SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
CEREBRAL PALSY



          Oleh:
  Prodalima, S.Kep, Ners
Sejarah
Penyakit ini pertama kali
ditemukan oleh William John
Little (1843), yang menyebutnya
dengan istilah cerebral diplegia,
sebagai akibat prematuritas atau
afiksia neonatorum. Sir William
Olser adalah yang pertama kali
memperkenalkan istilah cerebral
palsy, sedangkan Sigmund Freud
menyebutnya dengan istilah
Infantile Cerebral Paralysis.
DEFINISI
 Cerebral palsy adalah suatu gangguan
 atau kelainan yang terjadi pada suatu
 kurun waktu dalam perkembangan
 anak, mengenai sel-sel motorik di dalam
 susunan saraf pusat, bersifat kronik
 dan tidak progresif akibat kelainan
 atau cacat pada jaringan otak yang
 belum selesai pertumbuhannya.
 Cerebral palsy adalah istilah yang
 mencakup kelompok non-progresif,
 tetapi sering berubah, sindrom
 gangguan motorik sekunder untuk lesi
 atau anomali otak yang timbul pada
 tahap awal pembangunan
ETIOLOGI
 Pranatal :
   Malformasi kongenital.
   Infeksi dalam kandungan yang dapat
   menyebabkan kelainan janin (misalnya;
   rubela, toksoplamosis, sifihis,
   sitomegalovirus, atau infeksi virus
   lainnya).
   Radiasi.
   Tok gravidarum
   Asfiksia dalam kandungan (misalnya:
   solusio plasenta, plasenta previa, anoksi
   maternal, atau tali pusat yang abnormal).
Perinatal :
  Anoksialhipoksia
  Perdarahan intra cranial
  Trauma lahir
  Prematuritas
Postnatal :
  Trauma kapitis
  Infeksi misalnya: meningitis
  bakterial, abses
  serebri, tromboplebitis, ensefalomielitis.
GAMBARAN KLINIK
Gambaran klinik cerebral palsy tergantung dari
   bagian dan luasnya jaringan otak yang
   mengalami kerusakan.
   Paralisis
   Dapat berbentuk hemiplegia, kuadriplegia,
   diplegia, monoplegia, triplegia. Kelumpuhan
   ini mungkin bersifat flaksid, spastik atau
   campuran.
   Gerakan involunter
   Dapat berbentuk atetosis, khoreoatetosis,
   tremor dengan tonus yang dapat bersifat
   flaksid, rigiditas, atau campuran.
Ataksia
Gangguan koordinasi ini timbul karena kerusakan
serebelum. Penderita biasanya memperlihatkan
tonus yang menurun (hipotoni), dan menunjukkan
perkembangan motorik yang terlambat. Mulai
berjalan sangat lambat, dan semua pergerakan
serba canggung.
Kejang
Dapat bersifat umum atau fokal.
Gangguan perkembangan mental
Retarçlasi mental ditemukan kira-kira pada 1/3
dari anak dengan cerebral palsy terutama pada
grup tetraparesis, diparesis spastik dan ataksia.
Cerebral palsy yang disertai dengan retardasi
mental pada umumnya disebabkan oleh anoksia
serebri yang cukup lama, sehingga terjadi atrofi
serebri yang menyeluruh.
Mungkin didapat juga gangguan
penglihatan (misalnya: hemianopsia,
strabismus, atau kelainan refraksi),
gangguan bicara, gangguari
sçnsibilitas.
Problem emosional terutama pada
saat remaja.
KLASIFIKASI

