1. Instalasi Motor Listrik
3.2 Memahami macam- macam pengendali Motor Listrik
4.2 Memahami Prinsip Kerja Komponen Pengendali Motor
Listrik
2. Macam-Macam Pengendali Motor Listrik
1. Magnetic Contactor dan Relay
2. Push Button
3. Time Delay Relay
4. Thermal Over Load Relay
5. Emergency Stop
6. Limit Switch
7. Switch Selector
8. Indicator Lamp
3. Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja
berdasarkan kemagnitan.
Bila koil (kumparan magnit) dialiri arus listrik, maka inti
magnit menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak
yang bergerak, sehingga kontak NO (normally open)
menjadi sambung, dan kontak NC (normally closed)
menjadi lepas.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Push Button (PB)
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah
perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik
dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci).
Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja
sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus
listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
11.
12. Sebagai device penghubung atau pemutus, push button
switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0).
Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting karena
semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi
listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
13. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung
berhubungan dengan operator, push button switch
menjadi device paling utama yang biasa digunakan
untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan
sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan sebuah
saklar seperti push button switch atau perangkat lain
yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On
dan Off.
14.
15. Prinsip Kerja Push Button
Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan saklar
ini akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila
tekanan dilepas maka kontak akan kembali ke posisi semula.
Dari konstruksinya, maka push button dibedakan menjadi beberapa
tipe yaitu:
• Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan
menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila
tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak
tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
16. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena
kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup
bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak
tetap sehingga arus listrik akan terputus.
17. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga
bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC
dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka
kontak tertutup akan membuka dan kontak yang
membuka akan tertutup.
18. Pada gambar disamping, posisi push button pada
kondisi normal (belum ditekan) maka lampu 1 (hijau)
yang akan hidup (on) dan lampu 2 (merah) akan mati
(off)
On
Off
AC
19. Setelah ditekan, posisi push button akan berubah,
sehingga lampu 1 (hijau) akan mati (off) sedangkan
lampu 2 (merah) akan hidup (on) lihat gambar
disamping.
Off
On
AC
20. Macam-Macam Simbol Push Button
Symbol Deskripsi
Push Button Normally Open Momentary
Push Button Normally Closed Momentary
21. Push Button Normally Open Latching
Push Button Normally Closed Latching
Mushroom Head Normally Open Momentary
Mushroom Head Normally Closed Momentary
22. Time Delay Relay
Relay timer atau relay penunda batas waktu
banyak digunakan dalam instalasi motor listrik
terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan
peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay,
dan lain-lain
23. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor listrik
akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC
sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu
tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik,
terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau
paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu
tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor.
24. Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai
kumparan dan bagian outputnya sebagai kontak NO
atau NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat
sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang
diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci
dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi
NO
25.
26. Thermal Overload Relay
Instalasi motor listrik membutuhkan pengaman beban
lebih dengan tujuan menjaga dan melindungi motor listrik
dari gangguan beban lebih supaya motor listrik tidak
mengalami kerusakan yang fatal.
Pengaman beban lebih digunakan pada instalasi motor
listrik adalah Thermal Over Load Relay (TOR). Jika arus yang
melalui penghantar yang menuju motor listrik melebihi
kapasitas atau setting TOR, maka TOR drop atau terputus
sehingga rangkaian yang menuju motor listrik terputus.
27.
28. Penyebab Terjadinya Beban Lebih Arus yang terlalu besar
pada beban atau motor listrik akan mengalir pada belitan
motor listrik dan dapat menyebabkan kerusakan dan atau
terbakarnya belitan motor listrik.
Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain
adalah:
1) Beban mekanik pada motor listrik terlalu besar;
2) Arus start terlalu besar dan terlalu lama putaran
nominal tercapai atau motor listrik berhenti secara
mendadak;
3) Terjadi hubung singkat pada motor listrik (antara phasa
dengan phasa atau antara phasa dengan body;
4) Motor listrik bekerja hanya dengan 2 phasa atau
terbukanya salah satu phasa dari motor listrik 3 phasa.
29. Prinsip kerja TOR berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-
elemen pemanas bimetal, yang mengakibatkan bimetal
melengkung selanjutnya akan menggerakan kontak-kontak
mekanik pemutus rangkaian listrik.
TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor
magnit. Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak
bantu Normally Close (NC) 95-96. Oleh karena dalam
prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada
rangkaian koil kontaktor magnit, maka jika NC lepas, koil
kontaktor tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan
memutuskan kontak utama
30. Emergency Stop
Emergency Stop adalah komponen yang berfungsi untuk
memberhentikan mesin secara cepat (Darurat), kontak
emergency stop ini biasanya menggunakan kontak NC.
Prinsip kerja Emergency adalah memutus tegangan utama
control pada mesin, untuk mengaktifkan emergency stop ini
tinggal ditekan dengan telapak tangan.
Jika ingin melepas emergency tinggal di putar ke kanan
sehingga kembali normal.
31. Selector Switch
Selector Switch adalah Komponen listrik yang berfungsi
sebagai memilih atau select sebuah mode di panel listrik,
selector switch memiliki kontak yaitu berupa kontak NO
atau NC.
Perbedaan dengan push button adalah dalam hal posisi jika
push button bekerja ketika ditekan sedangkan selector
bekerja ketika diputar ke kiri atau ke kanan.
32. Limit Switch
Limit switch (saklar pembatas) adalah saklar atau
perangkat elektromekanis yang mempunyai tuas
aktuator sebagai pengubah posisi kontak terminal (dari
Normally Open/ NO ke Close atau sebaliknya dari
Normally Close/NC ke Open). Posisi kontak akan
berubah ketika tuas aktuator tersebut terdorong atau
tertekan oleh suatu objek. Sama halnya dengan saklar
pada umumnya, limit switch juga hanya mempunyai 2
kondisi, yaitu menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik. Dengan kata lain hanya mempunyai kondisi
ON atau Off.
33. Limit switch biasa digunakan pada aplikasi seperti:
1. Pintu gerbang otomatis, dimana limit switch berguna
untuk mematikan motor listrik sebelum pintu gerbang
menabrak pagar pembatas saat membuka atau menutup.
2. Pada pintu panel listrik sebagai saklar otomatis apabila
pintu panel dibuka maka lampu akan nyala untuk
penerangan (seperti pada kulkas).
3. Pada hoist sebagai pembatas pengangkatan barang.
4. Pada tutup/cover mesin sebagai safety apabila cover
dibuka maka mesin akan mati.
5. Pada sistem transfer seperti pada trolly dan conveyor
sebagai pembatas maju dan mundurnya (forward reverse).
6. Pada sistem kontrol mesin sebagai sensor untuk
mengetahui posisi up/down.
7. Dan lain sebagainya.