SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MID SEMESTER ASESMEN PEMBELAJARAN SD


                                        Nama: Maluidin Nur Secha
                                             Nim: 1401409209
                                                Rombel:
                                  Mata Kuliah: Asesmen Pembelajaran SD
                                  Dosen Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd.


1.   Jelaskan perbedaan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan evaluasi berikut ini, dan
     lengkapi dengan contoh-contohnya !
     a.   Asesmen         dengan evaluasi,
     b.   Penilaiaan dengan pengukuran,
     c.   Evaluasi formatif dengan evaluasi sumatif
     d.   Pengevaluasian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik


     Jawab:
     a. Perbedaan Asesmen dengan evaluasi
                  1. Asesmen merupakan proses mendapatkan informasi dalam bentuk apapun
                       yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik
                       yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah
                       maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
              Contoh:
              Guru membuat alat pengukuran berupa instrumen tes yang diberikan terhadap siswa.
              Setelah diadakan tes, guru merefleksi hasil tes tersebut untuk dapat menentukan
              apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum.
                  2. Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil
                       pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut
                       dengan
              kriteria tertentu
              Contoh:
              Asesmen dilakukan terhadap siswa dari serangkaian kegiatan pembelajaran selama 1
              semester, dengan berbagai pertimbangan, maka pada akhirnya data-data yang
              terkumpul guru untuk mengambil keputusan untuk menaikkan atau tidak menaikkan
              siswa.
b. Penilaiaan dengan pengukuran
     Penilaian adalah segala prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi
       mengenai belajar siswa dan pembentukkan nilai serta pertimbangan mengenai
       kemajuan belajar siswa.
       Contoh kegiatan penilaian:
               Menggunakan instrumen tes berupa tes tertulis, tes untuk kerja, maupun tes
                  secara lisan untuk menilai kemampuan siswa tentang materi tertentu.
     Pengukuran adalah proses pemberian angka pada hasil tes atau prosedur penilaian
       lain sesuai dengan aturan tertentu.
       Contoh kegiatan pengukuran:
               Nilai ipa intan pada ulangan harian pertama adalah 87.
c. Evaluasi formatif dengan evaluasi sumatif
     Evaluasi Formatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok
       bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pokok
       bahasan tertentu.
       Contoh:
       Ulangan harian.
     Evaluasi Sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu,
       (catur wulan, semester atau tahun ajaran), tujuannya untuk melihat prestasi yang
       dicapai peserta didik selama satu program yang secara lebih khusus hasilnya akan
       merupakan nilai yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas.
       Contoh:
       Ujian akhir semester ganjil atau genap
d. Pengevaluasian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
     Ranah Kognitif: suatu bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan daya pikir.
       Contoh :
          Ada     suatu    bak   mandi   dengan   panjang     1m,   lebar   1,5m,dan    tinggi
       1,5m,membutuhkan berapa lamakah agar bak tersebut terisi air penuh
     Ranah Afektif: bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan sikap.
       Contoh:
          Guru menilai keaktifan siswa dalam pembelajaran, apakah suka berpendapat,
       bertanya, maupun menjawab pertanyaan.
     Ranah Psikomotorik: bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan gerakan
       tubuh atau keterampilan
       Contoh :
       Siswa dinilai guru dalam menggunakan mikroskop.
2.   Langkah pengambilan keputusan adalah inti kerja melakukan suatu asesmen terhadap obyek
     yang dievaluasi.
     a.     Apakah wujud keputusan yang maksud tersebut ? beri contohnya !
     b. Apakah ada kesamaan dan perbedaan antara wujud keputusan yang diambil pada saat
          guru mengevaluasi siswa dengan pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga)?
     c.     Apakah ciri-ciri butir suatu tes disebut baik, jelaskan !
     d.     Mengapa evaluasi harus berbasis pada tujuan dalam evaluasi pengajaran ?


     Jawab :
     a. Wujud keputusan yang dimaksud adalah tindakan selanjutnya yang akan diambil atau
          dilakukan setelah melakukan penilaian. Tindakan selanjutnya tersebut harus disesuaikan
          dengan hasil penilaian.
          Contoh :
          Guru memutuskan untuk menaikkan atau tidak menaikkan siswa.
     b. Ada kesamaan dan perbedaan antara wujud keputusan yang diambil pada saat guru
          mengevaluasi siswa dengan pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga).
           Persamaan
              Kedua proses evaluasi tersebut sama-sama menghasilkan keputusan guru untuk
              memberi keputusan atas penilaian yang telah dilakukan, seperti naik atau tidak
              naiknya siswa dan baik atau kurang baiknya kinerja para pegawai di institusi.
           Perbedaan
              Perbedaannya terletak pada subyek yang diberikan keputusan, yaitu siswa dan
              pegawai di institusi tertentu.
     c. Ciri-ciri butir suatu tes disebut baik:
           Valid
              Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas soal
              dapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan
              pengukuran yang telah ditetapkan.
           Relevan
              Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar
              sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil
              belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).
           Spesifik
              Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak
              menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban.
           Representatif
              Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan
              bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi
pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harus
            terwakili dalam soal tes.
          Seimbang
            Dalam proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasan
            memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok
            bahasan yang terpenting mendapat porsi terbanyak dalam soal. Kalau dalam keadaan
            terpaksa hal tersebut tidak dapat dilakukan maka keseimbangan dapat dicapai dengan
            memberikan bobot yang berbeda pada pokok bahasan yang memiliki tingkat kesulitan
            yang berbeda.
          Sensitif
            Syarat ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik harus memiliki
            sensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi dengan
            yang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswa
            tidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga semua siswa dapat
            mengerjakan dengan benar.
          Fair
            Tes hasil ujian hendaklah bersifat terbuka dalam pengertian tidak mengandung
            jebakan, jelas cakupan materinya, kejalasan norma yang dipakai serta kriteria
            keberhasilannya. Dalam pelaksanaannya obyektif, tidak merugikan kelompok
            tertentu.
          Praktis
            Dalam pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari segi
            pembiayaan maupun pelaksanaanya. Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk
            dilaksanakan.


     d. Evaluasi harus berbasis pada tujuan dalam evaluasi pengajaran karena tujuan diadakannya
        evaluasi setelah proses pembelajaran adalah untuk mengetahui apakah tujuan
        pembelajaran yang ingin dicapai yang tercantum dalam RPP telah tercapai atau belum,
        sehingga diperlukan alat indikator keberhasilan, yaitu melalui adanya evaluasi pengajaran
        yang isinya selaras dengan tujuan pembelajaran.


