2. PERBARENGAN/CONCURSUSPERBARENGAN/CONCURSUS
PERBARENGAN MERUPAKAN TERJEMAHAN DARIPERBARENGAN MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI
SAMENLOOP ATAU CONCURSUS. ADA JUGA YANGSAMENLOOP ATAU CONCURSUS. ADA JUGA YANG
MENERJEMAHKANNYA DENGAN GABUNGANMENERJEMAHKANNYA DENGAN GABUNGAN
PERBARENGAN DUA ATAU LEBIH TINDAK PIDANAPERBARENGAN DUA ATAU LEBIH TINDAK PIDANA
YANG DIPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADA SATUYANG DIPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADA SATU
ORANGORANG
SEDANGKAN KEJADIANNYA SENDIRI DAPATSEDANGKAN KEJADIANNYA SENDIRI DAPAT
MERUPAKAN HANYA SATU TINDAKAN SAJA, DUAMERUPAKAN HANYA SATU TINDAKAN SAJA, DUA
ATAU LEBIH TINDAKAN ATAU BEBERAPA TINDAKANATAU LEBIH TINDAKAN ATAU BEBERAPA TINDAKAN
SECARA BERLANJUTSECARA BERLANJUT
DISYARATKAN BEBERAPA TINDAK PIDANADISYARATKAN BEBERAPA TINDAK PIDANA
DILAKUKAN SEBELUM SALAH SATU DARI TINDAKANDILAKUKAN SEBELUM SALAH SATU DARI TINDAKAN
TERSEBUT DI AJUKAN KE PENGADILANTERSEBUT DI AJUKAN KE PENGADILAN
BERKAITAN DENGAN PENERAPAN PIDANABERKAITAN DENGAN PENERAPAN PIDANA
3. STELSEL PENERAPAN PIDANASTELSEL PENERAPAN PIDANA
DALAM CONCURSUSDALAM CONCURSUS
1.1. STELSEL KUMULASI MURNI ATAU STELSELSTELSEL KUMULASI MURNI ATAU STELSEL
PENJUMLAHAN MURNIPENJUMLAHAN MURNI..
MENURUT STELSEL INI UNTUK SETIAP TINDAK PIDANA DIMENURUT STELSEL INI UNTUK SETIAP TINDAK PIDANA DI
ANCAMKAN/DIKENAKAN PIDANA MASING-MASING TANPAANCAMKAN/DIKENAKAN PIDANA MASING-MASING TANPA
PENGURANGAN. JADI, APABILA SESEORANG MELAKUKAN 3PENGURANGAN. JADI, APABILA SESEORANG MELAKUKAN 3
TINDAK PIDANA YANG MASING-MASING ANCAMAN PIDANANYATINDAK PIDANA YANG MASING-MASING ANCAMAN PIDANANYA
MAKSIMUM 5 BULAN, 4 BULAN, 3 BULAN MAKA JUMLAH (KUMULASI)MAKSIMUM 5 BULAN, 4 BULAN, 3 BULAN MAKA JUMLAH (KUMULASI)
MAKSIMUM ANCAMAN PIDANA ADALAH 12 BULANMAKSIMUM ANCAMAN PIDANA ADALAH 12 BULAN
2.2. STELSEL ABSOBRSI MURNI ATAU STELSELSTELSEL ABSOBRSI MURNI ATAU STELSEL
PENYERAPAN MURNI.PENYERAPAN MURNI.
