Sistem persamaan linier (SPL) merupakan persamaan-persamaan yang menghubungkan variabel-variabel tak diketahui dengan koefisien-koefisien yang diketahui. SPL dapat disajikan dalam bentuk matriks dan diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss atau Gauss-Jordan. Metode-metode tersebut mengubah matriks SPL menjadi bentuk echelon-baris tereduksi untuk memperoleh penyelesaian SPL.
1. Sistem persamaan linear terdiri dari satu atau lebih persamaan linear.
2. Ada tiga kemungkinan solusi sistem persamaan linear: tunggal, jamak, atau tidak ada solusi.
3. Sistem persamaan linear dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks.
4. Metode eliminasi Gauss-Jordan dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
Sistem persamaan linear dibahas meliputi solusi dengan operasi baris elemen, matriks invers, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti rangkaian listrik dan model ekonomi."
Sistem persamaan linier (SPL) merupakan persamaan-persamaan yang menghubungkan variabel-variabel tak diketahui dengan koefisien-koefisien yang diketahui. SPL dapat disajikan dalam bentuk matriks dan diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss atau Gauss-Jordan. Metode-metode tersebut mengubah matriks SPL menjadi bentuk echelon-baris tereduksi untuk memperoleh penyelesaian SPL.
1. Sistem persamaan linear terdiri dari satu atau lebih persamaan linear.
2. Ada tiga kemungkinan solusi sistem persamaan linear: tunggal, jamak, atau tidak ada solusi.
3. Sistem persamaan linear dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks.
4. Metode eliminasi Gauss-Jordan dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
Sistem persamaan linear dibahas meliputi solusi dengan operasi baris elemen, matriks invers, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti rangkaian listrik dan model ekonomi."
SPL 1, 2, 3 dan 4 merupakan SPL homogen karena tidak memiliki konstanta di sisi kanan persamaannya. Oleh karena itu, SPL-SPL tersebut memiliki solusi tak hingga banyak yang dapat dituliskan dalam bentuk parameter.
Penyelesaian persamaan linier simultan melibatkan penentuan nilai variabel bebas yang memenuhi semua persamaan yang diberikan. Metode yang dapat digunakan antara lain metode eliminasi Gauss, metode eliminasi Gauss-Jordan, dan metode iterasi Gauss-Seidel. Metode eliminasi Gauss mengubah matrik koefisien menjadi bentuk segitiga atas atau bawah dengan operasi baris elementer.
SPL merupakan masalah penting dalam matematika dan aplikasi ilmiah. SPL dapat diselesaikan dengan beberapa metode seperti eliminasi, substitusi, atau invers matriks. Metode eliminasi Gauss adalah metode yang efisien untuk menyelesaikan SPL.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sistem persamaan linier satu, dua, dan tiga variabel beserta penyelesaiannya menggunakan metode substitusi, eliminasi, dan gabungan kedua metode tersebut.
2. Contoh soal dan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel.
3. Sistem persamaan linier dan kuadrat beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear dan kuadrat, serta pertidaksamaan linear dan kuadrat. Secara ringkas, dibahas bentuk umum dan cara penyelesaian persamaan-persamaan tersebut meliputi faktorisasi, lengkapkan kuadrat sempurna, dan rumus. Juga dibahas sifat-sifat pertidaksamaan dan cara menentukan himpunan penyelesaian.
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokCloudys04
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dan sistem persamaan linier, termasuk cara membentuk persamaan linier, hubungan antar fungsi linier, dan metode penyelesaian sistem persamaan linier seperti eliminasi, substitusi, dan gabungan.
SPL 1, 2, 3 dan 4 merupakan SPL homogen karena tidak memiliki konstanta di sisi kanan persamaannya. Oleh karena itu, SPL-SPL tersebut memiliki solusi tak hingga banyak yang dapat dituliskan dalam bentuk parameter.
Penyelesaian persamaan linier simultan melibatkan penentuan nilai variabel bebas yang memenuhi semua persamaan yang diberikan. Metode yang dapat digunakan antara lain metode eliminasi Gauss, metode eliminasi Gauss-Jordan, dan metode iterasi Gauss-Seidel. Metode eliminasi Gauss mengubah matrik koefisien menjadi bentuk segitiga atas atau bawah dengan operasi baris elementer.
SPL merupakan masalah penting dalam matematika dan aplikasi ilmiah. SPL dapat diselesaikan dengan beberapa metode seperti eliminasi, substitusi, atau invers matriks. Metode eliminasi Gauss adalah metode yang efisien untuk menyelesaikan SPL.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Sistem persamaan linier satu, dua, dan tiga variabel beserta penyelesaiannya menggunakan metode substitusi, eliminasi, dan gabungan kedua metode tersebut.
