1. Dokumen tersebut membahas jenis-jenis pidana pokok dan tambahan menurut KUHP seperti pidana mati, penjara, kurungan, denda, dan tutupan sebagai pidana pokok serta pencabutan hak, perampasan barang, dan pengumuman putusan sebagai pidana tambahan.
Aliran-aliran hukum pidana ini berusaha memperoleh suatu sistem hukum pidana yang praktis dan bermanfaat,bukan untuk mencari dasar hukum atau pembenaran hukum.secara garis besar aliran-aliran hukum pidana ini dapat dibagi menjadi tiga aliran yaitu aliran Klasik,aliran Modern dan aliran Neo-klasik atau gabungan
Aliran-aliran hukum pidana ini berusaha memperoleh suatu sistem hukum pidana yang praktis dan bermanfaat,bukan untuk mencari dasar hukum atau pembenaran hukum.secara garis besar aliran-aliran hukum pidana ini dapat dibagi menjadi tiga aliran yaitu aliran Klasik,aliran Modern dan aliran Neo-klasik atau gabungan
Konsep mengenai gen berkaitan dengan alel. Istilah alel diperkenalkan oleh W.Bateson dan E.R.Saunders pada tahun 1902. Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti bentuk lain. Alel disebut juga sebagai versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada pewarisan suatu sifat.
The article provides insights into current legislation on biotech inventions in Brazil. It explores the impact of limitation on patent protection for R&D.
BP Statistical Review of World Energy 2012: Presentationbp
Global energy consumption growth in 2011 moderated along with the world economy.
All of the net growth took place in emerging economies, with China alone accounting for 71% of global energy consumption growth. OECD consumption declined, led by a sharp decline in Japan – in volumetric terms, the world’s largest decline. The data suggests that growth in global CO2 emissions from energy use continued in 2011, but at a slower rate than in 2010.
* Fivestar pneumatic tool to strap flat packages - high reliability eliminates down-time;
* Pneumatic operation offers considerable time savings;
* Air-motor for tensioning allows high and constant strap tension;
* The sealless joint reduces the overall strapping costs by approx. 10% through the elimination of the seals;
* With the innovative profile of the sealless punch and die the tool produces the unique Micro Lock sealless joint preventing the seal from getting loose in case of shrinkage of the package.
Pidana mati merupakan satu jenis pidana dalam usianya, setua usia kehidupan manusia dan paling kontroversial dari semua sistem pidana, baik di negara-negara yang menganut sistem Common Law, maupun di negara-negara yang menganut Civil Law. Mempersoalkan hukuman mati dalam hukum pidana sebagai sarana mencapai tujuan dari hukum pidana itu sendiri, telah banyak menimbulkan perdebatan antar sesama ahli hukum pidana, diantara mereka ada yang pro dan juga ada yang kontra terhadap penggunaan sarana pidana mati sebagai sarana untuk mencapai tujuan hukum pidana yaitu memberikan rasa aman, memberikan keadilan dan sebagainya. Dalam hukum pidana Indonesia penggunaan hukuman mati dirasakan masih sangat efektif dalam mencegah terjadinya kejahatan-kejahatan yang dapat dikualifikasikan kejahatan yang berat. Hal itu dapat dilihat dari KUHP nasional yang masih menempatkan hukuman mati sebagai pidana pokok selain itu terhadap hukum pidana di luar KUHP juga terdapat sebagian yang menempatkan hukuman mati sebagai sanksi dari dilanggarnya perbuatan tersebut. Adapun motif yang melatar belakangi masih digunakannya pidana mati sebagai saranan politik kriminal di Indonesia yakni: hukuman mati memiliki tingkat efektif yang lebih tinggi dari ancaman hukuman mati lainnya karena memiliki efek yang menakutkan (shock therapi) disamping juga lebih hemat. Hukuman mati digunakan agar tidak ada eigenrichting dalam masyarakat. Secara teoritis hukuman mati ini juga akan menimbulkan efek jera (detterent effect) yang sangat tinggi sehingga akan menyebabkan orang mengurungkan niatnya untuk melakukan tindak pidana, sehingga bisa dijadikan sebagai alat yang baik untuk prevensi umum maupun prevensi khusus. Disamping itu masih kuatnya fungsi pemidanaan yang menekankan pada aspek pembalasan (retributive), dan utamanya masih dipertahankannya. . Awal diberlakukannya praktek hukuman mati di Indonesia yaitu pada waktu Indonesia yang bernama Hindia Belanda adalah ketika diberlakukannya kodifikasi hukum pidana dalam Wetboek van Strafrecht voor Inlanders (indonesiers) atau WvSinl pada tanggal 1 Januari 1873. Kemudian karena adanya perkembangan baru dimana lahirnya kodifikasi pertama hukum pidana yang ada di belanda yang maka WvSinl tersebut kemudian disesuaikan dengan perkembangan tersebut dengan melakukan unifikasi hukum pidana di seluruh wilayah Indonesia. Maka pada tahun 1915 diundangkanlah Wetboek van strafrecht voor Indoensie, (WvSI) dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1918. Berbeda dengan Belanda, di Hindia Belanda di dalam WvSi tersebut masih dicantumkan hukuman mati
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
UU No. 1 Tahun 2023 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum PidanaImam Prastio
UU No. 1 Tahun 2023 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (berlaku efektif tahun 2026). Merubah UU No. 73 Tahun 1958 Tentang Berlakunya UU No. 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia & Mengubah KUHP.
