SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Komponen/Alat Kontrol dan Pengaman
Pada Pengontrolan Motor Listrik
A. Komponen/Alat Kontrol Motor Listrik.
Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik yang
bekerja semi otomatis maupun otomatis. Kontaktor magnet atau saklar magnet adalah
saklar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Kemagnetan ini terjadi akibat arus listrik
mengalir melalui kumparan ( gulungan ) yang inti kumparannya terbuat dari besi. Jadi
gaya magnet ini dimanfaatkan untuk menarik/menolak jangkar kontak, sehingga kontak
dari saklar ini dapat menutup dan membuka. Sebuah kontaktor magnet harus mampu
mengalirkan/memutuskan arus listrik dalam keadaan kerja normal. Bentuk kontaktor
magnet ditentukan oleh tegangan kerja AC atau DC dan kapasitas arus kontak
utamanya.
1. Kotaktor Magnet Arus Searah.
Kontaktor magnet arus ( DC ) yang terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Untuk merancang kontaktor magnet arus
searah yang besar, dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, hal ini akan
mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor magnet akan
cepat panas karena tahanan dari kumparan sangat kecil ( hanya R ). Jadi kontaktor
magnet arus searah yang sering disebut relay akan efisien pada tegangan kerja yang
kecil seperti pada tegangan : 6 V, 12 V, dan 24 V.
2. Kontaktor Magnet Arus Bolak-Balik.
Konstruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kotaktor
magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik yang berbentuk gelombag
sinusoida, maka tiap satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol.
Saat harga nol ini inti besi akan hilang kemagnetanya, dan pegas akan
menarik/menolak angker ( jangkar ) yang menyebabkan kontaktor magnet akan
bergetar. Untuk menghilangkan getaran ini, maka pada inti kumparannya dipasang
cincin tembaga yang merupakan kumparan bantu, sehingga kemagnetan pada inti
besi tetap ada. Kontaktor magnet arus bolak-balik diperdagangkan dengan tegangan
kerja coil ( kumparan ) 220 Volt da 380 Volt dengan frekuensi 50/60 Hz. Besar
konstruksi kontaktor magnet ini dipengaruhi oleh besar arus yang diijinkan
mengalir melalui kontak utama disamping banyaknya kontak bantunya.
Kontaktor magnet arus bolak-balik terdiri dari: coil, kontak utama, kontak bantu.
Kontak utama digunakan untuk menghubungkan/
memutuskan saluran utama ( beban ) pada pengontrolan beban listrik, sedangkan
kontak bantu digunakan sebagai kontak pada rangkaian kontrol, dan juga dapat
dipakai sebagai kontak untuk lampu indikator. Untuk membedakan terminal-
terminal pada kontaktor magnet, maka pada setiap terminal diberi kode angka atau
huruf yang simbolnya seperti gambar di bawah ini.
A 1 3 5 13 21
B 2 4 6 14 22
a. Coil b. Kontak Utama c. Kontak Bantu
Gambar 1 . Simbol-simbol Kontaktor Magnet.
Kontak utama terdiri dari tiga buah kontak NO ( Normally open ) dengan kode angka :
1-3-5, 2- 4- 6 atau dengan huruf R S T, U V W. Sedangkan jumlah kontak bantu pada
sebuah kontaktor magnet tergantung dari type kontaktor magnet tersebut, yang
terdiri dari kontak Normally Open ( NO ) dan Normally Closed ( NC ). Kontak bantu
NO dengan kode angka terakhir ...3 dan ...4 seperti 13 – 14, 23 – 24, 33 – 44, dan
seterusnya. Sedangkan kontak bantu NC dengan kode angka terakhir ...1 dan ...2
seperti 21 – 22, 3–32, 41–42, dan seterusnya. Untuk terminal Coil diberi kode
angka A1 – A2 atau A – B.
C. Tombol Tekan ( Push Bottom )
Tombol tekan merupakan komponen kontrol yang sangat penting pada
pengontrolan motor listrik dengan kontaktor magnet. Tombol tekan ini digunakan
pada rangkaian kontrol untuk memberikan arus listrik pada kumparan ( Coil )
kontaktor magnet secara manual. Tombol tekan terdiri dari tiga jenis :
1. Tombol tekan Normally Open ( NO ) adalah tombol tekan dalam keadaan normal
kontaknya terbuka, bila ditekan ( terenergi ) kontaknya tertutup. Bila energi
hilang, kontaknya kembali terbuka.
2. Tombol tekan Normally Closed ( NC ) adalah tombol tekan dalam keadaan
normal kontaknya tertutup ( terhubung ). Bila ditekan kontaknya terbuka, dan
tekanan hilang kontaknya kembali menutup.
3. Tombol tekan gabungan NO-NC adalah tombol tekan yang terdiri dari dua
pasang kontak, yang satu Normally Open dan satu lagi Normally Closed. Saat
tombol ditekan kontak NC akan terbuka dan NO akan tertutup/terhubung. Bila
energi hilang kontaknya kembali normal
a. Normally Open b. Normally Closed c. Gabungan NO dan NC
( NO ) ( NC )
Gambar 2. Simbol Tombol Tekan.
D. Jenis Dan Kegunaan Time Relay.
Time relay adalah merupakan alat bantu pengontrolan yang menghubungkan/
memutuskan rangkaian kontrol sesuai dengan pengaturan waktu dari alat tersebut.
Time relay banyak digunakan pada instalasi motor listrik yang
