SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Model Atom pra-Kuantum dan
Teori Kuantum Lama
Model Bohr
• Keberhasilan mendeteksi elektron
memberikan hipotesis bahwa atom terdiri
dari partikel-partikel sub-atomik…
• Model Thomson:
– Model “Plum pudding” atau “model kue kismis”
• atom = bola bermuatan positif
(diameter ≈10-10
m),
• elektron dicakup di dalamnya, terdistribusi seragam
(seperti kismis pada kue)
• yaitu elektron bagian dari atom, dapat terlepas –
atom tidak lagi bagian terkecil dari materi!
Model Atom
Eksperimen Geiger-Marsden-Rutherford
– Geiger, Marsden, 1906 - 1911 (diinterpretasi oleh Rutherford, 1911)
– Menggunakan partikel α dari sumber radioaktif
– Membuat “beam/berkas” partikel menggunakan “kolimator”
(plat tembaga yang dilubangi, membentuk garis lurus)
– menembaki foil emas, perak, tembaga dengan berkas tersebut
– Mengukur sudut hamburan partikel dengan scintillating screen (ZnS)
Hasil eksperimen Geiger-Marsden
– Sebagian besar partikel dibelokkan hanya dengan
sudut kecil, namun sebagian lagi dengan sudut besar,
atau bahkan dikembalikan.
– Distribusi sudut hamburan partikel tidak sesuai
dengan prediksi model Thomson (hanya sudut kecil)
– Tapi sesuai dengan hamburan oleh inti yang rapat
bermuatan positif dengan diameter < 10-14
m, dikelilingi
oleh elektron pada ≈10-10
m
Model Rutherford
• “Planetary model of atom”
– muatan positif terkonsentrasi di inti (<10-14
m);
– elektron negatif berada dalam orbit mengelilingi inti pada
jarak ≈10-10
m;
– elektron terikat di inti melalui gaya elektromagnetik.
Model Rutherford
Permasalahan dengan model Rutherford:
– elektron dalam orbit mengelilingi inti mengalami
percepatan sentripetal yang mengubah arah
kecepatannya;
– menurut teori elektromagnetik (persamaan Maxwell),
elektron yang dipercepat akan memancarkan radiasi
elektromagnetik (frekuensi = frekuensi revolusi);
– elektron kehilangan energi melalui radiasi ⇒ orbit akan
meluruh;
– karena frekuensi revolusinya terus berubah ⇒ spektrum
emisi kontinu (tidak ada garis spektra), dan atom-atom
tidak akan stabil (lifetime ≈ 10-10
s )
Spektrum Atom
 Spektrum emisi dan absorpsi
• Atom-atom memancarkan dan menyerap panjang gelombang spesifik.
Atom-atom dari berbagai unsur memiliki panjang gelombang emisi dan
absorbsi yang beragam pula. Panjang gelombangnya sama baik untuk
absorbsi maupun emisi.
• Tahun 1885, Balmer
menemukan formula empirik
yang menguraikan panjang
gelombang tersebut untuk
atom hidrogen.
constantRydbergm100973732.1
,...)5,4,3(
1
2
11
1-7
22
×=
=





−=
H
H
R
n
n
R
λ
(n=3,λ=656.3 nm) etc.
 Asumsi dasar teori Bohr:
1. Elektron bergerak dalam orbit lingkaran
mengelilingi proton di bawah pengaruh
gaya tarik Coulomb.
2. Hanya orbit tertentu yang stabil (stasioner).
Dalam orbit ini atom hidrogen tidak
memancarkan energi dalam bentuk
radiasi EM. Karena itu, energi total
atom konstan dan mekanika klasik
dapat digunakan untuk menguraikan
gerak elektron.
3. Radiasi dipancarkan oleh atom hidrogen apabila elektron melompat
dari keadaan awal yang lebih energetik ke keadaan yang kurang
energetik. Frekuensi ν dari radiasi yang dipancarkan terkait dengan
perubahan energi dalam atom dan tidak bergantung pada frekuensi
gerak orbit elektron:
4. Ukuran orbit elektron yang diperkenankan ditentukan oleh syarat
yang diberikan pada momentum sudut orbit elektron:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
centripetal force
νhEE fi =−
,...)3,2,1=== n(nvrmL e 
 Konsekuensi teori Bohr:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
• Energi potensial atom hidrogen:
r
e
k
r
ee
k
r
qq
kPE eee
2
21 )(
−=
−
==
• Energi total atom dengan asumsi bahwa intinya diam:
r
e
kvmPEKEE ee
2
2
2
1
−=+=
• Dari hukum kedua Newton diterapkan bagi elektron:
r
v
m
r
e
k ee
2
2
2
=
r
ek
vm e
e
22
1 2
2
=
r
ek
E e
2
2
−=
• Dari asumsi ke-4 dan hal ini berarti:
rm
ek
rm
n
v
e
e
e
2
22
22
2
==
 ,...)3,2,1(2
22
== n
ekm
n
r
ee
n
 Radius orbit
elektron yang
diperkenankan
• Tingkat energi elektron:
,...)3,2,1(eV
13.61
2 222
42
=−=





