SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
1
PENGELOLAAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) PENDIDIKAN
ISLAM
OLEH
Ali Pirdaus
ABSTRAK :
Secara umum, makalah ini akan lebih banyak membincangkan
pendidikan Islam tentang kewirausahaan (Entrepreneurship) karena ini di
pandang perlu mengkaji secara mendalam agar pembaca dapat
memahami bahwa kewirausahaan telah diajarkan dan diterapkan oleh
Rasulullah serta tertuang dalam sumber ilmu yaitu al qur’an dan hadits
sebagai kitab suci umat Islam.
Fakta yang kita lihat bahwa pendidikan kewirausahaan
(entrepreneurship) di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian
yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan, masyarakat, maupun
pemerintah. Banyak praktisi pendidikan yang kurang memperhatikan
aspek-aspek penumbuhan mental, sikap, dan prilaku kewirausahaan
peserta didik, baik di sekolah kejuruan maupun professional sekalipun.
Orientasi mereka, pada umumnya, hanya pada upaya-upaya menyiapkan
tenaga kerja yang siap pakai. Sementara itu, dalam masyarakat sendiri
telah berkembang lama kultur feodal (priyayi) yang diwariskan oleh
penjajahan Belanda. Sebagian besar anggota masyarakat memiliki
persepsi dan harapan bahwa output dari lembaga pendidikan dapat
menjadi pekerja (karyawan, administrator atau pegawai) oleh karena
dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri)
adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh
masyarakat. Disamping itu Kewirausahaan bukan hanya sifat yang
dibawa sejak lahir sehingga bukan hal yang penting untuk dipelajari. Akan
tetapi, kewirausahaan juga merupakan disiplin ilmu yang perlu dipelajari.
Kemampuan seseorang dalam kewirausahaan dapat dimatangkan
melalui proses pendidikan.
Agar para sarjana tidak vakum setelah menyelesaikan studinya maka
pendidikan kewirausahaan mendapat perhatian serius dalam sistem
pendidikan sekarang, agar peserta didik dapat memahami dan
mengembangkan prinsip-prinsip kewirausahaan.
A. Pendahuluan
Latar belakang yang melandasi dari pemilihan topik makalah ini
adalah pentingnya kita mengkaji apa sudut pandang islam terhadap
pendidikan kewirausahan/ Entrepreneurship sebagaimana yang
dituangkan dalam sumber ajarannya yang utama yaitu qur’an dan hadits.
2
Karena diskripsi tentang hasil kajian terhadap pandangan islam
berkaitan dengan kewirausahaan/ Entrepreneurship masih jarang
ditemukan, maka pengambilan tentang topik ini masih layak dan penting
untuk dilaksanakan. Dan landasan pemikiran yang menjadi argumentasi
bagi pentingnya judul makalah ini adalah bahwa seseorang yang
menjalankan sebuah usaha harus mendasarinya dengan iman dan taqwa.
Kemandirian hidup dan kesuksesan yang telah dicapai dan proses
pencapaiannya yang membutuhkan pencurahan banyak jerih payah bila
tanpa disertai dengan iman dan taqwa, bisa menjauhkan seseorang dari
Tuhannya. Keberhasilan sekalipun bisa terlihat secara langsung misalnya
meningkatnya kesejahteraan dari sisi ekonomi, tanpa disertai peningkatan
keimanan dan ketaqwaan, semua menjadi kurang berarti bagi hidupnya.
Karena manusia dalam hidup tetap sebagai khalifah Allah dan hambaNya
yang bertugas memakmurkan bumi dan mensejahterakannya. Karena itu
kewirausahaan/Entrepreneurship yang dijiwai dengan nilai-nilai islam dan
menjadi roh atau spirit semua usaha menuju keberhasilan tersebut, jatuh-
bangunnya akan tetap dicatat sebagai bentuk penghambaan kepada
Allah dan pelaksanaan tugas sebagai khalifahNya di bumi.
Dari uraian di atas maka jelaslah pentinganya: Pengkajian kembali
tema pendidikan Islam tentang kewirausahaan/ Entrepreneurship pada
masa sekarang ini, agar bisa menjalani hidup ini bahagia, beriman dan
bertaqwa serta berakhlak karimah.
Adapun rumusan pembahasan pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Kewirausahaan/Entrepreneurship
2. Analisis Terhadap ayat Al Qur'an dan Hadits Tentang Kewirausahaan
3. Sejarah dan Konsep Kewirausahaan dalam Islam
4. Membumikan Pendidikan Islam Berwawasan Kewirausahaan
3
B. Pembahasan
1. Pengertian Kewirausahaan/ Entrepreneurship
Wirausaha yang berasal dari kata wira yang berarti mulia, luhur,
unggul, gagah berani, utama, teladan, dan pemuka; dan usaha yang
berarti kegiatan dengan mengerahkan segenap tenaga dan pikiran,
pekerjaan, daya upaya, ikhtiar, dan kerajinan bekerja. Oleh LY Wiranaga
wirausahawan diasumsikan sebagai sosok manusia utama, manusia
unggul, dan manusia mulia karena hidupnya begitu berarti bagi dirinya
maupun orang lain.1
Kata entrepreneur merupakan kata pinjaman dari bahasa prancis.
Dalam bahasa prancis entreprendre, kata kerja yang berarti memiliki
makna untuk melakukan. Kata tersebut merupakan gabungan dari kata
entre (kata latin) yang berarti antara, dan prendre (kata latin) yang berarti
untuk mengambil kata Entreprendre dapat diartikan sebagai orang yang
berani mengambil resiko dengan kesulitan yang berat dan memulai
dengan sesuatu yang baru.2
Ricard Cantilon pada tahun 1730, kamus the Oxrord French
Dictionary Mengartikan Entrepreneur sebagai to undertake (menjalankan,
melakukan, berusaha) to set abouth (memulai, menentukan) to begin
(melalui) dan to attempt (mencoba, berusaha)3 istilah ini juga
diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu between taker atau go
between.
Dalam bahasa Indonesia selama ini kata Entrepreneur
diterjemahkan sebagai wirausaha, pelakunya adalah wirausahawan.
Menurut Abdullah Gymnastiar yang terkenal dengan Aa Gym seorang
muballig dan juga pengusaha sukses menjelaskan bahwa Entrepreneur
1 http://wirausahanet.tripod.com/. Download hari sabtu, 25 November 2017
2 Barnawi & M. Arifin, School Preneurship,(Jakarta: Ar-Ruzz Media,2012)hlm, 25
3 Baso, Ahmad, Entrepreneur Organik: Rahasia Sukses KH Fuad Afandi Bersama Pesantren
dan Terakat Sayuriahnya (Bandung: Nuansa Citra, 2009) hal. 92
4
adalah kemampuan kita untuk meng-create atau menciptakan manfaat
dari apapun yang ada didalam diri kita dan lingkungan kita.4
Dari beberapa definisi diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian
Entrepreneur memiliki 3 kata kunci yaitu orang yang dapat melihat
peluang, menentukan langkah kegiatan dan berani menganggung resiko
dalam mencapai suatu kemanfaatan.
Dalam lampiran keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
1) Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan kewirausahaan.
2) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
John J. Kao mendefinisikan berkewirausahaan adalah usaha untuk
menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen
pengambilan risiko yang tepat, dan melalui ketrampilan komunikasi dan
manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku
atau sumberdaya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya
terlaksana dengan baik.5
Menurut Robert D. Hisrich, berkewirausahaan adalah proses
dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh
individu yang berani mengambil risiko utama dengan syarat-syarat
kewajaran, waktu dan atau komitmen karier atau penyediaan nilai untuk
berbagai barang dan jasa.Produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin
baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa
4 Sudarajat, dkk, Kewirausahaan Santri Bimbingn Santri Mandiri, (Jakarta : PT Citra Yudha,
tanpa tahun) hal. 6
5 Basrowi.Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. (Bogor: Ghalia Indonesia,2011), hlm 1
5
oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan
keterampilan dan sumber-sumber daya.6
Secara umum arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang
diri atau berkelompok.
Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat
memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal biasa karena
memegang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin
besar risiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang
keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang
melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan.
Inilah yang disebut dengan jiwa wirausaha.
Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan
dan mengelola usaha secara profesional. Hendaknya minat tersebut
diikuti dengan perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya,
dalam hal memilih atau menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan
sesuai dengan prospek dan kemampuan pengusaha.
Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan berbagai
pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan pengalaman
sebelumnya. Jika belum memiliki pengalaman sebelumnya, seseorang
dapat menimba pengalaman dari orang lain. Pertimbangan lainnya adalah
seberapa lama jangka waktu perolehan keuntungan yang diharapkan.
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan
6 Buchari Alma, Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum,(bandung: Alfabeta, 2013), hlm
23
6
adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang
berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu, zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu
proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan
dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas.Artinya, untuk
menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator yang
tinggi.Seseorang yang memiliki kreatifitas dan jiwa inovator tentu berfikir
untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari
sebelumnya.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan
kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya
kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreatifitas dan inovasi
tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat
banyak.7
Dari pengertian entrepreneurship yang dinyatakan beberapa tokoh
diatas entrepreneurship juga memiliki beberapa pengertian yang meliputi:
a) Entrepreneurship adalah suatu proses yang dinamis dari visi,
perubahan, dan kreasi. Entrepreneurship memerlukan sebuah
pengaplikasian dari energy dan pengorbanan untuk kreasi dan
peneran dari ide-ide baru dan solusi yang kreatif. Hal yang
penting termasuk kemauan untuk mengambil resiko.
b) Entrepreneurship didefinisikan sebagai kreasi sebuah organisasi
ekonomi yang inovatif dengan tujuan untuk memperoleh atau
mengembangkan dalam kondisi yang beresiko dan tidak menentu
7 Kasmir,Kewirausahaan.(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), hlm 16-18
7
c) Entrepreneurship adalah proses yang dinamis dalam mencipakan
kekayaan. Kekayaan ini diciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko, mengorbankan waktu, dan berkomitmen untuk
menyediakan produk atau servis yang bernilai. Produk atau servis
tersebut tidak harus baru atau unik tetapi harus bernilai
d) Mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses dimana seorang
individu atau kelompok individu menggunakan usaha yang
terorganisasi untuk memperoleh peluang untuk menciptakan nilai
dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui
inovasi dan keunikan, bagaimana sumber daya yang dimiliki.
Dari beberapa pengertian diatas, entrepreneurship merupakan
proses mendayagunakan seluruh kemampuan untuk menciptakan atau
memodifikasi sumber-sumber yang ada sehingga bermanfaaat kehidupan
masyarakat.
2. Analisis Terhadap Ayat Al-Qur’an dan Hadits Tentang Kewirausahaan
a. Ayat Kewirausahaan
Al-Qur’an Surah .Al-Qashash: 77 yang berbunyi :
َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫ار‬ ‫ه‬‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ك‬َ‫آَت‬ ‫ا‬َ‫يم‬ِ‫ف‬ ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫اب‬َ‫و‬ۖ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ ُّ‫الد‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫يب‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ۖ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ ِ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬َ‫و‬
َ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬َ‫ك‬ْ‫َي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬‫اَّلل‬ِۖ‫ض‬ْ‫ر‬َْ‫اْل‬ ِ‫ِف‬ َ‫اد‬َ‫س‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫غ‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬َۖ‫ين‬ِ‫د‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ب‬ُِ‫ُي‬ َ‫َل‬ َ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬
Artinya:Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.
1) Makna Mufradhaat Surat Al-Qashash Ayat 77
a. ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫االخ‬ َ‫َار‬‫د‬‫,ال‬ dalam tafsir Al-Maraghi dikatakan bahwa ad-daaral aakhirah dalam
ayat ini diartikan sebagai ‫هللا‬ َ‫اب‬ َ‫و‬َ‫ث‬ yakni pahala dari Allah dengan
menafkahkan harta dengan mengharap ridha-Nya dengan sebaik-baik
tasharrufdalam jual beli dan berusaha.8 Sedangkan dalam tafsir Al-Qaasimi,
dikatakan bahwa ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫االخ‬ َ‫ار‬َ‫د‬‫ال‬dalam ayat ini diartikan sebagai pekerjaan yang
8Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Tafsiirul Maraghi: Juz 20 (Darul Ulum, 1946), h.92.
8
bernilai kebaikan dari pekerjaan yang wajib dan sunah yang menjadi
tambahan pahala di akhirat kelak.9Kemudian berdasarkan tafsir Al-Jalalain
disebutkan bahwa daarul akhirah bermakna menafkahkan harta di jalan
ketaatan kepada Allah.10
b. ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬, dalam tafsir Al-Mishbah diambil dari kata َ‫ب‬َ‫ص‬َ‫ن‬yang berarti menegakkan
sesuatu sehingga nyata dan mantap. Kata nashib adalah bagian tertentu
yang telah ditegakkan sehingga menjadi nyata dan jelas bahwa bagian itu
adalah hak dan miliknya dan itu tidak dapat dielakkan. Sementara para
ulama berpendapat bahwa nashib manusia dari harta kekayaan di dunia ini
hanyalah “apa yang dimakan dan habis termakan, apa yang dimakan dan
habis termakan, apa yang dipakai dan punah tidak dapat dipakai lagi serta
apa yang di sedekahkan kepada orang lain dan yang akan diterima
ganjarannya di akhirat nanti.” Pendapat yang lebih baik adalah yang
memahaminya dalam arti segala yang dihalalkan Allah. Harta yang diperoleh
manusia secara halal dapat digunakannya secara baik dan benar
sebagaimana digariskan Allah. Dia hanya berkewajiban mengeluarkan
bagian yang ditentukan dalam bentuk zakat yang wajib, selebihnya adalah
halal untuk dinikmatinya, kecuali kalau ia ingin bersedekah.11
c. ْ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬, dalam tafsir Al-Mishbah terambil dari kata ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬yang berarti baik. Kata
yang digunakan dalam kalimat ini merupakan bentuk perintah yang
membutuhkan objek. Namun objeknya dalam ayat ini tidak disebutkan,
sehingga ia mencakup segala sesuatu yang dapat disentuh oleh kebaikan,
bermula terhadap lingkungan, binatang, manusia, baik orang lain maupun
diri sendiri, kemudian dapat pula berbuat baik terhadap harta, benda dan lain
sebagainnya.12 Dalam tafsir Al-Jalalain, kata ahsin tersebut, diartikan
sebagai perintah untuk berbuat baik dengan jalan bersedekah.13 Sedangkan
dalam tafsir Ath-Thabari kata ahsin diartikan sebagai perintah berbuat baik
kepada orang lain di dunia dengan menginfakkan harta yang telah diberikan
Allah dengan berbagai macam cara.14
d. ‫,كما‬ Quraish Shihab mengartikan secara khusus kata kamaa dalam kitab
tafsirnya, beliau menjelaskan bahwa kata kamaa dalam ayat ini dipahami
oleh para ulama dalam arti sebagaimana. Ada juga ulama yang enggan
memahaminya demikian, karena betapapun besarnya upaya manusia
berbuat baik, pasti dia tidak dapat melakukannya “sebagaimana” yang
dilakukan Allah. Atas dasar itu banyak ulama memahami kata kamaa dalam
9 Muhammad Jamaluddin Al-Qaasimi, Tafsiirul Qaasimi: Juz 13 (Daarul Fikr: Beirut, 1914),
h.28.
10 Jalaaluddin Muhammad Bin Ahmad al-Mahalliy & Jalaaluddin Abdur Rahman Bin Abi Bakr
as-Suyuthiy, Tafsiirul Qur’an al-Adzhiim Lil Imaamainil Jaliilaini (Bndung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), h.412.
11M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Vol. 10 (Jakarta : Lentera Hati, 2002), h.406-407.
12Ibid., hlm.407.
13Jalaaluddin Muhammad Bin Ahmad al-Mahalliy & Jalaaluddin Abdur Rahman Bin Abi Bakr as-
Suyuthiy, Loc.cit.
14Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari (Jakarta : Pustaka Azzam,
2009), hlm.359.
9
arti ”disebabkan karena”, yakni karena Allah telah melimpahkan aneka
karunia, maka seharusnya manusia pun melkukan ihsan dan upaya
perbaikan sesuai kemampuannya.15
e. ‫,الفساد‬ merupakan bentuk masdar dari kata kerja َ‫د‬َ‫س‬َ‫ف‬–ُ‫د‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ yang berarti rusak,
binasa, atau busuk.16 Diungkapkan pula dalam buku Tafsir Ayat Ekonomi
oleh Prof. Dr, M. Amin Suma, bahwa Fasad bisa berarti batal, tidak sah,
senang-senang, main-main. Dalam konteks usaha ekonomi, beliau
menjelaskan bahwa al-fasad berarti pengambilan harta (uang) secara dzalim
atau perampasan tanpa hak.17
Pada hakikatnya penafsiran mengenai Q.S Al-Qashash ayat 77 ini
masih ada kaitannya dengan penefsiran ayat sebelumnya yakni Q.S Al-
Qashash ayat 76 yang mengungkapkan kisah tentang Qarun yang dilimpahi
kekayaan oleh Allah SWT namun kekayaannya tidak digunakan untuk jalan
yang benar, tidak juga untuk dinafkahkan di jalan Allah dan justru ia gunakan
sebagai alat yang fasad artinya digunakan untuk cara yang salah yakni
menyobongkan dirinya atas kekayaan yang berlimpah sebagai alat
kesombongan dan menjadikannya dzalim terhadap masyarakat bani Israil.
Atas tindakan Qarun tersebut maka turunlah ayat yang memberi
nasihat bahwa sesungguhnya memiliki banyak harta bukanlah
kecenderungan yang buruk, yang terpenting adalah bagaimana kita harus
melihat di jalan mana kekayaan akan harta benda yang kita miliki digunakan.
Jika ia digunakan untuk mencari kebahagiaan akhirat, maka apakah yang
lebih baik daripada itu? Jika ia digunakan sebagai sarana kesombongan,
kelalaian, kezaliman, penindasan dan hawa nafsu, maka apa yang bisa lebih
buruk daripada itu?
Ini adalah logika yang sama seperti yang diingatkan oleh Amirul
Mu’minin Ali bin Abi Thalib dalam ucapannya yang termasyhur tentang
dunia. Beliau mengatakan “....Jika seseorang melihat dan melewati dunia,
maka ia akan memberikan penglihatan, tetapi jika ia menetapkan matanya
kepada dunia, maka dunia akan membutakannya.” Dan Qarun adalah orang
yang semestinya memiliki kemampuan untuk melaksanakan banyak urusan
sosial yang baik dengan harta bendanya yang melimpah itu, jika ia tidak
terbunuh oleh hawa nafsunya yang menyebabkan ia buta akan dunia.18
Nasihat selanjutnya dalam ayat ini adalah untuk tidak melalaikan bagian
dari kehidupan di dunia, untuk selalu berusaha tidak bermalas-malasan
hanya menggantungkan diri kepada kelamahan diri, pasrah dengan keadaan
ia di dunia, akan tetapi sebagaimana yang dikatakan oleh sayyidina Ali ra.
15M. Quraish Shihab, Loc.cit.
16Mahmud Yunus, Qaamus ‘Arabiyun – Andunisiy (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), hlm.216.
17M. Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi (Jakarta: Amzah, 2013), hlm.63.
18Allamah Kamal Faqih Imani, Tafsir Nurul Qur’an (Al-Huda: Isfahan-Iran, 2008), hlm.403.
10
dalam Ma’aniyul Akhbar: “Janganlah melupakan kesehatan, kekuatan,
kesempatan, masa muda serta kegembiraanmu, dan dengan kelima
anugerah ini, carilah akhirat” artinya masih berkaitan dengan perkataan
beliau sebelumnya yakni mencari kebutuhan dunia untuk tujuan akhirat
dengan kesehatan, kekuatan, kesempatan, masa muda, dan kegembiraan
tersebut.19
Nasihat selanjutnya yang terkandung dalam ayat ini adalah
bahwasannya Allah SWT adalah pelimpah rizki, pemurah, pengasih dan
penyayang kepada seluruh manusia. Setiap manusia diberikan rizki setiap
harinya, diberikan jalan-jalan kemudahan untuk dilaluinya di dunia dalam
mencari kebutuhannya, betapakah tidak kita berkeinginan untuk membalas
kebaikannya dengan menumbuhkan rasa yang sama (pemurah, pengasih,
pemberi rizki) terhadap sesama umat manusia yang membutuhkan?
Implikasi dari berbagai macam anugerah Allah yang Ia berikan kepada
kita, pada hakikatnya bukanlah milik kita. Kita sebagai hambanya hanyalah
perantara Allah dalam memberikan anugerah tersebut kepada orang lain
yang juga membutuhkannya. Allah telah menganugerahkan kenikmatan
tersebut kepada kita agar Allah dapat mengelola hambanya melalui tangan
kita.20
Wujud dalam pengelolaan harta sebagai anugerah dari Allah SWT
