SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
APRILIA PUTRI
JASMINE
054118003
TUGAS 6
Peralatan Sistem Tenaga
FUNGSI DAN TUJUAN
CIRCUIT BREAKER
PENGERTIAN
Circuit Breaker atau CB adalah suatu peralatan
proteksi atau pengaman suatu rangkaian listrik pada
sistem tenaga listrik. CB digunakan untuk memutus
secara otomatis jika terjadi kelebihan arus listrik
karena kelebihan beban listrik, hubungan arus pendek
{konslet}, percikan api dan lain-lain, sesuai dengan
ratingnya pada kondisi tegangan yang normal
ataupun tidak normal. CB digunakan untuk memutus
secara manual ketika dilakukan perbaikan atau
perawatan.
Seperti sekering, Circuit Breaker juga merupakan
alat proteksi listrik dengan tambahan fasilitas
sakelar. Perbedaannya dengan sekering adalah
dapat digunakan lagi setelah adanya pemutusan
akibat adanya gangguan. Berikut ini simbol dari
Circuit Breaker :
FUNGSI CB :
• Memberikan perlindungan terhadap lonjangan
yang dapat menyebabkan kerusakan pada
rangkaian atau peralatan listrik.
• Memutuskan tegangan AC yang terhubung
dengan tegangan masuk utana
TUJUAN CB:
• Untuk mengamankan penghantar terhadap
beban lebih
• Untuk mencegah komponen listrik dari
kerusakan akibat arus lebih
• Untuk membatasi arus listrik yang mengalir
melebihi batas atau kapasitas tertentu
Dapat menyalurkan arus listrik secara
maksimum secara terus menerus.
Dapat memutuskan dan menutup
jaringan dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa
menimbulkan kerusakan pada CB itu
sendiri.
Dapat memutuska arus hubungan
pendek dengan kecepatan tinggi supaya
arus hubungan pendek tidak ampai
merusak peralatan atau rangkaian listrik
sehingga rangkaian listrik kehilangan
kestabilan dan merusak CB itu sendiri
Syarat Circuit Breaker
KLASIFIKASI CB
CB jenis ini menggunakan bimetal {2 logam}, karena bimetal memerlukan
waktu untuk menaikkan panas, maka CB tipe ini mempunyai karakteristik inverse
time limit untuk proteksi. Waktu trip-nya tergantung pada kondisi temperature
ruang jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang memerlukan
kelambatan waktu pemutusannya.
THERMAL
Prinsip kerja CB Thermal yaitu :
• CB Thermal dipengaruhi suhu ruangan, pada saat suhu rendah dia memiliki
batas ketahanan arus yang melewati lebih tinggi daripada suhu ruang yang
panas.
• Jumlah arus yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya panas pada elemen
yang menyebabkan kedua logam saling yang saling berhimpitan akan
menjauh. Tergantung jenis yang dipakai dengan koefisien masing-masing yang
mempengaruhi tingkat ekspansi panas yang ada pada permukaan.
• Untuk mereset CB Thermal harus menunggu permukaan logam terebut dingin
sampai titik suhu tertentu sesuai dengan elemen yang dipakai.
Prinsip kerja CB Magnetik yaitu :
• Saat arus meningkat melampui rating yang ditentukan
maka magnet yang muncul akan menyebabkan inti besi
menarik tuas kearahnya, sehingga menyebabkan
sambungan menjadi terbuka.
• Perangkat proteksi jenis katodik paling cocok
menggunakan CB jenis ini.
Besi yang dikelilingi oleh kumparan kawat yang bertindak sebagai elektromagnetik
CB magnetic arus beban lewat pada baguan ini
KLASIFIKASI CB
MAGNETIK
THERMAL MAGNETIK
CB jenis ini dilengkapi dengan thermal element dan sebuah
bagian lempeng magnetik yang menempel pada elemen,
lempeng magnetic mempunyai fungsi untuk meningkatkan
kecepatan dalam tripping. Jika terjadi beban lebih diperlukan
waktu untuk memanasi elemen bimetal.
