SlideShare a Scribd company logo
1
Mengenal Tanaman Obat Keluarga
Pengertian TOGA
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga
pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun
ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan
kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pemanfaatan Tanaman Obat
Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam
sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan
alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya,
termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal
bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal
dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan
peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan
keluarga menurut gejala umum adalah:
1. Demam panas
2. Batuk
3. Sakit perut
4. Gatal-gatal
2
Kelebihan obat tradisional
 Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu
ramuan dengan komponen yang berbeda
 memiliki efek samping yang relatif rendah
 Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta
lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat
di dalam tubuh dan keturunan.
Kekurangan obat tradisional
 Takaran harus tepat.Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman
bagi tubuh dan kesehatan manusia.
 Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan
masing-masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan jiwa.
Bahan baku obat tradisional
Bahan baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan.
Namun, sumber obat
tradisional yang banyak
dikembangkan berasal dari
tumbuhan. Sebab, tumbuhan
mudah dibudidayakan, ramah
lingkungan, dan hampir
seluruh bagian yang terdapat
pada tumbuhan (mulai dari
akar, umbi, batang, kulit, daun,
biji, dan bunga)berkhasiat
untuk mengobati berbagai
macam penyakit.
3
Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA
Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah
jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah
pemukiman.
4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya:
buah-buahan dan bumbu masak
5. Jenis tanaman yang hampir punah
6. Jenis tanaman yang masih liar
7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman
adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau
tumbuh di daerah pemukiman.
Fungsi Toga
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman
obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman
obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-
sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
2. Sarana untuk pelestarian alam.
3. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama
tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
4. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
4
5. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan,
dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang
berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon
trengguli dan lain-lain.
6. Sarana untuk pemertaan pendapatan.
7. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat
bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi
keluarga tersebut.
8. Sarana keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan
menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk
menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di
tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
PETUNJUK PENGGUNAAN TANAMAN OBAT
Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan
seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini.
1. WAKTU PENGUMPULAN
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu
diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.
o Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah
menjadi masak.
o Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
o Buah dipetik dalam keadaan masak.
o Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
o Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.
5
2. PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya
dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila
diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan
untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah
pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat
disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat.
Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :
o Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-
potong seperlunya terlebih dahulu.
o Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai
pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang
tidak terlalu cepat.
o Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan
ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran
udaranya baik.
3. SIFAT DAN CITA RASA
Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5
macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara
pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan
obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang
sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin,
seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau
nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan
6
untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna
kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.
Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam,
pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena
selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan
kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan
merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam
berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan
panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai
pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang
keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.
4. CARA MEREBUS RAMUAN OBAT
Perebusan umumnya dilakukan
dalam pot tanah, pot keramik,
atau panci email,. Pot keramik
dapat dibeli di took obat
tradisional Tionghoa. panci dari
besi, alumunium atau kuningan
sebaiknya tidak digunakan untuk
merebus. Hal ini diingatkan
karena bahan tersebut dapat
menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah,
terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya
reaksi kimia dengan bahan obat.
Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar,
kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan
dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam
seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan
dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.
7
Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala
api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar
sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air
rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya
api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha
obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus
dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap
dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang
mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang
agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api
yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar
pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang
merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.
5. WAKTU MINUM OBAT
Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum
makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah
makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat
berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis
diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum
sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.
6. CARA MINUM OBAT
Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma
luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut
supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.
Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin.
Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam
keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit
tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek
pengobatan tercapai.
8
7. LAMA PENGOBATAN
Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya
tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini
berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat
namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak
dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut.
Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan
pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat
kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat
dari tumbuhan berkhasiat.
Cara memilih obat tradisional
Obat tradisional sudah banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu,
tablet, obat gosok, krim atau cemilan. Namun tentu saja, kita harus selektif
memilihnya sebab banyak obat tradisional di pasaran yang sudah dicampur
dengan bahan-bahan kimia berbahaya. Ada baiknya juga, kita berkonsultasi
terlebih dahulu kepada dokter atau ahli tanaman obat untuk memastikan
bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman untuk dikonsumsi. Adapun
obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap
dan menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan
proses penanaman dan pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat
ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi bahan bakunya (tanaman obat).
Cara mengkonsumsi obat tradisional
 Dosis tepat
 Cara penggunaan tepat
 Waktu mengkonsumsi tepat
 Pemilihan bahan baku tepat sesuai dengan penyakit yang diderita
 Bahan baku obat benar dan tepat
9
TANAMAN OBAT KELUARGA
DAN MANFAATNYA
1. Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb)
Manfaat temulawak untuk mengobati
sakit kuning, diare, maag, perut
kembung dan pegal-pegal. Terakhir
juga bisa dimanfaatkan untuk
menurunkan lemak darah, mencegah
penggumpalan darah sebagai
antioksidan dan memelihara
kesehatan dengan meningkatkan daya
kekebalan tubuh.
2. Kunyit
Manfaat kunyit banyak digunakan
sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan,
mengeringkan, menghilangkan gatal, dan
menyembuhkan kesemutan. Bermanfaat
juga sebagai anti inflamasi, anti oksidan,
anti mikroba, pencegah kanker, anti
tumor, dan menurunkan kadar lemak
darah dan kolesterol, serta sebagai
pembersih darah.
10
3. Keji Beling
Keji beling atau orang jawa
menyebutnya dengan nama
“sambang geteh.” Tumbuhan
ini memiliki banyak mineral
seperti kalium, kalsium, dan
natrium serta unsure mineral
lainnya. Disamping itu juga
terdapat asam silikat, tannin,
dan glikosida. Kegunaannya
sebagai obat disentri, diare
(mencret) dan obat batu ginjal
serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus
untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan
dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk
mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara
mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut.
Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir)
dan maag.
4. Sambiloto
Bermanfaat melindungi hati, sambiloto
juga dapat menekan pertumbuhan sel
kanker. Hal ini disebabkan karena
senyawa aktifnya, yakni
Andrographolide, menurunkan ekspresi
enzim CDK4 (cyclin dependent kinase
4). Andrographolide yang terkandung
memiliki sifat melindungi hati
(hepatoprotektif), dan terbukti mampu
melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.
11
5. Handeuleum (Graptopthyllum pictum [L.] Griff)
Khasiat dan cara pengobatan:
Wasir: 10 g daun handeuleum
segar dicuci bersih lalu direbus
dalam 2 gelas air sampai air
rebusan tersisa 1 gelas. Setelah
dingin, saring dan minum air
rebusan pagi dan sore masing-
masing ½ gelas. Memar: kulit
batang dibersihkan lalu
ditumbuk halus kemudian
dibalurkan dan dibalut dengan
perban pada daerah yang
memar. Ganti 2 kali sehari.
Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas.
Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
6. Jahe
Mengandung senyawa
oleoresin yang lebih dikenal
sebagai gingerol yang bersifat
sebagai antioksidan, sebagai
komponen bioaktif
antipenuaan. Bermanfaat
melindungi lemak/membran
dari oksidasi, menghambat
oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan
tubuh, masuk angin, sakit
kepala, sakit kepala sebelah,
mabuk kendaraan dan param
untuk anggota badan yang
terkilir.
12
7. Tempuyung (Sonchus arvensis L)
Di dalam daun tersebut
terkandung kalium berkadar
cukup tinggi. Membuat batu
ginjal berupa kalsium
karbonat tercerai berai,
karena kalium akan
menyingkirkan kalsium untuk
bergabung dengan senyawa
karbonat, oksalat, atau urat
yang merupakan pembentuk
batu ginjal. Endapan batu
ginjal itu akhirnya larut dan
hanyut keluar bersama urine.
8. Bawang putih (Allium sativum)
Bermanfaat mengobati flu dan
batuk, menurunkan kadar
kolesterol tinggi, mencegah
dan mengobati kanker perut,
kanker usus besar, penyakit
darah tinggi dan jantung.
13
9. Belimbing Wuluh
Buahnya bermanfaat untuk
gusi berdarah, sakit gigi,
disamping buah daun
belimbing wuluh bisa
digunakan untuk param sakit
rematik, penyakit kulit, dan
juga bermanfaat untuk jamu
pegel linu.
10. Beluntas
Secara tradisional daun
beluntas digunakan sebagai
obat untuk menghilangkan bau
badan, obat turun panas, obat
batuk, dan obat diare. Daun
beluntas yang telah direbus
sangat baik untuk mengobati
sakit kulit. Disamping itu daun
beluntas juga sering
dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai lalapan.
14
11. Brokoli
kandungan vitamin C pada brokoli
jumlahnya lebih banyak daripada jeruk
Kandungan kalsium brokoli juga lebih
besar dibandingkan segelas susu, dan
brokoli juga diketahui mengandung lebih
banyak serat daripada sepotong roti
gandum Cara mengkonsumsinya pun
sangat mudah, bisa dimakan mentah,
ditumis, dicampur sebagai salah satu
bahan sop atau dikukus sebagai lalapan.
Meningkatkan daya kerja otak.
12. Daun Dewa
Manfaat Efek farmakologis
daun dewa adalah
antikoagulan (koagulan=zat
yang mempermudah dan
mempercepat pembekuan
darah), mencairkan bekuan
darah, stimulasi sirkulasi,
menghentikan perdarahan,
menghilangkan panas, dan
membersihkan racun.
Mengatasi kejang pada anak
dan beberapa jenis
pendarahan. Untuk mengatasi
luka terpukul, tak datang haid,
pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah,
tumor, kutil dan kanker.
15
13. Ciplukan (Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn)
Bermanfaat dalam pengobatan
Alternatif Herbal Influenza,
Sakit tenggorok, Batuk rejan,
Bronchitis, Gondongan,
Pembekakan buah pelir, Bisul,
Borok, Kencing manis, Sakit
paru – paru, Ayan,
Pembekakan prostate.
14. Jambu Biji
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Maag, Diare
(sakit perut), Masuk angin,
Beser; Prolapsisani, Sariawan,
Sakit Kulit, Luka baru dan jus
jambu biji bisa untuk
menyembuhkan penyakit
demam berdarah.
16
15. Jeruk Nipis
Jeruk nipis punya banyak manfaat.
Selain menjadi minuman yang
menyegarkan, Air jeruk nipis dapat
digunakan sebagai obat kumur pada
penderita sakit tenggotokan. Bau
harumnya membuat enak, sedap ketika
kita berkumur. Kulitnya, bila ditahan di
dalam mulut, bisa mengharumkan atau
mengurangi bau mulut tak sedap dan
mengatasi radang karena mengandung
zat asam yang dapat mematikan kuman. jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk
mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala
pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan,
mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel,
penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung.
16. Kencur
Bermanfaat mengobati
Influenza pada Bayi,
Menghilangkan lelah,
minuman kesegaran,
radang lambung, batuk
dan melancarkan haid.
17
17. Daun Kemangi
Konsumsi lalap kemangi secara rutin dapat mencegah bau mulut, daun
kemangi atau sari daun kemangi dapat menyembuhkan penyakit diare,
gangguan pada vagina, nyeri
payudara, hingga mengatasi batu
ginjal dan albuminaria. Daun
kemangi terbukti berkhasiat
ampuh mengatasi keluhan flu,
diare, sakit kepala, cacingan,
sembelit. Selain itu, penelitian
tersebut juga membuktikan
manfaat daun kemangi untuk
mengobati perut kembung, maag,
badan lesu, masuk angin, hingga
mengatasi kejang. Aroma dari daun kemangi juga dapat digunakan sebagai
obat nyamuk.

