Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis buah, termasuk buah semu, buah sejati, dan penggolongannya. Ada buah tunggal, ganda, dan majemuk, serta buah kering dan berdaging. Beberapa contoh buah dijelaskan seperti buah batu, buni, dan kurung.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis buah, termasuk buah semu, buah sejati, dan penggolongannya. Ada buah tunggal, ganda, dan majemuk, serta buah kering dan berdaging. Beberapa contoh buah dijelaskan seperti buah batu, buni, dan kurung.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tiga tanaman obat yaitu kencur, jahe, dan jeruk nipis. Menguraikan ciri-ciri morfologi, klasifikasi, syarat tumbuh, dan manfaat masing-masing tanaman tersebut untuk kesehatan dan pengobatan tradisional.
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Wulung Gono
Dokumen tersebut berisi daftar istilah-istilah yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat dan nama penyakit, dengan penjelasan singkat mengenai makna masing-masing istilah. Beberapa istilah yang disebutkan antara lain amara, stomakika, analgetika, antelmintika, antihipertensi, dan antipiretika yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat, serta gonorrhoe, konstipasi, parkinson, dan trikhomoniasis se
Dokumen ini berisi resep untuk salep minyak hati (Ungt Iecoris) yang dibuat oleh Novia Fitria Anwar untuk pasien bernama Aziz. Resep tersebut memuat daftar bahan, cara pembuatan, dan etiket yang sesuai standar. Salep ini mengandung minyak hati dan vaselin kuning yang dicampur secara homogen untuk diaplikasikan pada bagian tubuh yang sakit.
This document discusses the classification of fruits based on their environment, categories, and morphology. Fruits are classified into three groups based on the climate of their growing environment: temperate fruits, subtropical fruits, and tropical fruits. Morphologically, there are five types of fruits: berries, hesperidiums, pepos, drupes, and pomes. Berries have fleshy ovary walls, hesperidiums have a leathery rind, pepos have a thick hard rind, drupes have a fleshy fruit with a hard stone containing the seed, and pomes have a fleshy fruit with a core structure. Fruits can also be classified as true fruits which develop from
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan dari bahan nabati, hewani, dan mineral. Ilmu ini berhubungan erat dengan bidang botani, zoologi, kimia, dan galenika. Ruang lingkup farmakognosi meliputi identifikasi, isolasi, dan karakterisasi zat kimia dari bahan obat alami.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
1. Daun memiliki tiga fungsi utama yaitu fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
2. Terdiri dari lamina, petiolus, dan vena. Pada irisan melintang terdiri dari epidermis, mesofil, dan pertulangan daun.
3. Epidermis melindungi jaringan dalam dan mengandung stomata untuk pertukaran gas. Mesofil mengandung kloroplas untuk fotosintesis. Pertulangan daun mengangkut air dan zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
1) Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan insektarium dan preparat basa, mencakup tinjauan pustaka, alat dan bahan, prosedur kerja, pembahasan struktur tubuh serangga seperti belalang dan laba-laba serta klasifikasi filum arthropoda dan insecta.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan simplisia dari tanaman obat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembelajaran pembuatan simplisia, budidaya tanaman obat, tahap-tahap pembuatan simplisia mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman hingga pemungutan hasil, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya.
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak herbal. Standarisasi adalah proses menetapkan standar yang dilakukan secara tertib dengan memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Standarisasi mencakup parameter kualitas seperti kemurnian, kandungan zat aktif, dan ketiadaan zat berbahaya seperti logam berat dan residu pestisida. Standarisasi bertujuan mempertahankan konsistensi
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Praktikum mengenali berbagai jenis buah dan biji melalui observasi morfologi. Terdapat 11 jenis buah yang diamati, diantaranya jambu mete, nangka, pepaya, kacang tanah, mangga, karet, melinjo, mentimun, jeruk, nenas dan srikaya. Hasilnya memberikan penjelasan tentang klasifikasi tumbuhan, jenis buah sejati dan semu, serta bagian-bagian biji.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tiga tanaman obat yaitu kencur, jahe, dan jeruk nipis. Menguraikan ciri-ciri morfologi, klasifikasi, syarat tumbuh, dan manfaat masing-masing tanaman tersebut untuk kesehatan dan pengobatan tradisional.
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Wulung Gono
Dokumen tersebut berisi daftar istilah-istilah yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat dan nama penyakit, dengan penjelasan singkat mengenai makna masing-masing istilah. Beberapa istilah yang disebutkan antara lain amara, stomakika, analgetika, antelmintika, antihipertensi, dan antipiretika yang berkaitan dengan kegunaan tanaman obat, serta gonorrhoe, konstipasi, parkinson, dan trikhomoniasis se
Dokumen ini berisi resep untuk salep minyak hati (Ungt Iecoris) yang dibuat oleh Novia Fitria Anwar untuk pasien bernama Aziz. Resep tersebut memuat daftar bahan, cara pembuatan, dan etiket yang sesuai standar. Salep ini mengandung minyak hati dan vaselin kuning yang dicampur secara homogen untuk diaplikasikan pada bagian tubuh yang sakit.
