SlideShare a Scribd company logo
KULIAH II
A. Pengertian
• Simplisia adalah bentuk jamak dari kata
simpleks yang berasal dari kata simple,
berarti satu atau sederhana.
• Istilah simplisia dipakai untuk menyebut
bahan-bahan obat alami yg masih berada
dalam wujud aslinya atau belum
mengalami perubahan bentuk.
 Depkes RI membuat batasan
simplisia dalam “Materia Medika
Indonesia” adalah bahan alami
yang digunakan sebagai obat
dan belum mengalami perubah-
an apapun juga dan kecuali
dinyatakan lain berupa bahan
yang telah dikeringkan.
 Macam simplisia :
1. Simplisia nabati
2. Simplisia hewani
3. Simplisia pelikan/mineral
 Sumber simplisia nabati :
1. Tanaman liar
Cth : Tanaman hias, rumput2 –an,dll.
2. Tanaman Budidaya
Cth : TOGA
 Tata nama simplisia :
Nama tanaman (spesies) diikuti bagian
tanaman
Cth :
 Blumea balsamifera + daun : Blumeae folium
 Rheum palmatum + radix : Rhei radix
 Myristicae fragrans + semen : Myristicae
semen, dll.
 Nama latin bagian-bagian tanaman :
Batang : caulis Kulit batang : cortex
Daun : folium Seluruh bagian tanaman: herba
Bunga : flos Rimpang : rhizoma
Buah : fructus Pati : amylum
Akar : radix Umbi : tuber
Umbi lapis : bulbus
 Acorus rhizome = Calami rhizoma = rimpang dringo
 Arachis hypogea = Oleum arachidis = myk. Kacang
 Chincona succirubra = Chinae cortex = kulit kina
 Bahan Baku Simplisia
- Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar
- Dari tanaman yang dibudidayakan.
 Tahapan pembuatan simplisia :
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Pengepakan dan penyimpanan
8. Pemeriksaan mutu simplisia
1.Pengumpulan bahan baku :
Kadar senyawa aktif simplisia dipengeruhi oleh
a. Bagian tanaman yang digunakan
b. Umur tanaman
c. Waktu panen
d. Lingkungan tempat tumbuh
 Pedoman panen pengambilan bahan baku
a. Biji : saat buah mulai mengering atau
sebelum semuanya pecah
b. Buah : menjelang masak : merica
buah masak : adas
c. Bunga: saat bunga masih kuncup
(Jasminum sambac)
d. Daun/herba : pada saat tanaman
mulai berbunga atau buah mulai
masak.
e. Pucuk daun : dipetik pada saat warna
pucuk daun berubah menjadi daun
tua.
f. Kulit batang : saat tanaman sudah
cukup umur. Panen paling baik pada
awal musim kemarau
g. Umbi lapis : pada saat akhir pertumbuhan
h. Rimpang : pada awal musim kemarau
i. Akar : pada saat tanaman cukup umur
2. Sortasi basah
 Adalah pemilahan hasil panen ketika
tanaman masih segar.
 Sortasi dilakukan terhadap :
- tanah dan kerikil
- rumput-rumputan
- bagian tanaman yg tidak digunakan
- bagian tanaman yang rusak
3. Pencucian
 Tujuan : membersihkan kotoran yg melekat.
 Sumber air :
- Mata air
- Sumur
- PAM
 Tujuan : memperluas permukaan bahan baku
simplisia
 Proses perubahan bentuk/perajangan dapat
dilakukan sebagai berikut :
- Perajangan untuk rimpang, daun & herba
- Pengupasan untuk buah, kulit kayu, biji-
bijian ukuran besar
- Pemiprilan untuk jagung
- Pemotongan untuk akaR, batang, kayu,
ranting
- Penyerutan untuk kayu
5. Pengeringan
Tujuan :
- Menurunkan kadar air, sehinga bahan
tidak mudah ditumbuhi kapang/jamur
- Menghilangkan aktivitas enzim
- Memudahkan dalam proses selanjutnya
- Kadar air yang diinginkan ± 10%
 Faktor yang mempengaruhi
pengeringan :
- Waktu pengeringan
- Suhu pengeringan
- Kelembaban udara sekitarnya
- Sirkulasi udara
- Ketebalan bahan
- Luas permukaan bahan
a. Tanaman rendah (lumut, thallus, agar-
agar, jamur, rumput laut : dikeringakan
secara langsung.
b. Akar, kulit batang : pengeringan dengan
cara dirajang/dipotong-potong pendek,
dijemur langsung di bawah sinar
matahari.
c. Buah (jeruk) dibelah kemudian dijemur;
Buah pala dan cabai merah, dijemur/
dioven suhu <60o C.
d. Bunga : diangin-anginkan, jika dengan
oven dengan suhu 25 – 35o C.
e. Rimpang : dirajang, dijemur dibawah
sinar matahari secara tidak langsung
(ditutup kain hitam).
f. Eksudat (getah): daun lidah buaya,
buah jarak (minyak lemaknya) : tidak
perlu dikeringkan.
g. Daun/bunga mengandung M.A :
diangin-anginkan, hindari dari proses
oksidasi.
6. Sortasi kering
Adalah pemilihan bahan setelah proses
pengeringan.
7. Pengepakan dan penyimpanan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
- Cahaya
- Oksigen atau sirkulasi udara
- Reaksi kimia antara bahan dg wadah
- Kemungkinan dehidrasi
- Pengotoran atau pencemaran oleh
serangga, kapang,bulu tikus, dll.
1. Harus inert = tidak bereaksi dgn bahan
2. Tidak beracun, baik terhadap
bahan/manusia yang menangani
3. Mampu melindungi bahan dari
cemaran mikroba, kotoran dan
serangga.
4. Mampu melindungi bahan dari
penguapan kandungan aktifnya.
5. Mampu melindungi bahan dari
pengaruh cahaya, oksigen dan uap air.
Alur pemeriksaan mutu
Pemeriksaan mutu
Identifikasi KemurnianAnalisis bahan
Lapangan :
Mengacu Pustaka
Penetapan :
-Macam konstituen
-Kadar konstituen
- Standarisasi
-Metabolit Primer
- Metabolit Sekunder
Organoleptik:
Warna, Bau, Rasa
Mikroskopik
Biologi
Mikrobiologi
Fisika :
- Kelarutan
- Indeks bias
- Bobot jenis
- Titik lebur
- Rotasi optik
- Rekristalisasi
- Mikrosublimasi
Kromatografi :
- K. Kinerja tinggi
- K. Lapis Tipis
- K.Kolom
- K. Kertas
- K. Gas
Mikrokimia :
- Reaksi warna
- Pengendapan
- Pendesakan
- Penggaraman
- Rx. kompleks
SKEMA PROSES IDENTIFIKASI BAHAN BAKU

