SlideShare a Scribd company logo
• Persamaan linear adalah persamaan dimana
  peubahnya tidak memuat eksponensial,
  trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian,
  pembagian dengan peubah lain atau dirinya
  sendiri.
• Secara umum persamaan linear untuk n peubah
  x1, x2, …, xn dapat dinyatakan dalam bentuk:
  a1 x1 a2 x2 ... an xn   b
  dimana a1, a2, …, an dan b adalah konstanta-
  konstanta real.
Persamaan Linear            Bukan Persamaan Linear
• x + 2y = 5000             • x2 – 2y = 3
                            • sinx + 2 cos y = 0
• 3x + y = 10000
                            • 3e2x – sin (x+y) = 10
• 2x - 3y + 5z = 30
• x 1 + x2 + x3 + x 4 = 0
• Himpunan berhingga dari persamaan-persamaan
  linear dalam peubah x1, x2, …, xn dinamakan sistem
  persamaan liniear
• Sebuah sistem sembarang yang terdiri dari m
  persamaan linear dengan n bilangan tak diketahui
  dapat dituliskan dalam bentuk:
    a11 x1    a12 x2    ...    a1n xn    b1
    a21 x1    a22 x2    ...    a22 x2    b2
                                       
    am1 x1    am2 x2    ...    amn xn    bm
• Sistem persamaan linear tersebut dapat ditulis dalam
  bentuk :
   a11   a11    a1n    x1    b1
   a11   a11    a2n    x2    b2
                          
   am1   am1    amn    xn    bm
• atau
  AX = B
  dimana:      A dinamakan matriks koefisien
               X dinamakan matriks peubah
               B dinamakan matriks konstanta
• Sintem Persamaan Linear dapat dituliskan dalam
  bentuk matriks yang diperbesar (augmented
  matrix) sebagai berikut:
  a11 x1   a12 x2    ...   a1n xn   b1   a11       a12      ... a1n        b1
  a21 x1   a22 x2    ...   a22 x2   b2   a21       a22      ... a2 n       b2
                                                                    
  am1 x1   am 2 x2   ...   amn xn   bm   am1       am 2 ... amn            bm

• Contoh              x y 2z 8            1             1     2        8
                      x 2 y 3z 1               1         2 3           1
                     3x 7 y 4 z 10            3          7 4 10
• Solusi sebuah sitem persamaan linear (SPL) adalah
  himpunan bilangan Real dimana jika disubstitusikan
  pada peubah suatu SPL akan memenuhi nilai
  kebenaran SPL tersebut.
• Contoh:
  x – 2y = 7
  2x + 3y = 7
  {x = 5 , y = -1} merupakan solusi dari SPL tersebut
• Kemungkinan solusi dari sebuah sistem
  persamaan linear (SPL) adalah:
   – SPL mempunyai solusi tunggal
   – SPL mempunyai solusi tak hingga banyak
   – SPL tidak mempunyai solusi
y
             y = 2x - 2
                                  (2, 2) merupakan titik potong dua garis
                          y=x
                                  tersebut
                                  Tidak titik potong yang lain selain titik
                                  tersebut
      2
                 (2, 2)
                          x


            12

Artinya :           SPL       2x – y = 2
                              x–y=0
Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2
Perhatikan SPL                       y
          x –y =0                               2x – 2y = 0
          2x – 2y = 0
Jika digambar dalam kartesius                  x–y=0


                                                           x


   Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit
   Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut
   Artinya:
    SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak
Perhatikan SPL                           y
          x –y =0                               y=x          y=x–1
         2x – 2y = 2
Jika digambar dalam kartesius