kepada kita adalah dengan salah satunya mencurahkan tenaga kita untuk
membuka suatu usaha. Usaha tersebut nantinya akan memiliki dampak
multiflier yakni perkembangan dari segi pertumbuhan ekonomi dari mikro
menuju makro. Artinya dengan usaha tersebut pada awalnya adalah
pembangunan ekonomi secaar mikro terlebih dahulu, pembangunan itu
salah satunya adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang gunanya selain
mengelola keuangan secara sehat, juga dapat menarik masyarakat untuk
bekerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran secara makro.
Selain itu suatu usaha tersebut akan memperoleh keuntungan, dan dari
keuntungan tersebut maka pengusaha diwajibkan untuk membayar zakatnya
jika telah cukup nishab dan pajaknya kepada negara. Dengan membayar
zakat dan pajak, zakat tersbut akan disalurkan kepada masyarakt yang
membutuhkandan pajak untuk membangun fasilitas negara. Dengan
banyaknya usaha yang tumbuh maka akan semakin banyak pula
pemerataan pendapatan masyarakat dan pembangunan perekonomian dan
fasilitas negara akan menjadi lebih baik.
Al-Qur’an Surah Al-jum’ah : 9-11
19Ibid., hlm.404.
20Ibid., hlm.405.
11
‫يﺎ‬َ‫أ‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬‫ﱡ‬‫ي‬‫ا‬َ‫ﻦ‬‫ِي‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ل‬‫آ‬‫ُﻮ‬‫ﻨ‬َ‫ﻣ‬‫ذا‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ُﻮ‬‫ن‬َ‫ي‬ِ‫د‬‫ﱠﻼ‬‫ﺼ‬‫ِﻠ‬‫ل‬ِ‫ة‬ْ‫ﻮ‬َ‫ي‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻌ‬ْ‫س‬‫َﺎ‬‫ف‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻌ‬ُ‫ﻤ‬ُ‫ﺠ‬ْ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫لﻰ‬ِ‫ذ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ﻛ‬‫ا‬ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫و‬َ‫ﻊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺒ‬ْ‫ل‬‫ذ‬ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬ِ‫ل‬
ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬َ‫ل‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫خ‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫ُﻮ‬‫ﻤ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻨ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ن‬(9)ِ‫ﺈ‬َ‫ف‬‫ذا‬ِ‫ﺖ‬َ‫ﻴ‬ِ‫ﻀ‬ُ‫ﻗ‬‫ا‬‫ﱠﻼ‬‫ﺼ‬‫ل‬ُ‫ة‬ُ‫ﺮ‬ِ‫ﺸ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ن‬‫َﺎ‬‫ف‬‫وا‬‫ِﻲ‬‫ف‬‫ا‬َ‫ﺄ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬‫ُﻮ‬‫ﻐ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﺑ‬‫ا‬ِ‫ﻞ‬ْ‫ﻀ‬َ‫ف‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬
‫ا‬ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬ْ‫ذ‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ﺮ‬ُ‫ﻛ‬‫ا‬ ‫وا‬‫ِﻴﺮ‬‫ﺜ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬ً‫ا‬‫ُﻮ‬‫ﺤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ف‬ُ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ل‬َ‫ن‬(10)‫ا‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ‫ذا‬ِ‫إ‬ َ‫و‬‫ِﺠﺎ‬‫ﺗ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫ر‬‫ْﻮ‬‫ﻬ‬َ‫ل‬‫ا‬ ً‫ا‬‫ﱡﻮ‬‫ﻀ‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ْﻬﺎ‬‫ﻴ‬َ‫ل‬َ‫و‬‫ُﻮ‬‫ﻛ‬َ‫ﺮ‬َ‫ﺗ‬َ‫ك‬
َ‫ﺪ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﻣﺎ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ﻗ‬ ً‫ﺎ‬‫ِﻤ‬‫ﺋ‬‫ﻗﺎ‬‫ا‬َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫خ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬‫ا‬ْ‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬ِ‫ﻮ‬َ‫و‬َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬‫ا‬‫ﱢﺠﺎ‬‫ﺘ‬‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫خ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬‫ا‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫ل‬ِ‫از‬َ‫ﻦ‬‫ِﻴ‬‫ﻗ‬(11)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ketika ketika ada panggilan adzan
pada hari Jumat, cepat-cepatlah mengingat Allah dan tinggalkanlah
penjualan, demikian itu adalah lebih baik bagi kamu sekalian jika
kamu sekaliam mengetahui (9) Jika Sholat telah selesai
dilaksanakan, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia
Allah, dan banyak-banyaklah ingat kepadaNya, supaya kamu kamu
sekalian menjadi orang yang beruntung (10) dan jika mereka melihat
barang dagangan atau permainan mereka bubar untuk menuju
kepadanya,dan mereka meninggalkan kamu (muhammad) berdiri
sedang berkhotbah,katakanlah: apa yang ada di sisi Allah lebih baik
dari hiburan dan perdagangan dan sebaik-baik pemberi rizki (11)
Kosa Kata:
‫ي‬ِ‫ود‬ُ‫ن‬ِ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬ِ‫ل‬‫ل‬ :Dipanggil untuk sholat pada pada panggilan adzan yang
kedua di hari jum’at , yaitu yang dilakukan di depan Nabi, saw,
saat ia duduk di mimbar sebelum khotbah.
ِ‫ة‬َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ : hari jum’at, Pernyataan Jumat karena di hari itu menyerukan
berkupulnya orang-orang, berasal dari asal kata ‫اجتمع‬ yang
berarti berkumpul.
Tafsir ayat :
Hai orang-orang yang beriman, ketika ada panggilan adzan pada
hari Jumat, cepat-cepatlah mengingat Allah, dan tinggalkanlah dari jual-
beli, demikian itu lebih baik untuk kamu sekalian jika kamu sekalia
mengetahui. Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
jika dikumandangkan adzan untuk salat Jumat pada adzan yang kedua
setelah Khatib duduk di podium, Karena adzan itulah yang ada pada saat
Rasulullah saw, adapun adzan pertama merupakan tambahan pada masa
Usman bin affan ra. di hadapan para sahabat ketika kota Madinah
menjadi luas, dan dikumandang kan dari atas Zaura’ (rumah teratas di
kota Madinah yang paling dekat dengan masjid) dan dinamai dengan
adzan Ketiga karena ditambahkan dengan adzan dan iqomah
sebelumnya, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi s.a.w. Maka cepat-
cepatlah pergi untuk mengingat Allah (dzikrillah) yang dimaksud adalah
12
khotbah dan shalat Jumat di masjid-masjid Jami’, setelah mempersiapkan
untuk itu , yaitu mempersiapkan diri untuk sholat dengan wudhu dan baju
baru yang baik atau putih bersih dan sejenisnya, dan tinggalkanlah jual-
beli serta kegiatan lain dari transaksi ijaroh atau persewaan, Perusahaan
dan sejenisnya, dan usaha untuk mengingat Allah S.W.T itu dan
meninggal kan jual-beli adalah lebih baik daripada melakukan penjualan
dan meninggalkan usaha tersebut, jual-beli dikhususkan dalam
menyebutkan, karena yang paling penting dan aktual di saat itu dalam
usaha mencari penghidupan, dan ini isyarat untuk meninggalkan semua
jenis perdagangan di saat adzan.
Kemudian Allah S.W.T. mengizinkan untuk bekerja dan berusaha
mencari rizki dunia selesei melaksanakan sholat, sebagaimana
firmannya: “Jika selesai melaksanakan solat jum’at maka bertebaranlah di
muka bumi dan mencari rizki, dan ingatlah Allah sebanyak -banyaknya,
supaya kamu beruntung” yaitu jika Anda telah melakukan sholat
diperbolehkan untuk bertebaran dan membubarkan dalam perdagangan
di muka bumi, dan bertindak untuk apa yang Anda butuhkan dari urusan
kehidupan kamu sekalian, dan ‫االبتغاء‬ artinya: setiap usaha mencari
karunia Allah, yaitu rizki yang dikaruniakan oleh Allah S.W.T. atas
hambaNya dari berbagai keuntungan dalam transaksi dan semua usaha,
dan janganlah lupa bahwa dalam perjalanan pekerjaan jual-beli kamu
sekalian maka hendaknya selalu ingat kepada Allah S.W.T., dengan
berterima kasih padaNya karena telah membimbingnya kepada sesuatu
yang baik dalam urusan duniawi dan ukhrowi, dan membaca adzkar
seperti hamdalah, tasbih, takbir, istighfar dan lain sebagainya sehingga
dapat beruntung dalam bidang dunia dan akherat. Hal ini menunjukkan
bahwa pekerjaan seorang mukmin selalu disertai dengan mengingat Allah
SWT dan merasa dalam pengawasanNya, agar tidak dikuasai oleh
cintanya kepada dunia, dan merasa dalam kendali Allah SWT. Akan
membawa kepada kemenangan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
‘Arak bin Malik ra jika dia selesai sholat Jumat, dia pergi dan berdiri di
pintu masjid,dan berkata: Ya Allah, aku menjawab undanganMu, dan
saya telah menunaikan sholat yang Engkau fardlukan, dan saya pergi
13
bertebaran sebagaimana yang Engkau perintahkan kapadaku, maka
berilah rizki dari yang Engkau karuniakan, dan Engkau sebaik-baik
Pemberi rizki. (Diriwayatkan oleh Ibnu AbiHatim).21
Sebab turunnya ayat :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Jabir mengatakan: mereka bila
melaksanakan pernikahan memainkan gendang dan seruling, dan
meninggalkan Nabi saw. berdiri di podium ,mereka berpaling kepadanya .
Dan diriwayatkan Ibn al-Mundzir dari jabir bahwa ayat ini turun karen dua
hal secara bersama-sama:yaitu kisah pernikahan, dan kedatangan kafilah
di satu waktu . Para ahli tafsir mengatakan: Orang-orang di Madinah
tertimpa suatu yang membahaykan yaitu kelaparan dan tingginya harga,
di saat itulah datang Dakhiyah al-lKalbi dalam barang dagangan dari
syam , dan memukul gendang untuk mmemberi tahu kedatangan nya,
saat itu Rasulullah, saw sedang memberikan khotbah pada hari Jumat,
maka pergilah orang-orang kepadanya ,dan tidak ada yang tersisa di
Masjid kecuali hanya dua belas orang dari laki-laki, termasuk Abu Bakar,
Umar, maka turunlah ayat ini.Kemudian Nabi saw. mengatakan : dan
demi Dzat yang jiwa muhammad di tanganNya, kalaulah kamu sekalian
semua mengikutinya sehingga tidak tersisa satu orangpun, sungguh akan
menumpahkan lembah ini dengan api pada kamu sekalian.22
Keterkatan ayat ini dengan ayat sebalumnya, Setelah Allah S.W.T.
menjelaskan bahwa orang Yahudi melarikan diri dari kematian karena
cinta dengan kehidupan dunia ini dan kenikmatannya, Allah S.W.T. ingin
mendidik orang-orang mukmin dan menuntun mereka untuk bekerja di
dunia dengan sesuatu yang juga bermanfaat di akhirat, yaitu kehadiran
untuk sholat Jum’at, karena dunia adalah kesenangan yang fana, dan
Allah S.W.T. berfirman :dan akhirat adalah lebih baik dan kekal [Q.S.al-
a’la:17]. Kemudian Allah S.W.T. mengecam untuk meninggalkan Nabi
saw. di mimbar khotbah, berlarian untuk bersenang-senang atau untuk
21 Abu al-fida’ ismail ibnu umar Ibnu Katsir al-qurasyi ad-dimasyqi, Tafsir al-qur’an al-‘adzim
,(Riyadl :Daaru Thoyyibah , 1997M/1417) Juz 8 ,hal. 123.
22 Syihabuddin mahmud ibnu abdillah al-khusaini al-alusi, Rukhul ma’ani fi tafsiri al-qur’an al-
‘adzim wa as-sabu’ al-matsani ,( Bairut Libanon:Daaru al-kutub al’ilmiyyah, 1995M/1415) Juz
14 ,hal. 299.
14
berdagang, beberapa dari mereka bubar ketika mereka mendengar
gendang dan ingin melihatnya, dan beberapa dari mereka pergi menuju
dagangan karena sebuah kebutuhan dan imgin mengambil manfaat.
Kemudian Allah S.W.T. mengizinkan untuk mencari pekerjaan di dunia
dan keuntungan setelah shalat Jumat, Ia menyatakan: Jangan lupa
bagianmu dari dunia [Q.S. Al-qashash:77].
Tentang keterkaitan ayat ini dengan kewirausahaan bahwa ayat ini
menganjurkan seorang muslim tidak boleh bermalas-malasan dalam
mencari rizki untuk memenuhui kabutuhan hidupnya, karena perintah
agar selesei sholat bertebaran di muka bumi mencari rizki yang
diungkapkan dalam bentuk “ amr ” atau perintah, mengandung arti
segera, sebagaimana hal itu dibahas luas dalam ilmu ushul fiqh . kecuali
memang waktu untuk istirahat , dan waktu istirahat dipakai sekalian untuk
sholat . maka selesei sholat memang beristirahat dan memulihkan tenaga
untuk agar bersemamgat dalam bekerja di waktu berikutnya.
b. Hadits Tentang Kewirausahaan
‫في‬ ‫كن‬ : ‫فقال‬ ‫بمنكبي‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫أخذ‬ : ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫عمر‬ ‫ابن‬ ‫عن‬
‫عابر‬ ‫أو‬ ‫غريب‬ ‫كأنك‬ ‫الدنيا‬‫تنتظر‬ ‫فال‬ ‫أمسيت‬ ‫إذا‬ : ‫يقول‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫عمر‬ ‫ابن‬ ‫كان‬ ‫و‬ ، ‫سبيل‬
‫لموتك‬ ‫حياتك‬ ‫من‬ ‫و‬ ‫لمرضك‬ ‫صحتك‬ ‫من‬ ‫خذ‬ ‫و‬ ، ‫المساء‬ ‫تنتظر‬ ‫فال‬ ‫أصبحت‬ ‫إذا‬ ‫و‬ ، ‫الصباح‬
( ‫الﺑخﺎري‬ ‫رواه‬ )
Artinya : dari Ibnu Umar ra mengatakan: Rasulullah saw Mengambil pundak
saya dan mengatakan: Jadilah di dunia seperti orang asing atau
musafir, dan Ibnu Umar ra mengatakan: Jika anda pada waktu sore
jangan menunggu pagi hari , dan jika Anda pada pagi hari jangan
menunggu waktu sore , dan gunakanlah waktu sehatAnda sebelum
waktu sakit Anda dan gunakan waktu hidup Anda untuk kematianmu
(hadits riwayat imam Bukhari).23
‫ﻋﻦ‬‫أ‬‫سﻌﻴﺪ‬ ‫ﺑﻲ‬‫ا‬‫لﺨﺪ‬‫ر‬ ‫ري‬‫ﺿﻲ‬‫ا‬‫ﻗﺎ‬ ‫ﻋﻨﻪ‬ ‫هللا‬‫د‬ : ‫ل‬‫خﻞ‬‫ر‬‫سﻮ‬‫ا‬ ‫ل‬‫صﻠﻰ‬ ‫هللا‬‫ا‬‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫هللا‬‫و‬‫سﻠﻢ‬‫ذات‬‫يﻮ‬‫ا‬ ‫م‬‫لﻤﺴﺠﺪ‬،‫فﺈ‬‫ذا‬‫ﻫﻮ‬
‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﺮﺟﻞ‬‫ا‬‫ﻷنﺼﺎ‬‫ر‬‫يﻘﺎ‬‫ل‬‫لﻪ‬‫أ‬‫ﺑﻮ‬‫أ‬‫فﻴﻪ‬ ‫ﺟﺎلﺴﺎ‬ ‫ﻣﺎﻣﺔ‬،‫فﻘﺎ‬:‫ل‬‫يﺎ‬‫أ‬‫ﺑﺎ‬‫أ‬‫لﻲ‬ ‫ﻣﺎ‬ ! ‫ﻣﺎﻣﺔ‬‫أراك‬‫ﻏﻴﺮ‬ ‫فﻲ‬ ‫ﺟﺎلﺴﺎ‬‫و‬‫ﻗﺖ‬‫ا‬‫لﺼﻼ‬، ‫ة‬
‫ﻗﺎ‬: ‫ل‬‫ﻫﻤﻮ‬‫م‬‫لﺰﻣﺘﻨﻲ‬‫د‬ ‫و‬‫يﻮ‬‫ن‬‫يﺎ‬‫ر‬‫سﻮ‬‫ا‬ ‫ل‬‫هللا‬،‫فﻘﺎ‬‫أ‬ ‫ل‬‫ال‬‫أ‬‫ﻛﻼﻣﺎ‬ ‫ﻋﻠﻤﻚ‬‫إذا‬‫ﻗﻠﺘﻪ‬‫أذ‬‫ﻫﺐ‬‫ا‬‫ﻋﺰ‬ ‫هللا‬‫و‬‫ﻫﻤﻚ‬ ‫ﺟﻞ‬‫و‬ ،‫ﻗﻀﻰ‬
‫د‬‫فﻘﺎ‬ ! ‫يﻨﻚ‬: ‫ل‬‫يﺎ‬ ‫ﺑﻠﻰ‬‫ر‬‫سﻮ‬‫ا‬ ‫ل‬‫هللا‬،‫ﻗﺎ‬: ‫ل‬‫ﻗﻞ‬‫أ‬ ‫إذا‬‫صﺒﺤﺖ‬‫أ‬ ‫إذا‬ ‫و‬: ‫ﻣﺴﻴﺖ‬‫ا‬‫لﻠﻬﻢ‬‫إ‬‫نﻲ‬‫أ‬‫ﻋﻮ‬‫ذ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬‫ا‬‫لﻬﻢ‬‫ا‬ ‫و‬‫لﺤﺰ‬‫و‬ ، ‫ن‬
23 Imam an-nawawi , Riyadlu ash-sholikhin, ,( Jiddah :Daaru al-qiblah li ats-tsaqafah al-
islamiyyah ,
1990M) ,hal. 247, no hadits :574 .
15
‫أ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬ ‫ﻋﺬ‬‫ا‬‫لﻌﺠﺰ‬‫ا‬ ‫و‬‫لﻜﺴﻞ‬‫أ‬ ‫و‬ ،‫ﻋﻮ‬‫ذ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬‫ا‬‫لﺠﺒﻦ‬‫ا‬ ‫و‬‫لﺒﺨﻞ‬‫أ‬ ‫و‬ ،‫ﻋﻮ‬‫ذ‬‫ﻏﻠﺒﺔ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬‫ا‬‫لﺪيﻦ‬‫و‬‫ﻗﻬﺮ‬‫ا‬‫لﺮﺟﺎ‬. ‫ل‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬:
‫فﻘﻠﺖ‬‫ذ‬‫فﺄ‬ ‫لﻚ‬‫ذ‬‫ﻫﺐ‬‫ا‬‫ﻫﻤﻲ‬ ‫هللا‬‫و‬‫ﻋﻨﻲ‬ ‫ﻗﻀﻰ‬‫د‬( ‫يﻨﻲ‬‫أ‬ ‫رواه‬‫ﺑﻮ‬) ‫داود‬.
Artinya : dari Sa’id al-Khudri ra. dia berkata: suatu hari Rasulullah saw, masuk
ke masjid , dan di masjid itu beliau melihat seorang laki-laki dari
Anshar yang bernama Abu Umamah Duduk di dalamnya, Dia
mengatakan: Wahai Abu Umamah! kenapa saya lihat Anda duduk di
luar waktu sholat ,Dia mengatakan: keprihatinan menimpaku dan
hutang Wahai Rasulullah! Dia mengatakan: Tidakkah saya
mengajari kamu sebuah ucapan yang bila kamu membacanya maka
Allah S.W.T. akan menghilangkan kesedihan kamu dan
membebaskan hutang kamu! dia menjawab iya wahai rasulallah
s.a.wkemudian beliau berkata : bacalah di setiap waktu pagi dan
sore : ..........‫الحزن‬ ‫و‬ ‫الﻬم‬ ‫ﻣن‬ ‫ﺑك‬ ‫أﻋوذ‬ ‫إنﻲ‬ ‫الﻠﻬم‬, said berkata : maka do’a itu
saya baca dan Allah saw. menghilangkan ksedihan saya dan
membebaskan hutang saya (hadits riwayat abu dawud).24
‫ﻗﺎ‬‫ا‬ ‫ل‬‫صﻠﻰ‬ ‫لﻨﺒﻲ‬‫ا‬‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫هللا‬‫و‬‫:"ﻃﻠﺐ‬ ‫سﻠﻢ‬‫ا‬‫لﺤﻼ‬‫ل‬‫ﺟﻬﺎ‬‫"ا‬ ."‫د‬‫ﻋﻦ‬ ‫لﻘﻀﺎﻋﻲ‬‫ا‬‫ﻋﺒﺎ‬ ‫ﺑﻦ‬"‫س‬‫ﻋﻦ‬ ‫"حﻞ‬‫ا‬‫ﻋﻤﺮ‬ ‫ﺑﻦ‬
Artinya :Nabi saw. bersabda : mencari rizki yang halal adalah jihad (
perjuangan ) ( hadits riwayat al-qudlo’i dari ibnu abbas ra. Dan
riwayat Abi na’im dalam alkhilyah dari ibnu umar ra.).25
3. Sejarah dan konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Berbicara mengenai sejarah kewirausahaan dalam Islam, maka yang
perlu dikaji adalah perjalanan hidup Rasulullah yang berhubungan dengan
kewirausahaan yaitu berdagang. Ada dua hal penting yang dilakukan Rasul
ketika tiba di Madinah pasca hijrah yaitu membangun mesjid dan pasar. Hal
ini berarti Rasul mengajarkan keseimbangan antara aktifitas dunia dan
akhirat.26 Rasulullah pandai dalam segala hal alias multi-talent,serba bisa.
Hal ini telah dibuktikan dengan kemahirannya dalam berdakwah, mengatur
strategi perang, bijaksana dalam memimpin pemerintahan sekaligus menjadi
teladan bagi semua umat. Bahkan, beliau pun pandai dalam berbisnis
(berwirausaha). Muhammad pergi ke Syam sebagai orang kepercayaan
Khadijah untuk menjalankan ekspedisi dagang. Dengan kejujuran dan
kerendahan hatinya, Muhammad muda ternyata mampu memperdagangkan
24 Muhammad abdul aziz al-khuli , al-adab an-nabawi,( al-qahirah : mathba’ah al-istiqomah,
1951M) ,cet.3 , hal. 225, no hadits : 91
25 ‘alauddin ali ibnu khisamuddin al-hindi al-burhanafuri , Kanzu al-ummal ,( Bairut: Muassasah
ar-risalah , 1981M/1407) Juz 4 ,hal. 4.hadits no 9205
26 Alim, S. Muhammad SAW is Entrepreneur. (Hilal Media: Bogor.2013) hal.61-62
16
barang dagangan dengan cara-cara yang lebih banyak menguntungkan
dibanding yang dilakukan pedagang lain. Ia berlaku jujur dalam berdagang.27
Muhammad saw memiliki modal tak kasat mata/intangible dalam
berbisnis yaitu fathanah (kecerdasan), shidig (kejujuran), tabligh
(komunikatif) dan amanah (percaya).28 Selain itu, ia juga mengajarkan sikap
sederhana, adil, penuh rasa syukur dan dermawan dalam berdagang.29
Bahkan kredibilitas dan integritas pribadinya sebagai pedagang mendapat
pengakuan, bukan hanya dari kaum muslimin, namun juga orang Yahudi
dan Nasrani. Hal itu dikarenakan beliau menjalankan usahanya dengan
sangat professional.30 Konsep berdagang yang diajarkan oleh Rasulullah
tersebut merupakan konsep berwirausaha dalam Islam dan harus menjadi
pedoman bagi wirausaha Muslim dimana pun berada dan kapan pun. Selain
itu, kewajiban kaum berpunya untuk membayar zakat, bersedekah, wakaf
dan kewajiban memberdayakan orang-orang yang kurang mampu secara
ekonomis merupakan petunjuk Islam paling jelas terhadap etos kerja
kewirausahaan (entrepreneurship).31
Pada hakikatnya, Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai etik,
moral dan spiritual yang berfungsi sebagai pedoman hidup di segala bidang
bagi para pemeluknya, tak terkecu ahli bidang ekonomi. Banyak sekali
ajaran Islam yang mendorong umatnya mau bekerja keras untuk mengubah
nasibnya sendiri, berlaku jujur dalam berbisnis, mencari usaha dari
'tangannya sendiri, berlomba-lomba dalam kebaikan dan sebagainya.
Pendek kata, umat Islam didorong untuk mengejar kebaikan dunia tanpa
melupakan akhiratnya. Semangat dan sikap mental produktif merupakan
bagian dari etos kerja yang diajarkan oleh Islam.32
Dari keteladanan yang diberikan oleh Rasulullah dapat diketahui
bahwa motivasi seorang wirausaha muslim bersifat horizontal dan vertikal.
27 EI-Sutha, Muhammad: Jejak-Jejak Keagungan dan Teladan Abadi. (Asaprima Pustaka.
2013) hal.43
28 Ibid.,hal.66
29 Kurniawan, Leadership of Muhammad. (Yogyakarta: Quantum Lintas,Media. 2013) hal.107
30 AI-Djufri, Islamic Business Srategy for Entrepreneurship: Bagaimana Menciptakandan
Membangun Usaha yang Is/ami. (Jakarta: Tim Media Comminications, 2005), hal. 9-11
31 Machendrawaty, N., & Safei, A. A. Pengembangan Masyarakat Islam: dari ldeologi,Strategi,
Sampai Tradisi. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001), hal. 47
32 Yunus, M. Islam dan Kewirausahaan lnovatif. Malang: UIN Malang Pres, 2008), hal.21
17
Secara horizontal terlihat pada dorongannya untuk mengembangkan
potensi diri dan keiginannya senantiasa mencari manfaat sebanyak-
banyaknya untuk orang lain. Sementara secara vertikal dimaksudkan untuk
mengabdikan diri kepada Allah Swt. Motivasi disini berfungsi sebagai
pendorong, penentu arah, dan penetapan skala prioritas.33 Mengingat
motivasi ini, maka tak heran bila Islam sampai ke seluruh dunia hingga ke
Nusantara rnelalui pedagang-pedagang Islam. Selain menunjukkan
motivasi yang terpadu, hal tersebut juga menyiratkan bahwa setelah
Rasulullah wafat, aktifitas berdagang atau berwirausaha dalarn Islam
semakin berkembang pesat melintasi batas negara dan benua. Dengan
kata lain, kewirausahaan begitu menyatu dengan agama Islam.
4. Membumikan Pendidikan Islam Berwawasan Kewirausahaan
Pendidikan Islam adalah penataan individual dan sosial yang dapat
menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan menerapkannya
secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat.34 Pada
dasarnya manusia lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid) dan pendidikan
merupakan upaya seseorang untuk mengembangkan potensi tauhid agar
dapat mewarnai kualitas kehidupan pribadi seseorang.35 Pendidikan Islam
memiliki prinsip-prinsip yaitu pertama, pendidikan Islam sebagai proses
kreatif. Peran aktif tidak hanya melakukan proses menyesuaikan diri
dengan lingkungan secara pasif tapi melakukan aksi dan reaksi dengan
tujuan yang jelas. Keharusan untuk bersifat kreatif ini memberikan
konsekuensi kepada manusia untuk melihat bahwa nilai budaya yang
berkembang dalam masyarakat bukan merupakan sesuatu yang memiliki
kebutuhan mutlak. Kedua, prinsip percaya pada diri sendiri. Ketiga,
pendidikan Islam memberikan kebebasan untuk memilih. Kebebasan
adalah syarat mutlak untuk pengembangan potensial fitrah man usia dan
