Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian motor listrik tiga fasa menggunakan kontaktor, relay, dan timer analog;
2. Komponen-komponen yang dibahas meliputi push button, relay AC, lampu indikator, motor AC tiga fasa, timer analog, dan kontaktor;
3. Tujuan praktikum adalah mahasiswa dapat memahami cara merangkai motor AC tiga fasa dengan kontrol satu arah putaran menggun
1. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan energi yang mudah dibangkitkan, disalurkan,
dikendalikan, dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti cahaya,
gerak, panas, dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan
untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga, industri, komersial,
maupun pelayanan umum.
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik (gerak). Begitu juga dengan sebaliknya, yaitu alat untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik yang biasanya disebut dengan generator
atau dinamo. Motor listrik dapat kita temukan di peralatan rumah tangga
seperti, kipas angin, mesin cuci, Blender, pompa air, mixer dan penyedot
debu.
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet
yang disebut sebagai elektromagnet. Pada praktikum kali ini diharapkan
mahasiswa dapat mempelajari dan memahami karakteristik, cara kerja dan
bagaimana cara merangkai motor AC 3fasa rangkaian star menggunakan
kontaktor, relay, dan timer analog.
1.2 Batasan Masalah
Dapat merangkai suatu sistem pensaklaran dengan relay AC, push
button, timer analog , lampu indikator, kontaktor, dan motor AC 3 fasa agar
dapat dikontrol satu arah putaran.
2. 1.3 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari push button, relay AC, lampu indikator, motor
AC tiga fasa, timer analog, dan kontaktor?
2. Bagaimana karekteristik push button, relay AC, lampu indikator, motor
AC tiga fasa, timer analog, dan kontaktor ?
3. Bagaimana cara kerja push button, relay AC, lampu indikator, motor AC
tiga fasa, timer analog, dan kontaktor?
4. Bagaimana penerapan push button, relay AC, lampu indikator, motor AC
tiga fasa timer analog,dan kontaktor dalam suatu alat?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakan praktikum ini adalah :
1.4.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengerti bagaimana cara merangkai secara
sederhana menggunakan push button, relay AC, kontaktor, lampu
indikator, timer dan motor AC tiga fasa pada kontrol panel.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui pengertian push button, relay AC, lampu
indikator, timer analog, motor AC tiga fasa dan kontaktor .
2. Mampu membedakan karakteristik dari push button, relay, lampu
indikator, timer analog, motor AC tiga fasa dan kontaktor dalam
suatu rangkaian
3. Mampu menganalisa cara kerja push button, relay, lampu indikator,
timer analog, motor AC tiga fasa dan kontaktor dalam sebuah
rangkaian
4. Mampu merangkai rangkaian motor tiga fasa dikontrol satu arah
putaran.
3. 1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa mampu memahami dasar teori push button, relay AC,
timer, kontaktor, motor AC tiga fasa, dan lampu indikator.
2. Mahasiswa mampu menganalisa cara kerja push button, timer, relay
AC, timer, kontaktor motor AC tiga fasa dalam sebuah rangkaian.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Mahasiswa dapat memahami dan merangkai rangkaian relay, push
button, lampu indikator, motor AC tiga fasa, kontaktor, dan timer
dalam praktikum.
2. Mahasiwa dapat menerapkan secara praktek tentang push button,
relay AC, lampu indikator, motor AC tiga fasa, kontaktor, dan
timer.
4. BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Relay AC
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari
2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat
kontak saklar). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
▪ normally close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi close (tertutup).
▪ normally open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi open (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron core) yang dililit oleh
sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut.
Apabila kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya
elektromagnet yang kemudian menarik armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi open atau tidak
terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke
posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact
Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang
relatif kecil.
5. Gambar 2.1 Relay AC Gambar 2.2 Skematik relay AC
2.2 Push Button
Switch push button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi
listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari
saklar tekan start, stop reset, dan saklar tekan untuk emergency. Push
button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).
Prinsip kerja push button adalah apabila dalam keadaan normal tidak
ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan
berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi
sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan
motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri
– industri. Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
• Tipe normally open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak
akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila
dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
6. • Tipe normally close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak
akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila
dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terputus.
• Tipe normally close (NC) dan normally open (NO)
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila
tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan
kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup
akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.
Gambar 2.3 Push Button Gambar 2.4 Skematik Push Button
2.3 Kabel NYA
Kabel NYA merupakan salah satu jenis-jenis kabel listrik tunggal
yang banyak digunakan pada instalasi listrik rumah. Kabel NYA memiliki
inti penghantar atau tembaga tunggal, berlapis, atau terselubung bahan
isolasi PVC.