3.   Seorang guru bila hendak mengajar harus memiliki Sillabus (kurikulum), RPP,
     mendeskripsikan SK, KD, dan indikator
     a. Seberapa pentingkah peranan silabus, RPP, KD, SK dan indikator yang kita ketahui
        sebelum mengajar ? jelaskan!
     b. Apakah tolok ukur yang hendak dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif, ranah
        afektif dan psikomotorik ? bila ada persamaan dan perbedaan dari ketiga ranah tersebut
        jelaskan dan beri contohnya !
c. Apakah kurikulum itu ?dan apa pula yang dimaksud indikator dan kompetensi ? jelaskan!
d. Sebutkan jenis-jenis evaluasi jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan evaluasi ! jelaskan
   masing-masing !


Jawab:
a. Silabus, RPP, KD, SK dan indikator sangat penting untuk diketahui sebelum mengajar
   karena semua itu merupakan pedoman bagi seorang guru dalam melakukan proses
   pembelajaran, terutama dalam menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
   Tujuan pembelajaran yang tercantum di dalam RPP haruslah selaras dengan isi silabus,
   SK, KD, dan indikator. Adanya RPP berfungsi untuk mempermudah guru menjalankan
   pembelajarn agar tidak melenceng dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b. Ada perbadaan tolok ukur yang hendak dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif,
   ranah afektif dan psikomotorik.


                                Tingkatan Domain Kognitif

         Tingkat                                   Deskripsi
    I. Pengetahuan    Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa,
                      tahun, daftar, rumus, teori, dan kesimpulan.


                      Contoh kegiatan belajar: mengemukakan arti, menamakan,
                      membuat daftar, menentukan lokasi, mendeskripsikan sesuatu,
                      menceritakan apa yang terjadi, menguraikan apa yang terjadi.
    II. Pemahaman     Arti: Pengertian terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, dan
                      antar-data, hubungan sebab-akibat, dan penarikan kesimpulan.


                      Contoh kegiatan belajar: mengungkapkan gagasan/pendapat dengan
                      kata-kata sendiri, membedakan, membandingkan, mengintepretasi
                      data, mendiskripsikan dengan kata-kata sendiri, menjelaskan
                      gagasan pokok, menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri.
    III. Aplikasi     Arti: menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau
                      menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.


                      Contoh kegiatan belajar: menghitung kebutuhan, melakukan
                      percobaan, membuat peta, membuat model, merancang strategi.
    IV. Analisis      Arti: Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian,
                      atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut.


                      Contoh kegiatan belajar: mengidentifikasi faktor penyebab,
                      merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
informasi, membuat grafik, mengkaji ulang.
V. Sintesis        Arti: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan
                   atau konsep atau meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi
                   suatu hal yang baru.


                   Contoh kegiatan belajar: membuat desain, mengarang komposisi
                   lagu, menemukan solusi masalah, memprediksi, merancang model
                   mobil-mobilan, pesawat sederhana, menciptakan produk baru.
VI. Evaluasi       Arti: Mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk,
                   bermanfaat-tak bermanfaat.


                   Contoh kegiatan belajar: mempertahankan pendapat, beradu
                   argumentasi, memilih solusi yang lebih baik, menyusun kriteria
                   penilaian, menyarankan perubahan, menulis laporan, membahas
                   suatu kasus, menyarankan strategi baru.
                             Tingkatan Domain Afektif

Tingkat            Deskripsi

I. Penerimaan      Arti: Kepekaan (keinginan menerima/memperhatikan) terhadap
(Receiving)        fenomena dan stimuli atau menunjukkan perhatian yang terkontrol
                   dan terseleksi.


                   Contoh kegiatan belajar: sering mendengarkan musik, senang
                   membaca puisi, senang mengerjakan soal matematika, ingin
                   menonton sesuatu, senang membaca cerita, senang menyanyikan
                   lagu.
II. Responsi       Arti: Menunjukkan perhatian aktif, melakukan sesuatu
(Responding)       dengan/tentang fenomena, setuju, ingin, puas meresponsi
                   (menanggapi).


                   Contoh kegiatan belajar: mentaati aturan, mengerjakan tugas,
                   mengungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maaf
                   atas kesalahan, mendamaikan orang yang bertengkar, menunjukkan
                   empati, menulis puisi, melakukan renungan, melakukan introspeksi.
III. Acuan nilai   Arti: Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai,
(Valuing)          Termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang pasti,
                   Tingkatan: menerima, lebih menyukai, dan menunjukkan komitmen
                   terhadap suatu nilai.
Contoh kegiatan belajar: mengapresiasi seni, menghargai peran,
                  menunjukkan keprihatinan, menunjukkan alasan perasaan jengkel,
                  mengoleksi kaset lagu, novel, atau barang antik, melakukan upaya
                  pelestarian lingkungan hidup, menunjukkan simpati kepada korban
                  pelanggaran HAM, menjelaskan alasan senang membaca novel.
IV. Organisasi    Arti: Mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam satu sistem,
                  Menentukan saling hubungan antar nilai, Memantapkan suatu nilai
                  yang dominan dan diterima di mana-mana.
                  Tingkatan: Konseptualisasi suatu nilai dan Organisasi suatu sistem
                  nilai.