33 AI-Djufri, Islamic Business Srategy for Entrepreneurship: Bagaimana Menciptakandan
Membangun Usaha yang Is/ami. (Jakarta: Tim Media Comminications, 2005), hal. 29-31
34 An-Nahlawi, A. (2007). Ushul at- Tarbiyyah al-lslamiyyah wa Asaaliibuha fi ai-Bait wa ai-
Madrasah wa a/-Mujtama' (25 ed.). (Beirut: Dar ai-Fikr.2007), hal.41
35 Thoha, M. C. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.1996),
hal.3
18
kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Keempat, pendidikan
berwawasan nilai.36
Sebagai usaha mengembangkan fitrah manusia dengan ajaran agama
Islam, agar terwujud kehidupan man usia yang makmur dan bahagia, maka
pendidikan Islam mengandung em pat haf pokok yaitu pertama, usaha
mengembangkan. Setiap usaha apalagi usaha mengembangkan fitrah
manusia haruslah dilakukan dengan sadar, berencana dan sistematis.
Kedua, fitrah manusia . Meliputi fitrah agama, intelek, sosial, susila, seni,
ekonomi (mempertahankan hidup), kemajuan dan sebagainya. Fitrah-fitrah
tersebut harus dikembangkan supaya man usia menjadi manusia yang utuh
dan dikembangkan secara seimbang. Berkembang atau tidaknya fitrah-fitrah
tersebut tergantung usaha. Usaha manusia untuk mengembangkan fitrah-
fitrah tersebut dilakukan dengan pendidikan. Ketiga, ajaran agama Islam.
Keempat, kehidupan manusia yang makmur dan bahagia merupakan tugas
hidup manusia.37
Dari empat hal pokok di atas dapat diketahui bahwa pendidikan Islam
tidak semata-mata hanya mengajarkan ilmu agama atau ilmu-ilmu umum
lainnya, tapi juga harus berusaha memperhatikan serta mengembangkan
fitrah-fitrah manusia. Sejalan dengan misi tersebut, pendidikan
kewirausahaan termasuk usaha mengembangkan fitrah intelek dan sosial
ekonomi peserta didik. Arus globalisasi memunculkan berbagai
permasalahan-permasalahan bagi Bangsa Indonesia yang cukup banyak
meliputi sosial, budaya, ekonomi. Tidak hanya masalah sosial, budaya dan
ekonomi, dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang
kompleks.
Mau tidak mau dunia pendidikan harus bisa menjawab perkembangan
zaman dan mengatasi berbagai persoalan yang ada. Pendidikan Islam
dituntut terlibat dalam mengatasi dan menyelesaikan berbagai tantangan
tersebut di atas bersama dengan kekuatan-kekuatan pendidikan nasional
yang lain, bahkan bersama kekuatan sosial, politik dan ekonomi pada
36 Ibid, hal. 33-35
37 Zaini, S. (1986). Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia.
1986), hal.4
19
umumnya. Hanya saja Pendidikan Islam perlu melakukan evaluasi diri
terlebih dahulu untuk selanjutnya melakukan reaktualisasi dan reposisi,
dengan cara melakukan sinkronisasi dengan kebijakan pendidikan nasional
untuk membebaskan bangsa dari berbagai persoalan di atas. Sebagai
agama yang rahmatan Iii 'alamin, Islam melalui konsep pendidikannya
harus relevan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat modern serta
perkembangan zaman .
Abdurrahman An-Nahlawi mengatakan bahwa seluruh musibah yang
menimpa masyarakat pada umumnya, malapetaka yang diderita
masyarakat Islam dan sebagainya merupakan akibatdari buruknya
pendidikan man usia, tidakada usaha mencari kesempurnaannya serta
penyimpangan dari fitrah dan tabiat kemanusiaan. Islam merupakan sistem
Rabbani yang paripurna dan memperhatikan fitrah manusia. Allah
menurunkannya untuk membentuk kepribadian manusia yang harmonis,
disamping membuat teladan terbaik di muka bumi yang melaksanakan
keadilan llahi di dalam masyarakat insani dan memanfaatkan seluruh
kekuatan alam yang telah ditundukkan baginya.38 Mengacu pada
pehamaman tersebut, munculnya alumni peserta didik yang "mandeg",
ketergantungan, tidak bisa memajukan diri, keluarga dan masyarakatnya
merupakan kurangnya peranan pendidikan Islam dalam mendorong peserta
didik untuk berusaha mencari "kesempurnaan". Sebagai khalifah di muka
bumi, manusia seharusnya bisa memanfaatkan seluruh potensi yang ada di
dalam dirinya dan di alam dalam rangka menjemput kehidupan yang lebih
baik. Menjamurnya lulusan pendidikan yang mengantri untuk dipekerjakan
bertolak belakang dengan konsep pendidikan dalam Islam.
Sejalan dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, maka
keikutsertaan pendidikan Islam dalam mengembangkan wawasan
kewirausahaan adalah sebuah keharusan. Dalam memupuk karakter
wirausaha, pendidikan Islam seperii madrasah dan perguruan tinggi Islam
bisa berkaca kepada pesantren. Pesantren sebagai lembaga pendidikan
Islam yang telati berusaha melakukan reposisi dalam menyikapi beri:Jagai
38 An-Nahlawi, Op Cit, hal. 39
20
persoalan sosial masyarakat, seperti ekonomi, sosial, dan politik sejak tahun
1970-an. Berbagai bidang wirausaha yang sangat strategis telah
dikembangkan dan dikelola di berbagai pesantren. Dengan pengelolaan dan
pengembangan wirausaha banyak manfaat yang diperoleh, di antaranya
membantu pendanaan pesantren, memberdayakan ekonomi masyarakat,
dan pendidikan kewirausahaan bagi para santrinya.
Sebagai bagian lembaga pendidikan nasional, kemunculan pesantren
dalam sejarahnya telah berusia puluhan tahun, atau bahkan ratusan tahun,
dan disinyalir sebagai lembaga yang memiliki kekhasan, keaslian
(indegeneous) Indonesia.39 Selain sebagai pusat pengkaderan pemikir-
pemikir agama (centre of exellence), pesantren juga sebagai lembaga yang
mencetak sumber daya man usia (human resource) dan sebagai lembaga
yang mempunyai kekuatan melakukan pemberdayaan pada masyarakat
(agent of development).40 Pengembangan ekonomi masyarakat pesantren
mempunyai andil besar dalam menggalakkan wirausaha. Di lingkungan
pesantren para santri dididik untuk menjadi manusia yang bersikap mandiri
dan berjiwa wirausaha. Perubahan dan pengembangan pesantren terus
dilakukan, termasuk dalam menerapkan manajemen yang profesional dan
aplikatif dalam pengembangannya.41
Meskipun kewirausahaan belum diterapkan oleh semua pesantren tapi
dibanding lembaga pendidikan lainnya, pesantren telah serta sudah banyak
mengembangkan semangat kewirausahaan dan layak dicontoh oleh
lembaga pendidikan di Indonesia terutama lembaga pendidikan Islam
seperti madrasah dan perguruan tinggi. Di Indonesia, pesantren telah
digambarkan sebagai lembaga pendidikan yang telah banyak berhasil
dalam mengembangkan wirausaha. Seperti halnya pesantren yang terlibat
dalam proses perubahan _sosial (social change), maka madrasah dan
perguruan tinggi Islam juga harus mengambil peranan yang sama.
39 Madjid, N. Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. (Jakarta: Paramadina. 1997), hal.
2
40 Suhartini. (2005) . Problem Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren .
Daiam A. Halim, Manajemen Pesantren . (Yogyakarta: Pustaka Pesantren. 2005), hal. 233
41 Syamsudduha. Manajemen Pesantren: Teori dan Praktek. (Yogyakarta: Grha Guru. 2004),
hal. 15-16
21
Menurut Bob Sadino, sejak lama, para sarjana kita dikondisikan oleh
sistem pendidikan yang mengajarkan "tahu"dan tidak memedulikan untuk
"bisa". Apa yang dilihat sa at ini menurutnya bukan pendidikan, tapi
pengajaran. Artinya guru hanya memindahkan isi kepala. si guru kepada
kepala si murid. Berangkat dari perspektif entrepreneur, pendidikan harus
didasarkan pada teori yang dipraktikkan, guru tidak sekedar memberi tahu,
tapi harus memberi contoh melakukannya. Oleh karena itu, selain
mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum sekolah, juga
perlu diperhatikan kornpetensi tenaga pendidik.
Kompetensi kewirausahaan yang dimaksud meliputi pertama,
menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
Kedua, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Ketiga, memiliki motivasi yang
kuat untuk sukes dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah. Keempat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik dalam. menghadapi kendala yang dihadapi sekolah. Kelima, memiliki
naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa
sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.42
Salah satu metode pendidikan Islam adalah mendidik melalui aplikasi
dan pengamalan. Islam bukanlah agama irasional yang mengetengahkan
konsep-konsep abstrak yang tidak dipahami oleh penganutnya. Islam
menuntut umatnya untuk mengarahkan segala perilaku, naluri, dan pola
kehidupan menuju perwujudan etika dan syariat llahiah secara nyata. Amal
manusia menempati posisi utama dan menentukan keselamatan manusia
dari siksa Allah pada hari perhitungan. Konsep tersebut menyiratkan bahwa
sejelek-jeleknya manusia adalah manusia yang berilmu tetapi tidak
mengamalkan ilmunya.43 Konsep manusia merasa bertanggungjawab
untuk bekerja dengan baik sehingga bentuk kurikulum pendidikan Islam
tampil sebagai kurikulum yang dinamis, bernalar, dan berperasaan, serta
dibangun di atas kesadaran, kelembutan dan kebaikan dalam pelaksanaan.
Konsep memiliki batas-batas kepuasan dan keinginan . Rasulullah telah
42 Muhaimin. (2009). Rekontruksi Pendidikan Islam. (Jakarta: Rajawali Press.2009), hal.18
43 An-Nahlawi, Op Cit hal. 269
22
memberikan pelajaran praktis kepada para sahabat agar meninggalkan
kebiasaan minta-minta melalui penanaman rasa percaya diri dalam hal
mencari rezki.
Jika sekolah dijadikan media untuk mendidik generasi rnuda kita, kita
dituntut untuk memahami pertumbuhan, fungsi dan metode yang dapat
meninggikan kualitas dan manfaat media pendidikan tersebut melalui
konsep-konsep pendidikan Islam. Dengan demikian, kita dapat
menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam melingkupi tujuan
pendidikan kontemporer serta mengarahkan pendidikan kontemporer itu ke
arah ideal sehingga melahirkan insan-insan berkualitas tinggi, baik dalam
kehidupan individualnya maupun dalam kehidupan sosialnya.
Perubahan terhadap sistem pendidikan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Perubahan yang dilakukan harus memperhatikan berbagai elemen yang
dapat membuat kebijakan tersebut agar tidak gagal. Sistem pendidikan yang
handal akan menyiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk
menghadapi kompetisi global yang semakin hari semakin kompetitif. Konsep
pendidikan yang lebih menitikberatkan pada keterampilan (skill), dirancang
dengan kurikulum yang mengasah keterampilan, disiplin, dan konsep
pesertanya tentang pekerjaan dan kewirausahaan. Potensi yang ada pada
sumber daya manusia, tidak akan mempunyai arti yang signifikan dan
maksimal bila penempaan atas mereka melalui sistem pendidikan tidak
dilakukan secara benar.
Disamping itu, kewirausahaan tidak boleh hanya semata-mata dilihat
sebagai upaya mengatasi pengangguran, namun juga sebagai sarana bagi
pembangunan sosial ekonomi yang dinamis. Selama ini keputusan menjadi
seorang wirausahawan sering menjadi pilihan terakhirbagi banyak orang
akibat sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan. Dalam jangka panjang,
memperkenalkan kewirausahaan kedalam sistem pendidikan mulai dari
tingkatsekolah dasar hingga perguruan tinggi akan mampu membentuk
aspirasi, sikap serta perilaku yang positif terhadap kewirausahaan.
Pendidikan sejak usia dini harus diarahkan kepada peningkatan kreatifitas
serta pemberdayaan serta marnpu memberikan peserta didik pandangan
23
yang realistis seputar kewirausahaan, sebagai alternatif pilihan karir yang
layak untuk dipertimbangkan.44
Pendidikan kewirausahaan tidak difokuskan untuk mendorong agar
setiap orang menjadi seorang wirausahawaan. Pendidikan kewirausahaan
hendaknya lebih difokuskan kepada pengembangan ide ketimbang
manajemen bisnis, pengadopsian nilai-nilai masyarakat serta penyegaran
kembali ide-ide seputar sinergi, pelanggan serta kiat-kiat serta strategi
memasuki pasar. Pendidikan kewirausahaan juga dapat menghasilkan ide-
ide baru guna memecahkan berbagai persoalan yang sedang melanda
masyarakat. Yang terpenting, pendidikan berbasis kewirausahaan tidak
dipahami sebagai memposisikan peserta didik di bawah tekanan
kepentingan di luar dirinya sendiri baik berupa tekanan sosial, tekanan
ekonomi maupun tekanan politik. Singkatnya, sekolah ideal adalah sekolah
yang dapat menjadikan dirinya sebagai pusat pembudayaan yaitu sebagai
pusat pendidikan yang komplek.
Membangun kewirausahaan di Indonesia bisa dengan mengubah
paradigma lembaga pendidikan termasuk pendidikan Islam. Memberikan
bekal dan keterampilan kewirausahaan dan dukungan pemerintah.
Kerangka pengembangan wirausahawan di Indonesia dapat dilakukan
dengan beberapa strategi yaitu pertama, memperbaiki pendidikan
kewirausahaan. Sistem pendidikan kewirausahaan yang menyebar dari
sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan melakukan kerja sama dengan
dunia industri melalui kegiatan magang. Kedua, menyediakan infrastruktur
(prasarana) yang tidak hanya terbatas pada transpartasi dan komunikasi
melainkan juga infrastruktur pendidikan baik formal atau nonforma.45
Disamping itu, sebagai usaha untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), maka menurut Akhmad Sudrajat, konsep kewirausahaan di
sekolah/madrasah/perguruan tinggi dapat diterapkan dengan cara
mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam
44 Oentoro, J. Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa. (Jakarta : PT.Gramedia
Pustaka Utama, 2010), hal.264
45 Suharyadi. (2007). Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. (Jakarta :
Salemba Empat, 2007) hal. 13
24
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, menurutnya, program pendidikan
kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek
yaitu:46
1. Terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran.
Pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses pembelajaran
adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya
nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui
proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar
kelas pada semua mata pelajaran sehingga peserta didik lebih mengenal,
menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan
menjadikannya perilaku.
2. Terpadu dalam kegiatan Ektrakurikuler.
Pendidikan kewirausahaan terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah
upaya mengembangkan potensi, bakat dan minat secara optimal, serta
tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna
untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
3. Pendidikan kewirausahaan melalui pengembangan diri.
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter
termasuk·karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan
masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler. Pengembangan diri
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
4. Perubahan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan dari teori ke praktik
46 http://akhmadsudrajat.wordpress. com/20 11/06/29/konsep-kewi rausahaan-dan-pendidikan-
kewirausaan./diunduh hari Jum’at 25 November 2017.
25
Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada
pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter
wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar
pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan
pemahaman konsep.
5. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan ke dalam bahan/buku ajar
Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling
berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses
pembelajaran. Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat
dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas
maupun evaluasi.
6. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui kultur sekolah.
Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana
peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru,
konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya,
dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah. Pengembangcllp nilai-
nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup
kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga
administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan mengunakan
fasilitas sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen
dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah
melakukan aktivitas berwirausaha di lingkungan sekolah).
7. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui muatan lokal.
Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk
mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang
bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal harus memuat
karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat
dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya
mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar (life skill)
sebagai bekal dalam kehidupan sehingga dapat menciptakan lapangan
pekerjaan.
Dengan demikian, menerapkan dan mengembangkan konsep
pendidikan kewirausahaan di madrasah/perguruan tinggi Islam adalah
sebuah keputusan yang tepat bagi lembaga pendidikan Islam. Selain
26
mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam ketujuh aspek diatas,
pendidikan kewirausahaan juga bisa diintegrasikan dalam pelajaran agama
dengan menekankan bahwa agama Islam mengajarkan pemeluknya untuk
berusaha sendiri melalui wirausaha atau berdagang.
Selain itu, antara pemerintah dan lembaga pendidikan harus
memiliki tanggungjawab bersama dalam mengembangkan kemandirian
pemuda Indonesia melalui pendidikan kewirausahaan. Dengan demikian
akan tercipta pemuda Indonesia mandiri yang dapat menjunjung harkat,
martabat bangsa sehingga mampu bersaing dengan negara maju yang
lain. Untuk melahirkan dan mengembangkan keahlian serta keterampilan
baru menuntut diadakannya corak pendidikan dan latihan baru pula.
Perubahan tidak saja akan terjadi dalam struktur lapangan kerja, tetapi
juga dalam sistim pendidikan. Untuk dapat mendekatkan program
pendidikan yang relevan dan dibutuhkan masyarakat, pendidikan harus
selalu menyesuaikan diri (adjust) dengan segala pembaharuan
(innovations) yang diperlukan. Sementara ini yang terjadi di Indonesia
antara dunia pendidikan, dunia kerja, dunia usaha dan industri terlihat
berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah sebagai otoritas dari sebuah
penyelenggaraan suatu negara harus dapat mengambil suatu kebijakan
secara legal-formal, memberi ruang untuk suatu mediasi dalam
mensinergikan tiga pilar pembangunan, yaitu pendidikan, dunia usaha dan
industri dan pemerintah.
Kewirausahaan bukan hanya semata-mata berperan sebagai motor
penggerak perekonomian masyarakat, namun juga sebagai pendorong
perubahan sosial bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Dengan
demikian upaya pemerintah menyiapkan lulusan pendidikan/sarjana
tangguh bermental baja, pantang menyerah dapat tercapai melalui
matakuliah kewirausahaan. Mahasiswa tidak hanya menyerahkan 'nasib'nya
untuk menjadi karyawan atau pegawai di perusahaan atau instansi
pemerintahan, tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk
dirinya sendiri (self employment) dan bahkan sanggup membuka lapangan
pekerjaan bagi para pencari kerja (job creator).
C. kesimpulan
27
Dari pembahasan diatas menunjukkan bahwa sebenarnya Islam telah
memberikan jalan keluar atas segala persoalan tentang kehidupan manusia,
tinggal manusianya saja mau atau tidak menjalankan sesuai syariat yang
telah ditetapkan, orientasi pendidikan Islam dapat mengembangkan fitrah
manusia, agar menjadi manusia yang bahagia di dunia dan bahagia di
akhirat yang dapat menyeimbangkan keduanya. Seperti pendidikan islam
tentang kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat relevan dengan pendidikan Islam
karena pendidikan kewirausahaan termasuk usaha untuk mengembangkan
fitrah intelek dan sosial ekonomi peserta didik. Keterlibatan pendidikan
Islam seperti pesantren dalam kancah kewirausahaan adalah sebagai bukti
nyata kesesuaian konsep wirausaha dengan pendidikan Islam.
Madrasah/perguruan tinggi Islam sebagai bagian dari lembaga
pendidikan Islam dituntut berperan aktif mengembangkan pendidikan
kewirausahaan untuk menjemput peserta didik yang kreatif, cakap dan
mandiri. Menuju ke arah tersebut, Madrasah/perguruan tinggi Islam bisa
mengadopsi, mengelaborasi dan menggunakan strategi, metoda serta
konsep pendidikan kewirausahaan yang relevan agar lulusan pendidikan
Islam tidak mandeg dan tidak ikut serta menyumbang jumlah pengangguran
terdidik karena hal tersebut sangat bertolak belakang· dengan fitrah manusia
dalam Islam .