This document discusses the classification of fruits based on their environment, categories, and morphology. Fruits are classified into three groups based on the climate of their growing environment: temperate fruits, subtropical fruits, and tropical fruits. Morphologically, there are five types of fruits: berries, hesperidiums, pepos, drupes, and pomes. Berries have fleshy ovary walls, hesperidiums have a leathery rind, pepos have a thick hard rind, drupes have a fleshy fruit with a hard stone containing the seed, and pomes have a fleshy fruit with a core structure. Fruits can also be classified as true fruits which develop from
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan dari bahan nabati, hewani, dan mineral. Ilmu ini berhubungan erat dengan bidang botani, zoologi, kimia, dan galenika. Ruang lingkup farmakognosi meliputi identifikasi, isolasi, dan karakterisasi zat kimia dari bahan obat alami.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
1. Daun memiliki tiga fungsi utama yaitu fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
2. Terdiri dari lamina, petiolus, dan vena. Pada irisan melintang terdiri dari epidermis, mesofil, dan pertulangan daun.
3. Epidermis melindungi jaringan dalam dan mengandung stomata untuk pertukaran gas. Mesofil mengandung kloroplas untuk fotosintesis. Pertulangan daun mengangkut air dan zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
1) Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan insektarium dan preparat basa, mencakup tinjauan pustaka, alat dan bahan, prosedur kerja, pembahasan struktur tubuh serangga seperti belalang dan laba-laba serta klasifikasi filum arthropoda dan insecta.
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
Laporan praktikum ini membahas pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk dengan tujuan mengenali berbagai bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-bagiannya. Secara garis besar dokumen ini menjelaskan prosedur praktikum, teori dasar mengenai bunga dan bunga majemuk, hasil pengamatan terhadap 16 jenis bunga majemuk, dan analisis data hasil pengamatan pada bunga merak sebagai contoh.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan simplisia dari tanaman obat. Terdapat informasi mengenai tujuan pembelajaran pembuatan simplisia, budidaya tanaman obat, tahap-tahap pembuatan simplisia mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman hingga pemungutan hasil, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam setiap tahapnya.
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak herbal. Standarisasi adalah proses menetapkan standar yang dilakukan secara tertib dengan memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Standarisasi mencakup parameter kualitas seperti kemurnian, kandungan zat aktif, dan ketiadaan zat berbahaya seperti logam berat dan residu pestisida. Standarisasi bertujuan mempertahankan konsistensi
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu simplisia dan ekstrak tanaman obat. Terdapat beberapa parameter yang dikontrol untuk memastikan mutu simplisia dan ekstrak, seperti identifikasi spesies, parameter makroskopik, mikroskopik, uji kimiawi, dan uji mikrobiologi. Ekstrak juga dikontrol mutunya berdasarkan parameter spesifik seperti kandungan senyawa kimiawi tertentu. Standardisasi dilakukan untuk
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 15 jenis rhizoma (akar) obat tradisional beserta ciri khasnya masing-masing. Rhizoma tersebut antara lain temu lawak, jahe, kunyit, lengkuas yang memiliki kandungan bermanfaat seperti minyak atsiri dan zat aktif lainnya. Rhizoma tersebut digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit.
Dokumen tersebut merangkum proses pembuatan simplisia dari buah pepaya, mulai dari pengumpulan buah pepaya, pencucian, sortasi basah dan kering, perajangan, pengeringan, penggilingan menjadi serbuk, hingga pengemasan dalam wadah tertutup.
1. Penelitian ini mengkaji pengaruh cara pengeringan terhadap mutu herba meniran (phyllanthus niruri LINN), khususnya terhadap kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan herba meniran menyebabkan penurunan kadar ekstraktif, kadar senyawa fenolat, dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan herba segar.
This document discusses the principles of rhizomatic learning and their application to teaching. It explores how a rhizomatic approach encourages diverse connections between people, ideas, and resources without centralized organization or predefined outcomes. While some learners found value in following self-directed paths, others felt alienated by a lack of structure or experienced subgroups forming. There is a discussion around whether learners need boundaries or can create their own curriculum through peer interaction in open online spaces.
TOGA (Tanaman Obat Keluarga) adalah tanaman obat yang dibudidayakan di pekarangan rumah, kebun, atau ladang untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga. Tanaman obat tradisional telah digunakan sejak dahulu untuk mengobati berbagai penyakit dan memiliki manfaat seperti efek samping yang lebih rendah dibanding obat kimia. Pemilihan, pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan tanaman obat yang tep
Makalah ini membahas tentang definisi dan klasifikasi buah sejati dan buah semu. Buah dibedakan menjadi buah sejati, yang terbentuk dari bakal buah saja, dan buah semu, yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian lain bunga. Buah sejati dibagi menjadi tunggal, ganda, dan majemuk, sedangkan buah semu dibagi menjadi tunggal, ganda, dan majemuk. Makalah ini juga menjelaskan tent
Dokumen tersebut membahas tentang kuliah lapangan budidaya tanaman obat yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gede Pangrango. Tujuannya adalah untuk mengenal berbagai tanaman obat asli Indonesia dan manfaat medisinalnya. Metode yang digunakan adalah observasi langsung di lapangan dengan panduan tour guide.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis obat antijamur, antibakteri, antivirus, dan antiprotozoa. Jenis-jenis obat antibakteri yang dijelaskan meliputi penisilin, sefalosporin, dan aminoglikosida yang bekerja dengan berbagai mekanisme seperti menghambat sintesis dinding sel bakteri. Sedangkan obat antijamur yang diuraikan antara lain azol dan fluconazole yang menghambat pertumbuhan dan reprodu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Budidaya tanaman obat meliputi pengelolaan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan panen
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi budidaya tanaman obat antara lain kesuburan tanah, iklim, dan teknologi yang tepat
3) Tahapan pemeliharaan tanaman obat mencakup pengendalian gulma dan hama, pemupukan, dan pemangkasan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman obat untuk memperoleh hasil yang berkualitas tinggi. Terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan hasil panen untuk memperoleh simplisia yang bermutu. Dokumen juga menjelaskan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh simplisia agar dapat digunakan secara medis.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tomat, mulai dari latar belakang, morfologi, nilai gizi, standar operasional prosedur (SOP) mulai dari persemaian, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, hingga panen dan pasca panen tomat.
Pembibitan kelapa sawit dilakukan melalui tahap pre-nursery dan main nursery. Pada pre-nursery, kecambah sawit ditanam di polybag kecil selama 3-4 bulan sebelum dipindahkan ke polybag besar di main nursery. Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta seleksi.
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman cabai dan kebutuhan airnya. Tanaman cabai membutuhkan sinar matahari yang banyak dan kelembaban udara sekitar 80% untuk pertumbuhannya. Kebutuhan air tanaman cabai adalah sekitar 544,90 mm per musim atau setara dengan 54,49 liter per musim. Metode konservasi air seperti pemulsaan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air pada tanaman cabai.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Laporan ini membahas praktikum budidaya tanaman kangkung darat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat dengan baik. Mahasiswa belajar cara menanam kangkung darat di lahan perladangan dengan melakukan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman hingga panen. Sifat tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dokumen tersebut merangkum tentang Kumis kucing (Orthosiphon spp.), termasuk sejarah, klasifikasi, deskripsi tanaman, manfaat, syarat pertumbuhan, budidaya, hama dan penyakit, serta cara panen. Tanaman ini berasal dari Afrika dan Asia, memiliki daun yang bermanfaat sebagai obat batuk, masuk angin, dan penyakit ginjal. Budidaya Kumis kucing memerlukan iklim hujan dan sinar matahari, tanah
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis gulma yang umum pada tanaman hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran seperti apel, salak, mangga, kubis, dan wortel beserta teknik pengendaliannya. Gulma-gulma tersebut dapat bersaing dengan tanaman utama dalam pemenuhan kebutuhan akan nutrisi, cahaya, dan ruang tumbuh.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman jambu mente di Kabupaten Muna. Ia menjelaskan tentang latar belakang jambu mente, morfologi, syarat tumbuh, cara budidaya yang baik, permasalahan dan pembahasan, serta data produksi jambu mente di Kabupaten Muna dari tahun 1994-2003. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang budidaya jambu mente bagi petani di Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Transpor membran terjadi melalui tiga mekanisme utama, yaitu transpor pasif, transpor aktif, dan transpor vesikel. Transpor pasif terdiri atas difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi yang melibatkan pergerakan molekul menuruni gradien konsentrasi. Transpor aktif memerlukan energi karena melawan gradien konsentrasi dan terbagi atas transpor aktif primer dan sekunder. Transpor vesikel meliputi endositosis dan eksositosis yang memasuk
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKWulung Gono
Media pembelajaran biologi berupa power point ini berisi materi tentang enzim dan metabolisme yang diperuntukkan untuk siswa kelas XII SMA maupun SMK Kesehatan
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis indikator polusi lingkungan, termasuk indikator polusi udara, air, dan tanah. Jenis-jenis indikator tersebut meliputi indikator fisik, kimia, dan biologi. Indikator-indikator tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat polusi lingkungan.
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Wulung Gono
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan tumbuhan, terutama jaringan meristem. Jaringan meristem terdiri dari jaringan yang aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi. Jaringan meristem dibedakan berdasarkan letaknya menjadi meristem apikal, lateral, dan interkalar, serta berdasarkan asal terbentuknya menjadi promeristem, meristem primer, dan sekunder.
Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang polusi udara, air, dan tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Jenis-jenis polutan utama di udara meliputi materi partikulat, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon oksida, hidrokarbon, ozon dan suara. Sumber polusi udara berasal dari industri, kendaraan, dan kebakaran. Kelompok polutan air terdiri atas agen penyakit, limbah organik, bahan kimia organik dan anorganik, nutrien
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil dari organisme hidup. Teks tersebut menjelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik, serta organel-organel utama yang membentuk struktur sel seperti membran sel, inti sel, retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, dan ribosom.
