SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
DND-2006
Spektroskopi Bintang
DND-2006
Newton (1665) : Cahaya matahari yang tampak putih
apabila dilalukan pada suatu gelas prisma akan terurai
dalam berbagai warna. Uraian warna ini disebut
Spektrum.
Wollaston (1804) : Melihat adanya garis
gelap pada spektrum matahari.
Teori Dasar Spektroskopi
Spektrum Matahari.
W.H. Wollaston
(1766 – 1828)
http://www.coseti.org/highspec.htm
DND-2006
Fraunhofer (1815) : Melakukan pengamatan pada
spektrum matahari dan berhasil mengkataloguskan 600
garis.
Fraunhofer (1823) : Mendapatkan bahwa
spektrum bintang juga mengandung garis-
garis gelap seperti yang terdapat pada
matahari. Dengan demikian, matahari
adalah sebuah bintang.
 Garis-garis spektrum pada bintang
dapat dibentuk di laboratoriumJoseph von Fraunhofer
(1787 – 1826)
DND-2006
Pembentukan Spektrum
Apabila seberkas cahaya putih dilalukan ke dalam
prisma, maka cahaya tersebut akan terurai dalam
beberapa warna (panjang gelombang)
R
O
Y
G
B
V
6 000 Å
5 000 Å
4 000 Å
Prisma
Spektrum
Cahaya putih
DND-2006
6 000 Å
5 000 Å
4 000 Å
R
O
Y
G
B
V
Spektrum
Selain dengan prisma, spektrum cahaya juga dapat
diuraikan oleh kisi-kisi digunakan dalam spektrograf
Kisi-kisi
Cahaya
datang
DND-2006
Hukum Kirchoff (1859)
1. Bila suatu benda cair atau gas
bertekanan tinggi dipijarkan, benda
tadi akan memancarkan energi dengan
spektrum pada semua panjang
gelombang
Spektrum Kontinu
Gustav R. Kirchoff
(1824 – 1887)
DND-2006
2. Gas bertekanan rendah bila dipijarkan akan
memancarkan energi hanya pada warna, atau
panjang gelombang tertentu saja. Spektrum yang
diperoleh berupa garis-garis terang yang disebut garis
pancaran atau garis emisi. Letak setiap garis atau
panjang gelombang garis tersebut merupakan ciri gas
yang memancarkannya.
Spektrum Garis
Gas panas
DND-2006
3. Bila seberkas cahaya putih dengan spektrum kontinu
dilewatkan melalui gas yang dingin dan renggang
(bertekanan rendah), gas tersebut tersebut akan
menyerap cahaya tersebut pada warna atau panjang
gelombang tertentu. Akibatnya akan diperoleh
spektrum kontinu yang berasal dari cahaya putih yang
dilewatkan diselang-seling garis gelap yang disebut
garis serapan atau garis absorpsi.
Spektrum Kontinu & garis absorpsiGas dingin
DND-2006
garis absorpsi
garis emisi
Sumber
Cahaya
Gas Prisma
Spektrum
kontinu
Slit
5000 K6000 K
DND-2006
Deret Balmer
Apabila seberkas gas hidrogen dipijarkan
akan memancarkan sekumpulan garis
terang atau garis emisi dengan jarak antar
satu dan lainnya yang memperlihatkan
suatu keteraturan tertentu. Menurut Balmer
(ahli fisika dari Swiss), panjang gelombang
garis emisi tersebut mengikuti hukum
λ = panjang gelombang, n = bilangan bulat 3, 4, 5, . . . .
dan R = suatu tetapan
. . . . . . . . . . . (5-
1)
1 1
λ 22
1
n2
= R
Johann J. Balmer
(1825 – 1898)
DND-2006
Untuk :
deret Balmer pertama : Hα pada λ = 6563 Ån = 3
deret Balmer kedua : Hβ pada λ = 4861 Ån = 4
deret Balmer ketiga : Hγ pada λ = 4340 Ån = 5
deret Balmer keempat : Hδ pada λ = 4101 Ån = 6
.
.
.
n = ∞ limit deret Balmer pada λ= 3650 Å
4 000 5 000 6 000 λ(Å)
HαHβHγHδ
Deret Balmer dalam bentuk garis absorpsi
DND-2006
Setelah ditemukan deret Balmer ditemukan deret
hidrogen lainnya, dan persamaan deret Balmer masih
tetap berlaku dengan mengubah 22
menjadi m2
dimana m
adalah bilangan bulat mulai dari 1, 2, 3, . . . .
ditemukan deret Lyman dengan n = 2, 3, …m = 1
ditemukan deret Balmer dengan n = 3, 4, …m = 2
ditemukan deret Paschen dengan n = 4, 5, …m = 3
ditemukan deret Brackett dengan n = 5, 6, …m = 4
. . . . . . . . . . . . (5-2)1 1
λ m2
1
n2
= R
Konstanta Rydberg
Apabila λ dinyatakan dalam cm
maka R = 109 678
DND-2006
Kontinum untuk elektron bebas
n = 1
2
3
4
∞
Lα Lβ Lγ
Hα Hβ Hγ
Tingkat energi dasar
Deret Balmer
Deret Lyman
13,6 eV
DND-2006
Teori Atom Hidrogen Bohr
 Atom hidrogen terdiri dari inti yang
bermuatan positif (proton) yang dikelilingi
oleh sebuah elektron
+
proton
elektron
tingkat energi
Massa proton (M) >> massa elektron (me)
 orbit dapat dianggap lingkaran
v = kecepatan elektron
r = jarak elektron-proton
E = energi yang dipancarkan elektron
Misalkan :
-
r
v
elektron berada dalam orbitnya
dalam pengaruh gaya sentral yg
disebabkan gaya elektrostatik
N.H.D. Bohr
(1885 – 1962)
DND-2006
Energi elektron terdiri dari :
Energi kinetik (EK) dan energi potensial (EP)
Energi total elektron adalah,
E = EK + EP
Menurut Coulomb, gaya elektrostatik antara proton
dan elektron adalah,
muatan elektron
. . . . . . . . . . . . . . (5-3)
. . . . . . . . . . . . . . (5-4)
. . . . . . . . . . . . . . . . (5-5)
e2
r2
F =
1
2
EK = me v2
DND-2006
Supaya elektron tetap stabil dalam orbitnya, gaya elek-
trostatik ini harus diimbangi oleh gaya sentrifugal
. . . . . . . . . . . . . . . . (5-6)
Dari pers (5-5) :
Mev2
r
F =
dan pers. (5-6) diperoleh,
e2
r2
F =
. . . . . . . (5-7)mev2
r
e2
r2
=
e
