SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
DND-2006
Efek Doppler
Pada tahun 1842, Christian Doppler
menunjukkan bahwa jika suatu sumber
cahaya bergerak mendekati pengamat,
frekuensinya menjadi lebih tinggi (λ lebih
pendek), dan sebaliknya. Peristiwa ini
disebut efek Doppler.
 Pada spektrum bintang, pergeseran ini dapat
dihitung berdasarkan garis absorpsinya. Caranya
adalah sebagai berikut,
C. Doppler
(1803 – 1853)
DND-2006
Δλ
λo
= − 1
1 + vr /c
1 − vr /c
. . . . . . . . .(5-24)
c = kecepatan cahaya, ∆λ = pergeseran Doppler,
λo = panjang gelombang diam (panjang gelombang
sumber jika sumber dan pengamat berada pada
kecepatan yang sama).
 Misalkan suatu sumber cahaya memancarkan
cahayanya pada panjang gelombang λo. Jika
sumber cahaya ini bergerak relatif terhadap
pengamat dengan komponen kecepatan radial vr.
maka pengamat akan melihat perubahan panjang
gelombang sebesar ∆λ, yaitu :
DND-2006
∆λ
∆ λ = λdiamati - λo
λoλdiamati
DND-2006
Jika vr << c, pers. (5-24) :
. . . . . . . . . . . . . (5-25)∆λ
λ
vr
c
=
Δλ
λo
= − 1
1 + vr /c
1 − vr /c
Jika vr positif  sumber bergerak menjauhi pengamat
vr negatif  sumber bergerak mendekati pengamat
menjadi,
Dengan menggunakan spektrograf, spektrum bintang
dapat direkam bersama dengan spektrum pembanding.
 Dari garis spektrum pembanding, dapat diukur λo.
Jika bintang bergerak terhadap pengamat,
pergeseran Doppler garis spektrumnya (∆λ) dapat
diukur, sehingga kecepatan radial bintang dapat
ditentukan dari persamaan (5-25).
DND-2006
Pelebaran Garis Spektrum
Garis spektrum tidak merupakan garis yang tajam,
tetapi mempunyai lebar tertentu. Pelebaran garis ini
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
 Pengaruh langsung dari atom sendiri :
 Pelebaran Alamiah
 Pelebaran Doppler
 Pelebaran Tumbukan
 Efek Zeeman
DND-2006
 Pengaruh dari luar :
 Rotasi bintang
 Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)
 Turbulensi atmosfer bintang
DND-2006
 Atom mempunyai tingkat enegi yang diskret.
1. Pelebaran alamiah
 Tingkat energi tersebut sebenarnya tidak tajam.
 Suatu atom yang berada pada tingkat tersebut
dapat mempunyai energi yang berbeda dari harga
yang paling mungkin itu.
 Harga energi yang diberikan pd suatu tingkat
energi, sebenarnya adalah harga yang paling
mungkin untuk tingkat tersebut.
DND-2006
 Karenanya, λ foton yang bisa diserap atom untuk
mengeksitasikan elektronnya juga bukan merupa-
kan harga yang pasti, tetapi bisa berkisar pada
harga tertentu.
 Akibatnya garis spektrum yang dihasilkan oleh
sekumpulan atom tidak tajam tetapi agak lebar.
DND-2006
 Atom yang memberikan suatu garis spektrum tidak
diam tetapi bergerak ke berbagai arah.
2. Pelebaran Doppler
 Makin tinggi temperatur, gerak atom makin cepat.
 Akibat efek Doppler, setiap atom akan menyerap
foton dengan λ yang berbeda-beda, bergantung
pada kecepatan radialnya terhadap pengamat. Hal
ini mengakibatkan pelebaran garis spektrum
DND-2006
 Akibatnya, tingkat energi atom akan berubah
sedikit sehingga λ foton yang dapat diserap agak
berbeda dengan kalau tidak ada gangguan: atom
akan memberikan garis yang lebar.
 Tingkat energi suatu atom dapat terganggu oleh
adanya atom atau ion yang lewat di dekatnya,
atau yang menumbuknya.
3. Pelebaran Tumbukan
1s
2p
Tidak ada tumbukan Ada gangguan tumbukan
Tingkat
energi
Spektrum
DND-2006
 Dalam spektrum bintang komponen garis ini
umumnya tidak dapat dipisah, sehingga akibatnya
tampak seperti pelebaran garis.
 Medan magnet dapat menyebabkan suatu tingkat
energi sebuah atom terpecah menjadi dua atau
lebih.
4. Efek Zeeman
1s
2p
Tidak ada medan magnet Ada medan magnet
Tingkat
energi
Spektrum
 Akibatnya garis spektrum juga terpecah menjadi
dua garis atau lebih.
DND-2006
 Rotasi bintang
 Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)
 Turbulensi atmosfer bintang
 Tugas. Carilah informasi mengenai pelebaran garis
spektrum yang disebabkan oleh pengaruh luar
seperti oleh,
DND-2006
Lebar Ekivalen
Lebar suatu garis spektrum dinyatakan oleh Lebar
Ekivalen (Wλ) yaitu lebar suatu profil empat persegi
panjang dengan tinggi sama dengan tinggi fluks
spektrum kontinu pada panjang gelombang itu dan
luasnya sama dengan luas profil garis spektrum.
λo
A B
C D
Wλ
Iλ
λ
DND-2006
Untuk menentukan lebar ekivalen, terlebih dahulu harus
diketahui kedalaman garis spektrum
Ic
Iλ
Io
Io = Intensitas kontinum
Iλ = Intensitas pd suatu λ
Ic = Intensitas pd pusat garis
Dalamnya suatu garis adalah, rλ =
Io − Iλ
Io
. . . . . (5-26)
Dalamnya pusat garis adalah, rc =
Io − Ic
Io
. . . . . (5-27)
DND-2006
Jadi lebar ekivalen adalah,
Wλ = rλ dλ = dλ
Io − Iλ
Io∫
+∞
- ∞
∫
+∞
- ∞
. . . . . . . .(5-28)
Jika Io dan Iλ diketahui, maka Wλ dapat dihitung
 Lebar ekivalen suatu garis spektrum bergantung
pada jumlah atom penyerap per satuan luas di atas
atmosfer. Makin banyak atom tersebut, makin lebar
garis spektrum yang dihasilkan.
DND-2006
1 2 3
4
5
6
− 0,3 − 0,2 − 0,1 0 1,1 0,2 0,3
0,5
1,0
Profil garis spektrum dengan berbagai lebar ekivalen
 Makin besar angka pada kurva menunjukkan
makin banyak jumlah atom penyerapnya
DND-2006
Tinjau garis absorpsi yang disebabkan oleh transisi suatu
atom dari tingkat a ke b.
a
b
hυ
hυ
absorpsi emisi
Misal jumlah atom ini per cm2
di
atas fotosfer adalah N.
Lebar ekivalen bergantung pada
