SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Pengembangan Kepemimpinan
Penempatan PegawaiSchool of Communication & Business
Inspiring Creative Innovation
Pertemuan 9 SM III
2017-2018
LEADERSHIP
PENGERTIAN DAN HAKEKAT PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pertemuan 9 Semester 3/Ganjil
Tahun 2017-2018
Mahasiswa dapat memahami pengertian dan hakekat
pengambilan keputusan
REMINDING : KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional adalah tentang
tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik.
Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada relevansi tugas, dan
hampir semua pemimpin yang sukses selalu mengadaptasi gaya
kepemimpinan yang tepat.
REMINDING : KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
Seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya
terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah.
Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada dua konsep fundamental
yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai
pengikut dan gaya kepemimpinan.
ARTI KEPUTUSAN
Arti Keputusan menurut KBBI :
Keputusan berarti hasil pemutusan yang telah ditetapkan
atau dipertimbangkan; (sikap terakhir atau langkah yang
harus dijalankan; kesimpulan tentang pendapat; dan hasil
pemeriksaan (tentang ujian).
ARTI KEPUTUSAN
Menurut William R Dill :
Keputusan adalah suatu pilihan diantara bebrapa
alternatif/kemungkinan (“... Decision is a choice among
alternatives).
ARTI KEPUTUSAN
Menurut Ralph C. Davis (1951) :
“...decision is a definite determination of a question. It has
to do with answers to questions as what should be done,
and others that were discussed in connection with
planning. They concern a proposed action of a significant
deviation from the plan underlaying a current action. The
right decision is basically the right to plan.
ARTI KEPUTUSAN
Inti dari rumusan Ralph C. Davis (1951) :
1. Keputusan itu adalah jawaban dari pertanyaan
2. Keputusan itu menjawab apa yang harus dilaksanakan dan
apa yang dibicarakan dalam kaitannya dengan perencanaan.
3. Keputusan itu merupakan tindakan atas penyimpangan
pelaksanaan dan;
4. Keputusan yang baik menjadi dasar rencana yang baik pula.
ARTI KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
PROSES
PEMIKIRAN
MASALAH
ALTERNATIF
SOLUSI
SATU
PILIHAN
ARTI KEPUTUSAN
Kesimpulan :
Keputusan adalah merupakan proses pemikiran yang
menetapkan satu pilihan dari antar alternatif pilihan
guna memecahkan suatu masalah.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut William R. Dill :
“.. a process in which choices are made to change (or
leave unchanged) existing condition, to select a
course of action most appropriate to achieving a
desires objetive, and to minimize risks, uncertainty,and
resource expenditures in pursuing the objective.”
(William R Dill (1972 : 93-94 dalam ilmu dan seni
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut William R. Dill (terjemah):
Pengambilan Keputusan adalah Proses memilih
mengubah atau tidak mengubah suatu kondisi yang
ada dengan serangkaian tindakan yang paling tepat
agar mencapai tujuan dengan mempertimbangkan
resiko sekecil-kecilnya, mengurangi ketidak pastian
suatu kondisi, dan dengan mengurangi pula
penggunaan sumber-sumber yang ada.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Siagian (1996) :
Menyatakan pada hakikatnya pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta dan data.
Penentuan yang matang dari altenatif yang dihadapi dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Gerge R Terry (1960) :
“ ... Decision making can be defined as the selection of
one behavior alternative from two ora more possible
alternatives..”.
( Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai
pemilihan salah satu alternatif perilaku dari dua atau
lebih alternatif yang mungkin.”
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Dee Ann Gullies (1996) :
Pengambilan keputusan sebagai suatu proses kognitif yang tidak tergesa-
gesa terdiri dari rangkaian tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus, dan
dipadukan untuk menghasilkan ketepatan serta ketelitian yang lebih besar
dalam menyelesaikan masalah dan memulai tindakan.
Definisi yang lebih sederhana dikemukakan oleh Handoko (1997) :
Pengambilan keputusan adalah kegiatan yang menggambarkan proses
melalui serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Pengambilan keputusan adalah :
 1. Sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu
masalah,
 2. Pengumpulan fakta-fakta dan data,
 3. Penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi,
 4. Mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat.
Pengertian ini mengandung lima hal esensi yaitu :
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal
yang terjadi secara kebetulan;
 2. Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara
“sembrono” karena cara pendekatan kepada
pengambilan keputusan harus didasarkan atas
kemampuan organisasi, tenaga kerja yang tersedia,
dan situasai lingkungan;
 3. Bahwa sebelum sesuatu masalah data dipecahkan
dengan baik, hakekat daripada masalah ini harus diketahui
dengan jelas;
PENGERTIAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 4. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan melalui
“ilham/mimpi” atau dengan mengarang yang
berdasarkan data-data yang telah didapatkan;
 5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah
dipilih dari berbagai alternatif yang ada setelah
dianalisis dengan matang.
PENGERTIAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 Asta Qauliyah (2005) :
 Membagi tiga teori pengambilan keputusan yang dianggap paling
sering dibicarakan dalam berbagai kepustakaan :
 1. Teori rasional komprehensif
 2. Teori inkremental, dan
 3. Teori pengamatan terpadu.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 1. Pertama, teori rasional komprehensif :
Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak
diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif.
Unsur-unsur utama dari teori ini dapat dikemukakan sbb:
Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan
dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat
diperbandingkan satu sama lain.
 2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang dipedomani pembuat keputusan
amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan
kepentingannya
 3. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditimbulkan oleh
setiap altenatif yang dipilih untuk diteliti.
 5. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya,
dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
 6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat-
akibatnya yang dapat memaksimasi tercapainya tujuan, nilai
atau sasaran yang telah digariskan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 7. Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan
kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan
Matematika Charles Lindblom (1965, 1964, 1959), Lindblom
secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu
sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah
yang konkrit dan terumuskan dengan jelas.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Kedua, teori inkremental.
Teori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori pengambilan keputusan yang
menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan (seperti dalam teori rasional komprehensif) dan,
pada saat yang sama, merupakan teori yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat-
pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan sehari-hari. Pokok-pokok teori inkremental ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
 1. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapainya
dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada sebagai sesuatu hal yang saling
terpisah;
 2. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa altematif yang langsung
berhubungan dengan pokok masalah dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara
inkremental atau marginal bila dibandingkan dengan kebijaksanaan yang ada sekarang;
 3. Bagi tiap alternatif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja yang akan dievaluasi;
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 4. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan
secara teratur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkinan
untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta
sarana dan tujuan sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih
dapat ditanggulangi;
 5. Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap
masalah. Batu uji bagi keputusan yang baik terletak pada keyakinan
bahwa berbagai analisis pada akhirnya akan sepakat pada keputusan
tertentu meskipun tanpa menyepakati bahwa keputusan itu adalah yang
paling tepat sebagai sarana untuk mencapai tujuan;
