Dokumen tersebut membahas tentang anggota kelompok penelitian dan sistem periodik modern. Sistem periodik dibagi menjadi periode dan golongan, dan masing-masing golongan memiliki sifat khas berdasarkan nomor atom dan elektron valensi.
2. SISTEM PERIODIK MODERN
Semula diyakini bahwa sifat unsur merupakan fungsi
periodic dari massa atomnya, yang dikenal dengan
hukum periodik.
Saat ini hal demikian tidak diyakini lagi, sehingga
hukum periodiknya menjadi sifat unsur merupakan
fungsi periodik dari nomor atomnya, yang
dikemukakan oleh Moseley
3.
4. Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas, Periode dan
Golongan
a. Periode adalah lajur yang horizontal.
Periode menunjukan jumlah kulit elektron yang
dimiliki atom.Unsur-unsur yang terletak dalam satu
periode memiliki jumlah kulit yang sama.
• Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur periodik sangat
pendek
• Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur periodik pendek
• Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur periodik pendek
• Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur periodik panjang
• Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur periodik panjang
• Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur periodik sangat
panjang
• Periode 7, terdiri dari 23 buah unsur periodik belum
lengkap
5. b. Golongan adalah lajur yang fertikal dan ditulis dengan
angka Romawi.
GOLONGAN
DALAM
PERIODIK
UNSUR
GOLONGAN
UTAMA
GOLONGAN
UNSUR
TRANSISI
6. Golongan utama (golongan A)
a. Golongan IA (Golongan Alkali)
Sifat Periodik : Sulit
mengalami reduksi dan
mudah mengalami oksidasi,
Termasuk zat pereduksi kuat
(memiliki 1 buah elektron)
Sifat Fisik : Semua unsur
berwujud padat pada suhu
ruangan, Memiliki warna
yang jelas dan khas
Sifat Kimia : Sangat reaktif,
Dapat membentuk senyawa
basa kuat, Mudah larut
dalam air (kelarutannya
semakin ke bawah semakin
besar)
7. b. Golongan IIA (Golongan Alkali tanah)
Sifat periodik : mudah
mengalami oksidasi,
termasuk zat pereduksi
kuat ( memiliki 2 buah
elektron, sehingga tidak
sekuat golongan alkali)
Sifat fisik : Semua unsurnya
berwujud padat pd suhu
ruangan, Kerapatan logam
alkali tanah lebih besar, shg
logam alkali Tanah lebih
keras
Sifat kimia : Mudah
bereaksi dengan unsur non
logam, Bersifat reaktif
8. Aluminium)
Sifat-sifat unsur golongan yang terletak pada golongan
III A (B, Al, Ga, In, Ti) adalah sebagai berikut :
Memiliki energi ionisasi yang merendah semakin ke
bawah namun kembali naik pada unsur Ti
Memiliki jari-jari atom yang semakin tinggi semakin
ke bawah
Sifat logam semakin tinggi semakin ke bawah
Boron secara alami tidak reaktif kecuali pada
temperatur tinggi, sedangkan Alumunium sangat
reaktif
Membentuk ikatan kovalen dengan unsur halogen (Cl,
Br, F) dan mempunyai titik didih yang rendah (bersifat
volatil)
Dapat membentuk senyawa kompleks hidrat
9. d. Golongan IVA (Golongan Karbon)
Sifat umum golongan karbon :
Mempunyai empat elektron valensi
Mampu membentuk senyawa katenasi, yaitu
membentuk rantai dari atom-atomnya sendiri
Bilangan oksidasi C, Si, Ge dalam senyawa minimal -4
dan maksimal +4, untuk Sn dan Pb adalah +2 dan +4.
