SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
LATAR BELAKANG



Penyakit        Diabetes           WHO memprediksi kenaikan
Mellitus            (DM)           jumlah    penderita   Non
merupakan       penyakit           Insulin Dependent Diabetes
tidak    menular     yang          Mellitus (NIDDM) dari 8,4
mengalami peningkatan              juta pada tahun 2000
terus    menerus     dari          menjadi sekitar 21,3 juta
tahun ke tahun.                    pada tahun 2030.


                            Komplikasi kronik dari penyakit DM
Penyakit DM mampu           menyebabkan         kelainan     pada
menyebabkan kerusakan       makrovaskular,          mikrovaskular,
organ secara menyeluruh     gastrointestinal,    genito   urinari,
secara anatomis maupun      dermatologi,      infeksi,   katarak,
fungsional                  glaukoma dan sistem muskulo skeletal
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan
               gejala yang timbul pada seseorang yang
               disebabkan      oleh   karena    adanya
               peningkatan kadar gula (glukosa) darah
               akibat kekurangan insulin baik absolut
               maupun relatif (Arjatmo, 2002)

2.1 Defenisi

                Diabetes       mellitus    merupakan
                sekelompok kelainan heterogen yang
                ditandai oleh kenaikan kadar glukosa
                dalam    darah   atau   hiperglikemia.
                (Brunner dan Suddarth, 2002)
Tipe I : Diabetes mellitus tergantung
                  insulin (IDDM)
2.2 Klasifikasi   Tipe II : Diabetes mellitus tidak
                  tergantung insulin (NIDDM)
                  Diabetes mellitus yang berhubungan
                  dengan keadaan atau sindrom lainnya
                  Diabetes mellitus gestasional (GDM)


                  Tipe I : Faktor genetic
 2.3 Etiologi     Faktor-faktor imunologi
                  Tipe II : Usia, Obesitas, Riwayat keluarga



                         •   Katarak
                         •   Glaukoma
                         •   Retinopati
2.4 Tanda dan            •   Infeksi bakteri kulit
    Gejala               •   Penyakit ginjal
                         •   Hipertensi
                         •   Dll
Glukosa darah sewaktu
                  a. Plasma vena :
                  • < 100
                  • 100 - 200 = belum pasti DM,
                  • >200 = DM
                  b. Darah kapiler :
                  • < 80
                  • 80 - 100 = belum pasti DM,
                  • > 200 = DM

                  Kadar glukosa darah puasa
                  a. Plasma vena :
2.5 Pemeriksaan
                  • < 110
   Penunjang      • > 110 - 120 = belum pasti DM,
                  • > 120 = DM
                  b. Darah kapiler :
                  • <90
                  • 90 - 110 = belum pasti DM
                  • >110 = DM



                        Tes toleransi glukosa
2.6 Patofisiologi
1. Diet
                      2. Latihan
                      3. Pemantauan
2.7 Penatalaksanaan
                      4. Terapi (jika
                         diperlukan)
                      5. Pendidikan
1. Riwayat Kesehatan Keluarga
                 2. Riwayat Kesehatan Pasien dan
                     Pengobatan Sebelumnya
                 3. Aktivitas/ Istirahat
                 4. Sirkulasi
                 5. Integritas Ego
3.1 Pengkajian   6. Eliminasi
                 7. Makanan / Cairan
                 8. Neurosensori
                 9. Nyeri / Kenyamanan
                 10. Pernapasan
                 11. Keamanan
3.2 Diagnosa




1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan
   dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan
   metabolisme protein, lemak.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status
   metabolik (neuropati perifer).
4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi
   penglihatan
3.3 Intervensi

     No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil            Intervensi
1.         Dx 1       Tujuan:                 Timbang berat badan setiap
                      Kebutuhan nutrisi        hari atau sesuai dengan
                      pasien terpenuhi         indikasi.
                      Kriteria Hasil:         Tentukan program diet dan
                      •Pasien dapat            pola makan pasien dan
                      mencerna jumlah kalori   bandingkan dengan makanan
                      atau nutrien yang        yang dapat dihabiskan
                      tepat                    pasien.
                      •Berat badan stabil     Berikan makanan cair yang
                      atau penambahan ke       mengandung zat makanan
                      arah rentang biasanya    (nutrien) dan elektrolit
                                               dengan segera jika pasien
                                               sudah dapat
                                               mentoleransinya melalui oral.
                                              Kolaborasi melakukan
                                               pemeriksaan gula darah
                                              Kolaborasi pemberian
No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil                  Intervensi
2.    Dx 2       Tujuan:                    Pantau tanda-tanda vital, catat
                 Kebutuhan cairan atau       adanya perubahan TD ortostatik
                 hidrasi pasien             Kaji nadi perifer, pengisian kapiler,
                 terpenuhi                   turgor kulit dan membran mukosa
                 Kriteria hasil:            Pantau masukan dan pengeluaran
                 Pasien menunjukkan         Pertahankan untuk memberikan
                 hidrasi yang adekuat        cairan paling sedikit 2500 ml/hari
                 dibuktikan oleh tanda       dalam batas yang dapat ditoleransi
                 vital stabil, nadi          jantung
                 perifer dapat diraba,      Catat hal-hal seperti mual, muntah
                 turgor kulit dan            dan distensi lambung
                 pengisian kapiler baik,    Kolaborasi : berikan terapi cairan
                 haluaran urin tepat         normal salin dengan atau tanpa
                 secara individu dan         dextrosa, pantau pemeriksaan
                 kadar elektrolit dalam      laboratorium
                 batas normal
No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil               Intervensi

3.    Dx 3       Tujuan:                   Kaji luka, adanya epitelisasi,

                 Gangguan integritas       perubahan warna, edema, dan

                 kulit dapat berkurang     discharge, frekuensi ganti

                 atau menunjukkan          balut

                 penyembuhan               Kaji tanda vital

                 Kriteria Hasil:           Kaji adanya nyeri

                 Kondisi luka              Lakukan perawatan luka

                 menunjukkan adanya        Kolaborasi pemberian insulin

                 perbaikan jaringan dan    dan medikasi.

                 tidak terinfeksi          Kolaborasi pemberian

                                           antibiotik sesuai indikasi
No.   Diagnosa   Tujuan /Kriteria hasil                Intervensi

4.    Dx 4       Tujuan:                   Hindarkan lantai yang licin.

                 Pasien tidak              Gunakan bed yang rendah.

                 mengalami injury.         Orientasikan klien dengan

                 Kriteria Hasil:            ruangan.