More Related Content

What's hot

394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu
Annissa fadilla martha
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
nisha althaf
 
Poster Dagusibu
Poster DagusibuPoster Dagusibu
Poster Dagusibu
Ikatan Apoteker Indonesia
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019
Sugiyantiyanti2
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
Dheyla23
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalSelvia Agueda
 
MATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.ppt
MATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.pptMATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.ppt
MATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.ppt
ranachikalantyani
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019
Ulfah Hanum
 
Spo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaSpo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotika
Wawan Wan
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Ulfah Hanum
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
ErinFarlina
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
supriadiyadi1
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Surya Amal
 
Pengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasa
Pengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasaPengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasa
Pengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasa
Achmad Fauzi Al' Amrie
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
tani57
 
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Dokter Tekno
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
Yuyun Yagami
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Surya Amal
 

What's hot (20)

394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu394850215 leaflet-dagusibu
394850215 leaflet-dagusibu
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Poster Dagusibu
Poster DagusibuPoster Dagusibu
Poster Dagusibu
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
MATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.ppt
MATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.pptMATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.ppt
MATERI PENYULUHAN PHBS PONPES - Salin.ppt
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019
 
Spo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotikaSpo penyimp narkotika
Spo penyimp narkotika
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
 
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resepSop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
Sop pelayanan sediaan farmasi tanpa resep
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Pengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasa
Pengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasaPengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasa
Pengelolaan perbekalan farmasi,narkotika dan pengelolaan serta penanganan lasa
 
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1   2. pengadaan obat di puskesmasMi 1   2. pengadaan obat di puskesmas
Mi 1 2. pengadaan obat di puskesmas
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
Pedoman Nasiaonal Penyakit TB 2014
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 

Viewers also liked

Toga MAN Tigaraksa
Toga MAN TigaraksaToga MAN Tigaraksa
Toga MAN Tigaraksa
Septiadi Sneevliet
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Agus Ariyanto
 
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
Siti Avirda
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Wulung Gono
 
Khasiat tanaman herbal
Khasiat tanaman herbalKhasiat tanaman herbal
Khasiat tanaman herbal
Wawan Doni Prisiwanto
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
Eka Febriana
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Haniatur Rohmah
 
Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
Haniatur Rohmah
 
Buku produk unggulan
Buku produk unggulanBuku produk unggulan
Buku produk unggulan
pandirambo900
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Wulung Gono
 
Leaflet hidup sehat
Leaflet hidup sehatLeaflet hidup sehat
Leaflet hidup sehat
Bobby Denil Lesmana
 
Leaflet hipertensi osis
Leaflet hipertensi osisLeaflet hipertensi osis
Leaflet hipertensi osis
intan-insan rantang
 

Viewers also liked (13)

Toga MAN Tigaraksa
Toga MAN TigaraksaToga MAN Tigaraksa
Toga MAN Tigaraksa
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
 
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
LAPORAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT (BPTOA)
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 
Khasiat tanaman herbal
Khasiat tanaman herbalKhasiat tanaman herbal
Khasiat tanaman herbal
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1
 
Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
 
Buku produk unggulan
Buku produk unggulanBuku produk unggulan
Buku produk unggulan
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Leaflet hidup sehat
Leaflet hidup sehatLeaflet hidup sehat
Leaflet hidup sehat
 
Leaflet hipertensi osis
Leaflet hipertensi osisLeaflet hipertensi osis
Leaflet hipertensi osis
 

Similar to Buletin toga

Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
Anggy Wahyu Dwi Surya
 
Tanaman herbal
Tanaman herbalTanaman herbal
Tanaman herbal
rullybandung
 
Pengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdf
Pengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdfPengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdf
Pengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdf
MuhammadSaad584384
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Sulistia Rini
 
HERBAL THERAPY.pptx .
HERBAL THERAPY.pptx                    .HERBAL THERAPY.pptx                    .
HERBAL THERAPY.pptx .
RizkiZalsabila
 
HERBAL MEDICINE 2.pptx
HERBAL MEDICINE 2.pptxHERBAL MEDICINE 2.pptx
HERBAL MEDICINE 2.pptx
AstiPratiwi3
 
Pengetahuan tentang toga
Pengetahuan tentang togaPengetahuan tentang toga
Pengetahuan tentang toga
Agus Tri
 
pdf_20220715_124844_0000.pdf
pdf_20220715_124844_0000.pdfpdf_20220715_124844_0000.pdf
pdf_20220715_124844_0000.pdf
NurulSdtrrfni
 
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxPPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
AhmadUdin19
 
Tanaman Obat Hortikultura
Tanaman Obat HortikulturaTanaman Obat Hortikultura
Tanaman Obat Hortikultura
Rina Riannur
 
Tugas tik dwi
Tugas tik dwiTugas tik dwi
Tugas tik dwi
nurdwijayanti13
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
Sulistia Rini
 
Pemanfaatan tanamanobatkeluargatoga
Pemanfaatan tanamanobatkeluargatogaPemanfaatan tanamanobatkeluargatoga
Pemanfaatan tanamanobatkeluargatogaDjibriel Al-Adam
 
2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi
2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi
2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi
ZitaAnindya
 

Similar to Buletin toga (20)

Apotek hidup(laporan)
Apotek hidup(laporan)Apotek hidup(laporan)
Apotek hidup(laporan)
 
Apotek hidup
Apotek hidupApotek hidup
Apotek hidup
 
Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
Kara Ilmiah Pemanfaatan Temulawak
 
Tanaman herbal
Tanaman herbalTanaman herbal
Tanaman herbal
 
Pengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdf
Pengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdfPengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdf
Pengenalan Bahan Alam Untuk Hipertensi_Wirun Mojolaban.pdf
 
Apotek hidup(makalah)
Apotek hidup(makalah)Apotek hidup(makalah)
Apotek hidup(makalah)
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
HERBAL THERAPY.pptx .
HERBAL THERAPY.pptx                    .HERBAL THERAPY.pptx                    .
HERBAL THERAPY.pptx .
 
