SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Sistem KekebalanTubuh
Disusun oleh :
Sani Etiyah Bobsaid ( 34 )
Septi Rahayu N.H ( 35 )
Shafira Dianita Hamzah ( 36 )
Trezzah Firmansyah ( 37 )
Apa itu sistem kekebalan ??
Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem
pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi
penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa protein
asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut
antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini
harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang bertugas
melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang
dikenal dengan antibodi. Sistem kekebalan berdiri atas
kekebalan bawaan dan kekebalan adaptif.
INNATE IMUNE (KEKEBALAN BAWAAN)
Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan
paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen
bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik.
Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi
tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. Pada imunitas
bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan tingkat
pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat
pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba patogen
yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan
pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan mikroba
patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi antimikroba.
Sistem ini di bagi menjadi dua. yaitu perlindungan
permukaan dan sistem kekebalan dalam tubuh.
Fungsi Sistem innate immune
Fungsi utama dari sistem imun turunan vertebrata yaitu:
1. Mengambil sel imun ke wiayah infeksi dan inflamasi, melalui
produksi faktor kimia, termasuk mediator kimia terspesialisasi
yang disebut sitokin.
2. Aktivasi lembah komplemen untuk mengidentifikasi bakteri,
mengaktivasi sel danmelakukan pembersihan sel mati atau
sisa-sisa antibodi.
3. Identifikasi dan memindahkan substansi asing yang terdapat
pada organ, jaringan, darah dan limpa, oleh sel darah putih
yang terspesialisasi.
PERLINDUNGAN PERMUKAAN
Ini adalah sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan permukaan
terdiri dari kulit dan membran mukosa. epidermis kulit yang terbuat
dari keratin tahan terhadap asam dan basa lemah serta enzim dan
racun dari bakteri. selanjutnya adalah membran mukosa yang akan menjerat
mikroorganisme dengan mengeluarkan lendir. berikut adalah hal-hal yang
dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan :
1) Hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi bakteri
2) Mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein yang
dapat membunuh bakteri
3) Air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim penghancur
bakteri
4) Lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran
pencernaan dan pernapasan
b. Kekebalan dalam tubuh
Jika mikroba berhasil melewati penghalang
permukaan tubuh maka masih ada penghalang
berikutnya yang bersiap melawanya , penghalang
yang di maksud adalah perlindungan dalam tubuh
yang bersifat non spesifik . Non spesifik artinya
penghalang tersebut melawan semua patogen tanpa
membeda – bedakan . Perlindungan non spesifik ini
mencakup antara lain fagosit, sel natural killer ( sel
NK ) dan protein anti mikroba.
• 1, fagosit .
• Sel Yang termasuk fagosit ( sel pemakan )
• Misalnya makrofag, neutrofil, dan eosinofil. m
berasal makrofag bersal dari monosit , yang
merupakan bagian dari sel darah putih.
Neutrofil dan eosinofil juga merupakan bagian
dari sel darah putih . Monosit, eosinofil dan
neutrofil yang di hasilkan di sumsum merah
bersifat fagositik dan masuk ke jaringan yang
terifeksi.
• Pengeran eosinofil
• Eosinofil merupakan fagosit yang lemah , tetapi
berperan penting dalam pertahanan tubuh yang
melawan cacing parasit.
• Mekanisme kerja fagositosis.
• Sel yang di rusak oleh mikroba akan
menghasilkan sinyal kimiawi yang berfungsi
memenggil neutrofil . Neutrofil mendatangkan
sel - sel rusak ini dan masuk ke jaringan
terinfeksi. Caranya neutrofil akan keluar dari
pembuluh darah dengan menembus dinding
kapiler . Neotrofil akan menelan dan
menghancurkan mikroba tersebut, satu neutrofil
mampu memfagosit 5 – 20 bakteri.
• Penjelsam selengkapnya
• Saat neutrofil melakukan tugasnya malawan