Supaya aman menggunakan kabel tipe ini, kabel harus dipasang
didalam pipa conduit berjenis PVC atau saluran tertutup. Hal ini memiliki
7. fungsi supaya tidak mudah menjadi sasaran gigitan hewan serta bilamana
isolasi terkelupas tidak tersentuh langsung oleh manusia.
Gambar 2.5 Kabel NYA
2.4 Miniature Circuit Breaker
Miniature circuit breaker (MCB) biasanya digunakan oleh pihak
PLN untuk membatasi arus serta pengaman instalasi listrik. MCB
berfungsi sebagai pengaman hubung singkat serta mempunyai fungsi
pengaman beban lebih, MCB otomatis akan memutuskan arus bila arus
yang melewatinya melebihi batas nominal yang telah ditentukan pada
MCB tersebut, nominal arus MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A,
20A dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus
yang bisa MCB hantarkan.
Beberapa manfaat MCB adalah sebagai berikut :
• Pengaman hubungan arus pendek
Hubungan arus pendek atau konsleting memang seringkali terjadi
di Indonesia, tak jarang rumah atau pasar yang terbakar karena
hubungan arus pendek atau konsleting. Ada banyak faktor yang
menyebabkan konsleting, salah satunya adalah tidak dipasang
pengaman hubungan singkat.
8. • Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik dengan PLN,
kontraknya adalah berapa catu daya yang dikontrak oleh
pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450, secara
otomatis MCB akan trip (putus).
• Sebagai saklar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai
pengaman terjadinya konslet dan beban lebih juga bisa
difungsikan sebagai saklar utama instalasi dirumah kita,Jika kita
ingin memasang lampu atau memasang stop kontak (steker)
maka kita hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus
semua arus listrik didalam rumah.
Gambar 2.6 MCB Gambar 2.7 Simbol MCB
9. 2.5 Lampu Indikator Panel
Lampu indikator sebagai penanda untuk mengetahui apakah
rangkaian bekerja dengan normal, bisa juga sebagai tanda peringatan
bahwa terjadi sesuatu pada rangkaian panel tenaga listrik.
Gambar 2.8 Lampu Indikator Panel.
2.6 Timer Analog
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya
dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-
lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur
waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang
ke segitiga dalam delay waktu tertentu. Timer dapat dibedakan dari cara
kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan
menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip
induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga
memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis
dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari
rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan
10. sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung.
Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan
bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis
timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC
menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya
merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type
H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki
yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4
dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO
dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay
timernya.
Gambar 2.9 Timer Gambar 2.10 Kaki Timer
11. 2.7 Kontaktor
Gambar 2.11 kontaktor Gambar 2.12 Skematik Kontaktor
Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering
juga disebut dengan istilah relay kontaktor dapat kita temui pada panel
kontrol listrik. Pada panel listrik kontaktor sering digunakan sebagai selektor
atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS.
Prinsip kerja kontaktor sama seperti relay, dalam kontaktor terdapat
beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu
kontaktor terdapat beberpa saklar dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC
(Normaly Close) serta sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk
mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik kontaktor
diberikan sumber tegangan listrik AC maka saklar pada kontaktor akan
terhubung, atau berubah kondisinya, yang semula OFF menjadi ON dan
sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF.
Pada saat teminal A1 dan A2 diberikan sumber tegangan maka coil
akan menari tuas saklar pada kontaktor, setiap saklar dengan tipe NO (03 04,
13 14, 23 24) akan berubah menjadi ON dan setiap saklar tipe NC (31 32, 41
42) akan berubah menjadi OFF. Saklar kontaktor tipe NO pada umumnya
memiliki kapasitar mengalirkan arus yang lebih besar daripada saklar tipe NC
kontaktor.
12. 2.8 Motor AC Tiga Fasa
Motor AC 3 phase bekerja dengan memanfaatkan perbedaan
fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada
motor AC 1 phase untuk menghasilkan beda phase diperlukan
penambahan komponen Kapasitor, pada motor 3 phase perbedaan
phase sudah didapat langsung dari sumber seperti terlihat pada gambar
arus 3 phase berikut ini:
Gambar 2.13 Grafik arus 3 fasa
Pada gambar di atas, arus 3 phase memiliki perbedaan phase 60
derajat antar phasenya. Dengan perbedaan ini, maka penambahan
kapasitor tidak diperlukan.
• Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu
stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh
celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai
4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor
dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah
tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama
dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor)
yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh
beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang
13. ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh
cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan
batangan logam yang lain.
Gambar 2.14 Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa
• Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan
timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut
Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang
konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor
akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan
rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I).
Adanya arus (I) di dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F)
pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor
cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah
dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya
batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL
induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara
14. kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor
(nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan
dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir
pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan
kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai
motor tak serempak atau asinkron.
• Keuntungan dan Kerugian Motor 3 Fasa
1. Keuntungan motor 3 fasa :
• Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan
rotor sangkar.
• Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
• Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.
• Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir
tidak diperlukan.
2. Kerugian Penggunaan Motor Induksi:
• Kecepatan tidak mudah dikontrol
• Power faktor rendah pada beban ringan
• Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
• Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-kumparan
dalam motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan kumparan pada
motor 3 phase:
1. Sambungan Bintang/Star/Y
2. Sambungan Segitiga/Delta.
15. 1. Sambungan Star
Gambar 2.15 Sambungan star
Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu
ujung dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang
digabung tersebut menjadi titik netral, karena sifat arus 3 phase yang
jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = √3 x tegangan antar phase
2. Sambungan Delta
Gambar 2.16 Sambungan Delta
Sambungan delta atau segitiga didapat dengan menghubungkan
kumparan-kumparan motor sehingga membentuk segitiga. Pada
sambungan delta tegangan kumparan = tegangan antar phase akan
tetapi arus jaringan sebesar √3 arus line.
17. BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alur Blok Diagram
Gambar 3.1 Blok Diagram
MCB ON
LAMPU INDIKATOR
KUNING MENYALA PUSH BUTTON
HIJAU DITEKAN
1. RELAY BEKERJA
2. TIMER 1
BEKERJA
3. LAMPU KUNING
MATI
PUSH BUTTON
MERAH DITEKAN
1. RELAY MATI
2. MOTOR TIGA
FASA MATI
3. LAMPU
INDIKATOR
KUNING
MENYALA
1. LAMPU HIJAU
MENYALA
2. KONTAKTOR 1
BEKERJA
3. MOTOR TIGA
FASA
BERPUTAR
KANAN
4. TIMER 2 KERJA
5. KONTAKTOR 2
KERJA
6. MOTOR TIGA
FASA
BERPUTAR KIRI
18. 3.2 Perancangan Rangkaian
Gambar 3.2 Rangkaian Motor Tiga Fasa
3.3 Penjelasan Rangkaian
Saat MCB ditekan lampu kuning menyala, push button ON relay pindah
dari NC ke NO sehingga lampu hijau menyala. Pada timer 1 kondisi NC yang
menyambung ke coil kontaktor 1 sehingga kontaktor 1 bekerja. Tegangan
MCB mengalir ke kumparan kontaktor 1 sehingga motor berputar ke kanan.
Apabila waktu timer 1 habis maka akan menjalankan timer 2, dan jika waktu
timer 2 habis maka coil kontaktor 2 mendapatkan tegangan sehingga motor
Gambar 3.2 Rangkaian Motor Tiga Fasa
19. 3.3 Penjelasan Rangkaian
Pada saat MCB ON maka arus akan mengalir melewati kontak 1
(R1) relay yang terhubung dengan NC yang menyebakan lampu kuning
menyala. Kondisi on terjadi ketika push button on ditekan maka koil relay
(R1) dan koil timer (T1) mendapat tegangan sehingga relay kontak 1 (R1)
akan berpindah dari NC ke NO yang mengakibatkan lampu kuning mati,
rangkaian pengunci bekerja, lampu merah menyala, serta koil kontaktor
mendapat tegangan dan mengakibatkan motor 3 fasa berputar kemudian timer
1 menghitung waktu yang telah di setting setelah waktu yang di setting
tercapai maka kontak timer 1 akan berpindah dari NC ke NO yang
mengakibatkan kontaktor 1 mati, lampu merah mati, dan koil timer 2 (T2)
mendapat tegangan, sehingga timer 2 (T2) akan menghitung waktu dan pada
saat waktu yang di setting telah tercapai maka kontak timer 2 akan berpindah
dari NC ke NO yang mengakibatkan lampu hijau menyala, koil kontaktor 2
mendapat tegangan, sehingga motor akan berputar berlawanan arah dari arah
yang pertama. Kondisi off terjadi ketika push button merah ditekan maka koil
relay dan timer tidak mendapat tegangan yang mengakibatkan kontak 1relay
dalam kondisi awal yaitu terhubung ke NC yang menyebabkan lampu kuning
menyala (kondisi standby). Ketika MCB off maka rangkaian tidak akan
bekerja.
20. BAB 4
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1 Analisis
Didalam rangkaian MCB berfungsi sebagai saklar. Jadi pada saat MCB
ON arus akan di alirkan menuju kontak 1 relay yang terhubung dengan
kontak NC dan menyebabkan lampu kuning menyala.
Pada rangkaian kontrol MCB ON arus akan mengalir pada lampu
indikator kuning sebagai indikator standby. Pada saat push button ditekan
arus akan mengalir ke koil relay 1 yang menyebabkan koil relay mendapat
tegangan. Pada kontak 1 relay berpindah dari NC ke NO lampu indikator
merah menyala dan berfungsi sebagai pengunci. Pada timer 1 kontak NC
terhubung ke lampu merah dan koil kontaktor 1 dan kontak NO menyambung
ke koil timer 2 .
