SlideShare a Scribd company logo
Andal Izah Rabani
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan
atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya
untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunan
kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah
normal.
Suatu kondisi yang dapat dinyatakan sebagai anemia bila
terdapat nilai dengn kriteria sebagai berikut:
 Menurut WHO:
1. Ibu hamil
2. Anak usia 6 bulan- 6 tahun
3. Anak usia 6-14 tahun
4. Perempuan dewasa tidak hamil
5. Laki-laki dewasa
= Hb < 11 gr/dl
= Hb < 11 gr/dl
= Hb < 12 gr/dl
= Hb < 12 gr/dl
= Hb < 13 gr/dl
 Di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik, pada umumnya menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Hb
Hematokrit
Eritrosit
< 10gr/dl
< 30%
< 2,8juta/𝑚𝑚3
 Klasifikasi berdasarkan derajat anemia
1. Kriteria yang umum dipakai, yaitu:
 Ringan sekali
 Ringan
 Sedang
 Berat
= Hb 10-13gr/dl
= Hb 8-9,9gr/dl
= Hb 6-7,9gr/dl
= Hb <6gr/dl
2. Menurut WHO, yaitu:
= ≥ 11 gr/dl
= 9,5-10,9gr/dl
= 8-9,4gr/dl
= 6,5-7,9gr/dl
 Derajat 0 (nilai normal)
 Derajat 1 (ringan)
 Derajat 2 (sedang)
 Derajat 3 (berat)
 Derajat 4 (mengancam jiwa)= < 6,5 gr/dl
 Secara morfologis, anemia dapat diklasifikasikan menurut
ukuran sel dan hemoglobin yang dikandungnya, yaitu:
1. Anemia Mikrositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah
abnormal redah dengan ukuran sel-sel yang abormal kecil. Penyebab
umumnya adalah defisiensi zat besi.
2. Anemia Normositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah
abnormal redah, namun ukuran sel-selnya normal. Penyebab
umumnya bisa karena bawaan atau dapatan. Anemia normositik
bawaan (kongenital) disebabkan oleh pemecahan sel darah merah,
contohnya pada penyakit sel sabit. Sedangkan anemia normositik
dapatan disebabkan oleh penyakit kronis (penyakit ginjal, kanker,
reumatoid artritis, & tiroiditis).
3. Anemia Makrositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah
abnormal redah dengan ukuran sel yang abormal besar. Penyebab
umumnya adalah defisiensi vitamin B12.
Berdasarkan penyebabnya, anemia dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Anemia Aplastik
Penyebab:
• Agen neoplastik/sitoplastik
• Terapi radiasi
• Antibiotik tertentu
• Obat anti konvulsan, tyroid, senyawa emas,
fenilbutason
• Benzene
• Infeksi virus (khususnya hepatitis)
Jumlah sel eritropoitin (sel induk)
di sumsum tulang
Produksi eritrosit
Penyebab
Gangguan sel induk di sumsum tulang
Pansitopenia
Anemia aplastik
2. Anemia Defisiensi Besi
Penyebab:
• Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat
selama hamil & menstruasi
• Gangguan absorbs (post gastrektomi)
• Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip,
gastritis, varises, oesophagus, hemoroid, dll.)
Penyebab
Gangguan eritropoesis
Absorbsi dari usus kurang
Eritrosit & Hb
Anemia defisiensi besi
3. Anemia Megaloblastik
Penyebab:
• Defisiensi vitamin B12 &asam folat
• Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik
faktor
• Infeksi parasit, penyakit usus & keganasan, agen
kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan
segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.
Penyebab
Sintesis DNA terganggu
Gangguan maturasi inti eritrosit
Megaloblas (eritroblas yang besar)
Eritrosit immatur dan hipofungsi
Anemia megaloblastik
4. Anemia Hemolisis
Penyebab:
• Pengaruh obat-obatan tertentu
• Penyakit hookin, limfosarkoma, mieloma multiple,
leukimia limfositik kronik
• Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
• Proses autoimun
• Reaksi transfusi
• Malaria
Antigen pada eritrosit berubah
Penyebab
Mutasi/perubahan sel eritrosit
Dianggap benda asing oleh tubuh
Eritrosit dihancurkan oleh limposit
Anemia hemolisis
• Jenis Kelamin (Perempuan > Laki-laki)
• Kehamilan
• Gangguan fungsi ginjal
• Keganasan/Penyakit kronis
• Makanan (Kekurangan asupan Fe, vit B12, & asam