More Related Content

What's hot

sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis Musyfi'ah Musyfi'ah
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenZaharah Fitria
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinIstna Zakia Iriana
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Chaerul Uman
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamRetno Nindia
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Horiمحمد خيرى
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfkangifat
 
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Adeng Supriatna
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenabdusshofi
 
RESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfRESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfkangifat
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptAisyah Turidho
 

What's hot (20)

Ppt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti AbbasiyahPpt Dinasti Abbasiyah
Ppt Dinasti Abbasiyah
 
Hadits manajemen
Hadits manajemenHadits manajemen
Hadits manajemen
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
 
Konsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
Makalah kode etik guru
Makalah kode etik guruMakalah kode etik guru
Makalah kode etik guru
 
KB 3 Kode Etik Guru PAI
KB 3 Kode Etik Guru PAIKB 3 Kode Etik Guru PAI
KB 3 Kode Etik Guru PAI
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Aqidah ppt
Aqidah pptAqidah ppt
Aqidah ppt
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
 
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdfPENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
PENGEMBANGAN PROFESI GURU KB 1.pdf
 
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
RESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdfRESUME KB 2.pdf
RESUME KB 2.pdf
 
Lingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan pptLingkunga pendidikan ppt
Lingkunga pendidikan ppt
 

Similar to Entrepreneurship pendidikan islam

Makalah kewirausahaan (TIK)
Makalah kewirausahaan (TIK)Makalah kewirausahaan (TIK)
Makalah kewirausahaan (TIK)firnawatisuwandi
 
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...Pratiwi Rosantry
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...WidyaAyundaPutri
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...indri agustiani
 
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa PendidikanMakalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa PendidikanSTKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...SetyaDarmawan
 
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...Marini Khalishah Khansa
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...roriepermony
 
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...xena levina
 
1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...
1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...
1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...Mahardhika Bayu Putra
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...Deby Anggreani Br Sembiring
 
1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...
1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...
1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...Desi_Indri_Yanti
 
Konsep Kewirausahaan Islami
Konsep Kewirausahaan IslamiKonsep Kewirausahaan Islami
Konsep Kewirausahaan IslamiFkip Sda7
 
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)Fkip Sda7
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...masda araffi
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaanrasmawati ridwan
 
Bab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaanBab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaanDwi Anita
 
Gbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanGbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanRicky Foeh
 

Similar to Entrepreneurship pendidikan islam (20)

Makalah kewirausahaan (TIK)
Makalah kewirausahaan (TIK)Makalah kewirausahaan (TIK)
Makalah kewirausahaan (TIK)
 
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...
Usaha, pratiwi rosantry, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana, 2...
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, kewirausahaan, universitas mercu buana,...
 
