SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
INTERAKSI TUMBUHAN DENGAN
MIKROBA (BAKTERI)
OLEH:
ROBIN GINTING

HEPPI NIWER SINAGA
DWI TIKA AFRIANI
MARLINA

PENDIDIKAN BIOLOGI A-1/PPS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENDAHULUAN




Tanaman kedelai tergolong sub family Papilionoideae,
family Leguminosae. Kebanyakan spesies tanaman dalam
sub family Papilionoideae berbintil akar.
Bintil akar merupakan tonjolan kecil di akar yang
terbentuk akibat infeksi bakteri pengikat nitrogen yang
bersimbiosis secara mutualistik dengan tumbuhan. Kerja
sama ini memungkinkan tersedianya nitrogen bagi
tumbuhan simbion, khususnya pada keadaan kurangnya
ketersediaan nitrogen larut di tanah. Bintil akar biasa
ditemukan berkelompok.
Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup itu adalah:
 Simbiosis
 Netralisme
 Antibiosis
 Predatorisme, dan
 Kompetitif.

HUBUNGAN
ANTARA
BAKTERI
Rhizobium sp
DENGAN
AKAR
TANAMAN

SIMBIOSIS MUTUALISME

Bakteri Rhizobium dapat mengikat nitrogen
dari udara yang kemudian dimanfaatkan
oleh tanaman kacang tanah, sedangkan
bakteri terlindungi dan mendapatkan air
dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang
tanah.
KARATERIKSTIK BAKTERI RHIZOBIUM SP
Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya
akar dan bios yang berarti hidup
 Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk
batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkulasi,
merupakan penghambat nitrogen yang hidup di dalam
tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume,
bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium cenderung
membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman
legume saja
 Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujungujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri
Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose.
 Rhizobium cocok hidup pada suhu kamar dan pH 7,0 –
7,2

INTERAKSI RHIZOBIUM SP DENGAN
TANAMAN LEGUMINOCEAE
KETERANGAN GAMBAR…






Flavonoid dilepas dari akar tanaman
leguminosa kemudian membentuk molekul
lipochitooligosaccharide
Molekul
sinyal
tumbuhan
itu
akan
mengaktifkan msuatu protein yang mengatur
gen, yang menghidupkan dan mengaktifkan
suatu kelompok gen bakteri yang disebut nod,
kependekan dari gen nodulasi
Kemudian, bulu akar membentuk struktur
lir-benang yang disebut benang infeksi, yang
terdiri dari membran plasma lurus dan
memanjang dari sel yang terserang,
bersamaan dengan pembentukan selulosa
di sebelah dalam membran ini










Tiap bakteri yang membesar dan tak bergerak disebut
bakteroid. Sel bintil akar lazimnya mengandung beberapa ribu
bakteroid.
Bakteroid menyebabkan sel korteks dalam dan sel
perisiklus membelah.
Di
luar
ruang peribakteroid, di sitoplasma tumbuhan,
terdapat protein yang dinamakan leghemoglobin.
Leghemoglobyn adalah suatu protein yang mengandung besi,
seperti hemoglobin sel darah manusia, berkaitan secara
reversibel dengan oksigen. Warna kemerahan bintil kacang
kedelai disebabkan oleh leghemoglobyn.
Adanya bakteri menyebabkan rambut akar menggulung yang
dirangsang oleh IAA. Sejalan dengan masuknya bekteri akar
membentuk benang infeksi yang di dalamnya ada bakteri
bintil. Benang infeksi terus berkembang sampai di kortek dan
mengadakan percabangan. Percabangan ini menyebabkan
jaringan kortek membesar yang dapat dilihat sebagai bintil
TAHAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR
Umur Bintil (Hari)

Tahap Nodulasi

0

Bakteri masuk ke daalm rambut akar/sel epidermis

1-2

Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan
memasuki korteks

3-4

Suatu massa kecil sel-sel terinfeksi dalam premordium
bintil

5

Pembagian pesat dari sel-sel bakteri dan sel-sel inang

7-9
12-18

23

Bintil mulai Nampak
Pertumbuhan lanjut dari bintil menjadi jaringan
bakteroid merah muda, multi terjadi fiksasi N

Bintil berlanjut menjadi periode aktif fiksasi N

28-37

Bintil mencapai besar maksimal dan fiksasi N berlanjut

50-60

Pelapukan bintil
TIPE BINTIL AKAR :


Globus



Peanut



Semi Globus

Ciri: berbentuk bulat, gampang
lepas dari akar
Ciri: berbentuk agak bulat,
letaknya terbenam
Ciri: bentuknya tidak beraturan,
permukaannya ada yang
kasar dan licin.

