Skema KPBU di Indonesia memberikan kerangka kerja untuk kerja sama antara pemerintah dan bisnis swasta dalam penyediaan infrastruktur publik dengan pembagian risiko. Pemerintah mendukung proyek-proyek ini melalui fasilitas pengembangan proyek, dana kesenjangan kelayakan, penjaminan, dan pembayaran ketersediaan. Skema ini telah diterapkan untuk berbagai sektor infrastruktur penting.
1. @pdppi_kemenkeu Direktorat PDPPI Kemenkeu
www.kpbu.kemenkeu.go.id
SKEMA KPBU DI INDONESIA
Disampaikan oleh:
Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur
dalam
Sharing Knowledge Optimalisasi Pemanfaatan KPBU
Januari 2022
2. www.kpbu.kemenkeu.go.id
Pegawai Direktorat PDPPI tidak menerima imbalan apapun atas layanan yang diberikan.
Apabila Anda menemukan adanya gratifikasi, segera laporkan ke wise.kemenkeu.go.id.
Kerahasiaan identitas Anda terjaga.
Direktorat PDPPI Kemenkeu
@pdppi_kemenkeu
5. 5
LATAR BELAKANG
Kebutuhan penyediaan infrastruktur yang sangat besar di tengah keterbatasan APBN/APBD, telah
menginisasi Pemerintah untuk selalu mencari solusi pembiayaan kreatif dalam pembangunan
infrastruktur.
Sejak beberapa tahun lalu Kementerian Keuangan telah memperkenalkan dan menerapkan pembiayaan
kreatif berupa pembiayaan infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU). Sesuai dengan hasil kajian Bank Dunia dalam Indonesia Economic Prospects (2020),
pembangunan infrastruktur merupakan jalur cepat dalam rangka pemulihan ekonomi Indonesia.
Dalam rangka menyukseskan proyek KPBU, Pemerintah dhi Kementerian Keuangan memberikan
dukungan Pemerintah.
Dukungan pemerintah diberikan kepada proyek layak secara ekonomi namun kelayakan finansialnya
marginal (kurang) KPBU sebagai project finance:
Final Busines Case disusun menjadi proposal bisnis untuk menarik pihak swasta menanamkan
investasinya untuk menalangi pembiayaan proyek
KPBU dilaksanakan sepanjang value for money Proyek positif
6. 6
Paradigma Penyediaan Infrastruktur 2020 - 2024
Kebutuhan Pembiayaan
Infrastruktur Tahun 2020-2024
Swasta
(Rp2.707 T)
(42%)
Total kebutuhan
pembiayaan infrastruktur
tahun 2020-2024:
Rp6.445 T
BUMN
(Rp1.363 T)
(21%)
Pemerintah
Rp2.336 T
(37%)
Peningkatan Pembiayaan
Infrastruktur
Anggaran Pemerintah saja tidak mampu memenuhi kebutuhan
pembiayaan infrastruktur
Instrumen pembiayaan yang
inovatif
Menarik investasi sector
swasta
Meningkatkan akses ke
pembiayaan global
Kebijakan fiskal dan insentif
Pembiayaan kreatif;
Blended Finance; KPBU
Value for money skema KPBU > skema APBN/D
Leverage dana pemerintah berupa ekuitas dari
APBN dan Pinjaman (swasta) yang dilakukan
BUMN
Pembiayaan 100% Pemerintah
(pilihan terakhir)
7. 7
a. Investasi publik adalah
pengeluaran Pemerintah
pada infrastruktur publik
yaitu infrastruktur
ekonomi dan infrastruktur
sosial yang menjadi aset
publik ketika kegiatan
telah selesai
b. Ruang lingkup investasi
publik meliputi investasi
dengan sumber
pembiayaan APBN dan
non-APBN
Penyediaan Infrastruktur Publik
Dalam Public Investment Management
9. Value for money (VfM) merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada
tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (Mardiasmo, 2002).
Ekonomi, merupakan perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu dengan harga
terendah. Ekonomi merupakan perbandingan antara input (yang terjadi) dengan nilai input (yang
seharusnya). Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
sumber daya yang digunakan, dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.
Efisiensi, merupakan pencapaian keluaran (output) yang maksimum dengan masukan tertentu atau
penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu. Efisiensi merupakan
perbandingan keluaran/masukan (output/input) yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target
yang telah ditetapkan.
Efektivitas, merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara
sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output. Ketiga hal tersebut
merupakan elemen pokok VfM, sedangkan tambahannya, dua elemen lain yaitu keadilan (equity).
9
PENGERTIAN VALUE FOR MONEY (1/2)
Input Output Outcome
Output Asset Output Fungsi Output Layanan
10. PENGERTIAN VALUE FOR MONEY (2/2)
Pasal 3 (1) UU No. 17 Tahun 2003 tentang KEUANGAN NEGARA
Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.
10
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PENGADAAN BARANG/
JASA PEMERINTAH
bahwa untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf
a, perlu pengaturan Pengadaan Barang/Jasa yang memberikan pemenuhan nilai manfaat yang
sebesar-besarnya (value for money) dan kontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam
negeri, peningkatan peran Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah serta pembangunan
berkelanjutan.