benda asing, monosit akan menyusul
mendatangi daerah luka , monosit di hasilkan di
sumsum merah dan akan masuk ke peredaran
darah , monosit merupakan sel – sel yang belum
masak dan kurang bersifat fagosit, dalam waktu
12 jam setelah monosit meninggalkan darah dan
masuk ke jaringan , monosit akan membesar
dan menghasilkan banyak lisosom, lisosom
akan berkembang menjadi makrofag.
Makrofag akan menggantikan fungsi neutrofil
dalam pertempuran melawan benda asing ,
makrofag mampu memfagosit 100 bakteri
dengan cara menempel ke bakteri dengan kaki
pseudopodiumnya kemudia merusaknya .
Apa itu sel natural killer???
Sel Natural Killer (Sel NK) merupakan golongan limfosit tapi tidak
mengandung petanda seperti pada permukaan sel B dan sel T. Oleh karena itu
disebut sel nol. Sel ini beredar dalam pembuluh darah sebagai limfosit besar
yang khusus, memiliki granular spesifik yang memiliki kemampuan mengenal
dan membunuh sel abnormal, seperi sel tumor dan sel yang terinfeksi oleh
virus. Sel NK berperan penting dalam imunitas nonspesifik pada patogen
intraseluler. Sel jenis khusus mirip limfosit yang diproduksi di dalam sumsum
tulang ini juga tersedia di limpa, nodus limfa, dan timus dan merupakan 10 % –
20 % bagian dari limfosit perifer. Bentuknya lebih besar dari limfosit B dan
limfosit T.
Sejarah Penemuan Sel Natural Killer (Sel NK)
Sel pembunuh
alami
Mekanisme Kerja Sel NK
Supaya sel NK dapat menentukan
tubuh terinfeksi virus atau patogen
lainnya, maka sel NK memerlukan
mekanisme yang dapat
menentukan apakah sel tersebut
terinfeksi atau tidak
Granul-granul kecil dalam
sitoplasmanya mengandung
protein seperti perforin dan
protease yang dikenal
sebagai granzim.
Perforin membentuk saluran
transmembran pada sasaran yang
menyebabkan sasaran terlisis kemudian
granzim dan molekul-molekul yang
berperan lainnya dapat masuk dan
terjadi apoptosis.
Fungsi sel NK ini
adalah sebagai
immuno-surveilance
atau pengawas
kekebalan yang
khas dapat
menghancurkan sel
tumor dan 'partikel
virus atau sel yang
terinfeksi virus.
Cara Meningkatkan Sel NK
Salah satu jenis protein yang berperan dalam
sistem pertahan tubuh nonspesifik yaitu protein
komplemen .
protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan
cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran
plasma bacteri tersebut. Hal ini mengakibatkan ion-ion
Ca2+ keluar dari sel bacteri. sementara itu , cairan dan
garam-garam dari luar bacteri akan masuk kedalam sel
bacteri, masuknya cairan dan garam ini mengakibatkan sel
bakteri hancur.
Beragam protein berfungsi dalam pertahanan nonspesifik,
baik melalui penyerangan mikroba secara langsung
ataupun dengan cara menghambat reproduksinya.
Sebelumnya kita telah mengetahui mengenai lisosom, yaitu
sejenis enzim antimikroba dalam air mata, saliva, dan
sekresi mukosa. Agen antimikroba lainnya meliputi kurang
lebih 20 protein serum, yang dikenal sebagai system
komplemen, yang melakukan serentetan tahapan reaksi
yang mengarah ke lisisnya mikroba. Beberapa kompenen
komplemen juga berfungsi bersama-sama.
Dengan cara ini, interferon akan membatasi penyebaran
virus dari sel ke sel dalam tubuh, dan membantu
mengontrol infeksi virus seperti flu dan pilek. Pertahanan
itu bukanlah bersifat spesifik bagi virus; interferon yang
dihasilkan sebagai tanggapan terhadap virus bisa
memberikan resistensi jangka pendek terhadap virus lain.
Selain peranannya sebagai agen antivirus, satu jenis
interferon mengaktifkan fagosit, sehingga meningkatkan
kemampuannya dalam untuk menelan dan membunuh
mikroorganisme. Interferon sekarang dapat diproduksi
secara masal melalui teknologi DNA rekombinan dan
sedang diuji secara klinis untuk pengobatan infeksi virus
dan kanker.
kemokin dalam kemotaksis, yang menarik sel-sel fagositik
ke tempat infeksi. Protein komplemen merupakan satu
bagian esensial dari pertahanan nonspesifik dan
pertahanan spesifik. Kumpulan protein lain yang
menyediakan pertahanan nonspesifik adalah interferon,
yang disekresikan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus.
Interferon sebenarnya tidak menguntungkan sel yang
terinfeksi itu, namun protein antivirus tersebut berdifusi
masuk ke dalam sel-sel yang berada di sekitarnya dan
menginduksi sel-sel tersebut untuk menghasilkan zat kimia
lain yang menghambat reproduksi virus.

