1. Ringkasan materi aljabar linier meliputi penjelasan tentang persamaan linier, sistem persamaan linier, matriks, operasi baris elementer, eliminasi Gauss, eliminasi Gauss-Jordan, sistem persamaan linier homogen dan simultan, determinan matriks, serta aturan Cramer.
2. 1. PERSAMAAN LINIER
๏ Suatu Persamaan Linier dapat didefinisikan dalam bentuk ๐
variabel ๐ฅ1, ๐ฅ2. ๐ฅ3, โฆ , ๐ฅ๐ yang dapat dinyatakan dalam
bentuk :
๐1๐ฅ1 + ๐2๐ฅ2 + โฏ + ๐๐๐ฅ๐ = ๐
dimana ๐1, ๐2, โฆ, ๐๐ dan ๐ adalah konstanta riil.
Contoh :
4๐ฅ = 7
Penyelesaian :
4๐ฅ = 7
๐ฅ =
7
4
( disebut solusi tunggal )
4. ๏ Operasi Baris Elementer ( OBE )
Operasi baris elementer akan mengubah augmented matrix menjadi
matriks identitas dimana entri-entri matriksnya berkorelasi dengan
solusi dalam sistem linier.
Matriks identitas (๐ผ) =
1 0 0
0 1 0
0 0 1
Langkah-langkah OBE :
1. Mengalikan baris dengan konstanta bukan nol.
2. Menukarkan dua baris.
3. Menambahkan kelipatan satu baris ke baris lain.
15. ๏ Penyelesaian SPL Menggunakan Aturan Cramer
Aturan Cramer
Jika ๐ด๐ฅ= ๐ adalah ๐ sistem persamaan linier dalam ๐ variabel
sedemikian sehingga det ๐ด โ 0, maka sistem itu memiliki solusi
tunggal. Solusinya adalah :
๐ฅ1 =
det(๐ด1)
det(๐ด)
, ๐ฅ2 =
det(๐ด2)
det(๐ด)
, โฆ. , ๐ฅ๐ =
det(๐ด๐)
det(๐ด)
Dimana ๐ด๐adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti entri-
entri pada kolom ke-j dari matriks ๐ด dengan entri-entri dari matriks
๐ =
๐1
๐2
โฎ
๐๐
16. Contoh :
Gunakan aturan Cramer untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
๐ฅ1 + 2๐ฅ3 = 6
โ3๐ฅ1 + 4๐ฅ2 + 6๐ฅ3 = 30
โ๐ฅ1 โ 2๐ฅ2 + 3๐ฅ3 = 8
Penyelesaian :
det ๐ด =
1 0 2
โ3 4 6
โ1 โ2 3
= 1
4 6
โ2 3
โ 0
โ3 6
โ1 3
+ 2
โ3 4
โ1 โ2
= 1 12 + 12 โ 0 + 2(6 + 4)
= 24 + 2(10)
= 24 + 20
= 44
Karena det(๐ด) โ 0, maka SPL itu dapat diselesaikan dengan aturan
cramer. Sekarang dilanjutkan dengan menentukan
det ๐ด1 , det ๐ด2 , dan det ๐ด3 .
Yaitu dengan mengganti ๐ =
๐1
๐2
๐3
ke masing-masing kolom pertama,
kedua, dan ketiga.
18. 6. Invers Matriks dan Solusi SPL
Invers suatu matriks yang berukuran 2 ร 2 dapat dicari dengan:
๐ดโ1
=
1
det(๐ด)
๐ โ๐
โ๐ ๐
.
Namun apabila suatu matriks berukuran ๐ โฅ 3 dapat dicari
menggunakan Operasi Baris Elementer (OBE). Untuk menentukan
invers suatu matriks dengan OBE, kita harus mengubah bentuk
matriks dari [๐ดโ๐ผ] menjadi bentuk ๐ผ ๐ดโ1
.
Contoh :
Misalkan matriks ๐ด =
1 2 3
2 5 3
1 0 8
dan matriks Identitas yang
berukuran sama dengan matriks ๐ด yaitu ๐ผ =
1 0 0
0 1 0
0 0 1
sehingga
matriksnya menjadi ๐ด ๐ผ =
1 2 3
2 5 3
1 0 8
1 0 0
0 1 0
0 0 1
yang akan diubah
dalam bentuk ๐ผ ๐ดโ1 .