 Tipe spastis atau piramidal.
 Pada tipe ini gejala yang hampir
 selalu ada adalah :
  Hipertoni (fenomena pisau lipat)
  Hiperrefleksi yang djsertai klonus
  Kecenderungan timbul kontraktur
  Refleks patologis.
Tipe ekstrapiramidal
Akan berpengaruh pada bentuk tubuh,
gerakan involunter, seperti atetosis,
distonia, ataksia. Tipe ini sering disertai
gangguan emosional dan retardasi mental.
Di samping itu juga dijumpai gejala
hipertoni, hiper refleksi ringan, jarang
sampai timbul klonus.
Tipe campuran
Gejala-gejalanya merupakan campuran
kedua gejala di atas. Misalnya hiperrefleksi
dan hipertoni disertai gerakan khorea
Ringan
Penderita masih bisa melakukan pekerjaan
aktifitas sehari-hari
Sedang
Aktifitas sangat terbatas. Penderita
membutuhkan bermacam-macam bantuan
khusus atau pendidikan khusus agar dapat
mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak
atau berbicara.
Berat
Penderita sama sekali tidak bisa melakukan
aktifitas fisik dan tidak mungkin dapat
hidup tanpa pertolongan orang lain.
DIAGNOSIS
Anamnesis lengkap tentang riwayat
kehamilan, perinatal dan pascanatal
Foto polos kepala, pemeriksaan pungsi
lumbal.
Pemeriksaan EEG terutama pada
pendenita yang memperlihatkan gejala
motorik, seperti
tetraparesis, hemiparesis, atau karena
sering disertai kejang. Pemeriksaan
ultrasonografi kepala atau CT Scan
kepala dilakukan untuk mencoba
mencari etiologi.
PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian
 Identifikasi anak yang mempunyai
 resiko
 Kaji iritabel anak, kesukaran
 dalam makan, perkembangan
 terlambat, perkembangan
 pergerakan kurang, postur tubuh
 yang abnormal
 Monitor respon untuk bermain
 Kaji fungsi intelektual anak
Diagnosa          Tujuan                  Intervensi
Keperawatan

Resiko        Anak akan selalu Meningkatkan kebutuhan
injury b/d    aman dan         keamanan dan mencegah injury
              terbebas dari      Hindari anak dari benda-benda
spasme        injury           yang berbahaya
pergeraka
                                 Perhatikan anak saat
n tangan                       beraktivitas
tidak                            Beri istirahat bila anak lelah
dapat                            Gunakan alat pengaman bila
terkendali                     diperlukan
kan dan                          Bila ada kejang pasang alat
kejang                         pengaman dimulut agar lidah
                               tidak tergigit
Diagnosa               Tujuan                      Intervensi
 Keperawatan

Gangguan          Anak akan memiliki   Meningkatkan kemampuan mobilitas fisik
mobilitas fisik   kemampuan              Kaji pergerakan sendi-sendi dan tonus
b/d spasme dan    pergerakan yang      otot
kelemahan dan     maksimum              Lakukan terapi fisik
otot-otot
                                        Lakukan reposisi setiap 2 jam
                                        Evaluasi kebutuhan alat-alat khusus
                                       untuk makan, minum, menulis, membaca
                                        Ajarkan dalam menggunakan alat Bantu
                                       jalan
                                        Ajarkan bagaimana cara menggapai
                                       benda
                                        Ajarkan untuk menggerakkan anggota
                                       tubuh
Diagnosa            Tujuan                        Intervensi
 Keperawatan


Perubahan       Anak akan             Meningkatkan kebutuhan tumbuh
tumbuh dan      mengeksplorasi        kembang dalam tingkat yang optimum
kembang b/d     cara belajar dan        Kaji tingkat tumbuh kembang
neuromuscular   ikut berpartisipasi     Ajarkan untuk intervensi awal
                dengan anak lain      dengan terapi rekreasi dan aktivitas
                dalam melakukan       sekolah
                beberapa aktivita
                                        Berikan aktivitas yang menarik, dan
                                      sesuai dengan anak dan dapat
                                      dilakukan
Diagnosa                       Tujuan                   Intervensi
      Keperawatan