Prinsip kerja CB Thermal-Magnetik yaitu :
• Proses tripping akan tambah cepat karena ada tambahan lempeng
magnetik yang menyebabkan ada daya tarik menarik antar elemen
yang tertempel lempeng magnet tersebut.
• CB jenis ini memiliki waktu reaksi lebih lambat dari pemutus
magnetic biasa dan dapat digunakan pada interrupter continue
pada trip breaker.
JENIS – JENIS
CIRCUIT
BREAKER
1. MCB { Miniature Circuit Breaker }.
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi
dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban
lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk
pengaman hubung singkat.
JENIS – JENIS
CIRCUIT
BREAKER
2. MCCB { Mold Case Circuit Breaker }.
MCCB adalah salah satu pengaman listrik
yang mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai pengaman
dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi
pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai
pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus
beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini,
mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat
diatur sesuai dengan yang diinginkan. MCCB ini
biasanya digunakan pada arus diatas 100A. Fungsi
MCCB adalah sebagai pemutus sirkit pada tegangan
menengah.
JENIS – JENIS
CIRCUIT
BREAKER
3. ELCB { Earth Leakage Circuit
Breaker }.
ELCB adalah salah satu pengaman
listrik yang prinsip kerjanya memutuskan
arus listrik saat terdeteksi ada kebocoran
listrik ke tanah/grounding atau alat
pemutus aliran listrik saat terjadi kontak
antara tubuh manusia yang bersentuhan
dengan groud saat menyentuh alat yang
dialiri listrik.
JENIS – JENIS
CIRCUIT
BREAKER
4. ACB { Air Circuit Braker }.
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan
jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB
dapat digunakan pada tegangan rendah dan
tegangan menengah. Udara pada tekanan
ruang atmosfer digunakan sebagai peredam
busur api yang timbul akibat proses
switching maupun gangguan.
Pengoperasian pada bagian mekanik ACB
dapat dilakukan dengan bantuan solenoid
motor ataupun pneumatik
OCB
OIL CIRCUIT
BREAKER
Gas yang terbentuk dari uap minyak mempunyai sifat thermal
conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi
sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media
pemadam loncatan bunga api. Oil Circuit Breaker adalah jenis
CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam
busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur
api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan
berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi
oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas.
Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan
busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat
mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau
sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser.
Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung
kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat
melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat
recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser
akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi
semula secara manual.
VCB
(VACCUM
CIRCUIT
BREAKER)
RELE PROTEKSI
PENGERTIAN
Rele proteksi suatu peralatan yang didesain untuk
mengamankan peralatan sistem tenaga listrik pada
kondisi tidak normal.
Rele proteksi adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetic yang direncanakan
untuk mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang bisa
membahayakan peralatan tersebut. Jika bahaya itu muncul maka relay pengaman akan secara
otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker)
agar bagian yang tergangu dapat dipisahkan dari system yang normal.
FUNGSI RELAY
pada Prinsipnya relay proteksi yang
dipasang pada system tenaga listrik
mempunyai 3 macam fungsi, yaitu :
1.Merasakan, mengukur dan menentukan
bagian sistem yang terganggu serta
megisolasinya.
2.mengurangi kerusakan yang lebih parah
dari peralatan yang tergangu
3.mengurangi pengaruh ganguan terhadap
bagian sistem yang lain tidak tergangu
dalam sistem tersebut serta dapat
beroperasi normal.
KLASIFIKASI RELE PROTEKSI
1.Berdasarkan Besaran Input
-Arus[I]: Relai Arus lebih [ OCR ] dan Relai Arus kurang
[UCR]
-Tegangan [U] : Relai tegangan lebih [OVR] dan Relai tegangan
kurang [UVR]
-Frekuensi [f] : Relai frekuensi lebih {OFR] dan Relai frekuensi
kurang [UFR]
-Daya [P ; Q ] : Relai daya Max / MinRelai arah / Directional
Relai Daya balik -Impedansi [Z] : Relai jarak [Distance] -Beda
arus : Relai diferensial
2.Berdasarkan Karakteristik Waktu kerja -Seketika [Relai
instsnt / Moment /high speed ] -Penundaan waktu [ time delay ]
Definite time relay Inverse time relay -Kombinai instant dengan
tunda waktu
3.Berdasarkan jenis kontak -Relai dengan kontak
dalam keadaan normal terbuka [ normally open
contact] -Relai dengan kontak dalam keadaan
normal tertutup [ normally close contact]
PLUNGER (SILINDER).