More Related Content

What's hot

Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
eruna18
 
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberBulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberSri Ariesty
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Aprizal Tsumaruto
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
Surya Amal
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Surya Amal
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
Dokter Tekno
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
Agnes Puspita
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
Surya Amal
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
Chafa Nick
 
Materi 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdfMateri 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdf
youstiana rusita
 

What's hot (20)

Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberBulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
Materi 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdfMateri 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdf
 

Similar to Kul ii simplisia

SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
LarahmanIsni
 
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
PaulaEstikaWugaGani
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
chilonkduppa
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
Zhee Fauziyah Auliyah
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
HotnaDoharniSiregar
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
mayavivianti
 
Ppt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbariumPpt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbarium
Muhammad Abdul Rohman
 
W5D3 - KARAKTERISTIK BUAH
W5D3 - KARAKTERISTIK BUAHW5D3 - KARAKTERISTIK BUAH
W5D3 - KARAKTERISTIK BUAH
latifstpp
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
Alya Titania Annisaa
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
MugarBakti1
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
latumahinaIa
 
2. Karakteristik tanaman buah.pptx
2. Karakteristik tanaman buah.pptx2. Karakteristik tanaman buah.pptx
2. Karakteristik tanaman buah.pptx
DebbyUstari1
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Maedy Ripani
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
justnad98
 
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
ElisWijayani
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Wulung Gono
 
Materi 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdf
Materi 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdfMateri 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdf
Materi 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdf
tresnosumbodo
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Emma Femi
 

Similar to Kul ii simplisia (20)

SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
 
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
 
Ppt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbariumPpt poltekes koleksi, herbarium
Ppt poltekes koleksi, herbarium
 
W5D3 - KARAKTERISTIK BUAH
W5D3 - KARAKTERISTIK BUAHW5D3 - KARAKTERISTIK BUAH
W5D3 - KARAKTERISTIK BUAH
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
2. Karakteristik tanaman buah.pptx
2. Karakteristik tanaman buah.pptx2. Karakteristik tanaman buah.pptx
2. Karakteristik tanaman buah.pptx
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 4 sub classis dilleniidae
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
 
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Materi 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdf
Materi 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdfMateri 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdf
Materi 1. Mengenal Lebih Jauh Kultur Teknis Tanaman Anggrek.pdf
 
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
Pertanian organik, fluktuasi harga produk hortikultura dan perbanyakan vegeta...
 

