SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Oleh : Tasya Prawilia Hapsari
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK
Pengertian Penilaian Autentik
 Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna
secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah
asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran,
pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan
sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.
 Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna
secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda
terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen
autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar
peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan
dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan
mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
Jenis-jenis Penilaian Autentik
(Authentic Assessment)
a. Penilaian Kinerja :
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan
partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses
dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat
melakukannya dengan meminta para peserta didik
menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan
mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi
ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap
kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif
maupun laporan kelas.
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
 1.) Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau
tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub indikator yang
harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
 2) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan
dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan
oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari
laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik
memenuhi standar yang ditetapkan.
 3) Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan
menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5=baik
sekali, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang, 1=kurang sekali.
 4) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru
dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu,
dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari
memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau
belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup
dianjurkan.
b. Penilaian diri (self assessment) :
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk
mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor.
 1) Penilaian ranah sikap.
 2) Penilaian ranah keterampilan.
 3) Penilaian ranah pengetahuan.
c. Penilaian proyek (project assessment)
 1) Keterampilan peserta didik dalam memilih
topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah
dan menganalisis, memberi makna atas informasi
yang diperoleh, dan menulis laporan.
 2) Kesesuaian atau relevansi materi
pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan
oleh peserta didik.
 3) Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek
pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh
peserta didik.
d. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-
langkah seperti berikut ini.
 1) Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
 2) Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
 3) Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di
bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
 4) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik
pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal
pengumpulannya.
 5) Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
 6) Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas
bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
 7) Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil
penilaian portofolio.
e. Penilaian Tertulis
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban
dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-
salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian
atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena
kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan,
atau kelangkaan sumberdaya alam. Masing-masing sisi pandang ini akan
melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki kebenarann yang sama,
asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis
pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas
(restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh
guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil
belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
Karakteristik dari Penilaian
Autentik (Authentic Assessment)
1. Tugas Autentik
 Tugas otentik merupakan suatu tugas yang meminta siswa melakukan atau
menampilkannya dianggap autentik apabila: (i) siswa diminta untuk
mengkonstruk respons mereka sendiri, bukan sekedar memilih dari yang
tersedia; (ii) tugas merupakan tantangan yang mirip (serupa) yang dihadapkan
dalam (dunia) kenyataan sesungguhnya.
 Terdapat lima kriteria task untuk penilaian autentik, yaitu: 1) tugas tersebut
bermakna baik bagi siswa maupun bagi guru; 2) tugas disusun bersama atau
melibatkan siswa; 3) tugas tersebut menuntut siswa menemukan dan
menganalisis informasi sama baiknya dengan menarik kesimpulan tentang hal
tersebut; 4) tugas tersebut meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil
dengan jelas; 5) tugas tersebut mengharuskan siswa untuk bekerja atau
melakukan.
 Ada dua hal yang perlu dipilih dalam menyiapkan tugas dalam penilaian autentik,