besarnya N. Selain pada N, Wλ juga
bergantung pada kekuatan peng-
getar f (oscillator strength)
Harga f menyatakan kemungkinan suatu atom melaku-
kan transisi dari suatu tingkat energi ke tingkat lain.
DND-2006
Menurut Kramer :
ga
1
fab =
26
3π3
a2
1
b2
1
1
b3
1
a3
1
gba . . . . . . .(5-29)
ga = beban statistik,
 Harga f untuk suatu transisi dapat dihitung secara
teori atau diukur di laboratorium.
 Untuk setiap atom, harga f dapat diperoleh dari tabel.
 Makin besar harga f, makin besar lebar ekivalennya
Jadi, Wλ dapat dinyatakan sebagai fungsi Nf :
Wλ = F(Nf)
gba = faktor koreksi Gaunt.
DND-2006
Kurva yang menunjukkan hubungan antara log Wλ
dengan log Nf disebut Kurva Pertumbuhan (Curve of
Growth). Kurva ini dapat diperoleh dari perhitungan teori
maupun eksperimen di laboratorium.
Contoh kurva pertumbuhan untuk garis ion CaII
Karena untuk suatu
garis spektrum harga f
tetap, maka absis hanya
menunjukkan log N.
Log N
10 12 14 16 18
− 2
0
+ 1
− 1
Wλ
DND-2006
Cara memperoleh kurva pertumbuhan pada spektrum
bintang.
 Harga N tidak dapat ditentukan dan tidak dapat
diubah-ubah.
 Oleh karena itu, digunakan garis yang berasal
dari suatu multiplet yaitu, sekelompok garis
spektrum yang disebabkan oleh transisi dari
tingkat energi bawah yang sama ke tingkat energi
dengan momentum sudut orbit (L) dan
momentum sudut spin (S) yang sama tetapi
dengan momentum sudut total (J) yang berbeda.
DND-2006
 Karena transisi yang mengakibatkan suatu multiplet
berasal dari tingkat energi bawah yang sama, maka
harga N akan sama untuk semua garis anggota
multiplet tersebut. Jadi, kita dapat membuat kurva
pertumbuhan dengan memplot log Wλ dengan log f
untuk garis-garis tersebut.
 Kurva ini selanjutnya dibandingkan dengan kurva
antara log Wλ dan log Nf yang diperoleh secara teori
atau pengukuran di laboratorium. Dari perbandingan
ini diperoleh log N.
 Dengan cara ini kita dapat memperoleh perbandingan
harga N untuk atom dengan tingkat eksitasi yang
berbeda-beda
DND-2006
Selanjutnya dari persamaan Boltzmann (Pers. 5-21)
log =
Nb
Na
gb
ga
+ log
5040 Eab
T
dapat ditentukan temperatur atmosfer bintang (T). T yg
ditentukan dengan cara ini disebut Temperatur Eksitasi.
Jumlah ion dari berbagai tingkat ionisasi juga dapat
ditentukan dengan cara ini.
log Pe = Ir + 2,5 log T − 0,48 − log Pe + log
Nr+1
Nr
2ur+1
ur
− 5040
T
dapat ditentukan Temperatur Ionisasi (T) dan
Tekanan Elektron (Pe).
Dari persamaan Saha (Pers. 5-23)
DND-2006
Dari kurva pertumbuhan dapat ditentukan juga perban-
dingan jumlah unsur kimia di atmosfer bintang.
 Hidrogen merupakan unsur terbanyak di bintang ≈ 60
- 80 % dari massa bintang
 Helium adalah unsur kedua terbanyak.
 Hidrogen + Helium = 96 - 99 % massa bintang
 Sisanya: neon, oksigen, nitrogen, karbon, magnesium,
argon, silikon, sulfur, besi, klor, dll.
DND-2006
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa
spektroskopi bintang dapat memberikan informasi
tentang :
 temperatur permukaan bintang
 komposisi kimia
 rotasi
 pengembangan selubung
 kecepatan radial
 dan lainnya
DND-2006
Bintang Berspektrum Khusus
Yang dimaksud dengan bintang berspektrum khusus
adalah bintang-bintang yang tidak termasuk kelas O, B,
A, F, G, K, M
1. Bintang Wolf-Rayet (WR)
Spektrum meyerupai kelas O dengan garis emisi
yang lebar dari unsur helium, nitrogen, karbon, dan
oksigen yang berada pada tingkat ionisasi tinggi.
Tef ≈ 40.000 - 50.000 K
WN : garis emisi He dan N
WC : garis emisi He, C, dan O.
WR
DND-2006
Spektrum Bintang Wolf-Rayet
http://www.astroman.fsnet.co.uk/wr.htm
DND-2006
Garis emisi pada spektrum bintang WR, berasal dari
materi yang dilontarkan bintang dan membentuk
selubung yang melingkupi bintang.
 Pelontaran materi ini berlangsung dengan kecepatan
(v) yang tinggi.
 Akibatnya terjadi efek Doppler pada garis emisi.
 Karena garis emisi berasal dari berbagai lapisan
selubung yang kecepatan radialnya berbeda-beda,
 Maka terjadilah garis emisi yang lebar : v = 100
km/det.
DND-2006
Bintang Wolf-Rayet Blows Bubbles
yang diabadikan dengan Telescope
1,2 m, di Whipple Observatory
http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/image/9701/ngc2359_cfa_big.jpg
DND-2006
Nebula M1-67 disekeliling bintang WR124
Gambar bintang WR124 yang
diambil oleh pesawat ruang
angkasa Hubble. Dalam
gambar tampak WR124
dilingkupi oleh selubung yang
panas Selubung ini berasal
dari materi yang dilontarkan
bintang dengan kecepatan
sekitar 100 000 mil per jam.
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/38/image/a
DND-2006
2. Bintang P-Cygni
Spektrumnya mempunyai garis emisi yang kuat dari
H dan He yang berdampingan dengan garis absorpsi
pada sisi gelombang yang pendek
Spektrum bintang
P-Cygni
DND-2006
Spektrum bintang P-Cygni pada garis Hα
http://www.astrosurf.com/buil/us/peculiar2/pcygni.htm
DND-2006
Bintang golongan P-Cygni menunjukkan peristiwa
letupan secara acak.
 tahun 1600 - 1606 : dari tak terlihat menjadi mv = 3,
menurun lagi menjadi mv = 6
Contoh : bintang P-Cygni
Bagaimana terjadinya profil P-Cygni?
 tahun 1655 : mv = 3,5
 tahun 1659 : mv = 5,2  sekarang
DND-2006
A
B
B
λo λ
Bintang P-Cygni diselimuti selubung gas
 Bagian A akan menghasilkan garis absorpsi
 Bagian B akan menghasilkan garis emisi
Bintang
Selubung
DND-2006
A
B
B
λo λ