More from AhmadPurnawarmanFais

Pertemuan 16
Pertemuan 16Pertemuan 16
Pertemuan 16
AhmadPurnawarmanFais
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
AhmadPurnawarmanFais
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
AhmadPurnawarmanFais
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
AhmadPurnawarmanFais
 
Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12
AhmadPurnawarmanFais
 
Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10
AhmadPurnawarmanFais
 
Pengantar
PengantarPengantar
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
AhmadPurnawarmanFais
 
Power point ikm 12
Power point   ikm 12Power point   ikm 12
Power point ikm 12
AhmadPurnawarmanFais
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
AhmadPurnawarmanFais
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
AhmadPurnawarmanFais
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
AhmadPurnawarmanFais
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
AhmadPurnawarmanFais
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
AhmadPurnawarmanFais
 
Materi 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv cMateri 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv c
AhmadPurnawarmanFais
 
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologiBhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
AhmadPurnawarmanFais
 
Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)
AhmadPurnawarmanFais
 
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel   mikrobaPertumbuhan dan penghitungan sel   mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
AhmadPurnawarmanFais
 
Materi 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem ivMateri 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem iv
AhmadPurnawarmanFais
 

More from AhmadPurnawarmanFais (20)

Pertemuan 16
Pertemuan 16Pertemuan 16
Pertemuan 16
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12
 
Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10
 
Pengantar
PengantarPengantar
Pengantar
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Aerosol
AerosolAerosol
Aerosol
 
Power point ikm 12
Power point   ikm 12Power point   ikm 12
Power point ikm 12
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Materi 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv cMateri 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv c
 
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologiBhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
 
Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)
 
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel   mikrobaPertumbuhan dan penghitungan sel   mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
 
Materi 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem ivMateri 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem iv
 

