Sistem pensaklaran dengan relay, push button, timer, dan lampu indikator dapat digunakan untuk mengatur waktu hidup dan mati lampu secara otomatis. Push button digunakan untuk mengaktifkan relay, timer bekerja untuk mengatur waktu hidup lampu, dan relay serta lampu indikator menunjukkan status aktif atau tidaknya sistem.
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Ttl 2
1. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan energi yang mudah dibangkitkan, disalurkan,
dikendalikan, dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti cahaya,
gerak, panas, dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan untuk
menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga, industri, komersial, maupun
pelayanan umum.
Hal terpenting di bidang kelistrikan adalah instalasi listrik, maksud dan
tujuan persyaratan umum instalasi listrik adalah menyelenggarakan perangkaian
instalasi listrik dengan baik dan benar. Data statistik menyatakan bahwa
tingginya angka kematian diakibatkan dari pemasangan instalasi listrik yang
tidak benar. Oleh karena itu, diadakan praktikum oleh mahasiswa untuk
mempelajari dan memahami sistem instalasi listrik yang baik dan benar
mengenai sistem pensaklaran dengan relay dan timer.
1.2 Batasan Masalah
Dapat merangkai sistem pensaklaran dengan relay, push button, timer, dan
lampu indikator.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari push button, relay AC, timer, dan lampu indikator?
2. Bagaimana karakteristik dari push button, relay AC, timer dan lampu
indikator?
3. Bagaimana cara merangkai sistem pensaklaran satu relay, 2 push button, timer
dan 2 lampu?
4. Bagaimana cara kerja push button, relay, timer, dan lampu indikator?
2. 1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah :
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar teori push button, relay, timer,
dan lampu.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu membedakan karakteristik dari push button, timer
dan relay dalam suatu rangkaian.
2. Mahasiswa mampu menganalisa cara kerja push button, timer, dan
relay dalam sebuah rangkaian.
3. Mahasiswa mampu merangkai secara sederhana menggunakan push
button, timer, dan relay.
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa mampu memahami dasar teori push button, relay AC, timer,
dan lampu indikator.
2. Mahasiswa mampu menganalisa cara kerja push button, timer, dan relay
dalam sebuah rangkaian.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat merangkai sebuah rangkaian pensaklaran dengan
menggunakan relay, push button, timer, dan lampu dengan benar.
3. BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Relay AC
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak
saklar). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan
kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
▪ normally close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi close (tertutup).
▪ normally open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi open (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron core) yang dililit oleh
sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut.
Apabila kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya
elektromagnet yang kemudian menarik armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi open atau tidak terhubung. Pada
saat tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke posisi Awal
(NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi
Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
4. Gambar 2.1 Relay AC Gambar 2.2 Skematik relay AC
2.2 Push Button
Switch push button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik
satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan
start, stop reset, dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki
kontak NC (normally close) dan NO (normally open).
Prinsip kerja push button adalah apabila dalam keadaan normal tidak
ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan
berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi
sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan
motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri –
industri. Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
• Tipe normally open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan
menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila
tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak
tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
5. • Tipe normally close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan
membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan.
Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik
akan terputus.
• Tipe normally close (NC) dan normally open (NO)
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila
tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak
lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.
Gambar 2.3 Push Button Gambar 2.4 Skematik Push Button
2.3 Kabel NYA
Kabel NYA merupakan salah satu jenis-jenis kabel listrik tunggal
yang banyak digunakan pada instalasi listrik rumah. Kabel NYA memiliki
inti penghantar atau tembaga tunggal, berlapis, atau terselubung bahan
isolasi PVC.
Supaya aman menggunakan kabel tipe ini, kabel harus dipasang
didalam pipa conduit berjenis PVC atau saluran tertutup. Hal ini memiliki
6. fungsi supaya tidak mudah menjadi sasaran gigitan hewan serta bilamana
isolasi terkelupas tidak tersentuh langsung oleh manusia.
Gambar 2.5 Kabel NYA
2.4 Miniature Circuit Breaker
Miniature circuit breaker (MCB) biasanya digunakan oleh pihak PLN
untuk membatasi arus serta pengaman instalasi listrik. MCB berfungsi
sebagai pengaman hubung singkat serta mempunyai fungsi pengaman beban
lebih, MCB otomatis akan memutuskan arus bila arus yang melewatinya
melebihi batas nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut, nominal
arus MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain sebagainya.
Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa MCB hantarkan.
Beberapa manfaat MCB adalah sebagai berikut :
• Pengaman hubungan arus pendek
Hubungan arus pendek atau konsleting memang seringkali terjadi
di Indonesia, tak jarang rumah atau pasar yang terbakar karena
hubungan arus pendek atau konsleting. Ada banyak faktor yang
menyebabkan konsleting, salah satunya adalah tidak dipasang
pengaman hubungan singkat.
7. • Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik dengan PLN,
kontraknya adalah berapa catu daya yang dikontrak oleh
pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450,
secara otomatis MCB akan trip (putus).
• Sebagai saklar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai
pengaman terjadinya konslet dan beban lebih juga bisa
difungsikan sebagai saklar utama instalasi dirumah kita,Jika
kita ingin memasang lampu atau memasang stop kontak
(steker) maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk
memutus semua arus listrik didalam rumah.
Gambar 2.6 MCB Gambar 2.7 Simbol MCB
8. 2.5 Lampu Indikator Panel
Lampu indikator sebagai penanda untuk mengetahui apakah
rangkaian bekerja dengan normal, bisa juga sebagai tanda peringatan bahwa
terjadi sesuatu pada rangkaian panel tenaga listrik.
Gambar 2.8 Lampu Indikator Panel.
2.6 Timer Analog
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya
dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur
waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke
segitiga dalam delay waktu tertentu. Timer dapat dibedakan dari cara
kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan
menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip
induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga
memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis
dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari
rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal
telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu
9. tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor. Bagian input timer
biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai
kontak NO atau NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis
timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi
NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya
merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type
H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang
lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO
dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki
6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.
Gambar 2.9 Timer Gambar 2.10 Kaki Timer
10. BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alur Blok Diagram
MCB ON
LAMPU INDIKATOR
KUNING MENYALA
PUSH BUTTON
HIJAU DITEKAN
1. RELAY BEKERJA
2. LAMPU INDIKATOR
KUNING MATI
3. LAMPU INDIKATOR
MERAH MENYALA
4. TIMER BEKERJA
5. DELAY ON SELAMA
10 DETIK LAMPU
MERAH MATI DAN
LAMPU HIJAU
MENYALA
PUSH BUTTON
MERAH DITEKAN
1. TIMER DAN RELAY
MATI
2. LAMPU INDIKATOR
HJAU MATI
3. LAMPU INDIKATOR
KUNING MENYALA
11. 3.2 Perancangan Rangkaian
3.3 Cara Kerja Rangkaian
Ketika MCB di on kan maka lampu indikator kuning menyala, keadaan push
button merah terhubung dan push button hijau terputus yang menyebabkan relay
dan timer tidak aktif. Ketika push button hijau ditekan secara bersamaan rellay
dan timer akan bekerja dan memindahkan kontak dari NC ke NO yang
menyebabkan kuncian relay pada kontak 1 aktif. Lampu indikator kuning mati
dan lampu indikator merah menyala, lamanya lampu indikator menyala
ditentukan oleh waktu dan mode yang sudah di setting pada timer, mode dalam
timer ada dua yaitu mode delay on dan mode delay off. Mode delay on yaitu
kondisi awal lampu dalam keadaan mati, setelah waktu yang telah di setting pada
timer terpenuhi maka lampu akan menyala sedangkan mode delay off yaitu
kondisi awal lampu dalam keadaan menyala, setelah waktu yang telah di setting
pada timer terpenuhi maka lampu akan mati. Kali ini kami menggunakan mode
delay on sehingga ketika waktu yang telah kami setting pada timer terpenuhi
maka lampu merah mati dan menyalakan lampu hijau. Selanjutnya ketika push
button merah ditekan maka tegangan yang menuju koil rellay dan timer terputus
yang menyebabkan rellay dan timer tidak bekerja dan lampu kuning kembali
menyala.