2. Contoh soal dan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel.
3. Sistem persamaan linier dan kuadrat beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear dan kuadrat, serta pertidaksamaan linear dan kuadrat. Secara ringkas, dibahas bentuk umum dan cara penyelesaian persamaan-persamaan tersebut meliputi faktorisasi, lengkapkan kuadrat sempurna, dan rumus. Juga dibahas sifat-sifat pertidaksamaan dan cara menentukan himpunan penyelesaian.
matematika bisnis sampai dengan anilisis peluang pokokCloudys04
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dan sistem persamaan linier, termasuk cara membentuk persamaan linier, hubungan antar fungsi linier, dan metode penyelesaian sistem persamaan linier seperti eliminasi, substitusi, dan gabungan.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
3. SISTEM PERSAMAAN LINIER (SPL)
Bentuk umum :
dimana x1, x2, . . . , xn variabel tak diketahui, aij , bi,
i = 1, 2, . . . , m; j = 1, 2, . . . , n bil. diketahui.
Ini adalah SPL dengan m persamaan dan n variabel.
SPL
Mempunyai penyelesaian
disebut KONSISTEN
Tidak mempunyai penyelesaian
disebut TIDAK KONSISTEN
TUNGGAL
BANYAK
4. ILUSTRASI GRAFIK
• SPL 2 persamaan 2 variabel:
• Masing-masing pers berupa garis lurus. Penyelesaiannya
adalah titik potong kedua garis ini.
kedua garis sejajar kedua garis berpotongan kedua garis berhimpitan
5. PENYAJIAN SPL DALAM MATRIKS
SPL BENTUK MATRIKS
STRATEGI MENYELESAIKAN SPL:
mengganti SPL lama menjadi SPL baru yang mempunyai
penyelesaian sama (ekuivalen) tetapi dalam bentuk yang
lebih sederhana.
6. TIGA OPERASI YANG MEMPERTAHANKAN
PENYELESAIAN SPL
SPL
1. Mengalikan suatu persamaan
dengan konstanta tak nol.
2. Menukar posisi dua
persamaan sebarang.
3. Menambahkan kelipatan suatu
persamaan ke persamaan
lainnya.
MATRIKS
1. Mengalikan suatu baris
dengan konstanta tak nol.
2. Menukar posisi dua baris
sebarang.
3. Menambahkan kelipatan suatu
baris ke baris lainnya.
Ketiga operasi ini disebut OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
SPL atau bentuk matriksnya diolah menjadi bentuk seder-
hana sehingga tercapai 1 elemen tak nol pada suatu baris
7.
8.
9. CONTOH
DIKETAHUI
kalikan pers (i)
dengan (-2), kemu-
dian tambahkan ke
pers (ii).
kalikan baris (i)
dengan (-2), lalu
tambahkan ke
baris (ii).
…………(i)
…………(ii)
…………(iii)
kalikan pers (i)
dengan (-3), kemu-
dian tambahkan ke
pers (iii).
kalikan baris (i)
dengan (-3), lalu
tambahkan ke
baris (iii).
kalikan pers (ii)
dengan (1/2).
kalikan baris (ii)
dengan (1/2).
10. kalikan pers (iii)
dengan (-2).
kalikan brs (iii)
dengan (-2).
LANJUTAN CONTOH
kalikan pers (ii)
dengan (1/2).
kalikan baris (ii)
dengan (1/2).
kalikan pers (ii)
dengan (-3), lalu
tambahkan ke pers
(iii).
kalikan brs (ii)
dengan (-3),
lalu tambahkan
ke brs (iii).
kalikan pers (ii)
dengan (-1), lalu
tambahkan ke pers
(i).
kalikan brs (ii)
dengan (-1), lalu
tambahkan ke brs
(i).
11. Lanjutan CONTOH
kalikan pers (ii)
dengan (-1), lalu
tambahkan ke pers
(i).
kalikan brs (ii)
dengan (-1), lalu
tambahkan ke brs
(i).
kalikan pers (iii)
dengan (-11/2), lalu
tambahkan ke pers (i)
dan kalikan pers (ii) dg
(7/2), lalu tambahkan
ke pers (ii)
kalikan brs (iii)
dengan (-11/2), lalu
tambahkan ke brs (i)
dan kalikan brs (ii) dg
(7/2), lalu tambahkan
ke brs (ii)
Diperoleh penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3. Terdapat
kaitan menarik antara bentuk SPL dan representasi
matriksnya. Metoda ini berikutnya disebut dengan
METODA ELIMINASI GAUSS.
12. BENTUK ECHELON-BARIS
Misalkan SPL disajikan dalam bentuk matriks berikut:
maka SPL ini mempunyai penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3.
Matriks ini disebut bentuk echelon-baris tereduksi.
Untuk dapat mencapai bentuk ini maka syaratnya adalah sbb:
1. Jika suatu brs matriks tidak nol semua maka elemen
tak nol pertama adalah 1. Brs ini disebut mempunyai leading 1.
2. Semua brs yg terdiri dari nol semua dikumpulkan di bagian bawah.
3. Leading 1 pada baris lebih atas posisinya lebih kiri daripada leading
1 baris berikut.
