2. Konduktor & Isolator
Konduktor adalah bahan yang dapat dialiri
arus listrik, bisa digunakn sebagai
penghantar misalnya logam
Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau
sulit dialiri arus listrik, tidak bisa digunakan
sebagai penghantar, misalnya kaca, kayu,
plastik dll
3. RESISTANSI ( R )
Adalah nilai hambatan listrik dari suatu bahan dimana
terdapat tiga unsur yang menentukan yaitu :
1. Luas Penampang dari bahan tersebut umumnya diberi
notasi A dengan satuan mm2.
2. Panjang bahan diberi notasi L dengan satuan meter
3. Tahanan jenis bahan dengan notasi ρ ( baca: ro )
yaitu nilai hambatan dari suatu bahan dengan
penampang 1mm2 panjang 1 meter. Tentunya setiap
bahan tidak sama
Jadi R = ( L x ρ ) : A
4. TABEL HAMBATAN JENIS
Bahan Simbol
.mm2/m
Bahan Simbol
.mm2/m
Perak Ag 0,016 Timbel Pb 0,21
Tembaga Cu 0,0178 Air raksa Hg 0,95
Alumunium Al 0,0278 Mangan Mn 0,43
Wolfram W O,055 Konstantan - 0,49
Seng Zn 0,063 Baja cromnikel - 1,0
Kuningan 0.08 Karbon C 50 s/d 100
Nikel Ni 0,1 Silisiumkarbid - 1000
Platina Pt 0,1 Kaca - 1X1016
Tin (timah) Sn 0,11 porselin - 5X1018
Besi Fe 0,13
5. RESISTOR
Adalah komponen listrik yang berguna untuk
menghambat arus baik pada arus DC maupun AC
dengan nilai hambatan tertentu.
Resistor terbuat bahan yang memiliki nilai hambatan
jenis lebih besar dari penghantar. Untuk resistor kecil
dari bahan karbon ( daya 1/8 sampai 1 W) sedangkan
untk resistor diatas 1 W terbuat dari kawat nikelin
Pada resistor besar biasanya berbentuk persegi ( balok
) nilai resistansinya tertulis jelas misalnya 5W / 100Ω.
Pada resistor kecil nilai hambatanya menggunakan
gelang warna
8. Komponen lain dari jenis resistor
VR ( Variable Resistor ) yaitu komponen
dimana nilai resistansinya bisa diatur
Potensiometer digunakan untuk pengaturan nilai resistansi
yang pelaksanaanya bisa dilakukan setiap saat.
Sedangkan Trimpot (Trimer Potensio) digunakan untuk
mengatur nilai resistansi menggunakan obeng saat
penyetingan kemudian tidak dirubah lagi
Potensio meter Trimpot
9. NTC ( Negatif Temperatur
Coefisien) yaitu komponen
dimana nilai resistansinya akan
turun jika temperaturnya naik
LDR ( Light Depend Resistor) yaitu komponen
dimana nilai resistansinya akan turun jika
terkena cahaya dan membesar jika gelap
10. KONDENSATOR ( C )
Adalah komponen listrik yang dapat menampung muatan listrik DC
Terdiri dari dua keping konduktor yang disekat dengan isolator
Kapasitas (daya tampung) muatan listrik (C) tergantung dari : luas
penampang keping yang saling berhadapan (A) , jarak antara
keping tersebut (d) = tebal isolator ( d ), dan jenis bahan
isolatornya ( Σ )» C = ( ΣA ) : ( 4d)
Kondensator memiliki sifat yang berbeda terhadap arus AC
dan DC
Besarnya nilai hambatan listrik dapat dihitung dari
Reaktansi kapasitifnya
Xc = Reaktansi Kapasitif (Ω)
F = Freqwensi (Hz)
C = Kapasitas Kondensator (Farad)
11. KAPASITAS KONDENSATOR( C )
Kapasitas kondensator dihitung dengan satuan FARAD ( F )
dimana 1 farad adalah muatan listrik yang habis jika arus
mengalir 1 A dengan tegangan 1 V selama 1 detik. Namun
pada kondensator umumnya satuan tertinggi adalah mikro
farad :
Mikro farad ( µF ) 1 µF = 10-6 F
Nano farad ( nF ) 1 nF = 10-3 µF
Piko farad ( pF ) 1 pF = 10-3 µF
Namun untuk kondensator kecil Nilai C mengguna kan kode
angka angka ke tiga = pengali ( x 10n )
misalnya tertulis 222 berarti 2200 pF = 2,2 nF = 2n2
Jika hanya satu atau dua angka berarti pF misal 33 = 33 pF
12. Contoh beberapa bentuk Kondensator
Kondensator untuk
pengapian pada
kendaraan
Kondensator polyester Kondensator kertas
Kondensator Elektrolit ( ELCO )
13.
14. INDUKTOR
Adalah berupa kawat berisolasi yang digulung pada inti
besi
Induktor biasa juga dusebut COIL, kumparan, lilitan, juga
selenoid.
Jika kumparan dialiri arus listrik maka akan terbentuk
medan magnet, medan magnet diperkuat dengan adanya
inti besi didalamnya.
Jika arus yang mengalir adalah arus DC maka terbentuk
magnet yang tidak berubah ubah
Namun jika arus yang mengalir adalah AC maka medan
yang terbentuk berubah ubah sesuai arah arusnya.
Perubahan medan magnet inilah selanjutnya
membangkitkan induksi (arus listrik ke 2) sehingga
komponen ini disebut INDUKTOR
15. KARAKTERISTIK INDUKTOR
Pada arus DC tidak terbentuk induksi sehingga arus
mengalir dengan kuat karena tidak ada perlawanan
kecuali hanya hambatan dari kawat itu sendiri.
Sehingga kawat cepat panas.
Namun terhadap arus AC induksi yang terbangkir akan
melawan arus yang masuk sehingga bisa dikatakan
mendapata tambahan nilai resistansi sehingga arus
yang masuk melemah. Sehingga kawat tidak cepat
panas.
Besarnya perlawanan arus dapat dihitung dengan
rumus : XL = 2πfL.
Dimana Xc = Reaktansi Induktif ( Ω ),
f = frekwensi arus ( Hz ), dan
L = nilai Induktor ( Henri )
17. DIODA
Adalah komponen yang hanya
bisa menghantar pada satu arah
saja yaitu dari anoda ke katoda
Tegangan terendah yang bisa
mengalir adalah 0,6 Volt
Beberapa bentuk kemasan dioda
seperti terlihat pada gambar