2. • Pada prinsipnya, nilai suatu kepentingan
kepemilikan dalam suatu bisnis didasarkan pada
nilai sekarang dari keuntungan masa depan dari
bunga tersebut.
• Gagasan ini berasal dari fakta bahwa investor
menghargai kepentingan dalam bisnis tidak
langsung berdasarkan kinerja masa lalu atau
sekarang saja, tetapi juga berdasarkan kinerja
masa depan yang diharapkan.
Introduction
3. Introduction …
• Konsep lain yang mendasari proses penilaian
adalah kenyataan bahwa setiap calon investor
memiliki alternatif untuk berinvestasi dalam bisnis
tertentu.
• Pedoman ini dikenal sebagai prinsip substitusi,
yang menyatakan “the value of something tends
to be determined by the cost of acquiring an
equally desirable substitute (nilai sesuatu
cenderung ditentukan oleh biaya untuk
memperoleh pengganti yang sama-sama
diinginkan)".
4. Business Valuation
• Business Valuation adalah penilaian suatu
perusahaan, yang merupakan tindakan atau
proses kegiatan untuk sampai pada suatu
pendapat atau perkiraan tentang value dari
suatu perusahaan atau suatu penyertaan
dalam perusahaan tersebut.
5. Tujuan dari Laporan
Penilaian Bisnis
Adalah untuk menyampaikan data, logika,
asumsi yang melandasi dan analisis yang
mendukung pernyataan nilai kepada pihak yang
memberi tugas penilaian.
• Laporan keuangan sebagai suatu hal yang
penting dan wajib untuk dibuat.
• Mengingat laporan keuangan bagi
perusahaan dan bisnis akan menjadi sebuah
manfaat jangka panjang untuk jalannya bisnis.
6. Pendekatan dan Metode Penilaian
• Penilaian dikelompokkan dalam 3 pendekatan:
1. Pendekatan laba (income approach)
2. Pendekatan pasar (market approach)
3. Pendekatan asset atau neraca (asset based
/balancesheet approach)
7.
8. 1. Income Approach
• Menggunakan pendekatan ini, nilai perusahaan
dapat diperoleh dengan cara mendiskontokan
future cah flow yang dihasilkan dari penyertaan
tersebut (discounted future return/DFR).
• Dengan metode ini ada 3 hal penting yang harus
dilakukan:
1. Mendefinisikan arus kas bersih, atau laba sesuai
dengan sifat dan jenis usaha
2. Memproyeksikan arus kas tersebut dalam
periode tertentu,
3. Menetapkan tingkat diskontoan yang tepat
(Discount rate) yang wajar dan tepat. Sehingga
akan diperoleh present value dari perusahaan
tersebut.
9. 2. Market Approach
• Metode ini mecoba menetapkan nilai perusahaan
berdasarkan harga yang telah terjadi dari
perusahaan yang sebanding (comparable) baik
pada pasar modal maupun di luar pasar modal.
• Faktor yang krusialnya adalah harus mencari
perusahaan yang sebanding dengan perusahaan
yang dinilai dalam bidang usaha atau berada pada
industri yang sama.
• Indikator yang bisa dijadikan pembanding: sales
turn over, tingkat leverage, asset dan komposisi
asset, laba, tingkat pertumbuhan dan rasio–rasio
keuangan, seperti likuiditas, solvabilitas.
10. 3. Asset /Balance sheet Approach
• Pendekatan ini menghitung nilai perusahaan atau
ekiuitas melalui penyesuaian nilai buku menjadi
nilai pasar yang wajar dari angka-angka yang ada
pada neraca.
• Nilai pasar wajar ekuitas (net worth) merupakan
selisih nilai asset dan liabilities yang telah
disesuaikan.
• Penyesuian adalah dengan menilai kembali pos-
pos aktiva yang dinilai ulang dengan harga pasar,
demikian pula dengan aktiva tetap (property)
menggunakan konsep yang digunakan dari badan
penilai, dengan menggunakan current value atau
replacement value.
11. Sumber Informasi untuk Penilaian
1. Financial statement. Berupa neraca, rugi/laba,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas
beserta catatan-catatan atas laporan keuangan.
2. Data keuangan lainnya, seperti daftar pemegang
saham dan mitra serta presentasi kepemilikannya,
daftar aktiva tetap, piutang dengan aging
schedulenya, prepaid expenses, dan daftar
inventory.
3. Aspek Legal.
4. Informasi lain-lain, sejarah singkat perusahaan,
kegiatan usaha, pesaing dan persaingan, analisis
SWOT yang telah dilakukan (apabila ada).
12. Normalization Adjustments
in Valuation
• Untuk lebih mencerminkan operasi masa depan,
terkadang perlu untuk menyesuaikan, atau
menormalkan, laporan keuangan perusahaan.
• Penyesuaian normalisasi yang paling umum
dikategorikan, sebagai berikut:
• Comparability Adjustments
• Non-operating Adjustments
• Non-recurring Adjustments
• Discretionary Adjustments
13. • Comparability Adjustments (Penyesuaian
Perbandingan)
Penilai dapat menyesuaikan laporan keuangan
perusahaan subjek untuk memfasilitasi
perbandingan antara perusahaan subjek dan
bisnis lain. Penyesuaian ini dimaksudkan untuk
menghilangkan perbedaan penyajian.
• Non-operating Adjustments (Penyesuaian
Non-operasional)
Aktiva dan kewajiban yang tidak digunakan dalam
operasi bisnis untuk menghasilkan pendapatan
bisnis biasanya dihilangkan dari neraca dan
pendapatan serta biaya terkait dapat dihapus dari
laporan laba rugi.
14. • Non-recurring Adjustments
(Penyesuaian Tidak Berulang)
Laporan keuangan perusahaan subjek dapat
dipengaruhi oleh peristiwa yang tidak
diharapkan terulang seperti pembelian atau
penjualan aset, gugatan, atau entri pendapatan
atau beban yang luar biasa besar.
Item yang tidak berulang ini mungkin perlu
disesuaikan sehingga laporan keuangan lebih
mencerminkan ekspektasi manajemen atas
kinerja masa depan.
15. • Discretionary Adjustments (Penyesuaian
Discretionary)
Para pemilik perusahaan swasta mungkin
dibayar berbeda dari tingkat kompensasi pasar
yang berlaku di industri tersebut.
Untuk menentukan nilai pasar yang wajar,
kompensasi, keuntungan, dan distribusi pemilik
perlu disesuaikan dengan standar industri.
Demikian pula, sewa yang dibayarkan oleh
bisnis subjek untuk penggunaan properti yang
dimiliki secara individual oleh pemilik
perusahaan mungkin pada tarif non-pasar dan
memerlukan penyesuaian.