                 Pasien dapat              Bantu klien dalam melakukan

                 memenuhi                   aktivitas sehari-hari

                 kebutuhannya tanpa        Bantu pasien dalam ambulasi

                 mengalami injury           atau perubahan posisi
   Nama : Tn. J
4.1 Pengkajian       Jenis kelamin : Laki-laki
                     Umur : 65 Tahun
                     Status perkawinan : Kawin
                     Agama : Islam
Identitas Klien      Tanggal masuk RS : 29 Oktober 2010
                     No. Reg : 44-92-67
                     Ruangan/ kamar            : RA2
                     Tanggal Pengkajian : 01 November 2010
                     Diagnostik Medis : Ulkus Diabetikum

                         Nama : Tn. Z
 Penanggung              Hub. dengan klien : Anak kandung
    jawab                Pekerjaan : Wiraswasta
                         Alamat         : Kisaran


   Keluhan            Pasien mengalami borok pada siku kiri
4.2 Riwayat kesehatan
       sekarang
                        a. Penyebab:
                        Hal ini dialami os karena siku kiri klien
                            tergores bambu dan lama kelamaan
Provokative                 membesar
                        b. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan:
                        Keluarga klien mengatakan bahwa hal-hal
                            yang memperbaiki keadaan adalah klien
                            langsung dirujuk ke rumah sakit


                        a. Bagaimana:
Quantity/quality        Klien mengatakan bahwa siku kiri klien terasa nyeri
                        b. Bagaimana dilihat:
                        Siku kiri klien tampak ada luka ulkus (borok)

                         Lokasinya disiku kiri
   Region                Klien mengatakan bahwa rasa nyeri
                          menyebar diseluruh tangan kiri


    Time                Hal ini dialami os sekitar 6 bulan yang lalu
4.3 Riwayat kesehatan
       Masa lalu



Penyakit yang            Klien sebelumnya mengalami hipertensi & klien
pernah dialami           hanya mengkonsumsi obat penurun hipertensi
                         dan obat herbal seperti mengkonsumsi air
                         daun siri




4.3 Riwayat Keluarga

                                  Keterangan :

                                                 : Lakai-laki

                                                 : Perempuan

                                                 : Klien

                                                 : Meninggal



                                                 : Tinggal serumah
4.3 Riwayat keadaan
                                     psikososial




Konsep diri
1.Body image     : klien terasa terganggu
                                               Keadaan emosi: Keadaan
dengan kondisinya saat ini
                                               emosi klien stabil, dimana
2.Ideal diri     : klien termotivasi untuk     klien tidak marah saat
sembuh
                                               perawat       mengadakan
3.Harga diri       : klien merasa malu         pengkajian dan perawatan
karena kondisinya saat ini
4.Peran diri       : klien ingin segera
sembuh
5.Personal identity : klien patuh dalam
minum obat
4.3 Pemeriksaan Fisik




 Keadaan umum           Klien tampak lemah dan gelisah dan nampak
                        borok dibagian siku kiri




                        TD       :      110 / 80 mmhg
  Tanda-tanda           HR       :      88 x/ menit
     vital              RR       :      22 x/ menit
                        Suhu tubuh      :        36,5oC
Kepala, Mata, Hidung, Telinga : tidak ada
kelainan (normal).



Mulut dan faring:
1.Bentuk bibir simetris atas dan bawah.
2.Mukosa bibir kering dan tampak pucat.
3.Warna lidah merah bercak keputihan.
4.Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi
dan sebagian gigi klien sudah tanggal.


Pemeriksaan intergumen
• Kulit tampak kurang bersih
• Kulit tampak hangat
• Kulit berwarna sawo matang
• Turgor kulit tidak normal dimana kulit ditarik kembali dalam 6
  detik.
• Kelembaban kulit agak kering
• Terdapat luka (borok) pada tangan kiri pasien
Inspeksi thoraks:
•Bentuk thoraks normal.
•Frekuensi nafas; 22x / menit.
•Irama I/E:1/1.
•Tidak ada tanda kesulitan bernafas, suara
nafas normal (bronkovesikuler).

Pemeriksaan paru:
•Palpasi getaran suara normal, tidak ada kelainan.
•Perkusi normal, tidak ada kelainan
•Auskultasi normal, tidak dijumpai wezing


Pemeriksaan jantung:
•Inspeksi normal, tidak ada kelainan
•Palpasi normal, tidak ada kelainan
•Perkusi normal, tidak ada kelainan

Auskultasi :
•Bunyi jantung I : LUB-dup
•Bunyi jantung II        : lup-DUP
•Bunyi jantung tambahan tidak ada
•Murmur tidak ada
•Frekuensi 88x/menit
Pemeriksaan abdomen




                                     Perkusi
                                     •Bunyi tympani (+).
Inspeksi:                            •Tidak dijumpai masa.
•Bentuk simetris.
•Benjolan masa tidak ada
•Bayangan pembuluh darah tidak ada



                                     Palpasi
                                     •Nyeri tekan tidak ada
                                     •Benjolan masa tidak ada
 Auskultasi: Peristaltik             •Tanda acites tidak ada
 usus 20x/menit                      •Hepar tidak teraba
                                     •Lien tidak teraba
                                     •Tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan neurologis