MENURUT STELSEL INI, HANYA MAKSIMUM ANCAMAN PIDANAMENURUT STELSEL INI, HANYA MAKSIMUM ANCAMAN PIDANA
YANG TERBERAT YANG DIKENAKAN DENGAN PENGERTIAN BAHWAYANG TERBERAT YANG DIKENAKAN DENGAN PENGERTIAN BAHWA
MAKSIMUM PIDANA LAINNYA (SEJENIS ATAU TIDAK SEJENIS )MAKSIMUM PIDANA LAINNYA (SEJENIS ATAU TIDAK SEJENIS )
DISERAP OLEH YANG LEBIH TINGGI. PENGGUNAAN STELSEL INIDISERAP OLEH YANG LEBIH TINGGI. PENGGUNAAN STELSEL INI
SUKAR DIELAKKAN APABILA SALAH SATU TINDAK PIDANASUKAR DIELAKKAN APABILA SALAH SATU TINDAK PIDANA
DIANTARANYA DI ANCAM DENGAN PIDANA YANG TERTINGGI,DIANTARANYA DI ANCAM DENGAN PIDANA YANG TERTINGGI,
MISALNYA PIDANA MATI, PIDANA PENJARA SEUMUR HIDUP ATAUMISALNYA PIDANA MATI, PIDANA PENJARA SEUMUR HIDUP ATAU
4. 3.3. STELSEL KUMULASI TERBATASSTELSEL KUMULASI TERBATAS
SETIAP TINDAK PIDANA DIKENAKAN MASING-MASING ANCAMANSETIAP TINDAK PIDANA DIKENAKAN MASING-MASING ANCAMAN
PIDANA YANG DITENTUKAN PIDANANYA, AKAN TETAPI DIBATASIPIDANA YANG DITENTUKAN PIDANANYA, AKAN TETAPI DIBATASI
DENGAN SUATU PENAMBAHAN YANG LAMANYA/JUMLAHNYADENGAN SUATU PENAMBAHAN YANG LAMANYA/JUMLAHNYA
DITENTUKAN BERBILANG PECAHAN DARI YANG TERTINGGI.DITENTUKAN BERBILANG PECAHAN DARI YANG TERTINGGI.
MISALNYA 2 TINDAK PIDANA YANG MASING-MASING DIANCAMMISALNYA 2 TINDAK PIDANA YANG MASING-MASING DIANCAM
DENGAN MAKSIMUM 4 DAN 6 TAHUN. APABILA DITENTUKANDENGAN MAKSIMUM 4 DAN 6 TAHUN. APABILA DITENTUKAN
MAKSIMUM PENAMBAHAN SEPERTIGA DARI YANG TERTINGGI,MAKSIMUM PENAMBAHAN SEPERTIGA DARI YANG TERTINGGI,
MAKA MAKSIMUM ANCAMAN PIDANA UNTUK KEDUA TINDAKANMAKA MAKSIMUM ANCAMAN PIDANA UNTUK KEDUA TINDAKAN
PIDANA TERSEBUT ADALAH TIDAK BOLEH LEBIH DARI 8 TAHUN (6PIDANA TERSEBUT ADALAH TIDAK BOLEH LEBIH DARI 8 TAHUN (6
TAHUN + SEPERTIGA DARI 6 TAHUN)TAHUN + SEPERTIGA DARI 6 TAHUN)
4.4. STELSEL ABSOBRSI DIPERTAJAM ATAU STELSELSTELSEL ABSOBRSI DIPERTAJAM ATAU STELSEL
PENYERAPAN DIPERTAJAM.PENYERAPAN DIPERTAJAM.
MENURUT STELSEL INI TINDAK PIDANA YANG LEBIH RINGANMENURUT STELSEL INI TINDAK PIDANA YANG LEBIH RINGAN
ANCAMAN PIDANANYA TIDAK DIPIDANA, AKAN TETAPI DIPANDANGANCAMAN PIDANANYA TIDAK DIPIDANA, AKAN TETAPI DIPANDANG
SEBAGAI KEADAAN YANG MEMBERATKAN BAGI TINDAK PIDANASEBAGAI KEADAAN YANG MEMBERATKAN BAGI TINDAK PIDANA
YANG LEBIH BERAT ANCAMAN PIDANANYA. PENENTUANYANG LEBIH BERAT ANCAMAN PIDANANYA. PENENTUAN
MAKSIMUM PIDANA MENURUT STELSEL INI HAMPIR SAMA DENGANMAKSIMUM PIDANA MENURUT STELSEL INI HAMPIR SAMA DENGAN
STELSEL KUMULASI TERBATAS YAITU PIDANA YANG DIANCAMKANSTELSEL KUMULASI TERBATAS YAITU PIDANA YANG DIANCAMKAN
TERBERAT DITAMBAH DENGAN SEPERTIGANYA.TERBERAT DITAMBAH DENGAN SEPERTIGANYA.