                  Contoh kegiatan belajar: bertanggung jawab terhadap perilaku,
                  menerima kelebihan dan kekurangan pribadi, membuat rancangan
                  hidup masa depan, merefleksi pengalaman dalam hal tertentu,
                  membahas cara melestarikan lingkungan hidup, merenungkan
                 makna ayat kitab suci bagi kehidupan.
V. Karakterisasi Arti: Suatu nilai/sistem nilai telah menjadi karakter, Nilai-nilai
(menjadi          tertentu telah mendapat tempat dalam hirarki nilai individu,
karakter)         diorganisasi secara konsisten, dan telah mampu mengontrol tingkah
                  laku individu.


                  Contoh kegiatan belajar: rajin, tepat waktu, berdisiplin diri, mandiri
                  dalam bekerja secara independen, objektif dalam memecahkan
                  masalah, mempertahankan pola hidup sehat, menilai masih pada
                  fasilitas umum dan mengajukan saran perbaikan, menyarankan
                  pemecahan masalah HAM, menilai kebiasaan konsumsi, dan
                  mendiskusikan cara-cara menyelesaikan konflik antar-teman.
                         Tingkatan Domain Psikomotor

    Tingkat                                    Deskripsi
I. Gerakan        Arti: Gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak,
refleks           Responsi terhadap stimulus tanpa sadar, misalnya: melompat,
                  menunduk, berjalan, menggerakkan leher dan kepala,
                  menggenggam, memegang.


                  Contoh kegiatan belajar: mengupas mangga dengan pisau,
                  memotong dahan bunga, menampilkan ekspresi yang berbeda,
                  meniru gerakan polisi lalu lintas, juru parkir, meniru gerakan daun
                  berbagai tumbuhan yang diterpa angin.
II. Gerakan       Arti: Gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui
dasar            praktik, Gerakan ini terpola dan dapat ditebak.
(Basic
fundamental      Contoh kegiatan belajar: Contoh gerakan tak berpindah; bergoyang,
movements)       membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar.
                 Contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan,
                 meluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari,
                 memanjat.
                 Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting,
                 menggambar dengan crayon, memegang dan melepas objek, blok,
                 atau gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar.
III. Gerakan     Arti: Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan
persepsi         perseptual.
(Perceptual      Contoh kegiatan belajar: menangkap bola, mendrible bola,
abilities)       melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil
                 menjaga keseimbangan, memilih satu objek kecil dari sekelompok
                 objek yang ukurannya bervariasi, membaca, melihat terbangnya
                 bola pingpong, melihat gerak pendulum, menggambar simbol
                 geometri, menulis alfabet, mengulangi pola gerak tarian, memukul
                 bola tenis, pingpong, membedakan bunyi beragam alat musik,
                 membedakan suara berbagai binatang, mengulangi ritme lagu yang
                 pernah didengar, membedakan berbagai tekstur dengan meraba.
IV. Gerakan      Arti: Gerak lebih efisien, Berkembang melalui kematangan dan
kemampuan        belajar.
fisik            Contoh kegiatan belajar: menggerakkan otot/sekelompok otot
(Psysical        selama waktu tertentu, berlari jauh, mengangkat beban, menarik-
abilities)       mendorong, melakukan push-ups, kegiatan memperkuat lengan,
                 kaki, dan perut, menari, melakukan senam, melakukan gerak
                 pesenam, pemain biola, pemain bola.
V. Gerakan       Arti: Dapat mengontrol berbagai tingkatan gerak, terampil, tangkas,
terampil         cekatan melalukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks).
(Skilled         Contoh kegiatan belajar: melakukan gerakan terampil berbagai
movements)       cabang olahraga, menari, berdansa, membuat kerajinan tangan,
                 menggergaji, mengetik, bermain piano, memanah, skating,
                 melakukan gerak, akrobatik, melakukan koprol yang sulit.
VI.Gerakan       Arti: Mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan, Gerak estetik:
indah dan        gerakan gerakan terampil yang efisien dan indah, Gerak kreatif:
kreatif          gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan
(Nondiscursive   peran.
communication    Contoh kegiatan belajar: kerja seni yang bermutu (membuat patung,
)                  melukis, menari balet, melakukan senam tingkat tinggi, bermain
                       drama (acting), keterampilan olahraga tingkat tinggi.

c. Kurikulum, Indikator, dan Kompetensi
       Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
        bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
        kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
       Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
        perubahan perilaku yang dapat diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
        keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
        satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
        menyusun alat penilaian.
       Kompetensi adalah adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara
        konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
        dimiliki oleh peserta didik.
d. Ada 5 jenis evaluasi jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan evaluasi yaitu:
     Evaluasi Formatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok
        bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pokok
        bahasan tertentu. Informasi dari evaluasi formatif dapat dipakai sebagai umpan balik
        bagi pengajar mengenai proses pengajaran.
     Evaluasi Sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu,
        (catur wulan, semester atau tahun ajaran), tujuannya untuk melihat prestasi yang
        dicapai peserta didik selama satu program yang secara lebih khusus hasilnya akan
        merupakan nilai yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas.
     Evaluasi Diagnostik, yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahan siswa
        dan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebabnya, dilakukan untuk keperluan
        pemberian bimbingan belajar dan pengajaran remidial, sehingga aspek yang dinilai
        meliputi kemampuan belajar, aspek-aspek yang melatarbelakangi kesulitan belajar
        yang dialami anak serta berbagai kondisi khusus siswa.
     Evaluasi     penempatan      (placement),   yaitu   penilaian   yang     ditujukan   untuk
        menempatkan siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam
        pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja kelompok dan pemilihan
        kegiatan tambahan. Aspek yang dinilai meliputi bakat, minat, kesanggupan, kondisi
        phisik, kemampuan dasar, keterampilan dan aspek khusus yang berhubungan dengan
        proses pengajaran.
     Evaluasi Seleksi, yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilih
        orang yang paling tepat pada kedudukan atau posisi tertentu. Evaluasi ini dilakukan
        kapan saja diperlukan. Aspek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengan
tujuan seleksi, sebab tujuannya adalah memilih calon untuk posisi tertentu, karena itu
           analisis dari evaluasi ini biasanya menggunakan kriteria yang bersifat relatif atau
           berdasar norma kelompok.