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 6. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat
perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk
memperbaiki ketidak sempurnaan dari upaya-upaya konkrit dalam
mengatasi masalah sosial yang ada sekarang daripada sebagai
upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali
baru di masa yang akan datang; dan
 7. Keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada
hakikatnya merupakan produk dari saling memberi dan menerima
dan saling percaya di antara berbagai pihak yang terlibat dalam
proses keputusan tersebut.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Ketiga, teori pengamatan terpadu (mixed scanning theory) :
 Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni.
 Etzioni setuju terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada
teori rasional komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa
kelemahan yang terdapat pada teori inkremental.
 Misalnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh pembuat keputusan penganut model
inkremental akan lebih mewakili atau mencerminkan kepentingan-kepentingan dari
kelompok-kelompok yang kuat dan mapan serta kelompok-kelompok yang mampu
mengorganisasikan kepentingannya dalam masyarakat, sementara itu kepentingan-
kepentingan dari kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis tidak
mampu mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kesimpulan :
Pengambilan keputusan berarti tindakan pemimpin
untuk penetapan atau pemutusan suatu proses
pemikiran guna menjawab pertanyaan atau suatu
problem, khususnya suatu problem yang muncul
dalam kondisi bermasalah tertentu yang dihadapi
pemimpin.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dapat pula diartikan jika keputusan : dipandang
sebagai sebagai hasil akhir (out put), maka keputusan
itu adalah hasil akhir suatu proses masalah, maka
Mengambil keputusan berarti menjatuhkan atau
menetapkan pilihan dari berbagai alternatif tertentu.
Teknik Pengambilan Keputusan
 Beberapa teknik yang digunakan didalam pengambilan keputusan.
1. Tujuan analisis keputusan (decision analysis).
Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan,
mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan,
mengevaluasi alternatif yang tersedia yang berhubungan
dengan kriteria dan mengidentifikasi risiko yang melekat pada
keputusan tersebut.
Teknik Pengambilan Keputusan
 Beberapa teknik yang digunakan didalam pengambilan keputusan.
2. Keputusan dalam ketidakpastian (uncertainty).
Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan
suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial
tidak diketahui /tak diperkirakan.
 Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan
hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun
pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas
peristiwa.
Gaya Pengambilan Keputusan
 Scara umum, setiap orang berbeda sepanjang dua dimensi.
Pertama adalah cara mereka berfikir. Sebagai orang logis dan
rasional. Mereka mengolah informasi secara berurutan. Sebaliknya,
sebagai orang intuitif dan kreatif. Mereka memandang suatu hal
sebagai suatu yang utuh. Dimensi lainnya menuju toleransi akan
ketidakjelasan dari seseorang. Sebagian orang memiliki kebutuhan
untuk menyusun informasi dengan cara meminimalkan
ketidakjelasan, yang lainnya mampu mengolah banyak pemikiran
pada waktu yang bersamaan.
Gaya Pengambilan Keputusan
Dari dua dimensi ini akan terbentuk empat gaya pengambilan keputusan.
1. Gaya perintah
Memiliki toleransi yang rendah terhadap ketidak jelasan para pengambil
keputusan dan mencari rasionalitas. Gaya perintah membuat keputusan dengan
cepat, dan mereka fokus pada jangka pendek.
2. Gaya analitis
Memiliki toleransi yang jauh lebih besar terhadap ketidakpastian daripada para
pengambil keputusan perintah. Pengambilan keputusan yang hati-hati dengan
kemampuan untuk mengadaptasi atau mengatasi situasi-situasi baru.
Gaya Pengambilan Keputusan
Dari dua dimensi ini akan terbentuk empat gaya pengambilan keputusan.
3. Gaya konseptual
Cenderung sangat luas dalam pandangan mereka dan mempertimbangkan banyak
alternatif. Fokus mereka adalah jangka panjang, dan mereka sangat baik dalam
menemukan solusi kreatif terhadap suatu masalah.
4. Gaya perilaku
Mencirikan pengambil keputusan yang bekerja baik dengan orang lain. Mereka
memperhatikan pencapaian dari rekan kerja dan bawahan. Mereka mudah
menerima saran dari orang lain dan sangat menyadarkan pada pertemuan untuk
komunikasi (Stephen P. Robbins, 2002:93-100).
Gaya Pengambilan Keputusan
Suatu organisasi sebenarnya dapat menyulitkan para pengambil keputusan. Sebagai contoh, para manajer
membuat keputusan dipengaruhi oleh sistem evaluasi kinerja dan penghargaan organisasi serta batas waktu
organisasi. Keputusan organisasi sebelumnya juga dapat membatasi keputusan-keputusan yang sekarang.
1. Evaluasi kerja
Para manajer, dalam membuat keputusan, sangat dipengaruhi oleh dimana mereka dievaluasi.
2 Sistem penghargaan
Sistem penghargaan organisasi mempengaruhi seorang pengambil keputusan dengan menyarankannya
untuk memilih pilihan yang sesuai dengan sistem penghargaan yang ada.
3 Sistem penentuan tenggat waktu
Organisasi menentukan tenggat waktu dalam pengambilan keputusan.
4 Pengaruh keputusan sebelumnya
Pengambilan keputusan rasional mengambil suatu perspektif yang tidak realistis. Keputusan yang dibuat di
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 Berkaitan dengan kriteria pengambilan keputusan, Anderson
menjelaskan bahwa nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman
perilaku para pembuat keputusan itu dapat dikelompokkan menjadi
empat kategori, yaitu: nilai-nilai pribadi, nilai-nilai politik, nilai-nilai
organisasi, dan nilai-nilai kebijaksanaan.
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 1. Nilai-nitai pribadi.
Hasrat untuk melindungi atau memenuhi kesejahteraan atau
kebutuhan fisik atau kebutuhan finansial’ reputasi diri, atau posisi
historis kemungkinan juga digunakan- oleh para pembuat
keputusan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan.
2. Nilai-nilai politik.
Pembuat keputusan mungkin melakukan penilaian atas altematif
kebijaksanaan yang dipilihnya dari sudut pentingnya altematif-
altematif itu bagi partai politiknya atau bagi kelompok-kelompok
klien dari badan atau organisasi yang dipimpinnya.
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 3. Nilai-nilai organisasi.
Para pembuat keputusan, khususnya birokrat (sipil atau militer), mungkin
dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi di mana ia
terlibat di dalamnya’ Organisasi, semisal badan-badan administrasi,
menggunakan berbagai bentuk ganjaran dan sanksi dalam usahanya untuk
memaksa para anggotanya menerima, dan bertindak sejalan dengan nilai-nilai
yang telah digariskan oleh organisasi.
4. Nilai-nilai kebijaksanaan.
Dari perbincangan di atas, satu hal hendaklah dicamkan, yakni janganlah kita
mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa
para pengambil keputusan politik ini semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh
pertimbangan-penimbangan demi keuntungan politik, organisasi atau pribadi.
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 Berkaitan dengan jenis-jenis keputusan, dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu
keputusan yang direncanakan/diprogram dan keputusan yang tidak direncanakan / tidak
terprogram.
 Pertama,
 Keputusan yang diprogram merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara
berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu.
 Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang
tahu bagaimana mencapainya.
 Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya relatif mudah. Di perguruan tinggi
keputusan yang diprogram misalnya keputusan tentang pembimbingan PKM, penyelenggaraan
Ujian Akhir Semester, pelaksanaan wisuda, dan lain sebagainya (Gitosudarmo, 1997).
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 Kedua,
 Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya.
 Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah,
apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya
sangat kompleks dan penting.
 Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah karena
kondisi saat itu tidak jelas, metode untuk mencapai hasil yang diinginkan tidak
diketahui, atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan (Wijono, 1999).
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 Ada 6 hal yang juga termasuk didalam jenis-jenis pengambilan
keputusan:
 (1) Pengambilan keputusan karena ketidak sanggupan:
memberikan kajian berlalu, tanpa berbuat apa-apa;
 (2) Pengambilan keputusan intuitif bersifat segera, terasa sebagai
keputusan yang paling tepat dalam langsung diputuskan;
 (3) Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena sudah kritis:
sesuatu yang harus segera dilaksanakan;
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 (4) Pengambilan keputusan yang reaktif: ”Kamu telah melakukan
hal itu untuk saya, karenanya saya akan melakukan itu
untukmu.” Sering kali dilakukan dalam situasi marah atau
tergesa-gesa;
 (5) Pengambilan keputusan yang ditangguhkan: dialihkan pada
orang lain, memberikan orang lain yang bertanggung jawab; dan
 (6) Pengambilan keputusan secara berhati-hati: dipikirkan baik-baik,
mempertimbangkan berbagai pilihan.
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 Dalam mengambil suatu keputusan :
 1. Ada orang yang senang dengan resiko dan
 2. Ada orang yang tidak senang dengan resiko.
 3. Ada juga orang yang dikatakan netral terhadap resiko.
 Orang yang senang dengan resiko akan berbeda dalam
mengevaluasi serangkaian alternatif maupun memilih suatu
alternatif dengan mereka yang tidak senang dengan resiko
Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan
 Dalam keputusan investasi misalnya, orang yang senang dengan
resiko akan memilih investasi yang memberikan hasil yang besar
sekalipun resikonya juga besar.
 Sebaliknya, orang yang tidak senang dengan resiko akan memilih
alternatif investasi yang resikonya paling kecil sekalipun hasilnya
juga rendah.
 Neil Niven (2002) menerangkan secara aplikatif bahwa jika suatu
keputusan mempunyai resiko yang tinggi, orang akan lebih
mungkin mengikuti aturan yang rasional dan matematis
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Prajudi (1984) menyatakan struktur dan system dari kerangka
pengambilan keputusan tergantung dari:
 1. Posisi orang yang berwenang, bertanggung jawab untuk mengambil
keputusan;
 2. Problema atau maslah yang dihadapi dan harus ditangani atau
dipecahkan;
 3. Situasi di mana si pengambil posisi dan problem itu berada;
 4. Kondisi dari pada si pengambil keputusan, kekuatan dan
kemampuannya untuk menghadapi problem tersebut; dan
 5. Tujuan yang harus dicapai dengan pengambilan keputusan.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Berkaitan dengan proses pengambilan keputusan rasional dapat diuraikan
sebagai berikut :
 Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang
konsisten dalam batas-batas tertentu.
 Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional yang
dikutip dari Stephen P. Robbins (2002:90).
 1. Mendefinisikan masalah: Banyak keputusan buruk berawal dari kecerobohan
seorang pengambil keputusan dalam menilai masalah atau kesalahan
mendefinisikan masalah.
 Suatu masalah muncul ketika terdapat ketidaksesuaian antara kenyataan
dengan kondisi yang diinginkan.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 2. Mengidentifikasi kriteria keputusan: Hal ini dibutuhkan dalam
pemecahan masalah. Dalam langkah ini, pengambil keputusan sedang
menentukan apa yang relevan dalam pengambilan keputusan.
 3. Menimbang kriteria: Memberi mereka prioritas yang tepat dalam
keputusan karena kriteria yang diidentifikasi tidak selalu memiliki bobot
yang sama.
 4. Menghasilkan alternatif: Langkah ini, tidak ada upaya yang dibuat
untuk menilai alternatif melainkan hanya untuk mendaftarnya. Begitu
alternatif telah dihasilkan, pengambilan keputusan harus secara kritis
menganalisis dan mengevaluasi masing-masing alternatif tersebut.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 5. Menilai semua alternatif pada masing-masing kriteria: Kekuatan
dan kelemahan masing-masing alternatif menjadi bahan
pertimbangan setelah alternatif-alternatif tersebut dibandingkan
dengan kriteria dan ditimbang seperti yang ditetapkan dalam
langkah kedua dan ketiga.
 6. Menghitung keputusan optimal: Hal ini dilakukan dengan
mengevaluasi masing-masing alternatif terhadap kriteria yang telah
dipertimbangkan dan memilih alternatif dengan skor tertinggi.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
1.Model pengambilan keputusan yang rasional di atas mengandung sejumlah
asumsi-asumsi, yaitu:
kejelasan masalah: masalah jelas dan tidak samar-samar. Pengambil keputusan
diasumsikan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan situasi keputusan;
2.pilihan diketahui: pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria
yang relevan dan dapat membuat daftar dari semua alternatif yang berlaku terus.
Labih lanjut, pengambilan keputusan mengetahui semua kemungkinan
konsekuensi dari masing-masing alternatif;
3.preferensi yang jelas: rasionalitas mngasumsikan bahwa masing-masing
kriteria dan alternatif dapat direngking dan ditimbang untuk menunjukkan tingkat
pentingnya;
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
4.Preferensi yang konstan: diasumsikan bahwa kriteria suatu
keputusan tertentu adalah konstan dan beban yang ditugaskan pada
mereka stabil sepanjang waktu;
5. Tidak ada batasan waktu dan biaya: pengambilan keputusan
rasional dapat memperoleh informasi yang lengkap tentang kriteria
dan alternatif karena diasumsikan bahwa tidak ada kendala waktu dan
biaya; dan
6. Hasil maksimal: pengambilan keputusan rasional akan memilih
alternatif yang menghasilkan nilai yang dipandang tertinggi (Stephen
P. Robbins, 2002:91).
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
Menurut Richard I. Levin dalam Imam Murtono (2009) terdapat 6
(enam) tahap pengambilan keputusan,
1. Tahap observasi,
2. Tahap analisis dan
3. Pengenalan masalah,
4. Pengembangan model,
5. Memilih data masukan yang sesuai,
6. Perumusan dan pengetesan, pemecahan.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Apakah pengambilan keputusan dalam organisasi rasional? Apakah
mereka secara hati-hati menili masalah, mengidentifikasi semua
kriteria yang relevan, menggunakan kreativitas mereka untuk
mengidentifikasi semua alternatif yang terlihat, dan dengan
seksama mengevaluasi setiap alternatif untuk menemukan sebuah
pilihan optimal? Seorang ahli dalam pengambilan keputusan akhir-
akhir ini menyimpulkan: ”Kebanyakan keputusan dibuat dengan
perhitungan sederhana, daripada dengan mengikuti langkah-
langkah tentang keputusan penting yang telah terdefinisi (Stephen
P. Robbins, 2002:93).”
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Karena kapasitas pikiran manusia untuk memformulasikan dan
memecahkan masalah yang kompleks jauh di bawah prasyarat model
rasionalitas, maka individu berjalan dalam rasionalitas terbatas
(bounded rationality).
 Mereka membangun model yang disederhanakan dan mencari segi-segi
penting dan masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya.
Individu , kemudian dapat berprilaku secara rasioal hanya dalam model
yang sederhana.salah satu aspek yang paling menarik dari rasionalitas
terbatas adalah tatanan dimana semua alternatif dianggap penting guna
menentukan alternatif mana yang kemudian dipilih.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Pengambilan keputusan intuitif adalah suatu proses bawah sadar yang
tercipta dari pengalaman. Pengambilan keputusan intuitif tidak harus
dengan melakukan analisis rasional secara independen, namun, lebih
merupakan dua hal yang saling melengkapi.
 Hasilnya adalah bahwa pengambilan keputusan intuitif dapat mengambil
keputusan dengan cepat dalam informasi yang sangat terbatas.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Untuk menghindari informasi yang terlalu banyak, para pengambil
keputusan menyandarkan pada heuristik atau jalan pintas penilaian,
dalam pengambilan keputusan. Ada dua kategori umum heuristik
ketersediaan dan keterwakilan. Keduanya menimbulkan bias dalam
penilaian. Bias lain yang sering dibuat oleh para pengambil keputusan
adalah kecendrungan untuk meningkatkan komitmen kepada
serangkaian tindakan yang gagal. Heuristik Ketersediaan (availability
heuristic) dimana kecendrungan orang untuk mendasarkan penilaian
mereka pada informasi yang sudah tersedia untuk mereka. Sedangkan
Heuristik Keterwakilan (representative heuristic) yaitu kcendrungan
menilai suatu kejadian dengan mencocokkannya pada kejadian yang
sebelumnya ada.
Struktur, Sistem dan Langkah
Pengambilan Keputusan
 Bias lainnya yang berpengaruh dalam praktik pengambilan
keputusan adalah kecendrungan untuk meningkatkan komitmen
ketika suatu aliran keputusan dipandang sebagai suatu rangkaian
keputusan. Peningkatan Komitmen (escalation of commitment)
adalah komitmen yang meningkat terhadap keputusan sebelumnya
meskipun terdapat informasi yang negatif pada keputusan tersebut.
Creativity and Innovation is Key for Success
“Life is good, Life is beautiful”
Perubahan tidak menjamin kondisi akan lebih baik, tapi tanpa perubahan
sesuatu tidak akan mungkin menjadi lebih baik. By RK
“ Jadilah kalian pemuda sebagai agen/pemimpin perubahan, jangan hanya
sebagai pembaca sejarah, tapi buatlah sejarah”
Let’s go for achieve more.......
see you next time, insya Allah......!!!
Waslm wr wb,
Thank you/Terima kasih/Nuhun