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Wulung Gono
Sistem sirkulasi pada manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, sedangkan darah berperan sebagai pengangkut zat gizi dan buangan. Gangguan sistem sirkulasi meliputi hemofilia, anemia, leukimia, hipertensi, dan hipotensi.
Sistem gerak pada manusia terdiri atas tiga organ utama: rangka (tulang), sendi, dan otot. Rangka berperan sebagai alat gerak pasif yang akan bergerak bila digerakkan otot. Otot berperan sebagai alat gerak aktif yang dapat berkontraksi untuk menggerakkan tulang. Sendi menghubungkan tulang-tulang dan memungkinkan gerakan tubuh.
Virus merupakan peralihan antara benda tak hidup dengan makhluk hidup (metaorganisme). Virus memiliki ciri berukuran mikroskopis, tak dapat bergerak sendiri, bersifat parasit intraseluler obligat (artinya hanya dapat hidup pada sel inang), pada umumnya bersifat merugikan
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup yang bertujuan untuk mempermudah mengenal makhluk hidup yang ada di bumi ini. Klasifikasi makhluk hidup dengan seiring waktu, sekarang terbagi menjadi enam yaitu Kingdom Archaebacteria, Kingdom Eubacteria, Kingdom Protista, Kingdom Fungi, Kingdom Plantae, dan Kingdom Animalia.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan struktur tumbuhan dalam kingdom Plantae, khususnya kelas Bryophyta (lumut). Lumut memiliki ciri-ciri seperti multiseluler, eukariotik, tidak memiliki pembuluh, dan reproduksi secara seksual dan aseksual melalui gametofit dan sporofit. Terdapat tiga kelas lumut yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun
Kingdom fungi (jamur) merupakan kingdom yang anggotanya memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler (Saccaromyces cereviceae), bereproduksi dengan pembentukkan spora, tidak memiliki klorofil, memiliki dinding sel yang tersusun atas zat kitin, tubuh disusun oleh benang benang yang disebut hifa dan habitatnya di tempat yang lembab.
Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
Dokumen tersebut membahas tentang materi pelajaran biologi untuk kelas X farmasi dan SMA biologi, meliputi pengertian dan ruang lingkup biologi, organisasi kehidupan dari tingkat sel hingga bioma, metode ilmiah, sikap ilmiah, klasifikasi makhluk hidup, dan cabang-cabang ilmu biologi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
1. 1Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
PEMBUATAN SIMPLISIA DARI TANAMAN OBAT
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami cara budidaya tanaman obat
2. Siswa dapat memahami cara pengolahan simplisia
3. Siswa dapat mengetahui pemalsuan dan penurunan mutu simplisia
4. Siswa dapat memahami cara pembuatan simplisia dan serbuk simplisia
5. Siswa dapat mengetahui cara pengambilan contoh simplisia
6. Siswa dapat memahami cara pemeriksaan untuk penilaian simplisia
B. Ringkasan Materi
1. BUDIDAYA TANAMAN OBAT
Budidaya tanaman obat pada hakikatnya adalah suatu cara pengelolaan sehingga suatu
tanaman obat dapat mendatangkan hasil tinggi dan bermutu baik. Keadaan ini bisa terjadi jika
tanaman dapat tumbuh pada lingkungan yang sesuai, antara lain pada kesuburan tanah sepadan,
iklim yang sesuai dengan teknologi tepat guna.
Keseragaman kandungan dari budidaya tanaman dipengaruhi oleh:
Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang digunakan, penanganan panen (umur dan
bagian tumbuhan)
Jenis tumbuhan (kesamaan morfologi) dipilih bibit unggul
Lingkungan tempat tumbuh, tinggi tempat tumbuh dari permukaan laut, keadaan tanah,
cuaca, musim, keadaan dan lama sinar matahari, suhu, dan curah hujan
Tahap pembudidayaan tanaman dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Pengolahan Tanah
Sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pengolahan tanah bertujuan
menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman. Untuk
pengolahan tanah diperlukan kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi, jika kesuburan telah
dipenuhi untuk jenis tanaman tertentu yang diusahakan, maka dapat dikatakan tanah tertentu
subur bagi tanaman tertentu.