membutuhkan pengontrolan semi-otomatis atau otomatis, seperti pada instalasi
motor induksi 3 fasa starting bintang-running segitiga, pengereman motor listrik,
Instalasi motor listrik bekerja/berhenti berurutan otomatis.
Sesuai dengan perkembangan teknologi dibidang elektronika, maka time relay
banyak dirancang dengan menggunakan komponen elektronika. Secara umum time
relay elektronika ini bekerja berdasarkan prinsip pengisian/pengosongan Kapasitor
( C ), yang mana untuk pengisian/pengosongan kapasitor memerlukan waktu. Jadi
tegangan pengisian/pengosongan Kapasitor ini dapat dimanfaatkan untuk mengatur
bekerjanya Transistor atau IC yang sekaligus mengerjakan relay. Berdasarkan cara
kerja time relay dapat dibedakan dengan dua jenis sesuai dengan kebutuhan
pengontrolan seperti :
1. Time Relay ON Delay.
Time relay ON Delay adalah sebuah saklar yang bekerja berdasarkan waktu. Bila
coil ( kumparan ) terhubung dengan tegangan listrik (terenergi),
maka kontaknya akan menunda menutup/membuka sesuai dengan pengaturan
waktu. Dan bila tegangan listrik terputus dengan coil, maka kontaknya kembali
sperti semula. Simbol dan diagram signal kerja dari time relay ON Delay dapat
dilihat seperti gambar di bawah ini :
2. Time Relay OFF Delay.
Time relay OFF Delay adalah saklar yang kontak NO langsung terhunbung, dan
kontak NC langsung terputus bila coil terhubung dengan tegangan listrik. Bila coil (
kumparan ) terputus dengan tegangan listrik, maka kontaknya akan menunda
membuka untuk kontak NO, dan menunda menutup untuk kontak NC sesuai dengan
pengaturan waktu time relay tersebut. Cara kerja rangkaian time relay OFF Delay
adalah berdasarkan prinsip pengosongan kapasitor ( C ). Simbol dan diagram signal
dari time relay OFF Delay dapat dilihat di bawah ini :
Adapun keuntungan dari time relay elektronika adalah tidak menimbulkan getaran
dan menggunakan daya listrik yang relatif kecil serta banyak dijual di Toko
elektronika dalam bentuk timer terpisah dengan based. Namun time relay
elektronika memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan bekerja ( beroperasi ) dalam
jangka waktu yang lama. Jadi bila digunakan untuk pengontrolan mesin listrik, time
relay elektronika yang dipakai harus terbebas dari tegangan listrik setelah mesin
bekerja (running ) dalam waktu yang relatif lama.
E. SENSOR
Pergerakan suatu mesin listrik atau bagian suatu mesin produksi yang bergerak
dapat dibatasi pergerakannya secara mekanis dengan menggunakan Sensor
mekanis. Namun sebuah pembatas mekanis hanya dapat memutus/menghubung
kontak saklar secara langsung dengan bagian mesin tersebut.
Untuk pembatas gerakan mesin yang tidak langsung berhubungan dengan mesin
tersebut dapat digunakan sensor elektronik. Sensor elektronik ini dapat mendeteksi
gerakan atau perubahan letak suatu benda pada jarak tertentu.
1. Sensor Mekanis.
Salah satu sensor yang bekerja berdasarkan mekanil adalah Limit Switch. Saklar
ini digunakan untuk membatasi suatu gerakan lengan/mesin yang digerakkan
oleh motor listrik atau pneumatic/hydrolik. Jadi bila motor bekerja
menggerakkan suatu benda, dan saat benda tersebut menyentuh Limit Switch
motor listrik akan berhenti ( Stop ). Limit Switch biasanya memiliki kontak
Normally Open dan Normally Closed, kontak inilah yang dihubungkan dengan
rangkaian pengontrolan yang bekerja secara elektromagnetik ( menggunakan
kontaktor magnet ). Kontak limit switch ini ada yang terdiri dari tiga terminal
dan ada yang empat terminal.
Kontak Limit Switch 4 Terminal 3 terminal
2. Sensor Elektronika.
Sensor elektronika adalah suatu alat yang dapat mendeteksi/merasakan adanya
logam, kayu, plastic dan benda-benda lainnya pada jarak tertentu sesuai dengan
spesifikasi dari sensor tersebut. Sensor tersbuat dari beberapa komponen
elektronika yang dirangkai, sehingga dapat berfungsi sebagai sensor untuk
kebutuhan pengontrolan.
Cara pemasangan Sensor elektronik secara secara umum dapat
dihubungkan dengan relay arus searah pada tegangan 6 – 30 Volt dan disesuikan
dengan type sensor. Sensor dengan teknik type PNP, maka relay dipasang pada
line positif ( L + ). Dan Sensor dengan teknik type NPN, maka relay dipasang
pada line negative ( L - )
B. Pengaman Instalasi Dan Pengaman Motor Listrik.
Instalasi pengontrolan motor listrik seperti pada gambar di bawah ini
menggunakan beberapa komponen, seperti ; pengaman utama, pemisah utama,
pengaman cabang, pemisah cabang dan pengaman motor listrik ( beban ).
Sesuai dengan kemajuan teknologi, pengaman dan pemisah tergabung pada satu alat,
seperti MCCB.
Gambar 5. Rangkain Instalasi Motor Listrik.
Pengaman dan Pemisah Utama
Pengaman
dan
Pemisah
Cabang
Pengontrol
Pengaman Motor
Motor Listrik
Untuk menghitung besaran arus nominal dari komponen-komponen instalasi motor
