Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik dan menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan kontak sakelar. Terdapat beberapa jenis relay seperti SPST, SPDT, DPST, DPDT, berdasarkan jumlah pole dan throw. Relay diklasifikasi berdasarkan prinsip kerja, sifat, konstruksi, dan besaran yang diukur.
2. Relay adalah komponen elektronika berupa
saklar elektronik yang digerakkan oleh arus
listrik.
Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya.
Suatu peranti yang menggunakan
elektromagnet untuk mengoperasikan
seperangkat kontak sakelar.
PENGERTIAN RELAY
4. PRINSIP KERJA RELAY (2)
Relay terdiri dari Coil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus
listrik.
contact adalah sejenis saklar yang pergerakannya
tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.
Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum
diaktifkan open),
Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Secara sederhana prinsip kerja relay : ketika Coil
mendapat energi listrik (energized), akan timbul
gaya elektromagnet yang akan menarik armature
yang berpegas, dan contact akan menutup.
6. JENIS-JENIS RELAY
(Berdasarkan kondisi dan kontaknya)
Definisi pole dan throw:
Pole : banyaknya contact yang dimiliki oleh
relay
Throw : banyaknya kondisi (state) yang
mungkin dimiliki contact
7. JENIS-JENIS RELAY
(Berdasarkan kondisi dan kontaknya)
Penggolongan relay berdasar jumlah pole dan
throw :
SPST (Single Pole SingleThrow)
DPST (Double Pole SingleThrow)
SPDT (Single Pole DoubleThrow)
DPDT (Double Pole DoubleThrow)
3PDT (Three Pole DoubleThrow)
4PDT (Four Pole DoubleThrow)
9. 2. SPDT - Single Pole Double Throw.Terdiri dari 5
buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
RELAY SPDT
10. 3. DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah
saklar atau relay SPST.
RELAY DPST
11. 4. DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah
saklar atau relay SPDT.
RELAY DPDT
12. 4. 3PDT - Three Pole Double Throw. Setara dengan 3 buah saklar
atau relay SPDT.
RELAY 3PDT
13. 4. 4PDT - Three Pole Double Throw. Setara dengan 4 buah
saklar atau relay SPDT.
RELAY 4PDT
14. SYARAT-SYARAT RELAY
a. Cepat bereaksi
Relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami
gangguan atau kerja abnormal,
top = total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan
hubungan
tp = waktu bereaksinya rele
tcb = waktu yang dipergunakan untuk pelepasan CB
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik
b. Selektif
Yang dimaksud selektif adalah kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan, dalam hal ini menyangkut kordinasi
pengamanan dari sistem keseluruhan.
cbpop ttt
15. SYARAT-SYARAT RELAY
c. Peka /Sensitif
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi,
artinya harus cukup sensiitif terhadap gangguan
didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum.
d. Andal / Reliability
Keandalan relay dikatakan cukup baik bila mempunyai
harga : 90 s/d 99 %.
Misalnya dalam satu tahun terjadi gangguan sebanyak 25x
dan relay dapat bekerja dengan semporna sebanyak 23x,
maka :
Keandalan relay = %92
25
23
16. KLASIFIKASI RELAY
a. Berdasarkan prinsip
kerjanya :
Relay elektro-magnetis
Relay termis
Relay elektronis/ Solid state
relay
b.Berdasarkan sifat dan
kegunaannya
timing relay
latching relay
c. Berdasarkan kontruksinya :
tipe angker tarikan
tipe batang seimbang
tipe cakram induksi
tipe kumparan bergerak
d.Berdasarkan besaran yang
diukur :
relay tegangan
relay arus
relay impedans
relay frekuensi
17. KLASIFIKASI RELAY
d. Berdasarkan cara kerja kontrol elemen :
- direct acting; kontrol elemen bekerja langsung
memutuskan aliran
- indirect acting; kontrol elemen hanya digunakan untuk
menutup kontak suatu peralatan lain digunakan
memutus rangkaian / aliran
e. Berdasarkan karakteristiknya :
- Instantaneous
- Definitte time delay, yaitu relay yang bekerjanya
dengan kelambatan waktu
- inverse
18. RELAY ELEKTRO-MAGNETIS
relay yang bekerja berdasarkan prinsip
induksi medan elektromagnetis.
Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus
listrik, maka di sekitar
penghantar tersebut timbul medan
magnet.
Medan magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke
logam ferromagnetis yaitu logam yang
mudah terinduksi medan
elektromagnetis, akibatnya logam
tersebut mempunyai sifat kemagnetan.
19. RELAY TERMIS
Peralatan switching yang peka
terhadap suhu dan akan membuka
atau menutup kontaktor pada saat
suhu yang terjadi melebihi batas
yang ditentukan atau peralatan
kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika
terjadi beban lebih.
Merupakan salah satu pengaman
motor dari arus yang berlebih.
20. SOLID STATE RELAY
Solid state relay (SSR) adalah saklar elektronik
yang tidak memiliki bagian yang bergerak.
Contohnya foto-coupled SSR, transformer-coupled
SSR, dan hybrida SSR.
SSR dibangun dengan isolator sebuah MOC untuk
memisahkan bagian input dan bagian saklar.
Dengan SSR dapat menghindari terjadinya
percikan api seperti yang terjadi pada relay
konvensional
Dapat menghindari terjadinya sambungan tidak
sempurna karena kontaktor keropos seperti pada
relay konvensional.
22. LATCHING RELAY
jenis relay yang digunakan untuk latching atau
mempertahankan kondisi aktif input sekalipun
input sebenarnya sudah mati.
jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan bisa
dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan.