Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kewirausahaan, pentingnya minat berwirausaha, keuntungan dan kerugian menjadi wirausaha, alasan memilih karir wirausaha, dan apakah kewirausahaan dapat diajarkan.
2. Beberapa definisi kewirausahaan dijelaskan seperti proses penciptaan nilai baru, mengambil risiko untuk mencapai pelu
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
KEWIRAUSAHAAN
1. 1
BAB 1
KEWIRAUSAHAAN
Capaian pembelajaran
Setelah membaca dan mengkaji bab ini, pembaca akan mampu:
Memahami dan menjelaskan pengertian kewirausahaan
Menyebutkan keuntungan dan kelemahan menjadi wirausaha
Menjelaskan usaha (enterprise), wirausaha (entrepreneur) dan wirausahawan
intern (Intrapreneur)
Memahami lingkungan bisnis
1.1. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Pengertian kewirausahaan terus mengalami evolusi. Drucker (1994)
mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Kemudian Coulter (2001) dalam Kobia dan Sikalieh (2010)
menyebutkan definisi kewirausahaan sebagai “ entrepreneurship is the process
whereby an individual or a group of individuals use organized efforts and means to
pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and needs through
innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
Dalam bahasa Indonesia berarti kewirausahaan adalah proses dimana individu atau
kelompok individu menggunakan upaya-upaya dan sarana yang terorganisir untuk
mengejar peluang menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan
kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apakah sumber daya saat ini
dikendalikan.
Sementara Hisrich, Petern dan Shepherd (2008) mendefinisikan kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang baru pada nilai dengan mencurahkan waktu
dan upaya, dengan menanggung risiko keuangan, physik dan risiko sosial, dan
menerima imbalan dalam bentuk moneter, kepuasan dan kebebasan pribadi.
Kemudian John J. Kao dalam Sunarya, Sudaryono dan Saefullah (2011)
mendefinisikan kewirausahaan sebagai usaha untuk menciptakan nilai melalui
pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan
melalui ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan
2. 2
bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek
supaya terlaksana dengan baik.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu proses yang menekankan pada penciptaan nilai baru dan berbeda.
1.2. PENTINGNYA MINAT BERWIRAUSAHA
McDougall dan Oviatt(1997) menyatakan bahwa entrepreneur memainkan peran
penting dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi karena mempercepat generasi,
penyebaran dan penerapan ide-ide inovatif. Semakin maju suatu negara, semakin
banyak jumlah wirausaha baru yang dibutuhkan. Joewono (2012) menyatakan bahwa
pertumbuhan perekonomian akan mendorong lahirnya banyak wirausaha baru.
Demikian pula sebaliknya, banyaknya wirausaha baru dapat menggerakkan
pertumbuhan perekonomian menjadi semakin tinggi. Kewirausahaan dan
pertumbuhan ekonomi punya korelasi sebab-akibat yang saling timbal balik.
Demikian pula McClelland, menyatakan bahwa negara yang mempunyai banyak
wirausaha adalah negara yang perekonomiannya berpotensi untuk maju dengan cepat
dan menjadi negara makmur. Selanjutnya McClelland dalam Astamoen (2008)
menyatakan bahwa suatu negara akan mencapai tingkat kemakmuran apabila
memiliki jumlah wirausaha paling sedikit 2 % dari total jumlah penduduknya. Jadi
negara yang memiliki banyak wirausaha adalah negara yang perekonomiannya
berpotensi untuk maju dengan cepat dan menjadi negara makmur.
Sekarang ini Indonesia menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausaha Indonesia
masih sedikit. Deputi Menkop dan UKM bidang pengembangan SDM mengatakan
bahwa tiga tahun yang lalu jumlah wirausahawan Indonesia mencapai 0,24 % dan
bulan Januari 2012 jumlah wirausahawan Indonesia mencapai 1,56 % dari penduduk
Indonesia. Artinya dalam 3 tahun telah terjadi peningkatan jumlah wirausaha di
Indonesia sebesar 1,32%, tetapi jumlah tersebut masih kurang dari 2 %. Oleh karena
itu dibutuhkan wirausaha-wirausaha baru untuk meningkatkan jumlah wirausaha
sedikitnya 2% dari jumlah penduduk Indonesia.