listrik sesuai dengan gambar di atas adalah sebagai berikut :
a. Pengaman utama.
Untuk pengaman utama dapat digunakan Sekring, MCCB atau NFB yang
fungsinya adalah mengamankan seluruh instalasi dari arus listrik akibat hubung
singkat yang besar arus nominalnya maksimum :
I = 250 % . I terbesar + I cabang1 + I cabang... ( besar maksimum ).
b. Pemisah utama.
Untuk pemisah utama dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya. Saklar ini
bekerja saat beban belum beroperasi, sehingga besar arus nominalnya dapat
minimal :
I = 115 % . I terbesar + I cabang1 + I cabang.. ( besar minimum )
c. Pengaman cabang.
Untuk pengaman cabang dapat digunakan MCB atau sejenisnya, yang gunanya
untuk mengamankan instalasi cabang dari kelebihan arus akibat hubung singkat
yang besar nominalnya adalah :
I = 250 % . I nominal motor. ( besar maksimum ).
d. Pemisah cabang.
Untuk pemisah cabang dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya yang
gunanya adalah untuk memutuskan rangkaian motor listrik saat tidak
beroperasi, sehingga besar arus nominalnya adalah :
I = 115 % . I nominal motor. ( besar minimum ).
e. Pengontrol motor listrik.
Untuk pengontrol motor listrik biasanya digunakan kontaktor magnet.
Pengontrolan dapat menggunakan satu buah kontaktor magnet, atau
menggunakan beberapa buah kontaktor magnet sesuai dengan jenis/fungsi
pengontrolan motor listrik tersebut. Besar arus nominal kontak pengontrol
adalah :
I = 125 % . I nominal motor. ( besar minimum ).
f. Pengaman motor listrik.
Agar motor terhindar dari kerusakan akibat arus lebih yang mengalir melalui
kumparan motor listrik, maka digunakan pengaman motor. Untuk pengaman
motor yang paling sederhana adalah menggunakan Thermal Over load Relay (
TOR ). Motor yang harganya mahal biasanya menggunakan beberapa pengaman
seperti : pengaman dari panas lebih, tegangan lebih, frekuensi lebih,
keseimbangan tegangan. Besar nominal pengaman motor listrik akibat arus lebih
adalah :
I = 100 % sampai 110 % . I nominal motor. ( besar maksimal ).
Besar arus nominal motor listrik dapat dilihat pada nameplat motor listrik
tersebut atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus :
C. Plat Nama ( Nameplat ) Motor listrik.
1. Motor induksi rotor sangkar.
Motor induksi 3 fasa selalu dilengkapi dengan plat nama yang biasanya
tertempel pada body motor listrik tersebut. Dengan melihat plat nama ini,
kita dapat mengetahui jenis serta besaran-besaran listrik dari motor induksi
3 fasa. Plat nama motor induksi 3 fasa dapat dilihat seperti gambar 6
dibawah ini.
3  Motor
220 / 380 V 31/18 A
7,7 KW Cosφ = 0,8
700 1/min 50 HZ
I sol. KL. B IP. 44
Gambar 6. Plat nama Motor Induksi 3 fasa.
Dari plat nama motor induksi di atas dapat diartikan :
- 3 N = Motor Induksi 3 fasa
- 220 V = Tegangan nominal hubungan delta
- 380 V = Tegangan nominal hubungan bintang
- 7,7 kW = Daya out put nominal motor
- Cos φ = 0,8 = Faktor Daya Motor.
- 700 1/min = Putaran nominal jumlah kutub 8 bh ( 4 pasang )
- I sol. KL.B = Isolasi klas B
746 x P
In = Ampere ( Daya P = HP ) ... 1 Fasa.
Ƞ.V.Cosφ
- IP 44 = International Protection, (4) pengaman dari benda
luar dengan diameter ≥ 1 mm, dan (4) aman dari
pancaran air dari segala arah.
- 31 A = Arus nominal motor hubungan delta
- 18 A = Arus nominal motor hubungan bintang.
Dengan besaran listrik di atas dapat dihitung besar listrik lainnya
seperti :
- Daya masuk ( Pi) =  3. U. I. Cosφ
= 9.466,6 Watt
- Daya keluar ( Po) = 2 n M. 1 min./60 sec
Po. 60 sec
- Torsi ( M ) Motor = . Nm = 105 Nm
2  n . 1 min
Po
- Effisiensi  = . 100% = 81,3 %
Pin
60 f
- Putaran sinkron (ns) = = 750 rpm
P
ns - nr
- Slip (S) = . 100% = 6,66 %
ns
2. Motor Induksi rotor belitan.
Untuk mengetahui besaran-besaran listrik dari motor induksi 3 fasa rotor
belitan dapat dilihat dari plat nama motor tersebut seperti pada gambar 7
berikut :
Type :3  Mot
Δ Y 220 / 380 V 0,48/0,28 A
0,09 KW Cos  : 0,77
1430 1/min 50 HZ
Uerr : 127 V 0,7 A
Isol : KL.B IP 44
Gambar 7. Plat nama Motor Induksi Rotor Belitan
Sistem tegangan yang tersedia 220/380V; /50 Hz, maka motor dihubungkan
bintang.
Keterangan dari plat nama motor induksi di atas adalah :
- Tegangan nominal : 380 V
- Arus nominal : 0,28 A
- Cos  : 0,77
- Daya out put ( Po ) : 0,09 KW
- Putaran rotor ( nr ) : 1430 rpm
- Putaran sinkron ( ns ) : 1500 rpm ( 4 kutub )
- Tegangan Erregung (Uerr): 127 V ( n = 0 )
- Arus Erregung ( Ierr ) : 0,7 A
Dari data plat nama motor listrik di atas dapat dihitung besaran listrik lain
seperti :
1. Daya masuk ( Pin )= √ 3. U. I. Cos 
Pin = √3. 380. 0,28. 0,77
Pin = 142 watt.
Po. 60 sec
2. Torsi Motor (M) =
2 . N. 1 min
90 W. 60 sec
M =
2. 1430 1/min.1min
M = 0,60 W sec = 0,60 Nm.
ns - nr
3. Slip ( S ) =
ns
1500 - 1430
S =
1500
S = 0,0466
Po
4. Effisiensi Motor (  )= 100%
Pin
90 W
 = 100%
142 W
 = 63,38%

