Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Penyakit tersebut dikenal sebagai Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
4. 1. Terkait haram dan halal
2. Anak menjadi autis
3. Anak terkena stroke
4. Vaksin mengandung racun dan berbahaya
5. Tipu daya Zionist/Israel memasukkan bibit
penyakit jangka pendek dan panjang
6. Menimbulkan kerusakan organ tubuh
7. Vaksin tidak aman dan punya efek samping
merugikan anak
8. Vaksin tidak alami
9. Menyebabkan asma atau alergi
10.Mengandung pengawet beracun
Contoh HOAKS
Imunisasi
5. Perlindungan imunisasi memang tidak 100%, tetapi
kalau terinfeksi penyakit jauh lebih ringan dan tidak
menjadi berat. Imunisasi bukan gagal atau tidak
berguna karena daya lindung imunisasi sekitar 80 –
95%
Pada kejadian luar biasa penyakit/wabah pada anak
seperti campak, Difteri, atau polio, anak yang sudah
imunisasi dasar lengkap jarang tertular, kalaupun
tertular umumnya ringan, waktunya sebentar dan
tidak berbahaya
Anak yang tidak mendapat imunisasi atau
imunisasinya tidak lengkap, ketika ada kejadian luar
biasa/wabah lebih banyak menjadi sakit berat
bahkan kematian atau cacat. Imunisasi terbukti
efektif mencegah terjadinya sakit yang berat, cacat
ataupun kematian
6. Anak yang tidak diimunisasi memiliki risiko lebih
tinggi untuk terkena komplikasi yang dapat
menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian.
Hal ini karena tubuh tidak mempunyai
pertahanan khusus yang dapat melindungi tubuh
dari penyakit – penyakit berbahaya tertentu yang
sudah ada vaksinnya, sehingga memudahkan
kuman berkembang biak dan menginfeksi tubuh
anak
Dampak anak
tidak diimunisasi
9. Vaksin Hepatitis B: mencegah penyakit hati
akibat virus Hepatitis B yang dapat
menyebabkan sakit yang ringan, bisa
berlangsung beberapa minggu atau bisa
mengakibatkan penyakit berat yang
berlangsung seumur hidup
Vaksin Polio: mencegah penyakit polio
pada anak yang dapat menimbulkan gejala
ringan atau tanpa gejala tetapi beberapa
infeksi dapat menjadi serius menyebabkan
kelumpuhan atau tidak mampu bergerak
bagian tubuh tertentu: lengan, kaki, atau
otot pernapasan, dan tidak ada obatnya
10. Vaksin BCG: mencegah terjadinya penyakit
Tuberkulosis atau TBC yang berat akibat
infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis
Vaksin DPT- HB - Hib: mencegah kombinasi
penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis B, Hemofilus Influenza type B
pada anak yang dapat menimbulkan gejala
ringan atau tanpa gejala tetapi beberapa
infeksi dapat menjadi serius menyebabkan
cacat dan kematian anak
11. Vaksin PCV: mencegah penyakit radang paru
(pnumonia), radang selaput otak (meningitis) dan
infeksi darah (bacteremia) akibat kuman
Pneumokokus
Vaksin MR: mencegah penyakit campak dan
rubella. Campak adalah penyakit menular dan
menyebabkan demam tinggi dan ruam serta
dapat menimbulkan komplikasi pneumonia,
diare, bahkan kebutaan, infeksi otak (ensefalitis)
hingga kematian. Rubella adalah infeksi virus
yang bisa berdampak ringan tetapi kalau
mengenai ibu hamil bisa berakibat fatal dan cacat
pada anak
12. Hepatitis B
Diberikan pada bayi <24 jam
setelah lahir
DPT – HB - Hib
(Vaksin pentavalent)
diberikan 4 kali umur 2,3,4
dan 18 bulan
BCG
Diberikan 1 kali pada usia 1
bulan
Polio
Diberikan 4 kali pada usia 1,
2, 3 dan 4 bulan.
MR
(Measles/campak dan
Rubella)) diberikan umur 9
bulan
PCV
(Pneumokokus konyugasi
vaksin) diberikan 3 kali
umur 2,3 dan 12 bulan
13. Umur Jenis vaksin
Imunisasi Dasar 0 – 24 jam HB-0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2,
PCV 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3,
PCV 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV
9 bulan MR
Imunisasi lanjutan 12 Bulan PCV 3
18 bulan DPT-HB-Hib, MR
Kelas 1 SD MR, DT
Kelas 2 SD Td
Kelas 5 SD Td
Jadwal Imunisasi anak