v =
mer
Subtitusikan pers. (5-7) ke pers. (5-4) :
1
2
EK = me v2
diperoleh,
. . . . . . . . . . . (5-8)EK =
1
2
me v2
=
1
2
e2
r
DND-2006
Energi potensial elektron dalam orbitnya adalah,
berarti tarik menarik
. . . . . . . . . . . (5-9)
Dari pers. (5-3), (5-8) dan (5-9) diperoleh,
Momentum sudut elektron pada orbitnya dinyatakan oleh,
H = me v r = e(mer)1/2 . . . . . . . . . (5-11)
r
r2
r
EP =
e2
∞
dr = −
e2
E = =
1
2
e2
r
e2
r
e2
2r
. . . . . . . . . (5-10)
DND-2006
Menurut Bohr, elektron hanya dapat bergerak
mengelilingi proton pada orbit tertentu dan jarak orbit
tersebut (r) memungkinkan momentum sudut elektron di
sekitar inti mempunyai harga yang diberikan oleh
kelipatan
konstanta Planck
konsep ini disebut momentum sudut yang terkuantisasi
2π
h
 elektron terkuantisasi
Jadi menurut Bohr, momentum sudut elektron dapat
dinyatakan oleh,
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (5-12)
n = 1, 2, 3, . . . . = tingkat energi
nh
2π
H =
DND-2006
Dari pers. (5-11) : dan (5-12) :H = e(mer)1/2
nh
2π
H =
diperoleh, . . . . . . . . . . . . . . . (5-
13)
nh
2π
= e(me r)1/2
Karena itu radius orbit Bohr dapat dinyatakan oleh,
. . . . . . . . . . . . . . . (5-
14)
e = 4,803 x 10-10
statcoulomb (gr1/2
cm3/2
s-1
)
me = 9,1096 x 10-28
gr
h = 6,626 x 10-27
erg s
4π2
e2
me
n2
h2
r =
Jika harga-harga ini dimasukan ke pers. (5-14) dan
ambil n = 1 maka diperoleh (1 erg = 1 gr cm2
s-2
)
r = 5,29 x 10-9
cm = 0,5290 Å
DND-2006
Apabila harga r dalam pers. (5-14) :
E =
e2
2r
disubtitusikan ke, pers. ( 5-10) :
dan kita masukan harga e, me serta h akan diperoleh
energi orbit Bohr yaitu,
4π2
e2
me
n2
h2
r =
(1 eV = 1,602 x 10-12
erg)
Untuk atom yg berada pada tingkat dasar (ground state)
E = − 13,6 eV . . . . . . . . . . . . (5-16)
melepaskan elektron
 n = 1
Maka diperoleh,
. .(5-15)eV
2π2
e4
me
n2
h2
En = =
13,6
n2
2,18 x 10-11
ergs =
n2
DND-2006
Apabila elektron berpindah dari tingkat n ke tingkat m (m
> n)
 elektron akan kehilangan energi.
 Energi ini akan dipancarkan sebagai foton atau
butiran cahaya dengan energi sebesar hυ (h adalah
konstanta Planck dan υ adalah frekuensi foton)
Dari pers. 5-15 : En = eV
13,6
n2
akan diperoleh,
hυ = Em – En =
13,6
m2
13,6
n2
= 13,6
1
m2
1
n2
. . (5-17)
DND-2006
Oleh karena υ = c/λ, maka
. . (5-18)
h c
λ
1
m2
= 13,6
1
n2
pers. (5-17) : hυ = 13,6
1
m2
1
n2
dapat dituliskan menjadi,
Apabila harga c dan h dimasukan ke pers. (5-18) maka
akan diperoleh,
Konstanta Rydberg (R),
λ dinyatakan dalam cm
Sama dengan
yang ditemukan
oleh Balmer
secara empiris
. . . . . . . (5-19)= 109 678
1
m2
1
n2λ
1
DND-2006
 Suatu atom yang elektronnya berada ditingkat yang
lebih tinggi dari tingkat dasar, dikatakan atom
tersebut berada dalam keadaan tereksitasi
 Pada umumnya suatu atom berada keadaan
tereksitasi di tingkat energi tertentu hanya dalam
waktu yang singkat, sekitar 10-8
detik.
 Selanjutnya elektron akan kembali lagi ke tingkat
yang lebih rendah dengan disertai pemancaran
foton, atau dapat juga meloncat ke tingkat yang
lebih tinggi dengan menyerap foton.
DND-2006
1234
Tingkat energi Atom
proton
deeksitasi eksitasi
Tingkat energi
Diagram tingkat energi atom
hυ
eksitasi
hυ
deeksitasi
Elektron bebas
tingkat energi
elektron
DND-2006
Persamaan Boltzmann
Tinjau suatu gas yang berada dalam keadaan setimbang
termodinamik (jumlah energi yang diserap dan yang
dipancarkan sama).
 Dalam keadaan ini terdapat ketimbangan jumlah atom
yang elektronnya bereksitasi di tingkat a (Na) dan
yang bereksitasi di tingkat b (Nb). Perbandingan Na
dan Nb dapat ditentukan dengan mekanika statistik
yaitu,
Nb
Na
gb
ga
= e− Eab /kT
. . . . . . . . . . . . . . (5-
20)
DND-2006
beda energi antara tingkat a dan b
temperatur dinyatakan
dalam derajat K
tetapan Boltzmann =
1,37 x 10−16
erg K−1
Persamaan
Boltzmann
ga dan gb beban statistik
utk tingkat energi a dan b.
Nb
Na
gb
ga
= e− Eab /kT
. . . . . . . . . . . . . . (5-
20)
L. Boltzmann
(1844 – 1906)
DND-2006
 Untuk atom hidrogen beban statistik untuk
tingkat ke-n adalah gn = 2 n2
.
 Apabila harga k dimasukkan dan energi dinyatakan
dalam satuan eV, maka persamaan Boltzmann
dapat dituliskan dalam bentuk,
. . . . . (5-21)
Dari persamaan ini dapat dihitung jumlah elektron
yang bereksitasi dari tingkat a ke b.
log =
Nb
Na
gb
ga
+ log
5040 Eab
T
 Untuk atom pada umumnya g = 2J + 1. J adalah
momentum sudut atom
DND-2006
Contoh Penggunaan Pers. Boltzmann
Untuk atom hidrogen, a = 1, persamaan Boltzmann yaitu
Oleh karena untuk atom hidrogen gn = 2n2
 g1 = 2
log =
Nb
N1
gb
g1
+ log
5040 E1b
T
menjadi :
log =
Nb
Na
gb
ga
+ log
5040 Eab
T
Pers. (5-21 ) :
Maka pers Boltzmann menjadi
log =
Nn
N1
+ 2 log n
T
5040 E1n
DND-2006
Maka pers. Boltzmann menjadi
log =
Nn
N1
+ 2 log n
T
68 500
n2
n2
− 1
Untuk atom hidrogen, E1n = 13,6
n2
− 1
n2
DND-2006
n T = 5 040 K T = 10 080 K T = 20 160 K
2 2,52 x 10-10
3,18 x 10-05
1,13 x 10-02