More Related Content

What's hot

Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Uchiha Setya
 
7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi Listrik7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi ListrikSimon Patabang
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogIvanAdesmansyah
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrikAdi Hartanto
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntHendy Winata
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkatSimon Patabang
 
Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Pamor Gunoto
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja  Generator Sinkron.pptxPrinsip Kerja  Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptxKang Nabil
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
pengaturan frekuensi
pengaturan frekuensipengaturan frekuensi
pengaturan frekuensiridhomahendra
 

What's hot (20)

Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter Makalah Wattmeter
Makalah Wattmeter
 
7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi Listrik7 latihan soal Instalasi Listrik
7 latihan soal Instalasi Listrik
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
Menggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analogMenggunakan multimeter analog
Menggunakan multimeter analog
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank3 Kapasitor Bank
3 Kapasitor Bank
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja  Generator Sinkron.pptxPrinsip Kerja  Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
pengaturan frekuensi
pengaturan frekuensipengaturan frekuensi
pengaturan frekuensi
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
 

Viewers also liked

04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrik04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrikEko Supriyadi
 
pengantar motor listrik
pengantar motor listrikpengantar motor listrik
pengantar motor listrikAhan Hanjaya
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikarifin456
 
RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL
RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL
RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL riyanto riyanto
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpTito Riyanto
 
Komponen listrik dasar sistem kontrol
Komponen listrik dasar sistem kontrolKomponen listrik dasar sistem kontrol
Komponen listrik dasar sistem kontrolmoh rohmatulloh
 
Motor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasaMotor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasauti kurnia
 
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalLnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalBadrolhisam Jaafar
 
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetikAplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetikFilla Fidyana
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikyunusku7
 
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetJenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetHafitAfandi
 
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
 
Mata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesinMata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesinAhmad Ramdani
 
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Moh Ali Fauzi
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporanBrian Raafiu
 
Tugas TTL transformator paralel
Tugas TTL transformator paralelTugas TTL transformator paralel
Tugas TTL transformator paralelhanung hermawan
 

Viewers also liked (20)

04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrik04 bab 07 pengendalian motor listrik
04 bab 07 pengendalian motor listrik
 
pengantar motor listrik
pengantar motor listrikpengantar motor listrik
pengantar motor listrik
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL
RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL
RPP 2 Instalasi Motor Listrik Kelas XII TIPTL
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and Pump
 
Komponen listrik dasar sistem kontrol
Komponen listrik dasar sistem kontrolKomponen listrik dasar sistem kontrol
Komponen listrik dasar sistem kontrol
 