Pengolahan tanah juga dapat menghilangkan gulma yang merupakan saingan
tanaman, menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
Kesuburan
Fisik
Berhubungan dengan struktur tanah: susunan butiran tanah, udara &
air. Sehingga dapat menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat
yang diperlukan tanaman
Kesuburan
Kimiawi
Berhubungan dengan kemampuan tanah menyediakan kebutuhan
nutrisi tanaman
Pengolahan tanah
Penanaman
Pemeliharaan tanaman
Pemungutan hasil (panen)
2. 2Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
pertumbuhannya, saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air. Dalam
pengolahan tanah memerlukan waktu untuk terjadinya proses fisik, kimia, dan biologis dalam
tanah sehingga terbentuk suatu media yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat,
antara lain:
a Bagi tanaman obat yang diambil hasilnya dalam bentuk umbi (tuber) umumnya
dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup dalam (25-45 cm), struktur gembur
sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat berkembang dengan baik.
b Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah
pekarangan tanaman. Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup untuk memberi
kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses oksidasi, sehingga akan
terbentuk lapisan tanah yang menjamin pertumbuhan akar. Hal itu penting yaitu pada
waktu membuat lubang tanah (sedalam 40X60 cm) bagi tanaman obat berbentuk
pohon, seperti cengkeh (Eugenia caryophyllata)
c Pembuatan teras-teras apabila tanah terlalu miring, agar erosi dapat diperkecil, misal
dalam penanaman sereh (Cymbopogon nardus)
d Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal pertumbuhan, yaitu
untuk tanaman obat berhabitur perdu seperti kumis kucing (Orthosiphon stamineus),
Mentol (Mentha piperita)
e Pembuatan gulu dan sering dilengkapi dengan saluran drainase yang baik, terutama
bagi tanaman yang tidak toleran terhadap genangan air, seperti cabai (Capsicum
annuum)
b) Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau
stek) secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan
tanaman ke lahan yang telah disediakan. Persemaian diadakan terutama bagi tanaman yang
pada waktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan
mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Persemaian diperlukan apabila benih terlalu kecil
sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Tujuan lain agar dapat memanfaatkan (menghemat) waktu musim tanam tiba (umumnya
pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh
lebih dahulu. Contohnya temulawak (Curcuma xanthorriza), rimpang ditunaskan lebih dahulu
pada persemaian yang lembap dan agak gelap, baru kemudian belahan rimpang dengan
tunasnya ditanam di lahan.
Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman obat antara lain:
Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup
panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan.
Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologis
tanaman pemeliharaan dan estetika.
Penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya
matahari, misalnya mentol (Mentha piperita).
Penanaman ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan naungan ataupun
untuk pertumbuhannya dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung,
misalnya kemukus (Piper cubeba). Tanaman yang dapat saling bertoleransi terhadap
persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain : memperluas areal
tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari satu macam tanaman),
menghemat pemeliharaan, memperkecil resiko kegagalan panen. Penggunaan alat
penopang bagi tanaman obat yang berbatang dengan sistem tanaman ganda, tiang
penopang dapat saja diganti dengan tanaman tegak lalu yang dapat juga menghasilkan.
Populasi tanaman erat hubungannya dengan hasil, antara lain dipengaruhi oleh terjadinya
persaingan antar tanaman dan kesuburan tanah.
c) Pemeliharaan Tanaman
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
3. 3Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
Beberapa faktor penghambat produksi, misalnya gulma, hama penyakit harus ditekan
sehingga batas tertentu. Faktor penghambat lingkungan fisik dan kimia, seperti kekurangan air,
tingginya suhu, kesuburan tanah, hendaknya diperkecil pengaruhnya. Perlu dilakuka
pemupukan, misalnya pemupukan nitrogen pada kandungan alkaloida pada tanaman tembakau
(Nicotiana tobacum) dan tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.
Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah :
Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak
mendapat sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung (Sonchus arvensis)
hendaknya dilakukan pada sore hari dan diberi naungan sementara.
Penyiangan yang intensif guna menekan populasi gulma disamping dapat mengurangi
kesempatan tumbuh tanaman usaha juga dapat mengganggu kebersihan hasil pada saat
panen (misal pada tanaman Mentha arvensis)
Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh.
Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan ait yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga kelembapan tanah dapat
tetap sesuai, dilakukan pemberian mulsa. Misalnya pada tanaman Jahe (Zingiber
officinale) pemberian mulsa jerami dapat menaikkan hasil sebesar 35%.
Pemangkasan bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif ke generatif yang
banyak memerlukan energi, sehingga kandungan bahan berkhasiat sebagai sumber energi
tidak berkurang. Pada tanaman Dioscorea compositae kandungan glioksida diosgenin
dapat bertambah dengan dilakukan pemangkasan bunga.
Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga dapat menambah
jumlah daun yang tumbuh serta kandungan alkaloida dalam akar bertambah. Misalnya
pada tanaman kumis kucing (Orthosiphon stamineus)
Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan alkaloida dalam akar Pule pandak
(Rauwolfia serpentina)
d) Pemungutan Hasil (Panen)
Penentuan saat panen suatu tanaman obat hendaknya selalu diingat akan kuantitas
dan kualitas simplisia. Hal ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tidak selalu
konstan sepanjang tahun atau selama tanaman siklus hidupnya, tetapi selalu berubah
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya tanaman Kelambak (Rheum officinale)
tidak mengandung derivat antrakinon dalam musim dingin, melainkan antranol, yang
dirubah penting dalam akumulasi bahan yang diinginkan.