5. 3 (TIGA) MACAM CONCURSUS3 (TIGA) MACAM CONCURSUS
1.1. PERBARENGAN PERATURAN / CONCURSUS IDEALISPERBARENGAN PERATURAN / CONCURSUS IDEALIS
/ EENDAADSCHE SAMENLOOP ;/ EENDAADSCHE SAMENLOOP ;
TERJADI APABILA SESEORANG MELAKUKAN SATUTERJADI APABILA SESEORANG MELAKUKAN SATU
PERBUATAN DAN TERNYATA SATU PERBUATAN TERSEBUTPERBUATAN DAN TERNYATA SATU PERBUATAN TERSEBUT
MELANGGAR BEBERAPA KETENTUAN HUKUM PIDANA. (PASALMELANGGAR BEBERAPA KETENTUAN HUKUM PIDANA. (PASAL
63 KUHP)63 KUHP)
PASAL 63 (1) KUHP : DALAM KASUS INI DITERAPKAN STELSEL ABSORBSIPASAL 63 (1) KUHP : DALAM KASUS INI DITERAPKAN STELSEL ABSORBSI
(KETENTUAN PIDANA YANG PALING BESAR YANG DIJATUHKAN)(KETENTUAN PIDANA YANG PALING BESAR YANG DIJATUHKAN)
PASAL 63 (2) KUHP : ASAS LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALISPASAL 63 (2) KUHP : ASAS LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALIS
PROF. MR. HAZEWINKEL-SURINGA MENJELASKAN ARTIPROF. MR. HAZEWINKEL-SURINGA MENJELASKAN ARTI
PERBUATAN YANG DIMUAT DALAM PASAL 63 KUHP SEBAGAIPERBUATAN YANG DIMUAT DALAM PASAL 63 KUHP SEBAGAI
BERIKUT :BERIKUT :
“PERBUATAN YANG DIMAKSUD ADALAH SUATU PERBUATAN“PERBUATAN YANG DIMAKSUD ADALAH SUATU PERBUATAN
YANG BERGUNA MENURUT HUKUM PIDANA, YANG KARENAYANG BERGUNA MENURUT HUKUM PIDANA, YANG KARENA
CARA MELAKUKAN, ATAU KARENA TEMPATNYA, ATAUCARA MELAKUKAN, ATAU KARENA TEMPATNYA, ATAU
KARENA ORANG YANG MELAKUKANNYA, ATAU KARENAKARENA ORANG YANG MELAKUKANNYA, ATAU KARENA
OBJEK YANG DITUJUNYA, JUGA MERUSAK KEPENTINGANOBJEK YANG DITUJUNYA, JUGA MERUSAK KEPENTINGAN
HUKUM, YANG TELAH DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANGHUKUM, YANG TELAH DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
LAIN.”LAIN.”
6. HOGE RAAD MENYATAKAN PENDAPATNYA
MENGENAI CONCURSUS IDEALIS. YAKNI SATU
PERBUATAN MELANGGAR BEBERAPA NORMA
PIDANA, DALAM HAL YANG DEMIKIAN YANG
DITERAPKAN HANYA SATU NORMA PIDANA YAKNI
YANG ANCAMAN HUKUMANNYA TERBERAT. HAL
TERSEBUT DIMAKSUDKAN GUNA MEMENUHI RASA
KEADILAN.
CONTOH :CONTOH :
## ANDUK MENEMBAK BUDI DARI LUAR JENDELA, SELAINANDUK MENEMBAK BUDI DARI LUAR JENDELA, SELAIN
MENGAKIBATKAN MATINYA BUDI JUGAMENGAKIBATKAN MATINYA BUDI JUGA
MENGAKIBAKAN HANCURNYA KACA DI RUMAH BUDI.MENGAKIBAKAN HANCURNYA KACA DI RUMAH BUDI.