Gangguan komunikasi          Anak akan                 Meningkakan komunikasi
verbal b/d gangguan          mengekspresikan tentang     Kaji respon dalam
neuromuscular dan            kebutuhan dan             berkomunikasi
kesukaran dalam artikulasi   mengembangkan metode        Gunakan kartu/ gambar-
                             dalam berkomunikasi       gambar/ papan tulis untuk
                             dengan orang lain         memfasilitasi komunikasi
                                                         Rujuk keahli terapi
                                                       tertawa
                                                         Ajarkan dan kaji makna
                                                       non verbal
Diagnosa                           Tujuan                        Intervensi
       Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari   Kebutuhan status nutrisi anak   Meningkatkan         kebutuhan
kebutuhan tubuh b/d kesukaran   akan tetap terpenuhi yang       status nutrisi
menelan dan meningkatnya        ditandai dengan berat badan       Kaji pola makan anak
aktivitas                       dalam batas normal                Timbang berat badan anak
                                                                setiap hari
                                                                  Berikan nutrisi yang adekuat
                                                                dan makanan yang disukai,
                                                                banyak mengandung protein,
                                                                mineral dan vitamin
                                                                  Berikan makanan ekstra yang
                                                                mengandung banyak kalori
                                                                  Bantu anak dalam memenuhi
                                                                kebutuhan sehari-hari dengan
                                                                kemampuannya
Diagnosa             Tujuan                    Intervensi
  Keperawatan

Resiko aspirasi   Anak tidak           Mencegah terjadinya aspirasi
b/d gangguan      mengalami aspirasi    Lakukan suction segera bila ada
neuromuscular                          secret
                                        Berikan posisi tegak lurus atau
                                       setengah duduk saat makan dan
                                       minum
                                        Kaji pola pernafasan
Diagnosa            Tujuan                 Intervensi
  Keperawatan


Kurangnya         Kebutuhan sehari- Memenuhi kebutuhan sehari-
perawatan diri    hari pada anak    hari
b/d spasme otot   terpenuhi          Kaji tingkat kemampuan anak
meningkatnya                        dalam memenuhi kebutuhan
aktivitas,                          sehari-hari
perubahan                            Bantu anak dalam pemenuhan
kognitif                            kebutuhan
                                     Libatkan keluaga dan bagi
                                    anak yang kooperatf dalam
                                    pemenuhan kebutuhan sehari-
                                    hari
Diagnosa           Tujuan                   Intervensi
 Keperawatan


Perubahan      Anak akan           Meningkatkan kebutuhan
proses fikir   menunjukkan         intelektual
b/d serebral   tingkat               Kaji tingkat pemahaman anak
injury,        kemampuan             Ajarkan dalam memahami
ketidakmamp    belajar yang sesuai percakapan dengan verbal atau
uan belajar                        non verbal
                                     Ajarkan menulis dengan papan
                                   tulis atau alat lain
                                     Ajarkan membaca dan menulis
                                   sesuai dengan kebutuhannya
Diagnosa           Tujuan                  Intervensi
 Keperawatan


Kurangnya       Keluarga dapat    Meningkatkan pengetahuan dalam
pengetahuan     menunjukkan       memenuhi kebutuhan perawatan
b/d perawatan   pemahaman         anak
di rumah dan    terhadap           Kaji tingkat pengetahuan orang
kebutuhan       kebutuhan         tua
terapi          perawatan anak     Ajarkan orangtua untuk
                yang ditandai     mengekspresikan perasaan
                dengan ikut       tentang kondisi anak
                berperan aktif
                dalam perawatan    Ajarkan orang tua dalam
                anak              memenuhi kebutuhan perawatan
                                  anak
Pp cerebral palsy

More Related Content

What's hot (20)

Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Down Sindrom PPT
Down Sindrom PPTDown Sindrom PPT
Down Sindrom PPT
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
Attention deficit hyperactivity disorder (adhd)
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Modul 4 kb2 pemeriksaan fungsi pendengaran
Modul 4 kb2 pemeriksaan fungsi pendengaranModul 4 kb2 pemeriksaan fungsi pendengaran
Modul 4 kb2 pemeriksaan fungsi pendengaran
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 

Viewers also liked

(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikanProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2janmorlock
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalahProdalima Sinulingga, M.Kep
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femurProdalima Sinulingga, M.Kep
 

Viewers also liked (20)

(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
(4). metode & media pembelajaran dlm standar proses pendidikan
 
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluargaTahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
 
Pengantar stres
Pengantar stresPengantar stres
Pengantar stres
 
Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2Morlock presentation, session 2, ver 2
Morlock presentation, session 2, ver 2
 
3. planning of action
3. planning of action3. planning of action
3. planning of action
 
Holistic nursing theory
Holistic nursing theoryHolistic nursing theory
Holistic nursing theory
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
 