folat)
• Genetik/Keturunan
• Trauma
pucat
• Sering Kelelahan
• Sering Mual
• Sakit Kepala
• Denyut jantung tidak teratur
• Rambut rontok berlebihan
• Menurunnya kekebalan tubuh
• Stomatitis agularis
• Disfagia
• Mata berkunang-kunang
• Kelopak mata, wajah, ujung jari • BB menurun
• Konstipasi
• Lemas
• Sesak Napas (hipoksia)
• Syok hipovolemik
• Hepatomegali & Splenomegali
• Eritrosit hemolisis
Berdasarkan klasifikasi:
1. Anemia Aplastik
2. Anemia Defisiensi Besi
3. Anemia Megaloblastik
4. Anemia Sel Sabit
5. Anemia Hemolitik
1. ANEMIAAPLASTIK
a.) Terapi kausal: menghilangkan agen penyebab
b.) Terapi suportif:
 Untuk mengatasi infeksi :higiene mulut, antibiotik, dan
transfusi granulosit konsentrat jika infeksi berat.
 Untuk mengatasi anemia: transfusi packedredcell(PRC) jika
hemoglobin <7 gr/dl atau adanya tanda gagal jantung.
 untuk upaya mengatasi perdarahan :transfusi konsentrat
trombosit jikatrombosit <20.000/mm³
LANJUTAN…
c.) Terapi definitif :dapat memberikan kesembuhan
jangka panjang.
 Transplantasi sumsum tulang (mahal)
 Terapi imunosupresif
1. Pemberian anti-lymphocyleglobuline(ALG) atau anti-thymocyle
globuline(ATG) dapat menekan proses imunologis.
2. Metilprednisolon dosis tinggi.
d.) Terapi untuk memperbaiki sumsum tulang
Anabolik steroid (oksimetolon atau stanazol dengan dosis 2-3
mg/kg/BB/hari). Efek terapi tampak setelah 6-12 mimggu, efek
samping yang dialami berupa virilisasi dan gangguan fungsi hati.
2. ANEMIA DEFISIENSI BESI
a.) Terapi kausal :pengobatan cacing tambang,
hemoroid, dan menoragi
b.) Pemberian preparat besi untuk mengganti
kekurangan besi dalam tubuh (oral/parenteral)
 Oral: 50-100 mg besi elemental (sulfat, glukonat, fumarat,
dan suksinat) selama 6 bulan dengan efek samping
konstipasi dan pirosis.
 Paranteral: irondextrancomplexdan ironsorbitolciticacidcomplex
(IM/IV)
LANJUTAN…
c.) Pengobatan lain:
 Diet
 Vitamin C: 3x 100 mg/hari
 Transfusi darah dengan indikasi jantung anemik,
anemia simtomatik, peningkatan Hb diperlukan dgn
cepat.
3. ANEMIA MEGALOBLASTIK
a.) Terapi suportif :transfusi bila ada hipoksia dan
suspensi trombosit bila trombositopenia mengancam jiwa.
b.) Terapi defisiensi asam folat
 Asam folat 1-5 mg/hari oral selama 4 bulan c.)
Terapi defisiensi vitamin B12:
 Vitamin B12 100-1000 Ug intramuskular sehari
selama dua minggu, selanjutnya 100-1000 Ug
intramuskular setiap bulan
 Biladiperlukan transfusi darah (eritrosit yang
diendapkan)
4. ANEMIA SEL SABIT
 Antibiotik profilaktik (mencegah infeksi)
 Suplemen asam folat (merangsang pembentukan
sel darah merah)
 Hidrasi dan analgetik (jikaterjadi krisis sel sabit)
 Pemberian oksigen
 Transfusi sel darah merah (jikahemoglobin turun
drastis)
5. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik dapat disebabkan oleh
anemia sel sabit, sehingga dalam penatalaksanaannya
sama.
1. Pemeriksaan fisik
a. Warna kulit
b. Kuku
c. Mata
d. Mulut
e. Limfadenopati, hepatomegali, splenomegaly
2. Pemeriksaan laboratorium hematologi
a. Tes penyaring
1. Kadar hemoglobin
2. Indeks eritrosit (MCV,MCH,dan MCHC)
3. Hapusan darah tepi
b. Pemeriksaan rutin
1. Laju endap darah
2. Hitung deferensial
3. Hitung retikulosit
c. Pemeriksaan sumsum tulang
d. Pemeriksaan atas indikasi khusus
1. Anemia defesiensi besi :serum iron, TIBC, saturasi
transferin
2. Anemia megaloblastik :asam folat darah/eritrosit,
vitamin B12
3. Anemia hemolitik :tes Coomb, elektroforesis Hb
4. Leukemia akut :pemeriksaan sitokimia
5. Diatesa hemoragik :tes faal hemostasis
LANJUTAN…
urat,
3. Pemeriksaan laboratorium non hematologi
Pemeriksaan faal ginjal, hati, endokrin, asam
kultur bakteri.
4. Pemeriksaan penunjang lainnya
a. Biopsy kelenjar à PA
b. Radiologi :Foto Thoraks, bonesurvey,USG, CT-Scan
LANJUTAN…
1. Gagal jantung
2. Gagal ginjal
3. Hipoksia
4. Hipoksia pada ibu hamil
kasusanemia-170326130659 (1).pptx