HERBAL MEDICINE 2.pptx
HERBAL MEDICINE 2.pptxHERBAL MEDICINE 2.pptx
HERBAL MEDICINE 2.pptx
 
3140241.ppt
3140241.ppt3140241.ppt
3140241.ppt
 
Pengetahuan tentang toga
Pengetahuan tentang togaPengetahuan tentang toga
Pengetahuan tentang toga
 
pdf_20220715_124844_0000.pdf
pdf_20220715_124844_0000.pdfpdf_20220715_124844_0000.pdf
pdf_20220715_124844_0000.pdf
 
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptxPPT Imunomodulator PAFI.pptx
PPT Imunomodulator PAFI.pptx
 
Tanaman Obat Hortikultura
Tanaman Obat HortikulturaTanaman Obat Hortikultura
Tanaman Obat Hortikultura
 
Tugas tik dwi
Tugas tik dwiTugas tik dwi
Tugas tik dwi
 
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
Pemanfaatan tanamanobatkeluargatoga
Pemanfaatan tanamanobatkeluargatogaPemanfaatan tanamanobatkeluargatoga
Pemanfaatan tanamanobatkeluargatoga
 
2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi
2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi
2. Farmakognosi sejarah.pdf materi farmasi farmakognosi
 

Recently uploaded

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Buletin toga

  • 1. 1 Mengenal Tanaman Obat Keluarga Pengertian TOGA Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatan Tanaman Obat Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pemanfaatan TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala umum adalah: 1. Demam panas 2. Batuk 3. Sakit perut 4. Gatal-gatal
  • 2. 2 Kelebihan obat tradisional  Memiliki efek samping yang saling mendukung jika berada dalam satu ramuan dengan komponen yang berbeda  memiliki efek samping yang relatif rendah  Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan pertukaran zat di dalam tubuh dan keturunan. Kekurangan obat tradisional  Takaran harus tepat.Jika tidak tepat, obat tradisional bisa tidak aman bagi tubuh dan kesehatan manusia.  Harus tepat memilih jenis obat sesuai dengan riwayat kesehatan masing-masing, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan jiwa. Bahan baku obat tradisional Bahan baku obat tradisional bisa didapatkan dari hewan maupun tumbuhan. Namun, sumber obat tradisional yang banyak dikembangkan berasal dari tumbuhan. Sebab, tumbuhan mudah dibudidayakan, ramah lingkungan, dan hampir seluruh bagian yang terdapat pada tumbuhan (mulai dari akar, umbi, batang, kulit, daun, biji, dan bunga)berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
  • 3. 3 Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat. 2. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman. 3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman. 4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak 5. Jenis tanaman yang hampir punah 6. Jenis tanaman yang masih liar 7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman. Fungsi Toga Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi: 1. Upaya preventif (pencegahan) 2. Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan) 3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit) Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu: 1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur- sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain. 2. Sarana untuk pelestarian alam. 3. Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan. 4. Sarana penyebaran gerakan penghijauan.
  • 4. 4 5. Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain. 6. Sarana untuk pemertaan pendapatan. 7. Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut. 8. Sarana keindahan. Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah. PETUNJUK PENGGUNAAN TANAMAN OBAT Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini. 1. WAKTU PENGUMPULAN Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat. Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum. o Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak. o Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar. o Buah dipetik dalam keadaan masak. o Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna. o Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.
  • 5. 5 2. PENCUCIAN DAN PENGERINGAN Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk. Berikut ini cara mengeringkan bahan obat : o Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong- potong seperlunya terlebih dahulu. o Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat. o Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik. 3. SIFAT DAN CITA RASA Didalam Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cira rasa tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan
  • 6. 6 untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat. Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing. 4. CARA MEREBUS RAMUAN OBAT Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panci email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. panci dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat. Gunakan air yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah. Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.