More Related Content

What's hot (19)

Biologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imunBiologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imun
 
MODUL PEMBELAJARAN
MODUL PEMBELAJARANMODUL PEMBELAJARAN
MODUL PEMBELAJARAN
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
IMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASASIMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASAS
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014
 
Materi biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fixMateri biologi x ppt bab 11 fix
Materi biologi x ppt bab 11 fix
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Ppt sistem imunitas
Ppt sistem imunitasPpt sistem imunitas
Ppt sistem imunitas
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Respon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasitRespon imun terhadap parasit
Respon imun terhadap parasit
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 

Similar to Sistem kekebalan tubuh

Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyuPuspita79
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxDekaMuliya1
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxavita12
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxGerlhyReynaldoWaworu
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhSMAN 2 Indramayu
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem ImunitasIda Djafar
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhdesiaulia7
 
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-docNiaPradini
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdfChanKyoto
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxKlinikHanin
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptxNiko Satria
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunFina Ratih Wiraputri
 

Similar to Sistem kekebalan tubuh (20)

Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Sistem Imunitas
Sistem ImunitasSistem Imunitas
Sistem Imunitas
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Ibd sistem imun
Ibd sistem imunIbd sistem imun
Ibd sistem imun
 
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
396894246 makalah-respon-imun-terhadap-patogen-ekstraseluler-doc
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (19)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