yaitu keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities). Selanjutnya ada lima
dimensi yang perlu dipertimbangkan pada saat menyiapkan task yang autentik
pada pembelajaran sains. Pertama, length atau lama waktu pengerjaan tugas.
Kedua, jumlah tugas terstruktur yang perlu dilalui siswa. Ketiga, partisipasi
individu, kelompok atau kombinasi keduanya. Keempat, fokus evaluasi: pada
produk atau pada proses. Kelima, keragaman cara-cara komunikatif yang dapat
digunakan siswa untuk menunjukkan kinerjanya.
2. Tipe Tugas Autentik
 Tugas-tugas penilaian kinerja dapat diwujudkan dalam berbagai
bentuk, yakni:
 a. computer adaptive testing (tidak berbentuk tes obyektif), yang
menuntut peserta tes dapat mengekspresikan diri untuk dapat
menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata;
 b. tes pilihan ganda diperluas, dengam memberikan alasan
terhadap jawaban yang dipilih;
 c. extended response atau open ended question juga dapat
digunakan;
 d. group performance assessment (tugas-tugas kelompok) atau
individual performance assessment (tugas perorangan);
 e. interview berupa pertanyaan lisan dari asesor; observasi
partisipatif;
 f. portofolio sebagai kumpulan hasil karya siswa;
 g. projek, expo atau demonstrasi;
 h. constructed response, yang siswa perlu mengkonstruk sendiri
jawabannya.
3. Kriteria Penilaian (Rubrics)
 Sebagaimana telah diungkapkan bahwa penilaian otentik atau
penilaian berbasis kinerja terdiri dari tasks + rubrics. Selanjutnya
akan diuraikan tentang “rubrics”. Rubrics merupakan alat pemberi
skor yang berisi daftar kriteria untuk sebuah pekerjaan atau tugas.
 Secara singkat scoring rubrics terdiri dari beberapa komponen,
yaitu: (i) dimensi, (ii) definisi dan contoh, (iii) skala, dan (iv) standar.
Dimensi akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa. Definisi dan
contoh merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi. Skala
ditetapkan karena akan digunakan untuk menilai dimensi,
sedangkan standar ditentukan untuk setiap kategori kinerja.
 Walaupun suatu rubrik atau scoring rubrics sudah disusun sebaik-
baiknya, tetapi harus disadari bahwa tidak mungkin rubrik yang
sudah disusun itu sempurna atau satu-satunya kriteria untuk
menilai kinerja siswa dalam bidang tertentu. Dari satu tugas bisa
saja disusun lebih dari satu rubrik. Oleh karena itu perlu pula
dikembangkan alat untuk menilai suatu rubrik.
4. Deskriptor dan Level Kinerja
Rubrik di atas melibatkan komponen lain yang
umum digunakan dalam penilaian autentik atau
penilaian berbasis kinerja, yaitu deskriptor.
Deskriptor mengeksplisitkan tingkat kinerja siswa
pada masing-masing level dari suatu penampilan.
Contohnya seperti rumusan standar minimal dalam
perumusan tujuan pembelajaran khusus. Deskriptor
digunakan untuk memperjelas harapan atau aspek
yang dinilai. Selain itu descriptor juga membantu
penilai (rater) lebih konsisten dan lebih obyektif.
Langkah-langkah dalam Menciptakan
Penilaian Autentik (Authentic Assessment)
Langkah 1 Mengidentifikasi standar Seperti tujuan umum
(goal)
Standar merupakan pernyataan yang harus diketahui dan
dapat dilakukan siswa, tetapi ruang lingkupnya lebih
sempit dan lebih mudah dicapai daripada tujuan umum.
Biasanya standar merupakan satu pernyataan singkat
yang harus diketahui atau mampu dilakukan siswa pada
poin tertentu. Agar operasional, rumusan standar
hendaknya dapat diobservasi dan dapat diukur. Contoh:
siswa mampu menjumlah dua digit angka dengan benar;
menjelaskan proses fotosintesis; mengidentifikasi sebab
dan akibat perang mikroba; menggunakan pinhole camera
untuk menciptakan “kertas” positif dan “kertas” negatif.
Langkah 2 Memilih suatu tugas autentik
- Dalam memilih tugas autentik, pertama-tama kita perlu mengkaji standar yang kita buat, dan mengkaji
kenyataan (dunia) sesungguhnya.
Langkah 3 Mengidentifikasi Kriteria untuk tugas (tasks)
- Kriteria tidak lain adalah indikator-indikator dari kinerja yang baik pada sebuah tugas. Apabila terdapat
sejumlah indikator, sebaiknya diperhatikan apakah indikator-indikator tersebut sekuensial (memerlukan
urutan) atau tidak.
Langkah 4 Menciptakan standar kriteria atau rubrik (rubrics)
a. Menyiapkan suatu rubrik analitis
Dalam rubrik tidak selalu diperlukan descriptor. Deskriptor merupakan
karakteristik perilaku yang terkait dengan level-level tertentu, seperti
observasi mendalam, prediksinya beralasan, kesimpulannya berdasarkan
hasil observasi.
b. Menyiapkan suatu rubrik yang holistic
Dalam rubrik holistic, dilakukan pertimbangan seberapa baik seseorang
telah menampilkan tugasnya dengan mempertimbangkan kriteria secara
keseluruhan.
 c. Mencek rubrik yang telah dibuat
Untuk keperluan pengecekan rubrik yang telah dibuat sebaiknya kita
meminta kepada rekan kerja sesama guru untuk merevieuwnya, atau
meminta siswa mengenai kejelasannya.
Sebagai contoh, dalam presentasi dapat disiapkan rubrik keseluruhan sebagai berikut.
Aspek Persentasi Oral
Kriteria Penilaian Presentasi Oral
Penguasaan (Mastery)
· Selalu melakukan kontak pandang
· Volume selalu sesuai
· Antusiasme hadir selama presentasi
· Rangkuman sangat akurat
Kemahiran (Proficiency)
- Biasanya melakukan kontak pandangan
- Volume biasanya sesuai
- Antusiasme muncul pada kebanyakan presentasi
- Hanya 1-2 kesalahan dalam rangkuman
Pengembangan
+ Kadang-kadang melakukan kontak pandangan
+ Volume kadang-kadang memadai
+ Sewaktu-waktu antusiasme dalam presentasi
+ Beberapa kesalahan dalam rangkuman
Ketidakakuratan
= Tak pernah atau jarang melakukan kontak pandangan
= Volume tidak memadai
= Jarang tampak antusiasme dalam presentasi
= Banyak kekeliruan dalam rangkuman