PERBUATAN ANDUK DAPAT DIKENAI PASAL 338 KUHPPERBUATAN ANDUK DAPAT DIKENAI PASAL 338 KUHP
(PEMBUNUHAN) DAN PASAL 406 KUHP (PERUSAKAN(PEMBUNUHAN) DAN PASAL 406 KUHP (PERUSAKAN
BARANG)BARANG)
7. 2.2. PERBUATAN BERLANJUT ( VOORTGEZETTEPERBUATAN BERLANJUT ( VOORTGEZETTE
HANDELING )HANDELING )
TERJADI APABILA SESEORANG MELAKUKAN PERBUATANTERJADI APABILA SESEORANG MELAKUKAN PERBUATAN
YANG SAMA BEBERAPA KALI, DAN DIANTARA PERBUATAN-YANG SAMA BEBERAPA KALI, DAN DIANTARA PERBUATAN-
PERBUATAN ITU TERDAPAT HUBUNGAN YANG SEDEMIKIANPERBUATAN ITU TERDAPAT HUBUNGAN YANG SEDEMIKIAN
ERATNYA SEHINGGA RANGKAIAN PERBUATAN ITU HARUSERATNYA SEHINGGA RANGKAIAN PERBUATAN ITU HARUS
DIANGGAP SEBAGAI PERBUATAN LANJUTAN.DIANGGAP SEBAGAI PERBUATAN LANJUTAN.
DIATUR DI DALAM PASAL 64 KUHP.DIATUR DI DALAM PASAL 64 KUHP.
DALAM MVT, HUBUNGAN ITU HARUS MEMENUHI 3 ( TIGA )DALAM MVT, HUBUNGAN ITU HARUS MEMENUHI 3 ( TIGA )
SYARAT:SYARAT:
BEBERAPA PERBUATAN YANG DILAKUKAN ITU HARUS TIMBUL DARI SUATUBEBERAPA PERBUATAN YANG DILAKUKAN ITU HARUS TIMBUL DARI SUATU
KEPUTUSAN KEHENDAK YANG TERLARANGKEPUTUSAN KEHENDAK YANG TERLARANG
ANTARA PERBUATAN-PERBUATAN YANG DILAKUKAN ITU TIDAK BOLEHANTARA PERBUATAN-PERBUATAN YANG DILAKUKAN ITU TIDAK BOLEH
MELAMPAUI JANGKA WAKTU YANG TERLALU LAMAMELAMPAUI JANGKA WAKTU YANG TERLALU LAMA
BEBERAPA PERBUATAN YANG DILAKUKAN ITU HARUS SEJENIS (KELOMPOKBEBERAPA PERBUATAN YANG DILAKUKAN ITU HARUS SEJENIS (KELOMPOK
TINDAK PIDANANYA SEJENIS)TINDAK PIDANANYA SEJENIS)
CONTOH : “A” MEMAMALSU MATA (244 KUHP) UANG,CONTOH : “A” MEMAMALSU MATA (244 KUHP) UANG,
KEMUDIAN MENGEDARKAN BAHKANKEMUDIAN MENGEDARKAN BAHKAN
MENGGUNAKAN (245 KUHP)MENGGUNAKAN (245 KUHP)
8. 3.3. PERBARENGANPERBARENGAN
PERBUATAN/CONCURSUS REALIS /PERBUATAN/CONCURSUS REALIS /
MEERDAADSCHE SAMENLOOPMEERDAADSCHE SAMENLOOP
terjadi apabila seseorang sekaligusterjadi apabila seseorang sekaligus
merealisasikan beberapa perbuatan ataumerealisasikan beberapa perbuatan atau
apabila seseorang melakukan beberapaapabila seseorang melakukan beberapa
perbuatan, masing-masing perbuatan ituperbuatan, masing-masing perbuatan itu
berdiri sendiri-sendiri sebagai tindak pidana.berdiri sendiri-sendiri sebagai tindak pidana.
dengan catatandengan catatan : diantara perbuatan-: diantara perbuatan-
perbuatan yang dilakukan belum adaperbuatan yang dilakukan belum ada
putusan hakim atau vonis.putusan hakim atau vonis.