Memanjang
 Koral


“Seringkali bintil akar terdapat pada tanaman legum yang
tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur seperti
tanah jenis PMK”

(Idonkelor.blogspot.com/2009/08/bakteri-rhizobium-pada-legum.html.)
Bakteri berdasarkan gunanya dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Bakteri efektif
2. Bakteri Tidak Efektif

Ciri Tampak Bintil Akar yang efektif

Bintil akar yang dibelah melintang akan
memperlihatkan warna merah muda hingga
kecoklatan di bagian tengahnya.
PERLU DI PERHATIKAN …
tidak
semua
hubungan
antara
tanaman
leguminosae dengan bakteri Rhizobium berjalan
dengan
serasi,tapi
apabila
hubungannya
berjalan serasi maka akan menghasilkan bintil
akar yang sangat efektif dalam fiksasi
N2,bintil akar yang efektif umumnya dapat
memenuhi kurang lebih dua pertiga dari
kebutuhan nitrogen tanaman,bahkan pada
tanaman kedelai dapat memenuhi hingga 74%
kebutuhan nitrogen tanaman.
MEKANISME PENAMBATAN NITROGEN
BINTIL AKAR

OLEH

BAKTERI

Untuk menambat nitrogen, bakteri ini menggunakan
enzim nitrogenase, dimana enzim ini akan menghambat
gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas
amoniak. Gen yang mengatur proses penambatan ini
adalah gen nif (Singkatan nitrogen – fixation). Gen –
gen nif ini berbentuk suatu rantai , tidak terpencar
kedalam sejumlah DNA yang sangat besar yang
menyusun
kromosom
bakteri,
tetapi
semuanya
terkelompok dalam suatu daerah. Hal ini memudahkan
untuk memotong bagian untaian DNA yang sesuai dari
kromoson Rhizobium dan menyisipkanya ke dalam
mikroorganisme lain
(Prentis, 1984)
REAKSI: N2+8H+8E+16ATP=2NH3+H2+16ADP+16PI

Reaksi ini hanya dilakukan oleh bakteri prokariot,
menggunakan suatu kompleks enzim nitrogenase.
Enzim ini mengandung 2 molekul nutrien yaitu molekul
protein besi dan 1 molekul protein molibden besi.
Reaksi ini berlangsung ketika molekul N2 terikat pada
kompleks enzim nitrogenase. Protein Fe mula-mula
direduksi oleh elektron yang diberikan oleh
ferredoksin. Kemudian Fe reduksi mengikat ATP dan
mereduksi protein molibden besi yang memberikan
elektron pada N2 sehingga menghasilkan NH=NH. Pada
dua daur berikutnya prosesi ini ( masing-masing
membutuhkan elektron yang disumbangkan oleh
ferredoksin) NH=NH direduksi menjadi H2N-NH2 dan
selanjutnya direduksi menjadi NH3 tergantung pada
jenis mikrobanya, ferredoksin reduksi yang memasok
elektron untuk proses ini diperoleh melalui
fotosintesis, respirasi atau fermentasi.
FAKTOR-FAKTOR











YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN BAKTERI
BINTIL AKAR:

Sumber makanan (BO dan perakaran).
Untuk bertahan sebelum menginfeksi tanaman.
Mikroorganisme lain (sbg kompetitor di rizosfir).
Terutama yang antagonis, karena dapat menghalangi infeksi.
Lingkungan.
Mempengaruhi kegiatan fotosintesis untuk menyediakan
kebutuhan energi bakteri (cahaya, luas daun, CO2,
pembentukan biji/ fase generatif)
Ph
Yang dikehendaki netral – agak basa.
Suhu.
Yang disukai 20-28ºC, masing-masing jenis isolat berbeda
tanggapnya terhadap suhu.
Ketersediaan air dan hara untuk fotosintesis.
Karena
fotosintat
yang
dihasilkan
tanaman
dimanfaatkan oleh bakteri.
 Senyawa racun.
Yang berasal dari herbisida, fungisida di tanah tidak
disukai bakteri bintil, dapat berpengaruh terhadap
keberadaan bakteri, salinitas.
 Ketersediaan nutrisi.
Seperti N yang bisa menghambat bintil; P untuk suplai
energi; Mo untuk kerja nitrogenase, Fe dan Co untuk
laghemoglobin dan transfer elektron.
 Kesesuian genetik antara bakteri dengan tanaman
(untuk keperluan infeksi).