More Related Content

Similar to INSTRUMEN PENILAIAN

Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptxppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptxMohIsmail8
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxIbnuNizamSoamole1
 
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan HasilKonsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan HasilBapake Icha Kukuh Andin
 
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docxMODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docxSDN5sukosono
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...boymantap
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil revZo Ri
 
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil revMULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...boymantap
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI Fadia Rizqi
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasNispi Hariyani
 
MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx
MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docxMAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx
MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docxraihanNurtsany
 
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptxPPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptxarda88b
 
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptxPPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptxNindhta
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranRatihSiwi
 

Similar to INSTRUMEN PENILAIAN (20)

Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptxppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
 
Penilaian kelas
Penilaian kelasPenilaian kelas
Penilaian kelas
 
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptxP19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
P19 MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN YANG KOMPERHENSIF.pptx
 
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan HasilKonsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
 
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docxMODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh hot boyma siho...
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
 
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
3.2 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev.. oleh:hot boyma siho...
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
 
JENIS PENILAIAN AUTENTIK
JENIS PENILAIAN AUTENTIKJENIS PENILAIAN AUTENTIK
JENIS PENILAIAN AUTENTIK
 
JENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIK
JENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIKJENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIK
JENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIK
 
Penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelasPenilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas
 
Penilaian umum
Penilaian umumPenilaian umum
Penilaian umum
 
MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx
MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docxMAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx
MAKALAH ASSESMENT Kelompok 7.docx
 
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptxPPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
 
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptxPPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
PPT Asesmen Kurmer (Jesicha Dwip_2120207022)_104054.pptx
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