3. 3
Oleh karena itu semangat kewirausahaan harus terus didorong agar terjadi
peningkatan jumlah wirausaha Indonesia. Meningkatnya jumlah wirausaha dapat
menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi pengangguran
1.3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENJADI WIRAUSAHA
1. Keuntungan menjadi wirausaha
1. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
2. Terbuka peluang untuk melakukan perubahan
3. Terbuka peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
4. Terbuka peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan
5. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapat
pengakuan atas usaha anda
6. Terbuka peluang untuk melakukan yang anda sukai dan bersenang-senang
dalam mengerjakannya
2. Kerugian menjadi wirausaha
1. Ketidakpastian pendapatan
2. Risiko kehilangan seluruh investasi
3. Jam kerja panjang dan kerja keras
4. Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan
5. Tingkat stress yang tinggi
6. Tanggung jawab penuh
7. Keputusasaan
1.4. ALASAN-ALASAN MEMILIH KARIR WIRAUSAHA
Untuk mengakomodasi:
1. PERISTIWA KRITIS (Ekonomi, Psikologis, Sosiologis)
Mewarisi kekayaan keluarga
Dipecat/rasionalisasi/dipensiun
Dimutasikan ke pekerjaan lain atau lokasi lain
Ditantang oleh orang yang Anda kenal/mengikuti yang lain
Kurang senang dengan atasan atau rekan kerja Anda
4. 4
Tidak ada lowongan pekerjaan setelah lulus sekolah atau kursus keterampilan
2. ALASAN PRAKTIS (Ekonomi, Psikologis, Sosiologis)
Sebagai mata pencaharian dan/atau untuk menjadi kaya
Sebagai persiapan untuk pensiun. Yaitu, sebagai “kegiatan” dalam masa pensiun
atau memperoleh penghasilan tambahan, atau kedua-duanya
Untuk penghasilan tambahan dan memupuk modal, seperti dalam real estate.
Untuk perisai pajak atau penghapusan usaha
Sesuatu untuk mengisi waktu luang (menghilangkan rasa bosan)
Untuk menciptakan tujuan bersama bagi keluarga, membangun kebersamaan.
3. ALASAN PRIBADI ABSTRAK (Ekonomi, Psikologis, Sosiologis)
Beberapa alasan pribadi yang abstrak adalah:
Untuk kepuasan emosional, realisasi harga diri, citra diri, melihat kreativitas Anda
berkembang dan meluas.
Menghindari bekerja di bawah orang lain
Agar mempunyai jam kerja yang fleksibel – kebebasan melakukan apa saja
Agar tidak harus mengikuti perintah
1.5. BISAKAH KEWIRAUSAHAAN DIAJARKAN
Beberapa tahun yang lalu ada pendapat yang mengatakan bahwa kewirausahaan
tidak dapat diajarkan. Tetapi sekarang ini kewirausahaan merupakan matakuliah yang
dapat diajarkan di perguruan tinggi. Hal ini didukung oleh Drucker (1985) dan
Gorman dan Hanlon (1997) dalam Henderson dan Robertson (2000), menyatakan
bahwa kewirausahan dapat diajarkan dan didorong melalui pendidikan
kewirausahaan. Selanjutnya (Kruegar & Brazeal, 1994; Kourilsky & Walstad, 1988;
Walstad & Kourilsky, 1999) dalam Rasheed(2003) menyatakan Pendidikan
kewirausahaan yang berdasarkan pada teori pembelajaran yang solid dapat
menghasilkan wirausaha dengan melalui meningkatkan pengetahuan bisnis, dan
mengembangkan karakteristik-karakteristik wirausaha. Demikian pula, Sularto (2010)
dalam Wibowo (2011) menyatakan bahwa kewirausahaan itu bisa diajarkan lewat
sistem terstruktur, misalnya melalui institusi atau lembaga pendidikan.
5. 5
1.5. PENGERTIAN USAHA (ENTERPRISE)
Usaha (enterprise) dalam arti sempit didefinisikan sebagai usaha bisnis atau
kegiatan yang menghasilkan keuntungan. Dalam arti yang lebih luas usaha adalah ide
teridentifikasi yang diwujudkan menjadi suatu kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan secara memuaskan. Menurut Mason (2000) usaha (enterprise) meliputi
tindakan-tindakan yang mendorong seseorang untuk menjadi wirausaha dan
melengkapi mereka dengan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat bisnis
sukses. Dalam hal ini enterprise adalah tentang melihat peluang, menciptakan ide
baru dan memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk merubah ide menjadi
realitas pekerjaan. Entrepreneurship merupakan aktivitas yang mengarah pada
penciptaan dan pengelolaan organisasi baru yang disusun untuk mengejar keunikan,
kesempatan inovatif (Hindle dan Rushworth, 2000). Enterprise (usaha) tentang
budaya menciptakan sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu enterprise mendahului
entrepreneurship.