More Related Content

What's hot

Bang pim pertemuan 8 2016 2017
Bang pim pertemuan 8 2016 2017Bang pim pertemuan 8 2016 2017
Bang pim pertemuan 8 2016 2017Mohamad Noor
 
1.7 - Membuat Keputusan
1.7 - Membuat Keputusan1.7 - Membuat Keputusan
1.7 - Membuat KeputusanIchsan Mujahid
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...TheodoraTerdunGintin
 
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasiProses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasiRidho Vargash Lexie
 
Kuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanKuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanMukhrizal Effendi
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiRio Harisatia
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiSaiful Rohman
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Judianto Nugroho
 
Bang pim pertemuan 4 2016 2017
Bang pim pertemuan 4 2016 2017Bang pim pertemuan 4 2016 2017
Bang pim pertemuan 4 2016 2017Mohamad Noor
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...DhitaAyuAnggreany
 
Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)
Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)
Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)yahya krisnawansyah
 
Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1
Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1
Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1Mohamad Noor
 
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Mohamad Noor
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Pengambilan keputusan pp
Pengambilan keputusan ppPengambilan keputusan pp
Pengambilan keputusan ppDenny Kodrat
 
Kepemimpinan dalam mengambil keputusan
Kepemimpinan dalam mengambil keputusanKepemimpinan dalam mengambil keputusan
Kepemimpinan dalam mengambil keputusanFattia Rakhmalianni
 

What's hot (20)

Bang pim pertemuan 8 2016 2017
Bang pim pertemuan 8 2016 2017Bang pim pertemuan 8 2016 2017
Bang pim pertemuan 8 2016 2017
 
1.7 - Membuat Keputusan
1.7 - Membuat Keputusan1.7 - Membuat Keputusan
1.7 - Membuat Keputusan
 
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
Tugas sim, theresia hanitalia, , yananto mihadi p., s.e., m.si., cma. pengamb...
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasiProses pengambilan keputusan dalam organisasi
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Kuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusanKuliah 6 pembuatan keputusan
Kuliah 6 pembuatan keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam OrganisasiPengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
 
Teori keputusan
Teori keputusanTeori keputusan
Teori keputusan
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
 
Bang pim pertemuan 4 2016 2017
Bang pim pertemuan 4 2016 2017Bang pim pertemuan 4 2016 2017
Bang pim pertemuan 4 2016 2017
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Unit12 : pembuat keputusan
Unit12 : pembuat keputusanUnit12 : pembuat keputusan
Unit12 : pembuat keputusan
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem pengam...
 
Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)
Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)
Proses Pengambilan Keputusan (Decicion Making Proses)
 
Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1
Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1
Bang pim pertemuan 2 new 2016-2017 1
 
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Pengambilan keputusan pp
Pengambilan keputusan ppPengambilan keputusan pp
Pengambilan keputusan pp
 
Kepemimpinan dalam mengambil keputusan
Kepemimpinan dalam mengambil keputusanKepemimpinan dalam mengambil keputusan
Kepemimpinan dalam mengambil keputusan
 

Similar to Bang pim pertemuan 9 2016 2017

Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...SarahFarhani
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan ismailagenk
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifAgung Anggoro
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...WidyaAyundaPutri
 
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Ratna Priatiningsih
 
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10suroso_mtp
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptYeniSriLestari1
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptIilMuntaha
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptVhynaAmelia
 
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...Annidafatra
 
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...Gunawan Adam
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 

Similar to Bang pim pertemuan 9 2016 2017 (20)

Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Logika7
Logika7Logika7
Logika7
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,sistem pengambilan keputu...
 
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
Sim, ratna priatiningsih, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universita...
 
3-4 ok.pdf
3-4 ok.pdf3-4 ok.pdf
3-4 ok.pdf
 
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10Model dan Proses pengambilan keputusan  pertemuan ke  10
Model dan Proses pengambilan keputusan pertemuan ke 10
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
Tugas sim annida fatra yananto mihadi putra, se, m.si sistem pengambilan kepu...
 
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
10, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Ethical Decision Making in Business, Un...
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Bang pim pertemuan 9 2016 2017

  • 1. Pengembangan Kepemimpinan Penempatan PegawaiSchool of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Pertemuan 9 SM III 2017-2018
  • 3. PENGERTIAN DAN HAKEKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pertemuan 9 Semester 3/Ganjil Tahun 2017-2018 Mahasiswa dapat memahami pengertian dan hakekat pengambilan keputusan
  • 4. REMINDING : KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional adalah tentang tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan yang tepat.
  • 5. REMINDING : KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah. Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada dua konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai pengikut dan gaya kepemimpinan.
  • 6. ARTI KEPUTUSAN Arti Keputusan menurut KBBI : Keputusan berarti hasil pemutusan yang telah ditetapkan atau dipertimbangkan; (sikap terakhir atau langkah yang harus dijalankan; kesimpulan tentang pendapat; dan hasil pemeriksaan (tentang ujian).
  • 7. ARTI KEPUTUSAN Menurut William R Dill : Keputusan adalah suatu pilihan diantara bebrapa alternatif/kemungkinan (“... Decision is a choice among alternatives).
  • 8. ARTI KEPUTUSAN Menurut Ralph C. Davis (1951) : “...decision is a definite determination of a question. It has to do with answers to questions as what should be done, and others that were discussed in connection with planning. They concern a proposed action of a significant deviation from the plan underlaying a current action. The right decision is basically the right to plan.
  • 9. ARTI KEPUTUSAN Inti dari rumusan Ralph C. Davis (1951) : 1. Keputusan itu adalah jawaban dari pertanyaan 2. Keputusan itu menjawab apa yang harus dilaksanakan dan apa yang dibicarakan dalam kaitannya dengan perencanaan. 3. Keputusan itu merupakan tindakan atas penyimpangan pelaksanaan dan; 4. Keputusan yang baik menjadi dasar rencana yang baik pula.
  • 11. ARTI KEPUTUSAN Kesimpulan : Keputusan adalah merupakan proses pemikiran yang menetapkan satu pilihan dari antar alternatif pilihan guna memecahkan suatu masalah.
  • 12. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut William R. Dill : “.. a process in which choices are made to change (or leave unchanged) existing condition, to select a course of action most appropriate to achieving a desires objetive, and to minimize risks, uncertainty,and resource expenditures in pursuing the objective.” (William R Dill (1972 : 93-94 dalam ilmu dan seni
  • 13. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut William R. Dill (terjemah): Pengambilan Keputusan adalah Proses memilih mengubah atau tidak mengubah suatu kondisi yang ada dengan serangkaian tindakan yang paling tepat agar mencapai tujuan dengan mempertimbangkan resiko sekecil-kecilnya, mengurangi ketidak pastian suatu kondisi, dan dengan mengurangi pula penggunaan sumber-sumber yang ada.
  • 14. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut Siagian (1996) : Menyatakan pada hakikatnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data. Penentuan yang matang dari altenatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
  • 15. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Gerge R Terry (1960) : “ ... Decision making can be defined as the selection of one behavior alternative from two ora more possible alternatives..”. ( Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai pemilihan salah satu alternatif perilaku dari dua atau lebih alternatif yang mungkin.”
  • 16. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut Dee Ann Gullies (1996) : Pengambilan keputusan sebagai suatu proses kognitif yang tidak tergesa- gesa terdiri dari rangkaian tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus, dan dipadukan untuk menghasilkan ketepatan serta ketelitian yang lebih besar dalam menyelesaikan masalah dan memulai tindakan. Definisi yang lebih sederhana dikemukakan oleh Handoko (1997) : Pengambilan keputusan adalah kegiatan yang menggambarkan proses melalui serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
  • 17. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Pengambilan keputusan adalah :  1. Sesuatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah,  2. Pengumpulan fakta-fakta dan data,  3. Penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi,  4. Mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pengertian ini mengandung lima hal esensi yaitu :
  • 18. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan;  2. Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara “sembrono” karena cara pendekatan kepada pengambilan keputusan harus didasarkan atas kemampuan organisasi, tenaga kerja yang tersedia, dan situasai lingkungan;  3. Bahwa sebelum sesuatu masalah data dipecahkan dengan baik, hakekat daripada masalah ini harus diketahui dengan jelas;
  • 19. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN  4. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan melalui “ilham/mimpi” atau dengan mengarang yang berdasarkan data-data yang telah didapatkan;  5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang ada setelah dianalisis dengan matang.
  • 20. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Asta Qauliyah (2005) :  Membagi tiga teori pengambilan keputusan yang dianggap paling sering dibicarakan dalam berbagai kepustakaan :  1. Teori rasional komprehensif  2. Teori inkremental, dan  3. Teori pengamatan terpadu.
  • 21. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  1. Pertama, teori rasional komprehensif : Teori pengambilan keputusan yang paling dikenal dan mungkin pula yang banyak diterima oleh kalangan luas ialah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini dapat dikemukakan sbb: Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain.  2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang dipedomani pembuat keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan urutan kepentingannya  3. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara saksama.
  • 22. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditimbulkan oleh setiap altenatif yang dipilih untuk diteliti.  5. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya, dapat diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.  6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat- akibatnya yang dapat memaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau sasaran yang telah digariskan.
  • 23. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  7. Teori rasional komprehensif banyak mendapatkan kritik dan kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom (1965, 1964, 1959), Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu sebenarya tidaklah berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan terumuskan dengan jelas.
  • 24. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Kedua, teori inkremental. Teori inkremental dalam pengambilan keputusan mencerminkan suatu teori pengambilan keputusan yang menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan (seperti dalam teori rasional komprehensif) dan, pada saat yang sama, merupakan teori yang lebih banyak menggambarkan cara yang ditempuh oleh pejabat- pejabat pemerintah dalam mengambil keputusan sehari-hari. Pokok-pokok teori inkremental ini dapat diuraikan sebagai berikut:  1. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapainya dipandang sebagai sesuatu hal yang saling terkait daripada sebagai sesuatu hal yang saling terpisah;  2. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa altematif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marginal bila dibandingkan dengan kebijaksanaan yang ada sekarang;  3. Bagi tiap alternatif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang mendasar saja yang akan dievaluasi;
  • 25. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  4. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan didedifinisikan secara teratur. Pandangan inkrementalisme memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana serta sarana dan tujuan sehingga menjadikan dampak dari masalah itu lebih dapat ditanggulangi;  5. Bahwa tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap masalah. Batu uji bagi keputusan yang baik terletak pada keyakinan bahwa berbagai analisis pada akhirnya akan sepakat pada keputusan tertentu meskipun tanpa menyepakati bahwa keputusan itu adalah yang paling tepat sebagai sarana untuk mencapai tujuan;