                                               1               x
   Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar
   Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu
   Artinya: SPL diatas TIDAK mempunyai solusi
• Eliminasi   Gauss     merupakan     prosedur
  sistematik     yang     digunakan      untuk
  memecahkan sistem persamaan linear.
• Prosedur ini didasarkan pada gagasan untuk
  mereduksi     matriks    yang     diperbesar
  (augmented marrix) menjadi bentuk yang
  sederhana
1. Jika baris tidak terdiri seluruhnya   1 1   2 9
   dari nol, maka bilangan taknol
                                         2 4    3 1
   pertama dalam baris tersebut
   adalah 1. (kita namakan ini 1         3 6    5 0
   utama)
2. Jika terdapat baris yang seluruhnya   1 1   2 9
   terdiri dari nol, maka kelompokkan    2 4    3 1
   baris seperti ini di bawah matriks.   0 0   0 0
3. Dalam sembarang dua baris yang          1 1   2 9
   berurutan yang seluruhnya tidak
                                           2 1    3 1
   terdiri dari nol, maka 1 utama dalam
   baris yang lebih rendah terdapat        3 6    5 0
   lebih jauh ke kanan dari satu utama
   dalam baris yang lebih tinggi.
4. Masing-masing         kolom      yang   1 4 3 7
   mengandung           satu      utama    0 1 6 2
   mempunyai nol di bawah satu             0 0 1 5
   utamanya.
5. Masing-masing kolom yang                 1 0 0 1
   mengandung satu utama mempunyai          0 1 0 2
   nol di atas satu utamanya
                                            0 0 1 3

•   Sembarang matriks yang memiliki sifat 1, 2, 3, dan 4
    dikatakan berada dalam bentuk eselon baris
    (Eliminasi Gauss).
•   Jika matriks tersebut juga memiliki sifat 5 maka
    dikatakan berada dalam bentuk eselon baris
    tereduksi. (Eliminasi Gaus – Jordan)
• Pecahkanlah sistem persamaan linear
  berikut dengan menggunakan eliminasi
  Gaus-Jordan
  x   y 2z 8
   x 2y 3z 1
 3 x 7y 4 z 10
1    1    2    8                    1      1     2        8          1    1     2   8
                        b1 b2
 1   2 3 1                        0         1    5        9        b2 0   1     5   9
                        3b1    b3
3    7 4 10                       0        10     2       14          0   10    2   14
         1 0       7          17               1 0    7       17              1 0 0 3
 b2 b1                                   1                         7b3 b1
       0 1          5          9           b3 0 1      5        9         0 1 0 1
3b2 b3                                  52                        5b3 b2
       0 0         52         104             0 0     1        2          0 0 1 2

Jadi solusi dari SPL x                  y 2z 8                        x=3
                                     x 2 y 3z 1                       y=1
                                    3x 7 y 4 z 10                     z=2
Tetentukan solusi dari SPL berikut dengan Eliminasi Gauss-Jordan
1. -2x - 3y - 4z = 2                2. 4x + 6y - 3z = 1
     x + 3y      =1                   -3x - 7y + 2z = 3
   2x + 5y + z = -1                      x + 2y - z = 1

3. 3x - 5y + 2z = 2                 4. -3x + 4y - 13z = 1
  -2x + 3y + 4z = 3                      -x + 2y - 3z = 1
    x - 2y + z = 1                      2x - y + 11 z = 1
Misalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu :
  a11    a11     a1n    x1   b1
  a11    a11     a2n    x2   b2
                          
  a n1   a n1    a nn   xn   bn


Jika determinan A tidak sama dengan nol
maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah
 ke-i, xi)
• Hitung determinan A (|A|)
• Tentukan Ai  matriks A dimana kolom ke-i
  diganti oleh Matriks B.
  Contoh :             b a
                         1  a
                             12
                                   a1n
                                      b  a   11   1    1n

                        b2   a21  a2n        a b2  a2n
                                               11
                   A                     A2
                    1
                                                
                        bn   an2  ann        an1 bn  ann
• Hitung |Ai|
• Solusi SPL untuk peubah xi adalah
        det( A )
              i
   xi
        det( A)
• Pecahkanlah sistem persamaan linear berikut
  dengan menggunakan aturan cramer
     x    y 2z   8
     x 2y 3z 1
    3x 7y 4z 10

• Solusi: Bentuk SPL menjadi AX = B
     1    1 2    x    8
      1    2 3   y    1
     3    7 4    z   10
1    1   2            x             8
   A        1   2 3         X    y    B        1
           3    7 4              z            10

• det (A) = |A|(ekspansi kofaktor baris ke-1)
                2 3             1 3       1        2
       A   1            1             2
                7 4         3     4       3        7
            1( 8 21) 1( 4 9) 2(7 6)
            13 13 26 52
8        1       2                   2 3    1 3             1       2
                               A1        8     1               2
A1    1        2 3                         7 4   10 4            10       7
      10       7 4                       8( 8 21) 1(4 30) 2( 7 20)
                                         8(13) 26 26 156