1.6. PENGERTIAN WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR)
Orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur (wirausahawa) adalah
Ricard Cantilon pada tahun 1725. Menurutnya wirausaha adalah mereka yang
menanggung risiko pembelian pada harga tertentu dan menjual dengan harga yang
tidak tentu. Berdasarkan pengertian tersebut wirausaha adalah pedagang. Kemudian
tahun 1803 ahli ekonomi Perancis bernama J.B. Say menyatakan bahwa wirausaha
mentransfer sumber-sumber dari lokasi dimana sumber-sumber secara relatif
berlimpah ke lokasi dengan sumber-sumber terbatas. Pengertian wirausaha terus
mengalami evolusi.
Peran wirausaha dapat dilihat menggunakan dua perspektif yaitu teori ekonomi
dan teori empiris. Dalam konteks teori ekonomi, wirausaha didefinisikan sebagai
orang yang menciptakan dan, mungkin mengatur dan mengoperasikan perusahaan
baru, apakah ada tindakan inovatif ataukah tidak. Sedangkan dalam teori empiris
wirausaha didefinisikan sebagai seseorang yang menciptakan usaha yang sebelumnya
tidak ada.
6. 6
Menurut Veciana (1980) wirausaha terutama berkaitan dengan memulai bisnis
baru atau mengelola usaha kecil, kadang-kadang inovasi dan kesuksesan sebagai
kriteria tambahan. Tahun 1912 Schumpeter menyatakan bahwa wirausaha tidak
selalu seorang manajer, tetapi juga orang yang memiliki keberanian dalam
mengambil risiko dan memperkenalkan produk-produk inovatif serta teknologi baru
ke dalam perekonomian. Sedangkan Ciputra dalam Nugroho(2010) menyatakan
bahwa seorang pelaku usaha disebut wirausaha jika bisnisnya atau produknya
inovatif, atau merupakan sesuatu yang unggul dan berbeda dengan yang lain; sesuatu
yang baru bagi lingkungannya serta dapat memasarkan keinovatifannya.
Zimmerer, Scarborough dan Wilson (2008) mendefinisikan wirausaha adalah
seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan menanggung risiko dan
ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya
yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Sunarya,
Sudaryono dan Saefullah menyimpulkan bahwa wirausaha adalah:
1. Orang yang memulai dan/atau mengoperasikan sebuah usaha atau bisnis.
2. Para individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan
baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.
3. Orang-orang yang berani mengambil risiko (risk taker) yang mampu
memberikan daya dorong bagi perubahan, inovasi, dan kemajuan.
4. Semua active owner-managers (founder and/or managers of small business)
Berdasarkan beberapa definisi wirausaha tersebut diatas, dapat disimpulkan
bahwa menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) berarti menciptakan bisnis baru
dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan memadukan perwatakan
pribadi, keuangan dan sumberdaya.
1.7. PENGERTIAN WIRAUSAHA INTERN (INTRAPRENEUR)
Menurut James M. Higgins dalam Pane (2009) seorang intrapreneur adalah
seorang pegawai perusahaan yang diberi wewenang untuk bertindak bagaikan
seorang wirausaha atas nama perusahaan. Perusahaan memberikan bantuan serta
7. 7
mendorong para intrapreneur untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-
ide mereka. Gordon Pinchot mengatakan, intrapreneur adalah orang yang memiliki
sifat entrepreneur. Kemudian Simon Fogg mengatakan bahwa salah satu kunci
keberhasilan seorang intrapreneur adalah memiliki daya tahan, tidak cengeng, dan
tidak gampang patah semangat. Disamping itu, yang tidak kalah penting , seorang
intrepreneur juga harus berani dan sudi mempertaruhkan karier demi mewujudkan
idenya.
Suasana perusahaan yang lebih leluasa, ceria, bebas terkendali, membuka
peluang bagi orang-orang kreatif mengembangkan talenta, kemampuan daya pikir
dan daya ciptanya. Mereka bisa mengembangkan secara bertanggung jawab apa yang
diinginkan dan dianggap baik serta mengarah pada hal-hal positif sehingga
menguntungkan bagi perusahaan.