  • 26. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  6. Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat perbaikan-perbaikan kecil dan hal ini lebih diarahkan untuk memperbaiki ketidak sempurnaan dari upaya-upaya konkrit dalam mengatasi masalah sosial yang ada sekarang daripada sebagai upaya untuk menyodorkan tujuan-tujuan sosial yang sama sekali baru di masa yang akan datang; dan  7. Keputusan-keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pada hakikatnya merupakan produk dari saling memberi dan menerima dan saling percaya di antara berbagai pihak yang terlibat dalam proses keputusan tersebut.
  • 27. PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Ketiga, teori pengamatan terpadu (mixed scanning theory) :  Penganjur teori ini adalah ahli sosiologi organisasi Amitai Etzioni.  Etzioni setuju terhadap kritik-kritik para teoritisi inkremental yang diarahkan pada teori rasional komprehensif, akan tetapi ia juga menunjukkan adanya beberapa kelemahan yang terdapat pada teori inkremental.  Misalnya, keputusan-keputusan yang dibuat oleh pembuat keputusan penganut model inkremental akan lebih mewakili atau mencerminkan kepentingan-kepentingan dari kelompok-kelompok yang kuat dan mapan serta kelompok-kelompok yang mampu mengorganisasikan kepentingannya dalam masyarakat, sementara itu kepentingan- kepentingan dari kelompok-kelompok yang lemah dan yang secara politis tidak mampu mengorganisasikan kepentingannya praktis akan terabaikan.
  • 28. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Kesimpulan : Pengambilan keputusan berarti tindakan pemimpin untuk penetapan atau pemutusan suatu proses pemikiran guna menjawab pertanyaan atau suatu problem, khususnya suatu problem yang muncul dalam kondisi bermasalah tertentu yang dihadapi pemimpin.
  • 29. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dapat pula diartikan jika keputusan : dipandang sebagai sebagai hasil akhir (out put), maka keputusan itu adalah hasil akhir suatu proses masalah, maka Mengambil keputusan berarti menjatuhkan atau menetapkan pilihan dari berbagai alternatif tertentu.
  • 30. Teknik Pengambilan Keputusan  Beberapa teknik yang digunakan didalam pengambilan keputusan. 1. Tujuan analisis keputusan (decision analysis). Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria dan mengidentifikasi risiko yang melekat pada keputusan tersebut.
  • 31. Teknik Pengambilan Keputusan  Beberapa teknik yang digunakan didalam pengambilan keputusan. 2. Keputusan dalam ketidakpastian (uncertainty). Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui /tak diperkirakan.  Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.
  • 32. Gaya Pengambilan Keputusan  Scara umum, setiap orang berbeda sepanjang dua dimensi. Pertama adalah cara mereka berfikir. Sebagai orang logis dan rasional. Mereka mengolah informasi secara berurutan. Sebaliknya, sebagai orang intuitif dan kreatif. Mereka memandang suatu hal sebagai suatu yang utuh. Dimensi lainnya menuju toleransi akan ketidakjelasan dari seseorang. Sebagian orang memiliki kebutuhan untuk menyusun informasi dengan cara meminimalkan ketidakjelasan, yang lainnya mampu mengolah banyak pemikiran pada waktu yang bersamaan.
  • 33. Gaya Pengambilan Keputusan Dari dua dimensi ini akan terbentuk empat gaya pengambilan keputusan. 1. Gaya perintah Memiliki toleransi yang rendah terhadap ketidak jelasan para pengambil keputusan dan mencari rasionalitas. Gaya perintah membuat keputusan dengan cepat, dan mereka fokus pada jangka pendek. 2. Gaya analitis Memiliki toleransi yang jauh lebih besar terhadap ketidakpastian daripada para pengambil keputusan perintah. Pengambilan keputusan yang hati-hati dengan kemampuan untuk mengadaptasi atau mengatasi situasi-situasi baru.
  • 34. Gaya Pengambilan Keputusan Dari dua dimensi ini akan terbentuk empat gaya pengambilan keputusan. 3. Gaya konseptual Cenderung sangat luas dalam pandangan mereka dan mempertimbangkan banyak alternatif. Fokus mereka adalah jangka panjang, dan mereka sangat baik dalam menemukan solusi kreatif terhadap suatu masalah. 4. Gaya perilaku Mencirikan pengambil keputusan yang bekerja baik dengan orang lain. Mereka memperhatikan pencapaian dari rekan kerja dan bawahan. Mereka mudah menerima saran dari orang lain dan sangat menyadarkan pada pertemuan untuk komunikasi (Stephen P. Robbins, 2002:93-100).
  • 35. Gaya Pengambilan Keputusan Suatu organisasi sebenarnya dapat menyulitkan para pengambil keputusan. Sebagai contoh, para manajer membuat keputusan dipengaruhi oleh sistem evaluasi kinerja dan penghargaan organisasi serta batas waktu organisasi. Keputusan organisasi sebelumnya juga dapat membatasi keputusan-keputusan yang sekarang. 1. Evaluasi kerja Para manajer, dalam membuat keputusan, sangat dipengaruhi oleh dimana mereka dievaluasi. 2 Sistem penghargaan Sistem penghargaan organisasi mempengaruhi seorang pengambil keputusan dengan menyarankannya untuk memilih pilihan yang sesuai dengan sistem penghargaan yang ada. 3 Sistem penentuan tenggat waktu Organisasi menentukan tenggat waktu dalam pengambilan keputusan. 4 Pengaruh keputusan sebelumnya Pengambilan keputusan rasional mengambil suatu perspektif yang tidak realistis. Keputusan yang dibuat di
  • 36. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  Berkaitan dengan kriteria pengambilan keputusan, Anderson menjelaskan bahwa nilai-nilai yang kemungkinan menjadi pedoman perilaku para pembuat keputusan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: nilai-nilai pribadi, nilai-nilai politik, nilai-nilai organisasi, dan nilai-nilai kebijaksanaan.
  • 37. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  1. Nilai-nitai pribadi. Hasrat untuk melindungi atau memenuhi kesejahteraan atau kebutuhan fisik atau kebutuhan finansial’ reputasi diri, atau posisi historis kemungkinan juga digunakan- oleh para pembuat keputusan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan. 2. Nilai-nilai politik. Pembuat keputusan mungkin melakukan penilaian atas altematif kebijaksanaan yang dipilihnya dari sudut pentingnya altematif- altematif itu bagi partai politiknya atau bagi kelompok-kelompok klien dari badan atau organisasi yang dipimpinnya.
  • 38. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  3. Nilai-nilai organisasi. Para pembuat keputusan, khususnya birokrat (sipil atau militer), mungkin dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi di mana ia terlibat di dalamnya’ Organisasi, semisal badan-badan administrasi, menggunakan berbagai bentuk ganjaran dan sanksi dalam usahanya untuk memaksa para anggotanya menerima, dan bertindak sejalan dengan nilai-nilai yang telah digariskan oleh organisasi. 4. Nilai-nilai kebijaksanaan. Dari perbincangan di atas, satu hal hendaklah dicamkan, yakni janganlah kita mempunyai anggapan yang sinis dan kemudian menarik kesimpulan bahwa para pengambil keputusan politik ini semata-mata hanyalah dipengaruhi oleh pertimbangan-penimbangan demi keuntungan politik, organisasi atau pribadi.
  • 39. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  Berkaitan dengan jenis-jenis keputusan, dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu keputusan yang direncanakan/diprogram dan keputusan yang tidak direncanakan / tidak terprogram.  Pertama,  Keputusan yang diprogram merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu.  Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya.  Permasalahan ini umumnya agak sederhana dan solusinya relatif mudah. Di perguruan tinggi keputusan yang diprogram misalnya keputusan tentang pembimbingan PKM, penyelenggaraan Ujian Akhir Semester, pelaksanaan wisuda, dan lain sebagainya (Gitosudarmo, 1997).
  • 40. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  Kedua,  Keputusan yang tidak diprogram adalah keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya.  Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya sangat kompleks dan penting.  Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah karena kondisi saat itu tidak jelas, metode untuk mencapai hasil yang diinginkan tidak diketahui, atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan (Wijono, 1999).
  • 41. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  Ada 6 hal yang juga termasuk didalam jenis-jenis pengambilan keputusan:  (1) Pengambilan keputusan karena ketidak sanggupan: memberikan kajian berlalu, tanpa berbuat apa-apa;  (2) Pengambilan keputusan intuitif bersifat segera, terasa sebagai keputusan yang paling tepat dalam langsung diputuskan;  (3) Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena sudah kritis: sesuatu yang harus segera dilaksanakan;