−= n
nn
ekm
E ee
n

nm0529.02
2
0 =≡
emk
a
e

,...)3,2,1(nm)(0.05292
0
2
=== nnanrn
Radius Bohr:
Tanda negatif
menyatakan bahwa
elektron terikat ke
inti (proton)
 Konsekuensi teori Bohr:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
• Energi ionisasi:
Level tertinggi terkait dengan E = 0 dan
n = ∞, energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron sepenuhnya dari
atom (energi ionisasi = E1).
• Keadaan dasar (ground state):
Keadaan energi terendah (n = 1) disebut
keadaan dasar (ground state).
• Foton yang diemisikan/diserap:
Dari postulat ke-3, dalam transisi elektron
dari orbit dengan bilangan kuantum utama
(principal quantum number) ni ke nf, terdapat
emisi foton dengan frequensi ν diberikan oleh:








−=
−
= 223
42
11
4 if
eefi
nn
ekm
h
EE
π
ν
 Konsekuensi teori Bohr:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
• panjang gelombang foton yang dipancarkan atau diserap:
Karena λν = c, konstanta Rydberg dapat ditentukan!








−=








−== 22223
42
1111
4
1
if
H
if
ee
nn
R
nnc
ekm
c π
ν
λ 3
42
4 c
ekm
R ee
H
π
=
• terdapat transisi yang disebut :
- Deret Balmer nf = 2, ni = 3,4,5,…
- Deret Lyman nf = 1, ni = 2,3,4,…
- Deret Paschen nf = 3, ni = 4,5,6,…
 Prinsip Korespondensi Bohr:
• Mekanika kuantum bersesuaian dengan fisika klasik apabila
selisih energi antara tingkat-tingkat kuantisasi sangatlah kecil.
Keadaan dasar dan keadaan tereksitasi
– Keadaan dasar (ground state) = keadaan energi terendah, n = 1;
elektron dalam keadaan normal; elektron berada “di dasar sumur
potensial”; energi yang diperlukan untuk mengeluarkannya dari
sumur = “binding energy (energi ikat)”;
– Keadaan tereksitasi (excited states) = keadaan dengan n > 1
– excitation = pindah ke keadaan yang lebih tinggi
– de-excitation = pindah ke keadaan yang lebih rendah
– Satuan energi eV = “electron volt” = energi yang diterima elektron
ketika dipercepat melalui potensial listrik 1 Volt; biasa digunakan
dalam fisika atom dan nuklir; 1 eV = 1.6 x 10-19
J
– Hubungan antara energi dan panjang gelombang:
E = hν = hc/λ; hc = 1.24 x 10-6
eV m
Eksitasi dan de-eksitasi
• Proses Eksitasi:
– Memperoleh energi melalui tumbukan dengan atom, molekul, atau elektron lain;
energi kinetik tumbukan dari penumbuk dikonversi menjadi energi internal atom
– Energi yang berasal dari pemanasan;
– Menyerap foton yang datang dengan energi tertentu.
• Proses de-eksitasi:
– De-eksitasi spontan
dengan pemancaran
foton yang membawa
energi = selisih antara
dua tingkat energi;
– Umunya, kala hidup keadaan
tereksitasi adalah ≈ 10-8
s
(bandingkan dengan periode
revolusi ≈ 10-16
s )
• Eksitasi:
• states of electron in hydrogen atom:
 Keberhasilan teori Bohr:
Modifikasi Teori Bohr
• menjelaskan deret Balmer dan deret-deret spektra yang lain
• memprediksi dengan tepat nilai konstanta Rydberg
• memberi pernyataan radius atom
• memprediksi tingkat-tingkat energi atom hidrogen
Teori ini memberikan model bagaimana kelakuan atom hidrogen.
Dengan penyempurnaan dan modifikasi, teori ini dapat digunakan
sebagai model untuk atom lain selain hidrogen.
 Perluasan teori Bohr untuk atom hydrogen-like:
• Atom hydrogen-like mengandung hanya satu elektron : He
-
, Li
2-
, Be
3-
dst
• Untuk memperluas ke teori atom hydrogen-like, gantikan e2
dengan Ze
dengan Z adalah bilangan atom suatu unsur.
,...)3,2,1(
1
2 22
422
=