Pada saat push button ON dilepas seharusnya motor AC 3 fasa berhenti tapi
pada kondisi ini motor AC 3 fasa tetap bergerak. Hal itu di sebabkan arus
mengalir ke kontak 1 relay 1 menyambung ke kontak NO sebagai pengunci.
Jadi, coil relay tetap mendapat tegangan dan menyebabkan lampu merah
menyala.
Ketika MCB 3 fasa ON arus akan mengalir pada kontak kontaktor
1. Kontak L1, T1 menyambung dengan kumparan U1 dan U2 pada MCB R
dan pada kontak L2, T2 menyambung ke V1 dan V2 pada MCB S , kontak
L3, T3 menyambung kumparan W1 dan W2 pada MCB T sehingga kontak
kontaktor mendapat tegangan yang mengakibatkan motor tiga fasa berputar.
L1 kontaktor 1 dihubungkan dengan L1 kontaktor 2 dan T1 dihubungkan
dengan T3 kontaktor 2. L2 kontaktor 1 dihubungkan dengan L2 kontaktor 2
dan T2 dihubungkan tetap pada T2 kontaktor 2. L3 kontaktor 1 dihubungkan
dengan L3 kontaktor 2 dan T3 dihubungkan dengan T1 kontaktor 2, hal inilah
yang menyebabkan motor berputar berlawanan arah dari arah putaran
pertama.
Pada saat push button OFF ditekan koil relay tidak lagi mendapat
tegangan karena sambungan yang menuju ke koil terputus. Menyebabkan
kontak NO kembali ke NC dan lampu kuning menyala kembali.
21. 4.2 Jawaban Pertanyaan Soal
• Jelaskan cara kerja rangkaian star!
Jawab : Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah satu
ujung dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan yang
digabung tersebut menjadi titik netral.
• Jelaskan bagaimana cara mengubah arah putaran motor 3 fasa?
Jawab : mengubah arah putar yaitu dengan cara membalik salah satu
tegangan yang masuk ke motor, misal awal adalah tegangan RST maka
akan dibalik menjadi tegangan TSR.
• Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari penerapan rangkaian star pada
motor 3 fasa!
Jawab : Kelebihan dari star delta adalah arus start yang masuk kecil, dan
ini akan mengurangi biaya listrik dan motor yang lebih awet. Sedangkan
kekurangannya adalah pembelian 3 buah kontaktor.
4.3 Kesimpulan
Rangkaian push button lampu indikator dan relay dapat di buat
rangkaian seperti rangkaian saklar atau pengontrol yang berfungsi untuk
mengatur tegangan yang masuk dan dapat mengontrol jika terdapat beban
yang berlebih. Motor AC 3 fasa sebagai penggerak.
22. Lampiran
Rangkaian Motor 3 fasa
Kondisi standby, lampu kuning menyala
Kondisi on lampu indikator merah menyala
Motor 3 fasa Berputar
Waktu yang di setting pada timer 2 tercapai, lampu
indikator hijau menyala
Motor berputar berlawanan arah dari arah yang pertama
23. Kondisi off ketika push button merah di tekan, kembali ke
keadaan standby
Mcb Off
24. DAFTAR PUSTAKA
[1].Noname, 2016 Pengertian Relay dan Fungsinya,
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada : 25 Maret 2017
[2].Soulful, 2014 Push Button,
https://soulful89.wordpress.com/2011/09/24/push-button/
Diakses pada : 25 Maret 2017
[3].Alkonusa, 2016 Mengenal Jenis- Jenis Kabel Listrik,
http://www.alkonusa.com/news/mengenal-jenis-jenis-kabel-listrik/
Diakses pada : 25 Maret 2017
[4].Noname,2014 Pengertian dan fungsi MCB ,
http://instlalasilistrik.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-fungsi-mcb-mini-
circuit_11.html
Diakses pada : 25 Maret 2017
[5].Sigit Pambudi, 2011 Panel Listrik,
https://sigitpambudi.wordpress.com/2011/05/23/panel-listrik/
Diakses pada : 25 Maret 2017
[6].Noname, 2016 Timer,
http://bocahisonan.blogspot.co.id/2011/09/timer.html
Diakses pada : 25 Maret 2017
[7]. Noname,2010, Contactor
http://zonaelektro.net/tag/contactor/
Diakses pada : 09 April 2017
[8]. Noname, 2009 Motor Listrik ac ,
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/motor-listrik-ac-tiga-fasa.html
Diakses pada : 14 April 2017
25. LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN MOTOR 3 FASA DIKONTROL DUA ARAH PUTARAN
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
Dosen Pembimbing :
Torib Hamzah, S.pd, M.Pd
Sumber, SST.MT
Edy Sumitro, SST
Disusun oleh :
Riska Setyawati
P27838116024
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN 2017