Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Kewirausahaan untuk program studi D3 Kebidanan Poltekkes Surabaya. Mata kuliah ini membahas konsep dasar kewirausahaan dan manfaat mempelajarinya bagi mahasiswa."
5. 1. Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan
2. Kode Mata Kuliah : Mulok
3. Beban Studi : 2 SKS (1T, 1P)
4. Tim Dosen: a. H. Toto Siswantoro, dr., M.Si., M.Kes.
b. Siti Maratus S SST., SPd., MKes
5. Deskripsi Mata Kuliah:
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memahami konsep kewirausahaan, kreatifitas dan
dan inovasi serta usaha kecil.
6. Tujuan Mata Kuliah:
Mahasiswa mampu menerapkan konsep
kewirausahaan dalam mendukung praktek
kebidanan.
12/08/2020 5
6. 7. Materi:
a. Pengantar dan konsep kewirausahaan.
b. Kualitas dan karakteristik wirausahaan yang sukses.
c. Manfaat mempelajari kewirausahaan.
d. Pengertian kreatifitas, inovasi dan prinsip-prinsip
inovasi.
e. Peluang inovasi, inovasi produk dan proses adopsi
dari inovasi.
f. Pengertian Usaha, jenis usaha , memulai usaha.
g. Masalah-masalah yang dihadapi usaha.
h. Kunci sukses usaha.
i. Sebab-sebab kegagalan usaha.
12/08/2020 6
7. 8. Metode Pembelajaran:
Problem Based Learning, tutorial, diskusi, ceramah, praktek dan role
play.
9. Penilaian
Penugasan, ujian tulis, diskusi dan penampilan.
10. Buku Sumber:
a. Anoraga P, sugiaatuti J, 1996, Pengantar Bisnis Modern, Kajian dasar
manajemen Perusahaan, Pustaka Jaya, Jakarta.
b. Hisrich Etc., 2008, Kewirausahaan, Penerbit salemba Empat, Mc
Graw, New York.
c. Mutis T, 2006, Kewirausahaan yang Berproses, Grasindo, Jakarta.
d. Yusuf, Nasrulah, 2006, Wirausaha dan Usaha Kecil, Modul PTKPNF,
Depdiknas, Jakarta.
e. Dirjen Nonformal dan Informal Kemendiknas, 2010, Modul 2 konsep
dasar Kewirausahaan, Jakarta.
f. Pusdiknakes PPSDM Depkes RI, 2005, Kewirausahaan Modul
Pembelajaran bagi Guru dan Dosen Institusi Pendidikan Tenaga
kesehatan, Jakarta.
12/08/2020 7
8. 1. KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian
Kata entrepreneurship yang dahulunya sering
diterjemahkan dengan kata Kewiraswastaan,
akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata
kewirausahaan.
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu
entreprendre yang artinya memulai atau
melaksanakan.
12/08/2020 8
9. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata:
Wira : utama, gagah berani, luhur.
Swa : sendiri.
Sta : berdiri.
Usaha : kegiatan produktif .
Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang orang
yang dapat berdiri sendiri.
Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak
bekerja pada sektor pemerintah yaitu: para pedagang, pengusaha, dan orang-
orang yang bekerja di perusahaan swasta.
Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.
Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang
mandiri.
12/08/2020 9
10. 1. Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008) mendifinisikan:
“Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu
yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya
yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik,
serta risiko sosial yang mengiringi, menerima
imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan
dan kebebasan pribadi”.
2. Kewirausahaan merupakan pengambilan risiko
untuk menjalankan usaha sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan
usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif
sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi
besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-
tantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006).
12/08/2020 10
11. Kata kunci dari kewirausahaan adalah;
1. Pengambilan resiko
2. Menjalankan usaha sendiri
3. Memanfaatkan peluang-peluang
4. Menciptakan usaha baru
5. Pendekatan yang inovatif
6. Mandiri (misal; tidak bergatung pada bantuan
pemerintah)
12/08/2020 11
12. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melalui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.
Kewirausahaan ( Entrepreneurship) atau
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
risiko atau ketidakpastian.
12/08/2020 12
13. Richard Cantillon (1775), mendefinisikan
kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-
employment).
Penrose (1963), kegiatan kewirausahaan mencakup
indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem
ekonomi.
