SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
BAB 9
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa
diharapkan dapat:
• Mengidentifikasi dan menjelaskan
struktur, fungsi, dan proses reproduksi
pada manusia.
• Mengaitkan struktur, fungsi, dan
proses sistem reproduksi pada
manusia
• Mengidentifikasi kelainan yang terjadi
pada sistem reproduksi.
Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi,
MENGAPA ?
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan
mempertahankan keberadaan jenisnya.
Demikian juga manusia
Proses reprodusi diatur oleh sistem
reproduksi
Manusia memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan
perempuan.
Keduanya memiliki sitem reproduksi yang
berlainan dan saling membutuhkan.
ORGAN REPRODUKSI
1. Alat Kelamin Laki-laki
a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar berupa penis yang
fungsinya sebagai alat kopulasi. Dan Skrotum
merupakan kulit luar pembungkus testis, di
tumbuhi rambut-rambut kasar dan banyak
mengandung kelenjar. Skrotum berfungsi
menjaga temperatur testis saat pembentukan
sperma.
b. Alat Kelamin Dalam
1. Testis
Tempat pembentukan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan hormon kelamin
(testosteron).
2. Saluran Reproduksi
Terdiri dari vasa eferensia, duktus epididimis
(tempat penyimpanan dan pemasakan
sperma), vasa deferensia, vesikula seminalis
dan duktus ejakulatorius. Saluran ini bersatu
membentuk duktus ejakulatorium.
3. Kelenjar Kelamin
Dilengkapi tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan sekret
atau semen.
a. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total
semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih,
kental, berlendir, mengandung asam amino dan
fruktosa.
Berfungsi untuk memberi makan sperma. Vesikula
seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang
berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk
mendorong semen mencapai uterus.
b.Kelenjar prostat
 Cairan yang dihasilkan encer.
 Dapat menyeimbangkan keasaman
residu urin di uretra dan keasaman
vagina.
c. Kelenjar bulbouretral (Cowper)
Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan
sebelum penis mengeluarkan sperma dan
semen.
Ginjal sebelah kiri
Ureter sebelah kiri
Kantong urinaria
Glandula prostat
Vas deferens
Uretra
Testis sebelah kiri
Batang penis
Skrotum
Epididimis
Glandula Cowper
Vesikula seminalis
Struktur reproduksi laki-laki bagian depan
Ginjal sebelah kiri
Ureter sebelah kiri
Kantong urinaria
Glandula prostat
Vas deferens
Uretra
Batang penis
Testis sebelah kiri Skrotum
Epididimis
Glandula Cowper
Duktus ejakulatorius
Vesikula seminalis
Struktur reproduksi laki-laki bagian samping
Sel sertoli
Spermatosid
primer
Spermatozoa
Spermatogonia
Spermatid
Tubulus seminiferus
Struktur testis
Vas eferens
Lobulus
Tubulus
seminiferus
Epididimis
Vas deferens
2. Alat Kelamin Wanita
a. Alat Kelamin Luar
1. Labia mayor (bibir luar vagina yang tebal)
berlapiskan lemak.
2. Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina
dengan bagian atas yang tampak membukit.
3. Labia minor
4. Klitoris, tonjolan kecil.
5. Orificium urethrae (muara saluran kencing), tepat
di bawah klitoris.
6. Himen
b. Alat Kelamin Dalam
1. Indung telur (ovarium)
 Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di
rongga perut,
 Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung
dan mengandung beberapa folikel.
2. Oviduk (tuba fallopi)
 Saluran oviduk menghubungkan ovarium
dengan rahim (uterus).
 Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-
jumbai (fimbriae).
3. Uterus (rahim)
 Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu
perimetrium, miometrium, dan
endometrium.
 Endometrium menghasilkan banyak lendir
dan mengandung banyak pembuluh darah.
 Rahim merupakan ruangan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin.
4. Vagina
 Sebuah tabung berlapiskan otot yang
membujur ke arah belakang dan atas.
 Berfungsi untuk mempermudah jalan
kelahiran bayi.
Struktur reproduksi perempuan bagian depan
Ginjal sebelah kiri
Ureter sebelah kiri
Oviduk sebelah kiri
Kantong urinaria
Serviks
Uretra
Vulva
Vagina
Ovarium sebelah
kanan
Uterus
Struktur reproduksi perempuan bagian samping
Ovarium,
sebelah kiri
Serviks
Vagina
Vulva
Uretra
Uterus
Oviduk sebelah kiri
Ureter
sebelah kiri
Ginjal
sebelah kiri
Badan uterus
Endometrium
Oviduk
Ovarium
Serviks
Vagina
Otot dinding
uterus
Ligamen
ovarium