Motor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasaMotor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasa
 
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalLnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
 
Motor 3 fasa
Motor 3 fasaMotor 3 fasa
Motor 3 fasa
 
Control trainer of refrigeration
Control trainer of refrigerationControl trainer of refrigeration
Control trainer of refrigeration
 
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetikAplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
Aplikasi kontrol motor listrik secara elektromagnetik
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
1
11
1
 
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetJenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
 
Bab 5 word
Bab 5 wordBab 5 word
Bab 5 word
 
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 1 (Non Inverting Amplifier)
 
Mata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesinMata kuliah elemen mesin
Mata kuliah elemen mesin
 
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
Laporan Percobaan 2 (Inverting Amplifier)
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
 
Tugas TTL transformator paralel
Tugas TTL transformator paralelTugas TTL transformator paralel
Tugas TTL transformator paralel
 

Similar to Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik

Similar to Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik (20)

Ttl 9
Ttl 9Ttl 9
Ttl 9
 
Ttl 7
Ttl 7Ttl 7
Ttl 7
 
Ttl 2
Ttl 2Ttl 2
Ttl 2
 
K.O.N.T.A.K.T.O.R.pdf
K.O.N.T.A.K.T.O.R.pdfK.O.N.T.A.K.T.O.R.pdf
K.O.N.T.A.K.T.O.R.pdf
 
Ttl 1
Ttl 1Ttl 1
Ttl 1
 
Bab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetikBab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetik
 
PPT GAMTEK AJI.pdf
PPT GAMTEK AJI.pdfPPT GAMTEK AJI.pdf
PPT GAMTEK AJI.pdf
 
MODUL MOTOR CONTROL.pdf
MODUL MOTOR CONTROL.pdfMODUL MOTOR CONTROL.pdf
MODUL MOTOR CONTROL.pdf
 
Materi Relay.pdf
Materi Relay.pdfMateri Relay.pdf
Materi Relay.pdf
 
03. relay
03. relay03. relay
03. relay
 
Instalasi Motor Listrik Pertemuan 3 dan 4.pptx
Instalasi Motor Listrik Pertemuan 3 dan 4.pptxInstalasi Motor Listrik Pertemuan 3 dan 4.pptx
Instalasi Motor Listrik Pertemuan 3 dan 4.pptx
 
PRE_INVERTER.pptx
PRE_INVERTER.pptxPRE_INVERTER.pptx
PRE_INVERTER.pptx
 
komponen-kelistrikan.ppt
komponen-kelistrikan.pptkomponen-kelistrikan.ppt
komponen-kelistrikan.ppt
 
Dasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronikaDasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronika
 
Komponen komponen kontrol
Komponen komponen kontrolKomponen komponen kontrol
Komponen komponen kontrol
 
Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx
Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptxTugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx
Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
 
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)Aplikasi thyristor (elektro seasons)
Aplikasi thyristor (elektro seasons)
 
Dasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrolDasar Sistem kontrol
Dasar Sistem kontrol
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik

  • 1. Komponen/Alat Kontrol dan Pengaman Pada Pengontrolan Motor Listrik A. Komponen/Alat Kontrol Motor Listrik. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik yang bekerja semi otomatis maupun otomatis. Kontaktor magnet atau saklar magnet adalah saklar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Kemagnetan ini terjadi akibat arus listrik mengalir melalui kumparan ( gulungan ) yang inti kumparannya terbuat dari besi. Jadi gaya magnet ini dimanfaatkan untuk menarik/menolak jangkar kontak, sehingga kontak dari saklar ini dapat menutup dan membuka. Sebuah kontaktor magnet harus mampu mengalirkan/memutuskan arus listrik dalam keadaan kerja normal. Bentuk kontaktor magnet ditentukan oleh tegangan kerja AC atau DC dan kapasitas arus kontak utamanya. 1. Kotaktor Magnet Arus Searah. Kontaktor magnet arus ( DC ) yang terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Untuk merancang kontaktor magnet arus searah yang besar, dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor magnet akan cepat panas karena tahanan dari kumparan sangat kecil ( hanya R ). Jadi kontaktor magnet arus searah yang sering disebut relay akan efisien pada tegangan kerja yang kecil seperti pada tegangan : 6 V, 12 V, dan 24 V. 2. Kontaktor Magnet Arus Bolak-Balik. Konstruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kotaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik yang berbentuk gelombag sinusoida, maka tiap satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Saat harga nol ini inti besi akan hilang kemagnetanya, dan pegas akan menarik/menolak angker ( jangkar ) yang menyebabkan kontaktor magnet akan bergetar. Untuk menghilangkan getaran ini, maka pada inti kumparannya dipasang cincin tembaga yang merupakan kumparan bantu, sehingga kemagnetan pada inti besi tetap ada. Kontaktor magnet arus bolak-balik diperdagangkan dengan tegangan kerja coil ( kumparan ) 220 Volt da 380 Volt dengan frekuensi 50/60 Hz. Besar konstruksi kontaktor magnet ini dipengaruhi oleh besar arus yang diijinkan mengalir melalui kontak utama disamping banyaknya kontak bantunya.
  • 2. Kontaktor magnet arus bolak-balik terdiri dari: coil, kontak utama, kontak bantu. Kontak utama digunakan untuk menghubungkan/ memutuskan saluran utama ( beban ) pada pengontrolan beban listrik, sedangkan kontak bantu digunakan sebagai kontak pada rangkaian kontrol, dan juga dapat dipakai sebagai kontak untuk lampu indikator. Untuk membedakan terminal- terminal pada kontaktor magnet, maka pada setiap terminal diberi kode angka atau huruf yang simbolnya seperti gambar di bawah ini. A 1 3 5 13 21 B 2 4 6 14 22 a. Coil b. Kontak Utama c. Kontak Bantu Gambar 1 . Simbol-simbol Kontaktor Magnet. Kontak utama terdiri dari tiga buah kontak NO ( Normally open ) dengan kode angka : 1-3-5, 2- 4- 6 atau dengan huruf R S T, U V W. Sedangkan jumlah kontak bantu pada sebuah kontaktor magnet tergantung dari type kontaktor magnet tersebut, yang terdiri dari kontak Normally Open ( NO ) dan Normally Closed ( NC ). Kontak bantu NO dengan kode angka terakhir ...3 dan ...4 seperti 13 – 14, 23 – 24, 33 – 44, dan seterusnya. Sedangkan kontak bantu NC dengan kode angka terakhir ...1 dan ...2 seperti 21 – 22, 3–32, 41–42, dan seterusnya. Untuk terminal Coil diberi kode angka A1 – A2 atau A – B. C. Tombol Tekan ( Push Bottom ) Tombol tekan merupakan komponen kontrol yang sangat penting pada pengontrolan motor listrik dengan kontaktor magnet. Tombol tekan ini digunakan pada rangkaian kontrol untuk memberikan arus listrik pada kumparan ( Coil ) kontaktor magnet secara manual. Tombol tekan terdiri dari tiga jenis : 1. Tombol tekan Normally Open ( NO ) adalah tombol tekan dalam keadaan normal kontaknya terbuka, bila ditekan ( terenergi ) kontaknya tertutup. Bila energi hilang, kontaknya kembali terbuka.
  • 3. 2. Tombol tekan Normally Closed ( NC ) adalah tombol tekan dalam keadaan normal kontaknya tertutup ( terhubung ). Bila ditekan kontaknya terbuka, dan tekanan hilang kontaknya kembali menutup. 3. Tombol tekan gabungan NO-NC adalah tombol tekan yang terdiri dari dua pasang kontak, yang satu Normally Open dan satu lagi Normally Closed. Saat tombol ditekan kontak NC akan terbuka dan NO akan tertutup/terhubung. Bila energi hilang kontaknya kembali normal a. Normally Open b. Normally Closed c. Gabungan NO dan NC ( NO ) ( NC ) Gambar 2. Simbol Tombol Tekan. D. Jenis Dan Kegunaan Time Relay. Time relay adalah merupakan alat bantu pengontrolan yang menghubungkan/ memutuskan rangkaian kontrol sesuai dengan pengaturan waktu dari alat tersebut. Time relay banyak digunakan pada instalasi motor listrik yang membutuhkan pengontrolan semi-otomatis atau otomatis, seperti pada instalasi motor induksi 3 fasa starting