Harvey Leibenstein (1968, 1979), kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
12/08/2020 13
14. An entrepreneur is someone who starts and organize
business or companies (functional theory).
Typical attributes of orientation of such individual are:
innovative, initiative, creativity, assuming finalcial risk,
problem solving, visionary/strategic, seeing a strategic
window, strong belief in their idea, optimism, engaging
uncertainty achiever, hard worker, leadership,
accepting responsibility (supply theory).
Entrepreneurs mostly emerge out of combination of
entrepreneurial opportunities and people who are well-
positioned to take advantage of them (Demand theory)
15. Entrepreuneurial behavior can stimulated by
incentive.
The philosophy that focuses on stimulating individual
employees to act entrepreunerial way is referred to as
intrapreuneurship.
16. 2. Pengusaha, Wirausaha dan Penemu
Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan.
Sebagai contoh seorang pengusaha yang karena ia
memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki
koneksi tertentu dengan pejabat pemerintah sehingga
ia memperoleh fasilitas-fasilitas istimewa baik dalam
memenangkan tender maupun kemudahan dalam
perizinan bukanlah seorang wirausahawan.
Orang tersebut tidak lebih hanyalah seorang
pengusaha/pedagang.
12/08/2020 16
17. Kita dapat mengambil contoh pengusaha air minum
dalam kemasan dengan merk Aqua, Bapak Tirto
Utomo. Dia dapat dikatakan seorang wirausahawan
karena ia melakukan terobosan dalam usaha baru air
minum dalam kemasan yang pada saat itu dikuasai
oleh minuman bersoda dan beralkohol. Pada awal
berdirinya perusahaan Aqua banyak orang
mempertanyakan mengapa air tawar diperjual belikan
yang biasanya di Indonesia dapat diminta dengan
gratis, tetapi usaha tersebut ternyata berhasil bahkan
kini banyak perusahaan lain yang mengikutinya.
12/08/2020 17
18. Wirausaha berbeda dengan penemu (inventor) yaitu
orang yang menemukan sesuatu yang berguna bagi
kehidupan manusia, misalnya Thomas Alpha Edison
menemukan listrik. Einstein menemukan atom, dan
lainnya.
Mereka tidak dapat disebut wirausahawan jika
penemuannya tersebut tidak ditransformasikan oleh
mereka sendiri ke dalam dunia usaha. Wirausahawan
adalah orang yang yang memanfaatkan penemuan
tersebut ke dalam dunia usaha.
12/08/2020 18
19. 3. Wirausahawan dan Manajer
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Meskipun
demikian tugas dan perannya dapat saling melengkapi.
Seorang wirausahawan yang membuka suatu perusahaan
harus menggunakan keahlian manajerial (manajerial skills)
untuk mengimplementasikan visinya. Dilain pihak seorang
manajer harus menggunakan keahlian dari wirausahawan
(entrepreneurial skill) untuk mengelola perubahan dan
inovasi.
Menurut Kao (1989), secara umum posisi wirausahawan
adalahmenempatkan dirinya terhadap risiko atas
guncangan-guncangan dari perusahaan yang dibangunnya
(venture). Wirausahawan memiliki risiko atas finansialnya
sendiri atau finansial orang lain yang dipercayakan
kepadanya dalam memulai suatu. Ia juga berisiko atas
keteledoran dan kegagalan usahanya.
12/08/2020 19
20. Sebaliknya manajer lebih termotivasi oleh tujuan yang
dibebankan dan kompensasi (gaji dan benefit lainnya)
yang akan diterimanya. Seorang manajer tidak toleran
terhadap sesuatu yang tidak pasti dan
membingungkan dan kurang berorientasi terhadap
resiko dibandingkan dengan wirausahawan. Manajer
lebih memilih gaji dan posisi yang relatif aman dalam
bekerja.
Wirausahawan lebih memiliki keahlian intuisi dalam
mempertimbangkan suatu kemungkinan atau
kelayakan dan perasaan dalam mengajukan sesuatu
kepada orang lain. Dilain pihak, manajer memiliki
keahlian yang rational dan orientasi yag terperinci
(rational and detailed-oriented skills).
12/08/2020 20
21. 4. Wirausahawan dilahirkan, dicetak atau karena
lingkungan?
Perdebatan yang sangat klasik adalah perdebatan
mengenai apakah wirausahawan itu dilahirkan (is borned)
yang menyebabkan seseorang mempunyai bakat lahiriah
untuk menjadi wirausahawan atau sebaliknya
wirausahawan itu dibentuk atau dicetak (is made).