More Related Content

Similar to kasusanemia-170326130659 (1).pptx

Asuhan Keperawatan Anemia.pptx
Asuhan Keperawatan Anemia.pptxAsuhan Keperawatan Anemia.pptx
Asuhan Keperawatan Anemia.pptx
AndrikHermanto1
 
anemia.pptx
anemia.pptxanemia.pptx
anemia.pptx
VergaKusumananda
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.pptASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
MethaKemala
 
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemiadejavu_21
 
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdfAnemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Syafira66
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
HarryJulians
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
Khairuddinkhairu
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
Irfrans D' Rayyan
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
Arya Ningrat
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
Muhammad Nasrullah
 
SOP anemia.docx
SOP anemia.docxSOP anemia.docx
SOP anemia.docx
FadliMuhammad32
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
melypurnadianti1
 
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)AyLa Bareeza
 

Similar to kasusanemia-170326130659 (1).pptx (20)

ppt.ppt
ppt.pptppt.ppt
ppt.ppt
 
Asuhan Keperawatan Anemia.pptx
Asuhan Keperawatan Anemia.pptxAsuhan Keperawatan Anemia.pptx
Asuhan Keperawatan Anemia.pptx
 
anemia.pptx
anemia.pptxanemia.pptx
anemia.pptx
 
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.pptASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_ANAK_ANEMIA.ppt
 
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
 
Askep anak anemia
Askep anak anemiaAskep anak anemia
Askep anak anemia
 
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdfAnemia dan transfusi darah sementara.pdf
Anemia dan transfusi darah sementara.pdf
 
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptxANEMIA-INTRODUCTION.pptx
ANEMIA-INTRODUCTION.pptx
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_ANEMIA_RUANG_NAKULA.docx
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIKGANGGUAN HAEMOPOIETIK
GANGGUAN HAEMOPOIETIK
 
SOP anemia.docx
SOP anemia.docxSOP anemia.docx
SOP anemia.docx
 
Anemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.pptAnemia 26.11.22.ppt
Anemia 26.11.22.ppt
 
Megaloblastik
MegaloblastikMegaloblastik
Megaloblastik
 
Anemia hemolitik
Anemia hemolitikAnemia hemolitik
Anemia hemolitik
 
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep anemia
Askep anemiaAskep anemia
Askep anemia
 
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
 
Askep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarumAskep anemia gravidarum
Askep anemia gravidarum
 

Recently uploaded

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 

Recently uploaded (7)

Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 

kasusanemia-170326130659 (1).pptx

  • 2. Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan hematokrit dibawah normal.
  • 3. Suatu kondisi yang dapat dinyatakan sebagai anemia bila terdapat nilai dengn kriteria sebagai berikut:  Menurut WHO: 1. Ibu hamil 2. Anak usia 6 bulan- 6 tahun 3. Anak usia 6-14 tahun 4. Perempuan dewasa tidak hamil 5. Laki-laki dewasa = Hb < 11 gr/dl = Hb < 11 gr/dl = Hb < 12 gr/dl = Hb < 12 gr/dl = Hb < 13 gr/dl  Di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik, pada umumnya menggunakan kriteria sebagai berikut: Hb Hematokrit Eritrosit < 10gr/dl < 30% < 2,8juta/𝑚𝑚3
  • 4.  Klasifikasi berdasarkan derajat anemia 1. Kriteria yang umum dipakai, yaitu:  Ringan sekali  Ringan  Sedang  Berat = Hb 10-13gr/dl = Hb 8-9,9gr/dl = Hb 6-7,9gr/dl = Hb <6gr/dl 2. Menurut WHO, yaitu: = ≥ 11 gr/dl = 9,5-10,9gr/dl = 8-9,4gr/dl = 6,5-7,9gr/dl  Derajat 0 (nilai normal)  Derajat 1 (ringan)  Derajat 2 (sedang)  Derajat 3 (berat)  Derajat 4 (mengancam jiwa)= < 6,5 gr/dl
  • 5.  Secara morfologis, anemia dapat diklasifikasikan menurut ukuran sel dan hemoglobin yang dikandungnya, yaitu: 1. Anemia Mikrositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah abnormal redah dengan ukuran sel-sel yang abormal kecil. Penyebab umumnya adalah defisiensi zat besi. 2. Anemia Normositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah abnormal redah, namun ukuran sel-selnya normal. Penyebab umumnya bisa karena bawaan atau dapatan. Anemia normositik bawaan (kongenital) disebabkan oleh pemecahan sel darah merah, contohnya pada penyakit sel sabit. Sedangkan anemia normositik dapatan disebabkan oleh penyakit kronis (penyakit ginjal, kanker, reumatoid artritis, & tiroiditis). 3. Anemia Makrositik, yaitu keadaan dimana jumlah sel darah merah abnormal redah dengan ukuran sel yang abormal besar. Penyebab umumnya adalah defisiensi vitamin B12.
  • 6.
  • 7. Berdasarkan penyebabnya, anemia dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Anemia Aplastik Penyebab: • Agen neoplastik/sitoplastik • Terapi radiasi • Antibiotik tertentu • Obat anti konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason • Benzene • Infeksi virus (khususnya hepatitis)
  • 8. Jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang Produksi eritrosit Penyebab Gangguan sel induk di sumsum tulang Pansitopenia Anemia aplastik
  • 9. 2. Anemia Defisiensi Besi Penyebab: • Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil & menstruasi • Gangguan absorbs (post gastrektomi) • Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises, oesophagus, hemoroid, dll.)
  • 10. Penyebab Gangguan eritropoesis Absorbsi dari usus kurang Eritrosit & Hb Anemia defisiensi besi
  • 11. 3. Anemia Megaloblastik Penyebab: • Defisiensi vitamin B12 &asam folat • Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor • Infeksi parasit, penyakit usus & keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.
  • 12. Penyebab Sintesis DNA terganggu Gangguan maturasi inti eritrosit Megaloblas (eritroblas yang besar) Eritrosit immatur dan hipofungsi Anemia megaloblastik
  • 13. 4. Anemia Hemolisis Penyebab: • Pengaruh obat-obatan tertentu • Penyakit hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukimia limfositik kronik • Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase • Proses autoimun • Reaksi transfusi • Malaria
  • 14. Antigen pada eritrosit berubah Penyebab Mutasi/perubahan sel eritrosit Dianggap benda asing oleh tubuh Eritrosit dihancurkan oleh limposit Anemia hemolisis
  • 15. • Jenis Kelamin (Perempuan > Laki-laki) • Kehamilan • Gangguan fungsi ginjal • Keganasan/Penyakit kronis • Makanan (Kekurangan asupan Fe, vit B12, & asam folat) • Genetik/Keturunan • Trauma
