SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
‫ت‬‫ا‬‫ك‬‫ر‬‫ب‬‫و‬‫لله‬‫ا‬‫ة‬‫م‬‫ح‬‫ور‬‫م‬‫ك‬‫ي‬‫ل‬‫ع‬
‫لام‬‫س‬‫ل‬‫ا‬
‫ة‬
HUKUM ACARA PIDANA
Kelompok I
• Arfi Hilmiati (1702046001)
• Dewi Nur Azizah (1702046083)
• Sofiatuz Zulfa (1702046088)
KAMI MEMBUTUHKAN
Kritik Pertanyaan
Saran
Hukum pidana (material) : Keseluruhan peraturan hukum yang
menunjukkan perbuatan mana yang seharusnya dikenakan pidana
Hukum pidana formal / Hukum acara pidana : bagaimana negara
melalui alat-alatnya melaksanakan haknya untuk memidana dan
menjatuhkan pidana
ASAS-ASAS
HUKUM
ACARA
PIDANA
Pemeriksaa
n dengan
hadirnya
terdakwa
Equality
before the
law
Asas
Legalitas
Asas peradilan
cepat,
sederhana dan
biaya ringan Tersangka dan
terdakwa
berhak
mendapat
bantuan
hukum
Asas
praduga tak
bersalah
Persidanga
n terbuka
untuk
umum
Segala
aktifitas
membutuhk
an perintah
tertulis
Asas ganti
rugi dan
rehabilitasi
BACK
Asas Legalitas
• pasal 1 ayat (1) KUHP yang berbunyi: “tiada suatu perbuatan (feit) dapat
dipidana selain berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana
yang ada sebelumnya.”
• pasal 1 ayat (2) KUHAP, yang meentukan jika ada perubahan perundang-
undangan sesudah perbuatan dilakukan maka yang diterapkan adalah
ketentuan yang paling menguntungkan terdakwa.
Semua Orang Diperlakuakan Sama di Depan
Hukum (Equality Before The law)
• Asas yang umum dianut di Negara-negara yang berdasarkan hukum ini
adalah tegas tercantum pula dalam undang-undang kekuasaan kehakiman
pasal 5 ayat (1) dan KUHAP dalam penjelasan umum butir 3a. pasal 5 ayat
(1) berbunyi: “pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak
membeda-bedakan orang.”
BACK
Asas praduga tak bersalah
(Presumption of Innocence)
Pasal 8 undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman:
“setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dan dihadapkan di
muka siding pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan
pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum
tetap.”
BACK
Segala Aktivitas Membutuhkan Perintah
Tertulis
Undang-Undang No.8 tahun 1981 pada Bab V:
• Penangkapan,
• Penahanan,
• Penggeledahan Badan,
• Pemasukan Rumah,
• Penyitaan,
• Pemeriksaan Surat BACK
Asas Ganti Rugi dan Rehabilitasi
Pasal 98 ayat 1:
Jika suatu perbuatan yang menjadi dasar dakwaan di dalam suatu pemeriksaan
perkara pidana oleh pengadilan negeri menimbulkan kerugian bagi orang lain,
maka hakim ketua sidang atas permintaan orang itu dapat menetapkan untuk
menggabungkan perkara gugatan ganti kerugian kepadaa perkara pidana itu.
Bab IV PP No 27/1983:
Ganti rugi dibebankan kepada negara c.q. departemen keuangan.
BACK
Asas Peradilan Cepat, Sederhana dan Biaya
Ringan
Pasal 50 :
Tersangka dan terdakwa berhak segera mendapatkan pemeriksaan penyidik,
segera diajukan kepada penuntut umum oleh penyidik, segera diajukan ke
pengadilan oleh penuntut umum, segera diadili oleh pengadilan.
BACK
Tersangka dan Terdakwa berhak mendapat
Bantuan Hukum
• Dalam KUHP Pasal 69-74 diatur bantuan hukum, dimana
tersangka/terdakwa mendapat kebebasan yang sangat luas.
BACK
Pemeriksaan dengan hadirnya Terdakwa
• Pemeriksaan dengan hadirnya terdakwa atau pemeriksaan hakim secara
langsung, artinya langsung kepada terdakwa dan para saksi ini berbeda
dengan acara perdata dimana tergugat dapat diwakili oleh kuasanya.
Pemeriksaan hakim juga dilakukan secara lisan, artinya bukan tertulis antara
hakim dan terdakwa. Ketentuan ini diatur dalam pasal 154-155 KUHAP dan
seterusnya.
BACK
Pemeriksaan pengadilan Terbuka untuk Umum
Dalam hal ini dapat diperhatikan pasal 153 ayat (3) dan ayat (4) KUHAP yang
berbunyi sebagai berikut.
• “Untuk keperluan pemeriksaan hakim ketua siding membuka siding dan menyatakan
terbuka untuk umum kecali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya
anak-anak” ayat (3).
• “Tindak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (2) dan ayat (3) mengakibatkan batalnya
putusan demi hukum” ayat (4).
• Pada penjelasan ayat (3) dikatakan cukup jelas, dan untuk ayat (4) lebih diperjelas
lagi, yaitu sebagai berikut.
• “jaminan yang diatur dalam ayat (3) diatas diperkuat berlakunya, terbukti dengan
timbulnya akibat hukum jika asas peradilan tersebut tidak dipenuhi
BACK
Sejarah Hukum Acara Pidana
Hukum Adat – Asas Konkordansi – Inlandsch Reglement – Heirzien Inlandsch Reglement
Memberlakukanhukum di
suatu negara sesuai
dengan berlakunya
hukum di negara asalnya
Firman Raja 16
Mei 1948 Pasal 4
Staatblad
1941 No 44
Masa penjajahan jepang berlaku pengadilan Tihoo Hooin
(pengadilan negeri), Keiza Hooin (pengadilan tinggi)
Masa Indonesia Merdeka, berlaku Pasal II aturan
peralihan Undang-undang Dasar 1945: HAP yang berlaku
adalah HIR dan Land Gerecht Reglement.
Tahun 1951, UU darurat No 1 tahun 1951 pasal 6 bahwa
untuk seluruh Indonesia berlaku HIR sebagai pedoman
dalam HAP.
Tahun 1970 disahkan UU No. 14, pasal 12 bahwa HAP
akan diatur dalam UU tersendiri.
Tahun 1981 diundangkanlah UU No. 8 Tahun 1982
tentang HAP yang lebih dengan KUHAP.
BACK