KEUNTUNGAN







MEMANFAATKAN BAKTERI RHIZOBIUM

:

Tidak mempunyai bahaya atau efek sampingan
Efisiensi penggunaan yang dapat ditingkatkan
sehingga bahaya pencemaran lingkungan dapat
dihindar
Harganya yang relatif murah
Teknologinya yang sederhana dapat dilakukan
dilaboratorium yang sederhana


Keberadaan bakteri bintil akar dapat diuji daya infeksi
bakterirhizobium pada akar serta keefektivan kerja bakteri
dalam bintil akar terhadap tanaman melalui uji infektivitas
dan uji efektivitas.
Indikator infektif atau tidaknya suatu bakteri bintil
akar dilihat dari jumlah dan berat bintil.
Indikator efektivitas bakteri bintil akar berdasarkan
berat tanaman dan warna hijau daunnya.



Untuk melakukan uji ini diperlukan koloni bakteri rhizobium
yang besar.
Terdapat 2 cara dalam menularkan bakteri:
1. Lewat biji
2. Lewat tanah
(En. Wikipedia.org/wiki/Rhizobia )
PENELITIAN YANG RELEVAN
2006, Uji Tanah Pasir Pantai Dicampur Lempung
Dengan Pemberian Pupuk Guano Dan Inokulasi
Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kedelai (Bargumono)
 2010, jurnal tentang kajian biokomplek trico-g dan
inokulasi rhizobium pada hasil tanaman kedelai
(glycine max (l.) merrill (Jumini dan Rita Hayati)
 Dalam jurnal (Jumini, 2010) Menurut Yutono (1985),
kehidupan bakteri rhizobium sangat tergantung pada
lingkungan tanah terutama suhu, pH, unsur hara dan
senya kimia tertentu
 2001, jurnal pertanian tentang Efektivitas nodulasi
Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh
ditanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi
tambahan (Usman Kris Joko Suharjo)







September, 2012, jurnal penelitian hutan tanaman
tentang Karateristik Morfologi dan pembentukan
Bintil akar pada cemara udang. (Winastuti Dwi
Atmamto)
April, 2012, jurnal tentang pengaruh pemberian
legin, pupuk NPK dan urea pada tanah gambut
terhadap kandungan N, P total pucuk dan bintil akar
tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) (Achmad
Mudliadi)
Oktober, 2005, jurnal tentang Analisis filogenetik
Rhizobia yang diisolasi dari Aeschynomene spp. (Evi
Triana)

More Related Content

What's hot

bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganJessy Damayanti
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)
Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)
Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)muhammad geraldine
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
respon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkunganrespon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkunganmaya safitri
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJosua Sitorus
 

What's hot (20)

bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
PPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi BakteriPPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi Bakteri
 
Metabolisme mikroba
Metabolisme mikrobaMetabolisme mikroba
Metabolisme mikroba
 
Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)
Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)
Pepper yellow leaf curl virus (pylcv)
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Bahan organik tanah
Bahan organik tanah Bahan organik tanah
Bahan organik tanah
 
Tanaman c3
Tanaman c3Tanaman c3
Tanaman c3
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
respon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkunganrespon tanaman terhadap stress lingkungan
respon tanaman terhadap stress lingkungan
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen pptJamur dan bakteri Entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri Entomopatogen ppt
 

Viewers also liked

Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanmuhammadirfhan
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Ibnu Hakim
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
power point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringanpower point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringannandaputri
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishawsadovantageseminar
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Sakran
 
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷雄介 荒川
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appiMOBDEV Technologies Pvt. Ltd.
 
Detection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' EmotionDetection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' EmotionBeverly Park Woolf
 
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공foskfs
 
Presentazione italplant rotosollevatore 2
Presentazione italplant   rotosollevatore 2Presentazione italplant   rotosollevatore 2
Presentazione italplant rotosollevatore 2Colorit srl
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenaljoanalopez
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupMizan permana
 

Viewers also liked (20)

Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 
Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.Cendawan Gliocladium sp.
Cendawan Gliocladium sp.
 