Status mental                     Nervus Cranialis
                                  1.Nervus Olfaktorius           : Baik, dapat
•Kondisi emosi/ perasaan :
                                  mengidentifikasi sumber bau
Stabil
                                  2.Nervus Okulomotorius : Baik, tidak ada
•Orientasi : Pasien               odema
mengenal tempat dan               3.Nervus Trigeminus : Baik, klien dapat
waktu perawatan                   merasakan nyeri, sentuhan dan suhu
•Proses berpikir : pasien         4.Nervus Facialis : Baik, klien dapat
ingat keluarga, perawat,          mengidentifikasi rasa
dokter, rumah dan waktu           5.Nervus Vestibulocochlearis: Klien kurang
                                  mampu mendengar dengan baik
•Motivasi (kemauan)       :
                                  6.Nervus Glassopharingeus : Baik, klien
Pasien tak ada harapan, tak       dapat berbicara dengan baik
berdaya                           7.Nervus Vagus : Baik, klien dapat
•Bahasa : Baik, dapat             menyebut huruf lokal
berbahasa indonesia               8.Nervus Asesorius             : Kurang
dengan baik                       baik, kekuatan otot kurang berfungsi
                                  9.Nervus Hipoglassus           : Baik, lidah
                                  klien simetris gerakkannya.
Refleks
•Refleks bisep :            Tidak normal
kiri dan kanan
•Refleks trisep :           Tidak normal
kiri dan kanan
•Refleks branchioradialis   : Normal kiri
dan kanan
•Refleks patella :          Normal kiri dan
kanan
•Refleks tendon achiles     :       Normal
kiri dan kanan
•Refleks plantar :          Normal kiri dan
kanan
Pola makan




Diet                         :    Diit DM IV (1700 kalori)
Pola diet                    :    3 x sehari
BB sebelum masuk rumah sakit:     Tidak ada dilakukan pengukuran
BB setelah masuk rumah sakit :    Tidak ada dilakukan pengukuran
Jumlah dan jenis diet        :    Klien hanya menghabisskan ¼ dari diet
yang diberikan
Kesulitan mengunyah          :    Tidak ada
Masalah pola makan           :    Klien mengatakan tidak nafsu makan
Upaya mengatasinya           :    Klien memaksakan makan dengan
dicampur sama air putih
Pola aktivitas




Klien tidak mampu melakukan aktivitas
sendiri, karena kondisi klien yang tidak
memungkinkan dimana di siku kiri klien
tampak ada borok.
Laboratorium       :       KGD 400
                         Rontgen            :       Tidak ada
  4.4 Pemeriksaan
                         osteomyelitis
   Laboratorium
                         EKG     :          ST elevasi




                    NO   NAMA OBAT                 DOSIS

                    1    Infus NaCl                30 tetes per menit

4.5 Terapi medis    2    Injeksi Reguler Insulin   3 X 12 Iu

                    3    Metronidazol              3 X 500 gr

                    4    Captopril                 2 X 12,5 mg

                    5    Ceftriaxon                2 X 1 gr
4.4 Analisa Data



No.   DATA                  ETIOLOGI             MASALAH

1.    DS : klien                PH menurun         Kekurangan volume

        mengatakan haus                            cairan

        terus, mual dan        Mual muntah

        muntah

      DO: kulit tampak       Kekurangan volume

        kering dan turgor         cairan

        klien jelek
No.   DATA                    ETIOLOGI               MASALAH
2.    DS : klien mengatakan         PH menurun         Gangguan

          tidak nafsu makan                            nutrisi

      DO: klien hanya               Mual muntah

          menghabiskan ¼

          dari diet yang          Gangguan nutrisi

          diberikan,

          penurunan berat

          badan
No.   DATA                   ETIOLOGI                  MASALAH

3.    DS: Klien mengeluh        Borok pada siku kiri     Nyeri akut

       nyeri pada luka

       ulkus grade 2 di             Nyeri akut

       siku tangan kiri,

       skala 5-6, nyeri

       seperti terbakar.

      DO: Wajah tegang

       saat ulkus

       dibersihkan

       Klien menyeringai

       saat ulkus di tekan
No.   DATA                   ETIOLOGI                  MASALAH
4.    DS : merasa panas         Luka Ulkus grade 2        Infeksi

        seperti terbakar         di siku tangan kiri

        dan gatal

      DO : luka tampak            Hegiene kurang

        merah, skala nyeri            Infeksi

        5-6
4.5.Diagnosa
                           Keperawatan




1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine
   d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan
   insulin, penurunan masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan,
   penurunan berat badan
3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien
   menyeringai pada saat ulkus ditekan
4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah.
4.6 Analisa Data




DX 1
Tupen :
•Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat
•Turgor kulit dan pengisian kapiler baik
•adar elektrolit dalam batas normal.
Tupan :
•Kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Intervensi                               Rasional
•   Pantau TTV klien dan mencatat        • Untuk       menentukan     tindakan
    adanya perubahan TD ortostatik         keperawatan selanjutnya
•   Pantau suhu tubuh, warna kulit dan   • Untuk mengetahui perubahan keadaan
    kelembamban kulit                      umum klien
•   Pantau masukkan dan pengeluaran      • Memberikan perkiraan kebutuhan akan
    cairan                                 cairan pengganti
•   Berikan cairan pada klien paling     • Mempertahankan hidrasi
    sedikit 2500 ml/hari.
•   Kolaborasi dalam pemberian cairan    • Menggantikan cairan yang sudah di
    infus.                                 keluar
            Implementasi                               Evaluasi
• Memantau TTV klien dan mencatat        S : Klien mengatakan rasa haus
  adanya perubahan TD ortostatik             berkurang, mual dan muntah
• Memantau suhu tubuh, warna kulit           berkurang
  dan kelembamban kulit                   
• Memantau masukkan dan pengeluaran      O : Kulit tampak agak lembab dan
  cairan                                     turgor klien mulai membaik
• Memberikan cairan paling sedikit
                                          
  2500 ml/hari.
                                         A :Masalah sebagian teratasi
• Berkolaborasi dalam pemberian cairan
                                          
  infus
DX 2
Tupen :
•Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
•Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Tupan :
•Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi



            Intervensi                             Rasional
• Tentukan program diet dan pola      • Mengidentifikasi kekurangan dan
  makan pasien                          penyimpangan dari kebutuhan
                                        teraupetik 
• Identifikasi makanan yang disukai   • Jika makanan yang disukai pasien
  oleh klien                            dapat dimasukkan dlm
• Libatkan keluarga pasien dalam        perencanaan makanan
  perencanaan makanan sesuai          • Membantu klien dalam memenuhi
  dengan indikasi.                      kebutuhan
• Kolaborasi dalam pemeriksaan gula   • Untuk mengetahui tindakan
  darah                                 keperawatan selanjutnya
Implementasi                             Rasional
• Menentukan program diet dan pola   S : Nafsu makan bertambah
  makan pasien                        
• Memberikan makanan cair yang       O : Klien menghabiskan 1/2 dari diet
  mengandung zat makanan dan             yang diberikan
  elektrolit                          
• Mengidentifikasi makanan yang      A : Masalah sebagian teratasi
  disukai oleh klien                  
• Melibatkan keluarga pasien dalam   P :Intervensi dilanjutkan
  perencanaan makanan sesuai
  dengan indikasi.
• Berkolaborasi dalam pemeriksaan
  gula darah
• Berkolaborasi dalam pemberian
  insulin
DX 3
 Tupen :
 •Nyeri berkurang
 Tupan :
 •Nyeri hilang/teratasi




               Intervensi                              Rasional
• Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas   • Untuk mengetahui berat nyeri
  (skala 0-10) dan karakteristiknya          yang dialami klien
• Pertahankan posisi semi-fowler           • Untuk meningkatkan rasa nyaman
                                             pada klien
• Berikan posisi nyaman pada klien         • Posisi nyaman dapat mengurangi
                                             rasa nyeri
• Ajarkan klien teknik distrasi            • Teknik distrasi dapat
                                             mengalihkan perhatian klien pada
                                             nyeri
• Kolaborasi dalam pemberian               • Untuk menghilangkan nyeri
Implementasi                             Rasional

• Mengkaji tingkat nyeri, lokasi,     S : Nyeri pada luka ulkus grade 2 di
  intensitas (skala 0-10) dan              siku tangan kiri berkurang
  karakteristiknya                         dengan skala 4.
• Mempertahankan posisi semi-          
  fowler                              O : Wajah agak rileks saat ulkus
• Memberikan posisi nyaman pada            dibersihkan,
  klien                                    Klien menyeringai saat ulkus di
• Mengajarkan klien teknik distrasi        tekan
• Kolaborasi dalam pemberian           
  antibiotik                          A : Masalah sebagian teratasi
                                       
                                      P : Intervensi dilanjutkan
DX 4
Tupen :
•Mencegah atau menurunkan resiko infeksi
Tupan :
•Infeksi teratasi




             Intervensi                             Rasional
• Mengobservasi tanda-tanda infeksi    • Untuk mengetahui tindakan
  dan peradangan                         keperawatan selanjutnya
• Mempertahankan teknik aseptic        • Teknik aseptic dapat mencegah
  pada prosedur invasif seperti          terjadinya infeksi
  pemasangan infus, kateter folley.
• Memberikan perawatan kulit dengan    • Agar kulit tetap bersih dan
  teratur dan masase daerah tulang       terhindar dari infeksi
  yang tertekan
• Berkolaborasi dalam pemberian obat   • Dapat membantu dalam
  antibiotik                             mencegah terjadinya sepsis
Implementasi                             Rasional

• Mengobservasi tanda-tanda           S : Rasa gatal berkurang
  infeksi dan peradangan               
• Mempertahankan teknik aseptic       O : Luka tampak merah, skala nyeri 4
  pada prosedur invasif seperti        
  pemasangan infus, kateter folley.   A : Masalah sebagian teratasi
• Memberikan perawatan kulit           
  dengan teratur dan masase daerah    P : Intervensi dilanjutkan
  tulang yang tertekan
• Berkolaborasi dalam pemberian
  obat antibiotik
Pada    tahap    ini,   penulis   tidak
  Pengkajian    menemukan       kesenjangan     antara
                landasan teoritis dan laporan kasus.


                Setelah   membandingkan    diagnosa
   Diagnosa     keperawatan pada landasan teoritis
                dengan tinjauan kasus, penulis tidak
                menemukan adanya kesenjangan

               Pada teori maupun kasus tidak ada
  intervensi   ditemukan kesenjangan untuk setiap
               intervensi  berdasarkan   diagnosa
               keperawatan


               Adapun faktor penghambat dari penulis
               dalam melaksanakan tindakan perawatan
Implementasi   bagi pasien, adalah keterbatasan waktu
               dalam melaksanakan asuhan keperawatan
Pada tahap pengkajian yang ditemukan
 Pengkajian     pada pasien ulkus diabetikum yaitu
                nyeri di bagian tangan sebelah kiri,
                dank lien tampak pucat.


              1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah,
                 peningkatan haluan urine d/d kulit dan
                 membrane mukosa kering dan turgor kulit
                 buruk
              2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
                 b/d ketidak cukupan insulin, penurunan
Diagnosa         masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu
                 makan, penurunan berat badan
              3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d
                 skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat
                 ulkus ditekan
              4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d
                 luka tampak merah.
Monitor tingkat nyeri, pola BAK,
Perencanaan     pemberian rasa nyaman pada pasien
                dan   pengobatan    sesuai   dengan
                program pengobatan dari dokter.