10. e. Golongan VA (Golongan Nitrogen)
Sifat-sifat yang terletak pada golongan V A (N, P, As, Sb, Bi)
adalah sebagai berikut :
Energi ionisasi sangat tinggi, sehingga sukar untuk
membentuk kation
Oksida Sb membentuk oksida amfoter, sedangkan N, P, As
membentuk oksida asam dan Bi membentuk oksida basa
Kecuali N, dapat mempunyai bilangan oksidasi 6
As dan Sb berbentuk unsur metaloid
Dapat membentuk senyawa hidrida yang makin menurun
kestabilannya
Kecuali N, dapat bertindak sebagai konduktor listrik
Di alam terdapat bebas dalam bentuk mineral seperti Apait
Ca5(PO4)3 OH, Orpiment As2S3, Stibnit Sb2S3,
Bismuthinite Bi2S3
11. f. Golongan VIA (Golongan Kalkogen/ Oksigen)
Beberapa sifat fisika unsur golongan 16
Jari- jari atom dan ion
Jari-jari atom dan ion dari meningkat dari atas ke bawah dalam satu
golongan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah kulit
elektron
Energi Ionisasi
Energi ionisasi kelompok oksigen lebih kecil dibandingkan dengan
kelompok nitrogen. Dari atas ke bawah energi ionisasi menurun. Energi
ionisasi oksigen seharusnya lebih besar daripada N karena penurunan
ukuran. Hal ini disebabkan nitrogen telah terisi lengkap setengah orbital
dan konfigurasinya stabil karena konfigurasi setengah diisi dan terisi
penuh. Sedangkan O kurang stabil sehingga energi ionisasinya kecil
(Anonymous, 2010).
Elektronegatifitas
Oksigen unsur kedua yang paling elektronegatif setelah fluor.
Elektronegatifitas menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan karena
peningkatan ukuran atom (Anonymous, 2010)..
12. g. Golongan VIIA (Golongan Halogen)
1) Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam
menerima elektron dan bertindak sebagai oksidator kuat dalam
satu golongan. Makin ke atas, oksidator makin kuat.
2) Keelektronegatifan halogen dalam satu golongan makin ke
atas makin besar. Unsur yang paling elektronegatif dibanding
unsur lain dalam sistem periodik adalah fluor (perhatikan data
keelektronegatifan).
3) Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas
makin kecil (perhatikan data). Ini berarti makin ke atas ukuran
molekul makin kecil, maka gaya tarik-menarik antar-molekul
(gaya Van der Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik
didih dan titik lelehnya, makin ke atas makin kecil. Unsur
halogen sangat berbahaya terhadap mata dan tenggorokan.
Unsur halogen mempunyai
bau yang merangsang dan berwarna. Walaupun brom berwujud
cair, tetapi brom mudah sekali menguap. Begitu juga iodium,
mudah
sekali menyublim.
4) Unsur golongan halogen bersifat oksidator.
13. h. Golongan VIIIA (Golongan Gas Mulia)
Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2))
merupakan struktur yang paling stabil, oleh karena itu gas mulia sukar bereaksi dengan
unsur lain sehingga disebut gas inert (lamban).
Wujud gas mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya
dengan struktur elektron oktet dan duplet dari gas mulia. Sedangkan wujud gas pada
suhu kamar disebabkan titik cair dan titik didih gas mulia yang rendah.
Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal
ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas mulia sesuai
bertambahnya massa atom relatif (Ar).
Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn).
Pada suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron pada kulit terluarnya kecuali He
mengandung 2 elektron.
Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsurunsur gas mulia sukar bereaksi dengan
unsurunsur lainnya.
Molekul gas mulia monoatomik.
14. 2. Golongan unsur transisi/ Gol B
UNSUR
TRANSISI
Unsur
blok f
(Unsur
transisi
dalam)
Unsur blok d
(golongan
IIIB, IVB, VB,
VIB, VIIB,
VIIIB, IB, dan
IIB),
Unsur transisi mempunyai siat-sifat
khas yang membedakan dari unsure
glongan utama,antara lain :
a) Sifat logam, semua unsure transisi
tergolong logam dengan titk cair dan
titik didih yangrelatif tinggi.
b) Bersifat paramegnetik (sedikit
tertarik ke dalam medan magnet).
c) Membentuk senyawa-senyawa yang
berwarna.
d) Mempunyai beberapa tingkat
oksidasi.
e) Membentuk berbagai macam ion
kompleks.
f) Berdaya katalitik, banyak unsur
transisi atau senyawanya yang berfungsi
sebagai katalis, baik dalam proses
industri maupun dalam metabolisme
15. Unsur blok d (golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB,
VIIIB, IB, dan IIB)
16. Unsur transisi dalam meliputi :
A. Deret lantanida
Lantanida adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15
unsur, mulai lantanum (La) sampai lutetium (Lu) pada tabel
periodik, dengan nomor atom 57 sampai 71. Semua lantanida,
kecuali lutetium, adalah unsur blok-f yang berarti bahwa
elektronnya terisi sampai orbit 4f. Golongan ini diberi nama
berdasarkan lantanum.