Benefit Cost Analysis
Benefit Cost AnalysisBenefit Cost Analysis
Benefit Cost Analysis
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Laporan pbl dan puskesmas
Laporan pbl dan puskesmasLaporan pbl dan puskesmas
Laporan pbl dan puskesmas
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapanTren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
(1). program pemerintah dalam penanggulangan masalah
 
4. askep marasmus
4. askep marasmus4. askep marasmus
4. askep marasmus
 
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Focus group discussion
Focus group discussionFocus group discussion
Focus group discussion
 

Similar to Pp cerebral palsy

Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangSiti Nurhayati
 
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anak
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anakPerkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anak
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anaknanta911
 
Powerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffPowerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffAtiqah Latiff
 
fisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdffisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdfmuarif5
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxssuserd0b473
 
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanpjj_kemenkes
 
Psikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulPsikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulNurulmaee
 
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanGizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanSari Setiawan
 
1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptx1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptxCiciYohanis
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasibinahongmemo
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptxSaLamKhasanah
 
Perkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptx
Perkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptxPerkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptx
Perkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptxRikaYunitarini
 

Similar to Pp cerebral palsy (20)

Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembangPpt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
Ppt deteksi dini gangguan tumbuh kembang
 
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anak
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anakPerkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anak
Perkembangan fisik dan kognitif pada masa anak anak
 
Powerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiffPowerpoint atiqah latiff
Powerpoint atiqah latiff
 
fisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdffisioterapi pediatri.pdf
fisioterapi pediatri.pdf
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
 
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanKb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Psikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurulPsikologi perkembangan nurul
Psikologi perkembangan nurul
 
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanGizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
 
1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptx1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptx
 
Autis
AutisAutis
Autis
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
 
Stunting
StuntingStunting
Stunting
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptxDeteksi dan Intervensi Dini  Tumbuh Kembang Balita.pptx
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita.pptx
 
Autisme.ppt
Autisme.pptAutisme.ppt
Autisme.ppt
 
Perkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptx
Perkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptxPerkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptx
Perkembangan Tubuh Remaja kel 1baha.pptx
 

More from Prodalima Sinulingga, M.Kep

Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumProdalima Sinulingga, M.Kep
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatanProdalima Sinulingga, M.Kep
 

More from Prodalima Sinulingga, M.Kep (20)

Emergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral InjuryEmergancy Concept Of Cerebral Injury
Emergancy Concept Of Cerebral Injury
 
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical InjuryEmergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
Emergancy Concept Of Macsofacial and Servical Injury
 
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan BinjaiPresentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
Presentasi Jenjang Karir Perawat Di RS. PTPN II (Persero) Bangkatan Binjai
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Leadership in nursing
Leadership in nursingLeadership in nursing
Leadership in nursing
 
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas(5). program pembinaan kesehatan komunitas
(5). program pembinaan kesehatan komunitas
 
(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas(3). proses pembelajaran di komunitas
(3). proses pembelajaran di komunitas
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemiaAsuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
Asuhan keperawatan pada anak dengan thalasemia
 
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
Bahaya mengguncang bayi (shaken baby sindrome (sbs) )
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan AddisonAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Addison
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
 
Pengantar phbs
Pengantar phbsPengantar phbs
Pengantar phbs
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangrenAsuhan keperawatan pada klien dengan gangren
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangren
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
Asuhan keperawatan pada klien dengan bph (5)
 

