1. PERTEMUAN PD3I
( Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi)
PUSKESMAS GILINGAN
2022
dr. Bernadetta Christy (NADET)
2. 1. Ada banyak penyakit menular di Indonesia
2. Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu disebabkan virus dan
bakteri.
3. Kelompok disebabkan virus: Cacar, Campak, Polio, Hepatitis
B, Hepatitis A, Influenza, Rabies Yellow fever.
4. Kelompok disebabkan bakteri :Tuberkulosis, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Tipus, Kolera, Meningitis meningokoku
PD3I
3. 1. PD3I adalah penyakit infeksi yang dapat dicegah secara
efektif dengan vaksin yang ada.
2. PD3I yang menjadi program prioritas pemerintah Indonesia
dibagi dalam dua kelompok yaitu imunisasi dasar dan
imunisasi lain.
3. Imunisasi dasar ditujukan terhadap penyakit tuberkulosis,
difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis B.
4. imunisasi lain sampai saat ini ditujukan terhadap meningitis
DEFINISI PD3I
4. Distribusi Penyebab Kematian Balita di Dunia,
tahun 1990 dan proyeksi tahun 2020
5 penyebab utama kematian:
ISPA, diare, campak, malaria
dan malnutrisi
Penyakit menular lainnya
Masalah perinatal
Penyakit tidak menular
Trauma
1990
55%
19%
12%
9%
5%
2020
52%
18%
11%
11%
7%
7. Objectives
01.
You can describe the topic
of the section here
Methodology
02.
You can describe the topic
of the section here
Results analysis
03.
You can describe the topic
of the section here
Conclusions
04.
You can describe the topic
of the section here
Table of
contents
8. MEMERANGI
PENYAKIT INFEKSI
1. Pencegahan lebih baik daripada mengobati
lebih mudah
lebih nyaman
lebih murah
lebih efektif mengendalikan penyakit
2. Pengendalian lebih baik dari pada pengobatan
harga mahal
efek samping obat
resistensi mikroba terhadap antibiotik
12. 1. Penyakit radang hati/liver kronis
(berjalan perlahan, pada awal
biasanya tidak dirasakan adanya
keluhan)
2. Di Indonesia termasuk negara dengan
kategori sedang-tinggi (15 %)
3. Sebagian besar kasus tidak dapata
diobati
4. Setiap tahun sekitar 1 -2 juta orang
meninggal
5. Seluruh dunia diperkirakan sekitar 2
triliun penderita
Hepatitis B
13. Perjalanan infeksi hep B
INFEKSI DEWASA
80% ASIMPTOMATIK
20% HEPATITIS AKUT
1% FULMINAN
95%
5%
INFEKSI ANAK
95% ASIMTOMATIK
4% HEPATITIS AKUT
1% FULMINAN
95%
KARIER
KRONIK
dan
Serosis
Sembuh
Sembuh
Karsinoma
Hepato
Seluler
5%
15. POLIO
1. Penyebab: enterovirus
2. Demam akut yang dapat menyerang otot dan saraf
sehingga menyebabkan kecacatan (30 %)
3. Sangat mudah menular, melalui kotoran/feses-
oral/mulut (seperti diare)
16. Gambaran klinis poliomyelitis
• Diawali dengan
keluhan tidak spesifik:
demam, kelemahan,
nyeri kepala, muntah,
kekakuan pada leher
dan tungkai
• Berakibat kerusakan
yang permanen
18. Tuberculosis
WHO, 2013
● 8,6 juta kasus penduduk dunia menderita TB di dunia
● 10% merupakan kasus TB anak
● 90% kematian TB di negara berkembang
● Indonesia, 2013: 257 penderita TB/100.000 penduduk
● Diperparah dengan adanya HIV
● Efektifitas vaksin BCG rendah (40%)
21. Difteri
Penyebab: Corynebacterium diphtherae
Infeksi saluran napas atas akut, nyeri tenggorok,
selaput abu – abu mudah berdarah, demam, ulkus di
kulit.