DIATUR DALAM PASAL 65 KUHP SAMPAIDIATUR DALAM PASAL 65 KUHP SAMPAI
DENGAN PASAL 71 KUHP.DENGAN PASAL 71 KUHP.
9. Mengenai perbarengan perbuatan/concursus realis
UU membedakan menjadi 4 (empat) macam yaitu:
1.Perbarengan perbuatan yang terdiri dari beberapa
kejahatan yang masing2 diancam dengan pidana
pokok yang sama jenisnya (psl 65 KUHP).
Penjatuhan Pidananya menggunakan sistem hisapan yang
diperberat, yaitu dijatuhi satu pidana saja (65 ayat 1) dan
maksimum pidana yang dijatuhkan itu ialah jumlah
maksimum pidana yang diancamkan tetapi tidak boleh lebih
dari maksimum pidana yang terberat + sepertiganya (65 ayat
2)
Ex: melakukan pencurian max 5 thn (psl 362), penipuan max
4 thn (psl 378), pembunuhan max 15 thn (psl 338). Maka
menurut pasal 65 KUHP brp ancaman pidananya???
10. bagaimana jika sistem hisapan yang diperberat contoh pelaku
melakukan 2 kali pencurian yang ancaman max 5 thn (psl 362),
2 kali penipuan yang ancaman max 4 thn (psl 378), 2 kali
pembunuhan yang ancaman max 15 thn (psl 338) ? ? ? ?
Lalu bagaimana jika ancaman maksimalnya hukuman mati/
penjara seumur hidup ? ? ? ?
Psl 67 KUHP - tidak bisa ditambah sepertiga, hanya bisa
ditambah dengan PENCABUTAN HAK TERTENTU,
PERAMPASAN BRG2 TERTENTU DAN PENGUMUMAN
PUTUSAN HAKIM
11. 2.Perbarengan perbuatan yang terdiri dari
beberapa kejahatan yang diancam dengan
pidana pokok yang tidak sama jenisnya (psl
66)
Penjatuhan Pidananya dengan menggunakan sistem kumulasi
terbatas, artinya masing2 kejahatan diterapkan sendiri2 sesuai
dengan kejahatan yang dibuatnya, tetapi jumlahnya tidak boleh
lebih berat dari maksimum pidana yang terberat ditambah
sepertiga (66 ayat 1)
EX: seorang mencuri (ancaman pidana PENJARA max
5thn) dengan cara meyekap pemilik rumah di gudang,
karena kealpaan pemilik rumah mati kehabisan nafas
(kealpaan max pidana KURUNGAN max 1 tahun)
12. Bagaimana jika Pidana Penjara dengan Pidana
Denda ? ? ?
Maka Pidana Denda dihitung dari lamanya Kurungan
Pengganti Denda
Ex jika seorang didenda Rp.1000, berapa Kurungan Penganti
Dendanya???
Baca psl 30 ayat 4
Jadi 1000:7,50= 134 hari = 4 bulan 6 hari
Karena psl 30 ayat 3 max kurungan Pengganti Denda max 6
bulan, maka tidak boleh lebih dari itu.
Ex denda Rp.150.000= 20.000 hari= 666 bulan lebih, maka
hanya dikenakan max 6 bulan
13. 3.Perbarengan Perbuatan yang terdiri dari kejahatan
dengan pelanggaran, penjatuhan pidananya
menggunakan sistem kumulasi murni (70 ayat 1)
Menurut sistem ini penjatuhan pidananya diterapkan sendiri2.
ex: terdakwa mengemudikan mobil tanpa SIM. Di tengah jalan
menabrak orang yang sedang berjalan kaki.
• DAKWAAN I : KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN
MATINYA ORANG LAIN (PSL 359 KUHP ),
• DAKWAAN II : MENGEMUDIKAN MOBIL TANPA SIM
(PELANGGARAN UU LALU LINTAS)
4. Perbarengan Perbuatan Pelanggaran Dengan
Pelanggaran, menggunakan sistem komulasi murni
ex: terdakwa naik motor tidak mempunyai SIM, tidak
membawa STNK dan menerobos lampu merah