           1       8       2                 1 3    1 3           1 1
                                A2        1      8             2
 A2         1 1 3                           10 4   3 4           3 10

           3 10 4                         1(4 30) 8( 4 9) 2( 10 3)
                                            26) 104 26 52

          1        1       8                   2   1       1   1          1   2
                                    A3    1            1              8
 A3        1       2       1                   7 10        3   10         3   7
           3       7 10                   1( 20 7) 1( 10 3) 8(7 6)
                                              13 13 104 104
det( A ) 156
          1            Solusi dari SPL
x                  3
    det( A) 52
                        x y 2z 8 x = 3
    det( A2 ) 52
y                 1     x 2 y 3z 1 y = 1
    det( A) 52
    det( A3 ) 104      3x 7 y 4 z 10 z = 2
z                  2
     det( A)   52
Bentuk umum:
                   a11 x1 a12 x2  a1n xn 0
                   a21 x1 a22 x2  a2 n xn 0
                                          
                 am1 x1 am2 x2  amn xn 0
• SPL homogen merupakan SPL yang konsisten,
   selalu mempunyai solusi.
• Solusi SPL homogen dikatakan tunggal jika solusi itu adalah
• Jika tidak demikian,
  SPL homogen mempunyai solusi tak hingga banyak.
  (biasanya ditulis dalam bentuk parameter)
Tetentukan solusi dari SPL berikut dengan aturan cramer!
1. -2x - 3y - 4z = 2           2. 4x + 6y - 3z = 1
     x + 3y      =1              -3x - 7y + 2z = 3
   2x + 5y + z = -1                 x + 2y - z = 1

3. 3x - 5y + 2z = 2            4. -3x + 4y - 13z = 1
  -2x + 3y + 4z = 3                 -x + 2y - 3z = 1
    x - 2y + z = 1                 2x - y + 11 z = 1

More Related Content

What's hot

Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Kannal Bakti Pakinde
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
ahmad haidaroh
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
ahmad puji ardi
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridon
Muhammad Ridho
 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_a
Triana Yusman
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
Khotibul Umam
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Ong Lukman
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelBAIDILAH Baidilah
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
Mella Imelda
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
Sriwijaya University
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
radar radius
 
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
Ricardio Napoleao De Jesus Bento
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
Ipit Sabrina
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Diponegoro University
 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
Fela Aziiza
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
Amri Sandy
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
BAIDILAH Baidilah
 

What's hot (19)

Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linierMetode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
Metode numerik untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridon
 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_a
 
Sistem persamaan linear
Sistem persamaan linearSistem persamaan linear
Sistem persamaan linear
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidelPenyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode iterasi gauss seidel
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabelMateri 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
Materi 4 penyelesaian spl tiga atau lebih variabel
 
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
 
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIANALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
ALJABAR LINEAR ELIMINASI GAUSSIAN
 
Pertemuan3&4
Pertemuan3&4Pertemuan3&4
Pertemuan3&4
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
Sistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linierSistem persamaan-linier
Sistem persamaan-linier
 

Similar to Bab 3(3) spl

sistem linier .ppt
sistem linier .pptsistem linier .ppt
sistem linier .ppt
Ammadong
 
Aljabar linear-4
Aljabar linear-4Aljabar linear-4
Aljabar linear-4
Citzy Fujiezchy
 
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
ManjaSari1
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier
Haidar Bashofi
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
Dinazty Gabby Angels
 
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
tia_andriani
 
Kelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienarKelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienarAedietya Yusuf K
 
Soal13
Soal13Soal13
Soal13
ipunktankka
 
Fungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linierFungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linier
Ryan Arifiana Sungkar
 
Aljabar linear 2
Aljabar linear 2Aljabar linear 2
Aljabar linear 2
Fela Aziiza
 
Bab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearBab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linear
maya1585
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Nadyla Nizz
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
fitriana416
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
arman11111
 
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
Amphie Yuurisman
 
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuanBab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
Daud Sulaeman
 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
089697859631
 

Similar to Bab 3(3) spl (20)

