SlideShare a Scribd company logo
AlasanAlasan
hapusnyahapusnya
pidanapidana
Alasan hapusnyaAlasan hapusnya
pidanapidana
 Hilangnya sifat melawan hukum =Hilangnya sifat melawan hukum =
alasan pembenar / menghalalkanalasan pembenar / menghalalkan
perbuatan yg pd umumnya merupakanperbuatan yg pd umumnya merupakan
tindak pidanatindak pidana
 Sifat melawan hukum tetap ada, tapiSifat melawan hukum tetap ada, tapi
petindak tidak dapatpetindak tidak dapat
dipertanggungjawabkan = alasandipertanggungjawabkan = alasan
pemaafpemaaf
1. Menghalalkan1. Menghalalkan
perbuatan / alasanperbuatan / alasan
pembenarpembenar
(fait justificatief)(fait justificatief) Keperluan membela diri / noodweer : PsKeperluan membela diri / noodweer : Ps
49 (1)49 (1)
 Ada peraturan UU yg pelaksanaannyaAda peraturan UU yg pelaksanaannya
justru berupa perbuatan ybs : Ps 50justru berupa perbuatan ybs : Ps 50
 Bila perbuatan ybs itu dilakukan utkBila perbuatan ybs itu dilakukan utk
melaks perintah jabatan yg diberikanmelaks perintah jabatan yg diberikan
oleh penguasa yg berwenang : Ps 51 (1)oleh penguasa yg berwenang : Ps 51 (1)
2. Memaafkan pelaku2. Memaafkan pelaku
(fait d’excuse)(fait d’excuse)
 Tidak mampu bertanggung jawab : Ps 44Tidak mampu bertanggung jawab : Ps 44
(1)(1)
 Paksaan yg tidak dapat dicegah /Paksaan yg tidak dapat dicegah /
overmacht : Ps 48overmacht : Ps 48
 Melanggar batas membela diri disebabkanMelanggar batas membela diri disebabkan
perasaan goyang sbg akibat serangan thdperasaan goyang sbg akibat serangan thd
dirinya : Ps 49 (2)dirinya : Ps 49 (2)
 Perintah jabatan yg tidak sah : Ps 51 (2)Perintah jabatan yg tidak sah : Ps 51 (2)
Psl 50 KUHP:Psl 50 KUHP: Barang siapa
melakukan perbuatan untuk
melaksanakan ketentuan UU, tidak
dipidana
1. Ttg apa yang dimaksud dengan ketentuan UU;
2. Ttg apa yang dimaksud dengan perbuatan; dan
3. Ttg apa yang dimaksud melaksanakan ketentuan UU.
JAWAB:
1. Semua peraturan yang dibuat oleh Pemerintah
2. Perbuatan adalah suatu Tindak Pidana
3. Hoog Raad dlm ARREST 28-10-1895 menyatakan “menjalankan
UU tidak hanya terbatas pada melakukan perbuatan yang
diperintahkan oleh UU, akan tetapi lebih luas lg, ialah meliputi
pula perbuatan-perbuatan yang dilakukan atas wewenang yang
diberikan oleh suatu UU”
Contoh melaksanakan ketentuanContoh melaksanakan ketentuan
UU psl 50 KUHP:UU psl 50 KUHP:
Penyidik diberi kewenangan utkPenyidik diberi kewenangan utk
melakukan Penangkapan danmelakukan Penangkapan dan
Penahanan (psl 16 ayat 2Penahanan (psl 16 ayat 2
KUHAP)KUHAP)
MASUK DALAM ALASAN PEMBENAR
Psl 51 (1): barang siapa melakukan perbuatanPsl 51 (1): barang siapa melakukan perbuatan
untuk melaksanakan perintah jabatan yanguntuk melaksanakan perintah jabatan yang
diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidakdiberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak
dipidanadipidana
Syarat harus ada hubungan publik antara orang
yang memberi perintah dan orang yang diberi
perintah
Contoh:
Penyelidik mendapat perintah dari Penyidik (psl
16 ayat ke 1 KUHAP) untuk menangkap seorang
tersangka. Antara penyelidik dan Penyidik
mempunyai hubungan publik berdasarkan
Undang-Undang
Psl 51 ayat (2):Psl 51 ayat (2):
perintah jabatan tanpa wewenangperintah jabatan tanpa wewenang
tidak menyebabkan hapusnyatidak menyebabkan hapusnya
pidana, kecuali apabila yangpidana, kecuali apabila yang
menerima perintah, dengan itikadmenerima perintah, dengan itikad
baik mengira bahwa perintahbaik mengira bahwa perintah
diberikan dengan wewenang, dandiberikan dengan wewenang, dan
pelaksanaannya termasuk dalampelaksanaannya termasuk dalam
lingkungan pekerjaannyalingkungan pekerjaannya
1. Syarat subyektif, ialah dengan itikad baik dia
mengira bahwa perintah itu adalah sah;
2.Syarat obyektif, ialah pada kenyataannya
pelaksanaan perintah itu masuk dalam bidang
tugas pekerjaanya
Selain alasan diatas ada alasan2Selain alasan diatas ada alasan2
lain sbg penghapus PIDANAlain sbg penghapus PIDANA
A. Terpidana meninggal dunia (psl 83
KUHP)
B. Daluarsa (verjaring)
C. Amnesti
D. Grasi
Bab 13   alasan penghapusan pidana