Beberapa penentuan (pedoman) saat panen:
i. Bagi tanaman empon-empon (familia Zingiberaceae), panen dilakukan umumnya pada
saat bagian tanaman di atas tanah menua atau kuning yang biasanya terjadi pada
musim kering, dan jika yang diambil akarnya. Misalnya temulawak (Curcuma
xanthorrhiza)
ii. Daun dipungut sewaktu proses fotosintesa maksimal yaitu sebelum pembentukan buah.
Misal tanaman saga (Abrus praecatorius)
iii. Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang) misal pada cengkeh
(Eugenia caryophyllata)
iv. Bunga dipetik menjelang masak, misal Solanum laciniatum sedangkan adas (Anethum
graveolens) dipetik setelah masak benar.
v. Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak
vi. Kulit diambil sewaktu bertunas
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
4. 4Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
2. PENGOLAHAN SIMPLISIA
a) Pengeringan
Hasil panen tanaman obat untuk dibuat simplisia umumnya perlu segera dikeringkan.
Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air, untuk menjamin dalam penyimpanan,
mencegah pertumbuhan jamur serta mencegah terjadinya proses atau reaksi enzimatika yang
dapat menurunkan mutu, memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya (ringkas,
mudah disimpan, dan tahan lama).
Dalam pengeringan faktor yang penting adalah suhu karena semakin tinggi suhunya
semakin cepat kering, tetapi harus dipertimbangkan daya tahan kandungan zat aktif di dalam sel
yang kebanyakan tidak tahan panas, kelembapan dan aliran udara (ventilasi), ketebalan dan
luas permukaan bahan yang dikeringkan. Sumber suhu dapat berasal dari matahari atau dari
suhu buatan.
Umumnya pengeringan bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri atau komponen
lain yang termolabil, hendaknya dilakukan pada suhu tidak terlalu tinggi dengan aliran udara
berlengas rendah secara teratur. Untuk simplisia yang mengandung alkaloida, umumnya
dikeringkan pada suhu kurang dari 70 .℃
Agar dalam pengeringan tidak terjadi proses pembusukan, hendaknya simplisia jangan
tertumpuk terlalu tebal. Sehingga proses penguapan berlangsung dengan cepat. Sering suhu
yang tidak terlalu tinggi dapat menyebabkan warna simplisia menjadi lebih menarik. Misalnya
pada pengeringan temulawak suhu awal pengeringan dengan panas buatan antara 50-55 .℃
b) Pengawetan
Simplisia nabati atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga atau cemaran atau
mikroba dengan penambahan kloroform, karbon tetraklorida, etilenoksida atau pemberian bahan
atau pemberian bahan atau penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak meninggalkan sisa
yang membahayakan kesehatan.
c) Wadah dan Bungkus
Wadah atau bungkus tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya baik
secara kimia maupun secara fisika yang dapat mengakibatkan perubahan potensi, mutu, dan
kemurnian. Jika pengaruh itu tidak dapat dihindarkan, maka perubahan yang terjadi tidak boleh
sedemikian besar sehingga menyebabkan bahan yang disimpan tidak memenuhi syarat baku.
Wadah tertutup baik: harus melindungi isinya terhadap masuknya bahan padat dari luar
dan mencegah kehilangan waktu pengangkutan, penyimpanan dan penjualan dalam keadaan
biasa dan dengan cara biasa.
Wadah tertutup rapat: harus melindungi isinya tehadap masuknya bahan padar atau
lengas dari luar dan mencegah kehilangan, pelapukan, pencairan dan penguapan pada waktu
pengurusan, pengangkutan, penyimpanan dan penjualan dalam keadaan biasa dan dengan
cara biasa.
d) Suhu Penyimpanan
Apabila tidak dinyatakan lain, simplisia disimpan di tempat terlindung dari sinar matahari
dan pada suhu kamar simplisia yang mudah menyerap air harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat yang berisi kapur tohor.
Beberapa suhu penyimpanan sebagai berikut:
i. Dingin : adalah suhu tidak lebih dari 8 , Lemari pendingin mempunyai suhu antara 2 -℃ ℃
8 , sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara -20 dan - 10 .℃ ℃ ℃
ii. Sejuk : adalah suhu antara 8 dan 15 . Kecuali dinyatakan lain, bahan yang harus℃ ℃
disimpan pada suhu sejuk dapat disimpan pada lemari pendingin.
iii. Suhu kamar: adalah suhu pada ruang kerja. Suhu kamar terkendali adalah suhu yang
diatur antara 15 dan 30 .℃ ℃
iv. Hangat: hangat adalah suhu antara 30 dan 40 .℃ ℃
v. Panas berlebih: panas berlebih adalah suhu di atas 40 .℃
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
5. 5Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
Disimpan terlindung dari sinar matahari berarti bahwa simplisia harus disimpan dalam
wadah atau botol yang dibuat dari kaca inaktinik berwarna hitam, merah atau cokelat, sirkulasi
udara harus selalu lancar. Prinsip penyimpanan dianjurkan menggunakan sistem first in - first
out (yang masuk awal harus dikeluarkan lebih dahulu dibandingkan dengan yang masuk
belakangan). Penyimpanan simplisia sebaliknya tidak terlalu lama, dalam jangka waktu tertentu
harus dilakukan pengecekan dan pengujian suhu.
