Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama
kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan
bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah : penambahan
volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin
dan volume sel darah merah. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Namun bertambahnya sel-sel darah
adalah kurang jika dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengenceran darah.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan anemia memberikan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, masalah keperawatan yang sering muncul, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anemia. Anemia adalah kondisi penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin akibat berbagai faktor seperti kehilangan darah, defisiensi zat besi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anemia, meliputi: (1) pengertian, etiologi, dan manifestasi klinis anemia; (2) pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia; (3) penatalaksanaan medis dan manajemen keperawatan untuk anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dokumen tersebut merangkum riwayat pendidikan dan pekerjaan AA G Sudewa Djelantik. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UNAIR 1973 dan menjabat sebagai dosen di FK Unud serta Kepala UTD Pembina PMI Bali.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia, yang didefinisikan sebagai kondisi rendahnya kadar hemoglobin yang mengakibatkan berkurangnya oksigen yang diangkut ke jaringan tubuh. Anemia diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, seperti kehilangan darah merah, penurunan produksi darah merah, dan peningkatan penghancuran darah merah. Dokumen tersebut juga membahas gejala, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaks
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, gejala klinis, temuan laboratorium, dan pengobatan dari tiga jenis utama anemia hemolitik yaitu anemia hemolitik defek imun, defek membran eritrosit seperti sferositosis dan eliptositosis herediter, dan paroksismal nokturnal hemoglobinuria.
Dalam kehamilan penurunan kadar hemoglobin yang dijumpai selama
kehamilan disebabkan oleh karena dalam kehamilan keperluan zat makanan
bertambah dan terjadinya perubahan-perubahan dalam darah : penambahan
volume plasma yang relatif lebih besar daripada penambahan massa hemoglobin
dan volume sel darah merah. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut hidremia atau hipervolemia. Namun bertambahnya sel-sel darah
adalah kurang jika dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi
pengenceran darah.
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan anemia memberikan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, masalah keperawatan yang sering muncul, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anemia. Anemia adalah kondisi penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin akibat berbagai faktor seperti kehilangan darah, defisiensi zat besi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anemia, meliputi: (1) pengertian, etiologi, dan manifestasi klinis anemia; (2) pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia; (3) penatalaksanaan medis dan manajemen keperawatan untuk anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, manifestasi klinis, etiologi, diagnosis, patofisiologi, klasifikasi dan penyebab-penyebab anemia. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan hemoglobin dalam darah kurang dari normal, yang dapat menyebabkan gejala seperti lemah dan lesu. Terdapat berbagai penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, perdarahan, dan gangguan pada pembuatan sel darah merah
Dokumen tersebut merangkum riwayat pendidikan dan pekerjaan AA G Sudewa Djelantik. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UNAIR 1973 dan menjabat sebagai dosen di FK Unud serta Kepala UTD Pembina PMI Bali.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia, yang didefinisikan sebagai kondisi rendahnya kadar hemoglobin yang mengakibatkan berkurangnya oksigen yang diangkut ke jaringan tubuh. Anemia diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, seperti kehilangan darah merah, penurunan produksi darah merah, dan peningkatan penghancuran darah merah. Dokumen tersebut juga membahas gejala, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaks
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, gejala klinis, temuan laboratorium, dan pengobatan dari tiga jenis utama anemia hemolitik yaitu anemia hemolitik defek imun, defek membran eritrosit seperti sferositosis dan eliptositosis herediter, dan paroksismal nokturnal hemoglobinuria.
Pasien menderita anemia hipokrom mikrositer yang dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi atau Thalassemia. Pasien juga terinfeksi oleh jamur Candida albicans. Anemia dapat menimbulkan gejala diantaranya seperti yang dialami oleh pasien yaitu lesu, lemah, letih, serta kurang gairah untuk beraktivitas.
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh kehancuran sel darah merah secara berlebihan sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah. Penyebabnya antara lain adalah gangguan membran sel darah merah, gangguan sintesis hemoglobin, dan reaksi autoimun terhadap sel darah merah. Gejala umum anemia hemolitik adalah pucat, lemah, dan nyeri abdomen. Penatalaksanaannya meliputi transfusi darah, ob
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, gambaran klinis, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan laboratorium yang mendukung, dan penatalaksanaan anemia mikrositik hipokrom.
Klien didiagnosis menderita anemia defisiensi besi berdasarkan gejala klinis seperti lemas, mual, sesak napas, dan pucat. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan tindakan untuk menangani 6 diagnosa keperawatan terkait, yaitu gangguan fungsi paru-paru, intoleransi aktivitas, infeksi mulut, gangguan gizi, disfungsi sistem pencernaan, dan kurangnya pengetahuan, dengan tujuan mem
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam darah yang mengganggu pembentukan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin dan feritin serum serta peningkatan kebutuhan tubuh akan besi pada masa pertumbuhan dan kehamilan. Gejala anemia defisiensi besi antara lain lesu, pucat dan gangguan perkembangan
Anemia adalah kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti perdarahan, kekurangan zat besi, dan kerusakan sel darah merah. Gejala anemia meliputi pucat, lemah, dan mudah lelah. Pemeriksaan darah menunjukkan kadar hemoglobin rendah, sementara tindakan yang diberikan mencakup transfusi darah, suplemen zat besi, dan perawatan gizi yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan obat anti anemia. Ia menjelaskan pengertian obat anemia, jenis-jenis obat anemia seperti tablet besi, vitamin B12, asam folat, dan eritropietin, serta cara kerja masing-masing obat tersebut dalam meningkatkan produksi sel darah merah dan hemoglobin.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia, yang didefinisikan sebagai keadaan dimana jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, dan volume sel darah merah kurang dari normal. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah, gangguan pembentukan sel darah merah, atau gangguan produksi sel darah merah. Gejala anemia meliputi rasa lelah, pusing, dan pucatnya kulit dan mata. Anemia dapat ber
Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin dan sel darah merah. Dokumen ini membahas pengertian, penyebab, manifestasi klinis, dan pemeriksaan diagnostik anemia. Beberapa penyebab anemia adalah kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat, serta kehilangan darah berlebihan akibat luka atau penyakit. Gejala anemia meliputi pucat, lemah, nyeri kepala,
Laporan pendahuluan mengenai anemia memberikan pengertian, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi tersebut. Anemia didefinisikan sebagai penurunan sel darah merah atau hemoglobin di bawah nilai normal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, perdarahan, infeksi, dan penyakit kronis.
Pasien menderita anemia hipokrom mikrositer yang dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi atau Thalassemia. Pasien juga terinfeksi oleh jamur Candida albicans. Anemia dapat menimbulkan gejala diantaranya seperti yang dialami oleh pasien yaitu lesu, lemah, letih, serta kurang gairah untuk beraktivitas.
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh kehancuran sel darah merah secara berlebihan sehingga menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah. Penyebabnya antara lain adalah gangguan membran sel darah merah, gangguan sintesis hemoglobin, dan reaksi autoimun terhadap sel darah merah. Gejala umum anemia hemolitik adalah pucat, lemah, dan nyeri abdomen. Penatalaksanaannya meliputi transfusi darah, ob
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, gambaran klinis, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan laboratorium yang mendukung, dan penatalaksanaan anemia mikrositik hipokrom.