  • 42. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  (4) Pengambilan keputusan yang reaktif: ”Kamu telah melakukan hal itu untuk saya, karenanya saya akan melakukan itu untukmu.” Sering kali dilakukan dalam situasi marah atau tergesa-gesa;  (5) Pengambilan keputusan yang ditangguhkan: dialihkan pada orang lain, memberikan orang lain yang bertanggung jawab; dan  (6) Pengambilan keputusan secara berhati-hati: dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai pilihan.
  • 43. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  Dalam mengambil suatu keputusan :  1. Ada orang yang senang dengan resiko dan  2. Ada orang yang tidak senang dengan resiko.  3. Ada juga orang yang dikatakan netral terhadap resiko.  Orang yang senang dengan resiko akan berbeda dalam mengevaluasi serangkaian alternatif maupun memilih suatu alternatif dengan mereka yang tidak senang dengan resiko
  • 44. Nilai dan Jenis Pengambilan Keputusan  Dalam keputusan investasi misalnya, orang yang senang dengan resiko akan memilih investasi yang memberikan hasil yang besar sekalipun resikonya juga besar.  Sebaliknya, orang yang tidak senang dengan resiko akan memilih alternatif investasi yang resikonya paling kecil sekalipun hasilnya juga rendah.  Neil Niven (2002) menerangkan secara aplikatif bahwa jika suatu keputusan mempunyai resiko yang tinggi, orang akan lebih mungkin mengikuti aturan yang rasional dan matematis
  • 45. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Prajudi (1984) menyatakan struktur dan system dari kerangka pengambilan keputusan tergantung dari:  1. Posisi orang yang berwenang, bertanggung jawab untuk mengambil keputusan;  2. Problema atau maslah yang dihadapi dan harus ditangani atau dipecahkan;  3. Situasi di mana si pengambil posisi dan problem itu berada;  4. Kondisi dari pada si pengambil keputusan, kekuatan dan kemampuannya untuk menghadapi problem tersebut; dan  5. Tujuan yang harus dicapai dengan pengambilan keputusan.
  • 46. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Berkaitan dengan proses pengambilan keputusan rasional dapat diuraikan sebagai berikut :  Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu.  Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional yang dikutip dari Stephen P. Robbins (2002:90).  1. Mendefinisikan masalah: Banyak keputusan buruk berawal dari kecerobohan seorang pengambil keputusan dalam menilai masalah atau kesalahan mendefinisikan masalah.  Suatu masalah muncul ketika terdapat ketidaksesuaian antara kenyataan dengan kondisi yang diinginkan.
  • 47. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  2. Mengidentifikasi kriteria keputusan: Hal ini dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Dalam langkah ini, pengambil keputusan sedang menentukan apa yang relevan dalam pengambilan keputusan.  3. Menimbang kriteria: Memberi mereka prioritas yang tepat dalam keputusan karena kriteria yang diidentifikasi tidak selalu memiliki bobot yang sama.  4. Menghasilkan alternatif: Langkah ini, tidak ada upaya yang dibuat untuk menilai alternatif melainkan hanya untuk mendaftarnya. Begitu alternatif telah dihasilkan, pengambilan keputusan harus secara kritis menganalisis dan mengevaluasi masing-masing alternatif tersebut.
  • 48. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  5. Menilai semua alternatif pada masing-masing kriteria: Kekuatan dan kelemahan masing-masing alternatif menjadi bahan pertimbangan setelah alternatif-alternatif tersebut dibandingkan dengan kriteria dan ditimbang seperti yang ditetapkan dalam langkah kedua dan ketiga.  6. Menghitung keputusan optimal: Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi masing-masing alternatif terhadap kriteria yang telah dipertimbangkan dan memilih alternatif dengan skor tertinggi.
  • 49. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan 1.Model pengambilan keputusan yang rasional di atas mengandung sejumlah asumsi-asumsi, yaitu: kejelasan masalah: masalah jelas dan tidak samar-samar. Pengambil keputusan diasumsikan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan situasi keputusan; 2.pilihan diketahui: pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria yang relevan dan dapat membuat daftar dari semua alternatif yang berlaku terus. Labih lanjut, pengambilan keputusan mengetahui semua kemungkinan konsekuensi dari masing-masing alternatif; 3.preferensi yang jelas: rasionalitas mngasumsikan bahwa masing-masing kriteria dan alternatif dapat direngking dan ditimbang untuk menunjukkan tingkat pentingnya;
  • 50. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan 4.Preferensi yang konstan: diasumsikan bahwa kriteria suatu keputusan tertentu adalah konstan dan beban yang ditugaskan pada mereka stabil sepanjang waktu; 5. Tidak ada batasan waktu dan biaya: pengambilan keputusan rasional dapat memperoleh informasi yang lengkap tentang kriteria dan alternatif karena diasumsikan bahwa tidak ada kendala waktu dan biaya; dan 6. Hasil maksimal: pengambilan keputusan rasional akan memilih alternatif yang menghasilkan nilai yang dipandang tertinggi (Stephen P. Robbins, 2002:91).
  • 51. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan Menurut Richard I. Levin dalam Imam Murtono (2009) terdapat 6 (enam) tahap pengambilan keputusan, 1. Tahap observasi, 2. Tahap analisis dan 3. Pengenalan masalah, 4. Pengembangan model, 5. Memilih data masukan yang sesuai, 6. Perumusan dan pengetesan, pemecahan.
  • 52. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Apakah pengambilan keputusan dalam organisasi rasional? Apakah mereka secara hati-hati menili masalah, mengidentifikasi semua kriteria yang relevan, menggunakan kreativitas mereka untuk mengidentifikasi semua alternatif yang terlihat, dan dengan seksama mengevaluasi setiap alternatif untuk menemukan sebuah pilihan optimal? Seorang ahli dalam pengambilan keputusan akhir- akhir ini menyimpulkan: ”Kebanyakan keputusan dibuat dengan perhitungan sederhana, daripada dengan mengikuti langkah- langkah tentang keputusan penting yang telah terdefinisi (Stephen P. Robbins, 2002:93).”
  • 53. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Karena kapasitas pikiran manusia untuk memformulasikan dan memecahkan masalah yang kompleks jauh di bawah prasyarat model rasionalitas, maka individu berjalan dalam rasionalitas terbatas (bounded rationality).  Mereka membangun model yang disederhanakan dan mencari segi-segi penting dan masalah tanpa menangkap semua kompleksitasnya. Individu , kemudian dapat berprilaku secara rasioal hanya dalam model yang sederhana.salah satu aspek yang paling menarik dari rasionalitas terbatas adalah tatanan dimana semua alternatif dianggap penting guna menentukan alternatif mana yang kemudian dipilih.
  • 54. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Pengambilan keputusan intuitif adalah suatu proses bawah sadar yang tercipta dari pengalaman. Pengambilan keputusan intuitif tidak harus dengan melakukan analisis rasional secara independen, namun, lebih merupakan dua hal yang saling melengkapi.  Hasilnya adalah bahwa pengambilan keputusan intuitif dapat mengambil keputusan dengan cepat dalam informasi yang sangat terbatas.
  • 55. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Untuk menghindari informasi yang terlalu banyak, para pengambil keputusan menyandarkan pada heuristik atau jalan pintas penilaian, dalam pengambilan keputusan. Ada dua kategori umum heuristik ketersediaan dan keterwakilan. Keduanya menimbulkan bias dalam penilaian. Bias lain yang sering dibuat oleh para pengambil keputusan adalah kecendrungan untuk meningkatkan komitmen kepada serangkaian tindakan yang gagal. Heuristik Ketersediaan (availability heuristic) dimana kecendrungan orang untuk mendasarkan penilaian mereka pada informasi yang sudah tersedia untuk mereka. Sedangkan Heuristik Keterwakilan (representative heuristic) yaitu kcendrungan menilai suatu kejadian dengan mencocokkannya pada kejadian yang sebelumnya ada.
  • 56. Struktur, Sistem dan Langkah Pengambilan Keputusan  Bias lainnya yang berpengaruh dalam praktik pengambilan keputusan adalah kecendrungan untuk meningkatkan komitmen ketika suatu aliran keputusan dipandang sebagai suatu rangkaian keputusan. Peningkatan Komitmen (escalation of commitment) adalah komitmen yang meningkat terhadap keputusan sebelumnya meskipun terdapat informasi yang negatif pada keputusan tersebut.
  • 57. Creativity and Innovation is Key for Success “Life is good, Life is beautiful” Perubahan tidak menjamin kondisi akan lebih baik, tapi tanpa perubahan sesuatu tidak akan mungkin menjadi lebih baik. By RK “ Jadilah kalian pemuda sebagai agen/pemimpin perubahan, jangan hanya sebagai pembaca sejarah, tapi buatlah sejarah”
  • 58. Let’s go for achieve more....... see you next time, insya Allah......!!! Waslm wr wb, Thank you/Terima kasih/Nuhun