Alat reproduksi wanita
MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET
1. Spermatogenesis
Berlangsung di dalam testis.
1. Sel induk sperma
(spermatogonia) yang
bersifat diploid (2n)
yaitu mengandung 23
pasang kromosom (46
kromosom).
2. Spermatogonia
membelah secara
mitosis menghasilkan
spermatosit primer
yang bersifat diploid
(2n).
3. Spermatosit primer
mengalami
pembelahan meiosis
yang pertama kali
menghasilkan 2 buah
spermatosit sekunder
yang bersifat haploid
(n).
4. Selanjutnya
spermatosit sekunder
membelah secara
meiosis yang kedua di
hasilkan 4 buah
spermatid yang
bersifat habloid (n).
5. Selanjutnya spermatid
akan mengalami
pematangan menjadi
spermatozoa dengan
dilengkapi ekor yang
berasal dari
mikrotubulus.
Sedangkan bagian
ujung yang
merupakan kepala
mengandung akrosom
yang berisi enzim
hialuronidase dan
proteinase.
6. Enzim-enzim ini
berperan untuk
menembus dinding
sel telur.
7. Bagian tengah
spermatozoa
mengandung
mitokondria yang
penting untuk
memobilasi sperma.
Struktur sperma
• Berlangsung di
dalam indung telur
(ovarium).
• Sel induk telur
(Oogonia ) bersifat
diploid (2n)
mengandung 46
kromosom.
• Oogonia didalam
ovarium mengalami
perkembangan Sejak
masa embrio hingga
dewasa.
2. Oogenesis
Proses oogenesis:
1. Oogonia pada masa
embrio
memperbanyak diri
secara mitosis
membentuk oosit
primer.
Saat embrio berusia
6 bulan, oosit primer
mengalami meiosis I
dan berhenti pada
fase profase
hingga masa
pubertas.
Saat wanita
mengalami pubertas,
hipofisis akan
menghasilkan
Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan
oosit primer
melanjutkan proses
meiosis I.
2. Oosit primer
membelah menjadi
dua sel yang tidak
sama besar menjadi
oosit sekunder dan
polosit/badan sel
kutub primer yang
bersifat habloid (n).
Polosit merupakan sel
yang nonfungsional (tidak
terlibat dalam pembuahan)
Oosit sekunder dikelilingi
oleh folikel.
Di bawah pengaruh FSH,
folikel-folikel membelah
berkali-kali dan membentuk
folikel de Graaf (folikel yang
sudah masak) yang di
antaranya mempunyai
rongga.
Sel-sel folikel memproduksi
estrogen yang merangsang
hipofisis untuk
menyekresikan Luteinizing
Hormone (LH).
LH berfungsi memacu
terjadinya ovulasi.
Saat menjelang ovulasi,
meiosis I selesai. Oosit
sekunder dilepas dari
ovarium (ovulasi) dan
ditangkap oleh fimbriae
dan dibawa ke oviduk.
LH membuat sel-sel
folikel berkembang
menjadi korpus luteum.
Korpus luteum
memproduksi hormon
estrogen dan
progesteron.
• [[[
Hormon progesteron akan
menghambat LH yang
memungkinkan
bertahannya korpus
luteum.
Pada saat ovulasi, yang
dilepas bukan ovum tetapi
oosit sekunder pada tahap
metafase II.
Oosit sekunder dan badan
polar pertama melanjutkan
pembelahan dengan
melakukan meiosis II dan
berhenti pada metafase II.
4. Saat akan terjadi
pembuahan, ootid
berdiferensiasi
membentuk ovum,
dan melanjutkan
tahapan meiosis
II. Jika tidak terjadi
pembuahan ootid
akan
berdegenerasi.
5. Tiga badan polar
yang menempel
pada ovum akan
mengalami
degenerasi.
Dengan demikian
setiap kali terjadi
oogenesis dari
sebuah sel
oogonium akan di
hasilkan sebuah sel
ootid dan 3 buah
polosit sekunder.
2n
2n
2n
2n 2n 2n 2n
2n 2n
2n 2n
2n
2n
2n
2n
2n
n n
n n n n
Sel primodial
mengalami mitosis
Oogonia
Tumbuh
Oosit primer
Oosit
sekunder
Meiosis
pertama
Badan polar
primer
Meiosis
kedua
Ovum
Badan polar
sekunder
Penambahan
badan polar ini
bisa saja tidak
terbentuk
Fase pematangan
Fase
penggandaan
Fase
tumbuh
Skema oogenesis
Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis
Hal Spermatogenesis Oogenesis
Tujuan Pembentukan sperma Pembentukan ovum
Tempat Testis Ovarium
Hasil 4 sel fungsional 1 sel fungsional dan 3
sel nonfungsional
1–5 hari
Fase Menstruasi
 Menurunnya progesteron dan estrogen
menyebabkan pembuluh darah pada
endometrium menegang, sehingga
menyebabkan suplai oksigen menurun.
 Karena tidak terjadi kehamilan maka
endometrium mengalami degenerasi yang
ditandai dengan luruhnya sel-sel pada dinding
uterus, pecahnya pembuluh darah dalam
endometrium, menyebabkan darah dan sel-sel
tersebut keluar melalui vagina.
 Peristiwa ini disebut menstruasi.
 Menstruasi berlangsung antara 5–7 hari.
Siklus Menstruasi
6–10 hari
Fase Folikuler (Fase Reperasi)
 Terjadi proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh
darah.
 Fase ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang
dihasilkan oleh folikel.
 Hormon ini merangsang pertumbuhan endometrium
