SlideShare a Scribd company logo
CATATAN SIPIL
(Burgerlijke Stand)
M.Hamidi Masykur SH,M.Kn
Badan Negara yang bertugas untuk
membuktikan selengkap-lengkapnya
tentang kepribadian manusia, sehingga
dapat memberikan kepastian terhadap
segala kenyataan yang berguna bagi
pencatatan jiwa dari setiap orang.
PERISTIWA HUKUM YANG
DICATAT
• Untuk memastikan status perdata
seseorang, ada lima peristiwa hukum
dalam kehidupan manusia yang perlu
dilakukan pencatatan yaitu peristiwa:
– Kelahiran
– Perkawinan
– Perceraian
– Kematian
– Penggantian nama
Peraturan Catatan Sipil
• Instruksi Presidium Kabinet No
31/U/In/12/1966 : Untuk tidak menggunakan
penggolongan penduduk Indonesia
berdasarkan 131 dan 163 IS > WNI &WNA
• Surat Edaran bersama Menteri dalam Negeri
dan Menteri Kehakiman No Pemdes
51/1/3.JA.2/2/5 dalam angka II :
- Pembatasan terhadap orang-orang dan
pembatasan lingkungan wilayah
sebagaimana Staats Blad 1920 No 775 Jo.
Staats Blad No 54 dan Staats Blad No 75 jo.
Staats Blad 1936 No 607 dinyatakan tidak
berlaku lagi.
Tujuan Pencatatan Sipil
”Untuk memperoleh kepastian hukum tentang status
perdata seseorang yg mengalami peristiwa hukum
tersebut”
• Kelahiran: menentukan status perdata
mengenai dewasa atau belum dewasa
seseorang.
• Perkawinan: menentukan status perdata
mengenai boleh atau tidaknya
melangsungkan perkawinan dengan pihak
lain lagi
• Perceraian : menentukan status perdata
untuk bebas mencari pasangan lain
• Kematian: menentukan status perdata
sebagai ahli waris dan keterbukaan ahli waris.
JENIS-KENIS CATATAN SIPIL
Kepts. Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kab/Kota madya
1. Akta Kelahiran
1. Akta kelahiran umum
2. Akta kelahiran istimewa
3. Akta kelahiran luar biasa
4. Akta kelahiran tambahan
2. Akta Perkawinan
3. Akta Perceraian
4. Akta pengakuan dan pengesahan anak
5. Akta kematian
1. Akta Kematian umum
2. Akta Kematian Khusus
TERIMAKASIH

More Related Content

More from Nuelimmanuel22

Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
Nuelimmanuel22
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
Nuelimmanuel22
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitet
Nuelimmanuel22
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidanaNuelimmanuel22
 
Bab 10 penyertaan
Bab 10   penyertaanBab 10   penyertaan
Bab 10 penyertaan
Nuelimmanuel22
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )Nuelimmanuel22
 
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Bab 13   alasan penghapusan pidanaBab 13   alasan penghapusan pidana
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Nuelimmanuel22
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutanNuelimmanuel22
 
Kecakapan top
Kecakapan topKecakapan top
Kecakapan top
Nuelimmanuel22
 

More from Nuelimmanuel22 (19)

Guna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adatGuna mempelajari hukum adat
Guna mempelajari hukum adat
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1   pendahuluanBab 1   pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
Bab 2   asas dan teori hukum pidanaBab 2   asas dan teori hukum pidana
Bab 2 asas dan teori hukum pidana
 
Bab 3 tindak pidana
Bab 3   tindak pidanaBab 3   tindak pidana
Bab 3 tindak pidana
 
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4   penafsiran dalam hukum pidanaBab 4   penafsiran dalam hukum pidana
Bab 4 penafsiran dalam hukum pidana
 
Bab 5 teori causalitet
Bab 5   teori causalitetBab 5   teori causalitet
Bab 5 teori causalitet
 
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
Bab 6   pertanggungjawaban pidanaBab 6   pertanggungjawaban pidana
Bab 6 pertanggungjawaban pidana
 
Bab 7 jenis pidana
Bab 7   jenis pidanaBab 7   jenis pidana
Bab 7 jenis pidana
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Bab 9 percobaan pidana
Bab 9   percobaan pidanaBab 9   percobaan pidana
Bab 9 percobaan pidana
 