4. Penskoran tes bentuk pilihan ganda ada 3 macam, yakni ; penskoran tanpa ada koreksi
  jawaban, penskoran ada koreksi jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot.
  a.   Pada suatu soal tes matapelajaran IPS kelas 5 bentuk pilihan ganda ada 40 butir. Aliya
       dapat menjawab benar 10. Berapakah score Aliya yang diperoleh jika menggunakan
       penskoran tanpa ada koreksi ?
  b.   Pada suatu soal tes matapelajaran PKn kelas 4 bentuk pilihan ganda ada 50 butir, tiap
       butir terdiri 4 opsi pilihan. Jika dalam evaluasi tersebut Armahedi dapat menjawab benar
       30 butir, menjawab salah 12, dan tidak dijawab ada 8 butir, berapakah score Armahedi
       yang diperoleh ?


  Jawab:
   4. a) Penskoran tanpa ada koreksi
          Diketahui : N = 40 ; B=10
          Ditanya : Skor Aliya?
          Penyelesaian      :
          Skor Aliya        = B x 100
                              N
                            = 10 x 100
                               40
                            = 25

  a.          Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0
       Diketahui     : B = 30; S = 12 ; P = 4 ; N = 50
       Ditanya               : Skor Armahedi?


       Penyelesaian :



                                           x 100




                           x 100
5. Buatlah contoh model penilaian portofolio lengkapilah dengan tabel fisualisasi sehingga guru-
  guru teman sejawat saudara dapat memahami kinerja saudara dari tampilan kolom-kolom yang
  saudara pola perbandingan antara asesmen kinerja dengan tes konvensional !


  Jawab:
Contoh Penilaian Portofolio


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan : Karangan
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1

                                                      Aspek yang dinilai                    Ket
  No.        SK/KD          Periode       Tata     Kosa      Kelengkapan Sistematika
                                         bahasa    kata        gagasan    penulisan

  1      Menulis
         karangan
         deskriptif

  2      Membuat
         resensi buku

Catatan: karya siswa sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan aspek yang dinilai



  Perbandingan antara Asesmen kinerja dengan tes konvensional
No.              Asesmen Kinerja                    Tes Konvensional
 1.     Mementingkan kemampuan siswa dalam 1. Lebih mengutamakan pemahaman
        menerapkan      pengetahuannya     menjadi konsep siswa.
        unjuk kerja yang dapat diamati atau
        produk yang dihasilkan.
 2.     Membutuhkan waktu yang banyak untuk Membutuhkan                 waktu yang     banyak
        membuat       dan   melaksanakan     tetapi untuk pelaksanaannya, lebih cepat dan
        menghasilkan format penilaian yng dapat dapat digunakan untuk siswa dengan
        digunakan berulang-ulang pada siswa jumlah banyak secara serentak, tetapi
        yang sama atau siswa baru.                  digunakan      hanya     sekali     untuk
                                            sekelompok siswa.
 3.     Memungkinkan untuk mendiagnosis dan Memungkinkan untuk                 mendiagnosis
        meremidiasi kinerja siswa dan memeta- dan meremidiasi kinerja siswa tetapi
        kan kemajuan siswa sepanjang waktu.         hanya untuk soal uraian terbuka (open
                                              ended).
 4.     Menuntut siswa untuk berfikir tingkat Memfokuskan               pembelajaran     pada
        tinggi                                      materi pelajaran.
6. Buatlah contoh model implementasi instrumen non-tes yang meliputi : asesmen kinerja,
   rubrik, dan portofolio untuk kelas yang saudara ajar, dengan contoh-contoh nyata !

More Related Content

What's hot

Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)Lusy Mariana Pasaribu
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Dwex Ashter
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasImam181993
 
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1 Sub tema 2 Pembelajaran 3
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1  Sub tema 2  Pembelajaran 3RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1  Sub tema 2  Pembelajaran 3
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1 Sub tema 2 Pembelajaran 3Ifwhar Yuhono
 
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8Akang Faesholi
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifGoogle
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDRanny Rolinda R
 
Pengukuran, Penilaian dan evaluasi
Pengukuran, Penilaian dan evaluasiPengukuran, Penilaian dan evaluasi
Pengukuran, Penilaian dan evaluasidini alfiatu
 
rpp sd kelas 1 semester 2 pengalamanku
rpp sd kelas 1 semester 2   pengalamankurpp sd kelas 1 semester 2   pengalamanku
rpp sd kelas 1 semester 2 pengalamankuHaksa Vanholick
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifRisou Kun
 
Penilaian berbasis kompetensi
Penilaian  berbasis kompetensiPenilaian  berbasis kompetensi
Penilaian berbasis kompetensiAnton Sunarto
 

What's hot (20)

Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
Pp evaluasi kel ii ( menyusun instrumen non tes)
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
Penilaian_pembelajaran_bahasa_indonesia_di_sd_unit_9
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1 Sub tema 2 Pembelajaran 3
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1  Sub tema 2  Pembelajaran 3RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1  Sub tema 2  Pembelajaran 3
RPP kurikulum 2013 Kelas 1, Tema 1 Sub tema 2 Pembelajaran 3
 