  • 16. pucat • Sering Kelelahan • Sering Mual • Sakit Kepala • Denyut jantung tidak teratur • Rambut rontok berlebihan • Menurunnya kekebalan tubuh • Stomatitis agularis • Disfagia • Mata berkunang-kunang • Kelopak mata, wajah, ujung jari • BB menurun • Konstipasi • Lemas • Sesak Napas (hipoksia) • Syok hipovolemik • Hepatomegali & Splenomegali • Eritrosit hemolisis
  • 17. Berdasarkan klasifikasi: 1. Anemia Aplastik 2. Anemia Defisiensi Besi 3. Anemia Megaloblastik 4. Anemia Sel Sabit 5. Anemia Hemolitik
  • 18. 1. ANEMIAAPLASTIK a.) Terapi kausal: menghilangkan agen penyebab b.) Terapi suportif:  Untuk mengatasi infeksi :higiene mulut, antibiotik, dan transfusi granulosit konsentrat jika infeksi berat.  Untuk mengatasi anemia: transfusi packedredcell(PRC) jika hemoglobin <7 gr/dl atau adanya tanda gagal jantung.  untuk upaya mengatasi perdarahan :transfusi konsentrat trombosit jikatrombosit <20.000/mm³
  • 19. LANJUTAN… c.) Terapi definitif :dapat memberikan kesembuhan jangka panjang.  Transplantasi sumsum tulang (mahal)  Terapi imunosupresif 1. Pemberian anti-lymphocyleglobuline(ALG) atau anti-thymocyle globuline(ATG) dapat menekan proses imunologis. 2. Metilprednisolon dosis tinggi. d.) Terapi untuk memperbaiki sumsum tulang Anabolik steroid (oksimetolon atau stanazol dengan dosis 2-3 mg/kg/BB/hari). Efek terapi tampak setelah 6-12 mimggu, efek samping yang dialami berupa virilisasi dan gangguan fungsi hati.
  • 20. 2. ANEMIA DEFISIENSI BESI a.) Terapi kausal :pengobatan cacing tambang, hemoroid, dan menoragi b.) Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh (oral/parenteral)  Oral: 50-100 mg besi elemental (sulfat, glukonat, fumarat, dan suksinat) selama 6 bulan dengan efek samping konstipasi dan pirosis.  Paranteral: irondextrancomplexdan ironsorbitolciticacidcomplex (IM/IV)
  • 21. LANJUTAN… c.) Pengobatan lain:  Diet  Vitamin C: 3x 100 mg/hari  Transfusi darah dengan indikasi jantung anemik, anemia simtomatik, peningkatan Hb diperlukan dgn cepat.
  • 22. 3. ANEMIA MEGALOBLASTIK a.) Terapi suportif :transfusi bila ada hipoksia dan suspensi trombosit bila trombositopenia mengancam jiwa. b.) Terapi defisiensi asam folat  Asam folat 1-5 mg/hari oral selama 4 bulan c.) Terapi defisiensi vitamin B12:  Vitamin B12 100-1000 Ug intramuskular sehari selama dua minggu, selanjutnya 100-1000 Ug intramuskular setiap bulan  Biladiperlukan transfusi darah (eritrosit yang diendapkan)
  • 23. 4. ANEMIA SEL SABIT  Antibiotik profilaktik (mencegah infeksi)  Suplemen asam folat (merangsang pembentukan sel darah merah)  Hidrasi dan analgetik (jikaterjadi krisis sel sabit)  Pemberian oksigen  Transfusi sel darah merah (jikahemoglobin turun drastis)
  • 24. 5. Anemia Hemolitik Anemia hemolitik dapat disebabkan oleh anemia sel sabit, sehingga dalam penatalaksanaannya sama.
  • 25. 1. Pemeriksaan fisik a. Warna kulit b. Kuku c. Mata d. Mulut e. Limfadenopati, hepatomegali, splenomegaly 2. Pemeriksaan laboratorium hematologi a. Tes penyaring 1. Kadar hemoglobin 2. Indeks eritrosit (MCV,MCH,dan MCHC) 3. Hapusan darah tepi
  • 26. b. Pemeriksaan rutin 1. Laju endap darah 2. Hitung deferensial 3. Hitung retikulosit c. Pemeriksaan sumsum tulang d. Pemeriksaan atas indikasi khusus 1. Anemia defesiensi besi :serum iron, TIBC, saturasi transferin 2. Anemia megaloblastik :asam folat darah/eritrosit, vitamin B12 3. Anemia hemolitik :tes Coomb, elektroforesis Hb 4. Leukemia akut :pemeriksaan sitokimia 5. Diatesa hemoragik :tes faal hemostasis LANJUTAN…
  • 27. urat, 3. Pemeriksaan laboratorium non hematologi Pemeriksaan faal ginjal, hati, endokrin, asam kultur bakteri. 4. Pemeriksaan penunjang lainnya a. Biopsy kelenjar à PA b. Radiologi :Foto Thoraks, bonesurvey,USG, CT-Scan LANJUTAN…
  • 28. 1. Gagal jantung 2. Gagal ginjal 3. Hipoksia 4. Hipoksia pada ibu hamil