Bintang
Bila selubung B cukup tebal, garis emisi akan lebih
dominan daripada garis absorpsi sehingga pengamat
akan melihat spektrum bergaris emisi
DND-2006
A
B
B
λo
Bintang
Bila selubung mengembang dengan kecepatan tinggi,
pengamat akan melihat bagian A bergerak ke arah
pengamat :
 garis absorpsinya akan mengalami pergeseran
Doppler ke arah λ pendek.
 bagian B mengembang ke atas dan ke bawah, dan
garis emisinya tetap simetris terhadap panjang
gelombang diamnya .
λ
DND-2006
A
B
B
Bintang
λo λ
Superposisi spektrum emisi dan absorpsi ini akan
menghasilkan profil garis emisi yang kuat disertai
komponen absorpsi di sisi gelombang yg lebih pendek.
 Salah satu bintang yang mempunyai bentuk garis
spektrum seperti ini adalah bintang P-Cygni; karena
itu profil garis seperti ini dinamakan profil P-Cygni.
DND-2006
Δλ
 Dengan mengukur pergeseran Doppler komponen
absorpsi suatu profil P-Cygni, dapat dihitung
kecepatan pengembangan selubung.
λo λλ
∆λ
λ
vr
c
=
λo = λdiam
vr = kecepatan radial,
c = kecepatan cahaya
DND-2006
 Dari hasil penelitian pada berbagai bintang yang
mempunyai garis spektrum berbentuk profil P-Cygni
diperoleh bahwa kecepatan pengembangan
selubung lebih besar daripada kecepatan yang
diperlukan untuk lepas dari medan gravitasi bintang;
ini berarti selubung yang mengembang tersebut
akan lepas dari bintangnya
 Adanya profil P-Cygni pada spektrum bintang
merupakan petunjuk bintang tersebut sedang
mengalami proses kehilangan massa.
DND-2006
3. Bintang Be (emisi)
Spektrumnya termasuk kelas B dengan garis emisi
pada deret Balmer (Hα, Hβ) dan garis helium netral
(HeI), Kadangkala garis-garis emisi ini tampak juga
pada garis metal terionisasi.
Menurut Struve (1931) garis emisi ini disebabkan
karena bintang Be memiliki selubung dingin di sekitar
bintang kelas B yang berotasi sangat cepat.
Yang menjadi masalah sekarang adalah, darimana
selubung bintang ini berasal ?
DND-2006
 Untuk bintang Be yang merupakan pasangan bintang
ganda, selubung ini kemungkinan besar dihasilkan
oleh proses akresi massa dari bintang pasangannya.
 Untuk bintang Be tunggal, jawaban yang paling
mungkin adalah berasal dari bintang itu sendiri, yaitu
adanya pelontaran massa dari permukaannya.
Materi yang dilontarkan itu makin lama akan
berakumulasi sehingga membentuk selubung yang
menyebabkan munculnya garis-garis emisi yang
dapat diamati dari bumi.
 Bukti bahwa bintang Be mengalami pelontaran
massa dapat dilihat dari profil garis spektrumnya
yang tidak simetri dan cendrung membentuk
profil P-Cygni.
DND-2006
Spektrum Bintang Be
http://cfa-www.harvard.edu/~pberlind/atlas/images/HD174638.B7Ve.gif
DND-2006
Pada awalnya diperkirakan mekanisme pelontaran
massa ini disebabkan oleh rotasi bintang yang sangat
cepat
 Pendapat ini kurang kuat karena ada bintang Be
yang memiliki kecepatan rotasi yang rendah.
Teori yang sekarang diyakini kebenarannya adalah teori
angin bintang yang didorong oleh tekanan radiasi
bintang yang menjadi pusatnya.
 Teori ini menyatakan bahwa tekanan radiasi bintang
mendorong materi di sekitarnya sehingga materi-
materi tersebut terlontar ke luar dan membentuk
selubung.
DND-2006
Bentuk garis emisi bintang Be :
Ada tiga bentuk propil garis emisi bintang Be yaitu,
Berpuncak
tunggal
(bentuk Be)
Berpuncak
ganda
(bentuk Be)
Puncak ganda yang
lemah dan ditengahnya
garis absorpsi yang
kuat (bentuk Shell)
DND-2006
Ada banyak teori mengapa terjadi tiga bentuk profil garis
emisi bintang Be ini, salah satunya adalah,
1. Perbedaan Arah Pandang
Garis emisi tunggal terjadi apabila bintang Be dilihat
dari arah kutubnya, garis emisi berpuncak ganda
terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah antara
kutub dan ekuator, sedangkan garis shell terjadi
apabila bintang Be dilihat dari arah kutubnya
DND-2006
BintangSelubung
Menghasilkan
garis emisi
Menghasilkan
garis emisi
Pengamat
DND-2006
BintangSelubung
Menghasilkan
garis emisi
Menghasilkan
garis absorpsi
Pengamat
DND-2006
Menghasilkan garis emisi
Menghasilkan garis emisi
BintangSelubung garis absorpsi Penga-
mat
DND-2006
Variasi V/R
DND-2006
DND-2006
Walaupun pada awalnya model ini diyakini
kebenarannya, namun sekarang tidak berlaku lagi.
Mengapa?
 Saat ini telah banyak diamati bintang Be yang garis
emisinya berubah dari bentuk Be menjadi bentuk
shell dan kemudian berubah lagi menjadi bintang
kelas B normal atau kebalikannya (Be  B shell  B
normal)
 Kalau teori perbedaan arah pandang di atas benar,
maka haruslah bintang tersebut berubah inklinasinya
dan hal ini tidak mungkin.
DND-2006
July 1974
Fase Be
Desember 1974
Fase Shell
Oktober 1975
Fase B normal
Perubahan Fase Bintang 59 Cyg
DND-2006
2. Model Lengan Tunggal Berkerapatan Tinggi
Kato (1983) mengusulkan osilasi global lengan-
tunggal (one-armed global disk oscillation) yang
bergerak semi Keplerian untuk menerangkan
variabilitas garis-garis emisi pada spektrum visual
bintang Be.
DND-2006
J u l i ' 8 3
D is k
Pergerakan lengan-tunggal
berkerapatan tinggi
Observer
DND-2006
1. Bintang Ap (Bintang kelas A peculiar)
2. Bintang Ba (Barium)
3. Bintang Herbig Ae/Be
4. Bintang T-Tauri
5. dan lain-lain
Tugas ! Cari penjelasan bintang-bintang di atas
termasuk spektrumnya
Bintang Berspektrum Khusus Lainnya
DND-2006
Lanjut ke Bab VI
Kembali ke Daftar Materi