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
Rpp SD Kelas 6 semester 2 K13 tema 8
 
aksi nyata KKTP oke.pptx.pdf
aksi nyata KKTP oke.pptx.pdfaksi nyata KKTP oke.pptx.pdf
aksi nyata KKTP oke.pptx.pdf
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Penilaian hasil-belajar
Penilaian hasil-belajarPenilaian hasil-belajar
Penilaian hasil-belajar
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
 
Pengukuran, Penilaian dan evaluasi
Pengukuran, Penilaian dan evaluasiPengukuran, Penilaian dan evaluasi
Pengukuran, Penilaian dan evaluasi
 
rpp sd kelas 1 semester 2 pengalamanku
rpp sd kelas 1 semester 2   pengalamankurpp sd kelas 1 semester 2   pengalamanku
rpp sd kelas 1 semester 2 pengalamanku
 
Lembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektifLembar penilaian afektif
Lembar penilaian afektif
 
Penilaian berbasis kompetensi
Penilaian  berbasis kompetensiPenilaian  berbasis kompetensi
Penilaian berbasis kompetensi
 

Viewers also liked

Bentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaranBentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaranWidya Wati
 
Asesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdAsesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdKhairil Amri
 
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiAbk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiRatna Widiastuti
 
Aa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iiiAa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iiiMelz Mutz
 
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDPENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDAhmad Haqiqi
 

Viewers also liked (6)

Bentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaranBentuk bentuk asesmen penalaran
Bentuk bentuk asesmen penalaran
 
Asesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sdAsesmen pembelajaran-sd
Asesmen pembelajaran-sd
 
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusiAbk dan penangannya di sekolah inklusi
Abk dan penangannya di sekolah inklusi
 
Aa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iiiAa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iii
 
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SDPENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
PENILAIAN PORTOFOLIO IPS SD
 
Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 

Similar to asesmen SD

Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdfdayuprasanda
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranRAHMANULJA
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranRatihSiwi
 
Sistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp SmaSistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp Smapujimr
 
Slide KTSP
Slide KTSPSlide KTSP
Slide KTSPpujimr
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSmansabihu Aeknabara
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiSeptian Muna Barakati
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxIbnuNizamSoamole1
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasunesa
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan33335
 
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxINSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxna113
 

Similar to asesmen SD (20)

Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
Sistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp SmaSistem Penilaian Ktsp Sma
Sistem Penilaian Ktsp Sma
 
4. sistem penilaian ktsp sma
4. sistem penilaian ktsp sma4. sistem penilaian ktsp sma
4. sistem penilaian ktsp sma
 
Slide KTSP
Slide KTSPSlide KTSP
Slide KTSP
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontes
 
Tgsss
TgsssTgsss
Tgsss
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikanEvaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxINSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