Klien didiagnosis menderita anemia defisiensi besi berdasarkan gejala klinis seperti lemas, mual, sesak napas, dan pucat. Perawat melakukan pengkajian dan merencanakan tindakan untuk menangani 6 diagnosa keperawatan terkait, yaitu gangguan fungsi paru-paru, intoleransi aktivitas, infeksi mulut, gangguan gizi, disfungsi sistem pencernaan, dan kurangnya pengetahuan, dengan tujuan mem
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam darah yang mengganggu pembentukan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya kadar hemoglobin dan feritin serum serta peningkatan kebutuhan tubuh akan besi pada masa pertumbuhan dan kehamilan. Gejala anemia defisiensi besi antara lain lesu, pucat dan gangguan perkembangan
Anemia adalah kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti perdarahan, kekurangan zat besi, dan kerusakan sel darah merah. Gejala anemia meliputi pucat, lemah, dan mudah lelah. Pemeriksaan darah menunjukkan kadar hemoglobin rendah, sementara tindakan yang diberikan mencakup transfusi darah, suplemen zat besi, dan perawatan gizi yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang golongan obat anti anemia. Ia menjelaskan pengertian obat anemia, jenis-jenis obat anemia seperti tablet besi, vitamin B12, asam folat, dan eritropietin, serta cara kerja masing-masing obat tersebut dalam meningkatkan produksi sel darah merah dan hemoglobin.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia, yang didefinisikan sebagai keadaan dimana jumlah sel darah merah, kadar hemoglobin, dan volume sel darah merah kurang dari normal. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kehilangan darah, gangguan pembentukan sel darah merah, atau gangguan produksi sel darah merah. Gejala anemia meliputi rasa lelah, pusing, dan pucatnya kulit dan mata. Anemia dapat ber
Anemia adalah penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin dan sel darah merah. Dokumen ini membahas pengertian, penyebab, manifestasi klinis, dan pemeriksaan diagnostik anemia. Beberapa penyebab anemia adalah kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat, serta kehilangan darah berlebihan akibat luka atau penyakit. Gejala anemia meliputi pucat, lemah, nyeri kepala,
Laporan pendahuluan mengenai anemia memberikan pengertian, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan medis dari kondisi tersebut. Anemia didefinisikan sebagai penurunan sel darah merah atau hemoglobin di bawah nilai normal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, perdarahan, infeksi, dan penyakit kronis.
Anemia merupakan keadaan dimana jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin rendah dibawah normal. Terdapat beberapa jenis anemia yaitu anemia aplastik, defisiensi besi, megaloblastik, dan hemolitik. Anemia disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, infeksi, obat-obatan, serta gangguan sumsum tulang. Gejala umum anemia adalah lemah, pucat
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Penyebab anemia antara lain perdarahan massif, kekurangan bahan baku pembuat sel darah, penghancuran eritrosit berlebihan, dan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang. Tanda dan gejala anemia meliputi pucat, lemas, dan cepat lelah. Pemeriksaan penunjang meliputi kadar Hb rendah dan kelainan laboratorium sesuai
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang anemia defisiensi besi, termasuk penyebabnya (seperti asupan besi yang rendah), gejala, diagnosis, dan akibatnya bagi kesehatan seperti gangguan perkembangan pada anak dan penurunan produktivitas pada orang dewasa. Diagnosis dilakukan dengan memeriksa kadar hemoglobin dan indeks eritrosit serta tes laboratorium seperti feritin, transferin saturasi, dan free erythrocy
Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) menurun, sehingga mengakibatkan penurunan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan berlebihan, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Gejala anemia antara lain pucat, lemah, dan mudah lelah. Penangan
Anemia pada anak dan transfusi darah.
Anemia: Berkurangnya nilai hemoglobin dari batas normal sesuai usianya.
Usia 6 bulan-5 tahun: 11 g/dL
Usia 5-11 tahun: 11.5 g/dL
>12 tahun: 12 g/dL
Hamo=darah, poeisis=ciptaan
Suatu produksi, perkembangan dan maturasi elemen seluler darah
Anemia aplastik jarang terjadi, ditandai oleh gambaran darah tepi pansitopenia disertai dengan hiposelularitas sumsum tulang.
Patofisiologi: Adanya gangguan atau berkurangnya pembentukan sel punca hematopietik pluripoten, tanpa adanya infiltrasi keganasan pada sumsum tulang.
