The nature of interpersonal skills : a historical perspective - Roja' Putri C...RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 2 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 3- Developing Interpersonal Skills
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Interpersonal Skill B
The nature of interpersonal skills : a historical perspective - Roja' Putri C...RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 2 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 3- Developing Interpersonal Skills
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Interpersonal Skill B
Managing Relationships More Effectively - Roja' Putri Cintani - 4520210046RojaPutriCintani
Ini adalah Tugas - 14 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
The Nature of Interpersonal Skills-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwat...Tasyailmelia
Universitas Pancasila-Interpersonal Skill
Tugas 2-The Nature of Interpersonal Skills (A historical perspective)
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
2. Learning Objective
Untuk mengembangkan kesadaran model konseptual yang
dapat memberikan pandangan holistik interaksi sosial dan
memfasilitasi pembacaan perilaku dan konstruksi tindakan
yang akan membawa hasil yang diinginkan.
4. From micro skills
to a more macro
perspective
Salah satu faktor ini adalah cara responden mendefinisikan situasi dan
peran pewawancara. Dalam wawancara seleksi, pelamar kerja
kemungkinan akan menerima hak pewawancara untuk mengajukan
pertanyaan dan merasa berkewajiban untuk memberikan jawaban yang
sesuai. Ini mungkin tidak terjadi jika pertanyaan yang sama diajukan oleh
seorang pengumpul tiket di kereta api.
5. Role theory
Cara orang menafsirkan situasi dan memandang
orang lain akan mempengaruhi bagaimana mereka
akan berperilaku terhadap orang yang mereka
temui. Ini juga akan mempengaruhi bagaimana
mereka mengharapkan orang lain untuk
berperilaku terhadap mereka.
Misalnya, cara seorang karyawan baru berperilaku
terhadap seseorang yang dia temui untuk pertama
kali akan bergantung pada apakah orang tersebut
dianggap sebagai bos, kolega, atau bawahan.
6. Millar dan Gallagher (1997) berpendapat bahwa
wawancara seleksi mungkin dikonseptualisasikan dalam hal
seperangkat aturan dan peran. Tuller (1989),
misalnya, mencatat bahwa pewawancara biasanya
menawarkan pelamar kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan di akhir wawancara, dan sebagian
besar pelamar menyadari bahwa menanggapi undangan
semacam ini dan mengajukan beberapa pertanyaan yang
terdengar cerdas mungkin bukan cara yang
tepat. pilihan yang bisa mereka abaikan jika mereka ingin
mengesankan.
7. Transactional
analysis
Analisis transaksional memberikan model yang
berguna untuk memahami sifat hubungan
interpersonal. Ini dipelopori oleh Eric Berne
(1964: 72), dan menawarkan teori kepribadian
yang dapat digunakan untuk menganalisis sifat
hubungan interpersonal atau 'transaksi’.
Kepribadian disajikan dalam tiga keadaan ego:
orang tua, dewasa dan
anak.
8. Keseimbangan keadaan ego ini dapat bervariasi
dari orang ke orang dan untuk orang yang sama
dari waktu ke waktu. Menurut Berne, keadaan
egolah yang mendominasi yang menentukan
perilaku. Pada satu kesempatan seseorang dapat
berperilaku sebagai orang dewasa dan pada
kesempatan lain orang yang sama mungkin
berperilaku sebagai orang tua yang kritis
9. Managing
relationships more
effectively
Model konseptual ini memberikan dasar untuk memahami
mengapa beberapa perilaku yang diarahkan pada tujuan mungkin
kurang berhasil daripada yang lain atau mengapa hubungan
dengan individu tertentu mungkin lebih memuaskan daripada
hubungan dengan orang lain. Model-model ini menyarankan
serangkaian pertanyaan diagnostik dan strategi tindakan yang
menawarkan dasar untuk mengelola hubungan secara lebih
efektif.
10. Structuring the
presentation
Hargie et al. (1994) melaporkan bahwa ada banyak riset dalam
pengajaran yang menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk
mempersiapkan, menyusun, menyusun dan menyusun fakta dan
gagasan secara berurutan dengan koherensi logis maksimum
berhubungan secara positif dengan pencapaian murid.
11. Teori peran memusatkan perhatian pada peran yang dimainkan orang
dan cara mereka memahami peran yang dimainkan oleh orang lain.
Kadang-kadang dimungkinkan untuk memperbaiki suatu hubungan jika
orang memberi isyarat lebih jelas tentang peran yang menurut mereka
sesuai untuk diri mereka sendiri dan orang lain dan jika mereka
menantang apa yang mereka yakini sebagai harapan dan perilaku peran
yang tidak pantas
12. Kesadaran akan kebutuhan sendiri dan orang lain dapat
memungkinkan orang untuk menilai
apa yang harus mereka lakukan untuk membuat perilaku mereka
lebih efektif. Misalnya, jika manajer menyadari bahwa mereka
memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melakukan kontrol,
mereka mungkin waspada terhadap kemungkinan bahwa gaya
membantu/menolong mereka mungkin terlalu menentukan.
13. Conclusion
Kompetensi interpersonal melibatkan
kemampuan untuk memahami sifat interaksi
sosial, untuk dapat membaca perilaku,
dan untuk bertindak dengan cara yang
akan membawa hasil yang diinginkan. Buku
ini memberikan gambaran yang jelas
terstruktur dan komprehensif tentang
keterampilan interpersonal yang penting
untuk berfungsi secara efektif dalam
lingkungan bisnis