−= n
n
eZkm
E ee
n
 







−= 223
422
11
4
1
if
ee
nnc
eZkm
πλ
Modifikasi Teori Bohr
 Perluasan Sommerfeld dari teori Bohr:
• Sommerfeld memperluas teori Bohr dengan menyertakan orbit elips.
• Model Sommerfeld memperkenalkan, sebagai tambahan dari
principal quantum number n, suatu bilangan kuantum baru, disebut
orbital quantum number l, dengan nilai lmerentang dari 0 ke n-1 dalam
step bilangan bulat. Untuk suatu n, l = 0,1,…,n -1 : n = 2  l = 0,1…
• Electron pada suatu keadaan energi yang diperkenankan dapat pindah
ke sejumlah orbit yang terkait dengan l yang berbeda.
• Semua keadaan dengan bilangan kuantum
utama yang sama n dikatakan membentuk
kulit (shell), yang diidentifikasi dengan huruf
K,L,M,…terkait dengan n = 1,2,3,…
• Huruf-huruf s, p, d, f, g,… digunakan untuk
menandai keadaan dengan l= 0,1,2,3,4,…
Modifikasi Teori Bohr
 Bilangan kuantum magnetik orbital ml
• Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika ditemukan garis-garis spektra
gas memisah (split) menjadi beberapa garis berdekatan ketika gas
diletakkan dalam medan magnetik kuat (Zeeman effect).
Orbital magnetic quantum number ml :
-l =< ml =< l (2l+1 states)
 Bilangan kuantum magnetik spin ms
• Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika
ditemukan bahwa garis-garis spektra gas
membelah menjadi dua garis berdekatan
(fine structure) tanpa medan magnetik akibat dari spin elektron.
Spin magnetic quantum number ms : ms =-1/2,+1/2
 Jumlah keadaan yang diperkenankan dengan n dan l
2(2l+1) Contoh: p subshell memiliki 2(2x1+1) = 6
keadaan yang mungkin
Prinsip Korespondensi Bohr (1923):
1.Prediksi teori kuantum terhadap kelakuan dari sebarang sistem
haruslah berkorespondensi dengan prediksi fisika klasik dalam limit
di mana bilangan kuantum yang memberi spesifikasi keadaan
sistem tersebut sudah sangat besar.
2.Kaedah seleksi berlaku di seluruh cakupan bilangan kuantum.
Jadi setiap kaedah seleksi yang perlu untuk memperoleh
korespondensi yang dipersyaratkan dalam limit klasik (n besar) juga
berlaku dalam limit kuantum (n kecil).

More Related Content

What's hot

2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2made dwika
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gammaMukhsinah PuDasya
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)SMA Negeri 9 KERINCI
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenDwi Karyani
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 

What's hot (20)

Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Spektrum garis
Spektrum garisSpektrum garis
Spektrum garis
 
Dispersi cahaya
Dispersi cahayaDispersi cahaya
Dispersi cahaya
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
 
interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Fisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktifFisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktif
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 

Viewers also liked

teori teori atom
teori teori atomteori teori atom
teori teori atomikkefrindia
 
Metode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantumMetode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantumAkhi_Fajar
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomannisnuruli
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiRachmat Narendra
 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2danunurarifin135
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Ajeng Rizki Rahmawati
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiwww.kuTatangkoteteng.com
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensijajakustija
 
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..Fanimanalu
 
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanikaPerkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanikaAyu Aliyatun
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamjayamartha
 

Viewers also liked (20)

2 sistem koordinat
2 sistem koordinat2 sistem koordinat
2 sistem koordinat
 
Makalah fisika-atom
Makalah fisika-atomMakalah fisika-atom
Makalah fisika-atom
 
Makalah atom & radiasi
Makalah atom & radiasiMakalah atom & radiasi
Makalah atom & radiasi
 
teori teori atom
teori teori atomteori teori atom
teori teori atom
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Metode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantumMetode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantum
 