3 7,33 x 10-12
8,12 x 10-06
8,55 x 10-03
4 2,85 x 10-12
6,75 x 10-06
1,04 x 10-03
5 2,20 x 10-12
7,41 x 10-06
1,36 x 10-02
6 2,16 x 10-12
8,81 x 10-06
1,78 x 10-02
Tabel 5.1. Nn/N1 untuk atom Hidrogen
T < : hampir semua hidrogen netral berada di tingkat
dasar.
T > : populasi atom hidrogen yang berada di tingkat
energi yang lebih tinggi naik
DND-2006
 Suatu atom yang masih lengkap elektronnya, bermu-
atan listrik netral atom netral
 Apabila atom tsb. menyerap energi yang cukup besar,
sehingga paling sedikit ada satu elektron yang lepas
 atom terionisasi
Persamaan Saha
 untuk menyatakan atom netral digunakan notasi I,
Contoh :
Ca I, adalah atom kalsium netral.
H I adalah hidrogen netral, dst
DND-2006
 Untuk menyatakan atom terionisasi satu kali
digunakan notasi II, untuk atom terionsasi dua kali
digunakan notasi III dst.
Contoh :
Ca II adalah atom terionisasi satu kali
Si III adalah atom terionisasi dua kali
C IV adalah karbon terionisasi tiga kali, dst
 Apabila atom kehilangan satu elektron dikatakan
atom terionisasi satu kali. Jika yang hilang ada dua
elektron, dikatakan atom terionisasi dua kali, dst.
DND-2006
 Pada peristiwa ionisasi, energi pada berbagai
panjang gelombang dapat diserap oleh atom,
asalkan energi tersebut sama atau lebih besar
daripada yang diperlukan untuk ionisasi.
 Kelebihan energi akan digunakan untuk
menambah energi kinetik elektron yang lepas.
 Atom yang terionisasi, kedudukan tingkat energi
elektron yang masih diikatnya berubah.
 Akibatnya garis spektrum yang ditimbukannya
akan berbeda dengan garis spektrum atom netral.
DND-2006
 Peristiwa kebalikan dari ionisasi disebut rekombinasi
atau deionisasi : elektron bebas ditangkap oleh atom
dengan disertai pancaran energi.
hυ
hυ
eksitasi
ionisasi hυ
rekombinasi
hυ
deeksitasi
Elektron bebas
tingkat energi
elektron
DND-2006
Dalam keadaan setimbang termodinamika, laju ionisasi
sama dengan laju rekombinasi
jumlah atom yang terionisasi r kali akan tetap.
Misal, dalam suatu kumpulan gas :
 jumlah atom yang terionisasi r + 1 kali adalah Nr+1
 jumlah atom yang terionisasi r kali adalah Nr
Menurut Saha :
Pe = 2 kT e− Ir /kT
Nr+1
Nr
ur+1
ur
2 π
meh2
3/2
5/2
Tekanan yg ditimbulkan
oleh elektron bebas
massa elektron
= 9,109 x 10-28
gr
energi ionisasi atom
yang terionisasi r kali
fungsi partisi utk atom yang
terionisasi r dan r+1 kali
. . . (5-22)
DND-2006
Persamaan Saha
Pe = 2 kT e− Ir /kT
Nr+1
Nr
ur+1
ur
2 π
meh2
3/2
5/2
. . . (5-22)
Meghnad Saha
(1894 - 1956)
DND-2006
. . (5-23)
Apabila digunakan satuan eV untuk energi ionisasi dan
yang lainnya dalam cgs, maka persamaan Saha
dituliskan :
 Dari persamaan ini tampak bahwa pada temperatur
yang tinggi dan tekanan yang rendah jumlah atom
yang terionisasi tinggi akan besar.
2ur+1
ur
− 0,48 − log Pe + log
log = Ir + 2,5 log T
Nr+1
Nr
− 5040
T
DND-2006
Dengan memasukkan harga-harga ini ke pers. Saha
Contoh penggunaan persamaan Saha
Untuk hidrogen : u1 = 2, u2 = 1, Ir = 13,6 eV
5040 K 10.080 K 20.160 K
1,49 x 10-5
5,36 x 102
7,63 x 106
NHII
NHI
Pe
Pers. 5-22 :
diperoleh,
Tabel 5.2. Nilai (NHII/NHI)Pe untuk atom Hidrogen
Pada Pe = 1–10 dyne/cm2
, hidrogen berubah dari hampir
netral pada T = 5 040 K menjadi hampir terionisasi pada
T = 10 080 K.
Pe = 2 kT e− Ir /kT
Nr+1
Nr
ur+1
ur
2 π
meh2
3/2
5/2
DND-2006
Hasil dari pers. Saha ini dapat dikombinasikan dengan
hasil dari persamaan Boltzmann, yaitu
Nn
NH
=
Nn
NHI + NHII
=
Nn /NHI
1 + NHII/NHI
≈
Nn /N1
1 + NHII/NHI
Dengan memasukan harga-harga pada Tabel V.1 dan
Tabel V.2 ke pers di atas diperoleh,
dapat ditentukan dari pers. Boltzmann
dapat ditentukan dari pers. Saha
DND-2006
n T = 5 040 K T = 10 080 K T = 20 160 K
2 2,52 × 10-10
5,92 × 10-08
1,48 × 10-09
3 7,33 × 10-12
1,51 × 10-08
1,12 × 10-09
4 2,85 × 10-12
1,26 × 10-08
1,36 × 10-09
5 2,20 × 10-12
1,38 × 10-08
1,78 × 10-09
6 2,16 × 10-12
1,64 × 10-08
2,33 × 10-09
Jumlah atom yang tereksitasi relatif terhadap jumlah
semua atom hidrogen naik sedikit kemudian turun
kambali pada temperatur yang lebih tinggi
Tabel 5.3. Nilai (NnNH) untuk atom Hidrogen
DND-2006
Gambar 5.1. Perubahan N2/NH terhadap temperatur. N2/NH
naik dg cepat dari 2500 o
K hingga 8000 o
K kemudian turun
lagi. Hal ini menjelaskan mengapa garis deret Balmer sangat
kuat pada bintang kelas A (akan dibicarakan kemudian)
- 2 0.0 0
- 18 .00
- 16 .00
- 14 .00
- 12 .00
- 10 .00
- 8 .00
- 6 .00
0 2 500 5 0 0 0 7 50 0 10 00 0 12 50 0 150 0 0 17 50 0 2 00 00
T (o
K)
Log(Nn/NH)
DND-2006
Tugas :
Untuk hidrogen : u1 = 2, u2 = 1, Ir = 13,6 eV
Tentukan populasi atom hidrogen yang bereksitasi dari
n = 3 relatif terhadap atom hidrogen total (NH3/NH) pada
Pe = 10 dyne/cm2
dan untuk T = 2000, 3000, 4000, . . .
20 000 K. Kemudian buat grafik Log (NH3/NH) vs T, dan
selanjutnya jelaskan dengan bahasa anda sendiri apa
yang anda dapatkan dari grafik tersebut.
DND-2006
Lanjutkan
Kembali ke Daftar Materi