KLB DIPHTERI JAWA TIMUR 2000 s/d 2008(Juli)
23. Tertular penyakit
Gejala awal
● Gelisah
● Aktifitas menurun
● Bintik eksudat di pharynx
Gejala akut
● Membran tebal berwarna abu-abu di pharynx
● Pembengkaan dan pengerasan kelenjar limfe di leher
● Peradangan dan pembengkaan jaringan lunak di sekitar
pharynx nampak sebagai “bull-neck”
● Nadi cepat
Membran menghilang, gejala
infeksi akut mereda
Penyembuhan
masa inkubasi 1-5 hari
2–3 hari
7 hari
Komplikasi
Kematian
pada 3,5–12%
kasus
25. 1. Infeksi saluran napas
2. Batuk 100 hari/3 bulan
3. Dapat menjadi infeksi paru mematikan
Pertusis
26. 1. Sangat menular, melalui saluran napas
2. Penyebab Bordetella pertussis
3. Penularan melalui kontak penderita yang batuk
4. Angka kesakitan meningkat pada bayi yang belum
mendapatkan vaksinasi
5. Penyebab kesakitan dan kematian yang cukup
berarti di negara berkembang
PERTUSIS
27. • Infeksi sekunder jalan napas
(pneumonia)
• Akibat batuk yang keras
• Conjunctivitis
• Perdarahan hidung
• Hernia
• Atelektasis
• Komplikasi SSP (mulai dari kejang
ringan – koma dengan kerusakan
otak yang permanen)
• 87% kematian pada bayi dibawah 2
31. PERJALANAN PENYAKIT TETANUS
Tertular penyakit
Gejala awal
● Kelemahan umum
● Sakit leher
● Kekakuan (kejang) otot
● Neonatus sering menangis dan tidak mau mengisap
Kejang otot meningkat dan melibatkan
● Flexi sendi siku dan pergelangan tangan
● Extensi kaki
Gejala sisa kelemahan dan kekakuan
Penyembuhan
● Kematian pada bentuk ringan dan sedang 10%
● Pada dewasa yang berat kematian:> 50%
● Pada neonatus yang berat kematian: > 90%
Masa inkubasi (pada umumnya <14 hari)
Masa onset (1–4 hari)
1–2 minggu
Kematian
32. Awesome
words
Cara Pencegahan :
Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib 3 x sebelum usia 1 tahun
Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib booster pada usia 1,5 thn
Pemberian imunisasi DT pada usia 6-7 tahun (SD klas 1)
Pemberian imunisasi Td pada anak kelas 2 – 3 SD
Melengkapi imunisasi TT pada WUS ( 15 – 39 tahun ) termasuk
Capeng dan ibu hamil menjadi 5 dosis
Persalinan oleh tenaga kesehatan
Perawatan tali pusat secara higienis.
34. Haemophilus influenzae type B
● Haemophilus influenzae patogen no.2 paling sering
menyebabkan radang paru dan otak
● Penyebab infeksi dan mortalitas yang sering pada
anak
● Cara penularan terutama melalui jalan napas
● Mematikan
● Mengakibatkan kecacatan
● Penanganan sulit
37. Cara Pencegahan :
- Pemberian imunisasi sekali pada usia 9 – 11 bulan
- Pemberian imunisasi booster pada usia 2 tahun
- Pemberian imunisasi campak ulangan pada usia 6 - 7
tahun (SD kelas 1)
Gejala :
Demam tinggi, mata merah, batuk atau pilek
serta timbul bercak-bercak merah pada kulit
Cara Penularan :
- Melalui udara / pernafasan ( batuk/bersin )
- Sumber penularan adalah anak yang
menderita campak
Penyebab : infeksi virus dari Famili Paramyxovirida
39. ● Penyakit yang di sebabkan virus rubella
● Gejala utama : panas disertai bercak
merah dan pembesaran kelenjar getah
bening leher
● Ringan (70% tanpa gejala) sembuh
RUBELLA
40. Anak yg lahir dari ibu Rubella
(Sindrom rubella kongenital)
• Kepala kecil
• Tuli
• Jantung bocor
• Katarak
41. KESIMPULAN
● Imunisasi adalah hak anak & untuk
kepentingan anak.
● Imunisasi merupakan upaya paling efektif
mencegah dan memutuskan rantai
penularan penyakit berbahaya.
● Imunisasi tidak hanya berguna untuk diri
42. KESIMPULAN
● Semua penyakit sebenarnya dapat dicegah
● Pencegahan spesifik dengan vaksinasi belum dapat diberikan
pada semua penyakit
● Vaksinasi terutama untuk penyakit yang mematikan, cacat,
tak ada obatnya
● Kekebalan yang ditimbulkan dipengaruhi banyak faktor
● Vaksinasi merupakan kebijakan global