asesmen SD

  • 1. MID SEMESTER ASESMEN PEMBELAJARAN SD Nama: Maluidin Nur Secha Nim: 1401409209 Rombel: Mata Kuliah: Asesmen Pembelajaran SD Dosen Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd. 1. Jelaskan perbedaan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan evaluasi berikut ini, dan lengkapi dengan contoh-contohnya ! a. Asesmen dengan evaluasi, b. Penilaiaan dengan pengukuran, c. Evaluasi formatif dengan evaluasi sumatif d. Pengevaluasian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik Jawab: a. Perbedaan Asesmen dengan evaluasi 1. Asesmen merupakan proses mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Contoh: Guru membuat alat pengukuran berupa instrumen tes yang diberikan terhadap siswa. Setelah diadakan tes, guru merefleksi hasil tes tersebut untuk dapat menentukan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau belum. 2. Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu Contoh: Asesmen dilakukan terhadap siswa dari serangkaian kegiatan pembelajaran selama 1 semester, dengan berbagai pertimbangan, maka pada akhirnya data-data yang terkumpul guru untuk mengambil keputusan untuk menaikkan atau tidak menaikkan siswa.
  • 2. b. Penilaiaan dengan pengukuran  Penilaian adalah segala prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai belajar siswa dan pembentukkan nilai serta pertimbangan mengenai kemajuan belajar siswa. Contoh kegiatan penilaian:  Menggunakan instrumen tes berupa tes tertulis, tes untuk kerja, maupun tes secara lisan untuk menilai kemampuan siswa tentang materi tertentu.  Pengukuran adalah proses pemberian angka pada hasil tes atau prosedur penilaian lain sesuai dengan aturan tertentu. Contoh kegiatan pengukuran:  Nilai ipa intan pada ulangan harian pertama adalah 87. c. Evaluasi formatif dengan evaluasi sumatif  Evaluasi Formatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pokok bahasan tertentu. Contoh: Ulangan harian.  Evaluasi Sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu, (catur wulan, semester atau tahun ajaran), tujuannya untuk melihat prestasi yang dicapai peserta didik selama satu program yang secara lebih khusus hasilnya akan merupakan nilai yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas. Contoh: Ujian akhir semester ganjil atau genap d. Pengevaluasian ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik  Ranah Kognitif: suatu bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan daya pikir. Contoh : Ada suatu bak mandi dengan panjang 1m, lebar 1,5m,dan tinggi 1,5m,membutuhkan berapa lamakah agar bak tersebut terisi air penuh  Ranah Afektif: bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan sikap. Contoh: Guru menilai keaktifan siswa dalam pembelajaran, apakah suka berpendapat, bertanya, maupun menjawab pertanyaan.  Ranah Psikomotorik: bagian dari ranah asesmen yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau keterampilan Contoh : Siswa dinilai guru dalam menggunakan mikroskop.
  • 3. 2. Langkah pengambilan keputusan adalah inti kerja melakukan suatu asesmen terhadap obyek yang dievaluasi. a. Apakah wujud keputusan yang maksud tersebut ? beri contohnya ! b. Apakah ada kesamaan dan perbedaan antara wujud keputusan yang diambil pada saat guru mengevaluasi siswa dengan pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga)? c. Apakah ciri-ciri butir suatu tes disebut baik, jelaskan ! d. Mengapa evaluasi harus berbasis pada tujuan dalam evaluasi pengajaran ? Jawab : a. Wujud keputusan yang dimaksud adalah tindakan selanjutnya yang akan diambil atau dilakukan setelah melakukan penilaian. Tindakan selanjutnya tersebut harus disesuaikan dengan hasil penilaian. Contoh : Guru memutuskan untuk menaikkan atau tidak menaikkan siswa. b. Ada kesamaan dan perbedaan antara wujud keputusan yang diambil pada saat guru mengevaluasi siswa dengan pada saat guru melakukan asesmen institusi (lembaga).  Persamaan Kedua proses evaluasi tersebut sama-sama menghasilkan keputusan guru untuk memberi keputusan atas penilaian yang telah dilakukan, seperti naik atau tidak naiknya siswa dan baik atau kurang baiknya kinerja para pegawai di institusi.  Perbedaan Perbedaannya terletak pada subyek yang diberikan keputusan, yaitu siswa dan pegawai di institusi tertentu. c. Ciri-ciri butir suatu tes disebut baik:  Valid Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas soal dapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan pengukuran yang telah ditetapkan.  Relevan Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indikator pencapaian hasil belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).  Spesifik Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban.  Representatif Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi
  • 4. pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harus terwakili dalam soal tes.  Seimbang Dalam proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok bahasan yang terpenting mendapat porsi terbanyak dalam soal. Kalau dalam keadaan terpaksa hal tersebut tidak dapat dilakukan maka keseimbangan dapat dicapai dengan memberikan bobot yang berbeda pada pokok bahasan yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.  Sensitif Syarat ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik harus memiliki sensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi dengan yang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswa tidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga semua siswa dapat mengerjakan dengan benar.  Fair Tes hasil ujian hendaklah bersifat terbuka dalam pengertian tidak mengandung jebakan, jelas cakupan materinya, kejalasan norma yang dipakai serta kriteria keberhasilannya. Dalam pelaksanaannya obyektif, tidak merugikan kelompok tertentu.  Praktis Dalam pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari segi pembiayaan maupun pelaksanaanya. Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk dilaksanakan. d. Evaluasi harus berbasis pada tujuan dalam evaluasi pengajaran karena tujuan diadakannya evaluasi setelah proses pembelajaran adalah untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang tercantum dalam RPP telah tercapai atau belum, sehingga diperlukan alat indikator keberhasilan, yaitu melalui adanya evaluasi pengajaran yang isinya selaras dengan tujuan pembelajaran. 3. Seorang guru bila hendak mengajar harus memiliki Sillabus (kurikulum), RPP, mendeskripsikan SK, KD, dan indikator a. Seberapa pentingkah peranan silabus, RPP, KD, SK dan indikator yang kita ketahui sebelum mengajar ? jelaskan! b. Apakah tolok ukur yang hendak dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik ? bila ada persamaan dan perbedaan dari ketiga ranah tersebut jelaskan dan beri contohnya !