12. KERANGKA SKEMA KPBU DI INDONESIA
▪ Pembentukan PPP Unit di bawah
Kemenkeu
▪ Pembentukan Kantor Bersama KPBU
bersama kementerian lain sebagai
platform koordinasi dan hub dengan
sektor privat
▪ Pembentukan Special Mission Vehicles
(SMVs):
- PT. PII (IIGF): mengelola penjaminan
pemerintah
-PT. SMI: penyediaan asistensi proyek
dan pembiayaan
-PT. IIF: pembiayaan proyek
-LMAN: dukungan pembebasan lahan
KELEMBAGAAN
4
Pilar
Pembangunan
KPBU
▪ Penerbitan Perpres no. 38/2015 sebagai
payung hukum
▪ Regulasi teknis, seperti Permen
Bappenas no. 2/2020
▪ Paket PMK dukungan pemerintah yang
dialokasikan dari APBN
▪ Regulasi pendukung lainnya (PerLKPP,
dll)
KERANGKA REGULASI
DUKUNGAN FISKAL PEMERINTAH
▪ Project Development Facility (PDF):
Fasilitas penyiapan dan pendampingan
transaksi
▪ Viability Gap Fund (VGF):
Subsidi tunai kepada Badan Usaha Pelaksana
(SPV)
▪ Penjaminan Pemerintah
Menjamin risiko yang dialokasikan pada PJPK
▪ Dukungan Availability Payment (AP)
Scheme
Dukungan dari APBN/D untuk penyediaan
layanan KPBU
▪ Dukungan pemerintah lainnya
FOKUS SEKTOR
▪ Kebutuhan dasar
▪ Penyediaan Air Minum
▪ Isu Perkotaan
▪ Transportasi Perkotaan
▪ Pengelolaan Sampah
▪ Perumahan
▪ Jaringan Gas
▪ Prioritas pemerintah lainnya
13. 13
• KPBU:
Kerja sama antara pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum dengan
mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah, yang sebagian atau seluruhnya
menggunakan sumber daya badan usaha dengan memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak.
Apabila dilihat dari pengembalian investasi, skema KPBU dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu user pay dan government
pay:
KPBU user pay, dimana badan usaha menerima pengembalian investasi langsung dari pengguna layanan.
KPBU government pay, atau yang disebut juga sebagai KPBU Availability Payment (AP), dimana Badan Usaha
menerima pengembalian investasi dari pembayaran yang dilakukan secara berkala oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah atas tersedianya layanan infrastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria
sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU.
KPBU-AP biasanya digunakan dalam hal:
1. Tidak ada pendapatan dari pengguna layanan, misalnya penyediaan infrastruktur yang digunakan oleh pemerintah
untuk memberikan layanan publik,
2. Potensi pendapatan tidak dapat menutup investasi badan usaha/proyek (financially infeasible) pendapatan akan
masuk sebagai PNBP umum, pendanaan proyek melalui rupiah murni, atau
3. Infrastruktur disediakan secara gratis kepada masyarakat, misalnya jalan non-tol.
PENGERTIAN KPBU
14. 14
Revenue stream
Underlying pinjaman
adalah berupa future
revenue cashflow dan
aset dari proyek
tersebut (non recourse)
Pembayaran Loan
Pinjaman (loan) untuk
keperluan proyek
dibayar hanya dari
pendapatan (revenue)
yang dihasilkan oleh
proyek
Equity
Kebutuhan akan equity
investment dalam
jumlah yang material
Jaminan pembayaran
kembali pinjaman
diwujudkan dalam bentuk
persyaratan terkait DSCR
(Debt Service Coverage
Ratio) dan LCCR (Life
Loan Cover Ratio).