yaitu dengan mempertebal lapisan endometrium dan
membentuk pembuluh darah serta kelenjar.
11–18 hari
Fase Fertil
 Meningkatnya hormon estrogen dapat memacu
dihasilkannya LH.
 Apabila LH meningkat, maka folikel memproduksi
progesteron.
 Hormon-hormon ini berperan mematangkan folikel
dan merangsang terjadinya ovulasi yaitu lepasnya
ovum dari ovarium.
 Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopii.
 Pada saat seperti ini, wanita t ersebut dalam masa
fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.
19–28 hari
Fase Luteal
 Pada saat ovulasi, folikel Graaf pecah berubah
menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah.
 Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah
menjadi korpus luteum (badan kuning) untuk
menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempersiapkan endometrium menerima embrio.
 Pada saat ini endometrium menjadi tebal dan
lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah.
 Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum
berdegenerasi menjadi korpus albikans sehingga
progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.
Menstruasi
Peluruhan Pemulihan kembali
Dinding uterus tebal
Pembentukan folikel Graaf Ovulasi Corpus luteum
Estrogen
Progesteron
Pembentukan
folikel Graaf
Endometrium
(penebalan dinding
uterus)
Hormon Ovarium
(steroid)
Hormon Pituitari
(gonadotropin)
Meningkatnya estrogen
menyebabkan dinding uterus
pulih kembali dan
menghambat
produksi FSH, dan
memacu dihasilkannya LH.
Meningkatnya progesteron membantu
pemulihan kembali dinding uterus dan
menghambat produksi FSH
Luteinizing hormone (LH)
Follicle stimulating hormone (FSH)
LH meningkat merangsang ovulasi dan
merangsang produksi progesteron dari
korpus luteum di ovarium
FSH meningkat, merangsang
pembentukan folikel Graaf di dalam
ovarium dan merangsang ovarium
untuk memproduksi estrogen
2 4 6 8 10 12 14 18 20 22 24 26 28
Ovulasi
 Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan
ovum.
 Setelah ejakulasi ke dalam saluran reproduksi wanita,
sperma akan tetap hidup selama beberapa hari.
 Ovum akan tetap fertil selama 24 jam setelah ovulasi.
 Sperma memasuki uterus, kontraksi pada dinding uterin
akan membantu sperma mendekati ovum.
FERTILISASI DAN KEHAMILAN
Proses fertilisasi dan kehamilan
 Pronukleus jantan akan melebur dengan pronukleus
betina membentuk nukleus zigot yang diploid.
 Zigot akan tumbuh menjadi embrio di dalam uterus
sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan.
Tahapan terjadinya fertilisasi
1. Perkembangan Embrio di Rahim
 Sel telur yang sudah dibuahi akan
mengalami pembelahan menjadi dua sel,
empat sel, delapan sel, enam belas sel,
dan akhirnya akan menjadi satu kelompok
sel baru disebut fase morula.
 Morula membentuk bola berongga
disebut blastosit.
Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian:
1. Sel-sel terluar disebut tropoblas
2. Sel-sel bagian dalam disebut embrioblas
3. Rongga berisi cairan disebut blastosol.
Proses perubahan morula menjadi blastosit
disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun ke
uterus dan menanamkan diri di endometrium
atau melakukan implantasi.
 Selanjutnya, embrioblas membelah diri menjadi satu
kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama
bintik benih.
 Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan cairan sehingga
antara tropoblas dan bagian bintik benih terpisah.
 Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas masih
berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom
(coelom).
 Stadium/fase ini dinamakan fase blastula.
 Stadium gastrula bintik benih mengalami pertumbuhan
sel dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel-sel
yang berlainan sifatnya. Lapisan-lapisan itu antara lain
ektoderma, endoderma dan mesoderma.
 Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi
batas epitelium gastrointestinum, alat pernapasan, dan
sejumlah organ.
 Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang, dan
jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan
sistem saraf.
2. Pembentukan Membran Embrio
Fase-fase pembentukan membran embrio
3. Pembentukan Plasenta
Fungsi plasenta:
1. Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah
ibu berdifusi ke darah janin.
2. Memungkinkan karbon dioksida dan sisa
metabolisme janin berdifusi ke darah ibu.
3. Mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh janin.
4. Menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein,
kalsium, dan besi ke tubuh janin.
5. Menghasilkan beberapa hormon yang dibutuhkan
untuk memelihara kehamilan.
Posisi fetus dan plasenta dalam rahim
Sebuah perjalanan panjang
Animation of Reproductive
Hormon kehamilan
1. HCG (human chorionic gonadotrophin) yang di
haslkan oleh korion berfungsi mempertahankan
korpus luteum sebagai kelenjar endokrin yang
menyereksi estrogen dan progesteron, setidaknya
untuk 16 minggu pertama masa kehamilan.HCG
sering digunakan untuk mendeteksi kehamilan pada
tahap awal, hal ini berdasarkan adanya hormon
HCG di dalam urin cukup tinggi.
2. Estrogen dan progesteron berfungsi
mempertahankan endometrium, dan
mempersiapkan kelenjar susu untuk laktasi.
Proses persalinan
Hormon yang berperan pada proses persalinan sebagai
berikut:
1. Hormon relaksin, mempengaruhi fleksibilitas
simfisis pubis.
2. Hormon estrogen, berperan mengatasi pengaruh
hormon progesteron yang menghambat kontraksi
dinding rahim.
3. Hormon prostaglandin, dihasilkan semua sel dalam
jumlah sedikit untuk mengatasi pengaruh
progesteron.
4. Hormon oksitosin, mempengaruhi kontraksi dinding
uterus.
ASI (AIR SUSU IBU)
Penelitian terhadap kebaikan ASI sebagai makanan bayi, dan
menyimpulkan:
a. Air susu ibu yang diberikan pertama kali berwarna kekuningan. Air
ini dinamakan kolostrum. Kandungan protein kolostrum tiga kali
lipat dari air susu ibu biasa. Kolostrum juga mengandung antibodi
yang sangat tinggi sehingga mampu melawan berbagai bibit
penyakit seperti salesma dan radang paru-paru. Oleh karena itu,
kolostrum dapat digunakan sebagai imunisasi pertama bagi bayi.
b. Air susu ibu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan
oleh bayi. ASI mengandung kadar laktosa tinggi.
Asam laktat dalam susu bayi bermafaat untuk:
1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen.
2. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang
dapat menghasilkan berbagai asam organik dan
mensintesis beberapa jenis vitamin dalam usus.
3. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium
caseinate.
4. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral.
c. ASI tidak mengandung bibit penyakit, mengandung zat penolak
untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.
d. ASI lebih aman terhadap kontaminasi.
e. Resiko alergi pada bayi sangat kecil.
f. Temperatur ASI sesuai dengan temperatur tubuh bayi.
g. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan kasih sayang antara
ibu dan bayinya.
h. Bayi yang menyusu pada ibunya, memiliki pertumbuhan
geraham lebih baik.
i. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi menyusui tanpa
tersedak.
PENGATURAN KELAHIRAN
Upaya pengaturan kelahiran yang di Indonesia disebut program
Keluarga Berencana (KB).
Alat dan Mekanisme Kerja Alat KB
KELAINAN SISTEM REPRODUKSI
a. Tumor Payudara
Tumor pada payudara dapat bersifat jinak seperti fibroadenoma.
Tumor juga dapat bersifat ganas, disebut kanker payudara.
b. Vulvovaginitis
Adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus).
c. Impotensi
Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis.
d. Gonorea
Merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir
pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata.
e. Hipertropik Prostat
Adalah pembesaran kelenjar prostat yang terjadi pada pria berusia
di atas 50 tahun.
f. Prostatitis
Adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan
peradangan pada uretra.
g. Infertilitas
Adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan.
h. Herpes Simpleks Genitalis
Diduga berhubungan erat dengan infeksi Virus Herpes Simpleks
tipe dua dan human papilloma virus.
i. Sifilis
Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidum.
j. Non-Gonococcal Urethritis (NGU)
Merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan
oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma urealyticum.
k. Kanker Serviks
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe 2
yang menyerang kulit di daerah genital luar, anus, dan vagina.
l. Endometriosis
Adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim.
m. Sindrom Premenstrual
Adalah keadaan di mana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala,
bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara yang
terjadi beberapa hari sebelum menstruasi.
n. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