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...
Usaha,indri agutiani,hapzi ali,pengenalan kewirausahaan,universitas mercu bua...
 
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa PendidikanMakalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
Makalah Kewirausahaan dalam Bidang Jasa Pendidikan
 
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
1. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, univer...
 
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
1. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, pengenalan kewirausahaa...
 
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
 
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
1. kewirausahaan, xena levina, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universit...
 
1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...
1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...
1, kewirausahaan, mahardhika, hapzi ali, pemahaman kewirausahaan, univ. mercu...
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Makalah kewirausahaan
Makalah  kewirausahaanMakalah  kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
Kewirausahaan, deby anggreani br sembiring, hapzi ali,prof.dr.mm, pengenalan ...
 
1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...
1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...
1 kewirausahaan desi indri yanti hapzi ali pemahaman kewirausahaan mercu buan...
 
Konsep Kewirausahaan Islami
Konsep Kewirausahaan IslamiKonsep Kewirausahaan Islami
Konsep Kewirausahaan Islami
 
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)
Makalah Kewirausahaan Islami (Kelompok 1)
 
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
Usaha, masda alif araffi, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universitas me...
 
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
1421040002 rasmawati ridwan tugas 1_kewirausahaan
 
Bab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaanBab i kewirausahaan
Bab i kewirausahaan
 
Gbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaanGbpp kewirausahaan
Gbpp kewirausahaan
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Entrepreneurship pendidikan islam