More Related Content

What's hot

Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracFungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Samantars17
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrum
Arnoldus Tedi
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Jo Jabal
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
eli priyatna laidan
 

What's hot (20)

Astronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab viiAstronomi fisika bab vii
Astronomi fisika bab vii
 
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi DiracFungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
Fungsi Distribusi Bose-Enstein & Fungsi Distribusi Fermi Dirac
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
 
Lismafisika
LismafisikaLismafisika
Lismafisika
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrum
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 
PENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIPENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASI
 
Bab 2a. bagian dalam bintang a
Bab 2a. bagian dalam bintang aBab 2a. bagian dalam bintang a
Bab 2a. bagian dalam bintang a
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8
 
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
Astronomi dan astrofisika rev.3(1)
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Gerak Parabola
Gerak ParabolaGerak Parabola
Gerak Parabola
 
Tata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda LangitTata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda Langit
 
Makalah distribusi kecepatan molekul
Makalah distribusi kecepatan molekulMakalah distribusi kecepatan molekul
Makalah distribusi kecepatan molekul
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Optik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometriOptik fisis dan geometri
Optik fisis dan geometri
 

Similar to Analisa Garis Spektrum Bintang (20)

Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
Analisisgarisspektrum 131018123556-phpapp01
 
04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom
 
Ir indo
Ir indoIr indo
Ir indo
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Astronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab vaAstronomi fisika bab va
Astronomi fisika bab va
 
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai PutihBab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
Bab iv Raksasa merah dan BIntang Katai Putih
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
Spektroskopi laser
Spektroskopi laserSpektroskopi laser
Spektroskopi laser
 