TIPE RELE
Bila kumparan diberi arus melebihi nelai pick
upnya, maka plunger akan bergerak keatas dan
terjadi penutupan kontak. Gaya yang ditimbulkan
sebanding dengan kwadrat arus pada kumparan.
Rele ini mempunyai waktu kerja yang cepat,
sehingga banyak digunakan sebagai rele
instantaneous,
TIPE
HINGED
ARMATURE
Bila kumparan diberi arus maka lengan
akan tertatik sehingga ujung lengan
yang Lain akan menggerakkan kontak.
Gaya elektromagnetik juga sebanding
dengan kwadrat arus kumparan. Tipe
ini banyak digunakan sebagai rele
bantu, karena dapat mempunyai kontak
yang banyak dan kontaknya mempunyai
kapasitas pemutusan arus yang lebih
besar
TIPE RELAY PROTEKSI
TIPE
TUAS
SEIMBANG
Tipe ini terdiri dari dua kumparan yitu
kumparan kerja dan penahan dalam
keadaan seimbang , dimana gaya pegas
diabaikan maka I1 /I = K [konstanta].
Bila I /I lebih besar dari K maka rele akan
menutup kontak. Bila I /I1 2 2 1 2 lebih
kecil dari K maka rele
akan membuka kontak. Tipe ini banyak
digunakan sebagai rele differential dan
rele jarak untuk lebih
jelasnya
TIPE RELAY PROTEKSI
TIPE
Shaded Pole
Industion
Disk
Terjadi beda sudut fasa antara flux 2 dengan flux 1, kedua
flux ini akan menginduksikan arus pusar pada piringan.
Interaksi antara kedua flux tersebut akan menimbulkan
torsi dan menggerakkan piringan, karena kontak gerak
dipasang pada poros maka kontak akan menutup Terjadi
beda sudut fasa antara flux 2 dengan flux 1, kedua flux ini
akan menginduksikan arus pusar pada piringan. Interaksi
antara kedua flux tersebut akan menimbulkan torsi dan
menggerakkan piringan, karena kontak gerak dipasang
pada .
Kutub piringan Induksi.
Tipe
Wattmetrik
kWH
Interaksi antara flux U dan terhadap flux yang
diperoleh dari arus pusar yang diinduksikan
pada piringan akan menggerakkan piringan
untuk berputar. Putaran ini akan menutup
kontak. Umumnya karakteristik tunda waktunya
adalah invers.
.
Portfolio
Presentation
Induksi
CUP
Prinsipnya sama seperti motor
induksi terdapat rotor aluminium
berbentuk
silinder yang ditengahnya inti
magnetik sehimngga silinder tersebut
dapat berputar. Pada
silinder dipasang kontak gerak dan
dapat menutup kontak kekiri atau
kekanan,.
RELAI STATIK/ ELEKTRONIK
2. Level detector
Level detector DC digunakan untuk mendeteksi bila level
tegangan DC pada input melebihi set levelnya. Bila level ini
dilampaui maka autput dari level detector berubah dari kondisi
matib menjadi hidup dan autput akan menggerakkan rele output,
INTEGR
ATOR
Sircuit integrator banyak digunakan dalam
relai statik ,. Input arus E1/R1 dalam
feedback loop capasitif lewat C. Inverter
terminal input adalah pada common earth
potensial , jadi tegangan pada C menjadi
sama dan berlawanan dengan Eo. Eo
sebanding dengan integral dari E1.