  • 1. 1 PENGELOLAAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP) PENDIDIKAN ISLAM OLEH Ali Pirdaus ABSTRAK : Secara umum, makalah ini akan lebih banyak membincangkan pendidikan Islam tentang kewirausahaan (Entrepreneurship) karena ini di pandang perlu mengkaji secara mendalam agar pembaca dapat memahami bahwa kewirausahaan telah diajarkan dan diterapkan oleh Rasulullah serta tertuang dalam sumber ilmu yaitu al qur’an dan hadits sebagai kitab suci umat Islam. Fakta yang kita lihat bahwa pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan, masyarakat, maupun pemerintah. Banyak praktisi pendidikan yang kurang memperhatikan aspek-aspek penumbuhan mental, sikap, dan prilaku kewirausahaan peserta didik, baik di sekolah kejuruan maupun professional sekalipun. Orientasi mereka, pada umumnya, hanya pada upaya-upaya menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai. Sementara itu, dalam masyarakat sendiri telah berkembang lama kultur feodal (priyayi) yang diwariskan oleh penjajahan Belanda. Sebagian besar anggota masyarakat memiliki persepsi dan harapan bahwa output dari lembaga pendidikan dapat menjadi pekerja (karyawan, administrator atau pegawai) oleh karena dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh masyarakat. Disamping itu Kewirausahaan bukan hanya sifat yang dibawa sejak lahir sehingga bukan hal yang penting untuk dipelajari. Akan tetapi, kewirausahaan juga merupakan disiplin ilmu yang perlu dipelajari. Kemampuan seseorang dalam kewirausahaan dapat dimatangkan melalui proses pendidikan. Agar para sarjana tidak vakum setelah menyelesaikan studinya maka pendidikan kewirausahaan mendapat perhatian serius dalam sistem pendidikan sekarang, agar peserta didik dapat memahami dan mengembangkan prinsip-prinsip kewirausahaan. A. Pendahuluan Latar belakang yang melandasi dari pemilihan topik makalah ini adalah pentingnya kita mengkaji apa sudut pandang islam terhadap pendidikan kewirausahan/ Entrepreneurship sebagaimana yang dituangkan dalam sumber ajarannya yang utama yaitu qur’an dan hadits.
  • 2. 2 Karena diskripsi tentang hasil kajian terhadap pandangan islam berkaitan dengan kewirausahaan/ Entrepreneurship masih jarang ditemukan, maka pengambilan tentang topik ini masih layak dan penting untuk dilaksanakan. Dan landasan pemikiran yang menjadi argumentasi bagi pentingnya judul makalah ini adalah bahwa seseorang yang menjalankan sebuah usaha harus mendasarinya dengan iman dan taqwa. Kemandirian hidup dan kesuksesan yang telah dicapai dan proses pencapaiannya yang membutuhkan pencurahan banyak jerih payah bila tanpa disertai dengan iman dan taqwa, bisa menjauhkan seseorang dari Tuhannya. Keberhasilan sekalipun bisa terlihat secara langsung misalnya meningkatnya kesejahteraan dari sisi ekonomi, tanpa disertai peningkatan keimanan dan ketaqwaan, semua menjadi kurang berarti bagi hidupnya. Karena manusia dalam hidup tetap sebagai khalifah Allah dan hambaNya yang bertugas memakmurkan bumi dan mensejahterakannya. Karena itu kewirausahaan/Entrepreneurship yang dijiwai dengan nilai-nilai islam dan menjadi roh atau spirit semua usaha menuju keberhasilan tersebut, jatuh- bangunnya akan tetap dicatat sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan pelaksanaan tugas sebagai khalifahNya di bumi. Dari uraian di atas maka jelaslah pentinganya: Pengkajian kembali tema pendidikan Islam tentang kewirausahaan/ Entrepreneurship pada masa sekarang ini, agar bisa menjalani hidup ini bahagia, beriman dan bertaqwa serta berakhlak karimah. Adapun rumusan pembahasan pada makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Pengertian Kewirausahaan/Entrepreneurship 2. Analisis Terhadap ayat Al Qur'an dan Hadits Tentang Kewirausahaan 3. Sejarah dan Konsep Kewirausahaan dalam Islam 4. Membumikan Pendidikan Islam Berwawasan Kewirausahaan
  • 3. 3 B. Pembahasan 1. Pengertian Kewirausahaan/ Entrepreneurship Wirausaha yang berasal dari kata wira yang berarti mulia, luhur, unggul, gagah berani, utama, teladan, dan pemuka; dan usaha yang berarti kegiatan dengan mengerahkan segenap tenaga dan pikiran, pekerjaan, daya upaya, ikhtiar, dan kerajinan bekerja. Oleh LY Wiranaga wirausahawan diasumsikan sebagai sosok manusia utama, manusia unggul, dan manusia mulia karena hidupnya begitu berarti bagi dirinya maupun orang lain.1 Kata entrepreneur merupakan kata pinjaman dari bahasa prancis. Dalam bahasa prancis entreprendre, kata kerja yang berarti memiliki makna untuk melakukan. Kata tersebut merupakan gabungan dari kata entre (kata latin) yang berarti antara, dan prendre (kata latin) yang berarti untuk mengambil kata Entreprendre dapat diartikan sebagai orang yang berani mengambil resiko dengan kesulitan yang berat dan memulai dengan sesuatu yang baru.2 Ricard Cantilon pada tahun 1730, kamus the Oxrord French Dictionary Mengartikan Entrepreneur sebagai to undertake (menjalankan, melakukan, berusaha) to set abouth (memulai, menentukan) to begin (melalui) dan to attempt (mencoba, berusaha)3 istilah ini juga diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu between taker atau go between. Dalam bahasa Indonesia selama ini kata Entrepreneur diterjemahkan sebagai wirausaha, pelakunya adalah wirausahawan. Menurut Abdullah Gymnastiar yang terkenal dengan Aa Gym seorang muballig dan juga pengusaha sukses menjelaskan bahwa Entrepreneur 1 http://wirausahanet.tripod.com/. Download hari sabtu, 25 November 2017 2 Barnawi & M. Arifin, School Preneurship,(Jakarta: Ar-Ruzz Media,2012)hlm, 25 3 Baso, Ahmad, Entrepreneur Organik: Rahasia Sukses KH Fuad Afandi Bersama Pesantren dan Terakat Sayuriahnya (Bandung: Nuansa Citra, 2009) hal. 92
  • 4. 4 adalah kemampuan kita untuk meng-create atau menciptakan manfaat dari apapun yang ada didalam diri kita dan lingkungan kita.4 Dari beberapa definisi diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian Entrepreneur memiliki 3 kata kunci yaitu orang yang dapat melihat peluang, menentukan langkah kegiatan dan berani menganggung resiko dalam mencapai suatu kemanfaatan. Dalam lampiran keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: 1) Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. 2) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. John J. Kao mendefinisikan berkewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui ketrampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.5 Menurut Robert D. Hisrich, berkewirausahaan adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil risiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu dan atau komitmen karier atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa.Produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa 4 Sudarajat, dkk, Kewirausahaan Santri Bimbingn Santri Mandiri, (Jakarta : PT Citra Yudha, tanpa tahun) hal. 6 5 Basrowi.Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. (Bogor: Ghalia Indonesia,2011), hlm 1
  • 5. 5 oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya.6 Secara umum arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal biasa karena memegang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut dengan jiwa wirausaha. Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara profesional. Hendaknya minat tersebut diikuti dengan perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya, dalam hal memilih atau menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek dan kemampuan pengusaha. Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan berbagai pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan pengalaman sebelumnya. Jika belum memiliki pengalaman sebelumnya, seseorang dapat menimba pengalaman dari orang lain. Pertimbangan lainnya adalah seberapa lama jangka waktu perolehan keuntungan yang diharapkan. Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan 6 Buchari Alma, Kewirausahaan untuk mahasiswa dan umum,(bandung: Alfabeta, 2013), hlm 23
  • 6. 6 adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Sementara itu, zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas.Artinya, untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator yang tinggi.Seseorang yang memiliki kreatifitas dan jiwa inovator tentu berfikir untuk mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari sebelumnya. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreatifitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.7 Dari pengertian entrepreneurship yang dinyatakan beberapa tokoh diatas entrepreneurship juga memiliki beberapa pengertian yang meliputi: a) Entrepreneurship adalah suatu proses yang dinamis dari visi, perubahan, dan kreasi. Entrepreneurship memerlukan sebuah pengaplikasian dari energy dan pengorbanan untuk kreasi dan peneran dari ide-ide baru dan solusi yang kreatif. Hal yang penting termasuk kemauan untuk mengambil resiko. b) Entrepreneurship didefinisikan sebagai kreasi sebuah organisasi ekonomi yang inovatif dengan tujuan untuk memperoleh atau mengembangkan dalam kondisi yang beresiko dan tidak menentu 7 Kasmir,Kewirausahaan.(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), hlm 16-18
  • 7. 7 c) Entrepreneurship adalah proses yang dinamis dalam mencipakan kekayaan. Kekayaan ini diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko, mengorbankan waktu, dan berkomitmen untuk menyediakan produk atau servis yang bernilai. Produk atau servis tersebut tidak harus baru atau unik tetapi harus bernilai d) Mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan usaha yang terorganisasi untuk memperoleh peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, bagaimana sumber daya yang dimiliki. Dari beberapa pengertian diatas, entrepreneurship merupakan proses mendayagunakan seluruh kemampuan untuk menciptakan atau memodifikasi sumber-sumber yang ada sehingga bermanfaaat kehidupan masyarakat. 2. Analisis Terhadap Ayat Al-Qur’an dan Hadits Tentang Kewirausahaan a. Ayat Kewirausahaan Al-Qur’an Surah .Al-Qashash: 77 yang berbunyi : َ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫ار‬ ‫ه‬‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ك‬َ‫آَت‬ ‫ا‬َ‫يم‬ِ‫ف‬ ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫اب‬َ‫و‬ۖ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ ُّ‫الد‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫يب‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬ َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ۖ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬ ِ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬َ‫ك‬ْ‫َي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬‫اَّلل‬ِۖ‫ض‬ْ‫ر‬َْ‫اْل‬ ِ‫ِف‬ َ‫اد‬َ‫س‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫غ‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬َۖ‫ين‬ِ‫د‬ ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ب‬ُِ‫ُي‬ َ‫َل‬ َ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ Artinya:Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 1) Makna Mufradhaat Surat Al-Qashash Ayat 77 a. ‫ة‬َ‫ر‬ ِ‫االخ‬ َ‫َار‬‫د‬‫,ال‬ dalam tafsir Al-Maraghi dikatakan bahwa ad-daaral aakhirah dalam ayat ini diartikan sebagai ‫هللا‬ َ‫اب‬ َ‫و‬َ‫ث‬ yakni pahala dari Allah dengan menafkahkan harta dengan mengharap ridha-Nya dengan sebaik-baik tasharrufdalam jual beli dan berusaha.8 Sedangkan dalam tafsir Al-Qaasimi, dikatakan bahwa ‫ة‬ َ‫ر‬ ِ‫االخ‬ َ‫ار‬َ‫د‬‫ال‬dalam ayat ini diartikan sebagai pekerjaan yang 8Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Tafsiirul Maraghi: Juz 20 (Darul Ulum, 1946), h.92.
  • 8. 8 bernilai kebaikan dari pekerjaan yang wajib dan sunah yang menjadi tambahan pahala di akhirat kelak.9Kemudian berdasarkan tafsir Al-Jalalain disebutkan bahwa daarul akhirah bermakna menafkahkan harta di jalan ketaatan kepada Allah.10 b. ‫ب‬ْ‫ي‬ ِ‫ص‬َ‫ن‬, dalam tafsir Al-Mishbah diambil dari kata َ‫ب‬َ‫ص‬َ‫ن‬yang berarti menegakkan sesuatu sehingga nyata dan mantap. Kata nashib adalah bagian tertentu yang telah ditegakkan sehingga menjadi nyata dan jelas bahwa bagian itu adalah hak dan miliknya dan itu tidak dapat dielakkan. Sementara para ulama berpendapat bahwa nashib manusia dari harta kekayaan di dunia ini hanyalah “apa yang dimakan dan habis termakan, apa yang dimakan dan habis termakan, apa yang dipakai dan punah tidak dapat dipakai lagi serta apa yang di sedekahkan kepada orang lain dan yang akan diterima ganjarannya di akhirat nanti.” Pendapat yang lebih baik adalah yang memahaminya dalam arti segala yang dihalalkan Allah. Harta yang diperoleh manusia secara halal dapat digunakannya secara baik dan benar sebagaimana digariskan Allah. Dia hanya berkewajiban mengeluarkan bagian yang ditentukan dalam bentuk zakat yang wajib, selebihnya adalah halal untuk dinikmatinya, kecuali kalau ia ingin bersedekah.11 c. ْ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬َ‫أ‬, dalam tafsir Al-Mishbah terambil dari kata ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬yang berarti baik. Kata yang digunakan dalam kalimat ini merupakan bentuk perintah yang membutuhkan objek. Namun objeknya dalam ayat ini tidak disebutkan, sehingga ia mencakup segala sesuatu yang dapat disentuh oleh kebaikan, bermula terhadap lingkungan, binatang, manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, kemudian dapat pula berbuat baik terhadap harta, benda dan lain sebagainnya.12 Dalam tafsir Al-Jalalain, kata ahsin tersebut, diartikan sebagai perintah untuk berbuat baik dengan jalan bersedekah.13 Sedangkan dalam tafsir Ath-Thabari kata ahsin diartikan sebagai perintah berbuat baik kepada orang lain di dunia dengan menginfakkan harta yang telah diberikan Allah dengan berbagai macam cara.14 d. ‫,كما‬ Quraish Shihab mengartikan secara khusus kata kamaa dalam kitab tafsirnya, beliau menjelaskan bahwa kata kamaa dalam ayat ini dipahami oleh para ulama dalam arti sebagaimana. Ada juga ulama yang enggan memahaminya demikian, karena betapapun besarnya upaya manusia berbuat baik, pasti dia tidak dapat melakukannya “sebagaimana” yang dilakukan Allah. Atas dasar itu banyak ulama memahami kata kamaa dalam 9 Muhammad Jamaluddin Al-Qaasimi, Tafsiirul Qaasimi: Juz 13 (Daarul Fikr: Beirut, 1914), h.28. 10 Jalaaluddin Muhammad Bin Ahmad al-Mahalliy & Jalaaluddin Abdur Rahman Bin Abi Bakr as-Suyuthiy, Tafsiirul Qur’an al-Adzhiim Lil Imaamainil Jaliilaini (Bndung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h.412. 11M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Vol. 10 (Jakarta : Lentera Hati, 2002), h.406-407. 12Ibid., hlm.407. 13Jalaaluddin Muhammad Bin Ahmad al-Mahalliy & Jalaaluddin Abdur Rahman Bin Abi Bakr as- Suyuthiy, Loc.cit. 14Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari (Jakarta : Pustaka Azzam, 2009), hlm.359.
  • 9. 9 arti ”disebabkan karena”, yakni karena Allah telah melimpahkan aneka karunia, maka seharusnya manusia pun melkukan ihsan dan upaya perbaikan sesuai kemampuannya.15 e. ‫,الفساد‬ merupakan bentuk masdar dari kata kerja َ‫د‬َ‫س‬َ‫ف‬–ُ‫د‬ُ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ yang berarti rusak, binasa, atau busuk.16 Diungkapkan pula dalam buku Tafsir Ayat Ekonomi oleh Prof. Dr, M. Amin Suma, bahwa Fasad bisa berarti batal, tidak sah, senang-senang, main-main. Dalam konteks usaha ekonomi, beliau menjelaskan bahwa al-fasad berarti pengambilan harta (uang) secara dzalim atau perampasan tanpa hak.17 Pada hakikatnya penafsiran mengenai Q.S Al-Qashash ayat 77 ini masih ada kaitannya dengan penefsiran ayat sebelumnya yakni Q.S Al- Qashash ayat 76 yang mengungkapkan kisah tentang Qarun yang dilimpahi kekayaan oleh Allah SWT namun kekayaannya tidak digunakan untuk jalan yang benar, tidak juga untuk dinafkahkan di jalan Allah dan justru ia gunakan sebagai alat yang fasad artinya digunakan untuk cara yang salah yakni menyobongkan dirinya atas kekayaan yang berlimpah sebagai alat kesombongan dan menjadikannya dzalim terhadap masyarakat bani Israil. Atas tindakan Qarun tersebut maka turunlah ayat yang memberi nasihat bahwa sesungguhnya memiliki banyak harta bukanlah kecenderungan yang buruk, yang terpenting adalah bagaimana kita harus melihat di jalan mana kekayaan akan harta benda yang kita miliki digunakan. Jika ia digunakan untuk mencari kebahagiaan akhirat, maka apakah yang lebih baik daripada itu? Jika ia digunakan sebagai sarana kesombongan, kelalaian, kezaliman, penindasan dan hawa nafsu, maka apa yang bisa lebih buruk daripada itu? Ini adalah logika yang sama seperti yang diingatkan oleh Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib dalam ucapannya yang termasyhur tentang dunia. Beliau mengatakan “....Jika seseorang melihat dan melewati dunia, maka ia akan memberikan penglihatan, tetapi jika ia menetapkan matanya kepada dunia, maka dunia akan membutakannya.” Dan Qarun adalah orang yang semestinya memiliki kemampuan untuk melaksanakan banyak urusan sosial yang baik dengan harta bendanya yang melimpah itu, jika ia tidak terbunuh oleh hawa nafsunya yang menyebabkan ia buta akan dunia.18 Nasihat selanjutnya dalam ayat ini adalah untuk tidak melalaikan bagian dari kehidupan di dunia, untuk selalu berusaha tidak bermalas-malasan hanya menggantungkan diri kepada kelamahan diri, pasrah dengan keadaan ia di dunia, akan tetapi sebagaimana yang dikatakan oleh sayyidina Ali ra. 15M. Quraish Shihab, Loc.cit. 16Mahmud Yunus, Qaamus ‘Arabiyun – Andunisiy (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), hlm.216. 17M. Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi (Jakarta: Amzah, 2013), hlm.63. 18Allamah Kamal Faqih Imani, Tafsir Nurul Qur’an (Al-Huda: Isfahan-Iran, 2008), hlm.403.
  • 10. 10 dalam Ma’aniyul Akhbar: “Janganlah melupakan kesehatan, kekuatan, kesempatan, masa muda serta kegembiraanmu, dan dengan kelima anugerah ini, carilah akhirat” artinya masih berkaitan dengan perkataan beliau sebelumnya yakni mencari kebutuhan dunia untuk tujuan akhirat dengan kesehatan, kekuatan, kesempatan, masa muda, dan kegembiraan tersebut.19 Nasihat selanjutnya yang terkandung dalam ayat ini adalah bahwasannya Allah SWT adalah pelimpah rizki, pemurah, pengasih dan penyayang kepada seluruh manusia. Setiap manusia diberikan rizki setiap harinya, diberikan jalan-jalan kemudahan untuk dilaluinya di dunia dalam mencari kebutuhannya, betapakah tidak kita berkeinginan untuk membalas kebaikannya dengan menumbuhkan rasa yang sama (pemurah, pengasih, pemberi rizki) terhadap sesama umat manusia yang membutuhkan? Implikasi dari berbagai macam anugerah Allah yang Ia berikan kepada kita, pada hakikatnya bukanlah milik kita. Kita sebagai hambanya hanyalah perantara Allah dalam memberikan anugerah tersebut kepada orang lain yang juga membutuhkannya. Allah telah menganugerahkan kenikmatan tersebut kepada kita agar Allah dapat mengelola hambanya melalui tangan kita.20 Wujud dalam pengelolaan harta sebagai anugerah dari Allah SWT kepada kita adalah dengan salah satunya mencurahkan tenaga kita untuk membuka suatu usaha. Usaha tersebut nantinya akan memiliki dampak multiflier yakni perkembangan dari segi pertumbuhan ekonomi dari mikro menuju makro. Artinya dengan usaha tersebut pada awalnya adalah pembangunan ekonomi secaar mikro terlebih dahulu, pembangunan itu salah satunya adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang gunanya selain mengelola keuangan secara sehat, juga dapat menarik masyarakat untuk bekerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran secara makro. Selain itu suatu usaha tersebut akan memperoleh keuntungan, dan dari keuntungan tersebut maka pengusaha diwajibkan untuk membayar zakatnya jika telah cukup nishab dan pajaknya kepada negara. Dengan membayar zakat dan pajak, zakat tersbut akan disalurkan kepada masyarakt yang membutuhkandan pajak untuk membangun fasilitas negara. Dengan banyaknya usaha yang tumbuh maka akan semakin banyak pula pemerataan pendapatan masyarakat dan pembangunan perekonomian dan fasilitas negara akan menjadi lebih baik. Al-Qur’an Surah Al-jum’ah : 9-11 19Ibid., hlm.404. 20Ibid., hlm.405.