Recently uploaded

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

Kul ii simplisia

  • 2. A. Pengertian • Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simple, berarti satu atau sederhana. • Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alami yg masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk.
  • 3.  Depkes RI membuat batasan simplisia dalam “Materia Medika Indonesia” adalah bahan alami yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami perubah- an apapun juga dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
  • 4.  Macam simplisia : 1. Simplisia nabati 2. Simplisia hewani 3. Simplisia pelikan/mineral  Sumber simplisia nabati : 1. Tanaman liar Cth : Tanaman hias, rumput2 –an,dll. 2. Tanaman Budidaya Cth : TOGA
  • 5.  Tata nama simplisia : Nama tanaman (spesies) diikuti bagian tanaman Cth :  Blumea balsamifera + daun : Blumeae folium  Rheum palmatum + radix : Rhei radix  Myristicae fragrans + semen : Myristicae semen, dll.  Nama latin bagian-bagian tanaman : Batang : caulis Kulit batang : cortex Daun : folium Seluruh bagian tanaman: herba Bunga : flos Rimpang : rhizoma Buah : fructus Pati : amylum Akar : radix Umbi : tuber Umbi lapis : bulbus
  • 6.  Acorus rhizome = Calami rhizoma = rimpang dringo  Arachis hypogea = Oleum arachidis = myk. Kacang  Chincona succirubra = Chinae cortex = kulit kina  Bahan Baku Simplisia - Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar - Dari tanaman yang dibudidayakan.
  • 7.  Tahapan pembuatan simplisia : 1. Pengumpulan bahan baku 2. Sortasi basah 3. Pencucian 4. Perajangan 5. Pengeringan 6. Sortasi kering 7. Pengepakan dan penyimpanan 8. Pemeriksaan mutu simplisia
  • 8. 1.Pengumpulan bahan baku : Kadar senyawa aktif simplisia dipengeruhi oleh a. Bagian tanaman yang digunakan b. Umur tanaman c. Waktu panen d. Lingkungan tempat tumbuh  Pedoman panen pengambilan bahan baku a. Biji : saat buah mulai mengering atau sebelum semuanya pecah b. Buah : menjelang masak : merica buah masak : adas c. Bunga: saat bunga masih kuncup (Jasminum sambac)
  • 9. d. Daun/herba : pada saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. e. Pucuk daun : dipetik pada saat warna pucuk daun berubah menjadi daun tua. f. Kulit batang : saat tanaman sudah cukup umur. Panen paling baik pada awal musim kemarau g. Umbi lapis : pada saat akhir pertumbuhan h. Rimpang : pada awal musim kemarau i. Akar : pada saat tanaman cukup umur
  • 10. 2. Sortasi basah  Adalah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar.  Sortasi dilakukan terhadap : - tanah dan kerikil - rumput-rumputan - bagian tanaman yg tidak digunakan - bagian tanaman yang rusak 3. Pencucian  Tujuan : membersihkan kotoran yg melekat.  Sumber air : - Mata air - Sumur - PAM
  • 11.  Tujuan : memperluas permukaan bahan baku simplisia  Proses perubahan bentuk/perajangan dapat dilakukan sebagai berikut : - Perajangan untuk rimpang, daun & herba - Pengupasan untuk buah, kulit kayu, biji- bijian ukuran besar - Pemiprilan untuk jagung - Pemotongan untuk akaR, batang, kayu, ranting - Penyerutan untuk kayu
  • 12. 5. Pengeringan Tujuan : - Menurunkan kadar air, sehinga bahan tidak mudah ditumbuhi kapang/jamur - Menghilangkan aktivitas enzim - Memudahkan dalam proses selanjutnya - Kadar air yang diinginkan ± 10%  Faktor yang mempengaruhi pengeringan : - Waktu pengeringan - Suhu pengeringan - Kelembaban udara sekitarnya - Sirkulasi udara - Ketebalan bahan - Luas permukaan bahan
  • 13. a. Tanaman rendah (lumut, thallus, agar- agar, jamur, rumput laut : dikeringakan secara langsung. b. Akar, kulit batang : pengeringan dengan cara dirajang/dipotong-potong pendek, dijemur langsung di bawah sinar matahari. c. Buah (jeruk) dibelah kemudian dijemur; Buah pala dan cabai merah, dijemur/ dioven suhu <60o C. d. Bunga : diangin-anginkan, jika dengan oven dengan suhu 25 – 35o C.
  • 14. e. Rimpang : dirajang, dijemur dibawah sinar matahari secara tidak langsung (ditutup kain hitam). f. Eksudat (getah): daun lidah buaya, buah jarak (minyak lemaknya) : tidak perlu dikeringkan. g. Daun/bunga mengandung M.A : diangin-anginkan, hindari dari proses oksidasi.
  • 15. 6. Sortasi kering Adalah pemilihan bahan setelah proses pengeringan. 7. Pengepakan dan penyimpanan Faktor-faktor yang mempengaruhi - Cahaya - Oksigen atau sirkulasi udara - Reaksi kimia antara bahan dg wadah - Kemungkinan dehidrasi - Pengotoran atau pencemaran oleh serangga, kapang,bulu tikus, dll.
  • 16. 1. Harus inert = tidak bereaksi dgn bahan 2. Tidak beracun, baik terhadap bahan/manusia yang menangani 3. Mampu melindungi bahan dari cemaran mikroba, kotoran dan serangga. 4. Mampu melindungi bahan dari penguapan kandungan aktifnya. 5. Mampu melindungi bahan dari pengaruh cahaya, oksigen dan uap air.
  • 17. Alur pemeriksaan mutu Pemeriksaan mutu Identifikasi KemurnianAnalisis bahan Lapangan : Mengacu Pustaka Penetapan : -Macam konstituen -Kadar konstituen - Standarisasi -Metabolit Primer - Metabolit Sekunder
  • 18. Organoleptik: Warna, Bau, Rasa Mikroskopik Biologi Mikrobiologi Fisika : - Kelarutan - Indeks bias - Bobot jenis - Titik lebur - Rotasi optik - Rekristalisasi - Mikrosublimasi Kromatografi : - K. Kinerja tinggi - K. Lapis Tipis - K.Kolom - K. Kertas - K. Gas Mikrokimia : - Reaksi warna - Pengendapan - Pendesakan - Penggaraman - Rx. kompleks SKEMA PROSES IDENTIFIKASI BAHAN BAKU