Makalah teori mekanika kuantum
Makalah teori mekanika kuantumMakalah teori mekanika kuantum
Makalah teori mekanika kuantum
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Ppt kelahiran mekanika kuantum..
Ppt kelahiran mekanika kuantum..Ppt kelahiran mekanika kuantum..
Ppt kelahiran mekanika kuantum..
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
 
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
 
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanikaPerkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
 
Mason Plush
Mason PlushMason Plush
Mason Plush
 
Brian resume
Brian resumeBrian resume
Brian resume
 

Similar to 01b model atom

S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O MIwan Setiawan
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikujangsupiandi
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika mangooner29
 
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenTeori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenEco Chem
 
Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01irp1001
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiamfebri26
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomMilla Andista
 
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Saifurrahman Santoso
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
 

Similar to 01b model atom (20)

Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
Fisika tumpak
Fisika tumpakFisika tumpak
Fisika tumpak
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenTeori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogen
 
Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01
 
Atom Berelektron Banyak
Atom Berelektron BanyakAtom Berelektron Banyak
Atom Berelektron Banyak
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika Atom
Fisika AtomFisika Atom
Fisika Atom
 
Atom bohr
Atom bohrAtom bohr
Atom bohr
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
 
Perkembanganteoriatom
PerkembanganteoriatomPerkembanganteoriatom
Perkembanganteoriatom
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