Sebagian pakar berpendapat bahwa wirausahawan itu
dilahirkan sebagian pendapat mengatakan bahwa
wirausahawan itu dapat dibentuk dengan berbagai contoh
dan argumentasinya. Misalnya Mr.X tidak mengenyam
pendidikan tinggi tetapi kini dia menjadi pengusa besar
nasional. Dilain pihak kini banyak pemimpin/pemilik
perusahaan yang berpendidikan tinggi tetapi reputasinya
belum melebihi Mr. X tersebut.
12/08/2020 21
22. Pendapat lain adalah wirausahawan itu dapat dibentuk
melalui suatu pendidikan atau pelatihan kewirausahaan.
Contohnya, setelah Perang Dunia ke-2 beberapa veteran
perang di Amerika belajar berwirausaha. Mereka belajar
berwirausaha melalui suatu pendidikan atau pelatihan baik
pendidikan/pelatihan singkat maupun pendidikan
/pelatihan yang berjenjang.
Dengan modal pengetahuan dan fasilitas lainnya mereka
berwirausaha. Samuel Whalton pendiri Walmart yang kini
menjadi retailer terbesar dunia adalah veteran yang
memulai usahanya pada usia 47 tahun. Ross Perot pendiri
Texas Instrument yang pernah mencalonkan diri sebagai
presiden Amerika dari partai independen juga seorang
veteran yang berhasil dibentuk menjadi wirausahawan.
12/08/2020 22
23. Ada yang mengatakan bahwa seseorang menjadi
wirausahawan itu karena lingkungan. Misalnya, banyak
orang WNI keturunan menjadi wirausahawan yang sukses
karena mereka hidup di lingkungan para wirausahawan
atau pelaku usaha.
Pendapat yang sangat moderat adalah tidak
mempertentangkan antara apakah wirausahawan itu
dilahirkan, dibentuk atau karena lingkungan. Pendapat
tersebut menyatakan bahwa untuk menjadi wirausahawan
tidak cukup hanya karena bakat (dilahirkan) atau hanya
karena dibentuk. Wirausahawan yang akan berhasil adalah
wirausahawan yang memiliki bakat yang selanjutnya
dibentuk melalui suatu pendidikan atau pelatihan, dan
hidup di lingkungan yang berhubungan dengan dunia
usaha.
12/08/2020 23
24. Seseorang yang meskipun berbakat tetapi tidak
dibentuk dalam suatu pendidikan /pelatihan tidaklah
akan mudah untuk berwirausaha pada masa kini. Hal
ini disebabkan dunia usaha pada era ini menghadapi
permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks
dibandingkan dengan era sebelumnya. Sebaliknya
orang yang bakatnya belum terlihat atau mungkin
masih terpendam jika ia memiliki minat dengan
motivasi yang kuat akan lebih mudah untuk dibentuk
menjadi wirausahawan.
Bagi yang ingin mempelajari kewirausahan janganlah
berpedoman pada berbakat atau tidak. Yang penting
memiliki minat dan motivasi yang kuat untuk
belajar berwirausaha.
12/08/2020 24
25. 5. Manfaat mempelajari Kewirausahaan
Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan
mempunyai beberapa manfaat. Manfaat tersebut akan
memberikan kita pilihan karir untuk berperan
menjadi:
a. Wirausahawan (entrepreneurs)
b. Wiramanajer (intrapreneurs)
c. Wirakaryawan (innopreneurs)
d. Ultramanajer (ultrapreneur)
e. Pendidik/ Pemikir
12/08/2020 25
26. Wirausahawan adalah orang yang menjalankan
usahanya sendiri.
Wiramanajer adalah orang yang memiliki
kemampuan sebagai wirausahawan tetapi tidak
menjalankan usaha sendiri melainkan menjalankan
usaha atau memimpin usaha orang lain. Wiramanajer
adalah manajer yang mengimplementasikan ide-ide
wirausahawan menjadi sesuatu yang menguntungkan
bagi organisasi/ perusahaan (pinchott III, 1985). Tanri
Abeng yang pernah menjadi manajer Bakri Group dan
PT Multi Bintang adalah contoh seorang wiramanajer
yang berhasil.