INSTRUMEN PENILAIAN

  • 1. Oleh : Tasya Prawilia Hapsari INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK
  • 2. Pengertian Penilaian Autentik  Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.  Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
  • 3. Jenis-jenis Penilaian Autentik (Authentic Assessment) a. Penilaian Kinerja : Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
  • 4. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:  1.) Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.  2) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.  3) Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5=baik sekali, 4=baik, 3=cukup, 2=kurang, 1=kurang sekali.  4) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
  • 5. b. Penilaian diri (self assessment) : Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.  1) Penilaian ranah sikap.  2) Penilaian ranah keterampilan.  3) Penilaian ranah pengetahuan.
  • 6.
  • 7. c. Penilaian proyek (project assessment)  1) Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.  2) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.  3) Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
  • 8.
  • 9. d. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah- langkah seperti berikut ini.  1) Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.  2) Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.  3) Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.  4) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.  5) Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.  6) Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.  7) Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
  • 10.
  • 11. e. Penilaian Tertulis Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar- salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
  • 12. Karakteristik dari Penilaian Autentik (Authentic Assessment) 1. Tugas Autentik  Tugas otentik merupakan suatu tugas yang meminta siswa melakukan atau menampilkannya dianggap autentik apabila: (i) siswa diminta untuk mengkonstruk respons mereka sendiri, bukan sekedar memilih dari yang tersedia; (ii) tugas merupakan tantangan yang mirip (serupa) yang dihadapkan dalam (dunia) kenyataan sesungguhnya.  Terdapat lima kriteria task untuk penilaian autentik, yaitu: 1) tugas tersebut bermakna baik bagi siswa maupun bagi guru; 2) tugas disusun bersama atau melibatkan siswa; 3) tugas tersebut menuntut siswa menemukan dan menganalisis informasi sama baiknya dengan menarik kesimpulan tentang hal tersebut; 4) tugas tersebut meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil dengan jelas; 5) tugas tersebut mengharuskan siswa untuk bekerja atau melakukan.  Ada dua hal yang perlu dipilih dalam menyiapkan tugas dalam penilaian autentik, yaitu keterampilan (skills) dan kemampuan (abilities). Selanjutnya ada lima dimensi yang perlu dipertimbangkan pada saat menyiapkan task yang autentik pada pembelajaran sains. Pertama, length atau lama waktu pengerjaan tugas. Kedua, jumlah tugas terstruktur yang perlu dilalui siswa. Ketiga, partisipasi individu, kelompok atau kombinasi keduanya. Keempat, fokus evaluasi: pada produk atau pada proses. Kelima, keragaman cara-cara komunikatif yang dapat digunakan siswa untuk menunjukkan kinerjanya.
  • 13. 2. Tipe Tugas Autentik  Tugas-tugas penilaian kinerja dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, yakni:  a. computer adaptive testing (tidak berbentuk tes obyektif), yang menuntut peserta tes dapat mengekspresikan diri untuk dapat menunjukkan tingkat kemampuan yang nyata;  b. tes pilihan ganda diperluas, dengam memberikan alasan terhadap jawaban yang dipilih;  c. extended response atau open ended question juga dapat digunakan;  d. group performance assessment (tugas-tugas kelompok) atau individual performance assessment (tugas perorangan);  e. interview berupa pertanyaan lisan dari asesor; observasi partisipatif;  f. portofolio sebagai kumpulan hasil karya siswa;  g. projek, expo atau demonstrasi;  h. constructed response, yang siswa perlu mengkonstruk sendiri jawabannya.