More Related Content

Similar to 1. Azas-azas.pptx

Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaPenjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaSei Enim
 
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxhaenryjati1
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaBobby D'Arch
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.pptSneekPeak
 
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxMK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxdnsstore
 
KOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptx
KOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptxKOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptx
KOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptxAhmadBurhanuddin6
 
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptxHUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptxAFDAL20
 
Peraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracaraPeraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracaraannatasyamaryana
 
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptSISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptAnisaMeidaShafira1
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxDirgaGunk
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxhikpknlgto
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaFRANKLYN_SS
 

Similar to 1. Azas-azas.pptx (20)

Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaPenjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
 
Hukum ac perdata
Hukum ac perdataHukum ac perdata
Hukum ac perdata
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidanaKUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
KUH acara Pidana uu no 8 thn 1981 hukum acara pidana
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxMK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
 
KOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptx
KOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptxKOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptx
KOMPETENSI PERADILAN AGAMA.pptx
 
Acara pidana
Acara pidanaAcara pidana
Acara pidana
 
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptxHUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
 
Peraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracaraPeraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracara
 
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptSISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
Uu 04 2004
Uu 04 2004Uu 04 2004
Uu 04 2004
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 

Recently uploaded

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (12)

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

1. Azas-azas.pptx

  • 3. Hukum pidana (material) : Keseluruhan peraturan hukum yang menunjukkan perbuatan mana yang seharusnya dikenakan pidana Hukum pidana formal / Hukum acara pidana : bagaimana negara melalui alat-alatnya melaksanakan haknya untuk memidana dan menjatuhkan pidana
  • 4. ASAS-ASAS HUKUM ACARA PIDANA Pemeriksaa n dengan hadirnya terdakwa Equality before the law Asas Legalitas Asas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan Tersangka dan terdakwa berhak mendapat bantuan hukum Asas praduga tak bersalah Persidanga n terbuka untuk umum Segala aktifitas membutuhk an perintah tertulis Asas ganti rugi dan rehabilitasi
  • 5. BACK Asas Legalitas • pasal 1 ayat (1) KUHP yang berbunyi: “tiada suatu perbuatan (feit) dapat dipidana selain berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang ada sebelumnya.” • pasal 1 ayat (2) KUHAP, yang meentukan jika ada perubahan perundang- undangan sesudah perbuatan dilakukan maka yang diterapkan adalah ketentuan yang paling menguntungkan terdakwa.