2. Jenis-jenis Pidana yang tercantum dalam
Pasal 10 KUHP
• PIDANA POKOK
– PIDANA MATI
– PIDANA PENJARA
– KURUNGAN
– DENDA
– TUTUPAN (DITAMBAHKAN ----UU NO 20
TAHUN 1946)
• PIDANA TAMBAHAN
– PENCABUTAN HAK-HAK TERTENTU
– PERAMPASAN BARANG-BARANG TERTENTU
– PENGUMUMAN PUTUSAN HAKIM
3. Pidana Mati
• Pidana ini adalah yang terberat dari semua pidana yang
dicantumkan terhadap berbagai kejahatan yang sangat berat,
misalnya pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP),
pencurian dengan kekerasan Pasal 365 ayat(4),
pemberontakan yang diatur dalam pasal 124 KUHP.
• Dijalankan oleh algojo dengan cara digantung (Pasal 11)
• Diubah dengan “tembak mati” (UU No. 2/PNPS/1964 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhkan oleh
Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer)
Pidana Penjara seumur hidup
sementara/waktu tertentu
• 1 hari - 15 tahun (psl 12 ayat 2)
• 20 th jika ada alternatif mati/seumur
hidup/waktu tertentu ada
pembarengan/pengulangan
4. Pidana Kurungan • minimal 1 hari, maksimal 1 tahun
• jika ada pembarengan,
pengulangan, atau dilakukan oleh
pejabat maka maksimal 1 tahun 4
bulan
Pidana Penjara Pidana Kurungan
• maksimal 15/20 tahun • maksimal 1 tahun
• Diberlakukan bagi pelaku
tindak pidana
berat/kejahatan
• Diberlakukan bagi pelaku
tindak pidana
ringan/pelanggaran
• Tidak dapat diberlakukan
sebagai pengganti pidana
denda
• Dapat diberlakukan
sebagai pengganti pidana
denda
• Tidak memiliki hak pistole • Memiliki hak pistole (psl
23) memperbaiki nasib
selama di dalam kurungan
5. Pidana Denda • minimal 25 sen (psl 30 ayat 1)
• jika tidak dibayar dapat diganti kurungan
pengganti
• kurungan pengganti minimal 1 hari maksimal
6 bulan (psl 30 ayat 3). Tapi jika ada
perbarengan, pengulangan, atau dilakukan
pejabat maka maksimal 8 bulan
• Akhirnya pidana denda tdk dijatuhkan, kec UU
Lalu Lintas, UU Korupsi
Pidana Tutupan
boleh diputuskan bagi tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara, karena
terdorong oleh maksud yang patut
dihormati, contoh kejahatan2 politik
seperti Xanana Gusmo
Ditambahkan pada UU NO 20 TAHUN 1946
6. Pidana Tambahan
1. Pencabutan Hak-hak Tertentu
psl 35 (1) KUHP: Hak-hak terpidana yang dengan putusan
hakim dapat dicabut dalam hal2 yang ditentukan oleh Kitab UU
ini/ dalam aturan umum lainnya:
• hak memegang jabatan pd umumnya/jabatan tertentu.