  • 14. 3. Kriteria Penilaian (Rubrics)  Sebagaimana telah diungkapkan bahwa penilaian otentik atau penilaian berbasis kinerja terdiri dari tasks + rubrics. Selanjutnya akan diuraikan tentang “rubrics”. Rubrics merupakan alat pemberi skor yang berisi daftar kriteria untuk sebuah pekerjaan atau tugas.  Secara singkat scoring rubrics terdiri dari beberapa komponen, yaitu: (i) dimensi, (ii) definisi dan contoh, (iii) skala, dan (iv) standar. Dimensi akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa. Definisi dan contoh merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi. Skala ditetapkan karena akan digunakan untuk menilai dimensi, sedangkan standar ditentukan untuk setiap kategori kinerja.  Walaupun suatu rubrik atau scoring rubrics sudah disusun sebaik- baiknya, tetapi harus disadari bahwa tidak mungkin rubrik yang sudah disusun itu sempurna atau satu-satunya kriteria untuk menilai kinerja siswa dalam bidang tertentu. Dari satu tugas bisa saja disusun lebih dari satu rubrik. Oleh karena itu perlu pula dikembangkan alat untuk menilai suatu rubrik.
  • 15. 4. Deskriptor dan Level Kinerja Rubrik di atas melibatkan komponen lain yang umum digunakan dalam penilaian autentik atau penilaian berbasis kinerja, yaitu deskriptor. Deskriptor mengeksplisitkan tingkat kinerja siswa pada masing-masing level dari suatu penampilan. Contohnya seperti rumusan standar minimal dalam perumusan tujuan pembelajaran khusus. Deskriptor digunakan untuk memperjelas harapan atau aspek yang dinilai. Selain itu descriptor juga membantu penilai (rater) lebih konsisten dan lebih obyektif.
  • 16. Langkah-langkah dalam Menciptakan Penilaian Autentik (Authentic Assessment) Langkah 1 Mengidentifikasi standar Seperti tujuan umum (goal) Standar merupakan pernyataan yang harus diketahui dan dapat dilakukan siswa, tetapi ruang lingkupnya lebih sempit dan lebih mudah dicapai daripada tujuan umum. Biasanya standar merupakan satu pernyataan singkat yang harus diketahui atau mampu dilakukan siswa pada poin tertentu. Agar operasional, rumusan standar hendaknya dapat diobservasi dan dapat diukur. Contoh: siswa mampu menjumlah dua digit angka dengan benar; menjelaskan proses fotosintesis; mengidentifikasi sebab dan akibat perang mikroba; menggunakan pinhole camera untuk menciptakan “kertas” positif dan “kertas” negatif.
  • 17. Langkah 2 Memilih suatu tugas autentik - Dalam memilih tugas autentik, pertama-tama kita perlu mengkaji standar yang kita buat, dan mengkaji kenyataan (dunia) sesungguhnya. Langkah 3 Mengidentifikasi Kriteria untuk tugas (tasks) - Kriteria tidak lain adalah indikator-indikator dari kinerja yang baik pada sebuah tugas. Apabila terdapat sejumlah indikator, sebaiknya diperhatikan apakah indikator-indikator tersebut sekuensial (memerlukan urutan) atau tidak. Langkah 4 Menciptakan standar kriteria atau rubrik (rubrics) a. Menyiapkan suatu rubrik analitis Dalam rubrik tidak selalu diperlukan descriptor. Deskriptor merupakan karakteristik perilaku yang terkait dengan level-level tertentu, seperti observasi mendalam, prediksinya beralasan, kesimpulannya berdasarkan hasil observasi. b. Menyiapkan suatu rubrik yang holistic Dalam rubrik holistic, dilakukan pertimbangan seberapa baik seseorang telah menampilkan tugasnya dengan mempertimbangkan kriteria secara keseluruhan.  c. Mencek rubrik yang telah dibuat Untuk keperluan pengecekan rubrik yang telah dibuat sebaiknya kita meminta kepada rekan kerja sesama guru untuk merevieuwnya, atau meminta siswa mengenai kejelasannya.
  • 18. Sebagai contoh, dalam presentasi dapat disiapkan rubrik keseluruhan sebagai berikut. Aspek Persentasi Oral Kriteria Penilaian Presentasi Oral Penguasaan (Mastery) · Selalu melakukan kontak pandang · Volume selalu sesuai · Antusiasme hadir selama presentasi · Rangkuman sangat akurat Kemahiran (Proficiency) - Biasanya melakukan kontak pandangan - Volume biasanya sesuai - Antusiasme muncul pada kebanyakan presentasi - Hanya 1-2 kesalahan dalam rangkuman Pengembangan + Kadang-kadang melakukan kontak pandangan + Volume kadang-kadang memadai + Sewaktu-waktu antusiasme dalam presentasi + Beberapa kesalahan dalam rangkuman Ketidakakuratan = Tak pernah atau jarang melakukan kontak pandangan = Volume tidak memadai = Jarang tampak antusiasme dalam presentasi = Banyak kekeliruan dalam rangkuman