sebagai implementasi konsep Project Finance
15. Perubahan Paradigma Pengadaan Infrastruktur
Case sektor perumahan
15
Ketersediaan air dengan kualitas baik dan
kepastian kontinuitas air
Kepastian kontinuitas listrik
Sistem keamanan (terhadap risiko kejahatan,
kemalingan, kebakaran) baik
Fasilitas perumahan yang terawat baik untuk
kualitas hidup masyarakat
Pengadaan Barang dan
Jasa Konvensional
Pengadaan Layanan
Infrastruktur
Design Build Design Build Finance Operate Maintenance
PJPK terekspos langsung
permasalahan layanan
setelah masa konstruksi dan
operasi
16. Penyediaan Infrastruktur melalui KPBU Harus Menjaga Keseimbangan antara Pemenuhan
Layanan dan Menjaga Keterkaitan Investor
16
Kebutuhan layanan infrastruktur masyarakat
Concern investor/lenders mengenai bankability
a. Ketersediaan air bersih secara kontinu selama 24
jam
b. Tidak boleh ada genangan air maksimal 30 menit
saat hujan
c. Ketersediaan personil keamanaan minimal 2 di
setiap tower
a. Tidak boleh ada lubang
b. Saluran drainase harus bersih dari benda hanyutan
c. Rambu peringatan dan petunjuk terpasang dengan
benar, kokoh, tidak bengkok, terlihat jelas pada
malam hari
d. PJU menyala 100% selama 12 jam (jam 18.00-
06.00)
a. Sampah yang termanfaatkan menjadi sumber
energi sekian %
b. Presentase daur ulang sampah
c. Residu pengolahan sampah sekian % per hari
Layanan
Perumahan
Layanan
Jalan
Layanan
Pengelolaan
Sampah
Tingkat
keuntungan
sponsor
Kepastian arus
pendapatan untuk
memenuhi persyaratan
kredit
Alokasi risiko yang
tepat
Kelayakan
mengembalikan
kewajiban
Kemampuan dan
kualitas jaminan
Kerangka hukum
yang jelas dan
stabil
Penjaminan infrastruktur diberikan sebagai enhancer alokasi
risiko proyek sehingga proyek bankable
17. Skema KPBU di Indonesia
PJPK
PENGGUNA
EQUITY
INVESTORS
PERJANJIAN KERJA SAMA
DBFOM(T)+LI
TRANSFERASET
LENDERS
HAK PENGUSAHAAN
ATAU PEMBAYARAN
TARIF
LAYANAN
EPC
O & M
PJPK (Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama)
Institusi/lembaga yang bertindak sebagai
wakil Pemerintah dalam skema KPBU.
PJPK: K/L, Kepala Lembaga/Daerah,
BUMN/BUMD
BUP
Badan Usaha: Special PurposeVehicle
(SPV)/ Project Company
Badan hukum yang terpisah dari para
sponsornya (investor ekuitas). 17
18. 1. Infrastruktur Transportasi
2. Infrastruktur Jalan
3. Infrastruktur SDA dan Irigasi
4. Infrastruktur Air Minum
5. Infrastruktur Sistem Pengelolaan Limbah
Terpusat
6. Infrastruktur Sistem Pengelolaan Limbah
Setempat
7. Infrastruktur Sistem Pengelolaan Sampah
8. Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika
9. Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan
18
Sektor yang dapat di-KPBU-kan
10. Infrastruktur Konservasi Energi
11. Infrastruktur Ekonomi Fasilitas Perkotaan
12. Infrastruktur Kawasan
13. Infrastruktur Pariwisata
14. Infrastruktur Fasilitas Pendidikan,
Penelitian, dan Pengembangan
15. Infrastruktur Pemasyarakatan
16. Infrastruktur Perumahan Rakyat
17. Infrastruktur Kesehatan:
18. Infrastruktur Fasilitas Sarana Olah Raga,
Kesenian, dan Budaya
Catatan: Informasi Geospasial tidak/belum termasuk dalam Sektor yang dapat di-KPBU-kan
20. SEBELUM MENGAJUKAN PERMOHONAN FASILITAS
• Kesiapan PJPK
• Kesiapan Proyek
• Kesiapan Pasar:
Manfaat ke Masyarakat
Hasil Konsultasi Publik
21. Aspek Penilaian dalam Studi Pendahuluan
Aspek
strategis
Kelayakan
Ekonomi
Kelayakan
Finansial
Aspek
Komersial
Rencana
Pengelolaan
Proyek
21
Studi
Pendahuluan
No. Kategori Penjelasan
1. Aspek Strategis Nilai strategis proyek baik untuk memenuhi kebutuhan maupun dalam Rencana Strategis
pemilik proyek. Dalam hal direncakan dengan skema KPBU, perlu ditegaskan mengenai
dapat/tidaknya unit pengusul untuk menjadi Penanggung Jawab Proyek Kerjasama
2. Kelayakan ekonomi Menggunakan metode Social Cost Benefit Analysis (SCBA), Cost Effectiveness Analysis, atau
Multi-Criteria Analysis. (Umumnya menggunakan SCBA)
3. Kelayakan finansial a. Perkiraan awal biaya, informasi keterjangkauan anggaran pemilik proyek, dan Value for
Money
b. Penjelasan “how to finance the project?” dengan mengidentifikasi opsi-opsi atau potensi
sumber pembiayaan dan pendanaan
4. Aspek komersial Reviu potensi market dengan melihat procurement sejenis sebelumnya dan/atau praktik
yang ada di negara lain (benchmarking)
5. Rencana
pengelolaan proyek
Identifikasi stakeholders, inisiasi stakeholders management dan kejelasan project team
(Simpul KPBU dan Tim KPBU)
Aspek Komersial menjadi sangat penting bagi Proyek KPBU, mengingat dalam implementasinya akan dikerjasamakan kepada
swasta yang motifnya adalah profit oriented)
22. Aspek Bankability
22
Revenue stream Kesiapan Lahan Spesifikasi Output
Perizinan dan Produk
Hukum
• Struktur
pembiayaan dan
pendanaan
• Kepastian
pendanaan
• Struktur KPBU
• Dukungan
Pemerintah
• Status
ketersediaan lahan
• Status perizinan /
dokumen hukum
terkait penyediaan
lahan
• Dampak
penggunaan lahan
terhadap
lingkungan dan
sosial
• Standar pelayanan
minimal
• Ketersediaan offtakers
atas output
• Keterkaitan dengan
standar lingkungan yang
berlaku
• Dampak output yang
dihasilkan terhadap
lingkungan dan sosial
• Ketersediaan payung
hukum dan perizinan
yang dibutuhkan
• Ketetapan kebijakan
tarif layanan
• Perolehan konfirmasi
final AP/ Persetujuan
DPRD
23. 23
DUKUNGAN PELAKSANAAN
SKEMA AVAILABILITY PAYMENY
(AP)
PMK 260/PMK.08/2016
Penyiapan proyek
“Kontribusi fiskal berbentuk
tunai kepada Proyek KPBU
atas sebagian biaya
konstruksi (maksimal
49%)”
1. Dukungan Kelayakan
selama masa
konstruksi
2. Dukungan Kelayakan
saat COD
Kapan
dicairkan?