More Related Content

Similar to Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx

Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaRosdianasella
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaNining Mtsnkra
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPAMutiara Dwi Faiska
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaSeptian Muna Barakati
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxRohayatiOcha
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaharuna_06
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaMonica Lintang
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya MJM Networks
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
sistem reproduksi I
sistem reproduksi Isistem reproduksi I
sistem reproduksi IRio Armando
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Dani Ibrahim
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxalhikmah13
 

Similar to Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx (20)

Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
sistem reproduksi I
sistem reproduksi Isistem reproduksi I
sistem reproduksi I
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 

More from DekaMuliya1

sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptDekaMuliya1
 
jaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptDekaMuliya1
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxDekaMuliya1
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxDekaMuliya1
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxDekaMuliya1
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxDekaMuliya1
 
Bab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxDekaMuliya1
 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxDekaMuliya1
 
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxDekaMuliya1
 
ALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxDekaMuliya1
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxDekaMuliya1
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxDekaMuliya1
 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxDekaMuliya1
 
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxDekaMuliya1
 

More from DekaMuliya1 (20)

sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.ppt
 
jaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.ppt
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
 
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
 
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
monera.ppt
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
 
fungi.ppt
fungi.pptfungi.ppt
fungi.ppt
 
Bab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptx
 
protista.pptx
protista.pptxprotista.pptx
protista.pptx
 
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
 
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
 
EKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptxEKSPIRASI.pptx
EKSPIRASI.pptx
 
ALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptx
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
 