More Related Content

What's hot

Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Idik Saeful Bahri
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2
alsalcunsoed
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
Muhammad Qoyim
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Nuelnuel11
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
alsalcunsoed
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Rudi Sudirdja
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
Anto Neo Madani
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaan
alsalcunsoed
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Idik Saeful Bahri
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
NaomiPoppyMoore
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
Bilawal Alhariri Anwar
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2Hukum Pidana Pemidanaan 2
Hukum Pidana Pemidanaan 2
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Hukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana PemidanaanHukum Pidana Pemidanaan
Hukum Pidana Pemidanaan
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Alasan pembenar dan pemaaf
Alasan pembenar dan pemaafAlasan pembenar dan pemaaf
Alasan pembenar dan pemaaf
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 

Similar to Bab 13 alasan penghapusan pidana

Hak menuntut 8
Hak menuntut 8Hak menuntut 8
Hak menuntut 8
Uda Estelo
 
Pengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptxPengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptx
marcoorias2
 
Pengayaan Sesi 4a.pptx
Pengayaan Sesi 4a.pptxPengayaan Sesi 4a.pptx
Pengayaan Sesi 4a.pptx
marcoorias2
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahan
Roberto Pecah
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PuputDachi
 
Materi ke 10
Materi ke 10Materi ke 10
Materi ke 10
Imam Sutarmin
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
swirawan
 
hukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdfhukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdf
FitriaAbdullah
 
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxP8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
unihazedu
 
Edi yuhermansyah
Edi yuhermansyah Edi yuhermansyah
Edi yuhermansyah
edi yuhermansyah
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
AhmadMuhtadi11
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2
ade_sobara
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
angkat re
 
Hukum delik adat point
Hukum delik adat pointHukum delik adat point
Hukum delik adat point
Miftah Himawari Cullen
 
1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx
SofiyatuzZulfa
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
nurul khaiva
 
Pendefinisian Hukum
Pendefinisian HukumPendefinisian Hukum
Pendefinisian Hukumadienur
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
FRANKLYN_SS
 

Similar to Bab 13 alasan penghapusan pidana (20)

Hak menuntut 8
Hak menuntut 8Hak menuntut 8
Hak menuntut 8
 
Pengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptxPengayaan Sesi 8.pptx
Pengayaan Sesi 8.pptx
 
Pengayaan Sesi 4a.pptx
Pengayaan Sesi 4a.pptxPengayaan Sesi 4a.pptx
Pengayaan Sesi 4a.pptx
 
Makalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahanMakalah hukum tata pemerintahan
Makalah hukum tata pemerintahan
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
 
Materi ke 10
Materi ke 10Materi ke 10
Materi ke 10
 
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPIAsas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
Asas Legalitas dan Retroaktif dalam HPI
 
Materi ke 11
Materi ke 11Materi ke 11
Materi ke 11
 
hukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdfhukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdf
 
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxP8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
P8 PENEGAKAN HUKUMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
 
Edi yuhermansyah
Edi yuhermansyah Edi yuhermansyah
Edi yuhermansyah
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
 
Presentasi kd 2
Presentasi kd 2Presentasi kd 2
Presentasi kd 2
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
 
Uu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 PjlsUu 16 2004 Pjls
Uu 16 2004 Pjls
 
Hukum delik adat point
Hukum delik adat pointHukum delik adat point
Hukum delik adat point
 
1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Pendefinisian Hukum
Pendefinisian HukumPendefinisian Hukum
Pendefinisian Hukum
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 

More from Nuelimmanuel22

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
Nuelimmanuel22
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraNuelimmanuel22
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
Nuelimmanuel22
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatNuelimmanuel22
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
Nuelimmanuel22
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )Nuelimmanuel22
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutanNuelimmanuel22
 
Kecakapan top
Kecakapan topKecakapan top
Kecakapan top
Nuelimmanuel22
 

More from Nuelimmanuel22 (20)

Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
 
Asas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negaraAsas hukum admnistrasi negara
Asas hukum admnistrasi negara
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
 
Asas hukum adat
Asas hukum adatAsas hukum adat
Asas hukum adat
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adat
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
 
Burgerlijk stand top
Burgerlijk stand topBurgerlijk stand top
Burgerlijk stand top
 