More Related Content

What's hot

Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
SMP IT Putra Mataram
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
APRIL
 
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxPPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
MarthaJayanthi
 

What's hot (20)

Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Presentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom LengkapPresentasi Atom Lengkap
Presentasi Atom Lengkap
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensial
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial ListrikPowerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
Powerpoint Hukum Gauss & Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
 
02 listrik statis 2
02 listrik statis 202 listrik statis 2
02 listrik statis 2
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptxPPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
PPT 2 KIMIA KELAS 10 MATERI KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM ORBITAL.pptx
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
STRUKTUR ATOM POLIELEKTRON
STRUKTUR ATOM POLIELEKTRON STRUKTUR ATOM POLIELEKTRON
STRUKTUR ATOM POLIELEKTRON
 

Viewers also liked

PrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLife
PrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLifePrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLife
PrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLife
Brandhome
 

Viewers also liked (20)

gubbio_new 2014
gubbio_new 2014gubbio_new 2014
gubbio_new 2014
 
труд с родителями
труд с родителямитруд с родителями
труд с родителями
 
Guide
GuideGuide
Guide
 
Perjalanan Mencari Rumah
Perjalanan Mencari RumahPerjalanan Mencari Rumah
Perjalanan Mencari Rumah
 
Reconocimiento grupo 176
Reconocimiento grupo 176Reconocimiento grupo 176
Reconocimiento grupo 176
 
Q dps
Q dpsQ dps
Q dps
 
Cresco web
Cresco webCresco web
Cresco web
 
Encuesta sobre el consumo de arte
Encuesta sobre el consumo de arteEncuesta sobre el consumo de arte
Encuesta sobre el consumo de arte
 