  • 11. 11 ‫يﺎ‬َ‫أ‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬‫ﱡ‬‫ي‬‫ا‬َ‫ﻦ‬‫ِي‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ل‬‫آ‬‫ُﻮ‬‫ﻨ‬َ‫ﻣ‬‫ذا‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ُﻮ‬‫ن‬َ‫ي‬ِ‫د‬‫ﱠﻼ‬‫ﺼ‬‫ِﻠ‬‫ل‬ِ‫ة‬ْ‫ﻮ‬َ‫ي‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻌ‬ْ‫س‬‫َﺎ‬‫ف‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻌ‬ُ‫ﻤ‬ُ‫ﺠ‬ْ‫ل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫لﻰ‬ِ‫ذ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ﻛ‬‫ا‬ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ذ‬َ‫و‬َ‫ﻊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺒ‬ْ‫ل‬‫ذ‬ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬ِ‫ل‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬َ‫ل‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫خ‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬‫ُﻮ‬‫ﻤ‬َ‫ﻠ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻨ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ن‬(9)ِ‫ﺈ‬َ‫ف‬‫ذا‬ِ‫ﺖ‬َ‫ﻴ‬ِ‫ﻀ‬ُ‫ﻗ‬‫ا‬‫ﱠﻼ‬‫ﺼ‬‫ل‬ُ‫ة‬ُ‫ﺮ‬ِ‫ﺸ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ن‬‫َﺎ‬‫ف‬‫وا‬‫ِﻲ‬‫ف‬‫ا‬َ‫ﺄ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬‫ُﻮ‬‫ﻐ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﺑ‬‫ا‬ِ‫ﻞ‬ْ‫ﻀ‬َ‫ف‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ا‬ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬ْ‫ذ‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ﺮ‬ُ‫ﻛ‬‫ا‬ ‫وا‬‫ِﻴﺮ‬‫ﺜ‬َ‫ﻛ‬ َ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬ً‫ا‬‫ُﻮ‬‫ﺤ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ف‬ُ‫ﺗ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﻜ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ل‬َ‫ن‬(10)‫ا‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ ‫ذا‬ِ‫إ‬ َ‫و‬‫ِﺠﺎ‬‫ﺗ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ة‬َ‫ر‬‫ْﻮ‬‫ﻬ‬َ‫ل‬‫ا‬ ً‫ا‬‫ﱡﻮ‬‫ﻀ‬َ‫ف‬ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬‫ْﻬﺎ‬‫ﻴ‬َ‫ل‬َ‫و‬‫ُﻮ‬‫ﻛ‬َ‫ﺮ‬َ‫ﺗ‬َ‫ك‬ َ‫ﺪ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﻣﺎ‬ ْ‫ﻞ‬ُ‫ﻗ‬ ً‫ﺎ‬‫ِﻤ‬‫ﺋ‬‫ﻗﺎ‬‫ا‬َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫خ‬ ِ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬‫ا‬ْ‫ﻬ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬ِ‫ﻮ‬َ‫و‬َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬‫ا‬‫ﱢﺠﺎ‬‫ﺘ‬‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫خ‬ ُ‫ﻪ‬‫ﱠ‬‫ﻠ‬‫ل‬‫ا‬‫ﱠ‬‫ﺮ‬‫ل‬ِ‫از‬َ‫ﻦ‬‫ِﻴ‬‫ﻗ‬(11) Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ketika ketika ada panggilan adzan pada hari Jumat, cepat-cepatlah mengingat Allah dan tinggalkanlah penjualan, demikian itu adalah lebih baik bagi kamu sekalian jika kamu sekaliam mengetahui (9) Jika Sholat telah selesai dilaksanakan, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan banyak-banyaklah ingat kepadaNya, supaya kamu kamu sekalian menjadi orang yang beruntung (10) dan jika mereka melihat barang dagangan atau permainan mereka bubar untuk menuju kepadanya,dan mereka meninggalkan kamu (muhammad) berdiri sedang berkhotbah,katakanlah: apa yang ada di sisi Allah lebih baik dari hiburan dan perdagangan dan sebaik-baik pemberi rizki (11) Kosa Kata: ‫ي‬ِ‫ود‬ُ‫ن‬ِ‫ة‬‫ال‬َّ‫ص‬ِ‫ل‬‫ل‬ :Dipanggil untuk sholat pada pada panggilan adzan yang kedua di hari jum’at , yaitu yang dilakukan di depan Nabi, saw, saat ia duduk di mimbar sebelum khotbah. ِ‫ة‬َ‫ع‬ُ‫م‬ُ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ : hari jum’at, Pernyataan Jumat karena di hari itu menyerukan berkupulnya orang-orang, berasal dari asal kata ‫اجتمع‬ yang berarti berkumpul. Tafsir ayat : Hai orang-orang yang beriman, ketika ada panggilan adzan pada hari Jumat, cepat-cepatlah mengingat Allah, dan tinggalkanlah dari jual- beli, demikian itu lebih baik untuk kamu sekalian jika kamu sekalia mengetahui. Hai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, jika dikumandangkan adzan untuk salat Jumat pada adzan yang kedua setelah Khatib duduk di podium, Karena adzan itulah yang ada pada saat Rasulullah saw, adapun adzan pertama merupakan tambahan pada masa Usman bin affan ra. di hadapan para sahabat ketika kota Madinah menjadi luas, dan dikumandang kan dari atas Zaura’ (rumah teratas di kota Madinah yang paling dekat dengan masjid) dan dinamai dengan adzan Ketiga karena ditambahkan dengan adzan dan iqomah sebelumnya, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi s.a.w. Maka cepat- cepatlah pergi untuk mengingat Allah (dzikrillah) yang dimaksud adalah
  • 12. 12 khotbah dan shalat Jumat di masjid-masjid Jami’, setelah mempersiapkan untuk itu , yaitu mempersiapkan diri untuk sholat dengan wudhu dan baju baru yang baik atau putih bersih dan sejenisnya, dan tinggalkanlah jual- beli serta kegiatan lain dari transaksi ijaroh atau persewaan, Perusahaan dan sejenisnya, dan usaha untuk mengingat Allah S.W.T itu dan meninggal kan jual-beli adalah lebih baik daripada melakukan penjualan dan meninggalkan usaha tersebut, jual-beli dikhususkan dalam menyebutkan, karena yang paling penting dan aktual di saat itu dalam usaha mencari penghidupan, dan ini isyarat untuk meninggalkan semua jenis perdagangan di saat adzan. Kemudian Allah S.W.T. mengizinkan untuk bekerja dan berusaha mencari rizki dunia selesei melaksanakan sholat, sebagaimana firmannya: “Jika selesai melaksanakan solat jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan mencari rizki, dan ingatlah Allah sebanyak -banyaknya, supaya kamu beruntung” yaitu jika Anda telah melakukan sholat diperbolehkan untuk bertebaran dan membubarkan dalam perdagangan di muka bumi, dan bertindak untuk apa yang Anda butuhkan dari urusan kehidupan kamu sekalian, dan ‫االبتغاء‬ artinya: setiap usaha mencari karunia Allah, yaitu rizki yang dikaruniakan oleh Allah S.W.T. atas hambaNya dari berbagai keuntungan dalam transaksi dan semua usaha, dan janganlah lupa bahwa dalam perjalanan pekerjaan jual-beli kamu sekalian maka hendaknya selalu ingat kepada Allah S.W.T., dengan berterima kasih padaNya karena telah membimbingnya kepada sesuatu yang baik dalam urusan duniawi dan ukhrowi, dan membaca adzkar seperti hamdalah, tasbih, takbir, istighfar dan lain sebagainya sehingga dapat beruntung dalam bidang dunia dan akherat. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan seorang mukmin selalu disertai dengan mengingat Allah SWT dan merasa dalam pengawasanNya, agar tidak dikuasai oleh cintanya kepada dunia, dan merasa dalam kendali Allah SWT. Akan membawa kepada kemenangan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. ‘Arak bin Malik ra jika dia selesai sholat Jumat, dia pergi dan berdiri di pintu masjid,dan berkata: Ya Allah, aku menjawab undanganMu, dan saya telah menunaikan sholat yang Engkau fardlukan, dan saya pergi
  • 13. 13 bertebaran sebagaimana yang Engkau perintahkan kapadaku, maka berilah rizki dari yang Engkau karuniakan, dan Engkau sebaik-baik Pemberi rizki. (Diriwayatkan oleh Ibnu AbiHatim).21 Sebab turunnya ayat : Ibnu Jarir meriwayatkan dari Jabir mengatakan: mereka bila melaksanakan pernikahan memainkan gendang dan seruling, dan meninggalkan Nabi saw. berdiri di podium ,mereka berpaling kepadanya . Dan diriwayatkan Ibn al-Mundzir dari jabir bahwa ayat ini turun karen dua hal secara bersama-sama:yaitu kisah pernikahan, dan kedatangan kafilah di satu waktu . Para ahli tafsir mengatakan: Orang-orang di Madinah tertimpa suatu yang membahaykan yaitu kelaparan dan tingginya harga, di saat itulah datang Dakhiyah al-lKalbi dalam barang dagangan dari syam , dan memukul gendang untuk mmemberi tahu kedatangan nya, saat itu Rasulullah, saw sedang memberikan khotbah pada hari Jumat, maka pergilah orang-orang kepadanya ,dan tidak ada yang tersisa di Masjid kecuali hanya dua belas orang dari laki-laki, termasuk Abu Bakar, Umar, maka turunlah ayat ini.Kemudian Nabi saw. mengatakan : dan demi Dzat yang jiwa muhammad di tanganNya, kalaulah kamu sekalian semua mengikutinya sehingga tidak tersisa satu orangpun, sungguh akan menumpahkan lembah ini dengan api pada kamu sekalian.22 Keterkatan ayat ini dengan ayat sebalumnya, Setelah Allah S.W.T. menjelaskan bahwa orang Yahudi melarikan diri dari kematian karena cinta dengan kehidupan dunia ini dan kenikmatannya, Allah S.W.T. ingin mendidik orang-orang mukmin dan menuntun mereka untuk bekerja di dunia dengan sesuatu yang juga bermanfaat di akhirat, yaitu kehadiran untuk sholat Jum’at, karena dunia adalah kesenangan yang fana, dan Allah S.W.T. berfirman :dan akhirat adalah lebih baik dan kekal [Q.S.al- a’la:17]. Kemudian Allah S.W.T. mengecam untuk meninggalkan Nabi saw. di mimbar khotbah, berlarian untuk bersenang-senang atau untuk 21 Abu al-fida’ ismail ibnu umar Ibnu Katsir al-qurasyi ad-dimasyqi, Tafsir al-qur’an al-‘adzim ,(Riyadl :Daaru Thoyyibah , 1997M/1417) Juz 8 ,hal. 123. 22 Syihabuddin mahmud ibnu abdillah al-khusaini al-alusi, Rukhul ma’ani fi tafsiri al-qur’an al- ‘adzim wa as-sabu’ al-matsani ,( Bairut Libanon:Daaru al-kutub al’ilmiyyah, 1995M/1415) Juz 14 ,hal. 299.
  • 14. 14 berdagang, beberapa dari mereka bubar ketika mereka mendengar gendang dan ingin melihatnya, dan beberapa dari mereka pergi menuju dagangan karena sebuah kebutuhan dan imgin mengambil manfaat. Kemudian Allah S.W.T. mengizinkan untuk mencari pekerjaan di dunia dan keuntungan setelah shalat Jumat, Ia menyatakan: Jangan lupa bagianmu dari dunia [Q.S. Al-qashash:77]. Tentang keterkaitan ayat ini dengan kewirausahaan bahwa ayat ini menganjurkan seorang muslim tidak boleh bermalas-malasan dalam mencari rizki untuk memenuhui kabutuhan hidupnya, karena perintah agar selesei sholat bertebaran di muka bumi mencari rizki yang diungkapkan dalam bentuk “ amr ” atau perintah, mengandung arti segera, sebagaimana hal itu dibahas luas dalam ilmu ushul fiqh . kecuali memang waktu untuk istirahat , dan waktu istirahat dipakai sekalian untuk sholat . maka selesei sholat memang beristirahat dan memulihkan tenaga untuk agar bersemamgat dalam bekerja di waktu berikutnya. b. Hadits Tentang Kewirausahaan ‫في‬ ‫كن‬ : ‫فقال‬ ‫بمنكبي‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫أخذ‬ : ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫عمر‬ ‫ابن‬ ‫عن‬ ‫عابر‬ ‫أو‬ ‫غريب‬ ‫كأنك‬ ‫الدنيا‬‫تنتظر‬ ‫فال‬ ‫أمسيت‬ ‫إذا‬ : ‫يقول‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫عمر‬ ‫ابن‬ ‫كان‬ ‫و‬ ، ‫سبيل‬ ‫لموتك‬ ‫حياتك‬ ‫من‬ ‫و‬ ‫لمرضك‬ ‫صحتك‬ ‫من‬ ‫خذ‬ ‫و‬ ، ‫المساء‬ ‫تنتظر‬ ‫فال‬ ‫أصبحت‬ ‫إذا‬ ‫و‬ ، ‫الصباح‬ ( ‫الﺑخﺎري‬ ‫رواه‬ ) Artinya : dari Ibnu Umar ra mengatakan: Rasulullah saw Mengambil pundak saya dan mengatakan: Jadilah di dunia seperti orang asing atau musafir, dan Ibnu Umar ra mengatakan: Jika anda pada waktu sore jangan menunggu pagi hari , dan jika Anda pada pagi hari jangan menunggu waktu sore , dan gunakanlah waktu sehatAnda sebelum waktu sakit Anda dan gunakan waktu hidup Anda untuk kematianmu (hadits riwayat imam Bukhari).23 ‫ﻋﻦ‬‫أ‬‫سﻌﻴﺪ‬ ‫ﺑﻲ‬‫ا‬‫لﺨﺪ‬‫ر‬ ‫ري‬‫ﺿﻲ‬‫ا‬‫ﻗﺎ‬ ‫ﻋﻨﻪ‬ ‫هللا‬‫د‬ : ‫ل‬‫خﻞ‬‫ر‬‫سﻮ‬‫ا‬ ‫ل‬‫صﻠﻰ‬ ‫هللا‬‫ا‬‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫هللا‬‫و‬‫سﻠﻢ‬‫ذات‬‫يﻮ‬‫ا‬ ‫م‬‫لﻤﺴﺠﺪ‬،‫فﺈ‬‫ذا‬‫ﻫﻮ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﺮﺟﻞ‬‫ا‬‫ﻷنﺼﺎ‬‫ر‬‫يﻘﺎ‬‫ل‬‫لﻪ‬‫أ‬‫ﺑﻮ‬‫أ‬‫فﻴﻪ‬ ‫ﺟﺎلﺴﺎ‬ ‫ﻣﺎﻣﺔ‬،‫فﻘﺎ‬:‫ل‬‫يﺎ‬‫أ‬‫ﺑﺎ‬‫أ‬‫لﻲ‬ ‫ﻣﺎ‬ ! ‫ﻣﺎﻣﺔ‬‫أراك‬‫ﻏﻴﺮ‬ ‫فﻲ‬ ‫ﺟﺎلﺴﺎ‬‫و‬‫ﻗﺖ‬‫ا‬‫لﺼﻼ‬، ‫ة‬ ‫ﻗﺎ‬: ‫ل‬‫ﻫﻤﻮ‬‫م‬‫لﺰﻣﺘﻨﻲ‬‫د‬ ‫و‬‫يﻮ‬‫ن‬‫يﺎ‬‫ر‬‫سﻮ‬‫ا‬ ‫ل‬‫هللا‬،‫فﻘﺎ‬‫أ‬ ‫ل‬‫ال‬‫أ‬‫ﻛﻼﻣﺎ‬ ‫ﻋﻠﻤﻚ‬‫إذا‬‫ﻗﻠﺘﻪ‬‫أذ‬‫ﻫﺐ‬‫ا‬‫ﻋﺰ‬ ‫هللا‬‫و‬‫ﻫﻤﻚ‬ ‫ﺟﻞ‬‫و‬ ،‫ﻗﻀﻰ‬ ‫د‬‫فﻘﺎ‬ ! ‫يﻨﻚ‬: ‫ل‬‫يﺎ‬ ‫ﺑﻠﻰ‬‫ر‬‫سﻮ‬‫ا‬ ‫ل‬‫هللا‬،‫ﻗﺎ‬: ‫ل‬‫ﻗﻞ‬‫أ‬ ‫إذا‬‫صﺒﺤﺖ‬‫أ‬ ‫إذا‬ ‫و‬: ‫ﻣﺴﻴﺖ‬‫ا‬‫لﻠﻬﻢ‬‫إ‬‫نﻲ‬‫أ‬‫ﻋﻮ‬‫ذ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬‫ا‬‫لﻬﻢ‬‫ا‬ ‫و‬‫لﺤﺰ‬‫و‬ ، ‫ن‬ 23 Imam an-nawawi , Riyadlu ash-sholikhin, ,( Jiddah :Daaru al-qiblah li ats-tsaqafah al- islamiyyah , 1990M) ,hal. 247, no hadits :574 .
  • 15. 15 ‫أ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬ ‫ﻋﺬ‬‫ا‬‫لﻌﺠﺰ‬‫ا‬ ‫و‬‫لﻜﺴﻞ‬‫أ‬ ‫و‬ ،‫ﻋﻮ‬‫ذ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬‫ا‬‫لﺠﺒﻦ‬‫ا‬ ‫و‬‫لﺒﺨﻞ‬‫أ‬ ‫و‬ ،‫ﻋﻮ‬‫ذ‬‫ﻏﻠﺒﺔ‬ ‫ﻣﻦ‬ ‫ﺑﻚ‬‫ا‬‫لﺪيﻦ‬‫و‬‫ﻗﻬﺮ‬‫ا‬‫لﺮﺟﺎ‬. ‫ل‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬: ‫فﻘﻠﺖ‬‫ذ‬‫فﺄ‬ ‫لﻚ‬‫ذ‬‫ﻫﺐ‬‫ا‬‫ﻫﻤﻲ‬ ‫هللا‬‫و‬‫ﻋﻨﻲ‬ ‫ﻗﻀﻰ‬‫د‬( ‫يﻨﻲ‬‫أ‬ ‫رواه‬‫ﺑﻮ‬) ‫داود‬. Artinya : dari Sa’id al-Khudri ra. dia berkata: suatu hari Rasulullah saw, masuk ke masjid , dan di masjid itu beliau melihat seorang laki-laki dari Anshar yang bernama Abu Umamah Duduk di dalamnya, Dia mengatakan: Wahai Abu Umamah! kenapa saya lihat Anda duduk di luar waktu sholat ,Dia mengatakan: keprihatinan menimpaku dan hutang Wahai Rasulullah! Dia mengatakan: Tidakkah saya mengajari kamu sebuah ucapan yang bila kamu membacanya maka Allah S.W.T. akan menghilangkan kesedihan kamu dan membebaskan hutang kamu! dia menjawab iya wahai rasulallah s.a.wkemudian beliau berkata : bacalah di setiap waktu pagi dan sore : ..........‫الحزن‬ ‫و‬ ‫الﻬم‬ ‫ﻣن‬ ‫ﺑك‬ ‫أﻋوذ‬ ‫إنﻲ‬ ‫الﻠﻬم‬, said berkata : maka do’a itu saya baca dan Allah saw. menghilangkan ksedihan saya dan membebaskan hutang saya (hadits riwayat abu dawud).24 ‫ﻗﺎ‬‫ا‬ ‫ل‬‫صﻠﻰ‬ ‫لﻨﺒﻲ‬‫ا‬‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫هللا‬‫و‬‫:"ﻃﻠﺐ‬ ‫سﻠﻢ‬‫ا‬‫لﺤﻼ‬‫ل‬‫ﺟﻬﺎ‬‫"ا‬ ."‫د‬‫ﻋﻦ‬ ‫لﻘﻀﺎﻋﻲ‬‫ا‬‫ﻋﺒﺎ‬ ‫ﺑﻦ‬"‫س‬‫ﻋﻦ‬ ‫"حﻞ‬‫ا‬‫ﻋﻤﺮ‬ ‫ﺑﻦ‬ Artinya :Nabi saw. bersabda : mencari rizki yang halal adalah jihad ( perjuangan ) ( hadits riwayat al-qudlo’i dari ibnu abbas ra. Dan riwayat Abi na’im dalam alkhilyah dari ibnu umar ra.).25 3. Sejarah dan konsep Kewirausahaan Dalam Islam Berbicara mengenai sejarah kewirausahaan dalam Islam, maka yang perlu dikaji adalah perjalanan hidup Rasulullah yang berhubungan dengan kewirausahaan yaitu berdagang. Ada dua hal penting yang dilakukan Rasul ketika tiba di Madinah pasca hijrah yaitu membangun mesjid dan pasar. Hal ini berarti Rasul mengajarkan keseimbangan antara aktifitas dunia dan akhirat.26 Rasulullah pandai dalam segala hal alias multi-talent,serba bisa. Hal ini telah dibuktikan dengan kemahirannya dalam berdakwah, mengatur strategi perang, bijaksana dalam memimpin pemerintahan sekaligus menjadi teladan bagi semua umat. Bahkan, beliau pun pandai dalam berbisnis (berwirausaha). Muhammad pergi ke Syam sebagai orang kepercayaan Khadijah untuk menjalankan ekspedisi dagang. Dengan kejujuran dan kerendahan hatinya, Muhammad muda ternyata mampu memperdagangkan 24 Muhammad abdul aziz al-khuli , al-adab an-nabawi,( al-qahirah : mathba’ah al-istiqomah, 1951M) ,cet.3 , hal. 225, no hadits : 91 25 ‘alauddin ali ibnu khisamuddin al-hindi al-burhanafuri , Kanzu al-ummal ,( Bairut: Muassasah ar-risalah , 1981M/1407) Juz 4 ,hal. 4.hadits no 9205 26 Alim, S. Muhammad SAW is Entrepreneur. (Hilal Media: Bogor.2013) hal.61-62
  • 16. 16 barang dagangan dengan cara-cara yang lebih banyak menguntungkan dibanding yang dilakukan pedagang lain. Ia berlaku jujur dalam berdagang.27 Muhammad saw memiliki modal tak kasat mata/intangible dalam berbisnis yaitu fathanah (kecerdasan), shidig (kejujuran), tabligh (komunikatif) dan amanah (percaya).28 Selain itu, ia juga mengajarkan sikap sederhana, adil, penuh rasa syukur dan dermawan dalam berdagang.29 Bahkan kredibilitas dan integritas pribadinya sebagai pedagang mendapat pengakuan, bukan hanya dari kaum muslimin, namun juga orang Yahudi dan Nasrani. Hal itu dikarenakan beliau menjalankan usahanya dengan sangat professional.30 Konsep berdagang yang diajarkan oleh Rasulullah tersebut merupakan konsep berwirausaha dalam Islam dan harus menjadi pedoman bagi wirausaha Muslim dimana pun berada dan kapan pun. Selain itu, kewajiban kaum berpunya untuk membayar zakat, bersedekah, wakaf dan kewajiban memberdayakan orang-orang yang kurang mampu secara ekonomis merupakan petunjuk Islam paling jelas terhadap etos kerja kewirausahaan (entrepreneurship).31 Pada hakikatnya, Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai etik, moral dan spiritual yang berfungsi sebagai pedoman hidup di segala bidang bagi para pemeluknya, tak terkecu ahli bidang ekonomi. Banyak sekali ajaran Islam yang mendorong umatnya mau bekerja keras untuk mengubah nasibnya sendiri, berlaku jujur dalam berbisnis, mencari usaha dari 'tangannya sendiri, berlomba-lomba dalam kebaikan dan sebagainya. Pendek kata, umat Islam didorong untuk mengejar kebaikan dunia tanpa melupakan akhiratnya. Semangat dan sikap mental produktif merupakan bagian dari etos kerja yang diajarkan oleh Islam.32 Dari keteladanan yang diberikan oleh Rasulullah dapat diketahui bahwa motivasi seorang wirausaha muslim bersifat horizontal dan vertikal. 27 EI-Sutha, Muhammad: Jejak-Jejak Keagungan dan Teladan Abadi. (Asaprima Pustaka. 2013) hal.43 28 Ibid.,hal.66 29 Kurniawan, Leadership of Muhammad. (Yogyakarta: Quantum Lintas,Media. 2013) hal.107 30 AI-Djufri, Islamic Business Srategy for Entrepreneurship: Bagaimana Menciptakandan Membangun Usaha yang Is/ami. (Jakarta: Tim Media Comminications, 2005), hal. 9-11 31 Machendrawaty, N., & Safei, A. A. Pengembangan Masyarakat Islam: dari ldeologi,Strategi, Sampai Tradisi. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001), hal. 47 32 Yunus, M. Islam dan Kewirausahaan lnovatif. Malang: UIN Malang Pres, 2008), hal.21
  • 17. 17 Secara horizontal terlihat pada dorongannya untuk mengembangkan potensi diri dan keiginannya senantiasa mencari manfaat sebanyak- banyaknya untuk orang lain. Sementara secara vertikal dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada Allah Swt. Motivasi disini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah, dan penetapan skala prioritas.33 Mengingat motivasi ini, maka tak heran bila Islam sampai ke seluruh dunia hingga ke Nusantara rnelalui pedagang-pedagang Islam. Selain menunjukkan motivasi yang terpadu, hal tersebut juga menyiratkan bahwa setelah Rasulullah wafat, aktifitas berdagang atau berwirausaha dalarn Islam semakin berkembang pesat melintasi batas negara dan benua. Dengan kata lain, kewirausahaan begitu menyatu dengan agama Islam. 4. Membumikan Pendidikan Islam Berwawasan Kewirausahaan Pendidikan Islam adalah penataan individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat.34 Pada dasarnya manusia lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid) dan pendidikan merupakan upaya seseorang untuk mengembangkan potensi tauhid agar dapat mewarnai kualitas kehidupan pribadi seseorang.35 Pendidikan Islam memiliki prinsip-prinsip yaitu pertama, pendidikan Islam sebagai proses kreatif. Peran aktif tidak hanya melakukan proses menyesuaikan diri dengan lingkungan secara pasif tapi melakukan aksi dan reaksi dengan tujuan yang jelas. Keharusan untuk bersifat kreatif ini memberikan konsekuensi kepada manusia untuk melihat bahwa nilai budaya yang berkembang dalam masyarakat bukan merupakan sesuatu yang memiliki kebutuhan mutlak. Kedua, prinsip percaya pada diri sendiri. Ketiga, pendidikan Islam memberikan kebebasan untuk memilih. Kebebasan adalah syarat mutlak untuk pengembangan potensial fitrah man usia dan 33 AI-Djufri, Islamic Business Srategy for Entrepreneurship: Bagaimana Menciptakandan Membangun Usaha yang Is/ami. (Jakarta: Tim Media Comminications, 2005), hal. 29-31 34 An-Nahlawi, A. (2007). Ushul at- Tarbiyyah al-lslamiyyah wa Asaaliibuha fi ai-Bait wa ai- Madrasah wa a/-Mujtama' (25 ed.). (Beirut: Dar ai-Fikr.2007), hal.41 35 Thoha, M. C. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.1996), hal.3