  • 7. 7 Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah. 5. WAKTU MINUM OBAT Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh. 6. CARA MINUM OBAT Umumnya diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar. Setelah minum obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat. Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.
  • 8. 8 7. LAMA PENGOBATAN Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat. Cara memilih obat tradisional Obat tradisional sudah banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu, tablet, obat gosok, krim atau cemilan. Namun tentu saja, kita harus selektif memilihnya sebab banyak obat tradisional di pasaran yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia berbahaya. Ada baiknya juga, kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli tanaman obat untuk memastikan bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman untuk dikonsumsi. Adapun obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap dan menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan proses penanaman dan pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi bahan bakunya (tanaman obat). Cara mengkonsumsi obat tradisional  Dosis tepat  Cara penggunaan tepat  Waktu mengkonsumsi tepat  Pemilihan bahan baku tepat sesuai dengan penyakit yang diderita  Bahan baku obat benar dan tepat
  • 9. 9 TANAMAN OBAT KELUARGA DAN MANFAATNYA 1. Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) Manfaat temulawak untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. 2. Kunyit Manfaat kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Bermanfaat juga sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
  • 10. 10 3. Keji Beling Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh.” Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag. 4. Sambiloto Bermanfaat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4). Andrographolide yang terkandung memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol.
  • 11. 11 5. Handeuleum (Graptopthyllum pictum [L.] Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing- masing ½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. 6. Jahe Mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai antioksidan, sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Bermanfaat melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh, masuk angin, sakit kepala, sakit kepala sebelah, mabuk kendaraan dan param untuk anggota badan yang terkilir.
  • 12. 12 7. Tempuyung (Sonchus arvensis L) Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine. 8. Bawang putih (Allium sativum) Bermanfaat mengobati flu dan batuk, menurunkan kadar kolesterol tinggi, mencegah dan mengobati kanker perut, kanker usus besar, penyakit darah tinggi dan jantung.
  • 13. 13 9. Belimbing Wuluh Buahnya bermanfaat untuk gusi berdarah, sakit gigi, disamping buah daun belimbing wuluh bisa digunakan untuk param sakit rematik, penyakit kulit, dan juga bermanfaat untuk jamu pegel linu. 10. Beluntas Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan.
  • 14. 14 11. Brokoli kandungan vitamin C pada brokoli jumlahnya lebih banyak daripada jeruk Kandungan kalsium brokoli juga lebih besar dibandingkan segelas susu, dan brokoli juga diketahui mengandung lebih banyak serat daripada sepotong roti gandum Cara mengkonsumsinya pun sangat mudah, bisa dimakan mentah, ditumis, dicampur sebagai salah satu bahan sop atau dikukus sebagai lalapan. Meningkatkan daya kerja otak. 12. Daun Dewa Manfaat Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah, tumor, kutil dan kanker.
  • 15. 15 13. Ciplukan (Physallis angulata Linn. Atau physallis minima Linn) Bermanfaat dalam pengobatan Alternatif Herbal Influenza, Sakit tenggorok, Batuk rejan, Bronchitis, Gondongan, Pembekakan buah pelir, Bisul, Borok, Kencing manis, Sakit paru – paru, Ayan, Pembekakan prostate. 14. Jambu Biji Penyakit Yang Dapat Diobati : Diabetes melitus, Maag, Diare (sakit perut), Masuk angin, Beser; Prolapsisani, Sariawan, Sakit Kulit, Luka baru dan jus jambu biji bisa untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah.
  • 16. 16 15. Jeruk Nipis Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan, Air jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggotokan. Bau harumnya membuat enak, sedap ketika kita berkumur. Kulitnya, bila ditahan di dalam mulut, bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap dan mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman. jeruk nipis juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung. 16. Kencur Bermanfaat mengobati Influenza pada Bayi, Menghilangkan lelah, minuman kesegaran, radang lambung, batuk dan melancarkan haid.
  • 17. 17 17. Daun Kemangi Konsumsi lalap kemangi secara rutin dapat mencegah bau mulut, daun kemangi atau sari daun kemangi dapat menyembuhkan penyakit diare, gangguan pada vagina, nyeri payudara, hingga mengatasi batu ginjal dan albuminaria. Daun kemangi terbukti berkhasiat ampuh mengatasi keluhan flu, diare, sakit kepala, cacingan, sembelit. Selain itu, penelitian tersebut juga membuktikan manfaat daun kemangi untuk mengobati perut kembung, maag, badan lesu, masuk angin, hingga mengatasi kejang. Aroma dari daun kemangi juga dapat digunakan sebagai obat nyamuk.