Sircuit ini dapat digunakan sebagai relai
waktu dimana kecepatan perubahan dari
output sebanding dengan besarnya sinyal
input. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
bar 4.8 dibawah.
Komparator
Untuk lebih jelasnya, relai yang mempunayai in out lebih dari satu maka
digunakan Komparator. Misalnya yang digunakan pada relai daya atau directional dan
relai jarak Tipe-tipe Komparator
1. Koparator amplitudo
2. Komparator fasa
1. Koparator amplitudo
Mengukur beda fasa antara dua input gelombang sinus A dan B. Kedua
gelombang ini diubah kebuntuk kotak.
Kedua gelombang kotak mempunyai sisi-sisi yang sesuai dengan gelombang
sinusnya , dan dibandingkan dengan gerbang exclusive OR yang berbentuk logik.
Gelombang logik ini mempunyai sifat hanya akan memberi uotput bila salah satu ada
signal, tetapi tidak kedua-duanya dan bekerja sebagai polarity concidence detector,
RELE ARUS LEBIH TIPE INDUKSI
Rele arus lebih adalah rele proteksi yang memberikan respon
dengan adanya arus
tertentu dan cara kerjanya simpel dan harganya lebih murah. Proteksi
arus lebih berbeda dengan proteksi beban lebih. Dimana proteksi arus
lebih adalah untuk mengamankan
arus gangguan dan proteksi beban lebih untuk pemakaian beban
Rele arus lebih induksi piringan (disk) memberikan waktu operasi
inverse dengan suatu karakteristik waktu minimum tertentu (definite
minimum time). Rele mempunyai dua elektromaknit. Elektromaknit
bagian atas mempunyai dua lilitan yang terdiri primer dan sekunder
yang dihubungkan ke Transformator Arus (CT) dari saluran untuk
daerah pengamanan dan membuka dengan waktu yang dapat
ditentukan. Seperti gambar dibawah
THANK YOU

More Related Content

Similar to Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx

Similar to Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx (20)

K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
Bab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetikBab vi elektromagnetik
Bab vi elektromagnetik
 
Karya ilmiah tentang mcb
Karya ilmiah  tentang mcb Karya ilmiah  tentang mcb
Karya ilmiah tentang mcb
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCBLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
 
Presentation1 analisis fungsi pembatas daya pada instalasi rumah
Presentation1 analisis fungsi pembatas daya pada instalasi rumahPresentation1 analisis fungsi pembatas daya pada instalasi rumah
Presentation1 analisis fungsi pembatas daya pada instalasi rumah
 
Bargainser dan sekering
Bargainser dan sekeringBargainser dan sekering
Bargainser dan sekering
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Komponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika DayaKomponen Komponen Elektronika Daya
Komponen Komponen Elektronika Daya
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Ttl 2
Ttl 2Ttl 2
Ttl 2
 
Sistem proteksi 1
Sistem proteksi 1Sistem proteksi 1
Sistem proteksi 1
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
KADOPAOP[
KADOPAOP[KADOPAOP[
KADOPAOP[
 
komponen-kelistrikan.ppt
komponen-kelistrikan.pptkomponen-kelistrikan.ppt
komponen-kelistrikan.ppt
 
Papan Suis Utama (MCB)
Papan Suis Utama (MCB)Papan Suis Utama (MCB)
Papan Suis Utama (MCB)
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Ttl 9
Ttl 9Ttl 9
Ttl 9
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (9)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Tugas6PST_ApriliaPutriJasmine054118003.pptx