Pelaksanaan
transaksi proyek
“Jaminan atas
Kewajiban Finansial
PJPK berupa kewajiban
untuk membayar
kompensasi finansial
kepada Badan Usaha
atas terjadinya Risiko
Infrastruktur yang
menjadi tanggung jawab
pihak PJPK”
“Pembayaran secara
berkala oleh PJPK
kepada Badan Usaha
Pelaksana atas
tersedianya layanan
infastruktur yang
sesuai dengan kualitas
dan/atau kriteria
sebagaimana
ditentukan dalam
Perjanjian KPBU
selama masa operasi”
PENJAMINAN INFRASTRUKTUR
PMK 260/PMK.11/2010
DUKUNGAN
KELAYAKAN (VIABILITY GAP FUND –
VGF)
PMK 223/PMK.11/2012
PROJECT DEVELOPMENT
FACILITY (PDF)
PMK 180/PMK.08/2020
24. Dukungan Pemerintah untuk Proyek KPBU-1
PJPK BUP
PENGGUNA
EQUITY
INVESTORS
EPC
O & M
PERJANJIAN KERJA SAMA
DBFOM(T)+LI
TRANSFER ASET
LENDERS
HAK PENGUSAHAAN
ATAU PEMBAYARAN
TARIF
LAYANAN
PROJECT
DEVELOPMENT
FACILITY (PDF)
DUKUNGAN
KELAYAKAN (VIABILITY
GAP FUND – VGF)
DUKUNGAN
PELAKSANAAN
SKEMA AVAILABILITY
PAYMENY (AP)
PENJAMINAN
INFRASTRUKTUR
24
25. PROJECT
DEVELOPMENT
FACILITY (PDF)
DUKUNGAN
KELAYAKAN (VIABILITY
GAP FUND – VGF)
DEMAND
Penyiapan proyek “Kontribusi fiskal
berbentuk tunai kepada
Proyek KPBU atas
sebagian biaya
konstruksi”
1. Dukungan Kelayakan
selama masa
konstruksi
2. Dukungan Kelayakan
saat Comercial
Operational Date
Kapan dicairkan?
PENJAMINAN
INFRASTRUKTUR
DUKUNGAN
PELAKSANAAN
SKEMA AP
“Jaminan atas Kewajiban
Finansial PJPK berupa
kewajiban untuk
membayar kompensasi
finansial kepada Badan
Usaha atas terjadinya
Risiko Infrastruktur yang
menjadi tanggung jawab
pihak PJPK”
“Pembayaran secara
berkala oleh PJPK
kepada Badan Usaha
Pelaksana atas
tersedianya layanan
infastruktur yang
sesuai dengan kualitas
dan/atau kriteria
sebagaimana
ditentukan dalam
Perjanjian KPBU
selama masa operasi”
Dukungan Pemerintah untuk Proyek KPBU-2
Pelaksanaan
transaksi proyek
26. Fasilitas Penyiapan Proyek (PDF)
Dasar Hukum
• Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014
tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Prioritas
• Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2016
tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur
Prioritas
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
180/PMK.08/2020 tentang Fasilitas untuk
Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Proyek
KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur
Kriteria Proyek
• Proyek KPBU Prioritas
(https://kppip.go.id/proyek-prioritas/)
• Proyek KPBU Pembangunan dan/atau
Pengembangan Kilang Minyak di Dalam
Negeri; dan/atau
• Proyek KPBU lainnya yang memenuhi
kriteria Dalam PMK Nomor
180/PMK.08/2020
1. Fasilitas penyiapan proyek
• Penyiapan prastudi kelayakan
• Penyiapan segala kajian dan/ atau
dokumen pendukung prastudi
kelayakan
2. Fasilitas pendampingan transaksi
• Pengadaan BUP
• Penandatanganan Perjanjian KPBU
• Financial close sepanjang
berdasarkan Perjanjian KPBU
3. Gabungan kedua fasilitas
1. Proyek KPBU Prioritas dan Proyek KPBU
Pembangunan dan/atau Pengembangan Kilang
Minyak di Dalam Negeri:
• Memuat minimal 8 kajian kelayakan proyek
• Business plan apabila PJPK merupakan Direksi
BUMN/BUMD
2. Proyek KPBU lainnya:
• Memuat minimal 8 kajian kelayakan proyek
• Business plan apabila PJPK merupakan Direksi
BUMN/BUMD
• PJPK telah melakukan market sounding
3. Kedua jenis proyek menyampaikan beberapa poin
pernyataan komitmen dari PJPK sesuai ketentuan
Jenis Fasilitas Persyaratan
Pelaksana Fasilitas
Surat Permohonan Fasilitas
& Surat Pernyataan PJPK
Surat Permohonan Fasilitas
disampaikan oleh PJPK kepada Menteri
Keuangan dalam hal ini Direktur
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan
Risiko dengan menyatakan jenis dan
ruang lingkup Fasilitas yang dimohonkan
dengan melampirkan beberapa
dokumen sesuai PMK 180/2020
Penugasan khusus kepada BUMN
• Penasehat transaksi sendiri
• Bekerjasama dengan lembaga
internasional
Bekerjasama dengan Lembaga Internasional
untuk proyek KPBU pembangunan/
pengembangan kilang minyak dalam negeri
disediakan untuk membantu PJPK menyusun kajian akhir prastudi kelayakan, dokumen lelang, dan mendampingi PJPK dalam transaksi
proyek KPBU hingga memperoleh pembiayaan dari lembaga pembiayaan (atau mencapai financial close)
Gambar: Proses Bisnis Pemberian fasilitas
27. Dukungan Kelayakan (VGF)
Dasar Hukum
• Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2014
tentang KPBU Penyediaan Indrastruktur
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
170/PMK.08/2015 tentang Panduan
Pemberian Dukungan Kelayakan atas Sebagian
Biaya Konstruksi Pada Proyek KPBU dalam
Penyediaan Infrastruktur
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor
782/KMK.08/2015 tentang Pembentukan
Komite Dukungan Kelayakan Sebagian Biaya
Konstruksi Pada Proyek KPBU
Kriteria Proyek
• Memenuhi kelayakan ekonomi namun
belum memenuhi kelayakan finansial
• Menerapkan prinsip user principle
• Capex tidak kurang Rp100 miliar
• Dilaksanakan oleh BU dari proses lelang
• Memiliki skema pengalihan asset
• Menyusun prastudi kelayakan
• Mencantumkan pembagian risiko yang
optimal
• Komitmen dukungan dari stakeholder
• Menurunkan biaya proyek yang harus
ditanggung pihak swasta.
• Meningkatkan kelayakan finansial proyek
sehingga menimbulkan minat pihak swasta.
• Meningkatkan kepastian pengadaan BU
sesuai dengan kualitas dan waktu yang
direncanakan.
• Mewujudkan layanan publik dengan tarif
yang terjangkau oleh masyarakat.
Dukungan Kelayakan dicairkan kepada
BUPPKS/BUP secara angsuran, melalui 2
alternatif pencairan:
• Selama masa konstruksi, atau
• Saat Commercial Operation Date
Manfaat Proses Pencairan
Dukungan Pemerintah dalam bentuk kontribusi sebagian biaya konstruksi yang diberikan secara tunai pada proyek KPBU yang sudah memiliki kelayakan
ekonomi namun belum memiliki kelayakan finansial. Dukungan Kelayakan dapat diberikan setelah tidak terdapat lagi alternatif lain untuk membuat
Proyek Kerja Sama layak secara finansial. Pemda dapat setelah memperoleh persetujuan dari DPRD.
Gambar: Proses Dukungan Kelayakan
Waktu Persetujuan
a. Sebelum PQ (Persetujuan Prinsip)
b. Sebelum RFP (Persetujuan Besaran)
c. Saat penetapan pemenang lelang
d. Terbentuknya Badan Usaha
28. Pemberian jaminan atas kewajiban finansial PJPK untuk membayar kompensasi kepada badan usaha saat terjadi risiko infrastruktur sesuai
alokasi yang disepakati (yang menjadi tanggungjawab PJPK). Penjaminan infrastruktur dilaksanakan oleh PT. PII sebagai single window policy
Penjaminan Infrastruktur
Dasar Hukum
• Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun
2010 tentang Penjaminan Infrastruktur
Proyek KPBU dengan BU melalui PII
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor
8/PMK.08/2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur
dalam Proyek KPBU
Kriteria Proyek
• Mendukung kesuksesan perolehan
pembiayaan serta potensi perbaikan
tenor, bunga, atau syarat
pembiayaan.
• Menjamin kinerja PJPK selaku mitra
badan usaha dalam perjanjian KPBU.
• Meningkatkan keyakinan serta
memberikan kenyamanan
berinvestasi kepada investor dan
perbankan.
Manfaat Proses Pengajuan
• Memenuhi ketentuan yang diatur dalam
Perpres 38/2015
• Layak secara teknis, ekonomi, keuangan
dan lingkungan, serta tidak berdampak
negatif secara sosial.