Fotometri bintang
Fotometri bintangFotometri bintang
Fotometri bintang
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
mangitudo
mangitudomangitudo
mangitudo
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
PPT 1.pdf
PPT 1.pdfPPT 1.pdf
PPT 1.pdf
 
Uas gasal fis xii 2014 2015
Uas gasal fis xii 2014 2015Uas gasal fis xii 2014 2015
Uas gasal fis xii 2014 2015
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 

More from Muhamad Dzaki Albiruni

More from Muhamad Dzaki Albiruni (20)

Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017Soal OSK Geografi 2017
Soal OSK Geografi 2017
 
Business Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - IndomieBusiness Case Analysis - Indomie
Business Case Analysis - Indomie
 
Laporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum PerkecambahanLaporan Praktikum Perkecambahan
Laporan Praktikum Perkecambahan
 
Population Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and JapanPopulation Control in Indonesia and Japan
Population Control in Indonesia and Japan
 
Eco Living City
Eco Living CityEco Living City
Eco Living City
 
Population Control Impact Essay
Population Control Impact EssayPopulation Control Impact Essay
Population Control Impact Essay
 
Spending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely EssaySpending Money Wisely Essay
Spending Money Wisely Essay
 
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde BaruKebijakan Pemerintahan Orde Baru
Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
 
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - GeografiSoal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
Soal Pengetahuan Umum SC 68 - Geografi
 
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMABandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
Bandung Lautan Api Sejarah Indonesia SMA
 
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
Akuntansi Perusahaan Dagang (Ekonomi XII SMA)
 
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen LetalGagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
Gagal Berpisah, Pindah Silang dan Gen Letal
 
Wonders of Yogyakarta
Wonders of YogyakartaWonders of Yogyakarta
Wonders of Yogyakarta
 
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan SifatHukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
Hukum Mendel & Pola Pewarisan Sifat
 
Kabinet Natsir
Kabinet NatsirKabinet Natsir
Kabinet Natsir
 
Tugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas XTugas Geografi Batuan Kelas X
Tugas Geografi Batuan Kelas X
 
Teori Alam Semesta
Teori Alam SemestaTeori Alam Semesta
Teori Alam Semesta
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Matahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai BintangMatahari Sebagai Bintang
Matahari Sebagai Bintang
 
Geografi Pembangunan
Geografi PembangunanGeografi Pembangunan
Geografi Pembangunan
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Analisa Garis Spektrum Bintang