Diagnosis mengarah pada anemia aplastik jika didapatkan:
Pansitopenia dengan retikulositopenia
Eritrosit normositik namun terkadang makrositik
Hapusan darah tepi: Penurunan jumlah sel darah dengan morfologi normal
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan aspirasi atau biopsi sumsum tulang dengan gambaran:
Sumsum tulang hiposeluler dengan penurunan sel darah, ruang di dalam sumsum tulang diisi oleh sel lemak dan stroma
Morfologi sel hematopoetik normal
Tidak dijumpai infiltrasi sel maligna atau fibrosis
Tidak dijumpai gambaran hematopoesis megaloblastik
ADB: Anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan besi tubuh untuk menmbentuk eritrosit
Etiologi:
Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis (Pertumbuhan, menstruasi)
Kurangnya besi yang diserap (Masukan besi dari makanan yang tidak adekuat, malabsorpsi besi)
Perdarahan
Hemoglobinuria
Iatrogenic blood loss
Idiopathic pulmonary hemosiderosis
Latihan yang berlebihan
Manifestasi klinis:
Pucat
Iritabel
Anorexia
Intoleransi terhadap latihan: penurunan aktivitas kerja dan daya tahan tubuh
Termogenesis tidak normal (ketidakmampuan mempertahankan suhu normal saat udara dingin
Koilonikia (spoon shaped nail)
Atrofi papil lidah
Takikardi, dilatasi jantung
Anemia merupakan kondisi medis yang umum dengan berbagai penyebab. Dokumen ini membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, klasifikasi, dan pengobatan anemia. Beberapa penyebab utama anemia adalah defisiensi zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan kronis, dan penyakit inflamasi kronis. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan darah lengkap dan indeks eritrosit, sementara pen
Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin berada di bawah nilai normal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, perdarahan, dan penyakit kronis. Gejala anemia antara lain lemah, letih, lesu, dan pucat. Pemeriksaan darah lengkap dan tes lain dapat membantu diagnosis, sementara pengobatan bergantung pada penyebabnya
Dokumen tersebut membahas tentang anemia gravidarum yang merupakan kondisi penurunan hemoglobin pada ibu hamil yang dapat menyebabkan gangguan oksigenasi janin. Anemia ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12, infeksi, dan gangguan produksi sel darah merah. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi, patofisiologi, dan jenis-jenis anemia yang dapat terj
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Askep anemia
1. . Pengertian
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara
fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen ke jaringan.
B. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah
merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan
nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.
Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat
akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system
retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin
yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl,
kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila
konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk
hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus
ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghancuran
sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperleh
dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah merah
muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan
ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
Anemia
↓
viskositas darah menurun
↓
resistensi aliran darah perifer
2. ↓
penurunan transport O2 ke jaringan
↓
hipoksia, pucat, lemah
↓
beban jantung meningkat
↓
kerja jantung meningkat
↓
payah jantung
C. Etiologi:
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin,
vitamin C dan copper
D. Klasifikasi anemia:
Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis:
1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh
defek produksi sel darah merah, meliputi:
a. Anemia aplastik Penyebab:
- agen neoplastik/sitoplastik
- terapi radiasi
- antibiotic tertentu
- obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
- benzene
- infeksi virus (khususnya hepatitis)
↓
Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang
Kelainan sel induk (gangguan pembelahan, replikasi, deferensiasi)
Hambatan humoral/seluler
↓
Gangguan sel induk di sumsum tulang
↓
Jumlah sel darah merah yang dihasilkan tak memadai
↓
Pansitopenia
3. ↓
Anemia aplastik
Gejala-gejala:
- Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
- Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran cerna, perdarahan
saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.
Morfologis: anemia normositik normokromik
b. Anemia pada penyakit ginjal
Gejala-gejala:
- Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
- Hematokrit turun 20-30%
- Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi
eritopoitin
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis normositik
normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang normal). Kelainan ini
meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan
d. Anemia defisiensi besi
Penyebab:
- Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil, menstruasi
- Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
- Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises oesophagus, hemoroid,
dll.)
↓
gangguan eritropoesis
↓
Absorbsi besi dari usus kurang
↓
sel darah merah sedikit (jumlah kurang)
sel darah merah miskin hemoglobin
↓
Anemia defisiensi besi
Gejala-gejalanya:
4. - Atropi papilla lidah
- Lidah pucat, merah, meradang
- Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
Morfologi: anemia mikrositik hipokromik
e. Anemia megaloblastik
Penyebab:
- Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
- Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor (aneia rnis st gastrektomi) infeksi parasit,
penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar
yang terinfeksi, pecandu alkohol.
