊆ 𝑨 Contoh: • P= { 3, 5, 7} dan Q=(3, 5, 7}, maka P = Q • A = { 4, 6, 8} dan B = {6, 4, 8 }, maka A = B
  • 14. HIMPUNAN EKIVALEN himpunan yang unsurnya tidak sama, tapi banyak anggotanya/jumlah anggotanya sama. Notasi : 𝑨 ∼ 𝑩 ↔ 𝑨 = 𝑩 Contoh: • A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka 𝑨 ∼ 𝑩 ↔ 𝑨 = 𝑩 = 𝟒 • P = { a, i, u, e, o } dan Q = { 1, 2, 3, 4, 5}, maka 𝑨 ∼ 𝑩 ↔ 𝑨 = 𝑩 = 𝟓
  • 15. HIMPUNAN SALING LEPAS Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. Notasi : 𝑨 ∕∕ 𝑩 Contoh: • Jika 𝐴 = 1, 2, 3 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = 4, 5, 6 , maka 𝑨 ∕∕ 𝑩
  • 16. HIMPUNAN KUASA himpunan kuasa dari himpunan A itu adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A itu sendiri Notasi : 𝑷 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟐𝑨 Contoh: D = {1, 2, 3, 4} Himpunan D memiliki himpunan bagian sebanyak 2⁴ = 16, yaitu: • 0 anggota = ∅ • 1 anggota = {1}, {2}, {3}, {4} • 2 anggota = {1, 2}, {1, 3}, {1, 4}, {2, 3}, {2, 4}, {3, 4} • 3 anggota = {1, 2, 3}, {1, 2, 4}, {1, 3, 4}, {2, 3, 4} • 4 anggota = {1, 2, 3, 4} maka 𝑷 𝑫 = {∅, {1}, {2}, {3}, {4}, {1, 2}, {1, 3}, {1, 4}, {2, 3}, {2, 4}, {3, 4}, {1, 2, 3}, {1, 2, 4}, {1, 3, 4}, {2, 3, 4}, {1, 2, 3, 4}}
  • 17. 03 Operasi Terhadap Himpunan (Irisan, Gabungan, Komplemen, Selisih, Beda Setangkup, Perkalian Kartesian),
  • 18. Irisan (intersection) Notasi : 𝑨 ∩ 𝑩 = {𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒙 ∈ 𝑩} 01 Contoh: A = {1,2,3} B = {2,4,6} A  B = {2}
  • 19. Gabungan (Union) Notasi : 𝑨 ∪ 𝑩 = {𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 ∈ 𝑩} 02 Contoh: A = {a,b,c} B = {c,d,e} A  B = {a, b, c, d, e}
  • 20. Komplemen (complement) Notasi : 𝑨 = 𝑨𝑪 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑼, 𝒙  } 𝑨 03 Contoh: U = {1,2,3,4,5,6,7,8,9} A = {1,3,5,7} 𝑨 = {𝟐, 𝟒, 𝟔, 𝟖, 𝟗}
  • 21. Selisih (difference) Notasi : : 𝑨 − 𝑩 = 𝒙 𝒙 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒙  } 𝑩 = 𝑨 ∩ 𝑩 04 Contoh: A = {1,3,5} B = {1,2,3} 𝑨 − 𝑩 = {𝟓} 𝐁 − 𝑨 = {𝟐}
  • 22. Beda Setangkup (Symmetric Difference) Notasi : 𝑨 𝑩 = 𝑨 ∪ 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑩 = (𝑨 − 𝑩) ∪ (𝑩 − 𝑨) 05 Contoh: A = {2,4,6} A  B = ? B = {2,3,5} A  B = {3,4,5,6}
  • 23. Perkalian Kartesian (cartesian product) Notasi : 𝑨 × 𝑩 = {(𝒂, 𝒃) 𝒂 ∈ 𝑨 𝒅𝒂𝒏 𝒃 ∈ 𝑩} 06 Contoh: A={1, 2, 3} B={a, b} 𝐴 × 𝐵 =? → {1,2,3} {a,b} 𝑨 × 𝑩 = { 𝟏, 𝒂 , 𝟏, 𝒃 , 𝟐, 𝒂 , 𝟐, 𝒃 , 𝟑, 𝒂 , 𝟑, 𝒃 }
  • 24. 04 Hukum Aljabar Himpunan, Prinsip Dualitas pada Himpunan, Prinsip Inklusi-Eksklusi, Partisi, Himpunan Ganda,
  • 26. PRINSIP DUALITAS PADA HIMPUNAN Contoh: Dual dari 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴 adalah 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑨 ∪ 𝑩 = 𝑨 Prinsip dualitas: dua konsep yang berbeda dapat saling dipertukarkan namun tetap memberikan jawaban yang benar. Misalkan S adalah suatu kesamaan yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti ∩, ∪, dan komplemen. Jika S* diperoleh dari S dengan mengganti: ∪ ⟶ ∩ ∩ → ∪ ∅ → 𝑼 𝑼 → ∅ Sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula, maka kesamaan S* juga benar dan disebut dual dari kesamaan S.
  • 27. PRINSIP INKLUSI - EKSKLUSI 𝑨 ∪ 𝑩 = 𝑨 + 𝑩 − 𝑨 ∩ 𝑩 Contoh: Berapa banyak bilangan bulat antara 1 sampai 100 yang habis dibagi 3 atau 5? Jawab: Misal: A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5 𝐴 ∩ 𝐵 = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 dan 5 Ditanya: 𝑨 ∪ 𝑩 = ? 𝐴 = 100/3 = 33 𝐵 = 100/5 = 20 𝐴 ∩ 𝐵 = 100/15 = 6 Maka didapat, 𝐴 ∪ 𝐵 = 𝐴 + 𝐵 − 𝐴 ∩ 𝐵 = 33 + 20 − 6 = 47 Jadi, terdapat 47 buah bilangan bulat yang habis dibagi 3 atau 5.