e) Tanda dan Penyimpanan
Semua simplisia yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda palang medali berwarna
merah di atas putih dan harus disimpan dalam lemari terkunci. Semua simplisia yang termasuk
daftar obat keras kecuali yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda tengkorak dan harus
disimpan dalam lemari terkunci.
f) Kemurnian Simplisia
Persyaratan simplisia nabati dan simplisia hewani diberlakukan pada simplisia yang
diperdagangkan, tetapi pada simplisia yang digunakan untuk suatu pembuatan atau isolasi
minyak atsiri, alkaloida, glikosida, atau zat aktif lain, tidak harus memenuhi persyaratan tersebut.
Persyaratan yang membedakan struktur mikroskopis serbuk yang berasal dari simplisia
nabati dan simplisia hewani dapat tercakup dalam masing-masing monografi, sebagai petunjuk
identitas, mutu atau kemurniannya.
i. Simplisia nabati harus bebas dari serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan, tidak
boleh menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh mengandung lendir dan cendawan atau
menunjukkan tanda-tanda pengotoran lain; tidak boleh mengandung bahan lain yang
beracun atau berbahaya.
ii. Simplisia hewani harus bebas dari fragmen hewan asing atau kotoran hewan, tidak boleh
menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh
mengandung cendawan atau tanda-tanda pengotoran lainnya, tidak boleh mengandung
bahan lain yang beracun atau berbahaya.
iii. Simplisia pelikan harus bebas dari pengotoran oleh tanah, batu, hewan, fragmen hewan
atau bahan asing lain.
Dalam perdagangan, jarang dijumpai simplisia nabati tanpa berikut atau tercampur bagian
lain, maupun bahan asing, yang biasanya tidak mempengaruhi simplisianya sendiri.
3. PEMALSUAN DAN PENURUNAN MUTU SIMPLISIA
Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan
secara tidak sengaja.
a. Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah
ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Mutu rendah ini dapat disebabkan oleh tanaman
asal, cara panen, dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu lama, kena pengaruh
kelembapan, panas, atau penyulingan.
b. Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat,
misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal
dan oleh lain sebagainya.
c. Simplisia dinyatakan bulukan jika kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan
atau serangga.
d. Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama bahan-
bahan atau bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh tercampur dengan tangkai
Cengkeh, daun Sena tercampur dengan tangkai daun.
e. Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain
yang tidak semestinya. Misalnya minyak Zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual
dengan nama minyak Zaitun. Tepung jahe yang ditambahi pati terigu agar bobotnya bertambah,
ditambah serbuk cabe agar tetap ada rasa pedasnya, ditambah serbuk temulawak agar
warnanya tampak seperti keadaan semula.
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
6. 6Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
4. PEMERIAN
Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang
diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun,
akar, dan sebagainya).
5. ISI SIMPLISIA
Isi simplisia dibagi dalam dua kelompok, yaitu isi utama dan isi tambahan. Keterangan tentang
isi kadang-kadang malah merupakan kunci dalam sediaan-sediaan gelanik.
6. PENGGUNAAN
Penggunaan merupakan petunjuk mengenai kerja farmakologik atau penggunaan secara
tradisional untuk pengobatan dan tidak berarti bahwa simplisia yang bersangkutan tidak mempunyai
khasiat dan penggunaan lain.
7. PEMBUATAN SERBUK SIMPLISIA
a) Bersihkan simplisia dari bahan organik asing dan pengotoran lain secara mekanik atau
dengan cara lain yang cocok, keringkan pada suhu yang cocok, haluskan, ayak. Kecuali
dinyatakan lain, seluruh simplisia harus dihaluskan sesuai derajat halus yang ditetapkan.
b) Simplisia yang mengandung zat berkhasiat yang tidak tahan panas, dikeringkan pada suhu
serendah mungkin, jika perlu dengan pengurangan tekanan udara.
c) Pada pembuatan serbuk simplisia yang mempunyai persyaratan potensi dan kadar zat
tertentu, misalnya serbuk Digitalis dan serbuk Opium, boleh ditambahkan serbuk sejenis
yang mempunyai potensi atau kadar lebih rendah atau lebih tinggi, atau ditambah bahan
lain yang cocok, misalnya Laktosa, Pati beras, hingga hasil pengolahan terakhir memenuhi
persyaratan.
8. PENGAMBILAN CONTOH
Contoh suatu simplisia harus mewakili bets yang diuji, untuk mengurangi penyimpangan yang
disebabkan oleh kesalahan pengambilan contoh terhadap hasil analisis baik kualitatif maupun
kuantitatif. Cara pengambilan contoh berikut merupakan cara paling sederhana yang dapat
diterapkan untuk bahan nabati.