• Melakukan Feasibility Study
• memiliki ketentuan arbitrase yang
mengikat dalam perjanjian kerjasama
proyek
Waktu Persetujuan
a. Sebelum PQ (Pernyataan Minat
Menjamin)
b. Sebelum RFP (In Principal
Approval)
Pengajuan dukungan penjaminan
disampaikan kepada PT.
PII http://www.iigf.co.id/id/contact-us Proses Pencairan
Ketika terjadi klaim baik oleh PJPK
sebagai first obligor maupun oleh PT PII
Gambar: Framework Penjaminan Infrastruktur KPBU
29. Pemberian jaminan atas kewajiban finansial PJPK untuk membayar kompensasi kepada badan usaha saat terjadi risiko infrastruktur sesuai
alokasi yang disepakati (yang menjadi tanggungjawab PJPK). Penjaminan infrastruktur dilaksanakan oleh PT. PII sebagai single window policy
Dukungan Pembayaran Ketersediaan Layanan (AP)
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
260/PMK.08/2016 tentang Tata Cara
Pembayaran Ketersediaan Layanan
Proyek KPBU Dalam Penyediaan
Infrastruktur
Kriteria Proyek
• Proyek infrastruktur ekonomi atau social
memiliki manfaat besar bagi masyarakat
• Pengembalian investasi tidaak
bersumber dari user tariff
• Dalam hal Proyek mendapat
pemasaukan dari user tariff, maka tidak
menjadi acuan bagi PJPK Dalam
pembayaran kepada BUP
Waktu Persetujuan Proses Pencairan
Konfirmasi Final dari
Kementerian Keuangan
sebelum Pra-Kualifikasi
Sama seperti dokumen pengajuan PDF dengan
tambahan konfirmasi penggunaan skema AP
pada Menteri Keuangan:
• Rencana penggunaan skema AP
• Permohonan konfirmasi pendaahuluan
• Informassi terkait kapasitas fiskal
• Bukti adanya komunikassi awal dengan
DPR/DPRD
Persyaratan
Berkala selama masa
operasi
Mengapa
perlu
Perspektif Pemerintah
a. Tidak ada pembayaran pada masa
konstruksi;
b. Konfirmasi Final merupakan
acknowledgement atas mandatory
spending PJPK selama masa kontrak
c. Kepastian kualitas layanan infrastruktur
sebagaimana diperjanjikan dalam
perjanjian KPBU
PJPK
Perspektif Private
a. Keajegan Revenue
Stream
b. Tidak dihadapkan
kepada risiko
permintaan
BUP
30. Timeline Pemberian Dukungan Pemerintah
PJPK
Kementerian
Keuangan
Penyusunan
Studi
Pendahuluan
Tahap Perencanaan KPBU Tahap Penyiapan KPBU
Penyusunan
Kajian Awal
Prastudi
Kelayakan
PQ
Tahap Transaksi KPBU
RFP,
Bid
Submission &
Award
Signing
Perjanjian
KPBU
Financial
Close
Konstruksi
Commercial
Operation
Date
Perjanjian
KPBU
Berakhir
Pendirian
Badan
Usaha
Pelaksana
Penyusunan
Kajian Akhir
Prastudi
Kelayakan
Prinsip DK
Fasilitas Penyiapan Proyek dan Pendampingan Transaksi (PDF)
Pencairan
DK
Penjaminan
Bersama
Konfirmasi
Pendahuluan
AP
Asistensi Penyiapan KPBU AP
Konf.
Final AP
Penganggaran dan
Pembayaran AP
Market
Sounding
Monitoring Penjaminan Bersama
Konstruksi & Operasi
Market
Consultation
Persetujuan Dukungan Pemerintah untuk Proyek KPBU harus
diperoleh sebelum tahap transaksi dilakukan
Kesediaan
Menjamin
Besaran
DK
Final DK dan
Surat DK
32. REALISASI DANA DUKUNGAN PEMERINTAH (PDF & VGF)
Persetujuan pemberian fasilitas penyiapan proyek telah
diberikan untuk 39 proyek KPBU sejak tahun 2011
dengan total dana yang telah dikeluarkan untuk fasilitas
tersebut mencapai 454,6M.
Realisasi dana PDF meningkat dari 2016 hingga 2019
seiring dengan semakin banyaknya proyek KPBU yang
disiapkan.
PDF tetap berjalan semasa pandemi covid-19 meskipun
realisasinya mengalami sedikit penurunan.
Akumulasi dana VGF
mencapai Rp 1.1
triliun. Nilai tersebut
diberikan untuk dua
proyek di sektor Air
Minum.
Penandatangan Perjanjian KPBU 2011-2021
• Sejak 2011 terdapat 28
proyek KPBU yang telah
ditandatangani dengan
nilai investasi sebesar
Rp241 T dengan
jangkauan pelayanan 34
provinsi.
• Proyek pipeline yang
sedang disiapkan untuk
ditransaksikan dengan
swasta sejumlah 17
Proyek dengan indikasi
nilai investasi Rp34,99 T.