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
Peranan bakteri dalam kehidupan [presentasi]
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Interaksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhanInteraksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhan
 
Interaksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhanInteraksi antara tumbuhan
Interaksi antara tumbuhan
 
power point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringanpower point internet dan sistem jaringan
power point internet dan sistem jaringan
 
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publishAws seminar-tokyo ken-final-publish
Aws seminar-tokyo ken-final-publish
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
 
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
Jasper reportslibraryでプリンタに直接印刷
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
Detection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' EmotionDetection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' Emotion
 
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
여행사순위『LG777』.『XYZ』국내선할인항공
 
Presentazione italplant rotosollevatore 2
Presentazione italplant   rotosollevatore 2Presentazione italplant   rotosollevatore 2
Presentazione italplant rotosollevatore 2
 
Hiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenalHiperplasia suprarrenal
Hiperplasia suprarrenal
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidup
 

Similar to Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)

Similar to Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri) (20)

Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelaiPeranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
Peranan Rhizobium dalam meningkatkan ketersediaan N dalam tanaman kedelai
 
Nitrogen di udara
Nitrogen di udaraNitrogen di udara
Nitrogen di udara
 
Biokim 2.
Biokim 2.Biokim 2.
Biokim 2.
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosisPengikatan n oleh bakteri simbiosis
Pengikatan n oleh bakteri simbiosis
 
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docxVIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
VIROLOGI_FISIOLOGI_PENYAKIT_VIRUS_TUMBUH.docx
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupanOrganisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
Organisme prokariotik dan peranannya dalam kehidupan
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMKBakteri - Bio SMK
Bakteri - Bio SMK
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1BMIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
MIKROBIOLOGI DA VIROLOGI KEL3 KELAS 1B
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Monera 3
Monera 3Monera 3
Monera 3
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
Lingkungan biotik
Lingkungan biotikLingkungan biotik
Lingkungan biotik
 
Pleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgenPleno Pemicu 1 modul selgen
Pleno Pemicu 1 modul selgen
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)