  • 28. Partisi dari sebuah himpunan 𝐴 adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong 𝐴1, 𝐴2, … dari 𝐴 sedemikian sehingga: a) 𝐴1 ∪ 𝐴2 ∪ … = 𝐴, 𝑑𝑎𝑛 b) 𝐴𝑖 ∩ 𝐴𝑗 = ∅ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖 ≠ 𝑗 PARTISI Contoh: Misal 𝑨 = 𝟏, 𝟐, 𝟑, 𝟒, 𝟓, 𝟔, 𝟕, 𝟖 , 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝟏 , 𝟐, 𝟑, 𝟒 , 𝟕, 𝟖 , 𝟓, 𝟔 adalah partisi 𝑨
  • 29. ● Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus berbeda) disebut himpunan ganda (multiset). Contohnya: {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {} ● Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan ganda adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda. Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0 adalah 4 HIMPUNAN GANDA
  • 30. OPERASI HIMPUNAN GANDA • Gabungan Kata Kunci: mencari multiplisitas maksimum Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c }, maka 𝑷 ∪ 𝑸 = { a, a, a, b, c, c, d, d } • Irisan Kata kunci: mencari multiplisitas minimum Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c }, maka 𝑷 ∩ 𝑸 = { a, a, c } • Selisih Kata Kunci: - multiplisitas elemen pada P dikurangi multiplisitas pada Q, jika selisihnya positif - 0, jika hasil selisihnya nol atau negatif Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f }, maka P – Q = { a, e } • Penjumlahan Kata kunci: penjumlahan dari multiplisitas elemen atau anggota pada P dan Q Contoh: P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d }, maka P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }
  • 31. 05 Pembuktian Proposisi Perihal Himpunan (Menggunakan diagram Venn, Tabel Keanggotaan, dan Hukum Aljabar Himpunan)
  • 32. Proposisi himpunan adalah pernyataan yang menggunakan notasi himpunan. Implikasi Jika A  B =  dan A  (B  C) maka berlaku A  C (metode definisi) - Diagram Venn - Tabel Keanggotaan - Hukum Aljabar Himpunan Kesamaan (identity) 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ ( 𝑨 ∪ 𝑪) Proposisi dapat berupa: Metode pembuktian:
  • 33. • Metode Diagram Venn Contoh: Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ ( 𝐴 ∩ 𝐶) 𝑨 ∩ 𝑩 ∪ 𝑪 = 𝑨 ∩ 𝑩 ∪ ( 𝑨 ∩ 𝑪) C C
  • 34. Contoh: Buktikan 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝐶 = 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ ( 𝐴 ∪ 𝐶) 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ 𝑪 = 𝑨 ∪ 𝑩 ∩ ( 𝑨 ∪ 𝑪)
  • 35. • Metode Tabel Keanggotaan Misalkan A, B, dan C adalah himpunan Buktikan bahwa 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶 = 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ ( 𝐴 ∩ 𝐶) Karena kolom A  (B  C) dan kolom (A  B)  (A  C) sama, maka A  (B  C) = (A  B)  (A  C) A B C B  C A  (B  C) A  B A  C (A  B)  (A  C) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
  • 36. • Metode Hukum Aljabar Himpunan Contoh:  Buktikan 𝐴 ∪ 𝐵 − 𝐴 = 𝐴 ∪ 𝐵 Jawab: 𝐴 ∪ 𝐵 − 𝐴 ⟺ 𝐴 ∪ (𝐵 ∩ 𝐴) (Definisi Operasi Selisih) ⟺ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ (𝐴 ∪ 𝐴) (Hukum Distributif) ⟺ 𝐴 ∪ 𝐵 ∩ 𝑈 (Hukum Komplemen) ⟺ 𝑨 ∪ 𝑩 (Hukum Identitas)
  • 37.  Buktikan 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝐴 Jawab: 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐴 ∩ 𝐵 ⟺ 𝐴 ∩ (𝐵 ∪ 𝐵 ) (Hukum Distributif) ⟺ 𝐴 ∩ 𝑈 (Hukum Komplemen) ⟺ 𝑨 (Hukum Identitas)
  • 38. LATIHAN SOAL Diketahui: 𝑈 = 𝑥 𝑥 ≤ 10, 𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖 𝐴 = {𝑥 𝑥 ≤ 5, 𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑙𝑖} 𝐵 = {4, 5, 6, 7, 8} Ditanya : (𝑨𝒄 − 𝑩)𝒄 ∩ 𝑨 − 𝑩𝒄 𝒄 = ? Dan hasilnya gunakan notasi pembentuk himpunan! Jawab: ⇒ 𝐴𝑐 = { 6, 7, 8, 9, 10} ⇒ 𝐴𝑐 − 𝐵 = 9, 10 ⇒ (𝐴𝑐 − 𝐵)𝑐 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 ⇒ 𝐵𝑐 = 1, 2, 3, 9, 10 ⇒ 𝐴 − 𝐵𝑐 = 4, 5 ⇒ 𝐴 − 𝐵𝑐 𝑐 = 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10 (𝑨𝒄 − 𝑩)𝒄 ∩ 𝑨 − 𝑩𝒄 𝒄 = { 𝒙 𝟏 ≤ 𝒙 ≤ 𝟑 ∧ 𝟔 ≤ 𝒙 ≤ 𝟖}