Project Development Facility (PDF)
Yaitu fasilitas yang diberikan Kemenkeu kepada Penanggung Jawab
Proyek Kerjasama untuk menyusun dokumen penyiapan dan
transaksi proyek KPBU hingga mencapai financial close
Viability Gap Fund
(VGF)
Yaitu fasilias fiscal yang
diberikan kepada proyek
KPBU untuk
meningkatkan kelayakan
finansialnya
Total Proyek KPBU Yang
Telah Ditandatangani
• Integrasi KPBU dengan instrument pendanaan lain (e.g. SBSN, Pinjaman, SDG
Indonesia One) dlm Blended Finance
• Pengembangan Standar Template Dokumen Transaksi
• Digitalisasi Proses melalui platform KPBU 4.0
• Disseminasi Guidelines & Manual via website
Perbaikan &
Penyederhanaan
Proses
33. PIPELINE PROYEK KPBU
ROADS
17
Projects
WATER
10
Projects
ENERGY
3
Project
ICT
4
Projects
TRANSPORT
6
Projects
ENERGY
EFFICIENCY
1
Project
WASTE
TREATMENT
5
Projects
INDUSTRIAL
AREA
1
Project
11
Projects
7
Projects
10
Projects
4
Projects
18
Projects
OPERATION CONSTRUCTION
PRE
CONSTRUCTION
BIDDING/
TRANSACTION
APPRAISAL/
PREPARATION
(Kurs APBN 2020: Rp14,400)
SUMATERA NON
TOLL ROAD (RIAU)
PEKANBARU
WATER
SOUTH SUMATERA
NON TOLL ROAD
PALAPA RING WEST
PACKAGE 1980 KM
BANDAR LAMPUNG
WATER
BALIKPAPAN-
SAMARINDA TOLL ROAD
PALAPA RING CENTRAL
PACKAGE 1980 KM
MANADO- BITUNG
TOLL ROAD
PALAPA RING EAST
PACKAGE 8454 KM
BEKASI VTCC
PROVING GROUND
WEST SEMARANG
WATER
BATANG- SEMARANG
TOLL ROAD
SERANG- PANIMBANG
TOLL ROAD
UMBULAN
WATER
CENTRAL JAVA
POWER PLANT
CISUMDAWU
TOLL ROAD
JAPEK II ELEVATED
TOLL ROAD
SOUTH JAPEK II
TOLL ROAD
MULTI FUNCTIONAL
SATELLITE
MAKASSAR – PAREPARE
RAILWAY
KOMODO
AIRPORT
KAMIJORO
WATER
SURAKARTA
STREET LIGHTING
KALENDER
TOLL ROAD
PANDAAN-MALANG
TOLL ROAD
PROBOLINGGO
TOLL ROAD
TELUK BINTUNI
INDUSTRIAL ZONE
SOUTH TANGERANG
WASTE TREATMENT
WASUSOKAS
WATER
JATIGEDE WATER
Jumlah Proyek KPBU berdasarkan klasifikasi sektor (TOTAL 50 proyek (39 dapat PDF))
LEGOK NANGKA
WASTE TREATMENT
SEMARANG-DEMAK
TOLL
SOLO-JOGJA-
KULONPROGO
TOLLROAD
BANDARA
SINGKAWANG
JATIBARANG WASTE
BADUNG NON
TOLL ROAD
SEI MANGKEI
HOUSING
MERANGIN DAM
HOUSING
3
Project
PDF VGF Joint Guarantee of PT PII and the Government IIGF Guarantee Availability Payment
KARIAN-SERPONG
WATER
JATILUHUR I
WATER
YOGYAKARTA-
BAWEN TOLL ROAD
CALLENDER-
HAMILTON BRIDGE
REPLACEMENT
HAZARDOUS WASTE
MANAGEMENT
PALEMBANG
HOUSEHOLD GAS
NETWORK
TANJUNG CARAT
PORT
BATAM HOUSEHOLD
GAS NETWORK
CISARANTEN PUBLIC
HOUSING
PIYUNGAN
WASTE
TREATMENT
NEW AMBON PORT
Proyek yang telah
ditandatangani
28 proyek senilai
USD 17.17 Milyar
(IDR 241 Triliun)
KARAWANG SPUUR
HOUSING
Pempus;
36 (72%)
Pemda;
14 (28%)
PJPK
33
34. ARAH PEMBIAYAAN KPBU 2022
Fokus Sektor
KPBU tetap difokuskan pada
penyediaan Layanan Dasar dan
Fasilitas Perkotaan a.l:
• Air Minum
• Pengelolaan Sampah
• Perumahan
• Kesehatan
• Distribusi Gas
• Transportasi Perkotaan
Elemen Kualitas yang akan didorong
Merujuk pada Quality Infrastructure Investment (QII)
Principles dari G20, proyek akan diarahkan untuk
memperhatikan prinsip:
• Green & Sustainable
• Resilience terhadap bencana
• Penerapan teknologi
• Inklusif (gender, disability dll)
• Governance
Kebijakan 2022
• Penyusunan kerangka
penilaian ESG dalam
pemberian dukungan
pemerintah (PDF, VGF,
Penjaminan, dll) dan
implementasi dalam proyek.