Contoh dalam skala besar, jika pada pengamatan bagian luar wadah, penandaan dan
keterangan etiket menunjukkan bahwa bets dianggap homogen, ambil contoh secara terpisah dari
berbagai wadah yang dipilih secara acak sesuai ketentuan di bawah ini. Jika bets tidak dapat
dianggap homogen, bagi menjad bebebrapa sub-bets yang sehomogen mungkin, kemudian lakukan
pengambilan contoh pada maisng-masing sub-bets seperti pada bets yang homogen.
Jumlah Wadah dalam Bets (N) Jumlah Wadah yang harus Diambil Contohnya (n)
1 - 10 semua
11 - 19 11
> 19
N = 10 +
Catatan: Bulatkan harga n ke angka yang lebih tinggi
Contoh bahan harus diambil pada bagian atas, tengah, dan bawah dari setiap wadah. Jika
contoh bahan terdiri dari bagian-bagian berukuran 1 cm atau lebih kecil dan untuk semua bahan
yang diserbukkan atau digiling, lakukan pengambilan contoh dengan menggunakan suatu alat
pengambil contoh yang dapat menembus bahan dari bagian atas ke bagian bawah wadah, tidak
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
7. 7Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
kurang dari dua kali pengambilan yang dilakukan pada arah yang berlawanan. Jika bahan berupa
bagian dengan ukuran lebih dari 1 cm, lakukan pengambilan contoh dengan tangan. Untuk bahan
dalam wadah atau bungkus yang besar pengambilan contoh harus dilakukan pada kedalaman 10
cm, karena kelembapan bagian permukaan mungkin berbeda dengan bagian dalam. Persiapkan
contoh dalam skala besar dengan menggabungkan dan mencampurkan setiap contoh yang telah
diambil dari setiap wadah yang telah terbuka dan jaga jangan sampai terjadi kenaikan tingkat
fragmentasi atau mempengaruhi derajat kelembapan secara bermakna.
9. PENILAIAN OBAT
Ada 5 macam cara pemeriksaan untuk menilai simplisia.
a. Secara Organoleptik
Adalah cara pemeriksaan dengan pancaindra dan meliputi pemeriksaan terhadap bentuk, bau,
rasa pada lidah dan tangan, kadang-kadang pengamatan dengan pendengaran, dalam hal ini
diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan bagian dalam, retakan-retakan atau gambaran-
gambaran dan susunan bahannya (berserat-serat, bergumpal dan lain sebagainya). Pemeriksaan
secara organoleptik harus dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan dengan cara
lain, karena pada umumnya pemeriksaan baru dilanjutkan jika penilaian organoleptik memberikan
hasil baik. Pada simplisia serbuk, pemeriksaan secara mikroskopik dapat dilakukan secara serentak
dengan cara organoleptik
b. Secara Mikroskopik
Umumnya meliputi pengamatan terhadap irisan melintang dan terhadap serbuk.
c. Secara Fisika
Meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi optik, titik lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat
simplisia di bawah sinar ultra violet, pengamatan mikroskopik dengan sinar polarisasi dan lain
sebagainya.
d. Secara Kimia
Yang bersifat kualitatif disebut identifikasi dan pada umumnya berupa reaksi warna atau
pengendapan. Sebelum reaksi-reaksi tersebut dilakukan terlebih dahulu diadakan isolasi terhadap
zat yang dikehendaki, misalnya isolasi dengan cara pelarutan, penyaringan dan mikrosublimasi.
Pemeriksaan secara kimia yang bersifat kuantitatif disebut penetapan kadar.
e. Secara Hayati/ Biologi
Pada umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.
10. URAIAN TENTANG SIMPLISIA
a. Buku-buku yang digunakan:
i. Simplisia yang monografinya diuraikan di FI (Farmakope Indonesia)
ii. Beberapa simplisia yang monografinya diuraikan di EFI (Extra Farmakope Indonesia) dan
dianggap masih relevan untuk diketahui siswa
iii. Beberapa simplisia yang monografinya diuraikan dalam MMI (Materia Medika Indonesia)
iv. Simplisia yang sediaan galeniknya diuraikan di FI
v. Simplisia di dalam bab-bab tertentu masih disebutkan oleh FI baik sebagai contoh maupun
keterangan lain.
b. Uraian masing-masing simplisia meliputi:
i. Nama dan sinonim/ nama lain simplisia
ii. Tanaman asal simplisia
iii. Familia atau keluarga simplisia
iv. Isi/ zat berkhasiat utama dan persyaratan kadar
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa
8. 8Farmakognosi
Kelas X Faramasi SMK 3 Perguruan “Cikini”
v. Pengunaannya
vi. Pemerian
vii. Bagian yang digunakan
viii. Keterangan mengenai:
a) Sediaan atau preparat yang terdapat di FI dan Form. Nas yang masih digunakan
b) Penyimpanan
c) Jenis-jenisnya
d) Waktu panen/ cara memperoleh
e) Keterangan lain yang dianggap perlu
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014
Bahan Bacaan Siswa