  • 2. FUNGSI DAN TUJUAN CIRCUIT BREAKER PENGERTIAN Circuit Breaker atau CB adalah suatu peralatan proteksi atau pengaman suatu rangkaian listrik pada sistem tenaga listrik. CB digunakan untuk memutus secara otomatis jika terjadi kelebihan arus listrik karena kelebihan beban listrik, hubungan arus pendek {konslet}, percikan api dan lain-lain, sesuai dengan ratingnya pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. CB digunakan untuk memutus secara manual ketika dilakukan perbaikan atau perawatan. Seperti sekering, Circuit Breaker juga merupakan alat proteksi listrik dengan tambahan fasilitas sakelar. Perbedaannya dengan sekering adalah dapat digunakan lagi setelah adanya pemutusan akibat adanya gangguan. Berikut ini simbol dari Circuit Breaker : FUNGSI CB : • Memberikan perlindungan terhadap lonjangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada rangkaian atau peralatan listrik. • Memutuskan tegangan AC yang terhubung dengan tegangan masuk utana TUJUAN CB: • Untuk mengamankan penghantar terhadap beban lebih • Untuk mencegah komponen listrik dari kerusakan akibat arus lebih • Untuk membatasi arus listrik yang mengalir melebihi batas atau kapasitas tertentu
  • 3. Dapat menyalurkan arus listrik secara maksimum secara terus menerus. Dapat memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada CB itu sendiri. Dapat memutuska arus hubungan pendek dengan kecepatan tinggi supaya arus hubungan pendek tidak ampai merusak peralatan atau rangkaian listrik sehingga rangkaian listrik kehilangan kestabilan dan merusak CB itu sendiri Syarat Circuit Breaker
  • 4. KLASIFIKASI CB CB jenis ini menggunakan bimetal {2 logam}, karena bimetal memerlukan waktu untuk menaikkan panas, maka CB tipe ini mempunyai karakteristik inverse time limit untuk proteksi. Waktu trip-nya tergantung pada kondisi temperature ruang jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang memerlukan kelambatan waktu pemutusannya. THERMAL Prinsip kerja CB Thermal yaitu : • CB Thermal dipengaruhi suhu ruangan, pada saat suhu rendah dia memiliki batas ketahanan arus yang melewati lebih tinggi daripada suhu ruang yang panas. • Jumlah arus yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya panas pada elemen yang menyebabkan kedua logam saling yang saling berhimpitan akan menjauh. Tergantung jenis yang dipakai dengan koefisien masing-masing yang mempengaruhi tingkat ekspansi panas yang ada pada permukaan. • Untuk mereset CB Thermal harus menunggu permukaan logam terebut dingin sampai titik suhu tertentu sesuai dengan elemen yang dipakai.
  • 5. Prinsip kerja CB Magnetik yaitu : • Saat arus meningkat melampui rating yang ditentukan maka magnet yang muncul akan menyebabkan inti besi menarik tuas kearahnya, sehingga menyebabkan sambungan menjadi terbuka. • Perangkat proteksi jenis katodik paling cocok menggunakan CB jenis ini. Besi yang dikelilingi oleh kumparan kawat yang bertindak sebagai elektromagnetik CB magnetic arus beban lewat pada baguan ini KLASIFIKASI CB MAGNETIK
  • 6. THERMAL MAGNETIK CB jenis ini dilengkapi dengan thermal element dan sebuah bagian lempeng magnetik yang menempel pada elemen, lempeng magnetic mempunyai fungsi untuk meningkatkan kecepatan dalam tripping. Jika terjadi beban lebih diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal. Prinsip kerja CB Thermal-Magnetik yaitu : • Proses tripping akan tambah cepat karena ada tambahan lempeng magnetik yang menyebabkan ada daya tarik menarik antar elemen yang tertempel lempeng magnet tersebut. • CB jenis ini memiliki waktu reaksi lebih lambat dari pemutus magnetic biasa dan dapat digunakan pada interrupter continue pada trip breaker.
  • 7. JENIS – JENIS CIRCUIT BREAKER 1. MCB { Miniature Circuit Breaker }. MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.
  • 8. JENIS – JENIS CIRCUIT BREAKER 2. MCCB { Mold Case Circuit Breaker }. MCCB adalah salah satu pengaman listrik yang mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. MCCB ini biasanya digunakan pada arus diatas 100A. Fungsi MCCB adalah sebagai pemutus sirkit pada tegangan menengah.
