SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Petunjuk praktikum kimia fisika



                             SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

A. Tujuan Percobaan.
    Menentukan aktivitas pelarut dan zat terlarut dengan menggunakan data penurunan
    titik beku.


B. Dasar Teori.
   Secara termodinamika pembekuan dan penguapan merupakan kesetimbangan antara
   dua buah fasa seperti padat dengan cair atau cair dengan uap/gas. Untuk titik beku
   dapat dicari hubungan antara perbedaan titik beku dengan kemolalan larutan sebagai
   berikut.
                  2
            R.T1 .M 1
    Tf =               x m = Kf x m ………………………………...                           (1)
             H f .1000

   Keterangan:           T1 = titik beku pelarut
                         m = molalitas zat terlarut
                         M1 = berat molekul pelarut (g/mol)
                         R = tetapan gas (8,314 J/mol.K)
                          Hf = perubahan entalpi pembekuan (J/mol)
   Bila larutan jauh dari ideal, persamaan di atas tidak dapat digunakan. Karena itu
   keaktifan pelarut harus dihitung melalui persamaan berikut.
   Benzena        : ln aB = -6,68 x 10-3. Tf – 2,6 x 10-5 ( Tf)2 ……….         (2)
   Air            : ln aw = -9,69 x 10-3. Tf – 5,1 x 10-6 ( Tf)2 ………..        (3)
   Keaktifan zat terlarut a2 diperoleh dengan menggunakan persamaan Gibbs-Duheim
   sebagai berikut.
         n1dln a1 + n2dln a2 = 0 ………………………………………                              (4)
   Keaktifan zat terlarut dapat dinyatakan sebagai:
         a2 = 2.m2 ……………………………………………………                                       (5)
   untuk keadaan tidak ideal, Bjerrum mendefinisikan koefisien osmosis sebagai:
                ln a1
         g1 =         ………………………………………………….                                    (6)
                ln x1
   Bila konsentrasi larutan kecil maka untuk koefisien osmosis diperoleh pendekatan
   sebagai berikut.


Wanibesak.wordpress.com                                                                     1
Petunjuk praktikum kimia fisika



             1000
      g1 =          . ln a1 ……………………………………………..                            (7)
             M 1 m2
   Dengan menyubstitusi persamaan (5) dan (6) ke dalam persamaan (4), kemudian
   diintegrasikan akan menghasilkan:
                              m   (1 g 2 )
      - ln   2   = 1 – g1 +                . dm2
                              0     m2


C. Alat yang digunakan.
   Termometer Beckman                              1 buah
   Termos besar                                    1 buah
   Tabung reaksi besar                             1 buah
   Tabung reaksi sedang                            1 buah
   Pengaduk gelas lingkar                          1 buah


D. Bahan yang digunakan.
   Pelarut benzena atau CCl4
   Zat terlarut naftalena atau asam
   benzoat



E. Rangkaian Alat.




F. Prosedur Percobaan.
   1. Bersihkan tabung reaksi sedang, pengduk dan ujung termometer Beckman.


Wanibesak.wordpress.com                                                                  2
Petunjuk praktikum kimia fisika



   2. Masukkan sejumlah pelarut ke dlam tabung reaksi sedang, catatlah berapa gram
      pelarut yang dimasukkan ke dalam tabung tersebut.
   3. Pasang termometer beserta pengaduk pada tabung reaksi sedang itu, dan
      celupkan sebagian besar tabung tersebut ke dalam termos yang berisi es.
      Aduklah perlahan-lahan dan tunggu sampai pelarut membeku. Amati apakah
      ujung air raksa masih di reservoir atas, kurang dari 1 derajat di atas sumbat atau
      malahan di bawah sumbat. Bila salah satu dari hal itu terjadi maka mintalah agar
      termometer di set lagi dan pekerjaan diulang dari nomor 1.
   4. Keluarkan tabung dari termos es. Tunggu sampai pelarut mencair seluruhnya.
   5. Pasanglah tabung reaksi besar sebagai selubung tabung reaksi sedang. Celupkan
      perangkat itu ke dalam termos es. Aduklah perlahan-lahan.
   6. Amati suhunya dan catat untuk tiap 0,5 menit. Suhu akan menurun kemudian
      tetap.
   7. Hentikan pengamatan bila suhu tetap selama 5 pengamatan. Adanya fluktuasi
      suhu di sekitar harga tertentu dapat terjadi. Pastikan dengan melihat bahwa
      pelarut keruh karena membeku. Keluarkan tabung reaksi sedang dari perangkat.
   8. Timbanglah secara teliti zat terlarut yang akan digunakan. Masukkan sejumlah
      zat terlarut itu ke dalam pelarut, usahakan melarutkannya dengan mengaduk.
   9. Lakukan langkah-langkah 5-7 di atas.
   10. Tambahkan sejumlah zat terlarut lagi bila dikehendaki dan lakukan pengamatan
      dengan cara yang sama. Perhatikan bahwa sebaiknya jumlah zat terlarut tidak
      melalmpui konsentrasi 3 molal.




F. Data Pengamatan
Massa pelarut: ….. gram


Wanibesak.wordpress.com                                                                    3
Petunjuk praktikum kimia fisika



Penurunan skala suhu sebagai fungsi waktu:
         Pengamatan (tiap      Skala suhu
            ½ menit)
               1
               2
               3
               4
               5
               6
               7
               8
              Dst.

Massa zat terlarut = ……. , dimasukkan dalam pelarut = ….. gram
Penurunan skala suhu sebagai fungsi waktu:
         Pengamatan (tiap      Skala suhu
            ½ menit)
               1
               2
               3
               4
               5
               6
               7
               8
              Dst.