bintang-running segitiga, pengereman motor listrik, Instalasi motor listrik bekerja/berhenti berurutan otomatis. Sesuai dengan perkembangan teknologi dibidang elektronika, maka time relay banyak dirancang dengan menggunakan komponen elektronika. Secara umum time relay elektronika ini bekerja berdasarkan prinsip pengisian/pengosongan Kapasitor ( C ), yang mana untuk pengisian/pengosongan kapasitor memerlukan waktu. Jadi tegangan pengisian/pengosongan Kapasitor ini dapat dimanfaatkan untuk mengatur bekerjanya Transistor atau IC yang sekaligus mengerjakan relay. Berdasarkan cara kerja time relay dapat dibedakan dengan dua jenis sesuai dengan kebutuhan pengontrolan seperti : 1. Time Relay ON Delay. Time relay ON Delay adalah sebuah saklar yang bekerja berdasarkan waktu. Bila coil ( kumparan ) terhubung dengan tegangan listrik (terenergi),
  • 4. maka kontaknya akan menunda menutup/membuka sesuai dengan pengaturan waktu. Dan bila tegangan listrik terputus dengan coil, maka kontaknya kembali sperti semula. Simbol dan diagram signal kerja dari time relay ON Delay dapat dilihat seperti gambar di bawah ini : 2. Time Relay OFF Delay. Time relay OFF Delay adalah saklar yang kontak NO langsung terhunbung, dan kontak NC langsung terputus bila coil terhubung dengan tegangan listrik. Bila coil ( kumparan ) terputus dengan tegangan listrik, maka kontaknya akan menunda membuka untuk kontak NO, dan menunda menutup untuk kontak NC sesuai dengan pengaturan waktu time relay tersebut. Cara kerja rangkaian time relay OFF Delay adalah berdasarkan prinsip pengosongan kapasitor ( C ). Simbol dan diagram signal dari time relay OFF Delay dapat dilihat di bawah ini :
  • 5. Adapun keuntungan dari time relay elektronika adalah tidak menimbulkan getaran dan menggunakan daya listrik yang relatif kecil serta banyak dijual di Toko elektronika dalam bentuk timer terpisah dengan based. Namun time relay elektronika memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan bekerja ( beroperasi ) dalam jangka waktu yang lama. Jadi bila digunakan untuk pengontrolan mesin listrik, time relay elektronika yang dipakai harus terbebas dari tegangan listrik setelah mesin bekerja (running ) dalam waktu yang relatif lama. E. SENSOR Pergerakan suatu mesin listrik atau bagian suatu mesin produksi yang bergerak dapat dibatasi pergerakannya secara mekanis dengan menggunakan Sensor mekanis. Namun sebuah pembatas mekanis hanya dapat memutus/menghubung kontak saklar secara langsung dengan bagian mesin tersebut. Untuk pembatas gerakan mesin yang tidak langsung berhubungan dengan mesin tersebut dapat digunakan sensor elektronik. Sensor elektronik ini dapat mendeteksi gerakan atau perubahan letak suatu benda pada jarak tertentu. 1. Sensor Mekanis. Salah satu sensor yang bekerja berdasarkan mekanil adalah Limit Switch. Saklar ini digunakan untuk membatasi suatu gerakan lengan/mesin yang digerakkan oleh motor listrik atau pneumatic/hydrolik. Jadi bila motor bekerja menggerakkan suatu benda, dan saat benda tersebut menyentuh Limit Switch motor listrik akan berhenti ( Stop ). Limit Switch biasanya memiliki kontak Normally Open dan Normally Closed, kontak inilah yang dihubungkan dengan rangkaian pengontrolan yang bekerja secara elektromagnetik ( menggunakan kontaktor magnet ). Kontak limit switch ini ada yang terdiri dari tiga terminal dan ada yang empat terminal. Kontak Limit Switch 4 Terminal 3 terminal
  • 6. 2. Sensor Elektronika. Sensor elektronika adalah suatu alat yang dapat mendeteksi/merasakan adanya logam, kayu, plastic dan benda-benda lainnya pada jarak tertentu sesuai dengan spesifikasi dari sensor tersebut. Sensor tersbuat dari beberapa komponen elektronika yang dirangkai, sehingga dapat berfungsi sebagai sensor untuk kebutuhan pengontrolan. Cara pemasangan Sensor elektronik secara secara umum dapat dihubungkan dengan relay arus searah pada tegangan 6 – 30 Volt dan disesuikan dengan type sensor. Sensor dengan teknik type PNP, maka relay dipasang pada line positif ( L + ). Dan Sensor dengan teknik type NPN, maka relay dipasang pada line negative ( L - ) B. Pengaman Instalasi Dan Pengaman Motor Listrik. Instalasi pengontrolan motor listrik seperti pada gambar di bawah ini menggunakan beberapa komponen, seperti ; pengaman utama, pemisah utama, pengaman cabang, pemisah cabang dan pengaman motor listrik ( beban ). Sesuai dengan kemajuan teknologi, pengaman dan pemisah tergabung pada satu alat, seperti MCCB. Gambar 5. Rangkain Instalasi Motor Listrik. Pengaman dan Pemisah Utama Pengaman dan Pemisah Cabang Pengontrol Pengaman Motor Motor Listrik