Bab 10 penyertaan
Bab 10   penyertaanBab 10   penyertaan
Bab 10 penyertaan
 
Bab 11 perbarengan
Bab 11   perbarenganBab 11   perbarengan
Bab 11 perbarengan
 
Bab 12 kambuhan ( recidive )
Bab 12   kambuhan ( recidive )Bab 12   kambuhan ( recidive )
Bab 12 kambuhan ( recidive )
 
Bab 13 alasan penghapusan pidana
Bab 13   alasan penghapusan pidanaBab 13   alasan penghapusan pidana
Bab 13 alasan penghapusan pidana
 
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
Bab 14   alasan penghapusan penuntutanBab 14   alasan penghapusan penuntutan
Bab 14 alasan penghapusan penuntutan
 
Domisili top
Domisili topDomisili top
Domisili top
 
Kecakapan top
Kecakapan topKecakapan top
Kecakapan top
 
Subyek hukum top
Subyek hukum topSubyek hukum top
Subyek hukum top
 

Burgerlijk stand top

  • 2. Badan Negara yang bertugas untuk membuktikan selengkap-lengkapnya tentang kepribadian manusia, sehingga dapat memberikan kepastian terhadap segala kenyataan yang berguna bagi pencatatan jiwa dari setiap orang.
  • 3. PERISTIWA HUKUM YANG DICATAT • Untuk memastikan status perdata seseorang, ada lima peristiwa hukum dalam kehidupan manusia yang perlu dilakukan pencatatan yaitu peristiwa: – Kelahiran – Perkawinan – Perceraian – Kematian – Penggantian nama
  • 4. Peraturan Catatan Sipil • Instruksi Presidium Kabinet No 31/U/In/12/1966 : Untuk tidak menggunakan penggolongan penduduk Indonesia berdasarkan 131 dan 163 IS > WNI &WNA • Surat Edaran bersama Menteri dalam Negeri dan Menteri Kehakiman No Pemdes 51/1/3.JA.2/2/5 dalam angka II : - Pembatasan terhadap orang-orang dan pembatasan lingkungan wilayah sebagaimana Staats Blad 1920 No 775 Jo. Staats Blad No 54 dan Staats Blad No 75 jo. Staats Blad 1936 No 607 dinyatakan tidak berlaku lagi.
  • 5. Tujuan Pencatatan Sipil ”Untuk memperoleh kepastian hukum tentang status perdata seseorang yg mengalami peristiwa hukum tersebut” • Kelahiran: menentukan status perdata mengenai dewasa atau belum dewasa seseorang. • Perkawinan: menentukan status perdata mengenai boleh atau tidaknya melangsungkan perkawinan dengan pihak lain lagi • Perceraian : menentukan status perdata untuk bebas mencari pasangan lain • Kematian: menentukan status perdata sebagai ahli waris dan keterbukaan ahli waris.
  • 6. JENIS-KENIS CATATAN SIPIL Kepts. Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 1983 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Catatan Sipil Kab/Kota madya 1. Akta Kelahiran 1. Akta kelahiran umum 2. Akta kelahiran istimewa 3. Akta kelahiran luar biasa 4. Akta kelahiran tambahan 2. Akta Perkawinan 3. Akta Perceraian 4. Akta pengakuan dan pengesahan anak 5. Akta kematian 1. Akta Kematian umum 2. Akta Kematian Khusus

Editor's Notes

  1. Kelahiran : untuk menentukan status hukum seseorang sebagai subyek hukum yaitu pendukung hak dan kewajiban Perkawinan: Menentukan status hukum seseorang sebagai suami atau isteri dalam ikatan perkawinan menurut hukum Perceraian: menentukan status hukum seseorang sebagai janda atau duda, yang bebas dari ikatan perkawinan Kematian : menentukan status hukum seseorang sebagai ahli waris, sebagai janda atau duda dari almarhun/almarhumah Penggantian nama: menentukan status hukum seseorang dengan identitas tertentu dalam hukum perdata
  2. Akta kelahiran umum : yang disampaikan menurut uu 60 hari sejak peristiwa Akta kelahiran istimewa : melebihi 60 hari kerja Akta kelahiran luar biasa: yang diterbitkan oleh kantor catatan sipil tahuin 1 mei 1940-31 desember 1949 Akta kelahiran tambahan dikeluarkan oleh pej yang berwenang 1 januari 1967 sampai 31 maret 1983 Akta kematiam umum yang diterbitkan belum melewati 10 hari kerja Akta kematian khusus melewati 10 hari kerja