Kinetics reaction scheme_v1.2
Kinetics reaction scheme_v1.2Kinetics reaction scheme_v1.2
Kinetics reaction scheme_v1.2
 
3 digipaks anaylsed
3 digipaks anaylsed3 digipaks anaylsed
3 digipaks anaylsed
 
111111
111111111111
111111
 
UNIV Chinatown Visist
UNIV Chinatown VisistUNIV Chinatown Visist
UNIV Chinatown Visist
 
Rosas
RosasRosas
Rosas
 
PrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLife
PrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLifePrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLife
PrimaDonna: take control of sexy! by Yeiniz Nevarez - #BHMASLife
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Astronomi fisika bab vc
Astronomi fisika bab vcAstronomi fisika bab vc
Astronomi fisika bab vc
 
Astronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vbAstronomi fisika bab vb
Astronomi fisika bab vb
 
Estructura del-proyecto-de-vida
Estructura del-proyecto-de-vidaEstructura del-proyecto-de-vida
Estructura del-proyecto-de-vida
 
Astronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab viiAstronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab vii
 
7. rpp semester genap rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
7. rpp semester genap rpp fisika kurnas edisi revisi 20167. rpp semester genap rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
7. rpp semester genap rpp fisika kurnas edisi revisi 2016
 

Similar to Astronomi fisika bab va

Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Annisa Khoerunnisya
 
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Dani Ibrahim
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
keynahkhun
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
keynahkhun
 

Similar to Astronomi fisika bab va (20)

Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Fisika Atom
Fisika AtomFisika Atom
Fisika Atom
 
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
Materi Fisika Atom SMA XII Semester 2
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8
 
UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53
UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53
UMPTN Fisika 1999 Rayon A Kode 53
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Bab i vb
Bab i vbBab i vb
Bab i vb
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
 
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika kuantum edit
Fisika kuantum editFisika kuantum edit
Fisika kuantum edit
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Analisa Garis Spektrum Bintang
Analisa Garis Spektrum BintangAnalisa Garis Spektrum Bintang
Analisa Garis Spektrum Bintang
 
FISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptxFISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptx
 
Senyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionSenyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ion
 