Bab 3(3) spl
Bab 3(3) splBab 3(3) spl
Bab 3(3) spl
 
sistem linier .ppt
sistem linier .pptsistem linier .ppt
sistem linier .ppt
 
Aljabar linear-4
Aljabar linear-4Aljabar linear-4
Aljabar linear-4
 
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt2. Sistem Persamaan Linier.ppt
2. Sistem Persamaan Linier.ppt
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier
 
Bab 5 limit (1)
Bab 5 limit (1)Bab 5 limit (1)
Bab 5 limit (1)
 
Draft 2
Draft 2Draft 2
Draft 2
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
 
Kelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienarKelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienar
 
Soal13
Soal13Soal13
Soal13
 
Fungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linierFungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linier
 
Aljabar linear 2
Aljabar linear 2Aljabar linear 2
Aljabar linear 2
 
Bab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearBab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linear
 
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabelSistem persamaan-linear-dua-variabel
Sistem persamaan-linear-dua-variabel
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
10 sistem pertidaksamaan linier dan kuadrat
 
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuanBab 5 limit 2 dan kekontinuan
Bab 5 limit 2 dan kekontinuan
 
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
Modul kalkulus i_bab_i_(bil_riil)[1]
 

More from Cliquerz Javaneze

Perbedaan orang pemarah & humoris
Perbedaan orang pemarah & humorisPerbedaan orang pemarah & humoris
Perbedaan orang pemarah & humoris
Cliquerz Javaneze
 
Bab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorialBab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorial
Cliquerz Javaneze
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 
Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2
Cliquerz Javaneze
 
Bab 4 graf-1
Bab 4 graf-1Bab 4 graf-1
Bab 4 graf-1
Cliquerz Javaneze
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
Cliquerz Javaneze
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
Cliquerz Javaneze
 
Tips sukses kalkulus
Tips sukses kalkulusTips sukses kalkulus
Tips sukses kalkulus
Cliquerz Javaneze
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksCliquerz Javaneze
 
Bab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriksBab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriks
Cliquerz Javaneze
 

More from Cliquerz Javaneze (20)

Perbedaan orang pemarah & humoris
Perbedaan orang pemarah & humorisPerbedaan orang pemarah & humoris
Perbedaan orang pemarah & humoris
 
Resep masakan
Resep masakanResep masakan
Resep masakan
 
10 cara hidup bahagia
10 cara hidup bahagia10 cara hidup bahagia
10 cara hidup bahagia
 
Bab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorialBab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorial
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2Bab 4 graf-2
Bab 4 graf-2
 
Bab 4 graf-1
Bab 4 graf-1Bab 4 graf-1
Bab 4 graf-1
 
Bab 7 fungsi
Bab 7 fungsiBab 7 fungsi
Bab 7 fungsi
 
Bab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar booleanBab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar boolean
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
Bab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunanBab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunan
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
 
Tips sukses kalkulus
Tips sukses kalkulusTips sukses kalkulus
Tips sukses kalkulus
 
Bab 4 fungsi
Bab 4 fungsiBab 4 fungsi
Bab 4 fungsi
 
Bab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riilBab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riil
 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
 
Bab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriksBab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriks
 