Sistem kekebalan tubuh

  • 1. Sistem KekebalanTubuh Disusun oleh : Sani Etiyah Bobsaid ( 34 ) Septi Rahayu N.H ( 35 ) Shafira Dianita Hamzah ( 36 ) Trezzah Firmansyah ( 37 )
  • 2. Apa itu sistem kekebalan ?? Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa protein asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen ini harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang bertugas melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh yang dikenal dengan antibodi. Sistem kekebalan berdiri atas kekebalan bawaan dan kekebalan adaptif.
  • 3. INNATE IMUNE (KEKEBALAN BAWAAN) Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik. Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. Pada imunitas bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan tingkat pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba patogen yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan mikroba patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi antimikroba. Sistem ini di bagi menjadi dua. yaitu perlindungan permukaan dan sistem kekebalan dalam tubuh.
  • 4. Fungsi Sistem innate immune Fungsi utama dari sistem imun turunan vertebrata yaitu: 1. Mengambil sel imun ke wiayah infeksi dan inflamasi, melalui produksi faktor kimia, termasuk mediator kimia terspesialisasi yang disebut sitokin. 2. Aktivasi lembah komplemen untuk mengidentifikasi bakteri, mengaktivasi sel danmelakukan pembersihan sel mati atau sisa-sisa antibodi. 3. Identifikasi dan memindahkan substansi asing yang terdapat pada organ, jaringan, darah dan limpa, oleh sel darah putih yang terspesialisasi.
  • 5. PERLINDUNGAN PERMUKAAN Ini adalah sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan permukaan terdiri dari kulit dan membran mukosa. epidermis kulit yang terbuat dari keratin tahan terhadap asam dan basa lemah serta enzim dan racun dari bakteri. selanjutnya adalah membran mukosa yang akan menjerat mikroorganisme dengan mengeluarkan lendir. berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan : 1) Hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi bakteri 2) Mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein yang dapat membunuh bakteri 3) Air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim penghancur bakteri 4) Lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran pencernaan dan pernapasan
  • 6. b. Kekebalan dalam tubuh Jika mikroba berhasil melewati penghalang permukaan tubuh maka masih ada penghalang berikutnya yang bersiap melawanya , penghalang yang di maksud adalah perlindungan dalam tubuh yang bersifat non spesifik . Non spesifik artinya penghalang tersebut melawan semua patogen tanpa membeda – bedakan . Perlindungan non spesifik ini mencakup antara lain fagosit, sel natural killer ( sel NK ) dan protein anti mikroba.
  • 7. • 1, fagosit . • Sel Yang termasuk fagosit ( sel pemakan ) • Misalnya makrofag, neutrofil, dan eosinofil. m berasal makrofag bersal dari monosit , yang merupakan bagian dari sel darah putih. Neutrofil dan eosinofil juga merupakan bagian dari sel darah putih . Monosit, eosinofil dan neutrofil yang di hasilkan di sumsum merah bersifat fagositik dan masuk ke jaringan yang terifeksi.
  • 8. • Pengeran eosinofil • Eosinofil merupakan fagosit yang lemah , tetapi berperan penting dalam pertahanan tubuh yang melawan cacing parasit.
  • 9. • Mekanisme kerja fagositosis. • Sel yang di rusak oleh mikroba akan menghasilkan sinyal kimiawi yang berfungsi memenggil neutrofil . Neutrofil mendatangkan sel - sel rusak ini dan masuk ke jaringan terinfeksi. Caranya neutrofil akan keluar dari pembuluh darah dengan menembus dinding kapiler . Neotrofil akan menelan dan menghancurkan mikroba tersebut, satu neutrofil mampu memfagosit 5 – 20 bakteri.
  • 10. • Penjelsam selengkapnya • Saat neutrofil melakukan tugasnya malawan benda asing, monosit akan menyusul mendatangi daerah luka , monosit di hasilkan di sumsum merah dan akan masuk ke peredaran darah , monosit merupakan sel – sel yang belum masak dan kurang bersifat fagosit, dalam waktu 12 jam setelah monosit meninggalkan darah dan masuk ke jaringan , monosit akan membesar dan menghasilkan banyak lisosom, lisosom akan berkembang menjadi makrofag.
  • 11. Makrofag akan menggantikan fungsi neutrofil dalam pertempuran melawan benda asing , makrofag mampu memfagosit 100 bakteri dengan cara menempel ke bakteri dengan kaki pseudopodiumnya kemudia merusaknya .
  • 12.
  • 13. Apa itu sel natural killer??? Sel Natural Killer (Sel NK) merupakan golongan limfosit tapi tidak mengandung petanda seperti pada permukaan sel B dan sel T. Oleh karena itu disebut sel nol. Sel ini beredar dalam pembuluh darah sebagai limfosit besar yang khusus, memiliki granular spesifik yang memiliki kemampuan mengenal dan membunuh sel abnormal, seperi sel tumor dan sel yang terinfeksi oleh virus. Sel NK berperan penting dalam imunitas nonspesifik pada patogen intraseluler. Sel jenis khusus mirip limfosit yang diproduksi di dalam sumsum tulang ini juga tersedia di limpa, nodus limfa, dan timus dan merupakan 10 % – 20 % bagian dari limfosit perifer. Bentuknya lebih besar dari limfosit B dan limfosit T.
  • 14. Sejarah Penemuan Sel Natural Killer (Sel NK) Sel pembunuh alami
  • 15. Mekanisme Kerja Sel NK Supaya sel NK dapat menentukan tubuh terinfeksi virus atau patogen lainnya, maka sel NK memerlukan mekanisme yang dapat menentukan apakah sel tersebut terinfeksi atau tidak Granul-granul kecil dalam sitoplasmanya mengandung protein seperti perforin dan protease yang dikenal sebagai granzim. Perforin membentuk saluran transmembran pada sasaran yang menyebabkan sasaran terlisis kemudian granzim dan molekul-molekul yang berperan lainnya dapat masuk dan terjadi apoptosis.
  • 16. Fungsi sel NK ini adalah sebagai immuno-surveilance atau pengawas kekebalan yang khas dapat menghancurkan sel tumor dan 'partikel virus atau sel yang terinfeksi virus.
  • 17.
  • 18.
  • 20. Salah satu jenis protein yang berperan dalam sistem pertahan tubuh nonspesifik yaitu protein komplemen .
  • 21. protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bacteri tersebut. Hal ini mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari sel bacteri. sementara itu , cairan dan garam-garam dari luar bacteri akan masuk kedalam sel bacteri, masuknya cairan dan garam ini mengakibatkan sel bakteri hancur.
  • 22.
  • 23. Beragam protein berfungsi dalam pertahanan nonspesifik, baik melalui penyerangan mikroba secara langsung ataupun dengan cara menghambat reproduksinya. Sebelumnya kita telah mengetahui mengenai lisosom, yaitu sejenis enzim antimikroba dalam air mata, saliva, dan sekresi mukosa. Agen antimikroba lainnya meliputi kurang lebih 20 protein serum, yang dikenal sebagai system komplemen, yang melakukan serentetan tahapan reaksi yang mengarah ke lisisnya mikroba. Beberapa kompenen komplemen juga berfungsi bersama-sama.
  • 24. Dengan cara ini, interferon akan membatasi penyebaran virus dari sel ke sel dalam tubuh, dan membantu mengontrol infeksi virus seperti flu dan pilek. Pertahanan itu bukanlah bersifat spesifik bagi virus; interferon yang dihasilkan sebagai tanggapan terhadap virus bisa memberikan resistensi jangka pendek terhadap virus lain. Selain peranannya sebagai agen antivirus, satu jenis interferon mengaktifkan fagosit, sehingga meningkatkan kemampuannya dalam untuk menelan dan membunuh mikroorganisme. Interferon sekarang dapat diproduksi secara masal melalui teknologi DNA rekombinan dan sedang diuji secara klinis untuk pengobatan infeksi virus dan kanker.
  • 25. kemokin dalam kemotaksis, yang menarik sel-sel fagositik ke tempat infeksi. Protein komplemen merupakan satu bagian esensial dari pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik. Kumpulan protein lain yang menyediakan pertahanan nonspesifik adalah interferon, yang disekresikan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus. Interferon sebenarnya tidak menguntungkan sel yang terinfeksi itu, namun protein antivirus tersebut berdifusi masuk ke dalam sel-sel yang berada di sekitarnya dan menginduksi sel-sel tersebut untuk menghasilkan zat kimia lain yang menghambat reproduksi virus.