  • 1. INTERAKSI TUMBUHAN DENGAN MIKROBA (BAKTERI) OLEH: ROBIN GINTING HEPPI NIWER SINAGA DWI TIKA AFRIANI MARLINA PENDIDIKAN BIOLOGI A-1/PPS UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
  • 2. PENDAHULUAN   Tanaman kedelai tergolong sub family Papilionoideae, family Leguminosae. Kebanyakan spesies tanaman dalam sub family Papilionoideae berbintil akar. Bintil akar merupakan tonjolan kecil di akar yang terbentuk akibat infeksi bakteri pengikat nitrogen yang bersimbiosis secara mutualistik dengan tumbuhan. Kerja sama ini memungkinkan tersedianya nitrogen bagi tumbuhan simbion, khususnya pada keadaan kurangnya ketersediaan nitrogen larut di tanah. Bintil akar biasa ditemukan berkelompok.
  • 3. Macam-macam bentuk interaksi makhluk hidup itu adalah:  Simbiosis  Netralisme  Antibiosis  Predatorisme, dan  Kompetitif. HUBUNGAN ANTARA BAKTERI Rhizobium sp DENGAN AKAR TANAMAN SIMBIOSIS MUTUALISME Bakteri Rhizobium dapat mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh tanaman kacang tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan air dan nutrisi dari bintil-bintil akar kacang tanah.
  • 4. KARATERIKSTIK BAKTERI RHIZOBIUM SP Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup  Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkulasi, merupakan penghambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja  Rhizobium menginfeksi akar leguminoceae melalui ujungujung bulu akar yang tidak berselulose, karena bakteri Rhizobium tidak dapat menghidrolisis selulose.  Rhizobium cocok hidup pada suhu kamar dan pH 7,0 – 7,2 
  • 5. INTERAKSI RHIZOBIUM SP DENGAN TANAMAN LEGUMINOCEAE
  • 6. KETERANGAN GAMBAR…    Flavonoid dilepas dari akar tanaman leguminosa kemudian membentuk molekul lipochitooligosaccharide Molekul sinyal tumbuhan itu akan mengaktifkan msuatu protein yang mengatur gen, yang menghidupkan dan mengaktifkan suatu kelompok gen bakteri yang disebut nod, kependekan dari gen nodulasi Kemudian, bulu akar membentuk struktur lir-benang yang disebut benang infeksi, yang terdiri dari membran plasma lurus dan memanjang dari sel yang terserang, bersamaan dengan pembentukan selulosa di sebelah dalam membran ini
  • 7.      Tiap bakteri yang membesar dan tak bergerak disebut bakteroid. Sel bintil akar lazimnya mengandung beberapa ribu bakteroid. Bakteroid menyebabkan sel korteks dalam dan sel perisiklus membelah. Di luar ruang peribakteroid, di sitoplasma tumbuhan, terdapat protein yang dinamakan leghemoglobin. Leghemoglobyn adalah suatu protein yang mengandung besi, seperti hemoglobin sel darah manusia, berkaitan secara reversibel dengan oksigen. Warna kemerahan bintil kacang kedelai disebabkan oleh leghemoglobyn. Adanya bakteri menyebabkan rambut akar menggulung yang dirangsang oleh IAA. Sejalan dengan masuknya bekteri akar membentuk benang infeksi yang di dalamnya ada bakteri bintil. Benang infeksi terus berkembang sampai di kortek dan mengadakan percabangan. Percabangan ini menyebabkan jaringan kortek membesar yang dapat dilihat sebagai bintil
  • 8. TAHAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR Umur Bintil (Hari) Tahap Nodulasi 0 Bakteri masuk ke daalm rambut akar/sel epidermis 1-2 Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki korteks 3-4 Suatu massa kecil sel-sel terinfeksi dalam premordium bintil 5 Pembagian pesat dari sel-sel bakteri dan sel-sel inang 7-9 12-18 23 Bintil mulai Nampak Pertumbuhan lanjut dari bintil menjadi jaringan bakteroid merah muda, multi terjadi fiksasi N Bintil berlanjut menjadi periode aktif fiksasi N 28-37 Bintil mencapai besar maksimal dan fiksasi N berlanjut 50-60 Pelapukan bintil
  • 9. TIPE BINTIL AKAR :  Globus  Peanut  Semi Globus Ciri: berbentuk bulat, gampang lepas dari akar Ciri: berbentuk agak bulat, letaknya terbenam Ciri: bentuknya tidak beraturan, permukaannya ada yang kasar dan licin. Memanjang  Koral  “Seringkali bintil akar terdapat pada tanaman legum yang tumbuh pada tanah berpasir yang kurang subur seperti tanah jenis PMK” (Idonkelor.blogspot.com/2009/08/bakteri-rhizobium-pada-legum.html.)
  • 10. Bakteri berdasarkan gunanya dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Bakteri efektif 2. Bakteri Tidak Efektif Ciri Tampak Bintil Akar yang efektif Bintil akar yang dibelah melintang akan memperlihatkan warna merah muda hingga kecoklatan di bagian tengahnya.
  • 11. PERLU DI PERHATIKAN … tidak semua hubungan antara tanaman leguminosae dengan bakteri Rhizobium berjalan dengan serasi,tapi apabila hubungannya berjalan serasi maka akan menghasilkan bintil akar yang sangat efektif dalam fiksasi N2,bintil akar yang efektif umumnya dapat memenuhi kurang lebih dua pertiga dari kebutuhan nitrogen tanaman,bahkan pada tanaman kedelai dapat memenuhi hingga 74% kebutuhan nitrogen tanaman.