  • 1. DND-2006 Efek Doppler Pada tahun 1842, Christian Doppler menunjukkan bahwa jika suatu sumber cahaya bergerak mendekati pengamat, frekuensinya menjadi lebih tinggi (λ lebih pendek), dan sebaliknya. Peristiwa ini disebut efek Doppler.  Pada spektrum bintang, pergeseran ini dapat dihitung berdasarkan garis absorpsinya. Caranya adalah sebagai berikut, C. Doppler (1803 – 1853)
  • 2. DND-2006 Δλ λo = − 1 1 + vr /c 1 − vr /c . . . . . . . . .(5-24) c = kecepatan cahaya, ∆λ = pergeseran Doppler, λo = panjang gelombang diam (panjang gelombang sumber jika sumber dan pengamat berada pada kecepatan yang sama).  Misalkan suatu sumber cahaya memancarkan cahayanya pada panjang gelombang λo. Jika sumber cahaya ini bergerak relatif terhadap pengamat dengan komponen kecepatan radial vr. maka pengamat akan melihat perubahan panjang gelombang sebesar ∆λ, yaitu :
  • 3. DND-2006 ∆λ ∆ λ = λdiamati - λo λoλdiamati
  • 4. DND-2006 Jika vr << c, pers. (5-24) : . . . . . . . . . . . . . (5-25)∆λ λ vr c = Δλ λo = − 1 1 + vr /c 1 − vr /c Jika vr positif  sumber bergerak menjauhi pengamat vr negatif  sumber bergerak mendekati pengamat menjadi, Dengan menggunakan spektrograf, spektrum bintang dapat direkam bersama dengan spektrum pembanding.  Dari garis spektrum pembanding, dapat diukur λo. Jika bintang bergerak terhadap pengamat, pergeseran Doppler garis spektrumnya (∆λ) dapat diukur, sehingga kecepatan radial bintang dapat ditentukan dari persamaan (5-25).
  • 5. DND-2006 Pelebaran Garis Spektrum Garis spektrum tidak merupakan garis yang tajam, tetapi mempunyai lebar tertentu. Pelebaran garis ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :  Pengaruh langsung dari atom sendiri :  Pelebaran Alamiah  Pelebaran Doppler  Pelebaran Tumbukan  Efek Zeeman
  • 6. DND-2006  Pengaruh dari luar :  Rotasi bintang  Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)  Turbulensi atmosfer bintang
  • 7. DND-2006  Atom mempunyai tingkat enegi yang diskret. 1. Pelebaran alamiah  Tingkat energi tersebut sebenarnya tidak tajam.  Suatu atom yang berada pada tingkat tersebut dapat mempunyai energi yang berbeda dari harga yang paling mungkin itu.  Harga energi yang diberikan pd suatu tingkat energi, sebenarnya adalah harga yang paling mungkin untuk tingkat tersebut.
  • 8. DND-2006  Karenanya, λ foton yang bisa diserap atom untuk mengeksitasikan elektronnya juga bukan merupa- kan harga yang pasti, tetapi bisa berkisar pada harga tertentu.  Akibatnya garis spektrum yang dihasilkan oleh sekumpulan atom tidak tajam tetapi agak lebar.
  • 9. DND-2006  Atom yang memberikan suatu garis spektrum tidak diam tetapi bergerak ke berbagai arah. 2. Pelebaran Doppler  Makin tinggi temperatur, gerak atom makin cepat.  Akibat efek Doppler, setiap atom akan menyerap foton dengan λ yang berbeda-beda, bergantung pada kecepatan radialnya terhadap pengamat. Hal ini mengakibatkan pelebaran garis spektrum
  • 10. DND-2006  Akibatnya, tingkat energi atom akan berubah sedikit sehingga λ foton yang dapat diserap agak berbeda dengan kalau tidak ada gangguan: atom akan memberikan garis yang lebar.  Tingkat energi suatu atom dapat terganggu oleh adanya atom atau ion yang lewat di dekatnya, atau yang menumbuknya. 3. Pelebaran Tumbukan 1s 2p Tidak ada tumbukan Ada gangguan tumbukan Tingkat energi Spektrum
  • 11. DND-2006  Dalam spektrum bintang komponen garis ini umumnya tidak dapat dipisah, sehingga akibatnya tampak seperti pelebaran garis.  Medan magnet dapat menyebabkan suatu tingkat energi sebuah atom terpecah menjadi dua atau lebih. 4. Efek Zeeman 1s 2p Tidak ada medan magnet Ada medan magnet Tingkat energi Spektrum  Akibatnya garis spektrum juga terpecah menjadi dua garis atau lebih.
  • 12. DND-2006  Rotasi bintang  Pengembangan selubung bintang (Profil P-Cygni)  Turbulensi atmosfer bintang  Tugas. Carilah informasi mengenai pelebaran garis spektrum yang disebabkan oleh pengaruh luar seperti oleh,
  • 13. DND-2006 Lebar Ekivalen Lebar suatu garis spektrum dinyatakan oleh Lebar Ekivalen (Wλ) yaitu lebar suatu profil empat persegi panjang dengan tinggi sama dengan tinggi fluks spektrum kontinu pada panjang gelombang itu dan luasnya sama dengan luas profil garis spektrum. λo A B C D Wλ Iλ λ
  • 14. DND-2006 Untuk menentukan lebar ekivalen, terlebih dahulu harus diketahui kedalaman garis spektrum Ic Iλ Io Io = Intensitas kontinum Iλ = Intensitas pd suatu λ Ic = Intensitas pd pusat garis Dalamnya suatu garis adalah, rλ = Io − Iλ Io . . . . . (5-26) Dalamnya pusat garis adalah, rc = Io − Ic Io . . . . . (5-27)
  • 15. DND-2006 Jadi lebar ekivalen adalah, Wλ = rλ dλ = dλ Io − Iλ Io∫ +∞ - ∞ ∫ +∞ - ∞ . . . . . . . .(5-28) Jika Io dan Iλ diketahui, maka Wλ dapat dihitung  Lebar ekivalen suatu garis spektrum bergantung pada jumlah atom penyerap per satuan luas di atas atmosfer. Makin banyak atom tersebut, makin lebar garis spektrum yang dihasilkan.
  • 16. DND-2006 1 2 3 4 5 6 − 0,3 − 0,2 − 0,1 0 1,1 0,2 0,3 0,5 1,0 Profil garis spektrum dengan berbagai lebar ekivalen  Makin besar angka pada kurva menunjukkan makin banyak jumlah atom penyerapnya
