PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)Dini Rohmah
Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (Arthropadborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albopictus dan Aedes Aegepty) (Ngastiyah, 2005).
DHF (Dengue Haemorragic Fever) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty. (DR. Nursalam, 2005)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)Dini Rohmah
Demam berdarah dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus (Arthropadborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albopictus dan Aedes Aegepty) (Ngastiyah, 2005).
DHF (Dengue Haemorragic Fever) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty. (DR. Nursalam, 2005)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat
awam sering disebut sebagai demam berdarah. Demam
Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic
Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus Dengue
9. 1. Uji Torniquet
2. Non Spesifik
a. Hematokrit
b. Trombosit
c. Leukosit
3. Spesifik
a. Tes Imunologi
10. 1. Tirah baring atau istirahat baring
2. Diet makanan lunak
3. Pemberian cairan intravena
4. Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari
11.
12. 1. Identitas
2. Identitas penanggung jawab
3. Keluhan utama
4. Riwayat Penyakit Sekarang
5. Riwayat penyakit dahulu
6. Pemeriksaan fisik
7. Pemeriksaan penunjang
13. 1. Gangguan perubahan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan muntah dan anoreksia
2. Resiko tinggi defisit volume cairan
berhubungan dengan muntah dan anoreksia
14. Dx 1 : Gangguan perubahan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan muntah
dan anoreksia
Tujuan : Kebutuhan nutrisi tepenuhi pasien
mampu menghabiskan makanan sesuai dengan posisi yang
diberikan atau dibutuhkan.
Kriteria Hasil : Dalam waktu 1x24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi terpenuhi, muntah dan anoreksia
berkurang
15. No`` Intervensi Rasional
1. Kaji keluhan mual, sakit menelan,
dan muntah yang dialami pasien
Untuk menetapkan cara mengatasinya.
2. Kaji cara bagaimana makanan
dihidangkan.
Cara menghidangkan makanan dapat
mempengaruhi nafsu makan pasien.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil
dan frekuensi sering
Untuk menghindari mual
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
memberikan makanan yang mudah
ditelan seperti bubur.
Membantu mengurangi kelelahan pasien
dalam mengunyah dan meningkatkan
asupan makanan
5. Kolaborasi dengan dokter untuk
memberikan obat antimetrik
Antiemetik membantu pasien
mengurangi rasa mual dan muntah dan
diharapkan intake nutrisi pasien
meningkat
16. Dx 2 : Resiko tinggi defisit
volume cairan berhubungan dengan muntah
dan anoreksia
Tujuan : Resiko tidak terjadi
Kriteria Hasil : 1x24 jam diharapkan
resiko defisit volume cairan tidak terjadi
17. No Intervensi Rasional
1. Kaji keadaan umum pasien
(lemah, pucat, takikardi) serta
tanda-tanda vital
Menetapkan data dasar pasien untuk
mengetahui penyimpangan dari keadaan
normalnya.
2. Anjurkan pasien untuk minum
sedikit-sedikit tapi sering
Asupan cairan sangat diperlukan untuk
menambah volume cairan tubuh
3. Catat intake dan output cairan Untuk mengetahui keseimbangan cairan
4. Kolaborasi dengan dokter untuk
memberikan terapi cairan per IV
Pemberian cairan IV sangat penting bagi
pasien yang mengalami kekurangan cairan
tubuh karena cairan tubuh karena cairan
langsung masuk ke dalam pembuluh darah
18. Dx 1 : Gangguan perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan muntah dan anoreksia
1. Mengkaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami
pasien
2. Mengkaji cara bagaimana makanan dihidangkan.
3. Memberikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan makanan yang
mudah ditelan seperti bubur.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat antimetrik
19. Dx 2 : Resiko tinggi defisit volume cairan
berhubungan dengan muntah dan anoreksia
1. Mengkaji keadaan umum pasien (lemah, pucat, takikardi)
serta tanda-tanda vital.
2. Menganjurkan pasien untuk minum sedikit-sedikit tapi
sering.
3. Mencatat intake dan output cairan.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi cairan
per IV
20. Dx 1 : Gangguan perubahan kebutuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan muntah
dan anoreksia
S : pasien masih merasa mual
O : pasien masih terlihat lemas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3
21. Dx 2 : Resiko tinggi defisit volume cairan
berhubungan dengan muntah dan anoreksia
S : tidak ada
O : pasien masih terlihat pucat dan mukosa bibir masih
kering
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi 1, 3