  • 9. JENIS – JENIS CIRCUIT BREAKER 3. ELCB { Earth Leakage Circuit Breaker }. ELCB adalah salah satu pengaman listrik yang prinsip kerjanya memutuskan arus listrik saat terdeteksi ada kebocoran listrik ke tanah/grounding atau alat pemutus aliran listrik saat terjadi kontak antara tubuh manusia yang bersentuhan dengan groud saat menyentuh alat yang dialiri listrik.
  • 10. JENIS – JENIS CIRCUIT BREAKER 4. ACB { Air Circuit Braker }. ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik
  • 11. OCB OIL CIRCUIT BREAKER Gas yang terbentuk dari uap minyak mempunyai sifat thermal conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas. Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual. VCB (VACCUM CIRCUIT BREAKER)
  • 12. RELE PROTEKSI PENGERTIAN Rele proteksi suatu peralatan yang didesain untuk mengamankan peralatan sistem tenaga listrik pada kondisi tidak normal. Rele proteksi adalah susunan piranti, baik elektronik maupun magnetic yang direncanakan untuk mendeteksi suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang bisa membahayakan peralatan tersebut. Jika bahaya itu muncul maka relay pengaman akan secara otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit breaker) agar bagian yang tergangu dapat dipisahkan dari system yang normal.
  • 13. FUNGSI RELAY pada Prinsipnya relay proteksi yang dipasang pada system tenaga listrik mempunyai 3 macam fungsi, yaitu : 1.Merasakan, mengukur dan menentukan bagian sistem yang terganggu serta megisolasinya. 2.mengurangi kerusakan yang lebih parah dari peralatan yang tergangu 3.mengurangi pengaruh ganguan terhadap bagian sistem yang lain tidak tergangu dalam sistem tersebut serta dapat beroperasi normal.
  • 14. KLASIFIKASI RELE PROTEKSI 1.Berdasarkan Besaran Input -Arus[I]: Relai Arus lebih [ OCR ] dan Relai Arus kurang [UCR] -Tegangan [U] : Relai tegangan lebih [OVR] dan Relai tegangan kurang [UVR] -Frekuensi [f] : Relai frekuensi lebih {OFR] dan Relai frekuensi kurang [UFR] -Daya [P ; Q ] : Relai daya Max / MinRelai arah / Directional Relai Daya balik -Impedansi [Z] : Relai jarak [Distance] -Beda arus : Relai diferensial 2.Berdasarkan Karakteristik Waktu kerja -Seketika [Relai instsnt / Moment /high speed ] -Penundaan waktu [ time delay ] Definite time relay Inverse time relay -Kombinai instant dengan tunda waktu 3.Berdasarkan jenis kontak -Relai dengan kontak dalam keadaan normal terbuka [ normally open contact] -Relai dengan kontak dalam keadaan normal tertutup [ normally close contact]
  • 15. PLUNGER (SILINDER). TIPE RELE Bila kumparan diberi arus melebihi nelai pick upnya, maka plunger akan bergerak keatas dan terjadi penutupan kontak. Gaya yang ditimbulkan sebanding dengan kwadrat arus pada kumparan. Rele ini mempunyai waktu kerja yang cepat, sehingga banyak digunakan sebagai rele instantaneous,
  • 16. TIPE HINGED ARMATURE Bila kumparan diberi arus maka lengan akan tertatik sehingga ujung lengan yang Lain akan menggerakkan kontak. Gaya elektromagnetik juga sebanding dengan kwadrat arus kumparan. Tipe ini banyak digunakan sebagai rele bantu, karena dapat mempunyai kontak yang banyak dan kontaknya mempunyai kapasitas pemutusan arus yang lebih besar TIPE RELAY PROTEKSI
  • 17. TIPE TUAS SEIMBANG Tipe ini terdiri dari dua kumparan yitu kumparan kerja dan penahan dalam keadaan seimbang , dimana gaya pegas diabaikan maka I1 /I = K [konstanta]. Bila I /I lebih besar dari K maka rele akan menutup kontak. Bila I /I1 2 2 1 2 lebih kecil dari K maka rele akan membuka kontak. Tipe ini banyak digunakan sebagai rele differential dan rele jarak untuk lebih jelasnya TIPE RELAY PROTEKSI
  • 18. TIPE Shaded Pole Industion Disk Terjadi beda sudut fasa antara flux 2 dengan flux 1, kedua flux ini akan menginduksikan arus pusar pada piringan. Interaksi antara kedua flux tersebut akan menimbulkan torsi dan menggerakkan piringan, karena kontak gerak dipasang pada poros maka kontak akan menutup Terjadi beda sudut fasa antara flux 2 dengan flux 1, kedua flux ini akan menginduksikan arus pusar pada piringan. Interaksi antara kedua flux tersebut akan menimbulkan torsi dan menggerakkan piringan, karena kontak gerak dipasang pada . Kutub piringan Induksi.