                Mengajarkan klien teknik relaksasi
                nafas dalam, menganjurkan klien
                untuk banyak minum, mengukur dan
Implementasi    mencatat jumlah urine, menjelaskan
                kepada klien dan keluarga tentang
                penyakit     klien,    memberikan
                pengobatan sesuai dengan program
                dari dokter



                 Evaluasi dilakukan selama 3 hari yang
 Implementasi    diperoleh selama 3 hari perawatan
                 yaitu masalah semua sebagian teratasi
1. Bila pasien pulang, sebaiknya diberikan
           pendidikan kesehatan pada keluarga
Saran      yaitu bila penyakit kambuh lagi
           hendaknya      dibawa     kepada    tim
           pelayanan kesehatan.
        2. Pengkajian       keperawatan       yang
           diprioritas berdasarkan kebutuhan
           dasar manusia yang harus dipenuhi
           sesuai hirarki (Abraham Maslow)
Askep Diabetes Militus

More Related Content

What's hot

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
Teye Onti
 
Presentasi proposal tugas akhir
Presentasi proposal tugas  akhirPresentasi proposal tugas  akhir
Presentasi proposal tugas akhir
lukman88
 
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxKUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
MERYMARLINA1
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
Full House
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
Masben27
 

What's hot (20)

MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdfMAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
MAKALAH ASKEP GEA Kelompok 2(1).pdf
 
Pathway dm
Pathway dmPathway dm
Pathway dm
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Presentasi proposal tugas akhir
Presentasi proposal tugas  akhirPresentasi proposal tugas  akhir
Presentasi proposal tugas akhir
 
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxKUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
 
Leaflet demam tifoid
Leaflet demam tifoidLeaflet demam tifoid
Leaflet demam tifoid
 
SAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docxSAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docx
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
 
contoh laporan magang kerja "MECROZE"
contoh laporan magang kerja "MECROZE"contoh laporan magang kerja "MECROZE"
contoh laporan magang kerja "MECROZE"
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur
Istirahat dan tidur
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Gangguan Penglihatan (Katarak)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Penglihatan (Katarak)
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 

Viewers also liked

(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2
janmorlock
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

Viewers also liked (20)

(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Pengantar stres
Pengantar stresPengantar stres
Pengantar stres
 
3. planning of action
3. planning of action3. planning of action
3. planning of action
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2
 
Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
 
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluargaTahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Laporan pbl dan puskesmas
Laporan pbl dan puskesmasLaporan pbl dan puskesmas
Laporan pbl dan puskesmas
 
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapanTren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Pp cerebral palsy
Pp cerebral palsyPp cerebral palsy
Pp cerebral palsy
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
 

Similar to Askep Diabetes Militus

Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdfaskepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
DinaRahma22
 
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
SMAN2PANGKALPINANGHE
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Operator Warnet Vast Raha
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
rapiahrapi
 

Similar to Askep Diabetes Militus (20)

Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdfaskepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
askepulkusdiabetikum-121220230519-phpapp01-2.pdf
 
Asuhan keperawatan diabetes millitus
Asuhan keperawatan diabetes millitusAsuhan keperawatan diabetes millitus
Asuhan keperawatan diabetes millitus
 
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
 
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptxPPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
PPT KEL 7 ASKEP GERONTIK DM.pptx
 
Dm
DmDm
Dm
 
Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan dengan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan dengan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Melitus
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
 
ASKEP Diabetes mellitus
ASKEP Diabetes mellitusASKEP Diabetes mellitus
ASKEP Diabetes mellitus
 
Proposal promkes
Proposal promkesProposal promkes
Proposal promkes
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptxasuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx
 
Nic noc 2007
Nic noc 2007Nic noc 2007
Nic noc 2007
 
CKD-on-HD.docx
CKD-on-HD.docxCKD-on-HD.docx
CKD-on-HD.docx
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 
ARV KLP 1.pptx
ARV KLP 1.pptxARV KLP 1.pptx
ARV KLP 1.pptx
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
 

More from Prodalima Sinulingga, M.Kep

Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

More from Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 
Leadership in nursing
Leadership in nursingLeadership in nursing
Leadership in nursing
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
 
Pengantar phbs
Pengantar phbsPengantar phbs
Pengantar phbs
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
ssuserbb0b09
 

Recently uploaded (20)