12/08/2020 26
27. Wirakaryawan, adalah para karyawan yang memiliki
kemampuan sebagai wirausahawan tetapi karena sebab-
sebab tertentu mereka memilih untuk bekerja di suatu
perusahaan/organisasi. Mereka adalah karyawan dari
segala lapisan manajemen yang dapat meng-
implementasikan ide-ide yang inovatif di dalam struktur
perusahaan yang ada (Lynn dan Lynn,1992).
Ultramanajer, adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan untuk membuka bidang usaha baru di
berbagai tempat dengan pendekatan yang inovatip.
Pendidik/pemikir. Belajar kewirausahaa dapat pula
dimanfaatkan untuk menjadi pendidik atau pemikir dalam
kewirausahaan. Mereka adalah orang-orang yang
mempelajari kewirausahaan tetapi bukan bermaksud
untuk menjadi pelaku yang berhubungam dengan
kewirausahaan, melainkan untuk kepentingan pendidikan
atau menganalisis sesuatu yang membutuhkan
pengetahuian tentang kewirausahaan.
12/08/2020 27
28. 6.Kualitas dan Karakteristik
Wirausahawan yang Sukses
Menjadi wirausahawan adalah pilihan.
10 kunci kualitas yang diperlukan
wirausahawan agar sukses, yaitu :
1. Pengetahuan khusus.
2. Percaya diri.
3. Keuletan.
4. Motivasi yang tepat.
12/08/2020 28
29. 5. Kreatifitas dan inovasi.
6. Pandangan Strategik.
7. Kepemimpinan.
8. Menghilangkan ego.
9. Kemampuan untuk berbelok/Fleksibilitas
10. Etika.
12/08/2020 29
30. b. Karakteristik Wirausahawan:
1. Menyukai tanggung jawab.
2. Lebih Menyukai resiko menengah.
3. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk
berhasil (optimis).
4. Hasrat untuk mendapatkan.
12/08/2020 30
31. 5. Tingkat energi yang tinggi.
6. Orintasi ke depan.
7. Keterampilan mengorganisasi.
8.Menilai prestasi lebih tinggi dari uang.
12/08/2020 31
32. Rangkuman:
Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk
menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-
peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan
pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola
berkembang menjadi besar dan mandiri tidak
bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain
dalam menghadapi segala tantangan persaingan.
Inti dari kewirausahaan adalah; Pengambilan resiko,
Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-peluang,
Menciptakan baru, Pendekatan yang inovatif, dan
Mandiri.
12/08/2020 32
34. Sejarah
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak
diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755.
Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal
sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20.
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-
an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan
Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang
mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil.
12/08/2020 34
35. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan
baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
12/08/2020 35
36. Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave,
proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.
Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi,
seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan
dan lingkungan.
Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’:
kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi
wirausahawan yang besar.
12/08/2020 36
37. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor
yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan
peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi
kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi dan keluarga.
12/08/2020 37
38. Ciri-ciri dan Sifat
1. Ciri-ciri:
Percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil
resiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke
depan, jujur dan tekun.
1. Sifat
a. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas
dan optimisme.
b. Selalu berusaha untuk berpretasi, berorientasi l aba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, tekad yang kuat,
suka bekerja keras, enerjik dan berinisiatif.
12/08/2020
car
a
pa
nd
an
g
ber
ori
ent
asi
ke
de
pa
n.
e. Me
mili
ki
key
aki
na
n
ba
hw
a
hid
up
itu
sa
ma
de
ng
an
kerj
a
ker
as.
38
39. c. Memiliki kemampuan mengambil resiko da suka
tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul
dengan orang lain dan suka pada saran dan kritik
membangun.
e. Memilki kreativitas dan inovasi tinggi, fleksibel, serba
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f. Memiliki persepsi dan cara pandang berorientasi ke
depan.
g. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
keras.
12/08/2020 39
40. F. Tahap-tahap kewirausahaan
1. Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha
baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.
Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau
jasa.
12/08/2020 40
41. 2. Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola
berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko
dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan
evaluasi.
3. Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
4. Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka
perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.
12/08/2020 41
43. Faktor Kegagalan dalam berwirausaha
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Lokasi yang kurang memadai
3. Kurangnya pengawasan peralatan
4. Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
5. Ketidakmampuan dalam menghadapi
peralihan/transisi kewirausahaan.
12/08/2020 43