  • 6. Semua Orang Diperlakuakan Sama di Depan Hukum (Equality Before The law) • Asas yang umum dianut di Negara-negara yang berdasarkan hukum ini adalah tegas tercantum pula dalam undang-undang kekuasaan kehakiman pasal 5 ayat (1) dan KUHAP dalam penjelasan umum butir 3a. pasal 5 ayat (1) berbunyi: “pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang.” BACK
  • 7. Asas praduga tak bersalah (Presumption of Innocence) Pasal 8 undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman: “setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dan dihadapkan di muka siding pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.” BACK
  • 8. Segala Aktivitas Membutuhkan Perintah Tertulis Undang-Undang No.8 tahun 1981 pada Bab V: • Penangkapan, • Penahanan, • Penggeledahan Badan, • Pemasukan Rumah, • Penyitaan, • Pemeriksaan Surat BACK
  • 9. Asas Ganti Rugi dan Rehabilitasi Pasal 98 ayat 1: Jika suatu perbuatan yang menjadi dasar dakwaan di dalam suatu pemeriksaan perkara pidana oleh pengadilan negeri menimbulkan kerugian bagi orang lain, maka hakim ketua sidang atas permintaan orang itu dapat menetapkan untuk menggabungkan perkara gugatan ganti kerugian kepadaa perkara pidana itu. Bab IV PP No 27/1983: Ganti rugi dibebankan kepada negara c.q. departemen keuangan. BACK
  • 10. Asas Peradilan Cepat, Sederhana dan Biaya Ringan Pasal 50 : Tersangka dan terdakwa berhak segera mendapatkan pemeriksaan penyidik, segera diajukan kepada penuntut umum oleh penyidik, segera diajukan ke pengadilan oleh penuntut umum, segera diadili oleh pengadilan. BACK
  • 11. Tersangka dan Terdakwa berhak mendapat Bantuan Hukum • Dalam KUHP Pasal 69-74 diatur bantuan hukum, dimana tersangka/terdakwa mendapat kebebasan yang sangat luas. BACK
  • 12. Pemeriksaan dengan hadirnya Terdakwa • Pemeriksaan dengan hadirnya terdakwa atau pemeriksaan hakim secara langsung, artinya langsung kepada terdakwa dan para saksi ini berbeda dengan acara perdata dimana tergugat dapat diwakili oleh kuasanya. Pemeriksaan hakim juga dilakukan secara lisan, artinya bukan tertulis antara hakim dan terdakwa. Ketentuan ini diatur dalam pasal 154-155 KUHAP dan seterusnya. BACK
  • 13. Pemeriksaan pengadilan Terbuka untuk Umum Dalam hal ini dapat diperhatikan pasal 153 ayat (3) dan ayat (4) KUHAP yang berbunyi sebagai berikut. • “Untuk keperluan pemeriksaan hakim ketua siding membuka siding dan menyatakan terbuka untuk umum kecali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak-anak” ayat (3). • “Tindak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (2) dan ayat (3) mengakibatkan batalnya putusan demi hukum” ayat (4). • Pada penjelasan ayat (3) dikatakan cukup jelas, dan untuk ayat (4) lebih diperjelas lagi, yaitu sebagai berikut. • “jaminan yang diatur dalam ayat (3) diatas diperkuat berlakunya, terbukti dengan timbulnya akibat hukum jika asas peradilan tersebut tidak dipenuhi BACK
  • 14. Sejarah Hukum Acara Pidana Hukum Adat – Asas Konkordansi – Inlandsch Reglement – Heirzien Inlandsch Reglement Memberlakukanhukum di suatu negara sesuai dengan berlakunya hukum di negara asalnya Firman Raja 16 Mei 1948 Pasal 4 Staatblad 1941 No 44 Masa penjajahan jepang berlaku pengadilan Tihoo Hooin (pengadilan negeri), Keiza Hooin (pengadilan tinggi) Masa Indonesia Merdeka, berlaku Pasal II aturan peralihan Undang-undang Dasar 1945: HAP yang berlaku adalah HIR dan Land Gerecht Reglement. Tahun 1951, UU darurat No 1 tahun 1951 pasal 6 bahwa untuk seluruh Indonesia berlaku HIR sebagai pedoman dalam HAP. Tahun 1970 disahkan UU No. 14, pasal 12 bahwa HAP akan diatur dalam UU tersendiri. Tahun 1981 diundangkanlah UU No. 8 Tahun 1982 tentang HAP yang lebih dengan KUHAP. BACK