12. BAB 4
ANALISIS PERCOBAAN
4.1 Analisis Percobaan
Kondisi standby terjadi ketika MCB on, pada saat itu arus akan mengalir
melewati NC pada kontak 2 (K2) yang terhubung dengan lampu indikator
kuning. Kondisi ON terjadi ketika push button ON ( push button hijau) ditekan
yang menyebabkan arus akan mengalir menuju koil relay yang mengakibatkan
kontak yang terhubung dengan NC akan bergerak menuju NO. Hal ini
menyebabkan kuncian relay pada kontak 1 aktif dan pada kontak 2 lampu
indikator kuning mati dan menyalakan lampu indikator merah. Lamanya lampu
indikator merah menyala ditentukan oleh waktu dan mode yang sudah di setting
pada timer. Kali ini kami menggunakan mode delay on sehingga ketika waktu
yang telah kami setting pada timer terpenuhi maka lampu merah mati dan
menyalakan lampu hijau. Sedangkan kondisi off terjadi ketika push button OFF
(push button merah) ditekan maka akan memutuskan arus yang menuju coil
relay dan timer sehingga arus akan mengalir ke kontak 2 (K2) yang terhubung
dengan NC yang menyebabkan lampu indikator kuning menyala. Dan ketika
MCB off maka arus akan terputus.
Gambar 4.1 Kondisi Standby Gambar 4.2 Ketika
Push button ON ditekan
13. 4.2 Jawaban pertanyaan soal
• Jelaskan bagaimana cara kerja timer?
Timer yang digunakan pada saat praktikum adalah jenis timer analog.
Timer analog adalah timer elektronik yang bekerja dengan menggunakan
power utama tenaga listrik, setelah timer mendapat listrik energized, ditandai
dengan lampu power menyala (merah) baru dia akan mulai bekerja
menghitung waktu. Selama masa penghitungan waktu, maka akan ada lampu
indikator yang berkedip (flicker), itu menandakan bahwa timer sedang
bekerja. Apabila jumlah hitungan waktu yang diinginkan sudah tercapai,
maka led yang tadinya flicker akan berubah menjadi menyala secara terus
menerus, apabila lampu sudah menyala secara terus menerus maka sitem
kontak relay yang ada di dalam timer akan berubah, yang semula:
NO menjadi NC dan NC menjadi NO, begitu seterusnya. Cara kerja ini seperti
cara kerja relay lainnya.
Gambar 4.4 Ketika Push
Button OFF ditekan
Gambar 4.3 Ketika Setting Pada
Timer Terpenuhi
14. • Berapa waktu maksimal yang dapat di setting pada timer yang digunakan
ketika praktikum?
Gambar 4.1 Timer Praktikum
0-12 : Skala timer ( bisa dirubah )
Sec : Satuan timer dalam second atau detik. ( bisa dirubah dalam satuan jam
atau hari)
Dalam praktikum kami men-setting timer dalam skala 5 detik
4.3 Kesimpulan
Relay, push button, timer dan lampu indikator adalah komponen-komponen
elektronika yang mempunyai fungsi dan karakteristik yang berbeda. Dalam
praktikum ini relay, push button, lampu indikator dirangkai menjadi rangkaian
pemutus atau saklar dengan lampu indikator sebagai penanda keadaan on, off,
dan standby, serta timer digunakan sebagai pemberi delay (penundaan) .
15. DAFTAR PUSTAKA
[1].Noname, 2016 Pengertian Relay dan Fungsinya,
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada : 18 Maret 2017
[2].Soulful, 2014 Push Button,
https://soulful89.wordpress.com/2011/09/24/push-button/
Diakses pada : 18 Maret 2017
[3].Alkonusa, 2016 Mengenal Jenis- Jenis Kabel Listrik,
http://www.alkonusa.com/news/mengenal-jenis-jenis-kabel-listrik/
Diakses pada : 18 Maret 2017
[4].Noname,2014 Pengertian dan fungsi MCB ,
http://instlalasilistrik.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-fungsi-mcb-mini-
circuit_11.html
Diakses pada : 18 Maret 2017
[5].Sigit Pambudi, 2011 Panel Listrik,
https://sigitpambudi.wordpress.com/2011/05/23/panel-listrik/
Diakses pada : 18Maret 2017
[6].Noname, 2016 Timer,
http://bocahisonan.blogspot.co.id/2011/09/timer.html
Diakses pada : 18 Maret 2017
16. LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN PUSH BUTTON, RELAY, TIMER, DAN LAMPU
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
Dosen Pembimbing :
Torib Hamzah, S.pd, M.Pd
Sumber, SST.MT
Edy Sumitro, SST
Disusun oleh :
Riska Setyawati
P27838116024
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN 2017