01b model atom

  • 1. Model Atom pra-Kuantum dan Teori Kuantum Lama Model Bohr
  • 2. • Keberhasilan mendeteksi elektron memberikan hipotesis bahwa atom terdiri dari partikel-partikel sub-atomik…
  • 3. • Model Thomson: – Model “Plum pudding” atau “model kue kismis” • atom = bola bermuatan positif (diameter ≈10-10 m), • elektron dicakup di dalamnya, terdistribusi seragam (seperti kismis pada kue) • yaitu elektron bagian dari atom, dapat terlepas – atom tidak lagi bagian terkecil dari materi! Model Atom
  • 4. Eksperimen Geiger-Marsden-Rutherford – Geiger, Marsden, 1906 - 1911 (diinterpretasi oleh Rutherford, 1911) – Menggunakan partikel α dari sumber radioaktif – Membuat “beam/berkas” partikel menggunakan “kolimator” (plat tembaga yang dilubangi, membentuk garis lurus) – menembaki foil emas, perak, tembaga dengan berkas tersebut – Mengukur sudut hamburan partikel dengan scintillating screen (ZnS)
  • 5.
  • 6. Hasil eksperimen Geiger-Marsden – Sebagian besar partikel dibelokkan hanya dengan sudut kecil, namun sebagian lagi dengan sudut besar, atau bahkan dikembalikan. – Distribusi sudut hamburan partikel tidak sesuai dengan prediksi model Thomson (hanya sudut kecil) – Tapi sesuai dengan hamburan oleh inti yang rapat bermuatan positif dengan diameter < 10-14 m, dikelilingi oleh elektron pada ≈10-10 m
  • 7. Model Rutherford • “Planetary model of atom” – muatan positif terkonsentrasi di inti (<10-14 m); – elektron negatif berada dalam orbit mengelilingi inti pada jarak ≈10-10 m; – elektron terikat di inti melalui gaya elektromagnetik.
  • 8. Model Rutherford Permasalahan dengan model Rutherford: – elektron dalam orbit mengelilingi inti mengalami percepatan sentripetal yang mengubah arah kecepatannya; – menurut teori elektromagnetik (persamaan Maxwell), elektron yang dipercepat akan memancarkan radiasi elektromagnetik (frekuensi = frekuensi revolusi); – elektron kehilangan energi melalui radiasi ⇒ orbit akan meluruh; – karena frekuensi revolusinya terus berubah ⇒ spektrum emisi kontinu (tidak ada garis spektra), dan atom-atom tidak akan stabil (lifetime ≈ 10-10 s )
  • 9. Spektrum Atom  Spektrum emisi dan absorpsi • Atom-atom memancarkan dan menyerap panjang gelombang spesifik. Atom-atom dari berbagai unsur memiliki panjang gelombang emisi dan absorbsi yang beragam pula. Panjang gelombangnya sama baik untuk absorbsi maupun emisi. • Tahun 1885, Balmer menemukan formula empirik yang menguraikan panjang gelombang tersebut untuk atom hidrogen. constantRydbergm100973732.1 ,...)5,4,3( 1 2 11 1-7 22 ×= =      −= H H R n n R λ (n=3,λ=656.3 nm) etc.
  • 10.  Asumsi dasar teori Bohr: 1. Elektron bergerak dalam orbit lingkaran mengelilingi proton di bawah pengaruh gaya tarik Coulomb. 2. Hanya orbit tertentu yang stabil (stasioner). Dalam orbit ini atom hidrogen tidak memancarkan energi dalam bentuk radiasi EM. Karena itu, energi total atom konstan dan mekanika klasik dapat digunakan untuk menguraikan gerak elektron. 3. Radiasi dipancarkan oleh atom hidrogen apabila elektron melompat dari keadaan awal yang lebih energetik ke keadaan yang kurang energetik. Frekuensi ν dari radiasi yang dipancarkan terkait dengan perubahan energi dalam atom dan tidak bergantung pada frekuensi gerak orbit elektron: 4. Ukuran orbit elektron yang diperkenankan ditentukan oleh syarat yang diberikan pada momentum sudut orbit elektron: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) centripetal force νhEE fi =− ,...)3,2,1=== n(nvrmL e 
  • 11.  Konsekuensi teori Bohr: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) • Energi potensial atom hidrogen: r e k r ee k r qq kPE eee 2 21 )( −= − == • Energi total atom dengan asumsi bahwa intinya diam: r e kvmPEKEE ee 2 2 2 1 −=+= • Dari hukum kedua Newton diterapkan bagi elektron: r v m r e k ee 2 2 2 = r ek vm e e 22 1 2 2 = r ek E e 2 2 −= • Dari asumsi ke-4 dan hal ini berarti: rm ek rm n v e e e 2 22 22 2 ==  ,...)3,2,1(2 22 == n ekm n r ee n  Radius orbit elektron yang diperkenankan • Tingkat energi elektron: ,...)3,2,1(eV 13.61 2 222 42 =−=      −= n nn ekm E ee n  nm0529.02 2 0 =≡ emk a e  ,...)3,2,1(nm)(0.05292 0 2 === nnanrn Radius Bohr: Tanda negatif menyatakan bahwa elektron terikat ke inti (proton)
  • 12.  Konsekuensi teori Bohr: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) • Energi ionisasi: Level tertinggi terkait dengan E = 0 dan n = ∞, energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron sepenuhnya dari atom (energi ionisasi = E1). • Keadaan dasar (ground state): Keadaan energi terendah (n = 1) disebut keadaan dasar (ground state). • Foton yang diemisikan/diserap: Dari postulat ke-3, dalam transisi elektron dari orbit dengan bilangan kuantum utama (principal quantum number) ni ke nf, terdapat emisi foton dengan frequensi ν diberikan oleh:         −= − = 223 42 11 4 if eefi nn ekm h EE π ν