Pp cerebral palsy

  • 1. CEREBRAL PALSY Oleh: Prodalima, S.Kep, Ners
  • 2. Sejarah Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh William John Little (1843), yang menyebutnya dengan istilah cerebral diplegia, sebagai akibat prematuritas atau afiksia neonatorum. Sir William Olser adalah yang pertama kali memperkenalkan istilah cerebral palsy, sedangkan Sigmund Freud menyebutnya dengan istilah Infantile Cerebral Paralysis.
  • 3. DEFINISI Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Cerebral palsy adalah istilah yang mencakup kelompok non-progresif, tetapi sering berubah, sindrom gangguan motorik sekunder untuk lesi atau anomali otak yang timbul pada tahap awal pembangunan
  • 4. ETIOLOGI Pranatal : Malformasi kongenital. Infeksi dalam kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya; rubela, toksoplamosis, sifihis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya). Radiasi. Tok gravidarum Asfiksia dalam kandungan (misalnya: solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).
  • 5. Perinatal : Anoksialhipoksia Perdarahan intra cranial Trauma lahir Prematuritas Postnatal : Trauma kapitis Infeksi misalnya: meningitis bakterial, abses serebri, tromboplebitis, ensefalomielitis.
  • 6. GAMBARAN KLINIK Gambaran klinik cerebral palsy tergantung dari bagian dan luasnya jaringan otak yang mengalami kerusakan. Paralisis Dapat berbentuk hemiplegia, kuadriplegia, diplegia, monoplegia, triplegia. Kelumpuhan ini mungkin bersifat flaksid, spastik atau campuran. Gerakan involunter Dapat berbentuk atetosis, khoreoatetosis, tremor dengan tonus yang dapat bersifat flaksid, rigiditas, atau campuran.
  • 7. Ataksia Gangguan koordinasi ini timbul karena kerusakan serebelum. Penderita biasanya memperlihatkan tonus yang menurun (hipotoni), dan menunjukkan perkembangan motorik yang terlambat. Mulai berjalan sangat lambat, dan semua pergerakan serba canggung. Kejang Dapat bersifat umum atau fokal. Gangguan perkembangan mental Retarçlasi mental ditemukan kira-kira pada 1/3 dari anak dengan cerebral palsy terutama pada grup tetraparesis, diparesis spastik dan ataksia. Cerebral palsy yang disertai dengan retardasi mental pada umumnya disebabkan oleh anoksia serebri yang cukup lama, sehingga terjadi atrofi serebri yang menyeluruh.
  • 8. Mungkin didapat juga gangguan penglihatan (misalnya: hemianopsia, strabismus, atau kelainan refraksi), gangguan bicara, gangguari sçnsibilitas. Problem emosional terutama pada saat remaja.
  • 9. KLASIFIKASI Tipe spastis atau piramidal. Pada tipe ini gejala yang hampir selalu ada adalah : Hipertoni (fenomena pisau lipat) Hiperrefleksi yang djsertai klonus Kecenderungan timbul kontraktur Refleks patologis.
  • 10. Tipe ekstrapiramidal Akan berpengaruh pada bentuk tubuh, gerakan involunter, seperti atetosis, distonia, ataksia. Tipe ini sering disertai gangguan emosional dan retardasi mental. Di samping itu juga dijumpai gejala hipertoni, hiper refleksi ringan, jarang sampai timbul klonus. Tipe campuran Gejala-gejalanya merupakan campuran kedua gejala di atas. Misalnya hiperrefleksi dan hipertoni disertai gerakan khorea
  • 11. Ringan Penderita masih bisa melakukan pekerjaan aktifitas sehari-hari Sedang Aktifitas sangat terbatas. Penderita membutuhkan bermacam-macam bantuan khusus atau pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak atau berbicara. Berat Penderita sama sekali tidak bisa melakukan aktifitas fisik dan tidak mungkin dapat hidup tanpa pertolongan orang lain.
  • 12. DIAGNOSIS Anamnesis lengkap tentang riwayat kehamilan, perinatal dan pascanatal Foto polos kepala, pemeriksaan pungsi lumbal. Pemeriksaan EEG terutama pada pendenita yang memperlihatkan gejala motorik, seperti tetraparesis, hemiparesis, atau karena sering disertai kejang. Pemeriksaan ultrasonografi kepala atau CT Scan kepala dilakukan untuk mencoba mencari etiologi.
  • 13. PROSES KEPERAWATAN Pengkajian Identifikasi anak yang mempunyai resiko Kaji iritabel anak, kesukaran dalam makan, perkembangan terlambat, perkembangan pergerakan kurang, postur tubuh yang abnormal Monitor respon untuk bermain Kaji fungsi intelektual anak