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
 

Recently uploaded

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx

  • 1. BAB 9 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: • Mengidentifikasi dan menjelaskan struktur, fungsi, dan proses reproduksi pada manusia. • Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem reproduksi pada manusia • Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi.
  • 2. Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
  • 3. Mahluk hidup bereproduksi bertujuan mempertahankan keberadaan jenisnya. Demikian juga manusia Proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi Manusia memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki sitem reproduksi yang berlainan dan saling membutuhkan.
  • 4. ORGAN REPRODUKSI 1. Alat Kelamin Laki-laki a. Alat Kelamin Luar Alat kelamin luar berupa penis yang fungsinya sebagai alat kopulasi. Dan Skrotum merupakan kulit luar pembungkus testis, di tumbuhi rambut-rambut kasar dan banyak mengandung kelenjar. Skrotum berfungsi menjaga temperatur testis saat pembentukan sperma.
  • 5. b. Alat Kelamin Dalam 1. Testis Tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). 2. Saluran Reproduksi Terdiri dari vasa eferensia, duktus epididimis (tempat penyimpanan dan pemasakan sperma), vasa deferensia, vesikula seminalis dan duktus ejakulatorius. Saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorium.
  • 6. 3. Kelenjar Kelamin Dilengkapi tiga kelenjar yang dapat mengeluarkan sekret atau semen. a. Vesikula seminalis Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental, berlendir, mengandung asam amino dan fruktosa. Berfungsi untuk memberi makan sperma. Vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.
  • 7. b.Kelenjar prostat  Cairan yang dihasilkan encer.  Dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. c. Kelenjar bulbouretral (Cowper) Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.
  • 8. Ginjal sebelah kiri Ureter sebelah kiri Kantong urinaria Glandula prostat Vas deferens Uretra Testis sebelah kiri Batang penis Skrotum Epididimis Glandula Cowper Vesikula seminalis Struktur reproduksi laki-laki bagian depan
  • 9. Ginjal sebelah kiri Ureter sebelah kiri Kantong urinaria Glandula prostat Vas deferens Uretra Batang penis Testis sebelah kiri Skrotum Epididimis Glandula Cowper Duktus ejakulatorius Vesikula seminalis Struktur reproduksi laki-laki bagian samping
  • 10. Sel sertoli Spermatosid primer Spermatozoa Spermatogonia Spermatid Tubulus seminiferus Struktur testis Vas eferens Lobulus Tubulus seminiferus Epididimis Vas deferens
  • 11. 2. Alat Kelamin Wanita a. Alat Kelamin Luar 1. Labia mayor (bibir luar vagina yang tebal) berlapiskan lemak. 2. Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit. 3. Labia minor 4. Klitoris, tonjolan kecil. 5. Orificium urethrae (muara saluran kencing), tepat di bawah klitoris. 6. Himen
  • 12. b. Alat Kelamin Dalam 1. Indung telur (ovarium)  Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut,  Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.
  • 13. 2. Oviduk (tuba fallopi)  Saluran oviduk menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).  Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai- jumbai (fimbriae).
  • 14. 3. Uterus (rahim)  Rahim tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.  Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah.  Rahim merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
  • 15. 4. Vagina  Sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan atas.  Berfungsi untuk mempermudah jalan kelahiran bayi.
  • 16. Struktur reproduksi perempuan bagian depan Ginjal sebelah kiri Ureter sebelah kiri Oviduk sebelah kiri Kantong urinaria Serviks Uretra Vulva Vagina Ovarium sebelah kanan Uterus
  • 17. Struktur reproduksi perempuan bagian samping Ovarium, sebelah kiri Serviks Vagina Vulva Uretra Uterus Oviduk sebelah kiri Ureter sebelah kiri Ginjal sebelah kiri
  • 19. MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET 1. Spermatogenesis Berlangsung di dalam testis.
  • 20. 1. Sel induk sperma (spermatogonia) yang bersifat diploid (2n) yaitu mengandung 23 pasang kromosom (46 kromosom). 2. Spermatogonia membelah secara mitosis menghasilkan spermatosit primer yang bersifat diploid (2n).
  • 21. 3. Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis yang pertama kali menghasilkan 2 buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). 4. Selanjutnya spermatosit sekunder membelah secara meiosis yang kedua di hasilkan 4 buah spermatid yang bersifat habloid (n).
  • 22. 5. Selanjutnya spermatid akan mengalami pematangan menjadi spermatozoa dengan dilengkapi ekor yang berasal dari mikrotubulus. Sedangkan bagian ujung yang merupakan kepala mengandung akrosom yang berisi enzim hialuronidase dan proteinase.
  • 23. 6. Enzim-enzim ini berperan untuk menembus dinding sel telur. 7. Bagian tengah spermatozoa mengandung mitokondria yang penting untuk memobilasi sperma.
  • 25. • Berlangsung di dalam indung telur (ovarium). • Sel induk telur (Oogonia ) bersifat diploid (2n) mengandung 46 kromosom. • Oogonia didalam ovarium mengalami perkembangan Sejak masa embrio hingga dewasa. 2. Oogenesis
  • 26. Proses oogenesis: 1. Oogonia pada masa embrio memperbanyak diri secara mitosis membentuk oosit primer. Saat embrio berusia 6 bulan, oosit primer mengalami meiosis I dan berhenti pada fase profase hingga masa pubertas.