1.8. JENIS-JENIS WIRAUSAHA
Sebelum memulai bisnis, kita perlu untuk mengidentifikasi jenis-jenis wirausahawan
yang dapat Anda pilih. Banyak jenis wirausahawan diperlukan untuk membantu
negara agar berkembang. Mari melihat kemungkinannya:
1. Wirausahawan mandiri
Individu yang melakukan sendiri seluruh pekerjaan dan mengambil semua
keuntungan. Jenis ini termasuk toko usaha keluarga, agen, ahli reparasi, akuntan,
hingga ahli fisika dan ahli hukum. Usaha ini dapat merupakan pekerjaan penuh waktu
karena tidak ada orang lain yang terlibat.
2. Wirausahawan oportunistik
Mereka yang memulai bisnis dan mengembangkannya secepat mungkin agar dapat
menggaji pegawai lain. Biasanya, pegawai tambahan ini perlu mempunyai keahlian
yang tidak dipunyai oleh pemilik.
3. Penemu (Inventor)
Mereka yang memiliki kemampuan inventif tertentu merancang produk yang lebih
baik kemudian menciptakan perusahaan untuk mengembangkan, memproduksi dan
menjual produk itu. Perusahaan teknologi tinggi sejenis ini merupakan trend baru.
4. Pengganda model (pattern multipliers)
8. 8
Mereka yang mencari ide yang telah dikembangkan orang lain agar dapat membuat
usahanya sendiri berdasarkan model itu. Operasi waralaba atau rantai toko (chain
store)
adalah salah satu bentuk pendekatan ini.
5. Pemanfaat ekonomi skala
Mereka yang memperoleh keuntungan dari volume penjualan yang besar dengan
menawarkan harga diskon dan beroperasi dengan biaya overhead sangat rendah.
6. Pengakusisi
Mereka yang mengambil alih bisnins yang didirikan orang lain dan menggunakan ide
mereka sendiri untuk membuatnya berhasil. Ini sering terjasi bila terdapat masalah
keuangan dalam usaha yang diakuisisi. Ide manajemen yang segar dapat
menyelamatkan bisnis.
7. Seniman jual beli
Mereka yang membeli perusahaan dengan maksud memperbaikinya agar dapat dijual
kembali untuk memperoleh keuntungan.
8. Spekulator
Mereka yang membeli komoditi dan menjualnya kembali untuk memperoleh
keuntungan. Real estate, barang seni, barang antik, dan hasil bumi adalah barang-
barang yang umumnya ditangani spekulator.
9. Wirausahawan internal (Intrapreneur)
Mereka yang menciptakan ide baru dan mengembangkannya menjadi proyek yang
sukses di dalam bisnis tempat mereka bekerja. Meskipun mereka tidak memperoleh
keuntungan maupun mananggung risiko keuangan pribadi dari bisnis mereka sendiri,
mereka perlu
menggunakan metode operasi yang sama seperti wirausahawan.
10. Pemegang waralaba
Seorang pemegang waralaba (franchisee) adalah individu yang memulai bisnis untuk
suatu produk terkenal dengan citra produk yang sudah mapan. Pemegang waralaba
9. 9
memiliki bisnisnya dan memikul tanggung jawab operasinya dengan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh franchisor.
11. Wirausahawan karena terpaksa
Seorang penganggur yang perlu mendirikan usaha sendiri untuk bertahan hidup,
seperti penyemir sepatu, pedagang skala mikro.
1.9. TIGA ELEMEN DASAR SIKAP KEWIRAUSAHAWAN
Definisi kewirausahaan memungkinkan kita merumuskan tiga elemen dasar yang
menjadi ciri khas sikap kewirausahaan. Ciri khas sikap kewirausahaan tersebut
adalah:
A. Kebebasan berpikir
Salah satu elemen pokok sikap kewirausahaan adalah kemampuan untuk berpikir
bebas. Hal ini berarti seseorang mampu berpikir mandiri tanpa terikat pada
kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Berpikir bebas juga
suatu kemampuan melihat lingkungan dengan pandangan terbuka dan menerima
gagasan-gagasan baru. Kebebasan berpikir erat kaitannya dengan berpikir kreatif dan
mencari peluang-peluang. Kebebasan berpikir adalah kemampuan ‘berpikir ke luar
batas’.