More from eli priyatna laidan

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

Astronomi fisika bab va

  • 2. DND-2006 Newton (1665) : Cahaya matahari yang tampak putih apabila dilalukan pada suatu gelas prisma akan terurai dalam berbagai warna. Uraian warna ini disebut Spektrum. Wollaston (1804) : Melihat adanya garis gelap pada spektrum matahari. Teori Dasar Spektroskopi Spektrum Matahari. W.H. Wollaston (1766 – 1828) http://www.coseti.org/highspec.htm
  • 3. DND-2006 Fraunhofer (1815) : Melakukan pengamatan pada spektrum matahari dan berhasil mengkataloguskan 600 garis. Fraunhofer (1823) : Mendapatkan bahwa spektrum bintang juga mengandung garis- garis gelap seperti yang terdapat pada matahari. Dengan demikian, matahari adalah sebuah bintang.  Garis-garis spektrum pada bintang dapat dibentuk di laboratoriumJoseph von Fraunhofer (1787 – 1826)
  • 4. DND-2006 Pembentukan Spektrum Apabila seberkas cahaya putih dilalukan ke dalam prisma, maka cahaya tersebut akan terurai dalam beberapa warna (panjang gelombang) R O Y G B V 6 000 Å 5 000 Å 4 000 Å Prisma Spektrum Cahaya putih
  • 5. DND-2006 6 000 Å 5 000 Å 4 000 Å R O Y G B V Spektrum Selain dengan prisma, spektrum cahaya juga dapat diuraikan oleh kisi-kisi digunakan dalam spektrograf Kisi-kisi Cahaya datang
  • 6. DND-2006 Hukum Kirchoff (1859) 1. Bila suatu benda cair atau gas bertekanan tinggi dipijarkan, benda tadi akan memancarkan energi dengan spektrum pada semua panjang gelombang Spektrum Kontinu Gustav R. Kirchoff (1824 – 1887)
  • 7. DND-2006 2. Gas bertekanan rendah bila dipijarkan akan memancarkan energi hanya pada warna, atau panjang gelombang tertentu saja. Spektrum yang diperoleh berupa garis-garis terang yang disebut garis pancaran atau garis emisi. Letak setiap garis atau panjang gelombang garis tersebut merupakan ciri gas yang memancarkannya. Spektrum Garis Gas panas
  • 8. DND-2006 3. Bila seberkas cahaya putih dengan spektrum kontinu dilewatkan melalui gas yang dingin dan renggang (bertekanan rendah), gas tersebut tersebut akan menyerap cahaya tersebut pada warna atau panjang gelombang tertentu. Akibatnya akan diperoleh spektrum kontinu yang berasal dari cahaya putih yang dilewatkan diselang-seling garis gelap yang disebut garis serapan atau garis absorpsi. Spektrum Kontinu & garis absorpsiGas dingin
  • 9. DND-2006 garis absorpsi garis emisi Sumber Cahaya Gas Prisma Spektrum kontinu Slit 5000 K6000 K
  • 10. DND-2006 Deret Balmer Apabila seberkas gas hidrogen dipijarkan akan memancarkan sekumpulan garis terang atau garis emisi dengan jarak antar satu dan lainnya yang memperlihatkan suatu keteraturan tertentu. Menurut Balmer (ahli fisika dari Swiss), panjang gelombang garis emisi tersebut mengikuti hukum λ = panjang gelombang, n = bilangan bulat 3, 4, 5, . . . . dan R = suatu tetapan . . . . . . . . . . . (5- 1) 1 1 λ 22 1 n2 = R Johann J. Balmer (1825 – 1898)
  • 11. DND-2006 Untuk : deret Balmer pertama : Hα pada λ = 6563 Ån = 3 deret Balmer kedua : Hβ pada λ = 4861 Ån = 4 deret Balmer ketiga : Hγ pada λ = 4340 Ån = 5 deret Balmer keempat : Hδ pada λ = 4101 Ån = 6 . . . n = ∞ limit deret Balmer pada λ= 3650 Å 4 000 5 000 6 000 λ(Å) HαHβHγHδ Deret Balmer dalam bentuk garis absorpsi
  • 12. DND-2006 Setelah ditemukan deret Balmer ditemukan deret hidrogen lainnya, dan persamaan deret Balmer masih tetap berlaku dengan mengubah 22 menjadi m2 dimana m adalah bilangan bulat mulai dari 1, 2, 3, . . . . ditemukan deret Lyman dengan n = 2, 3, …m = 1 ditemukan deret Balmer dengan n = 3, 4, …m = 2 ditemukan deret Paschen dengan n = 4, 5, …m = 3 ditemukan deret Brackett dengan n = 5, 6, …m = 4 . . . . . . . . . . . . (5-2)1 1 λ m2 1 n2 = R Konstanta Rydberg Apabila λ dinyatakan dalam cm maka R = 109 678
  • 13. DND-2006 Kontinum untuk elektron bebas n = 1 2 3 4 ∞ Lα Lβ Lγ Hα Hβ Hγ Tingkat energi dasar Deret Balmer Deret Lyman 13,6 eV
  • 14. DND-2006 Teori Atom Hidrogen Bohr  Atom hidrogen terdiri dari inti yang bermuatan positif (proton) yang dikelilingi oleh sebuah elektron + proton elektron tingkat energi Massa proton (M) >> massa elektron (me)  orbit dapat dianggap lingkaran v = kecepatan elektron r = jarak elektron-proton E = energi yang dipancarkan elektron Misalkan : - r v elektron berada dalam orbitnya dalam pengaruh gaya sentral yg disebabkan gaya elektrostatik N.H.D. Bohr (1885 – 1962)
  • 15. DND-2006 Energi elektron terdiri dari : Energi kinetik (EK) dan energi potensial (EP) Energi total elektron adalah, E = EK + EP Menurut Coulomb, gaya elektrostatik antara proton dan elektron adalah, muatan elektron . . . . . . . . . . . . . . (5-3) . . . . . . . . . . . . . . (5-4) . . . . . . . . . . . . . . . . (5-5) e2 r2 F = 1 2 EK = me v2
  • 16. DND-2006 Supaya elektron tetap stabil dalam orbitnya, gaya elek- trostatik ini harus diimbangi oleh gaya sentrifugal . . . . . . . . . . . . . . . . (5-6) Dari pers (5-5) : Mev2 r F = dan pers. (5-6) diperoleh, e2 r2 F = . . . . . . . (5-7)mev2 r e2 r2 = e v = mer Subtitusikan pers. (5-7) ke pers. (5-4) : 1 2 EK = me v2 diperoleh, . . . . . . . . . . . (5-8)EK = 1 2 me v2 = 1 2 e2 r