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 

Askep Diabetes Militus

  • 1.
  • 2. LATAR BELAKANG Penyakit Diabetes WHO memprediksi kenaikan Mellitus (DM) jumlah penderita Non merupakan penyakit Insulin Dependent Diabetes tidak menular yang Mellitus (NIDDM) dari 8,4 mengalami peningkatan juta pada tahun 2000 terus menerus dari menjadi sekitar 21,3 juta tahun ke tahun. pada tahun 2030. Komplikasi kronik dari penyakit DM Penyakit DM mampu menyebabkan kelainan pada menyebabkan kerusakan makrovaskular, mikrovaskular, organ secara menyeluruh gastrointestinal, genito urinari, secara anatomis maupun dermatologi, infeksi, katarak, fungsional glaukoma dan sistem muskulo skeletal
  • 3. Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002) 2.1 Defenisi Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002)
  • 4. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM) 2.2 Klasifikasi Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM) Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya Diabetes mellitus gestasional (GDM) Tipe I : Faktor genetic 2.3 Etiologi Faktor-faktor imunologi Tipe II : Usia, Obesitas, Riwayat keluarga • Katarak • Glaukoma • Retinopati 2.4 Tanda dan • Infeksi bakteri kulit Gejala • Penyakit ginjal • Hipertensi • Dll
  • 5. Glukosa darah sewaktu a. Plasma vena : • < 100 • 100 - 200 = belum pasti DM, • >200 = DM b. Darah kapiler : • < 80 • 80 - 100 = belum pasti DM, • > 200 = DM Kadar glukosa darah puasa a. Plasma vena : 2.5 Pemeriksaan • < 110 Penunjang • > 110 - 120 = belum pasti DM, • > 120 = DM b. Darah kapiler : • <90 • 90 - 110 = belum pasti DM • >110 = DM Tes toleransi glukosa
  • 7. 1. Diet 2. Latihan 3. Pemantauan 2.7 Penatalaksanaan 4. Terapi (jika diperlukan) 5. Pendidikan
  • 8. 1. Riwayat Kesehatan Keluarga 2. Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya 3. Aktivitas/ Istirahat 4. Sirkulasi 5. Integritas Ego 3.1 Pengkajian 6. Eliminasi 7. Makanan / Cairan 8. Neurosensori 9. Nyeri / Kenyamanan 10. Pernapasan 11. Keamanan
  • 9. 3.2 Diagnosa 1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak. 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik. 3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer). 4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
  • 10. 3.3 Intervensi No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 1. Dx 1 Tujuan:  Timbang berat badan setiap Kebutuhan nutrisi hari atau sesuai dengan pasien terpenuhi indikasi. Kriteria Hasil:  Tentukan program diet dan •Pasien dapat pola makan pasien dan mencerna jumlah kalori bandingkan dengan makanan atau nutrien yang yang dapat dihabiskan tepat pasien. •Berat badan stabil  Berikan makanan cair yang atau penambahan ke mengandung zat makanan arah rentang biasanya (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.  Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah  Kolaborasi pemberian
  • 11. No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 2. Dx 2 Tujuan:  Pantau tanda-tanda vital, catat Kebutuhan cairan atau adanya perubahan TD ortostatik hidrasi pasien  Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, terpenuhi turgor kulit dan membran mukosa Kriteria hasil:  Pantau masukan dan pengeluaran Pasien menunjukkan  Pertahankan untuk memberikan hidrasi yang adekuat cairan paling sedikit 2500 ml/hari dibuktikan oleh tanda dalam batas yang dapat ditoleransi vital stabil, nadi jantung perifer dapat diraba,  Catat hal-hal seperti mual, muntah turgor kulit dan dan distensi lambung pengisian kapiler baik,  Kolaborasi : berikan terapi cairan haluaran urin tepat normal salin dengan atau tanpa secara individu dan dextrosa, pantau pemeriksaan kadar elektrolit dalam laboratorium batas normal
  • 12. No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 3. Dx 3 Tujuan:  Kaji luka, adanya epitelisasi, Gangguan integritas perubahan warna, edema, dan kulit dapat berkurang discharge, frekuensi ganti atau menunjukkan balut penyembuhan  Kaji tanda vital Kriteria Hasil:  Kaji adanya nyeri Kondisi luka  Lakukan perawatan luka menunjukkan adanya  Kolaborasi pemberian insulin perbaikan jaringan dan dan medikasi. tidak terinfeksi  Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
  • 13. No. Diagnosa Tujuan /Kriteria hasil Intervensi 4. Dx 4 Tujuan:  Hindarkan lantai yang licin. Pasien tidak  Gunakan bed yang rendah. mengalami injury.  Orientasikan klien dengan Kriteria Hasil: ruangan. Pasien dapat  Bantu klien dalam melakukan memenuhi aktivitas sehari-hari kebutuhannya tanpa  Bantu pasien dalam ambulasi mengalami injury atau perubahan posisi
  • 14. Nama : Tn. J 4.1 Pengkajian  Jenis kelamin : Laki-laki  Umur : 65 Tahun  Status perkawinan : Kawin  Agama : Islam Identitas Klien  Tanggal masuk RS : 29 Oktober 2010  No. Reg : 44-92-67  Ruangan/ kamar : RA2  Tanggal Pengkajian : 01 November 2010  Diagnostik Medis : Ulkus Diabetikum  Nama : Tn. Z Penanggung  Hub. dengan klien : Anak kandung jawab  Pekerjaan : Wiraswasta  Alamat : Kisaran Keluhan Pasien mengalami borok pada siku kiri
  • 15. 4.2 Riwayat kesehatan sekarang a. Penyebab: Hal ini dialami os karena siku kiri klien tergores bambu dan lama kelamaan Provokative membesar b. Hal-hal apa yang memperbaiki keadaan: Keluarga klien mengatakan bahwa hal-hal yang memperbaiki keadaan adalah klien langsung dirujuk ke rumah sakit a. Bagaimana: Quantity/quality Klien mengatakan bahwa siku kiri klien terasa nyeri b. Bagaimana dilihat: Siku kiri klien tampak ada luka ulkus (borok)  Lokasinya disiku kiri Region  Klien mengatakan bahwa rasa nyeri menyebar diseluruh tangan kiri Time Hal ini dialami os sekitar 6 bulan yang lalu
  • 16. 4.3 Riwayat kesehatan Masa lalu Penyakit yang Klien sebelumnya mengalami hipertensi & klien pernah dialami hanya mengkonsumsi obat penurun hipertensi dan obat herbal seperti mengkonsumsi air daun siri 4.3 Riwayat Keluarga Keterangan : : Lakai-laki : Perempuan : Klien : Meninggal : Tinggal serumah