Dalam praktek, wujud kebebasan berpikir adalah seperti yang pernah dikatakan
oleh seorang wirausahawan: “Jika semua orang menuju satu arah, saya akan mencari
arah sebaliknya”. Orang dan organisasi yang berpikiran bebas tidak terkurung oleh
batas-batas yang diciptakan orang atau organisasi lain. Mereka selalu bertanya kepada
diri mereka sendiri: mengapa mereka melakukannya dengan cara itu dan mengapa
saya tidak melakukannya dengan cara lain?
B. Motivasi untuk berubah
Orang dan organisasi dengan sikap kewirausahaan memiliki modal keyakinan bahwa
mereka sendiri mampu mengubah ‘lingkungan’. Mereka percaya bahwa mereka dapat
menentukan sendiri arah ke mana mereka harus pergi. Pada umumnya, mereka
merasa bahwa mereka adalah mesin perubahan (internal locus of control).
10. 10
Keyakinan bahwa kehidupan (pekerjaan, organisasi) bisa ‘diciptakan’, akan
membuat seseorang atau suatu organisasi tidak menunggu sampai orang atau
organisasi lain memberitahu mereka apa yang harus mereka perbuat. Pilihan diambil
secara aktif dan tidak secara pasif. Mereka akan sengaja menetapkan tujuan-tujuan
mereka sendiri dan mampu menentukan pilihan untuk mencapai tujuan itu. Karena
sesorang yakin bahwa pilihannya benar, dia akan juga merasa bertanggungjawab
untuk mencapai sasaran itu dan bekerja keras untuk itu. Menurut pandangan kami,
persyaratan yang paling penting untuk mengubah perilaku pribadi adalah motivasi.
Jika seseorang memiliki motivasi untuk mengubah sikapnya, maka dia akan mampu
membuat perubahan ini. Untuk menyingkirkan hambatan-hambatan terhadap
perubahan, orang harus dilatih untuk menilai secara kritis perilaku dan sikapnya
sendiri:
Apa yang mereka ketahui tentang perilaku mereka sendiri (self-knowledge)
dan apa yang diketahui orang lain tentang mereka?
Nilai-nilai (pribadi) apakah yang mereka junjung dalam hidup mereka?
C. Tindakan
Elemen ketiga sikap kewirausahaan adalah tindakan. Meskipun sebenarnya tidak
perlu disebut, pada tahap inilah seringkali proses kewirausahaan berhenti. Tanpa
tindakan yang kongkrit kita tidak bisa berbicara tentang kewirausahaan. Oleh karena
itu kita anggap kemampuan mengambil tindakan dan mengimplementasikan
perubahan yang dikehendaki sebagai elemen dasar sikap kewirausahaan.
Berikut Tabel elemen-elemen sikap Kewirausahaan sebagai berikut:
Tabel 1
Elemen-elemen Sikap Kewirausahaan
KEBEBASAN BERPIKIR MOTIVASI UNTUK
BERUBAH
TINDAKAN
Melihat ke depan,
antisipatif
Waspada Tegas dalam mengambil
keputusan
Cepat melihat peluang Optimis Berani menanggung risiko
11. 11
Kreatif Bertekad untuk
menjadi agen
perubahan
Dorongan untuk mencapai
tujuan Luwes, fleksibel
Mandiri, tidak terikat Positif menghadapi
tantangan
Inisiatif
Ambisi
Terbuka terhadap
gagasan-gagasan baru
Ulet
Berenergi
Kemampuan meyakinkan
orang lain
Antusias
1.10. FAKTOR-FAKTOR PENENTU INTENSI KEWIRAUSAHAAN
Memulai usaha bisnis bukan suatu kejadian, tetapi suatu proses yang
membutuhkan beberapa tahun untuk berkembang dan terlaksana dengan baik.
Faktor-faktor penentu seseorang untuk mendirikan usaha adalah faktor kepribadian
(meliputi karakter dan latar belakang) dan faktor lingkungan.
Sifat-sifat wirausaha sangat bermanfaat bagi anda sebagai individu, dan dapat
pula membantu anda untuk menjadi orang berharga di keluarga anda, komunitas, di
tempat bekerja Anda dan masyarakat umum. Secara spesifik sifat wirausaha akan
memungkinkan anda mencapai banyak hal, dan anda akan menonjol di tengah orang
banyak karena sikap dan pendekatan sistematis anda dalam berbagai permasalahan.
Dengan menggunakan sifat-sifat wirausaha yang digunakan dalam berwirausaha
anda akan tahu apa yang akan anda lakukan dalam kondisi apapun yang anda hadapi.