  • 14. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Resiko Anak akan selalu Meningkatkan kebutuhan injury b/d aman dan keamanan dan mencegah injury terbebas dari Hindari anak dari benda-benda spasme injury yang berbahaya pergeraka Perhatikan anak saat n tangan beraktivitas tidak Beri istirahat bila anak lelah dapat Gunakan alat pengaman bila terkendali diperlukan kan dan Bila ada kejang pasang alat kejang pengaman dimulut agar lidah tidak tergigit
  • 15. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Gangguan Anak akan memiliki Meningkatkan kemampuan mobilitas fisik mobilitas fisik kemampuan Kaji pergerakan sendi-sendi dan tonus b/d spasme dan pergerakan yang otot kelemahan dan maksimum Lakukan terapi fisik otot-otot Lakukan reposisi setiap 2 jam Evaluasi kebutuhan alat-alat khusus untuk makan, minum, menulis, membaca Ajarkan dalam menggunakan alat Bantu jalan Ajarkan bagaimana cara menggapai benda Ajarkan untuk menggerakkan anggota tubuh
  • 16. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Perubahan Anak akan Meningkatkan kebutuhan tumbuh tumbuh dan mengeksplorasi kembang dalam tingkat yang optimum kembang b/d cara belajar dan Kaji tingkat tumbuh kembang neuromuscular ikut berpartisipasi Ajarkan untuk intervensi awal dengan anak lain dengan terapi rekreasi dan aktivitas dalam melakukan sekolah beberapa aktivita Berikan aktivitas yang menarik, dan sesuai dengan anak dan dapat dilakukan
  • 17. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Gangguan komunikasi Anak akan Meningkakan komunikasi verbal b/d gangguan mengekspresikan tentang Kaji respon dalam neuromuscular dan kebutuhan dan berkomunikasi kesukaran dalam artikulasi mengembangkan metode Gunakan kartu/ gambar- dalam berkomunikasi gambar/ papan tulis untuk dengan orang lain memfasilitasi komunikasi Rujuk keahli terapi tertawa Ajarkan dan kaji makna non verbal
  • 18. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari Kebutuhan status nutrisi anak Meningkatkan kebutuhan kebutuhan tubuh b/d kesukaran akan tetap terpenuhi yang status nutrisi menelan dan meningkatnya ditandai dengan berat badan Kaji pola makan anak aktivitas dalam batas normal Timbang berat badan anak setiap hari Berikan nutrisi yang adekuat dan makanan yang disukai, banyak mengandung protein, mineral dan vitamin Berikan makanan ekstra yang mengandung banyak kalori Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kemampuannya
  • 19. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Resiko aspirasi Anak tidak Mencegah terjadinya aspirasi b/d gangguan mengalami aspirasi Lakukan suction segera bila ada neuromuscular secret Berikan posisi tegak lurus atau setengah duduk saat makan dan minum Kaji pola pernafasan
  • 20. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Kurangnya Kebutuhan sehari- Memenuhi kebutuhan sehari- perawatan diri hari pada anak hari b/d spasme otot terpenuhi Kaji tingkat kemampuan anak meningkatnya dalam memenuhi kebutuhan aktivitas, sehari-hari perubahan Bantu anak dalam pemenuhan kognitif kebutuhan Libatkan keluaga dan bagi anak yang kooperatf dalam pemenuhan kebutuhan sehari- hari
  • 21. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Perubahan Anak akan Meningkatkan kebutuhan proses fikir menunjukkan intelektual b/d serebral tingkat Kaji tingkat pemahaman anak injury, kemampuan Ajarkan dalam memahami ketidakmamp belajar yang sesuai percakapan dengan verbal atau uan belajar non verbal Ajarkan menulis dengan papan tulis atau alat lain Ajarkan membaca dan menulis sesuai dengan kebutuhannya
  • 22. Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Kurangnya Keluarga dapat Meningkatkan pengetahuan dalam pengetahuan menunjukkan memenuhi kebutuhan perawatan b/d perawatan pemahaman anak di rumah dan terhadap Kaji tingkat pengetahuan orang kebutuhan kebutuhan tua terapi perawatan anak Ajarkan orangtua untuk yang ditandai mengekspresikan perasaan dengan ikut tentang kondisi anak berperan aktif dalam perawatan Ajarkan orang tua dalam anak memenuhi kebutuhan perawatan anak