  • 17. 4.3 Riwayat keadaan psikososial Konsep diri 1.Body image : klien terasa terganggu Keadaan emosi: Keadaan dengan kondisinya saat ini emosi klien stabil, dimana 2.Ideal diri : klien termotivasi untuk klien tidak marah saat sembuh perawat mengadakan 3.Harga diri : klien merasa malu pengkajian dan perawatan karena kondisinya saat ini 4.Peran diri : klien ingin segera sembuh 5.Personal identity : klien patuh dalam minum obat
  • 18. 4.3 Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Klien tampak lemah dan gelisah dan nampak borok dibagian siku kiri TD : 110 / 80 mmhg Tanda-tanda HR : 88 x/ menit vital RR : 22 x/ menit Suhu tubuh : 36,5oC
  • 19. Kepala, Mata, Hidung, Telinga : tidak ada kelainan (normal). Mulut dan faring: 1.Bentuk bibir simetris atas dan bawah. 2.Mukosa bibir kering dan tampak pucat. 3.Warna lidah merah bercak keputihan. 4.Tidak terdapat adanya pembengkakan gusi dan sebagian gigi klien sudah tanggal. Pemeriksaan intergumen • Kulit tampak kurang bersih • Kulit tampak hangat • Kulit berwarna sawo matang • Turgor kulit tidak normal dimana kulit ditarik kembali dalam 6 detik. • Kelembaban kulit agak kering • Terdapat luka (borok) pada tangan kiri pasien
  • 20. Inspeksi thoraks: •Bentuk thoraks normal. •Frekuensi nafas; 22x / menit. •Irama I/E:1/1. •Tidak ada tanda kesulitan bernafas, suara nafas normal (bronkovesikuler). Pemeriksaan paru: •Palpasi getaran suara normal, tidak ada kelainan. •Perkusi normal, tidak ada kelainan •Auskultasi normal, tidak dijumpai wezing Pemeriksaan jantung: •Inspeksi normal, tidak ada kelainan •Palpasi normal, tidak ada kelainan •Perkusi normal, tidak ada kelainan Auskultasi : •Bunyi jantung I : LUB-dup •Bunyi jantung II : lup-DUP •Bunyi jantung tambahan tidak ada •Murmur tidak ada •Frekuensi 88x/menit
  • 21. Pemeriksaan abdomen Perkusi •Bunyi tympani (+). Inspeksi: •Tidak dijumpai masa. •Bentuk simetris. •Benjolan masa tidak ada •Bayangan pembuluh darah tidak ada Palpasi •Nyeri tekan tidak ada •Benjolan masa tidak ada Auskultasi: Peristaltik •Tanda acites tidak ada usus 20x/menit •Hepar tidak teraba •Lien tidak teraba •Tidak ada nyeri tekan
  • 22. Pemeriksaan neurologis Status mental Nervus Cranialis 1.Nervus Olfaktorius : Baik, dapat •Kondisi emosi/ perasaan : mengidentifikasi sumber bau Stabil 2.Nervus Okulomotorius : Baik, tidak ada •Orientasi : Pasien odema mengenal tempat dan 3.Nervus Trigeminus : Baik, klien dapat waktu perawatan merasakan nyeri, sentuhan dan suhu •Proses berpikir : pasien 4.Nervus Facialis : Baik, klien dapat ingat keluarga, perawat, mengidentifikasi rasa dokter, rumah dan waktu 5.Nervus Vestibulocochlearis: Klien kurang mampu mendengar dengan baik •Motivasi (kemauan) : 6.Nervus Glassopharingeus : Baik, klien Pasien tak ada harapan, tak dapat berbicara dengan baik berdaya 7.Nervus Vagus : Baik, klien dapat •Bahasa : Baik, dapat menyebut huruf lokal berbahasa indonesia 8.Nervus Asesorius : Kurang dengan baik baik, kekuatan otot kurang berfungsi 9.Nervus Hipoglassus : Baik, lidah klien simetris gerakkannya.
  • 23. Refleks •Refleks bisep : Tidak normal kiri dan kanan •Refleks trisep : Tidak normal kiri dan kanan •Refleks branchioradialis : Normal kiri dan kanan •Refleks patella : Normal kiri dan kanan •Refleks tendon achiles : Normal kiri dan kanan •Refleks plantar : Normal kiri dan kanan
  • 24. Pola makan Diet : Diit DM IV (1700 kalori) Pola diet : 3 x sehari BB sebelum masuk rumah sakit: Tidak ada dilakukan pengukuran BB setelah masuk rumah sakit : Tidak ada dilakukan pengukuran Jumlah dan jenis diet : Klien hanya menghabisskan ¼ dari diet yang diberikan Kesulitan mengunyah : Tidak ada Masalah pola makan : Klien mengatakan tidak nafsu makan Upaya mengatasinya : Klien memaksakan makan dengan dicampur sama air putih
  • 25. Pola aktivitas Klien tidak mampu melakukan aktivitas sendiri, karena kondisi klien yang tidak memungkinkan dimana di siku kiri klien tampak ada borok.
  • 26. Laboratorium : KGD 400 Rontgen : Tidak ada 4.4 Pemeriksaan osteomyelitis Laboratorium EKG : ST elevasi NO NAMA OBAT DOSIS 1 Infus NaCl 30 tetes per menit 4.5 Terapi medis 2 Injeksi Reguler Insulin 3 X 12 Iu 3 Metronidazol 3 X 500 gr 4 Captopril 2 X 12,5 mg 5 Ceftriaxon 2 X 1 gr
  • 27. 4.4 Analisa Data No. DATA ETIOLOGI MASALAH 1. DS : klien PH menurun Kekurangan volume mengatakan haus cairan terus, mual dan Mual muntah muntah DO: kulit tampak Kekurangan volume kering dan turgor cairan klien jelek
  • 28. No. DATA ETIOLOGI MASALAH 2. DS : klien mengatakan PH menurun Gangguan tidak nafsu makan nutrisi DO: klien hanya Mual muntah menghabiskan ¼ dari diet yang Gangguan nutrisi diberikan, penurunan berat badan
  • 29. No. DATA ETIOLOGI MASALAH 3. DS: Klien mengeluh Borok pada siku kiri Nyeri akut nyeri pada luka ulkus grade 2 di Nyeri akut siku tangan kiri, skala 5-6, nyeri seperti terbakar. DO: Wajah tegang saat ulkus dibersihkan Klien menyeringai saat ulkus di tekan
  • 30. No. DATA ETIOLOGI MASALAH 4. DS : merasa panas Luka Ulkus grade 2 Infeksi seperti terbakar di siku tangan kiri dan gatal DO : luka tampak Hegiene kurang merah, skala nyeri Infeksi 5-6
  • 31. 4.5.Diagnosa Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan insulin, penurunan masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan, penurunan berat badan 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat ulkus ditekan 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah.
  • 32. 4.6 Analisa Data DX 1 Tupen : •Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat •Turgor kulit dan pengisian kapiler baik •adar elektrolit dalam batas normal. Tupan : •Kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