4. Setiap kolom yang memuat leading 1, elemen lain semuanya 0.
13. Bentuk echelon-baris dan echelon-baris tereduksi
Matriks yang memenuhi kondisi (1), (2), (3) disebut
bentuk echelon-baris.
CONTOH bentuk echelon-baris tereduksi:
CONTOH bentuk echelon-baris:
16. Penyelesaian SPL melalui bentuk echelon-baris
Misal diberikan bentuk matriks SPL sbb:
Tentukan penyelesaian masing-masing SPL di atas.
17. METODA GAUSS-JORDAN
Ide pada metoda eliminasi Gauss adalah mengubah
matriks ke dalam bentuk echelon-baris tereduksi.
CONTOH: Diberikan SPL berikut.
Bentuk matriks SPL ini adalah:
19. Akhirnya diperoleh:
Akhirnya, dengan mengambil x2:= r, x4:= s dan x5:= t maka diperoleh
penyelesaian:
dimana r, s dan t bilangan real sebarang. Jadi SPL ini mempunyai tak
berhingga banyak penyelesaian.
20. METODA SUBSTITUSI MUNDUR
Misalkan kita mempunyai SPL dalam matriks berikut:
Bentuk ini ekuivalen dengan:
LANGKAH 1: selesaikan variabel leading, yaitu x6. Diperoleh:
LANGKAH 2: mulai dari baris paling bawah subtitusi ke atas, diperoleh
21. LANJUTAN SUBSTITUSI MUNDUR
LANGKAH 3: subtitusi baris 2 ke dalam baris 1, diperoleh:
LANGKAH 4: Karena semua persamaan sudah tersubstitusi maka peker-
jaan substitusi selesai. Akhirnya dengan mengikuti langkah pada
metoda Gauss-Jordan sebelumnya diperoleh:
22. Eliminasi Gaussian
Mengubah menjadi bentuk echelon-baris (tidak perlu direduksi), kemudian
menggunakan substitusi mundur.
CONTOH: Selesaikan dengan metoda eliminasi Gaussian
PENYELESAIAN: Diperhatikan bentuk matriks SPL berikut:
Dengan menggunakan OBE diperoleh bentuk echelon-baris berikut:
23. SPL HOMOGEN
• Bentuk umum:
• Penyelesaian trivial (sederhana):
• Bila ada penyelesaian lain yang tidak
semuanya nol maka disebut penyelesaian
taktrivial.
24. SPL HOMOGEN
pasti ada penyelesaian trivial
penyelesaian trivial +
takberhingga banyak
penyelesaian taktrivial
atau
ILUSTRASI:
25. SPL dengan Matriks
a11x1 + a12x2 + ….+ a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + ….+ a2nxn = b1
…………………………………
…………………………………
am1x1 + am2x2 + ….+ amnxn = bm
m
2
1
n
2
1
mn
m2
m1
2n
22
12
1n
12
11
b
....
b
b
x
....
x
x
a
.....
a
a
......
.....
.....
.....
a
.....
a
a
a
.....
a
a
26. atau AX = B dengan A=(aij) matriks koefisien,
X=(x1,x2,…..,xn)* dan B=(b1,b2,…,bn)*.
Matriks lengkap sistem tersebut adalah :
m
m2
m1
2
2n
22
21
1
1n
12
11
b
....
.....
a
a
....
....
.....
....
....
b
a
.....
a
a
b
a
.....
a
a
(AB)
29. E. Penyelesaian SPL Non Homogin
Khusus untuk m=n SPL yg non homogin,
penyelesaian tunggal bila Det (A) ≠ 0 dapat
menggunakan :
1. Aturan Cramer
Pandang sistem n persamaan linear dalam n
bilangan tak diketahui :
a11x11 + a12x12 + ……..+ a1nx1n = b1
a11x11 + a12x12 + ……..+ a1nx1n = b2
………………………………………..
an1x11 + an2x12 + ……..+ annxnn = bn
30. Determinan matriks koefisien adalah :
Bila de(Ak) adalah determinan yang didapat
dari det (A) dengan mengganti kolom ke k
dengan suku tetap (b1 b2 ……bn), maka
aturan Cramer mengatakan :
k = 1,2,3,……,n
mn
m2
mn
2n
22
21
1n
12
11
a
....
a
a
....
....
....
....
a
....
a
a
a
....
a
a
Det(A)
Det(A)
)
Det(A
x k
k
33. (2). Menggunakan invers matriks
Bila Det(A)≠ 0, maka A-1 ada
AX = B
A-1.AX = A-1.B
Jadi : X = A-1 penyelesaian sistem ini.
Catatan :
Bila m=n dan Det(A) = 0, maka sistemnya mempu-
nyai tak berhingga banyak penyelesaian.
Contoh : selesaikan SPL berikut dengan mengguna
kan invers matriks !
2x1 + 3x2 + x3 = 9
x1 + 2x2 + 3x3 = 6
3x1 + x2 + 2x3 = 8