  • 27. Saat wanita mengalami pubertas, hipofisis akan menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan oosit primer melanjutkan proses meiosis I. 2. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang tidak sama besar menjadi oosit sekunder dan polosit/badan sel kutub primer yang bersifat habloid (n). Polosit merupakan sel yang nonfungsional (tidak terlibat dalam pembuahan)
  • 28. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Di bawah pengaruh FSH, folikel-folikel membelah berkali-kali dan membentuk folikel de Graaf (folikel yang sudah masak) yang di antaranya mempunyai rongga. Sel-sel folikel memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan Luteinizing Hormone (LH). LH berfungsi memacu terjadinya ovulasi.
  • 29. Saat menjelang ovulasi, meiosis I selesai. Oosit sekunder dilepas dari ovarium (ovulasi) dan ditangkap oleh fimbriae dan dibawa ke oviduk. LH membuat sel-sel folikel berkembang menjadi korpus luteum. Korpus luteum memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
  • 30. • [[[ Hormon progesteron akan menghambat LH yang memungkinkan bertahannya korpus luteum. Pada saat ovulasi, yang dilepas bukan ovum tetapi oosit sekunder pada tahap metafase II. Oosit sekunder dan badan polar pertama melanjutkan pembelahan dengan melakukan meiosis II dan berhenti pada metafase II.
  • 31. 4. Saat akan terjadi pembuahan, ootid berdiferensiasi membentuk ovum, dan melanjutkan tahapan meiosis II. Jika tidak terjadi pembuahan ootid akan berdegenerasi.
  • 32. 5. Tiga badan polar yang menempel pada ovum akan mengalami degenerasi. Dengan demikian setiap kali terjadi oogenesis dari sebuah sel oogonium akan di hasilkan sebuah sel ootid dan 3 buah polosit sekunder.
  • 33. 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n 2n n n n n n n Sel primodial mengalami mitosis Oogonia Tumbuh Oosit primer Oosit sekunder Meiosis pertama Badan polar primer Meiosis kedua Ovum Badan polar sekunder Penambahan badan polar ini bisa saja tidak terbentuk Fase pematangan Fase penggandaan Fase tumbuh Skema oogenesis
  • 34.
  • 35. Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis Hal Spermatogenesis Oogenesis Tujuan Pembentukan sperma Pembentukan ovum Tempat Testis Ovarium Hasil 4 sel fungsional 1 sel fungsional dan 3 sel nonfungsional
  • 36. 1–5 hari Fase Menstruasi  Menurunnya progesteron dan estrogen menyebabkan pembuluh darah pada endometrium menegang, sehingga menyebabkan suplai oksigen menurun.  Karena tidak terjadi kehamilan maka endometrium mengalami degenerasi yang ditandai dengan luruhnya sel-sel pada dinding uterus, pecahnya pembuluh darah dalam endometrium, menyebabkan darah dan sel-sel tersebut keluar melalui vagina.  Peristiwa ini disebut menstruasi.  Menstruasi berlangsung antara 5–7 hari. Siklus Menstruasi
  • 37. 6–10 hari Fase Folikuler (Fase Reperasi)  Terjadi proses penyembuhan akibat pecahnya pembuluh darah.  Fase ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel.  Hormon ini merangsang pertumbuhan endometrium yaitu dengan mempertebal lapisan endometrium dan membentuk pembuluh darah serta kelenjar.
  • 38. 11–18 hari Fase Fertil  Meningkatnya hormon estrogen dapat memacu dihasilkannya LH.  Apabila LH meningkat, maka folikel memproduksi progesteron.  Hormon-hormon ini berperan mematangkan folikel dan merangsang terjadinya ovulasi yaitu lepasnya ovum dari ovarium.  Ovum ini bergerak sepanjang tuba fallopii.  Pada saat seperti ini, wanita t ersebut dalam masa fertil atau subur sehingga ovum siap dibuahi.
  • 39. 19–28 hari Fase Luteal  Pada saat ovulasi, folikel Graaf pecah berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah.  Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum (badan kuning) untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio.  Pada saat ini endometrium menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah.  Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus albikans sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.
  • 40. Menstruasi Peluruhan Pemulihan kembali Dinding uterus tebal Pembentukan folikel Graaf Ovulasi Corpus luteum Estrogen Progesteron Pembentukan folikel Graaf Endometrium (penebalan dinding uterus) Hormon Ovarium (steroid) Hormon Pituitari (gonadotropin) Meningkatnya estrogen menyebabkan dinding uterus pulih kembali dan menghambat produksi FSH, dan memacu dihasilkannya LH. Meningkatnya progesteron membantu pemulihan kembali dinding uterus dan menghambat produksi FSH Luteinizing hormone (LH) Follicle stimulating hormone (FSH) LH meningkat merangsang ovulasi dan merangsang produksi progesteron dari korpus luteum di ovarium FSH meningkat, merangsang pembentukan folikel Graaf di dalam ovarium dan merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen 2 4 6 8 10 12 14 18 20 22 24 26 28
  • 42.  Fertilisasi adalah proses penggabungan sperma dan ovum.  Setelah ejakulasi ke dalam saluran reproduksi wanita, sperma akan tetap hidup selama beberapa hari.  Ovum akan tetap fertil selama 24 jam setelah ovulasi.  Sperma memasuki uterus, kontraksi pada dinding uterin akan membantu sperma mendekati ovum. FERTILISASI DAN KEHAMILAN
  • 44.  Pronukleus jantan akan melebur dengan pronukleus betina membentuk nukleus zigot yang diploid.  Zigot akan tumbuh menjadi embrio di dalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Tahapan terjadinya fertilisasi
  • 45. 1. Perkembangan Embrio di Rahim  Sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel baru disebut fase morula.  Morula membentuk bola berongga disebut blastosit.