  • 17. DND-2006 Energi potensial elektron dalam orbitnya adalah, berarti tarik menarik . . . . . . . . . . . (5-9) Dari pers. (5-3), (5-8) dan (5-9) diperoleh, Momentum sudut elektron pada orbitnya dinyatakan oleh, H = me v r = e(mer)1/2 . . . . . . . . . (5-11) r r2 r EP = e2 ∞ dr = − e2 E = = 1 2 e2 r e2 r e2 2r . . . . . . . . . (5-10)
  • 18. DND-2006 Menurut Bohr, elektron hanya dapat bergerak mengelilingi proton pada orbit tertentu dan jarak orbit tersebut (r) memungkinkan momentum sudut elektron di sekitar inti mempunyai harga yang diberikan oleh kelipatan konstanta Planck konsep ini disebut momentum sudut yang terkuantisasi 2π h  elektron terkuantisasi Jadi menurut Bohr, momentum sudut elektron dapat dinyatakan oleh, . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5-12) n = 1, 2, 3, . . . . = tingkat energi nh 2π H =
  • 19. DND-2006 Dari pers. (5-11) : dan (5-12) :H = e(mer)1/2 nh 2π H = diperoleh, . . . . . . . . . . . . . . . (5- 13) nh 2π = e(me r)1/2 Karena itu radius orbit Bohr dapat dinyatakan oleh, . . . . . . . . . . . . . . . (5- 14) e = 4,803 x 10-10 statcoulomb (gr1/2 cm3/2 s-1 ) me = 9,1096 x 10-28 gr h = 6,626 x 10-27 erg s 4π2 e2 me n2 h2 r = Jika harga-harga ini dimasukan ke pers. (5-14) dan ambil n = 1 maka diperoleh (1 erg = 1 gr cm2 s-2 ) r = 5,29 x 10-9 cm = 0,5290 Å
  • 20. DND-2006 Apabila harga r dalam pers. (5-14) : E = e2 2r disubtitusikan ke, pers. ( 5-10) : dan kita masukan harga e, me serta h akan diperoleh energi orbit Bohr yaitu, 4π2 e2 me n2 h2 r = (1 eV = 1,602 x 10-12 erg) Untuk atom yg berada pada tingkat dasar (ground state) E = − 13,6 eV . . . . . . . . . . . . (5-16) melepaskan elektron  n = 1 Maka diperoleh, . .(5-15)eV 2π2 e4 me n2 h2 En = = 13,6 n2 2,18 x 10-11 ergs = n2
  • 21. DND-2006 Apabila elektron berpindah dari tingkat n ke tingkat m (m > n)  elektron akan kehilangan energi.  Energi ini akan dipancarkan sebagai foton atau butiran cahaya dengan energi sebesar hυ (h adalah konstanta Planck dan υ adalah frekuensi foton) Dari pers. 5-15 : En = eV 13,6 n2 akan diperoleh, hυ = Em – En = 13,6 m2 13,6 n2 = 13,6 1 m2 1 n2 . . (5-17)
  • 22. DND-2006 Oleh karena υ = c/λ, maka . . (5-18) h c λ 1 m2 = 13,6 1 n2 pers. (5-17) : hυ = 13,6 1 m2 1 n2 dapat dituliskan menjadi, Apabila harga c dan h dimasukan ke pers. (5-18) maka akan diperoleh, Konstanta Rydberg (R), λ dinyatakan dalam cm Sama dengan yang ditemukan oleh Balmer secara empiris . . . . . . . (5-19)= 109 678 1 m2 1 n2λ 1
  • 23. DND-2006  Suatu atom yang elektronnya berada ditingkat yang lebih tinggi dari tingkat dasar, dikatakan atom tersebut berada dalam keadaan tereksitasi  Pada umumnya suatu atom berada keadaan tereksitasi di tingkat energi tertentu hanya dalam waktu yang singkat, sekitar 10-8 detik.  Selanjutnya elektron akan kembali lagi ke tingkat yang lebih rendah dengan disertai pemancaran foton, atau dapat juga meloncat ke tingkat yang lebih tinggi dengan menyerap foton.
  • 24. DND-2006 1234 Tingkat energi Atom proton deeksitasi eksitasi Tingkat energi Diagram tingkat energi atom hυ eksitasi hυ deeksitasi Elektron bebas tingkat energi elektron
  • 25. DND-2006 Persamaan Boltzmann Tinjau suatu gas yang berada dalam keadaan setimbang termodinamik (jumlah energi yang diserap dan yang dipancarkan sama).  Dalam keadaan ini terdapat ketimbangan jumlah atom yang elektronnya bereksitasi di tingkat a (Na) dan yang bereksitasi di tingkat b (Nb). Perbandingan Na dan Nb dapat ditentukan dengan mekanika statistik yaitu, Nb Na gb ga = e− Eab /kT . . . . . . . . . . . . . . (5- 20)
  • 26. DND-2006 beda energi antara tingkat a dan b temperatur dinyatakan dalam derajat K tetapan Boltzmann = 1,37 x 10−16 erg K−1 Persamaan Boltzmann ga dan gb beban statistik utk tingkat energi a dan b. Nb Na gb ga = e− Eab /kT . . . . . . . . . . . . . . (5- 20) L. Boltzmann (1844 – 1906)
  • 27. DND-2006  Untuk atom hidrogen beban statistik untuk tingkat ke-n adalah gn = 2 n2 .  Apabila harga k dimasukkan dan energi dinyatakan dalam satuan eV, maka persamaan Boltzmann dapat dituliskan dalam bentuk, . . . . . (5-21) Dari persamaan ini dapat dihitung jumlah elektron yang bereksitasi dari tingkat a ke b. log = Nb Na gb ga + log 5040 Eab T  Untuk atom pada umumnya g = 2J + 1. J adalah momentum sudut atom
  • 28. DND-2006 Contoh Penggunaan Pers. Boltzmann Untuk atom hidrogen, a = 1, persamaan Boltzmann yaitu Oleh karena untuk atom hidrogen gn = 2n2  g1 = 2 log = Nb N1 gb g1 + log 5040 E1b T menjadi : log = Nb Na gb ga + log 5040 Eab T Pers. (5-21 ) : Maka pers Boltzmann menjadi log = Nn N1 + 2 log n T 5040 E1n
  • 29. DND-2006 Maka pers. Boltzmann menjadi log = Nn N1 + 2 log n T 68 500 n2 n2 − 1 Untuk atom hidrogen, E1n = 13,6 n2 − 1 n2