  • 13.  Konsekuensi teori Bohr: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) • panjang gelombang foton yang dipancarkan atau diserap: Karena λν = c, konstanta Rydberg dapat ditentukan!         −=         −== 22223 42 1111 4 1 if H if ee nn R nnc ekm c π ν λ 3 42 4 c ekm R ee H π = • terdapat transisi yang disebut : - Deret Balmer nf = 2, ni = 3,4,5,… - Deret Lyman nf = 1, ni = 2,3,4,… - Deret Paschen nf = 3, ni = 4,5,6,…  Prinsip Korespondensi Bohr: • Mekanika kuantum bersesuaian dengan fisika klasik apabila selisih energi antara tingkat-tingkat kuantisasi sangatlah kecil.
  • 14. Keadaan dasar dan keadaan tereksitasi – Keadaan dasar (ground state) = keadaan energi terendah, n = 1; elektron dalam keadaan normal; elektron berada “di dasar sumur potensial”; energi yang diperlukan untuk mengeluarkannya dari sumur = “binding energy (energi ikat)”; – Keadaan tereksitasi (excited states) = keadaan dengan n > 1 – excitation = pindah ke keadaan yang lebih tinggi – de-excitation = pindah ke keadaan yang lebih rendah – Satuan energi eV = “electron volt” = energi yang diterima elektron ketika dipercepat melalui potensial listrik 1 Volt; biasa digunakan dalam fisika atom dan nuklir; 1 eV = 1.6 x 10-19 J – Hubungan antara energi dan panjang gelombang: E = hν = hc/λ; hc = 1.24 x 10-6 eV m
  • 15. Eksitasi dan de-eksitasi • Proses Eksitasi: – Memperoleh energi melalui tumbukan dengan atom, molekul, atau elektron lain; energi kinetik tumbukan dari penumbuk dikonversi menjadi energi internal atom – Energi yang berasal dari pemanasan; – Menyerap foton yang datang dengan energi tertentu. • Proses de-eksitasi: – De-eksitasi spontan dengan pemancaran foton yang membawa energi = selisih antara dua tingkat energi; – Umunya, kala hidup keadaan tereksitasi adalah ≈ 10-8 s (bandingkan dengan periode revolusi ≈ 10-16 s )
  • 16. • Eksitasi: • states of electron in hydrogen atom:
  • 17.  Keberhasilan teori Bohr: Modifikasi Teori Bohr • menjelaskan deret Balmer dan deret-deret spektra yang lain • memprediksi dengan tepat nilai konstanta Rydberg • memberi pernyataan radius atom • memprediksi tingkat-tingkat energi atom hidrogen Teori ini memberikan model bagaimana kelakuan atom hidrogen. Dengan penyempurnaan dan modifikasi, teori ini dapat digunakan sebagai model untuk atom lain selain hidrogen.  Perluasan teori Bohr untuk atom hydrogen-like: • Atom hydrogen-like mengandung hanya satu elektron : He - , Li 2- , Be 3- dst • Untuk memperluas ke teori atom hydrogen-like, gantikan e2 dengan Ze dengan Z adalah bilangan atom suatu unsur. ,...)3,2,1( 1 2 22 422 =      −= n n eZkm E ee n          −= 223 422 11 4 1 if ee nnc eZkm πλ
  • 18. Modifikasi Teori Bohr  Perluasan Sommerfeld dari teori Bohr: • Sommerfeld memperluas teori Bohr dengan menyertakan orbit elips. • Model Sommerfeld memperkenalkan, sebagai tambahan dari principal quantum number n, suatu bilangan kuantum baru, disebut orbital quantum number l, dengan nilai lmerentang dari 0 ke n-1 dalam step bilangan bulat. Untuk suatu n, l = 0,1,…,n -1 : n = 2  l = 0,1… • Electron pada suatu keadaan energi yang diperkenankan dapat pindah ke sejumlah orbit yang terkait dengan l yang berbeda. • Semua keadaan dengan bilangan kuantum utama yang sama n dikatakan membentuk kulit (shell), yang diidentifikasi dengan huruf K,L,M,…terkait dengan n = 1,2,3,… • Huruf-huruf s, p, d, f, g,… digunakan untuk menandai keadaan dengan l= 0,1,2,3,4,…
  • 19. Modifikasi Teori Bohr  Bilangan kuantum magnetik orbital ml • Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika ditemukan garis-garis spektra gas memisah (split) menjadi beberapa garis berdekatan ketika gas diletakkan dalam medan magnetik kuat (Zeeman effect). Orbital magnetic quantum number ml : -l =< ml =< l (2l+1 states)  Bilangan kuantum magnetik spin ms • Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika ditemukan bahwa garis-garis spektra gas membelah menjadi dua garis berdekatan (fine structure) tanpa medan magnetik akibat dari spin elektron. Spin magnetic quantum number ms : ms =-1/2,+1/2  Jumlah keadaan yang diperkenankan dengan n dan l 2(2l+1) Contoh: p subshell memiliki 2(2x1+1) = 6 keadaan yang mungkin
  • 20. Prinsip Korespondensi Bohr (1923): 1.Prediksi teori kuantum terhadap kelakuan dari sebarang sistem haruslah berkorespondensi dengan prediksi fisika klasik dalam limit di mana bilangan kuantum yang memberi spesifikasi keadaan sistem tersebut sudah sangat besar. 2.Kaedah seleksi berlaku di seluruh cakupan bilangan kuantum. Jadi setiap kaedah seleksi yang perlu untuk memperoleh korespondensi yang dipersyaratkan dalam limit klasik (n besar) juga berlaku dalam limit kuantum (n kecil).

Editor's Notes

  1. placed in