  • 33. Intervensi Rasional • Pantau TTV klien dan mencatat • Untuk menentukan tindakan adanya perubahan TD ortostatik keperawatan selanjutnya • Pantau suhu tubuh, warna kulit dan • Untuk mengetahui perubahan keadaan kelembamban kulit umum klien • Pantau masukkan dan pengeluaran • Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan cairan pengganti • Berikan cairan pada klien paling • Mempertahankan hidrasi sedikit 2500 ml/hari. • Kolaborasi dalam pemberian cairan • Menggantikan cairan yang sudah di infus. keluar Implementasi Evaluasi • Memantau TTV klien dan mencatat S : Klien mengatakan rasa haus adanya perubahan TD ortostatik berkurang, mual dan muntah • Memantau suhu tubuh, warna kulit berkurang dan kelembamban kulit   • Memantau masukkan dan pengeluaran O : Kulit tampak agak lembab dan cairan turgor klien mulai membaik • Memberikan cairan paling sedikit   2500 ml/hari. A :Masalah sebagian teratasi • Berkolaborasi dalam pemberian cairan   infus
  • 34. DX 2 Tupen : •Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat •Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya Tupan : •Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi Intervensi Rasional • Tentukan program diet dan pola • Mengidentifikasi kekurangan dan makan pasien penyimpangan dari kebutuhan teraupetik  • Identifikasi makanan yang disukai • Jika makanan yang disukai pasien oleh klien dapat dimasukkan dlm • Libatkan keluarga pasien dalam perencanaan makanan perencanaan makanan sesuai • Membantu klien dalam memenuhi dengan indikasi. kebutuhan • Kolaborasi dalam pemeriksaan gula • Untuk mengetahui tindakan darah keperawatan selanjutnya
  • 35. Implementasi Rasional • Menentukan program diet dan pola S : Nafsu makan bertambah makan pasien   • Memberikan makanan cair yang O : Klien menghabiskan 1/2 dari diet mengandung zat makanan dan yang diberikan elektrolit   • Mengidentifikasi makanan yang A : Masalah sebagian teratasi disukai oleh klien   • Melibatkan keluarga pasien dalam P :Intervensi dilanjutkan perencanaan makanan sesuai dengan indikasi. • Berkolaborasi dalam pemeriksaan gula darah • Berkolaborasi dalam pemberian insulin
  • 36. DX 3 Tupen : •Nyeri berkurang Tupan : •Nyeri hilang/teratasi Intervensi Rasional • Kaji tingkat nyeri, lokasi, intensitas • Untuk mengetahui berat nyeri (skala 0-10) dan karakteristiknya yang dialami klien • Pertahankan posisi semi-fowler • Untuk meningkatkan rasa nyaman pada klien • Berikan posisi nyaman pada klien • Posisi nyaman dapat mengurangi rasa nyeri • Ajarkan klien teknik distrasi • Teknik distrasi dapat mengalihkan perhatian klien pada nyeri • Kolaborasi dalam pemberian • Untuk menghilangkan nyeri
  • 37. Implementasi Rasional • Mengkaji tingkat nyeri, lokasi, S : Nyeri pada luka ulkus grade 2 di intensitas (skala 0-10) dan siku tangan kiri berkurang karakteristiknya dengan skala 4. • Mempertahankan posisi semi-   fowler O : Wajah agak rileks saat ulkus • Memberikan posisi nyaman pada dibersihkan, klien Klien menyeringai saat ulkus di • Mengajarkan klien teknik distrasi tekan • Kolaborasi dalam pemberian   antibiotik A : Masalah sebagian teratasi   P : Intervensi dilanjutkan
  • 38. DX 4 Tupen : •Mencegah atau menurunkan resiko infeksi Tupan : •Infeksi teratasi Intervensi Rasional • Mengobservasi tanda-tanda infeksi • Untuk mengetahui tindakan dan peradangan keperawatan selanjutnya • Mempertahankan teknik aseptic • Teknik aseptic dapat mencegah pada prosedur invasif seperti terjadinya infeksi pemasangan infus, kateter folley. • Memberikan perawatan kulit dengan • Agar kulit tetap bersih dan teratur dan masase daerah tulang terhindar dari infeksi yang tertekan • Berkolaborasi dalam pemberian obat • Dapat membantu dalam antibiotik mencegah terjadinya sepsis
  • 39. Implementasi Rasional • Mengobservasi tanda-tanda S : Rasa gatal berkurang infeksi dan peradangan   • Mempertahankan teknik aseptic O : Luka tampak merah, skala nyeri 4 pada prosedur invasif seperti   pemasangan infus, kateter folley. A : Masalah sebagian teratasi • Memberikan perawatan kulit   dengan teratur dan masase daerah P : Intervensi dilanjutkan tulang yang tertekan • Berkolaborasi dalam pemberian obat antibiotik
  • 40. Pada tahap ini, penulis tidak Pengkajian menemukan kesenjangan antara landasan teoritis dan laporan kasus. Setelah membandingkan diagnosa Diagnosa keperawatan pada landasan teoritis dengan tinjauan kasus, penulis tidak menemukan adanya kesenjangan Pada teori maupun kasus tidak ada intervensi ditemukan kesenjangan untuk setiap intervensi berdasarkan diagnosa keperawatan Adapun faktor penghambat dari penulis dalam melaksanakan tindakan perawatan Implementasi bagi pasien, adalah keterbatasan waktu dalam melaksanakan asuhan keperawatan
  • 41. Pada tahap pengkajian yang ditemukan Pengkajian pada pasien ulkus diabetikum yaitu nyeri di bagian tangan sebelah kiri, dank lien tampak pucat. 1. Kekurangan volume cairan b/d mual, muntah, peningkatan haluan urine d/d kulit dan membrane mukosa kering dan turgor kulit buruk 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidak cukupan insulin, penurunan Diagnosa masukan oral, anoreksia d/d kurang nafsu makan, penurunan berat badan 3. Nyeri akut b/d ulkus grade 2 di siku kiri d/d skala nyeri 5-6 klien menyeringai pada saat ulkus ditekan 4. Infeksi b/d luka ulkus grade 2 di siku kiri d/d luka tampak merah.
  • 42. Monitor tingkat nyeri, pola BAK, Perencanaan pemberian rasa nyaman pada pasien dan pengobatan sesuai dengan program pengobatan dari dokter. Mengajarkan klien teknik relaksasi nafas dalam, menganjurkan klien untuk banyak minum, mengukur dan Implementasi mencatat jumlah urine, menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang penyakit klien, memberikan pengobatan sesuai dengan program dari dokter Evaluasi dilakukan selama 3 hari yang Implementasi diperoleh selama 3 hari perawatan yaitu masalah semua sebagian teratasi
  • 43. 1. Bila pasien pulang, sebaiknya diberikan pendidikan kesehatan pada keluarga Saran yaitu bila penyakit kambuh lagi hendaknya dibawa kepada tim pelayanan kesehatan. 2. Pengkajian keperawatan yang diprioritas berdasarkan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi sesuai hirarki (Abraham Maslow)