↓
Sintesis DNA terganggu
↓
Gangguan maturasi inti sel darah merah
↓
Megaloblas (eritroblas yang besar)
↓
Eritrosit immatur dan hipofungsi
2. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh
destruksi sel darah merah:
- Pengaruh obat-obatan tertentu
- Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia limfositik kronik
- Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
- Proses autoimun
- Reaksi transfusi
- Malaria
↓
Mutasi sel eritrosit/perubahan pada sel eritrosit
↓
Antigesn pada eritrosit berubah
↓
Dianggap benda asing oleh tubuh
↓
sel darah merah dihancurkan oleh limposit
↓
Anemia hemolisis
E. Tanda dan Gejala
o Lemah, letih, lesu dan lelah
5. o Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
o Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
F. Kemungkinan Komplikasi yang muncul
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
o gagal jantung,
o parestisia dan
o kejang.
G. Pemeriksaan Khusus dan Penunjang
o Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe, pengukuran
kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu
protrombin, dan waktu tromboplastin parsial.
o Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serum
o Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber
kehilangan darah kronis.
H. Terapi yang Dilakukan
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang
hilang:
1. Anemia aplastik:
o Transplantasi sumsum tulang
o Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)
2. Anemia pada penyakit ginjal
o Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat
o Ketersediaan eritropoetin rekombinan
3. Anemia pada penyakit kronis
o Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk
aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum
tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi
o Dicari penyebab defisiensi besi
o Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat ferosus.
6. 5. Anemia megaloblastik
o Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi disebabkan
oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan
injeksi IM.
o Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama hidup
pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.
o Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asam folat 1
mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN MASALAH KOLABORASI YANG MUNGKIN
MUNCUL
1. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake makanan.
3. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb
dalam darah.
4. Resiko Infeksi b/d imunitas tubuh skunder menurun (penurunan Hb), prosedur invasive
5. PK anemia
6. Kurang pengatahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang informasi.
7. Sindrom deficite self care b.d kelemahan
RENPRA ANEMIA
N
o
Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Intoleransi
aktivitas B.d
ketidakseimbanga
n suplai &
kebutuhan O2
Setelah
dilakukan
askep .... jam
Klien dapat
menunjukkan
toleransi
terhadap
aktivitas dgn
KH:
Klien
mampu
aktivitas
minimal
Terapi aktivitas :
Kaji kemampuan ps melakukan aktivitas
Jelaskan pada ps manfaat aktivitas bertahap
Evaluasi dan motivasi keinginan ps u/ meningktkan aktivitas
Tetap sertakan oksigen saat aktivitas.
Monitoring V/S
Pantau V/S ps sebelum, selama, dan setelah aktivitas selama 3-5 menit.
Energi manajemen
Rencanakan aktivitas saat ps mempunyai energi cukup u/ melakukannya.
Bantu klien untuk istirahat setelah aktivitas.
7. Kemampuan
aktivitas
meningkat
secara
bertahap
Tidak ada
keluhan sesak
nafas dan
lelah selama
dan setelah
aktivits
minimal
v/s dbn
selama dan
setelah
aktivitas
Manajemen nutrisi
Monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber-sumber energi
Emosional support
Berikan reinfortcemen positip bila ps mengalami kemajuan
2 Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d intake
nutrisi inadekuat,
faktor psikologis
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
… jam klien
menunjukan
status nutrisi
adekuat
dengan KH:
BB stabil,
tingkat energi
adekuat
masukan nutrisi
adekuat
Manajemen Nutrisi
Kaji adanya alergi makanan.
Kaji makanan yang disukai oleh klien.
Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi TKTP
Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisi TKTP dan banyak mengandun
Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencegah konsti
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
Monitor Nutrisi
Monitor BB jika memungkinkan
Monitor respon klien terhadap situasi yang mengharuskan klien makan.
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan.
Monitor adanya mual muntah.
Kolaborasi untuk pemberian terapi sesuai order
Monitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya perdarahan, bengkak d
Monitor intake nutrisi dan kalori.
Monitor kadar energi, kelemahan dan kelelahan.