  • 17. DND-2006 Tinjau garis absorpsi yang disebabkan oleh transisi suatu atom dari tingkat a ke b. a b hυ hυ absorpsi emisi Misal jumlah atom ini per cm2 di atas fotosfer adalah N. Lebar ekivalen bergantung pada besarnya N. Selain pada N, Wλ juga bergantung pada kekuatan peng- getar f (oscillator strength) Harga f menyatakan kemungkinan suatu atom melaku- kan transisi dari suatu tingkat energi ke tingkat lain.
  • 18. DND-2006 Menurut Kramer : ga 1 fab = 26 3π3 a2 1 b2 1 1 b3 1 a3 1 gba . . . . . . .(5-29) ga = beban statistik,  Harga f untuk suatu transisi dapat dihitung secara teori atau diukur di laboratorium.  Untuk setiap atom, harga f dapat diperoleh dari tabel.  Makin besar harga f, makin besar lebar ekivalennya Jadi, Wλ dapat dinyatakan sebagai fungsi Nf : Wλ = F(Nf) gba = faktor koreksi Gaunt.
  • 19. DND-2006 Kurva yang menunjukkan hubungan antara log Wλ dengan log Nf disebut Kurva Pertumbuhan (Curve of Growth). Kurva ini dapat diperoleh dari perhitungan teori maupun eksperimen di laboratorium. Contoh kurva pertumbuhan untuk garis ion CaII Karena untuk suatu garis spektrum harga f tetap, maka absis hanya menunjukkan log N. Log N 10 12 14 16 18 − 2 0 + 1 − 1 Wλ
  • 20. DND-2006 Cara memperoleh kurva pertumbuhan pada spektrum bintang.  Harga N tidak dapat ditentukan dan tidak dapat diubah-ubah.  Oleh karena itu, digunakan garis yang berasal dari suatu multiplet yaitu, sekelompok garis spektrum yang disebabkan oleh transisi dari tingkat energi bawah yang sama ke tingkat energi dengan momentum sudut orbit (L) dan momentum sudut spin (S) yang sama tetapi dengan momentum sudut total (J) yang berbeda.
  • 21. DND-2006  Karena transisi yang mengakibatkan suatu multiplet berasal dari tingkat energi bawah yang sama, maka harga N akan sama untuk semua garis anggota multiplet tersebut. Jadi, kita dapat membuat kurva pertumbuhan dengan memplot log Wλ dengan log f untuk garis-garis tersebut.  Kurva ini selanjutnya dibandingkan dengan kurva antara log Wλ dan log Nf yang diperoleh secara teori atau pengukuran di laboratorium. Dari perbandingan ini diperoleh log N.  Dengan cara ini kita dapat memperoleh perbandingan harga N untuk atom dengan tingkat eksitasi yang berbeda-beda
  • 22. DND-2006 Selanjutnya dari persamaan Boltzmann (Pers. 5-21) log = Nb Na gb ga + log 5040 Eab T dapat ditentukan temperatur atmosfer bintang (T). T yg ditentukan dengan cara ini disebut Temperatur Eksitasi. Jumlah ion dari berbagai tingkat ionisasi juga dapat ditentukan dengan cara ini. log Pe = Ir + 2,5 log T − 0,48 − log Pe + log Nr+1 Nr 2ur+1 ur − 5040 T dapat ditentukan Temperatur Ionisasi (T) dan Tekanan Elektron (Pe). Dari persamaan Saha (Pers. 5-23)
  • 23. DND-2006 Dari kurva pertumbuhan dapat ditentukan juga perban- dingan jumlah unsur kimia di atmosfer bintang.  Hidrogen merupakan unsur terbanyak di bintang ≈ 60 - 80 % dari massa bintang  Helium adalah unsur kedua terbanyak.  Hidrogen + Helium = 96 - 99 % massa bintang  Sisanya: neon, oksigen, nitrogen, karbon, magnesium, argon, silikon, sulfur, besi, klor, dll.
  • 24. DND-2006 Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa spektroskopi bintang dapat memberikan informasi tentang :  temperatur permukaan bintang  komposisi kimia  rotasi  pengembangan selubung  kecepatan radial  dan lainnya
  • 25. DND-2006 Bintang Berspektrum Khusus Yang dimaksud dengan bintang berspektrum khusus adalah bintang-bintang yang tidak termasuk kelas O, B, A, F, G, K, M 1. Bintang Wolf-Rayet (WR) Spektrum meyerupai kelas O dengan garis emisi yang lebar dari unsur helium, nitrogen, karbon, dan oksigen yang berada pada tingkat ionisasi tinggi. Tef ≈ 40.000 - 50.000 K WN : garis emisi He dan N WC : garis emisi He, C, dan O. WR
  • 27. DND-2006 Garis emisi pada spektrum bintang WR, berasal dari materi yang dilontarkan bintang dan membentuk selubung yang melingkupi bintang.  Pelontaran materi ini berlangsung dengan kecepatan (v) yang tinggi.  Akibatnya terjadi efek Doppler pada garis emisi.  Karena garis emisi berasal dari berbagai lapisan selubung yang kecepatan radialnya berbeda-beda,  Maka terjadilah garis emisi yang lebar : v = 100 km/det.
  • 28. DND-2006 Bintang Wolf-Rayet Blows Bubbles yang diabadikan dengan Telescope 1,2 m, di Whipple Observatory http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/image/9701/ngc2359_cfa_big.jpg
  • 29. DND-2006 Nebula M1-67 disekeliling bintang WR124 Gambar bintang WR124 yang diambil oleh pesawat ruang angkasa Hubble. Dalam gambar tampak WR124 dilingkupi oleh selubung yang panas Selubung ini berasal dari materi yang dilontarkan bintang dengan kecepatan sekitar 100 000 mil per jam. http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1998/38/image/a
  • 30. DND-2006 2. Bintang P-Cygni Spektrumnya mempunyai garis emisi yang kuat dari H dan He yang berdampingan dengan garis absorpsi pada sisi gelombang yang pendek Spektrum bintang P-Cygni
  • 31. DND-2006 Spektrum bintang P-Cygni pada garis Hα http://www.astrosurf.com/buil/us/peculiar2/pcygni.htm
  • 32. DND-2006 Bintang golongan P-Cygni menunjukkan peristiwa letupan secara acak.  tahun 1600 - 1606 : dari tak terlihat menjadi mv = 3, menurun lagi menjadi mv = 6 Contoh : bintang P-Cygni Bagaimana terjadinya profil P-Cygni?  tahun 1655 : mv = 3,5  tahun 1659 : mv = 5,2  sekarang