  • 30. DND-2006 n T = 5 040 K T = 10 080 K T = 20 160 K 2 2,52 x 10-10 3,18 x 10-05 1,13 x 10-02 3 7,33 x 10-12 8,12 x 10-06 8,55 x 10-03 4 2,85 x 10-12 6,75 x 10-06 1,04 x 10-03 5 2,20 x 10-12 7,41 x 10-06 1,36 x 10-02 6 2,16 x 10-12 8,81 x 10-06 1,78 x 10-02 Tabel 5.1. Nn/N1 untuk atom Hidrogen T < : hampir semua hidrogen netral berada di tingkat dasar. T > : populasi atom hidrogen yang berada di tingkat energi yang lebih tinggi naik
  • 31. DND-2006  Suatu atom yang masih lengkap elektronnya, bermu- atan listrik netral atom netral  Apabila atom tsb. menyerap energi yang cukup besar, sehingga paling sedikit ada satu elektron yang lepas  atom terionisasi Persamaan Saha  untuk menyatakan atom netral digunakan notasi I, Contoh : Ca I, adalah atom kalsium netral. H I adalah hidrogen netral, dst
  • 32. DND-2006  Untuk menyatakan atom terionisasi satu kali digunakan notasi II, untuk atom terionsasi dua kali digunakan notasi III dst. Contoh : Ca II adalah atom terionisasi satu kali Si III adalah atom terionisasi dua kali C IV adalah karbon terionisasi tiga kali, dst  Apabila atom kehilangan satu elektron dikatakan atom terionisasi satu kali. Jika yang hilang ada dua elektron, dikatakan atom terionisasi dua kali, dst.
  • 33. DND-2006  Pada peristiwa ionisasi, energi pada berbagai panjang gelombang dapat diserap oleh atom, asalkan energi tersebut sama atau lebih besar daripada yang diperlukan untuk ionisasi.  Kelebihan energi akan digunakan untuk menambah energi kinetik elektron yang lepas.  Atom yang terionisasi, kedudukan tingkat energi elektron yang masih diikatnya berubah.  Akibatnya garis spektrum yang ditimbukannya akan berbeda dengan garis spektrum atom netral.
  • 34. DND-2006  Peristiwa kebalikan dari ionisasi disebut rekombinasi atau deionisasi : elektron bebas ditangkap oleh atom dengan disertai pancaran energi. hυ hυ eksitasi ionisasi hυ rekombinasi hυ deeksitasi Elektron bebas tingkat energi elektron
  • 35. DND-2006 Dalam keadaan setimbang termodinamika, laju ionisasi sama dengan laju rekombinasi jumlah atom yang terionisasi r kali akan tetap. Misal, dalam suatu kumpulan gas :  jumlah atom yang terionisasi r + 1 kali adalah Nr+1  jumlah atom yang terionisasi r kali adalah Nr Menurut Saha : Pe = 2 kT e− Ir /kT Nr+1 Nr ur+1 ur 2 π meh2 3/2 5/2 Tekanan yg ditimbulkan oleh elektron bebas massa elektron = 9,109 x 10-28 gr energi ionisasi atom yang terionisasi r kali fungsi partisi utk atom yang terionisasi r dan r+1 kali . . . (5-22)
  • 36. DND-2006 Persamaan Saha Pe = 2 kT e− Ir /kT Nr+1 Nr ur+1 ur 2 π meh2 3/2 5/2 . . . (5-22) Meghnad Saha (1894 - 1956)
  • 37. DND-2006 . . (5-23) Apabila digunakan satuan eV untuk energi ionisasi dan yang lainnya dalam cgs, maka persamaan Saha dituliskan :  Dari persamaan ini tampak bahwa pada temperatur yang tinggi dan tekanan yang rendah jumlah atom yang terionisasi tinggi akan besar. 2ur+1 ur − 0,48 − log Pe + log log = Ir + 2,5 log T Nr+1 Nr − 5040 T
  • 38. DND-2006 Dengan memasukkan harga-harga ini ke pers. Saha Contoh penggunaan persamaan Saha Untuk hidrogen : u1 = 2, u2 = 1, Ir = 13,6 eV 5040 K 10.080 K 20.160 K 1,49 x 10-5 5,36 x 102 7,63 x 106 NHII NHI Pe Pers. 5-22 : diperoleh, Tabel 5.2. Nilai (NHII/NHI)Pe untuk atom Hidrogen Pada Pe = 1–10 dyne/cm2 , hidrogen berubah dari hampir netral pada T = 5 040 K menjadi hampir terionisasi pada T = 10 080 K. Pe = 2 kT e− Ir /kT Nr+1 Nr ur+1 ur 2 π meh2 3/2 5/2
  • 39. DND-2006 Hasil dari pers. Saha ini dapat dikombinasikan dengan hasil dari persamaan Boltzmann, yaitu Nn NH = Nn NHI + NHII = Nn /NHI 1 + NHII/NHI ≈ Nn /N1 1 + NHII/NHI Dengan memasukan harga-harga pada Tabel V.1 dan Tabel V.2 ke pers di atas diperoleh, dapat ditentukan dari pers. Boltzmann dapat ditentukan dari pers. Saha
  • 40. DND-2006 n T = 5 040 K T = 10 080 K T = 20 160 K 2 2,52 × 10-10 5,92 × 10-08 1,48 × 10-09 3 7,33 × 10-12 1,51 × 10-08 1,12 × 10-09 4 2,85 × 10-12 1,26 × 10-08 1,36 × 10-09 5 2,20 × 10-12 1,38 × 10-08 1,78 × 10-09 6 2,16 × 10-12 1,64 × 10-08 2,33 × 10-09 Jumlah atom yang tereksitasi relatif terhadap jumlah semua atom hidrogen naik sedikit kemudian turun kambali pada temperatur yang lebih tinggi Tabel 5.3. Nilai (NnNH) untuk atom Hidrogen
  • 41. DND-2006 Gambar 5.1. Perubahan N2/NH terhadap temperatur. N2/NH naik dg cepat dari 2500 o K hingga 8000 o K kemudian turun lagi. Hal ini menjelaskan mengapa garis deret Balmer sangat kuat pada bintang kelas A (akan dibicarakan kemudian) - 2 0.0 0 - 18 .00 - 16 .00 - 14 .00 - 12 .00 - 10 .00 - 8 .00 - 6 .00 0 2 500 5 0 0 0 7 50 0 10 00 0 12 50 0 150 0 0 17 50 0 2 00 00 T (o K) Log(Nn/NH)
  • 42. DND-2006 Tugas : Untuk hidrogen : u1 = 2, u2 = 1, Ir = 13,6 eV Tentukan populasi atom hidrogen yang bereksitasi dari n = 3 relatif terhadap atom hidrogen total (NH3/NH) pada Pe = 10 dyne/cm2 dan untuk T = 2000, 3000, 4000, . . . 20 000 K. Kemudian buat grafik Log (NH3/NH) vs T, dan selanjutnya jelaskan dengan bahasa anda sendiri apa yang anda dapatkan dari grafik tersebut.