Pendekatan seperti ini akan membuat anda ikhlas menghadapi segala tantangan hidup
karena umumnya anda akan mampu mengubah semua tantangan menjadi hasil yang
positif.
Pertanyaan dan latihan
1. Apa definisi kewirausahaan?
2. Mengapa semangat berwirausaha harus tetap di dorong?
12. 12
3. Apa keuntungan dan kerugian menjadi wirausaha?
4. Mengidentifikasi karakter wirausaha
Kisah Gambar Dinding
Kegemaran menggambar Adit sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku
sekolah dasar. Ketika menjadi muris kelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah
menjadi juara lomba menggambar. Kegemarannya itu lalu disalurkan pula dengan
mengirim gambar kepada Tino Sidin, tokoh legendaries yang mengasuh acara
“Gemar Menggambar’ di TVRI. Sayang, gambarnya tak pernah terpilih untuk
ditayangkan. Masuk kelas VI SD, ia rajin mengisi buku tulisnya dengan bernagai
gambar dan cerita. Ketimbang membeli mainan, ia lebih sering minta dibelikan kertas
HVS untuk menggambar. Ia juga rajin menyulap buku tulisnya menjadi majalah
dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama
tokoh dipelesetkan menjadi enam sekawan, mengacu pada jumlah kumpulan preman
cilik di sekolahnya. Ilustrasi di buku itu lantas disebarkan ke kawan sekelas. Saya
senang jika mereka terhibur oleh karya saya. Menginjak SMP, ia dipercaya mengelola
satu rubric khusus untuk majalah sekolah. Isinya tentang keadaan sekolah ketika itu.
Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA. Bahkan, dinding sekolah pun
dia gambari. “Saya murid pertama yang diperbolehkan menggambari dinding,”
katanya mengenang. Kariernya sebagai seorang animator diawali dengan menjadi
seorang komikus amatir saat itu. ‘Korban’ pertamanya adalah buku-buku pelajaran
kelas 3 SMA-nya. Di buku-buku inilah Adi membuat animasi strip komik. Ketika
akan melanjutkan kuliah pun, ia dengan tegas memilih, “Ingin kuliah di tempat yang
tidak ada matematikanya,” tandas anak kedua pasangan Sanarto Santoso dan Tri
Astuti ini.
Pilih punya pilih, akhirnya Adit menuntut ilmu di Advanced Diploma of
Interactive Multimedia-Kvb Institute of Tech, Sydney, Australia, untuk mempelajari
multimedia. Saat kuliah, tiga kali ia sempat mengikuti lomba. Yang sekali, ia sukses
menjadi juara pertama. Setiap liburan sekolah dihabiskan Adit dengan berlibur ke
Indonesia untuk ikut magang. Kali pertama, ia magang di sebuah percetakan sablon
13. 13
di Malang selama dua bulan. Pemilik percetakan yang melihat karyanya jauh di atas
kelasnya, mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di
kawasan Jakarta Selatan. Di sana, ia hanya mengamati pembuatan video dan teknik
mengedit.
Karier Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative designer & animator di
Trans TV pada 2000-2002. Sebagai best student di KvB Institute of Tech,
almamaternya, bisa saja ia melanjutkan hidup di negeri Kanguru itu. “Tapi saya tidak
betah hidup di Australia,” katanya.
Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja freelance selama satu tahun.
Karena keterampilan dan pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun.
Dari animator, sutradara, ataupun produser. Proyek pertama yang ditanganinya adalah
klip video Padi berjudul Bayangkanlah. Klip ini memenangkan “Best Video Clip of
The Month” Video Music Indonesia (2002) dan “People Choice Award” Video
Music Indonesia (2002). Sejak saat itu, tawaran demi tawaran mengalir padanya.
MERINTIS JALAN SEPI
Tawaran bekerja di bawah perusahaan orang lain tak membuat Adit tertarik.
Percaya diri pada kemampuannya, bersama tujuh kawan ia membuat perusahaan yang
bergerak di bidang jasa. Sayang, usaha ini gagal. “Kumpulan orang pintar tapi tak ada
naluri bisnis,” kata Adit menyimpulkan kegagalan saat itu.