• hak memasuki angkatan bersenjata
• hak memilih atau dipilih dalam pemilihan yang diadakan
berdasarkan aturan2 umum
• hak menjadi penasehat hukum atau pengurus, hak mjd wali,
wali pengawas, pengampu/ pengampu pengawas atas orang
yang bukan anak sendiri.
• Hak menjalankan kekuasaan bpk, menjalankan
perwalian/pengampuan atas anak sendiri
• Hak menjalankan mata pencaharian tertentu
7. 2. Perampasan Barang tertentu
Tidak semua barang milik terpidana
Corpora dilictie: barang
yang diperoleh pd saat
melaksanakan Pidana.
Ex: narkotika
Instrumen delictie:
barang2 yang digunakan
pd saat melaksanakan
TP ex: senjata api
Psl 39 ayat 1: barang2 kepunyaan terpidana yang diperoleh
dari kejahatan atau yang sengaja digunakan untuk
melakukan kejahatan dapat dirampas.
8. 3. Pengumuman Putusan Hakim
Psl 43 KUHP: apabila hakim memerintahkan
supaya putusan di umumkan berdasarkan kitab
UU ini atau aturan umum yang lain, maka ia
harus menetapkan pula bagaimana cara
melaksanakan perintah itu atas biaya terpidana.
Pengumuman putusan Hakim, berkaitan dengan
dgn kejahatan yang berkaitan dgn masyarakat
luas/ merugikan masyarakat
Cara pengumuman biasanya melalui surat kabar
dan biayanya ditanggung terpidana
9. PERBEDAAN JENIS-JENIS PIDANA POKOK DAN JENIS-
JENIS PIDANA TAMBAHAN
1. PENJATUHAN SALAH SATU JENIS PIDANA POKOK
BERSIFAT KEHARUSAN (IMPERATIF), SEDANGKAN
PENJATUHAN PIDANA TAMBAHAN SIFATNYA FAKULTATIF
2. PENJATUHAN JENIS PIDANA POKOK DAPAT BERDIRI
SENDIRI (INDEPENDEN) SEDANGKAN PENJATUHAN
PIDANA TAMBAHAN TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI
(DEPENDEN)
3. JENIS PIDANA POKOK YANG DIJATUHKAN, BILA TELAH
MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DIPERLUKAN
SUATU TINDAKAN (EXECUTIE)
10. Pidana Bersyarat/pidana percobaan (psl 14)
Pidana bersyarat: terpidana tidak perlu menjalani
masa pidana yang dijatuhkan asal selama masa
tertentu terpidana tidak melakukan Tindak Pidana
dan pelanggaran.
ATURAN PIDANA BERSYARAT:
-Pidana penjara tidak lebih dari 1 tahun
-Masa percobaan untuk kejahatan paling lama 3
tahun dan untuk pelanggaran paling lama 2 tahun
Tujuan: menhindarkan terpidana dari pengaruh
buruk napi lain bila masuk LP, sebab masa
percobaan di LP dianggap sebagai SCHOOL OF
CRIME
11. Syarat UMUM
-Selama masa percobaan, terpidana tidak
melakukan TP apapun
Syarat KHUSUS
- Syarat yang berkaitan dengan tingkah laku
terpidana
12. Pelepasan/Pembebasan Bersyarat
• Diatur dalam pasal 15 KUHP
• telah menjalani 2/3 lama pidana, minimal 9 bulan,
berkelakuan baik.
• Masa percobaan lamanya = waktu pidana penjara
yang belum dijalani+1 tahun (psl 15 ayat 3)
• syarat umum: tdk boleh melakukan TP dan
perbuatan2 tercela lainnya (psl 15 ayat 1),
• syarat khusus: wajib lapor ke kejaksaan
• jika terpidana melanggar syarat, pelepasan
bersyarat dapat dicabut
13. REMISI
• Remisi adalah pelaksanaan pidana yang dpt
diberikan pd narapidana, dan biasanya diberikan
pada 17 Agustus
• Alasan pemberian remisi ini adalah yang
bersangkutan berkelakuan baik selama
menjalani pidana di LP