  • 46. Blastosit berdiferensiasi menjadi 3 bagian: 1. Sel-sel terluar disebut tropoblas 2. Sel-sel bagian dalam disebut embrioblas 3. Rongga berisi cairan disebut blastosol. Proses perubahan morula menjadi blastosit disebut blastulasi. Blastosit kemudian turun ke uterus dan menanamkan diri di endometrium atau melakukan implantasi.
  • 47.  Selanjutnya, embrioblas membelah diri menjadi satu kelompok sel yang sedikit menonjol dan diberi nama bintik benih.  Sel-sel lapisan tropoblas mengeluarkan cairan sehingga antara tropoblas dan bagian bintik benih terpisah.  Akan tetapi, antara bintik benih dengan tropoblas masih berhubungan pada satu tempat yang dinamakan selom (coelom).  Stadium/fase ini dinamakan fase blastula.
  • 48.  Stadium gastrula bintik benih mengalami pertumbuhan sel dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel-sel yang berlainan sifatnya. Lapisan-lapisan itu antara lain ektoderma, endoderma dan mesoderma.  Saat embrio tumbuh, endoderma berkembang menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ.  Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang, dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf.
  • 49. 2. Pembentukan Membran Embrio Fase-fase pembentukan membran embrio
  • 50. 3. Pembentukan Plasenta Fungsi plasenta: 1. Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin. 2. Memungkinkan karbon dioksida dan sisa metabolisme janin berdifusi ke darah ibu. 3. Mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh janin. 4. Menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin. 5. Menghasilkan beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.
  • 51. Posisi fetus dan plasenta dalam rahim
  • 53. Hormon kehamilan 1. HCG (human chorionic gonadotrophin) yang di haslkan oleh korion berfungsi mempertahankan korpus luteum sebagai kelenjar endokrin yang menyereksi estrogen dan progesteron, setidaknya untuk 16 minggu pertama masa kehamilan.HCG sering digunakan untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal, hal ini berdasarkan adanya hormon HCG di dalam urin cukup tinggi. 2. Estrogen dan progesteron berfungsi mempertahankan endometrium, dan mempersiapkan kelenjar susu untuk laktasi.
  • 54. Proses persalinan Hormon yang berperan pada proses persalinan sebagai berikut: 1. Hormon relaksin, mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis. 2. Hormon estrogen, berperan mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim. 3. Hormon prostaglandin, dihasilkan semua sel dalam jumlah sedikit untuk mengatasi pengaruh progesteron. 4. Hormon oksitosin, mempengaruhi kontraksi dinding uterus.
  • 55. ASI (AIR SUSU IBU) Penelitian terhadap kebaikan ASI sebagai makanan bayi, dan menyimpulkan: a. Air susu ibu yang diberikan pertama kali berwarna kekuningan. Air ini dinamakan kolostrum. Kandungan protein kolostrum tiga kali lipat dari air susu ibu biasa. Kolostrum juga mengandung antibodi yang sangat tinggi sehingga mampu melawan berbagai bibit penyakit seperti salesma dan radang paru-paru. Oleh karena itu, kolostrum dapat digunakan sebagai imunisasi pertama bagi bayi. b. Air susu ibu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi. ASI mengandung kadar laktosa tinggi.
  • 56. Asam laktat dalam susu bayi bermafaat untuk: 1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patogen. 2. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mensintesis beberapa jenis vitamin dalam usus. 3. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium caseinate. 4. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral.
  • 57. c. ASI tidak mengandung bibit penyakit, mengandung zat penolak untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. d. ASI lebih aman terhadap kontaminasi. e. Resiko alergi pada bayi sangat kecil. f. Temperatur ASI sesuai dengan temperatur tubuh bayi. g. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan bayinya. h. Bayi yang menyusu pada ibunya, memiliki pertumbuhan geraham lebih baik. i. Bentuk payudara ibu memungkinkan bayi menyusui tanpa tersedak.
  • 58. PENGATURAN KELAHIRAN Upaya pengaturan kelahiran yang di Indonesia disebut program Keluarga Berencana (KB). Alat dan Mekanisme Kerja Alat KB
  • 59. KELAINAN SISTEM REPRODUKSI a. Tumor Payudara Tumor pada payudara dapat bersifat jinak seperti fibroadenoma. Tumor juga dapat bersifat ganas, disebut kanker payudara. b. Vulvovaginitis Adalah peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus). c. Impotensi Impotensi adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis.
  • 60. d. Gonorea Merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata. e. Hipertropik Prostat Adalah pembesaran kelenjar prostat yang terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. f. Prostatitis Adalah peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra. g. Infertilitas Adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan.
  • 61. h. Herpes Simpleks Genitalis Diduga berhubungan erat dengan infeksi Virus Herpes Simpleks tipe dua dan human papilloma virus. i. Sifilis Adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. j. Non-Gonococcal Urethritis (NGU) Merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma urealyticum.
  • 62. k. Kanker Serviks Adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe 2 yang menyerang kulit di daerah genital luar, anus, dan vagina. l. Endometriosis Adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. m. Sindrom Premenstrual Adalah keadaan di mana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. n. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) Disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.