Domisili top
Domisili topDomisili top
Domisili top
 
Kecakapan top
Kecakapan topKecakapan top
Kecakapan top
 

Bab 13 alasan penghapusan pidana

  • 2. Alasan hapusnyaAlasan hapusnya pidanapidana  Hilangnya sifat melawan hukum =Hilangnya sifat melawan hukum = alasan pembenar / menghalalkanalasan pembenar / menghalalkan perbuatan yg pd umumnya merupakanperbuatan yg pd umumnya merupakan tindak pidanatindak pidana  Sifat melawan hukum tetap ada, tapiSifat melawan hukum tetap ada, tapi petindak tidak dapatpetindak tidak dapat dipertanggungjawabkan = alasandipertanggungjawabkan = alasan pemaafpemaaf
  • 3. 1. Menghalalkan1. Menghalalkan perbuatan / alasanperbuatan / alasan pembenarpembenar (fait justificatief)(fait justificatief) Keperluan membela diri / noodweer : PsKeperluan membela diri / noodweer : Ps 49 (1)49 (1)  Ada peraturan UU yg pelaksanaannyaAda peraturan UU yg pelaksanaannya justru berupa perbuatan ybs : Ps 50justru berupa perbuatan ybs : Ps 50  Bila perbuatan ybs itu dilakukan utkBila perbuatan ybs itu dilakukan utk melaks perintah jabatan yg diberikanmelaks perintah jabatan yg diberikan oleh penguasa yg berwenang : Ps 51 (1)oleh penguasa yg berwenang : Ps 51 (1)
  • 4. 2. Memaafkan pelaku2. Memaafkan pelaku (fait d’excuse)(fait d’excuse)  Tidak mampu bertanggung jawab : Ps 44Tidak mampu bertanggung jawab : Ps 44 (1)(1)  Paksaan yg tidak dapat dicegah /Paksaan yg tidak dapat dicegah / overmacht : Ps 48overmacht : Ps 48  Melanggar batas membela diri disebabkanMelanggar batas membela diri disebabkan perasaan goyang sbg akibat serangan thdperasaan goyang sbg akibat serangan thd dirinya : Ps 49 (2)dirinya : Ps 49 (2)  Perintah jabatan yg tidak sah : Ps 51 (2)Perintah jabatan yg tidak sah : Ps 51 (2)
  • 5. Psl 50 KUHP:Psl 50 KUHP: Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan UU, tidak dipidana 1. Ttg apa yang dimaksud dengan ketentuan UU; 2. Ttg apa yang dimaksud dengan perbuatan; dan 3. Ttg apa yang dimaksud melaksanakan ketentuan UU. JAWAB: 1. Semua peraturan yang dibuat oleh Pemerintah 2. Perbuatan adalah suatu Tindak Pidana 3. Hoog Raad dlm ARREST 28-10-1895 menyatakan “menjalankan UU tidak hanya terbatas pada melakukan perbuatan yang diperintahkan oleh UU, akan tetapi lebih luas lg, ialah meliputi pula perbuatan-perbuatan yang dilakukan atas wewenang yang diberikan oleh suatu UU”
  • 6. Contoh melaksanakan ketentuanContoh melaksanakan ketentuan UU psl 50 KUHP:UU psl 50 KUHP: Penyidik diberi kewenangan utkPenyidik diberi kewenangan utk melakukan Penangkapan danmelakukan Penangkapan dan Penahanan (psl 16 ayat 2Penahanan (psl 16 ayat 2 KUHAP)KUHAP) MASUK DALAM ALASAN PEMBENAR
  • 7. Psl 51 (1): barang siapa melakukan perbuatanPsl 51 (1): barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yanguntuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidakdiberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidanadipidana Syarat harus ada hubungan publik antara orang yang memberi perintah dan orang yang diberi perintah Contoh: Penyelidik mendapat perintah dari Penyidik (psl 16 ayat ke 1 KUHAP) untuk menangkap seorang tersangka. Antara penyelidik dan Penyidik mempunyai hubungan publik berdasarkan Undang-Undang
  • 8. Psl 51 ayat (2):Psl 51 ayat (2): perintah jabatan tanpa wewenangperintah jabatan tanpa wewenang tidak menyebabkan hapusnyatidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali apabila yangpidana, kecuali apabila yang menerima perintah, dengan itikadmenerima perintah, dengan itikad baik mengira bahwa perintahbaik mengira bahwa perintah diberikan dengan wewenang, dandiberikan dengan wewenang, dan pelaksanaannya termasuk dalampelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannyalingkungan pekerjaannya
  • 9. 1. Syarat subyektif, ialah dengan itikad baik dia mengira bahwa perintah itu adalah sah; 2.Syarat obyektif, ialah pada kenyataannya pelaksanaan perintah itu masuk dalam bidang tugas pekerjaanya
  • 10. Selain alasan diatas ada alasan2Selain alasan diatas ada alasan2 lain sbg penghapus PIDANAlain sbg penghapus PIDANA A. Terpidana meninggal dunia (psl 83 KUHP) B. Daluarsa (verjaring) C. Amnesti D. Grasi