  • 19. Tipe Wattmetrik kWH Interaksi antara flux U dan terhadap flux yang diperoleh dari arus pusar yang diinduksikan pada piringan akan menggerakkan piringan untuk berputar. Putaran ini akan menutup kontak. Umumnya karakteristik tunda waktunya adalah invers. . Portfolio Presentation
  • 20. Induksi CUP Prinsipnya sama seperti motor induksi terdapat rotor aluminium berbentuk silinder yang ditengahnya inti magnetik sehimngga silinder tersebut dapat berputar. Pada silinder dipasang kontak gerak dan dapat menutup kontak kekiri atau kekanan,.
  • 21. RELAI STATIK/ ELEKTRONIK 2. Level detector Level detector DC digunakan untuk mendeteksi bila level tegangan DC pada input melebihi set levelnya. Bila level ini dilampaui maka autput dari level detector berubah dari kondisi matib menjadi hidup dan autput akan menggerakkan rele output,
  • 22. INTEGR ATOR Sircuit integrator banyak digunakan dalam relai statik ,. Input arus E1/R1 dalam feedback loop capasitif lewat C. Inverter terminal input adalah pada common earth potensial , jadi tegangan pada C menjadi sama dan berlawanan dengan Eo. Eo sebanding dengan integral dari E1. Sircuit ini dapat digunakan sebagai relai waktu dimana kecepatan perubahan dari output sebanding dengan besarnya sinyal input. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bar 4.8 dibawah.
  • 23. Komparator Untuk lebih jelasnya, relai yang mempunayai in out lebih dari satu maka digunakan Komparator. Misalnya yang digunakan pada relai daya atau directional dan relai jarak Tipe-tipe Komparator 1. Koparator amplitudo 2. Komparator fasa 1. Koparator amplitudo Mengukur beda fasa antara dua input gelombang sinus A dan B. Kedua gelombang ini diubah kebuntuk kotak. Kedua gelombang kotak mempunyai sisi-sisi yang sesuai dengan gelombang sinusnya , dan dibandingkan dengan gerbang exclusive OR yang berbentuk logik. Gelombang logik ini mempunyai sifat hanya akan memberi uotput bila salah satu ada signal, tetapi tidak kedua-duanya dan bekerja sebagai polarity concidence detector,
  • 24.
  • 25. RELE ARUS LEBIH TIPE INDUKSI Rele arus lebih adalah rele proteksi yang memberikan respon dengan adanya arus tertentu dan cara kerjanya simpel dan harganya lebih murah. Proteksi arus lebih berbeda dengan proteksi beban lebih. Dimana proteksi arus lebih adalah untuk mengamankan arus gangguan dan proteksi beban lebih untuk pemakaian beban Rele arus lebih induksi piringan (disk) memberikan waktu operasi inverse dengan suatu karakteristik waktu minimum tertentu (definite minimum time). Rele mempunyai dua elektromaknit. Elektromaknit bagian atas mempunyai dua lilitan yang terdiri primer dan sekunder yang dihubungkan ke Transformator Arus (CT) dari saluran untuk daerah pengamanan dan membuka dengan waktu yang dapat ditentukan. Seperti gambar dibawah
  • 26.