Bab 2 vektor
Bab 2 vektorBab 2 vektor
Bab 2 vektor
 

Bab 3(3) spl

  • 1.
  • 2. • Persamaan linear adalah persamaan dimana peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian dengan peubah lain atau dirinya sendiri. • Secara umum persamaan linear untuk n peubah x1, x2, …, xn dapat dinyatakan dalam bentuk: a1 x1 a2 x2 ... an xn b dimana a1, a2, …, an dan b adalah konstanta- konstanta real.
  • 3. Persamaan Linear Bukan Persamaan Linear • x + 2y = 5000 • x2 – 2y = 3 • sinx + 2 cos y = 0 • 3x + y = 10000 • 3e2x – sin (x+y) = 10 • 2x - 3y + 5z = 30 • x 1 + x2 + x3 + x 4 = 0
  • 4. • Himpunan berhingga dari persamaan-persamaan linear dalam peubah x1, x2, …, xn dinamakan sistem persamaan liniear • Sebuah sistem sembarang yang terdiri dari m persamaan linear dengan n bilangan tak diketahui dapat dituliskan dalam bentuk: a11 x1 a12 x2 ... a1n xn b1 a21 x1 a22 x2 ... a22 x2 b2     am1 x1 am2 x2 ... amn xn bm
  • 5. • Sistem persamaan linear tersebut dapat ditulis dalam bentuk : a11 a11  a1n x1 b1 a11 a11  a2n x2 b2       am1 am1  amn xn bm • atau AX = B dimana: A dinamakan matriks koefisien X dinamakan matriks peubah B dinamakan matriks konstanta
  • 6. • Sintem Persamaan Linear dapat dituliskan dalam bentuk matriks yang diperbesar (augmented matrix) sebagai berikut: a11 x1 a12 x2 ... a1n xn b1 a11 a12 ... a1n b1 a21 x1 a22 x2 ... a22 x2 b2 a21 a22 ... a2 n b2         am1 x1 am 2 x2 ... amn xn bm am1 am 2 ... amn bm • Contoh x y 2z 8 1 1 2 8 x 2 y 3z 1 1 2 3 1 3x 7 y 4 z 10 3 7 4 10
  • 7. • Solusi sebuah sitem persamaan linear (SPL) adalah himpunan bilangan Real dimana jika disubstitusikan pada peubah suatu SPL akan memenuhi nilai kebenaran SPL tersebut. • Contoh: x – 2y = 7 2x + 3y = 7 {x = 5 , y = -1} merupakan solusi dari SPL tersebut
  • 8. • Kemungkinan solusi dari sebuah sistem persamaan linear (SPL) adalah: – SPL mempunyai solusi tunggal – SPL mempunyai solusi tak hingga banyak – SPL tidak mempunyai solusi
  • 9. y y = 2x - 2 (2, 2) merupakan titik potong dua garis y=x tersebut Tidak titik potong yang lain selain titik tersebut 2 (2, 2) x 12 Artinya : SPL 2x – y = 2 x–y=0 Mempunyai solusi tunggal, yaitu x = 2, y = 2
  • 10. Perhatikan SPL y x –y =0 2x – 2y = 0 2x – 2y = 0 Jika digambar dalam kartesius x–y=0 x  Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit  Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut  Artinya: SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak
  • 11. Perhatikan SPL y x –y =0 y=x y=x–1 2x – 2y = 2 Jika digambar dalam kartesius 1 x  Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah sejajar  Tak akan pernah diperoleh titik potong kedua garis itu  Artinya: SPL diatas TIDAK mempunyai solusi
  • 12. • Eliminasi Gauss merupakan prosedur sistematik yang digunakan untuk memecahkan sistem persamaan linear. • Prosedur ini didasarkan pada gagasan untuk mereduksi matriks yang diperbesar (augmented marrix) menjadi bentuk yang sederhana
  • 13. 1. Jika baris tidak terdiri seluruhnya 1 1 2 9 dari nol, maka bilangan taknol 2 4 3 1 pertama dalam baris tersebut adalah 1. (kita namakan ini 1 3 6 5 0 utama) 2. Jika terdapat baris yang seluruhnya 1 1 2 9 terdiri dari nol, maka kelompokkan 2 4 3 1 baris seperti ini di bawah matriks. 0 0 0 0