• Penyusunan PFRAM untuk
pengelolaan risiko fiskal
• Sektor Perhubungan
• Sektor Air Minum
• Sektor Persampahan
• Sektor Perumahan
• Integrasi KPBU dengan instrument pendanaan lain (e.g.
SBSN, Pinjaman, SDG Indonesia One) dlm Blended Finance
• Pengembangan Standar Template Dokumen Transaksi
• Digitalisasi Proses melalui platform KPBU 4.0
• Disseminasi Guidelines & Manual via website
Proyek KPBU Potensial 2022 Perbaikan & Penyederhanaan Proses
38. 38
1. Surat Permohonan PDF disertai dengan:
a. Proyek KPBU Prioritas
Dokumen Kajian Awal meliputi:
i. Kajian hukum dan kelembagaan
ii. Kajian teknis
iii. Kajian ekonomi dan komersial
iv. Kajian lingkungan dan sosial
v. Kajian mengenai bentuk kerjasama
vi. Kajian risiko
vii. Kajian kebutuhan Dukungan Pemerintah
dan/atau Penjaminan Infrastruktur
viii.Kajian hal-hal yang perlu ditindaklanjuti
termasuk penyiapan rancangan Perjanjian
KPBU
Persyaratan Pengajuan
PMK 180 Tahun 2020 tentang Fasilitas untuk Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Nusaha dalam Penyediaan Infrastruktur
b. Proyek KPBU Kilang Minyak dan
KPBU Lainnya
Dokumen Kajian Awal meliputi:
i. Studi Pendahuluan
ii. Laporan hasil konsultasi publik
iii. Kajian yang memuat refrensi
internasional atas proyek KPBU
sejenis yang telah berhasil
iv. Khusus untuk proyek KPBU
Kilang Minyak melampirkan
dokumen yang membuktikan
adanya komunikasi dengan
Lembaga Internasional
39. 39
2. Dalam hal proyek yang dimohonkan
menggunakan skema pembayaran
ketersediaan layanan melampirkan:
a. Rencana penggunaan skema
pembayaran ketersediaan layanan
b. Permohonan konfirmasi pendahuluan
c. Informasi terkait kapasitas fiskal
d. Bukti adanya komunikasi awal dengan
DPRD terkait rencana penggunaan AP
dalam hal PJPK merupakan Pemda
4. Business plan dalam hal PJPK adalah
BUMN/BUMD
5. Dokumen rencana pengadaan lahan
6. Dokumen penetapan Tim KPBU
7. Surat pernyataan PJPK
Persyaratan Pengajuan
PMK 180 Tahun 2020 tentang Fasilitas untuk Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Nusaha dalam Penyediaan Infrastruktur
1
1. Kelayakan Proyek yang dilihat dari
dokumen permohonan PDF
2. Kelayakan PJPK yang meliputi:
a. Pembentukkan Tim KPBU
b. Aspek kelembagaan dan dukungan
masyarakat
c. Komitmen PJPK dan perangkat
organisasinya
d. Pengetahuan dasar terkait KPBU dari
PJPK dan Tim KPBU
3. Kriteria manfaat kepada masyarakat
berdasarkan hasil konsultasi publik
Kriteria Penilaian
40. 40
3
PJPK BUP
PERJANJIAN KERJA SAMA
PERJANJIAN
PENJAMINAN
PERJANJIAN
REGRES
Single window
policy
Usulan Penjaminan kepada BUPI
Pasal 6 Perpres 78/2010:
a. Rencana pembagian risiko berdasarkan alokasi risiko
b. Uraian Dukungan Pemerintah yang diberikan pada proyek
c. Cakupan penjaminan (jenis risiko, presentas kewajiban
finansial, dan periode penjaminan)
d. Matriks risiko
e. Rancangan PKS
f. Proyeksi keuangan
Penyampaian Screening Form kepada BUPI
Dilampiri dengan Outline Business Case
Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2010
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260/PMK.011/2010
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.08/2016
41. 41
PJPK
Penyusunan
Studi
Pendahuluan
Tahap Perencanaan KPBU Tahap Penyiapan KPBU
Penyusunan
Kajian Awal
Prastudi
Kelayakan
PQ
Tahap Transaksi KPBU
RFP,
Bid
Submission &
Award
Signing
Perjanjian
KPBU
Financial
Close
Konstruksi
Commercial
Operation
Date
Perjanjian
KPBU
Berakhir
Pendirian
Badan
Usaha
Pelaksana
Penyusunan
Kajian Akhir
Prastudi
Kelayakan
Market
Sounding
Konstruksi & Operasi
Market
Consultation
Screening
Form
Confirmation
to Proceed
Usulan
Penjaminan
Usulan Penjaminan
Bersama (jika
diperlukan)
Pernyataan
Kesediaan
Menjamin
In Principal Approval
PT
PII