Karena tahu bahwa hanya kepada dirinya sendirilah ia dapat bersandar, Adit
memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal pinjaman bank sebesar Rp 400 juta,
ia membangun lembaga kursus animasi. “Biar orang sekolah di Indonesia, tak harus
di luar negeri,” niatnnya sederhana. Kendati terdengar ambisius, sebenarnya Adit
telah melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang menyatakan
berminat bila ia membuat sebuah lembaga kursus animasi.
Tekad itu lalu diwujudkan dengan keikutsertaannya pada sebuah pameran
pendidikan di Semanggi Expo, Jakarta Selatan. Di sana, ia menemukan ada 41 oang
yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal bagi Adit untuk mendirikan
HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema. Pemilihan kata dalam bahasa
14. 14
Inggris oleh finalis Short Film Festival, Tokyo, Jepang, tahun 2004 ini dimaksudkan
agar ia dapat membuka franchise ke luar negeri.
Berdiri sejak lima tahun lalu, jalan yang dirintis lembaga pendidikan ini masih
sepi. Dari modal sebesar Rp 400 juta, kini Adit telah mampu meraup keuntungan
18% per tahun. Padahal, ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapatkan
keuntungan, malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai kini, sudah ada
sekitar 800-an siswa telah diluluskan. “Itu masih kurang karena kami hanya punya
satu kelas,” katanya. Satu kelas diisi 10 siswa. Ada 20 instruktur yang andal di
bidangnya.
Selain urusan mencari penghasilan, Adit masih menyempatkan diri
merealisasikan ide aneh lainnya. Ia sempat membentuk Kementrian Desain Republik
Indonesia (KDRI-www.kdri.web.id) yang bertujuan mengubah Indonesia dengan
caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Ia menjabat juru bicara
kementrian. Sedangkan posisi menteri diduduki Mr. Gembol (panggilan masa
kecilnya). Mr. Gembol juga merangkap sebagai kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu,
dalam sehari website KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Di sini, para
volunteer di mana pun bisa mengirimkan desain karya mereka.
HELLOMOTION
Ada yang menarik dari tekad Adit mendirikan lembaga pendidikan animasi
ini. Katanya, “Animasi kita masih kalah jauh dari Korea, Cina, dan India. Animasi di
Indonesia secara industri masih di kategori periklanan. Untuk industri layar lebar atau
TV masih banyak PR yang harus dikerjakan,” ungkap arek Malang kelahiran 4 Maret
1980 ini. Ia menilai, industri kreatif dan animasi sebetulnya bisa menjadi lahan subur
bila ditekuni dengan baik. Apalagi dasar pekerjaan ini adalah hobi. Bila sebagian
orang harus menanggalkan hobi, untuk bekerja dan menghasilkan uang, dalam hal ini,
justru hobilah yang akan menghasilkan uang. Pada 2004, di Indonesia memang belum
ada sekolah animasi. Industri inilah yang kemudian digarapnya. Ia yakin, dengan
mendirikan sekolah animasi, konten animasi lokal di televisi dalam negeri bisa
15. 15
bertambah dan industri animasi dapat lebih maju. Sehingga akan semakin banyak
warga negara yang meningkat kualitas hidup dan kesejahteraannya.
Kini, HelloMotion yang memiliki misi menggalakkan budaya motion picture
art mulai diperhitungkan di industri animasi Tanah Air.
Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Adit lebih banyak menggunakan pola
Buzz Marketing alias getok tular. Awalnya memang sempat jorjoran, baik lewat iklan
di media cetak, radio, maupun situs internet. Namun karena dirasa sudah cukup bagus
citranya, maka belakangan lebih menggunakan pola tersebut. Kini, peraih berbagai
penghargaan bergengsi ini tengah mengembangkan tim promosi dan pemasaran.
Salah satunya dengan membuat situs www.menteridesainindonesia.blogspot.com
yang ternyata cukup efektif untuk promosi.
Ia sendiri tidak perlu khawatir dengan persaingan di industri animasi. Karena
daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa sebulan di Hello School. Adit juga
tak letih menelurkan inovasi.
Tugas mahasiswa
1. Baca artikel “Kisah Gambar Dinding”, kemudian tulis karakter-karakter
wirausaha yang melekat pada Adit. Diskusikan didalam kelas dengan teman-
teman dan dosen anda
2. Anda harus mengunjungi beberapa wirausaha yang berdomisili di sekitar
wilayah anda, untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin wirausaha.
Tujuannya adalah melihat keragaman usaha yang terdapat di setiap tempat
dan menggambarkan profil wirausaha.