  • 12. MEKANISME PENAMBATAN NITROGEN BINTIL AKAR OLEH BAKTERI Untuk menambat nitrogen, bakteri ini menggunakan enzim nitrogenase, dimana enzim ini akan menghambat gas nitrogen di udara dan merubahnya menjadi gas amoniak. Gen yang mengatur proses penambatan ini adalah gen nif (Singkatan nitrogen – fixation). Gen – gen nif ini berbentuk suatu rantai , tidak terpencar kedalam sejumlah DNA yang sangat besar yang menyusun kromosom bakteri, tetapi semuanya terkelompok dalam suatu daerah. Hal ini memudahkan untuk memotong bagian untaian DNA yang sesuai dari kromoson Rhizobium dan menyisipkanya ke dalam mikroorganisme lain (Prentis, 1984)
  • 13. REAKSI: N2+8H+8E+16ATP=2NH3+H2+16ADP+16PI Reaksi ini hanya dilakukan oleh bakteri prokariot, menggunakan suatu kompleks enzim nitrogenase. Enzim ini mengandung 2 molekul nutrien yaitu molekul protein besi dan 1 molekul protein molibden besi. Reaksi ini berlangsung ketika molekul N2 terikat pada kompleks enzim nitrogenase. Protein Fe mula-mula direduksi oleh elektron yang diberikan oleh ferredoksin. Kemudian Fe reduksi mengikat ATP dan mereduksi protein molibden besi yang memberikan elektron pada N2 sehingga menghasilkan NH=NH. Pada dua daur berikutnya prosesi ini ( masing-masing membutuhkan elektron yang disumbangkan oleh ferredoksin) NH=NH direduksi menjadi H2N-NH2 dan selanjutnya direduksi menjadi NH3 tergantung pada jenis mikrobanya, ferredoksin reduksi yang memasok elektron untuk proses ini diperoleh melalui fotosintesis, respirasi atau fermentasi.
  • 14. FAKTOR-FAKTOR      YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN BAKTERI BINTIL AKAR: Sumber makanan (BO dan perakaran). Untuk bertahan sebelum menginfeksi tanaman. Mikroorganisme lain (sbg kompetitor di rizosfir). Terutama yang antagonis, karena dapat menghalangi infeksi. Lingkungan. Mempengaruhi kegiatan fotosintesis untuk menyediakan kebutuhan energi bakteri (cahaya, luas daun, CO2, pembentukan biji/ fase generatif) Ph Yang dikehendaki netral – agak basa. Suhu. Yang disukai 20-28ºC, masing-masing jenis isolat berbeda tanggapnya terhadap suhu.
  • 15. Ketersediaan air dan hara untuk fotosintesis. Karena fotosintat yang dihasilkan tanaman dimanfaatkan oleh bakteri.  Senyawa racun. Yang berasal dari herbisida, fungisida di tanah tidak disukai bakteri bintil, dapat berpengaruh terhadap keberadaan bakteri, salinitas.  Ketersediaan nutrisi. Seperti N yang bisa menghambat bintil; P untuk suplai energi; Mo untuk kerja nitrogenase, Fe dan Co untuk laghemoglobin dan transfer elektron.  Kesesuian genetik antara bakteri dengan tanaman (untuk keperluan infeksi). 
  • 16. KEUNTUNGAN     MEMANFAATKAN BAKTERI RHIZOBIUM : Tidak mempunyai bahaya atau efek sampingan Efisiensi penggunaan yang dapat ditingkatkan sehingga bahaya pencemaran lingkungan dapat dihindar Harganya yang relatif murah Teknologinya yang sederhana dapat dilakukan dilaboratorium yang sederhana
  • 17.  Keberadaan bakteri bintil akar dapat diuji daya infeksi bakterirhizobium pada akar serta keefektivan kerja bakteri dalam bintil akar terhadap tanaman melalui uji infektivitas dan uji efektivitas. Indikator infektif atau tidaknya suatu bakteri bintil akar dilihat dari jumlah dan berat bintil. Indikator efektivitas bakteri bintil akar berdasarkan berat tanaman dan warna hijau daunnya.  Untuk melakukan uji ini diperlukan koloni bakteri rhizobium yang besar. Terdapat 2 cara dalam menularkan bakteri: 1. Lewat biji 2. Lewat tanah (En. Wikipedia.org/wiki/Rhizobia )
  • 18. PENELITIAN YANG RELEVAN 2006, Uji Tanah Pasir Pantai Dicampur Lempung Dengan Pemberian Pupuk Guano Dan Inokulasi Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Bargumono)  2010, jurnal tentang kajian biokomplek trico-g dan inokulasi rhizobium pada hasil tanaman kedelai (glycine max (l.) merrill (Jumini dan Rita Hayati)  Dalam jurnal (Jumini, 2010) Menurut Yutono (1985), kehidupan bakteri rhizobium sangat tergantung pada lingkungan tanah terutama suhu, pH, unsur hara dan senya kimia tertentu  2001, jurnal pertanian tentang Efektivitas nodulasi Rhizobium japonicum pada kedelai yang tumbuh ditanah sisa inokulasi dan tanah dengan inokulasi tambahan (Usman Kris Joko Suharjo) 
  • 19.    September, 2012, jurnal penelitian hutan tanaman tentang Karateristik Morfologi dan pembentukan Bintil akar pada cemara udang. (Winastuti Dwi Atmamto) April, 2012, jurnal tentang pengaruh pemberian legin, pupuk NPK dan urea pada tanah gambut terhadap kandungan N, P total pucuk dan bintil akar tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) (Achmad Mudliadi) Oktober, 2005, jurnal tentang Analisis filogenetik Rhizobia yang diisolasi dari Aeschynomene spp. (Evi Triana)