3 Perfusi jaringan
tdk efektive b.d
perubahan ikatan
O2 dengan Hb,
penurunan
konsentrasi Hb
dalam darah.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama …
jam perfusi
jaringan
klien
adekuat
dengan
criteria :
perawatan sirkulasi : arterial insuficiency
Lakukan penilaian secara komprehensif fungsi sirkulasi periper. (cek nadi pri
ekstremitas).
Evaluasi nadi, oedema
Inspeksi kulit dan Palpasi anggota badan
Kaji nyeri
Atur posisi pasien, ekstremitas bawah lebih rendah untuk memperbaiki sirkulasi.
Berikan therapi antikoagulan.
Rubah posisi pasien jika memungkinkan
Monitor status cairan intake dan output
8. - Membran
mukosa
merah muda
- Conjunctiva
tidak anemis
- Akral hangat
- TTV dalam
batas normal
Berikan makanan yang adekuat untuk menjaga viskositas darah
4 Risiko infeksi b/d
imunitas tubuh
menurun, prosedur
invasive
Setelah
dilakukan
askep …. jam
tidak terdapat
faktor risiko
infeksi dg
KH:
bebas dari
gejala
infeksi,
angka lekosit
normal (4-
11.000)
V/S dbn
Konrol infeksi :
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
Batasi pengunjung bila perlu dan anjurkan u/ istirahat yang cukup
Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan klien.
Gunakan sabun anti microba untuk mencuci tangan.
Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.
Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.
Lakukan perawatan luka dan dresing infus,DC setiap hari jika ada
Tingkatkan intake nutrisi. Dan cairan yang adekuat
berikan antibiotik sesuai program.
Proteksi terhadap infeksi
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
Monitor hitung granulosit dan WBC.
Monitor kerentanan terhadap infeksi.
Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.
Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas.
Monitor perubahan tingkat energi.
Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas dan latihan.
Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.
Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.dan melaporkan kecuriga
5 PK:Anemia Setelah
dilakukan
askep .....
jam perawat
dapat
meminimalka
n terjadinya
komplikasi
anemia :
Hb >/= 10
gr/dl.
Konjungtiva
tdk anemis
Kulit tidak
pucat hangat
Monitor tanda-tanda anemia
Observasi keadaan umum klien
Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi klien yg bergizi
Kolaborasi untuk pemeberian terapi initravena dan tranfusi darah
Kolaborasi kontrol Hb, HMT, Retic, status Fe
6 Deficite Knolage
tentang penyakit
setelah
diberikan
Teaching : Dissease Process
Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit
9. dan perawatannya
b.d Kurang
paparan thdp
sumber informasi,
terbatasnya
kognitif
penjelasan
selama …. X
pengetahuan
klien dan
keluarga
meningkat dg
KH:
ps mengerti
proses
penyakitnya
dan Program
prwtn serta
Th/ yg
diberikan dg:
Ps mampu:
Menjelaskan
kembali
tentang apa
yang
dijelaskan
Pasien /
keluarga
kooperatif
Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya
Sediakan informasi tentang kondisi klien
Berikan informasi tentang perkembangan klien
Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah k
dan atau kontrol proses penyakit
Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau pengobatan
Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit
Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas ke
7 Sindrom defisit
self care b/d
kelemahan,
penyakitnya
Setelah
dilakukan
askep … jam
klien dan
keluarga
dapat
merawat diri
: activity
daily living
(adl) dengan
kritria :
kebutuhan
klien sehari-
hari terpenuhi
(makan,
berpakaian,
toileting,
berhias,
hygiene, oral
higiene)
klien bersih
dan tidak
bau.
Bantuan perawatan diri
Monitor kemampuan pasien terhadap perawatan diri yang mandiri
Monitor kebutuhan akan personal hygiene, berpakaian, toileting dan makan, berh
Beri bantuan sampai klien mempunyai kemapuan untuk merawat diri
Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya
Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin
dorong untuk melakukan secara mandiri tapi beri bantuan ketika klien tidak mam
Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan.
Hari Rabu, Maret 14, 2012
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
1 komentar:
10. The Magic of Nurse mengatakan...
nice blog ... download NANDA , NIC, NOC ..please visit
www.nursingdownload.blogspot.com
4 Januari 2013 05.36
Poskan Komentar