  • 14. 3. Dalam sembarang dua baris yang 1 1 2 9 berurutan yang seluruhnya tidak 2 1 3 1 terdiri dari nol, maka 1 utama dalam baris yang lebih rendah terdapat 3 6 5 0 lebih jauh ke kanan dari satu utama dalam baris yang lebih tinggi. 4. Masing-masing kolom yang 1 4 3 7 mengandung satu utama 0 1 6 2 mempunyai nol di bawah satu 0 0 1 5 utamanya.
  • 15. 5. Masing-masing kolom yang 1 0 0 1 mengandung satu utama mempunyai 0 1 0 2 nol di atas satu utamanya 0 0 1 3 • Sembarang matriks yang memiliki sifat 1, 2, 3, dan 4 dikatakan berada dalam bentuk eselon baris (Eliminasi Gauss). • Jika matriks tersebut juga memiliki sifat 5 maka dikatakan berada dalam bentuk eselon baris tereduksi. (Eliminasi Gaus – Jordan)
  • 16. • Pecahkanlah sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan eliminasi Gaus-Jordan x y 2z 8 x 2y 3z 1 3 x 7y 4 z 10
  • 17. 1 1 2 8 1 1 2 8 1 1 2 8 b1 b2 1 2 3 1 0 1 5 9 b2 0 1 5 9 3b1 b3 3 7 4 10 0 10 2 14 0 10 2 14 1 0 7 17 1 0 7 17 1 0 0 3 b2 b1 1 7b3 b1 0 1 5 9 b3 0 1 5 9 0 1 0 1 3b2 b3 52 5b3 b2 0 0 52 104 0 0 1 2 0 0 1 2 Jadi solusi dari SPL x y 2z 8 x=3 x 2 y 3z 1 y=1 3x 7 y 4 z 10 z=2
  • 18. Tetentukan solusi dari SPL berikut dengan Eliminasi Gauss-Jordan 1. -2x - 3y - 4z = 2 2. 4x + 6y - 3z = 1 x + 3y =1 -3x - 7y + 2z = 3 2x + 5y + z = -1 x + 2y - z = 1 3. 3x - 5y + 2z = 2 4. -3x + 4y - 13z = 1 -2x + 3y + 4z = 3 -x + 2y - 3z = 1 x - 2y + z = 1 2x - y + 11 z = 1
  • 19. Misalkan SPL ditulis dalam bentuk AX = B, yaitu : a11 a11  a1n x1 b1 a11 a11  a2n x2 b2       a n1 a n1  a nn xn bn Jika determinan A tidak sama dengan nol maka solusi dapat ditentukan satu persatu (peubah ke-i, xi)
  • 20. • Hitung determinan A (|A|) • Tentukan Ai  matriks A dimana kolom ke-i diganti oleh Matriks B. Contoh : b a 1  a 12 a1n b  a 11 1 1n b2 a21  a2n a b2  a2n 11 A A2 1         bn an2  ann an1 bn  ann • Hitung |Ai| • Solusi SPL untuk peubah xi adalah det( A ) i xi det( A)
  • 21. • Pecahkanlah sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan aturan cramer x y 2z 8 x 2y 3z 1 3x 7y 4z 10 • Solusi: Bentuk SPL menjadi AX = B 1 1 2 x 8 1 2 3 y 1 3 7 4 z 10
  • 22. 1 1 2 x 8 A 1 2 3 X y B 1 3 7 4 z 10 • det (A) = |A|(ekspansi kofaktor baris ke-1) 2 3 1 3 1 2 A 1 1 2 7 4 3 4 3 7 1( 8 21) 1( 4 9) 2(7 6) 13 13 26 52
  • 23. 8 1 2 2 3 1 3 1 2 A1 8 1 2 A1 1 2 3 7 4 10 4 10 7 10 7 4 8( 8 21) 1(4 30) 2( 7 20) 8(13) 26 26 156 1 8 2 1 3 1 3 1 1 A2 1 8 2 A2 1 1 3 10 4 3 4 3 10 3 10 4 1(4 30) 8( 4 9) 2( 10 3) 26) 104 26 52 1 1 8 2 1 1 1 1 2 A3 1 1 8 A3 1 2 1 7 10 3 10 3 7 3 7 10 1( 20 7) 1( 10 3) 8(7 6) 13 13 104 104
  • 24. det( A ) 156 1 Solusi dari SPL x 3 det( A) 52 x y 2z 8 x = 3 det( A2 ) 52 y 1 x 2 y 3z 1 y = 1 det( A) 52 det( A3 ) 104 3x 7 y 4 z 10 z = 2 z 2 det( A) 52
  • 25. Bentuk umum: a11 x1 a12 x2  a1n xn 0 a21 x1 a22 x2  a2 n xn 0     am1 x1 am2 x2  amn xn 0 • SPL homogen merupakan SPL yang konsisten,  selalu mempunyai solusi. • Solusi SPL homogen dikatakan tunggal jika solusi itu adalah • Jika tidak demikian, SPL homogen mempunyai solusi tak hingga banyak. (biasanya ditulis dalam bentuk parameter)
  • 26. Tetentukan solusi dari SPL berikut dengan aturan cramer! 1. -2x - 3y - 4z = 2 2. 4x + 6y - 3z = 1 x + 3y =1 -3x - 7y + 2z = 3 2x + 5y + z = -1 x + 2y - z = 1 3. 3x - 5y + 2z = 2 4. -3x + 4y - 13z = 1 -2x + 3y + 4z = 3 -x + 2y - 3z = 1 x - 2y + z = 1 2x - y + 11 z = 1