  • 7. Untuk menghitung besaran arus nominal dari komponen-komponen instalasi motor listrik sesuai dengan gambar di atas adalah sebagai berikut : a. Pengaman utama. Untuk pengaman utama dapat digunakan Sekring, MCCB atau NFB yang fungsinya adalah mengamankan seluruh instalasi dari arus listrik akibat hubung singkat yang besar arus nominalnya maksimum : I = 250 % . I terbesar + I cabang1 + I cabang... ( besar maksimum ). b. Pemisah utama. Untuk pemisah utama dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya. Saklar ini bekerja saat beban belum beroperasi, sehingga besar arus nominalnya dapat minimal : I = 115 % . I terbesar + I cabang1 + I cabang.. ( besar minimum ) c. Pengaman cabang. Untuk pengaman cabang dapat digunakan MCB atau sejenisnya, yang gunanya untuk mengamankan instalasi cabang dari kelebihan arus akibat hubung singkat yang besar nominalnya adalah : I = 250 % . I nominal motor. ( besar maksimum ). d. Pemisah cabang. Untuk pemisah cabang dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya yang gunanya adalah untuk memutuskan rangkaian motor listrik saat tidak beroperasi, sehingga besar arus nominalnya adalah : I = 115 % . I nominal motor. ( besar minimum ). e. Pengontrol motor listrik. Untuk pengontrol motor listrik biasanya digunakan kontaktor magnet. Pengontrolan dapat menggunakan satu buah kontaktor magnet, atau menggunakan beberapa buah kontaktor magnet sesuai dengan jenis/fungsi pengontrolan motor listrik tersebut. Besar arus nominal kontak pengontrol adalah : I = 125 % . I nominal motor. ( besar minimum ). f. Pengaman motor listrik. Agar motor terhindar dari kerusakan akibat arus lebih yang mengalir melalui kumparan motor listrik, maka digunakan pengaman motor. Untuk pengaman motor yang paling sederhana adalah menggunakan Thermal Over load Relay (
  • 8. TOR ). Motor yang harganya mahal biasanya menggunakan beberapa pengaman seperti : pengaman dari panas lebih, tegangan lebih, frekuensi lebih, keseimbangan tegangan. Besar nominal pengaman motor listrik akibat arus lebih adalah : I = 100 % sampai 110 % . I nominal motor. ( besar maksimal ). Besar arus nominal motor listrik dapat dilihat pada nameplat motor listrik tersebut atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus : C. Plat Nama ( Nameplat ) Motor listrik. 1. Motor induksi rotor sangkar. Motor induksi 3 fasa selalu dilengkapi dengan plat nama yang biasanya tertempel pada body motor listrik tersebut. Dengan melihat plat nama ini, kita dapat mengetahui jenis serta besaran-besaran listrik dari motor induksi 3 fasa. Plat nama motor induksi 3 fasa dapat dilihat seperti gambar 6 dibawah ini. 3  Motor 220 / 380 V 31/18 A 7,7 KW Cosφ = 0,8 700 1/min 50 HZ I sol. KL. B IP. 44 Gambar 6. Plat nama Motor Induksi 3 fasa. Dari plat nama motor induksi di atas dapat diartikan : - 3 N = Motor Induksi 3 fasa - 220 V = Tegangan nominal hubungan delta - 380 V = Tegangan nominal hubungan bintang - 7,7 kW = Daya out put nominal motor - Cos φ = 0,8 = Faktor Daya Motor. - 700 1/min = Putaran nominal jumlah kutub 8 bh ( 4 pasang ) - I sol. KL.B = Isolasi klas B 746 x P In = Ampere ( Daya P = HP ) ... 1 Fasa. Ƞ.V.Cosφ
  • 9. - IP 44 = International Protection, (4) pengaman dari benda luar dengan diameter ≥ 1 mm, dan (4) aman dari pancaran air dari segala arah. - 31 A = Arus nominal motor hubungan delta - 18 A = Arus nominal motor hubungan bintang. Dengan besaran listrik di atas dapat dihitung besar listrik lainnya seperti : - Daya masuk ( Pi) =  3. U. I. Cosφ = 9.466,6 Watt - Daya keluar ( Po) = 2 n M. 1 min./60 sec Po. 60 sec - Torsi ( M ) Motor = . Nm = 105 Nm 2  n . 1 min Po - Effisiensi  = . 100% = 81,3 % Pin 60 f - Putaran sinkron (ns) = = 750 rpm P ns - nr - Slip (S) = . 100% = 6,66 % ns 2. Motor Induksi rotor belitan. Untuk mengetahui besaran-besaran listrik dari motor induksi 3 fasa rotor belitan dapat dilihat dari plat nama motor tersebut seperti pada gambar 7 berikut : Type :3  Mot Δ Y 220 / 380 V 0,48/0,28 A 0,09 KW Cos  : 0,77 1430 1/min 50 HZ Uerr : 127 V 0,7 A Isol : KL.B IP 44 Gambar 7. Plat nama Motor Induksi Rotor Belitan Sistem tegangan yang tersedia 220/380V; /50 Hz, maka motor dihubungkan bintang. Keterangan dari plat nama motor induksi di atas adalah : - Tegangan nominal : 380 V
  • 10. - Arus nominal : 0,28 A - Cos  : 0,77 - Daya out put ( Po ) : 0,09 KW - Putaran rotor ( nr ) : 1430 rpm - Putaran sinkron ( ns ) : 1500 rpm ( 4 kutub ) - Tegangan Erregung (Uerr): 127 V ( n = 0 ) - Arus Erregung ( Ierr ) : 0,7 A Dari data plat nama motor listrik di atas dapat dihitung besaran listrik lain seperti : 1. Daya masuk ( Pin )= √ 3. U. I. Cos  Pin = √3. 380. 0,28. 0,77 Pin = 142 watt. Po. 60 sec 2. Torsi Motor (M) = 2 . N. 1 min 90 W. 60 sec M = 2. 1430 1/min.1min M = 0,60 W sec = 0,60 Nm. ns - nr 3. Slip ( S ) = ns 1500 - 1430 S = 1500 S = 0,0466 Po 4. Effisiensi Motor (  )= 100% Pin 90 W  = 100% 142 W  = 63,38%