B. Deret aktinida
Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15
unsur antara aktinium dan lawrensium pada tabel periodik,
dengan nomor atom antara 89 sampai dengan 103. Seri ini
dinamakan menurut unsur aktinium. Semua aktinida, kecuali
lawrensium merupakan unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok
aktinida adalah radioaktif, dengan hanya aktinium, torium,
dan uranium yang secara alami ditemukan di kulit bumi.
18. JARI-JARI ATOM
Jari-jari atom dipengaruhi :
jumlah kulit atom bertambah, makin besar jari-jari atom.
Jumlah proton bertambah, gaya tarik inti makin kuat, Jari-jari atom makin
kecil
Kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung bertambah.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung berkurang.
Dalam satu golongan semakin kebawah jumlah kulit bertambah
(periode bertambah) jarak inti terhadap elektron di kulit terluar
makin jauh jari-jari atom bertambah.
Dalam satu periode (jumlah kulit tetap) semakin kekanan no atom
bertambah (proton bertambah , partikel inti makin besar) gaya
tarik inti terhadap elektron kulit terluar makin kuat jari-jari atom
19.
20. ENERGI IONISASI
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepas satu elektron yang terikat paling lemah dari atom
yang berbentuk gas.
A(g) A+ (g) + e–
Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan
kestabilan.
Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Kecenderungan energi ionisasi dalam sistem periodik
Dalam satu golongan dari atas ke bawah cenderung
berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung
bertambah
22. AFFINITAS ELEKTRON
Affinitas elektron ialah besarnya energi yang menyertai (dilepaskan /
diserap) jika atom dalam bentuk gas mengikat/ menerima satu
elektron.
Y(g) + 1e– Y– (g)
Unsur-unsur halogen paling mudah menerima elektron karena afinitas
elektronnya besar. Harga afinitas bertanda Negatif krn atom gas saat
menyerap elektron disertai pelepasan energi.
Unsur-unsur gas mulia memiliki afinitas paling kecil sehingga sulit
menerima elektron Harga afinitas bertanda Positif krn saat
menyerap elektron diperlukan energi.
Afinitas elektron yang bertanda positif berarti atom saat menyerap
elektron memerlukan energi, yaitu unsur gol IIA dan VIIIA
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, affinitas elektron semakin
berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, affinitas elektron semakin
bertambah
24. KEELEKTRONEGATIFAN
Keelektronegatifan : Kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron dari atom lain dalam suatu ikatan.
Pauling menyusun harga keelektronegatifan atom-atom
tanpa satuan. Unsur F merupakan unsur yang paling
mudah menarik elektron dalam ikatan dan diberi harga
keelektronegatifan 4 ( merupakan standar ). Unsur Fr
memiliki harga keelektronegatifan paling kecil yaitu 0,7.
Kecenderungan keelektronegatifan dalam sistem periodik
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung bertambah
25. Sifat Logam
Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur
logam cenderung melepas elektron ( memiliki
energi ionisasi kecil ), sedangkan unsur-unsur
bukan logam cenderung menangkap elektron (
memiliki keelektronegatifan besar ). Dengan
demikian dalam sistem periodik sifat-sifat logam :
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung
berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung
berkurang
26. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke
bawah makin reaktif ( makin mudah bereaksi ),
sebab makin mudah melepas elektron. Misalnya
kalium lebih reaktif dibanding natrium.
Unsur-unsur non logam pada sistem periodik
makin ke bawah makin kurang reaktif ( makin
sukar bereaksi ), karena makin sukar menangkap
elektron. Misalnya fluorin lebih reaktif
dibandingkan klorin.
27. Titik Didih dan Titik Leleh
Dari kiri ke kanan titik leleh dan titik didih mula-mula
naik secara bertahap dan mencapai puncaknya pada
golongan IVA kemudian turun secara drastis.
Titik leleh dan titik didih tertinggi dimiliki unsur golongan
IVA sedangkan terendah dimiliki oleh unsur golongan
VIIIA.
Bagi unsur-unsur logam dalam satu golongan, titik leleh
dan titik didih makin ke bawah makin rendah. Sebaliknya
bagi unsur-unsur non logam segolongan, titik leleh dan
titik didih makin ke bawah makin tinggi.