  • 18. 18 kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Keempat, pendidikan berwawasan nilai.36 Sebagai usaha mengembangkan fitrah manusia dengan ajaran agama Islam, agar terwujud kehidupan man usia yang makmur dan bahagia, maka pendidikan Islam mengandung em pat haf pokok yaitu pertama, usaha mengembangkan. Setiap usaha apalagi usaha mengembangkan fitrah manusia haruslah dilakukan dengan sadar, berencana dan sistematis. Kedua, fitrah manusia . Meliputi fitrah agama, intelek, sosial, susila, seni, ekonomi (mempertahankan hidup), kemajuan dan sebagainya. Fitrah-fitrah tersebut harus dikembangkan supaya man usia menjadi manusia yang utuh dan dikembangkan secara seimbang. Berkembang atau tidaknya fitrah-fitrah tersebut tergantung usaha. Usaha manusia untuk mengembangkan fitrah- fitrah tersebut dilakukan dengan pendidikan. Ketiga, ajaran agama Islam. Keempat, kehidupan manusia yang makmur dan bahagia merupakan tugas hidup manusia.37 Dari empat hal pokok di atas dapat diketahui bahwa pendidikan Islam tidak semata-mata hanya mengajarkan ilmu agama atau ilmu-ilmu umum lainnya, tapi juga harus berusaha memperhatikan serta mengembangkan fitrah-fitrah manusia. Sejalan dengan misi tersebut, pendidikan kewirausahaan termasuk usaha mengembangkan fitrah intelek dan sosial ekonomi peserta didik. Arus globalisasi memunculkan berbagai permasalahan-permasalahan bagi Bangsa Indonesia yang cukup banyak meliputi sosial, budaya, ekonomi. Tidak hanya masalah sosial, budaya dan ekonomi, dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Mau tidak mau dunia pendidikan harus bisa menjawab perkembangan zaman dan mengatasi berbagai persoalan yang ada. Pendidikan Islam dituntut terlibat dalam mengatasi dan menyelesaikan berbagai tantangan tersebut di atas bersama dengan kekuatan-kekuatan pendidikan nasional yang lain, bahkan bersama kekuatan sosial, politik dan ekonomi pada 36 Ibid, hal. 33-35 37 Zaini, S. (1986). Prinsip-Prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia. 1986), hal.4
  • 19. 19 umumnya. Hanya saja Pendidikan Islam perlu melakukan evaluasi diri terlebih dahulu untuk selanjutnya melakukan reaktualisasi dan reposisi, dengan cara melakukan sinkronisasi dengan kebijakan pendidikan nasional untuk membebaskan bangsa dari berbagai persoalan di atas. Sebagai agama yang rahmatan Iii 'alamin, Islam melalui konsep pendidikannya harus relevan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat modern serta perkembangan zaman . Abdurrahman An-Nahlawi mengatakan bahwa seluruh musibah yang menimpa masyarakat pada umumnya, malapetaka yang diderita masyarakat Islam dan sebagainya merupakan akibatdari buruknya pendidikan man usia, tidakada usaha mencari kesempurnaannya serta penyimpangan dari fitrah dan tabiat kemanusiaan. Islam merupakan sistem Rabbani yang paripurna dan memperhatikan fitrah manusia. Allah menurunkannya untuk membentuk kepribadian manusia yang harmonis, disamping membuat teladan terbaik di muka bumi yang melaksanakan keadilan llahi di dalam masyarakat insani dan memanfaatkan seluruh kekuatan alam yang telah ditundukkan baginya.38 Mengacu pada pehamaman tersebut, munculnya alumni peserta didik yang "mandeg", ketergantungan, tidak bisa memajukan diri, keluarga dan masyarakatnya merupakan kurangnya peranan pendidikan Islam dalam mendorong peserta didik untuk berusaha mencari "kesempurnaan". Sebagai khalifah di muka bumi, manusia seharusnya bisa memanfaatkan seluruh potensi yang ada di dalam dirinya dan di alam dalam rangka menjemput kehidupan yang lebih baik. Menjamurnya lulusan pendidikan yang mengantri untuk dipekerjakan bertolak belakang dengan konsep pendidikan dalam Islam. Sejalan dengan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, maka keikutsertaan pendidikan Islam dalam mengembangkan wawasan kewirausahaan adalah sebuah keharusan. Dalam memupuk karakter wirausaha, pendidikan Islam seperii madrasah dan perguruan tinggi Islam bisa berkaca kepada pesantren. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telati berusaha melakukan reposisi dalam menyikapi beri:Jagai 38 An-Nahlawi, Op Cit, hal. 39
  • 20. 20 persoalan sosial masyarakat, seperti ekonomi, sosial, dan politik sejak tahun 1970-an. Berbagai bidang wirausaha yang sangat strategis telah dikembangkan dan dikelola di berbagai pesantren. Dengan pengelolaan dan pengembangan wirausaha banyak manfaat yang diperoleh, di antaranya membantu pendanaan pesantren, memberdayakan ekonomi masyarakat, dan pendidikan kewirausahaan bagi para santrinya. Sebagai bagian lembaga pendidikan nasional, kemunculan pesantren dalam sejarahnya telah berusia puluhan tahun, atau bahkan ratusan tahun, dan disinyalir sebagai lembaga yang memiliki kekhasan, keaslian (indegeneous) Indonesia.39 Selain sebagai pusat pengkaderan pemikir- pemikir agama (centre of exellence), pesantren juga sebagai lembaga yang mencetak sumber daya man usia (human resource) dan sebagai lembaga yang mempunyai kekuatan melakukan pemberdayaan pada masyarakat (agent of development).40 Pengembangan ekonomi masyarakat pesantren mempunyai andil besar dalam menggalakkan wirausaha. Di lingkungan pesantren para santri dididik untuk menjadi manusia yang bersikap mandiri dan berjiwa wirausaha. Perubahan dan pengembangan pesantren terus dilakukan, termasuk dalam menerapkan manajemen yang profesional dan aplikatif dalam pengembangannya.41 Meskipun kewirausahaan belum diterapkan oleh semua pesantren tapi dibanding lembaga pendidikan lainnya, pesantren telah serta sudah banyak mengembangkan semangat kewirausahaan dan layak dicontoh oleh lembaga pendidikan di Indonesia terutama lembaga pendidikan Islam seperti madrasah dan perguruan tinggi. Di Indonesia, pesantren telah digambarkan sebagai lembaga pendidikan yang telah banyak berhasil dalam mengembangkan wirausaha. Seperti halnya pesantren yang terlibat dalam proses perubahan _sosial (social change), maka madrasah dan perguruan tinggi Islam juga harus mengambil peranan yang sama. 39 Madjid, N. Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. (Jakarta: Paramadina. 1997), hal. 2 40 Suhartini. (2005) . Problem Kelembagaan Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren . Daiam A. Halim, Manajemen Pesantren . (Yogyakarta: Pustaka Pesantren. 2005), hal. 233 41 Syamsudduha. Manajemen Pesantren: Teori dan Praktek. (Yogyakarta: Grha Guru. 2004), hal. 15-16
  • 21. 21 Menurut Bob Sadino, sejak lama, para sarjana kita dikondisikan oleh sistem pendidikan yang mengajarkan "tahu"dan tidak memedulikan untuk "bisa". Apa yang dilihat sa at ini menurutnya bukan pendidikan, tapi pengajaran. Artinya guru hanya memindahkan isi kepala. si guru kepada kepala si murid. Berangkat dari perspektif entrepreneur, pendidikan harus didasarkan pada teori yang dipraktikkan, guru tidak sekedar memberi tahu, tapi harus memberi contoh melakukannya. Oleh karena itu, selain mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum sekolah, juga perlu diperhatikan kornpetensi tenaga pendidik. Kompetensi kewirausahaan yang dimaksud meliputi pertama, menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah. Kedua, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Ketiga, memiliki motivasi yang kuat untuk sukes dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah. Keempat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam. menghadapi kendala yang dihadapi sekolah. Kelima, memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.42 Salah satu metode pendidikan Islam adalah mendidik melalui aplikasi dan pengamalan. Islam bukanlah agama irasional yang mengetengahkan konsep-konsep abstrak yang tidak dipahami oleh penganutnya. Islam menuntut umatnya untuk mengarahkan segala perilaku, naluri, dan pola kehidupan menuju perwujudan etika dan syariat llahiah secara nyata. Amal manusia menempati posisi utama dan menentukan keselamatan manusia dari siksa Allah pada hari perhitungan. Konsep tersebut menyiratkan bahwa sejelek-jeleknya manusia adalah manusia yang berilmu tetapi tidak mengamalkan ilmunya.43 Konsep manusia merasa bertanggungjawab untuk bekerja dengan baik sehingga bentuk kurikulum pendidikan Islam tampil sebagai kurikulum yang dinamis, bernalar, dan berperasaan, serta dibangun di atas kesadaran, kelembutan dan kebaikan dalam pelaksanaan. Konsep memiliki batas-batas kepuasan dan keinginan . Rasulullah telah 42 Muhaimin. (2009). Rekontruksi Pendidikan Islam. (Jakarta: Rajawali Press.2009), hal.18 43 An-Nahlawi, Op Cit hal. 269
  • 22. 22 memberikan pelajaran praktis kepada para sahabat agar meninggalkan kebiasaan minta-minta melalui penanaman rasa percaya diri dalam hal mencari rezki. Jika sekolah dijadikan media untuk mendidik generasi rnuda kita, kita dituntut untuk memahami pertumbuhan, fungsi dan metode yang dapat meninggikan kualitas dan manfaat media pendidikan tersebut melalui konsep-konsep pendidikan Islam. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam melingkupi tujuan pendidikan kontemporer serta mengarahkan pendidikan kontemporer itu ke arah ideal sehingga melahirkan insan-insan berkualitas tinggi, baik dalam kehidupan individualnya maupun dalam kehidupan sosialnya. Perubahan terhadap sistem pendidikan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Perubahan yang dilakukan harus memperhatikan berbagai elemen yang dapat membuat kebijakan tersebut agar tidak gagal. Sistem pendidikan yang handal akan menyiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi kompetisi global yang semakin hari semakin kompetitif. Konsep pendidikan yang lebih menitikberatkan pada keterampilan (skill), dirancang dengan kurikulum yang mengasah keterampilan, disiplin, dan konsep pesertanya tentang pekerjaan dan kewirausahaan. Potensi yang ada pada sumber daya manusia, tidak akan mempunyai arti yang signifikan dan maksimal bila penempaan atas mereka melalui sistem pendidikan tidak dilakukan secara benar. Disamping itu, kewirausahaan tidak boleh hanya semata-mata dilihat sebagai upaya mengatasi pengangguran, namun juga sebagai sarana bagi pembangunan sosial ekonomi yang dinamis. Selama ini keputusan menjadi seorang wirausahawan sering menjadi pilihan terakhirbagi banyak orang akibat sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan. Dalam jangka panjang, memperkenalkan kewirausahaan kedalam sistem pendidikan mulai dari tingkatsekolah dasar hingga perguruan tinggi akan mampu membentuk aspirasi, sikap serta perilaku yang positif terhadap kewirausahaan. Pendidikan sejak usia dini harus diarahkan kepada peningkatan kreatifitas serta pemberdayaan serta marnpu memberikan peserta didik pandangan
  • 23. 23 yang realistis seputar kewirausahaan, sebagai alternatif pilihan karir yang layak untuk dipertimbangkan.44 Pendidikan kewirausahaan tidak difokuskan untuk mendorong agar setiap orang menjadi seorang wirausahawaan. Pendidikan kewirausahaan hendaknya lebih difokuskan kepada pengembangan ide ketimbang manajemen bisnis, pengadopsian nilai-nilai masyarakat serta penyegaran kembali ide-ide seputar sinergi, pelanggan serta kiat-kiat serta strategi memasuki pasar. Pendidikan kewirausahaan juga dapat menghasilkan ide- ide baru guna memecahkan berbagai persoalan yang sedang melanda masyarakat. Yang terpenting, pendidikan berbasis kewirausahaan tidak dipahami sebagai memposisikan peserta didik di bawah tekanan kepentingan di luar dirinya sendiri baik berupa tekanan sosial, tekanan ekonomi maupun tekanan politik. Singkatnya, sekolah ideal adalah sekolah yang dapat menjadikan dirinya sebagai pusat pembudayaan yaitu sebagai pusat pendidikan yang komplek. Membangun kewirausahaan di Indonesia bisa dengan mengubah paradigma lembaga pendidikan termasuk pendidikan Islam. Memberikan bekal dan keterampilan kewirausahaan dan dukungan pemerintah. Kerangka pengembangan wirausahawan di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu pertama, memperbaiki pendidikan kewirausahaan. Sistem pendidikan kewirausahaan yang menyebar dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan melakukan kerja sama dengan dunia industri melalui kegiatan magang. Kedua, menyediakan infrastruktur (prasarana) yang tidak hanya terbatas pada transpartasi dan komunikasi melainkan juga infrastruktur pendidikan baik formal atau nonforma.45 Disamping itu, sebagai usaha untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), maka menurut Akhmad Sudrajat, konsep kewirausahaan di sekolah/madrasah/perguruan tinggi dapat diterapkan dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam 44 Oentoro, J. Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa. (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2010), hal.264 45 Suharyadi. (2007). Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. (Jakarta : Salemba Empat, 2007) hal. 13
  • 24. 24 kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, menurutnya, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek yaitu:46 1. Terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran. Pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran sehingga peserta didik lebih mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. 2. Terpadu dalam kegiatan Ektrakurikuler. Pendidikan kewirausahaan terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah upaya mengembangkan potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. 3. Pendidikan kewirausahaan melalui pengembangan diri. Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk·karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah. 4. Perubahan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan dari teori ke praktik 46 http://akhmadsudrajat.wordpress. com/20 11/06/29/konsep-kewi rausahaan-dan-pendidikan- kewirausaan./diunduh hari Jum’at 25 November 2017.
  • 25. 25 Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman konsep. 5. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan ke dalam bahan/buku ajar Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas maupun evaluasi. 6. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui kultur sekolah. Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah. Pengembangcllp nilai- nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan mengunakan fasilitas sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah melakukan aktivitas berwirausaha di lingkungan sekolah). 7. Pengintegrasian pendidikan kewirausahaan melalui muatan lokal. Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam kehidupan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, menerapkan dan mengembangkan konsep pendidikan kewirausahaan di madrasah/perguruan tinggi Islam adalah sebuah keputusan yang tepat bagi lembaga pendidikan Islam. Selain
  • 26. 26 mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam ketujuh aspek diatas, pendidikan kewirausahaan juga bisa diintegrasikan dalam pelajaran agama dengan menekankan bahwa agama Islam mengajarkan pemeluknya untuk berusaha sendiri melalui wirausaha atau berdagang. Selain itu, antara pemerintah dan lembaga pendidikan harus memiliki tanggungjawab bersama dalam mengembangkan kemandirian pemuda Indonesia melalui pendidikan kewirausahaan. Dengan demikian akan tercipta pemuda Indonesia mandiri yang dapat menjunjung harkat, martabat bangsa sehingga mampu bersaing dengan negara maju yang lain. Untuk melahirkan dan mengembangkan keahlian serta keterampilan baru menuntut diadakannya corak pendidikan dan latihan baru pula. Perubahan tidak saja akan terjadi dalam struktur lapangan kerja, tetapi juga dalam sistim pendidikan. Untuk dapat mendekatkan program pendidikan yang relevan dan dibutuhkan masyarakat, pendidikan harus selalu menyesuaikan diri (adjust) dengan segala pembaharuan (innovations) yang diperlukan. Sementara ini yang terjadi di Indonesia antara dunia pendidikan, dunia kerja, dunia usaha dan industri terlihat berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah sebagai otoritas dari sebuah penyelenggaraan suatu negara harus dapat mengambil suatu kebijakan secara legal-formal, memberi ruang untuk suatu mediasi dalam mensinergikan tiga pilar pembangunan, yaitu pendidikan, dunia usaha dan industri dan pemerintah. Kewirausahaan bukan hanya semata-mata berperan sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat, namun juga sebagai pendorong perubahan sosial bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Dengan demikian upaya pemerintah menyiapkan lulusan pendidikan/sarjana tangguh bermental baja, pantang menyerah dapat tercapai melalui matakuliah kewirausahaan. Mahasiswa tidak hanya menyerahkan 'nasib'nya untuk menjadi karyawan atau pegawai di perusahaan atau instansi pemerintahan, tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya sendiri (self employment) dan bahkan sanggup membuka lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja (job creator). C. kesimpulan
  • 27. 27 Dari pembahasan diatas menunjukkan bahwa sebenarnya Islam telah memberikan jalan keluar atas segala persoalan tentang kehidupan manusia, tinggal manusianya saja mau atau tidak menjalankan sesuai syariat yang telah ditetapkan, orientasi pendidikan Islam dapat mengembangkan fitrah manusia, agar menjadi manusia yang bahagia di dunia dan bahagia di akhirat yang dapat menyeimbangkan keduanya. Seperti pendidikan islam tentang kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan sangat relevan dengan pendidikan Islam karena pendidikan kewirausahaan termasuk usaha untuk mengembangkan fitrah intelek dan sosial ekonomi peserta didik. Keterlibatan pendidikan Islam seperti pesantren dalam kancah kewirausahaan adalah sebagai bukti nyata kesesuaian konsep wirausaha dengan pendidikan Islam. Madrasah/perguruan tinggi Islam sebagai bagian dari lembaga pendidikan Islam dituntut berperan aktif mengembangkan pendidikan kewirausahaan untuk menjemput peserta didik yang kreatif, cakap dan mandiri. Menuju ke arah tersebut, Madrasah/perguruan tinggi Islam bisa mengadopsi, mengelaborasi dan menggunakan strategi, metoda serta konsep pendidikan kewirausahaan yang relevan agar lulusan pendidikan Islam tidak mandeg dan tidak ikut serta menyumbang jumlah pengangguran terdidik karena hal tersebut sangat bertolak belakang· dengan fitrah manusia dalam Islam .