  • 33. DND-2006 A B B λo λ Bintang P-Cygni diselimuti selubung gas  Bagian A akan menghasilkan garis absorpsi  Bagian B akan menghasilkan garis emisi Bintang Selubung
  • 34. DND-2006 A B B λo λ Bintang Bila selubung B cukup tebal, garis emisi akan lebih dominan daripada garis absorpsi sehingga pengamat akan melihat spektrum bergaris emisi
  • 35. DND-2006 A B B λo Bintang Bila selubung mengembang dengan kecepatan tinggi, pengamat akan melihat bagian A bergerak ke arah pengamat :  garis absorpsinya akan mengalami pergeseran Doppler ke arah λ pendek.  bagian B mengembang ke atas dan ke bawah, dan garis emisinya tetap simetris terhadap panjang gelombang diamnya . λ
  • 36. DND-2006 A B B Bintang λo λ Superposisi spektrum emisi dan absorpsi ini akan menghasilkan profil garis emisi yang kuat disertai komponen absorpsi di sisi gelombang yg lebih pendek.  Salah satu bintang yang mempunyai bentuk garis spektrum seperti ini adalah bintang P-Cygni; karena itu profil garis seperti ini dinamakan profil P-Cygni.
  • 37. DND-2006 Δλ  Dengan mengukur pergeseran Doppler komponen absorpsi suatu profil P-Cygni, dapat dihitung kecepatan pengembangan selubung. λo λλ ∆λ λ vr c = λo = λdiam vr = kecepatan radial, c = kecepatan cahaya
  • 38. DND-2006  Dari hasil penelitian pada berbagai bintang yang mempunyai garis spektrum berbentuk profil P-Cygni diperoleh bahwa kecepatan pengembangan selubung lebih besar daripada kecepatan yang diperlukan untuk lepas dari medan gravitasi bintang; ini berarti selubung yang mengembang tersebut akan lepas dari bintangnya  Adanya profil P-Cygni pada spektrum bintang merupakan petunjuk bintang tersebut sedang mengalami proses kehilangan massa.
  • 39. DND-2006 3. Bintang Be (emisi) Spektrumnya termasuk kelas B dengan garis emisi pada deret Balmer (Hα, Hβ) dan garis helium netral (HeI), Kadangkala garis-garis emisi ini tampak juga pada garis metal terionisasi. Menurut Struve (1931) garis emisi ini disebabkan karena bintang Be memiliki selubung dingin di sekitar bintang kelas B yang berotasi sangat cepat. Yang menjadi masalah sekarang adalah, darimana selubung bintang ini berasal ?
  • 40. DND-2006  Untuk bintang Be yang merupakan pasangan bintang ganda, selubung ini kemungkinan besar dihasilkan oleh proses akresi massa dari bintang pasangannya.  Untuk bintang Be tunggal, jawaban yang paling mungkin adalah berasal dari bintang itu sendiri, yaitu adanya pelontaran massa dari permukaannya. Materi yang dilontarkan itu makin lama akan berakumulasi sehingga membentuk selubung yang menyebabkan munculnya garis-garis emisi yang dapat diamati dari bumi.  Bukti bahwa bintang Be mengalami pelontaran massa dapat dilihat dari profil garis spektrumnya yang tidak simetri dan cendrung membentuk profil P-Cygni.
  • 42. DND-2006 Pada awalnya diperkirakan mekanisme pelontaran massa ini disebabkan oleh rotasi bintang yang sangat cepat  Pendapat ini kurang kuat karena ada bintang Be yang memiliki kecepatan rotasi yang rendah. Teori yang sekarang diyakini kebenarannya adalah teori angin bintang yang didorong oleh tekanan radiasi bintang yang menjadi pusatnya.  Teori ini menyatakan bahwa tekanan radiasi bintang mendorong materi di sekitarnya sehingga materi- materi tersebut terlontar ke luar dan membentuk selubung.
  • 43. DND-2006 Bentuk garis emisi bintang Be : Ada tiga bentuk propil garis emisi bintang Be yaitu, Berpuncak tunggal (bentuk Be) Berpuncak ganda (bentuk Be) Puncak ganda yang lemah dan ditengahnya garis absorpsi yang kuat (bentuk Shell)
  • 44. DND-2006 Ada banyak teori mengapa terjadi tiga bentuk profil garis emisi bintang Be ini, salah satunya adalah, 1. Perbedaan Arah Pandang Garis emisi tunggal terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah kutubnya, garis emisi berpuncak ganda terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah antara kutub dan ekuator, sedangkan garis shell terjadi apabila bintang Be dilihat dari arah kutubnya
  • 47. DND-2006 Menghasilkan garis emisi Menghasilkan garis emisi BintangSelubung garis absorpsi Penga- mat
  • 50. DND-2006 Walaupun pada awalnya model ini diyakini kebenarannya, namun sekarang tidak berlaku lagi. Mengapa?  Saat ini telah banyak diamati bintang Be yang garis emisinya berubah dari bentuk Be menjadi bentuk shell dan kemudian berubah lagi menjadi bintang kelas B normal atau kebalikannya (Be  B shell  B normal)  Kalau teori perbedaan arah pandang di atas benar, maka haruslah bintang tersebut berubah inklinasinya dan hal ini tidak mungkin.
  • 51. DND-2006 July 1974 Fase Be Desember 1974 Fase Shell Oktober 1975 Fase B normal Perubahan Fase Bintang 59 Cyg
  • 52. DND-2006 2. Model Lengan Tunggal Berkerapatan Tinggi Kato (1983) mengusulkan osilasi global lengan- tunggal (one-armed global disk oscillation) yang bergerak semi Keplerian untuk menerangkan variabilitas garis-garis emisi pada spektrum visual bintang Be.
  • 53. DND-2006 J u l i ' 8 3 D is k Pergerakan lengan-tunggal berkerapatan tinggi Observer
  • 54. DND-2006 1. Bintang Ap (Bintang kelas A peculiar) 2. Bintang Ba (Barium) 3. Bintang Herbig Ae/Be 4. Bintang T-Tauri 5. dan lain-lain Tugas ! Cari penjelasan bintang-bintang di atas termasuk spektrumnya Bintang Berspektrum Khusus Lainnya
  • 55. DND-2006 Lanjut ke Bab VI Kembali ke Daftar Materi