  • 5. c. Apakah kurikulum itu ?dan apa pula yang dimaksud indikator dan kompetensi ? jelaskan! d. Sebutkan jenis-jenis evaluasi jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan evaluasi ! jelaskan masing-masing ! Jawab: a. Silabus, RPP, KD, SK dan indikator sangat penting untuk diketahui sebelum mengajar karena semua itu merupakan pedoman bagi seorang guru dalam melakukan proses pembelajaran, terutama dalam menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang tercantum di dalam RPP haruslah selaras dengan isi silabus, SK, KD, dan indikator. Adanya RPP berfungsi untuk mempermudah guru menjalankan pembelajarn agar tidak melenceng dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Ada perbadaan tolok ukur yang hendak dicapai dalam pengevaluasian ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik. Tingkatan Domain Kognitif Tingkat Deskripsi I. Pengetahuan Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, dan kesimpulan. Contoh kegiatan belajar: mengemukakan arti, menamakan, membuat daftar, menentukan lokasi, mendeskripsikan sesuatu, menceritakan apa yang terjadi, menguraikan apa yang terjadi. II. Pemahaman Arti: Pengertian terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep, dan antar-data, hubungan sebab-akibat, dan penarikan kesimpulan. Contoh kegiatan belajar: mengungkapkan gagasan/pendapat dengan kata-kata sendiri, membedakan, membandingkan, mengintepretasi data, mendiskripsikan dengan kata-kata sendiri, menjelaskan gagasan pokok, menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri. III. Aplikasi Arti: menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kegiatan belajar: menghitung kebutuhan, melakukan percobaan, membuat peta, membuat model, merancang strategi. IV. Analisis Arti: Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut. Contoh kegiatan belajar: mengidentifikasi faktor penyebab, merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
  • 6. informasi, membuat grafik, mengkaji ulang. V. Sintesis Arti: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau konsep atau meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi suatu hal yang baru. Contoh kegiatan belajar: membuat desain, mengarang komposisi lagu, menemukan solusi masalah, memprediksi, merancang model mobil-mobilan, pesawat sederhana, menciptakan produk baru. VI. Evaluasi Arti: Mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk, bermanfaat-tak bermanfaat. Contoh kegiatan belajar: mempertahankan pendapat, beradu argumentasi, memilih solusi yang lebih baik, menyusun kriteria penilaian, menyarankan perubahan, menulis laporan, membahas suatu kasus, menyarankan strategi baru. Tingkatan Domain Afektif Tingkat Deskripsi I. Penerimaan Arti: Kepekaan (keinginan menerima/memperhatikan) terhadap (Receiving) fenomena dan stimuli atau menunjukkan perhatian yang terkontrol dan terseleksi. Contoh kegiatan belajar: sering mendengarkan musik, senang membaca puisi, senang mengerjakan soal matematika, ingin menonton sesuatu, senang membaca cerita, senang menyanyikan lagu. II. Responsi Arti: Menunjukkan perhatian aktif, melakukan sesuatu (Responding) dengan/tentang fenomena, setuju, ingin, puas meresponsi (menanggapi). Contoh kegiatan belajar: mentaati aturan, mengerjakan tugas, mengungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maaf atas kesalahan, mendamaikan orang yang bertengkar, menunjukkan empati, menulis puisi, melakukan renungan, melakukan introspeksi. III. Acuan nilai Arti: Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai, (Valuing) Termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang pasti, Tingkatan: menerima, lebih menyukai, dan menunjukkan komitmen terhadap suatu nilai.
  • 7. Contoh kegiatan belajar: mengapresiasi seni, menghargai peran, menunjukkan keprihatinan, menunjukkan alasan perasaan jengkel, mengoleksi kaset lagu, novel, atau barang antik, melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup, menunjukkan simpati kepada korban pelanggaran HAM, menjelaskan alasan senang membaca novel. IV. Organisasi Arti: Mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam satu sistem, Menentukan saling hubungan antar nilai, Memantapkan suatu nilai yang dominan dan diterima di mana-mana. Tingkatan: Konseptualisasi suatu nilai dan Organisasi suatu sistem nilai. Contoh kegiatan belajar: bertanggung jawab terhadap perilaku, menerima kelebihan dan kekurangan pribadi, membuat rancangan hidup masa depan, merefleksi pengalaman dalam hal tertentu, membahas cara melestarikan lingkungan hidup, merenungkan makna ayat kitab suci bagi kehidupan. V. Karakterisasi Arti: Suatu nilai/sistem nilai telah menjadi karakter, Nilai-nilai (menjadi tertentu telah mendapat tempat dalam hirarki nilai individu, karakter) diorganisasi secara konsisten, dan telah mampu mengontrol tingkah laku individu. Contoh kegiatan belajar: rajin, tepat waktu, berdisiplin diri, mandiri dalam bekerja secara independen, objektif dalam memecahkan masalah, mempertahankan pola hidup sehat, menilai masih pada fasilitas umum dan mengajukan saran perbaikan, menyarankan pemecahan masalah HAM, menilai kebiasaan konsumsi, dan mendiskusikan cara-cara menyelesaikan konflik antar-teman. Tingkatan Domain Psikomotor Tingkat Deskripsi I. Gerakan Arti: Gerakan refleks adalah basis semua perilaku bergerak, refleks Responsi terhadap stimulus tanpa sadar, misalnya: melompat, menunduk, berjalan, menggerakkan leher dan kepala, menggenggam, memegang. Contoh kegiatan belajar: mengupas mangga dengan pisau, memotong dahan bunga, menampilkan ekspresi yang berbeda, meniru gerakan polisi lalu lintas, juru parkir, meniru gerakan daun berbagai tumbuhan yang diterpa angin. II. Gerakan Arti: Gerakan ini muncul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui
  • 8. dasar praktik, Gerakan ini terpola dan dapat ditebak. (Basic fundamental Contoh kegiatan belajar: Contoh gerakan tak berpindah; bergoyang, movements) membungkuk, merentang, mendorong, menarik, memeluk, berputar. Contoh gerakan berpindah: merangkak, maju perlahan-lahan, meluncur, berjalan, berlari, meloncat-loncat, berputar mengitari, memanjat. Contoh gerakan manipulasi: menyusun balok/blok, menggunting, menggambar dengan crayon, memegang dan melepas objek, blok, atau gerak tangan dan jari-jari: memainkan bola, menggambar. III. Gerakan Arti: Gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan persepsi perseptual. (Perceptual Contoh kegiatan belajar: menangkap bola, mendrible bola, abilities) melompat dari satu petak ke petak lain dengan 1 kali sambil menjaga keseimbangan, memilih satu objek kecil dari sekelompok objek yang ukurannya bervariasi, membaca, melihat terbangnya bola pingpong, melihat gerak pendulum, menggambar simbol geometri, menulis alfabet, mengulangi pola gerak tarian, memukul bola tenis, pingpong, membedakan bunyi beragam alat musik, membedakan suara berbagai binatang, mengulangi ritme lagu yang pernah didengar, membedakan berbagai tekstur dengan meraba. IV. Gerakan Arti: Gerak lebih efisien, Berkembang melalui kematangan dan kemampuan belajar. fisik Contoh kegiatan belajar: menggerakkan otot/sekelompok otot (Psysical selama waktu tertentu, berlari jauh, mengangkat beban, menarik- abilities) mendorong, melakukan push-ups, kegiatan memperkuat lengan, kaki, dan perut, menari, melakukan senam, melakukan gerak pesenam, pemain biola, pemain bola. V. Gerakan Arti: Dapat mengontrol berbagai tingkatan gerak, terampil, tangkas, terampil cekatan melalukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks). (Skilled Contoh kegiatan belajar: melakukan gerakan terampil berbagai movements) cabang olahraga, menari, berdansa, membuat kerajinan tangan, menggergaji, mengetik, bermain piano, memanah, skating, melakukan gerak, akrobatik, melakukan koprol yang sulit. VI.Gerakan Arti: Mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan, Gerak estetik: indah dan gerakan gerakan terampil yang efisien dan indah, Gerak kreatif: kreatif gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan (Nondiscursive peran. communication Contoh kegiatan belajar: kerja seni yang bermutu (membuat patung,
  • 9. ) melukis, menari balet, melakukan senam tingkat tinggi, bermain drama (acting), keterampilan olahraga tingkat tinggi. c. Kurikulum, Indikator, dan Kompetensi  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.  Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.  Kompetensi adalah adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. d. Ada 5 jenis evaluasi jika dikaitkan dengan fungsi dan tujuan evaluasi yaitu:  Evaluasi Formatif, yakni penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap pokok bahasan tertentu. Informasi dari evaluasi formatif dapat dipakai sebagai umpan balik bagi pengajar mengenai proses pengajaran.  Evaluasi Sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program tertentu, (catur wulan, semester atau tahun ajaran), tujuannya untuk melihat prestasi yang dicapai peserta didik selama satu program yang secara lebih khusus hasilnya akan merupakan nilai yang tertulis dalam raport dan penentuan kenaikan kelas.  Evaluasi Diagnostik, yaitu penilaian yang dilakukan untuk melihat kelemahan siswa dan faktor-faktor yang diduga menjadi penyebabnya, dilakukan untuk keperluan pemberian bimbingan belajar dan pengajaran remidial, sehingga aspek yang dinilai meliputi kemampuan belajar, aspek-aspek yang melatarbelakangi kesulitan belajar yang dialami anak serta berbagai kondisi khusus siswa.  Evaluasi penempatan (placement), yaitu penilaian yang ditujukan untuk menempatkan siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, misalnya dalam pemilihan jurusan atau menempatkan anak pada kerja kelompok dan pemilihan kegiatan tambahan. Aspek yang dinilai meliputi bakat, minat, kesanggupan, kondisi phisik, kemampuan dasar, keterampilan dan aspek khusus yang berhubungan dengan proses pengajaran.  Evaluasi Seleksi, yakni penilaian yang ditujukan untuk menyaring atau memilih orang yang paling tepat pada kedudukan atau posisi tertentu. Evaluasi ini dilakukan kapan saja diperlukan. Aspek yang dinilai dapat beraneka ragam disesuaikan dengan
  • 10. tujuan seleksi, sebab tujuannya adalah memilih calon untuk posisi tertentu, karena itu analisis dari evaluasi ini biasanya menggunakan kriteria yang bersifat relatif atau berdasar norma kelompok. 4. Penskoran tes bentuk pilihan ganda ada 3 macam, yakni ; penskoran tanpa ada koreksi jawaban, penskoran ada koreksi jawaban, dan penskoran dengan butir beda bobot. a. Pada suatu soal tes matapelajaran IPS kelas 5 bentuk pilihan ganda ada 40 butir. Aliya dapat menjawab benar 10. Berapakah score Aliya yang diperoleh jika menggunakan penskoran tanpa ada koreksi ? b. Pada suatu soal tes matapelajaran PKn kelas 4 bentuk pilihan ganda ada 50 butir, tiap butir terdiri 4 opsi pilihan. Jika dalam evaluasi tersebut Armahedi dapat menjawab benar 30 butir, menjawab salah 12, dan tidak dijawab ada 8 butir, berapakah score Armahedi yang diperoleh ? Jawab: 4. a) Penskoran tanpa ada koreksi Diketahui : N = 40 ; B=10 Ditanya : Skor Aliya? Penyelesaian : Skor Aliya = B x 100 N = 10 x 100 40 = 25 a. Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0 Diketahui : B = 30; S = 12 ; P = 4 ; N = 50 Ditanya : Skor Armahedi? Penyelesaian : x 100 x 100
  • 11. 5. Buatlah contoh model penilaian portofolio lengkapilah dengan tabel fisualisasi sehingga guru- guru teman sejawat saudara dapat memahami kinerja saudara dari tampilan kolom-kolom yang saudara pola perbandingan antara asesmen kinerja dengan tes konvensional ! Jawab: Contoh Penilaian Portofolio Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Alokasi Waktu : 1 Semester Sampel yang dikumpulkan : Karangan Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1 Aspek yang dinilai Ket No. SK/KD Periode Tata Kosa Kelengkapan Sistematika bahasa kata gagasan penulisan 1 Menulis karangan deskriptif 2 Membuat resensi buku Catatan: karya siswa sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan aspek yang dinilai Perbandingan antara Asesmen kinerja dengan tes konvensional No. Asesmen Kinerja Tes Konvensional 1. Mementingkan kemampuan siswa dalam 1. Lebih mengutamakan pemahaman menerapkan pengetahuannya menjadi konsep siswa. unjuk kerja yang dapat diamati atau produk yang dihasilkan. 2. Membutuhkan waktu yang banyak untuk Membutuhkan waktu yang banyak membuat dan melaksanakan tetapi untuk pelaksanaannya, lebih cepat dan menghasilkan format penilaian yng dapat dapat digunakan untuk siswa dengan digunakan berulang-ulang pada siswa jumlah banyak secara serentak, tetapi yang sama atau siswa baru. digunakan hanya sekali untuk sekelompok siswa. 3. Memungkinkan untuk mendiagnosis dan Memungkinkan untuk mendiagnosis meremidiasi kinerja siswa dan memeta- dan meremidiasi kinerja siswa tetapi kan kemajuan siswa sepanjang waktu. hanya untuk soal uraian terbuka (open ended). 4. Menuntut siswa untuk berfikir tingkat Memfokuskan pembelajaran pada tinggi materi pelajaran.
  • 12. 6. Buatlah contoh model implementasi instrumen non-tes yang meliputi : asesmen kinerja, rubrik, dan portofolio untuk kelas yang saudara ajar, dengan contoh-contoh nyata !