2. Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen
yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung
kurang dari 24 jam, biasanya menimbulkan
gejala nyeri yang dapat terjadi karena masalah
bedah dan non bedah.
3. Penyebab akut abdomen dapat dibagi
menjadi penyebab non bedah dan bedah.
• Gangguan metabolik dan endokrin
: uremia, krisis diabetic, krisis
penyakit Addison.
• Gangguan hematologi : krisis
anemia sel sabit, leukemia akut,
dan penyakit darah lainnya.
• Obat-obatan dan racun : keracunan
logam berat, ketergantungan obat
narkotik.
Penyebab
non bedah
dibagi
menjadi 3
kategori,
yaitu :
4. Sedangkan penyebab bedah dapat
dibagi menjadi 5, yaitu :
• Perdarahan : Trauma organ viscera, ruptur aneurisma
arteri, kehamilan ektopik terganggu, ulkus intestinal,
perdarahan pankreas.
• Infeksi : appendicitis, kolesistitis, abses hati, abses
diverticular.
• Perforasi : perforasi ulkus gastrointestinal, perforasi
kanker gastrointestinal, perforasi diverticulum.
• Obstruksi : adhesi yang berhubungan dengan obstruksi
usus besar, hernia incarserata, kanker gastrointestinal.
• Iskemia : thrombosis atau emboli arteri mesenterika,
colitis iskemik, torsi ovarium, hernia strangulata.
6. Penegakkan Diagnosis
• Anamnesis
Dalam anamnesis penderita akut abdomen, perlu
ditanyakan dahulu permulaan nyerinya, lokasi,
karakter, durasi, faktor yang mempengaruhinya
serta gejala yang menyertai.
• Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik perlu dilakukan secara
keseluruhan mulai dari keadaan umum, tanda-
tanda vital, dan sikap berbaring.
7. Pemeriksaan yang difokuskan pada
pemeriksaan abdomen yang terdiri dari:
• Inspeksi
Pada inspeksi abdomen, perhatikan kontur abdomen, buncit atau apakah
tampak terdapat massa atau tumor. Perhatian pula adanya bekas luka
operasi sebelumnya, distensi abdomen dan gerakan peristaltik usus.
• Auskultasi
Suara usus biasanya dievaluasi kuantitas dan kualitasnya. Perhatikan ada
atau menghilangnya suara bising usus, serta karakteristik dari bising usus.
Pada ileus paralitisik bisisng usus menghilang sedangkan pada ileus
obstruksi bising usus dapat menigkat.
• Perkusi
Perkusi digunakan untuk menilai distensi usus yang berisi gas, udara
bebas intra-abdominal, tingkat asites, atau adanya peradangan
peritoneum, serta adanya setiap massa yang tumpul.
• Palpasi
Palpasi menunjukkan 2 gejala yaitu nyeri dan defense musculaire.
8. lanjutan
• Rectal Toucher
Penilaian rectal toucher atau colok dubur
memberikan informasi yang terbatas pada
kasus akut abdomen. Namun, pemeriksaan
colok dubur dapat membedakan antara
obstruksi usus dengan paralisis usus karena
pada paralisis dijumpai ampula rekti yang
melebar, sedangkan pada obstruksi usus
ampulanya kolaps.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium
Anemia dan hematokonsentrasi dapat menunjukkan
kemungkinan terjadinya perdarahan terus menerus
• Pemeriksaan Radiologi
Foto rontgen thoraks dapat menyingkirkan adanya
kelainan pada thoraks atau trauma pada thoraks
Pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan berguna
sebagai pemeriksaan tambahan pada penderita yang
belum dioperasi dan dicurigai adanya trauma pada
hepar dan retroperitoneum.
10. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan akut abdomen biasanya terdiri dari :
• Tindakan penanggulangan darurat
• Berupa tindakan resusitasi untuk memperbaiki sistem
pernafasan dan kardiovaskuler yang merupakan
tindakan penyelamatan jiwa penderita.
• Restorasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Pencegahan infeksi dengan pemberian antibiotika.
• Pemberian analgetik harus dipertimbangkan karena
dapat menghilangkan gejala akut abdomen
11. Diagnosa Dan Intervensi Akut
Abdomen
• Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ,
obstruksi / spasme duktus , proses inflamasi , iskemik
jaringan / nekrosis
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan gangguan absorpsi nutrient , status
hipermetabolik
• Resiko tinggi infeksi terhadap tidak adekuatnya pertahanan
utama ; perforasi / rupture pada appendiks , peritonitis ,
pembentukan abses
• Kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar )tentang kondisi ,
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kesalahan interpretasi informasi , kurang mengingat
14. • Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya
zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia
yang menimbulkan efek merugikan pada
tubuh.
• Keracunan adalah keadaan sakit yang
ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang
masuk ke dalam tubuh dapat langsung
mengganggu organ tubuh tertentu, seperti
paru-paru, hati, ginjal dan lainnya.
15. ETIOLOGI
• Bahan kimia umum (Chemical toxicants) yang terdiri
dari berbagai golongan seperti pestisida
(organoklorin, organofosfat, karbamat), golongan gas
(nitrogen metana, karbon monoksida, klor), golongan
logam (timbal, posfor, air raksa,arsen), golongan
bahan organic (akrilamida, anilin, benzena toluene,
vinil klorida fenol).
• Racun yang dihasilkan oleh makluk hidup (Biological
toxicants) mis: sengatan serangga, gigitan ular
berbisa, anjing dll.
• Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri (Bacterial
toxicants) mis: Bacillus cereus, Compilobacter jejuni,
Clostridium botulinum, Escherichia coli dll.
• Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan
(Botanical toxicants) mis: jamur amnita, jamur
psilosibin, oleander, kecubung, dll.
16. Prinsip Penatalaksanaan
Keracunan
BILA TERTELAN
1) Encerkan : dengan memberi minum air, susu,dll
2) Muntahkan / keluarkan : dengan mengupayakan pasien muntah
3) Netralkan : dengan memberikan antidotum
MELALUI KULIT ATAU MATA
1) Lepaskan pakaian yang terkontaminasi
2) Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air
3) Penolong jangan sampai jadi korban berikutnya
MELALUI INHALASI
1) Pindahkan penderita ke tempat aman
2) Beri oksigen
3) Tidak melakukan pernapasan buatandari mulut ke mulut
pengobatan simtomatik
1) Bila ada gangguan pernapasan dan jantung, siap-siap untuk BHD
2) Rasa nyeri / sakit beri obat-obat penghilang rasa sakit
18. ALKOHOL
Gejala:
• Kekacauan mental
• Pupil mata dilatasi
• sering muntah-muntah
• Bau alkohol
• Tindakan pertolongan:
• Upayakan muntah bila pasien sadar
• Pertahankan agar pernafasan baik
• Bila sadar, beri minum kopi hitam
• Pernafasan buatan bila perlu
19. ACETOL
Gejala :
• Nafas dan nadi cepat
• Gelisah
• Nyeri perut
• Muntah (sering bercampur darah)
• Sakit kepala
• Tindakan pertolongan :
• Upayakan muntah
• Bila sadar beri minum
• Berikan vitamin K bila ada pendarahan
20. ARSEN ( RACUN TIKUS)
Gejala :
• Perut dan tenggorokan terasa terbakar
• Muntah, mulut kering
• Buang air besar seperti air cucian beras
• Nafas dan kotoran berbau bawang
• Kejang, Shock
• Tindakan pertolongan :
• Usahakan agar dimuntahkan
• Beri minuman air hangat atau norit
• Segera kirim ke rumah sakit
21. SENYAWA HIDROKARBON( BENSIN<
MINYAK TANAH)
Gejala Inhalasi:
• Nyeri kepala
• Mual
• Lemah
• Sesak nafas
Tindakan Pertolongan:
• Jangan lakukan muntah buatan
• Beri minum air hangat atau larutan norit