Massa zat terlarut = ……. , dimasukkan dalam pelarut = ….. gram
Penurunan skala suhu sebagai fungsi waktu:
         Pengamatan (tiap      Skala suhu
             ½ menit)
                1
                2
                3
                4
                5
                6
                7
                8
               Dst.
G. Analisis Data.




Wanibesak.wordpress.com                                                               4
Petunjuk praktikum kimia fisika



   1. Tentukan titik beku pelarut dan larutkan pada tiap konsentrasi. Hitunglah Tf
       untuk tiap konsentrasi. Buatlah kurva-kurva suhu terhadap waktu.
   2. Hitunglah keaktifan pelarut pada tiap konsentrasi. Sesuaikan angka-angkanya
       bila pelaraut yang digunakan bukan benzena.
   3. Hitunglah koefisien osmosis (g1)
   4. Hitunglah koefisien zat terlarut pada tiap konsentrasi. Lakukan integrasi secara
       numerik atau grafis. Kemudian buat kurva antara (1-g1)/m terhadap m.
       Hditunglah luas di bawah kurva.
   5. Hitunglah keaktifan zat terlarut untuk tiap konsentrasi.


H. Pertanyaan.
   1. Bagaimana definisi larutan ideal? Besaran-besaran apa yang digunakan untuk
       menggambarkan penyimpangan dari keadaan ideal tersebut?
   2. Tunjukkan bagaimana pengaruh ketidak-idealan larutan terhadap sifat koligatif?
   3. Bagaimana kurva yang diperoleh bila larutan mengalami keadaan lewat beku
       atau super cooled ?
   4. Bagaimana pengaruh tekanan udara atas percobaan ini?
   5. Bagaimana hasil yang akan diperoleh bila zat terlarut mengalami disosiasi atau
       pelarut mengalami asosiasi?


PUSTAKA
Findlay A. and Kitchener, J.A. 1954. Practical Physical Chemistry. 8th edition. New
     York: Longmans Green.
Castellan, G.W. 1975. Physical Chemistry. 2nd edition. Massachussets: Adisson-Wesley.




Wanibesak.wordpress.com                                                                       5

More Related Content

What's hot

Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
Iffa M.Nisa
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Dian Fery Irawan
 
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Diana Muliadi
 
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksiTeori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
SMAN 2 Dumai
 

What's hot (20)

Nisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasiNisrina muslihin farmasi
Nisrina muslihin farmasi
 
Makalah lajur reaksi
Makalah lajur reaksiMakalah lajur reaksi
Makalah lajur reaksi
 
Laju reaksi smt.i SMA NEHERI 1 RAHA
Laju reaksi  smt.i SMA NEHERI 1 RAHA Laju reaksi  smt.i SMA NEHERI 1 RAHA
Laju reaksi smt.i SMA NEHERI 1 RAHA
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
 
Laju Reaksi XI
Laju Reaksi XILaju Reaksi XI
Laju Reaksi XI
 
Faktor yang mempengaruhi_laju
Faktor yang mempengaruhi_lajuFaktor yang mempengaruhi_laju
Faktor yang mempengaruhi_laju
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
Laju reaksi-1
Laju reaksi-1Laju reaksi-1
Laju reaksi-1
 
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
Analisis stabilitas dipercepat ( By Diana SM)
 
Kinetika kimia kelompok 4
Kinetika kimia kelompok 4Kinetika kimia kelompok 4
Kinetika kimia kelompok 4
 
Laju Reaksi
Laju ReaksiLaju Reaksi
Laju Reaksi
 
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksiTeori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
Teori tumbukan dan faktor faktor yang memengaruhi laju reaksi
 
Laju reaksi. ok ppt
Laju reaksi. ok pptLaju reaksi. ok ppt
Laju reaksi. ok ppt
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
 
Kesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttKesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia pptt
 
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
 
Laju Reaksi.ppt
Laju Reaksi.pptLaju Reaksi.ppt
Laju Reaksi.ppt
 
Pr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimiaPr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimia
 
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepatuji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
uji stabilitas Aspirin dengan cara Analisis dipercepat
 

Similar to Sifat koligatif-larutan

laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
rendrafauzi
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
Dede Suhendra
 
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksipengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
Putri Yusril
 

Similar to Sifat koligatif-larutan (20)

Laporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju ReaksiLaporan Praktikum Laju Reaksi
Laporan Praktikum Laju Reaksi
 
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhipenentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Praktikum kalorimetri
Praktikum kalorimetriPraktikum kalorimetri
Praktikum kalorimetri
 
Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum KimiaLaporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
 
laju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.pptlaju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.ppt
 
LAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.pptLAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.ppt
 
lajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdflajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdf
 
Kesetimbangan kimia 3
Kesetimbangan kimia 3Kesetimbangan kimia 3
Kesetimbangan kimia 3
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkim
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkim
 
Modul thermokimia
Modul thermokimiaModul thermokimia
Modul thermokimia
 
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksipengaruh katalisator terhadap laju reaksi
pengaruh katalisator terhadap laju reaksi
 
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptTugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
 
Laporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitasLaporan farmasi fisika stabilitas
Laporan farmasi fisika stabilitas
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
 
4 larutan
4 larutan4 larutan
4 larutan
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Rpp berkarakter
Rpp berkarakterRpp berkarakter
Rpp berkarakter
 

Sifat koligatif-larutan

  • 1. Petunjuk praktikum kimia fisika SIFAT KOLIGATIF LARUTAN A. Tujuan Percobaan. Menentukan aktivitas pelarut dan zat terlarut dengan menggunakan data penurunan titik beku. B. Dasar Teori. Secara termodinamika pembekuan dan penguapan merupakan kesetimbangan antara dua buah fasa seperti padat dengan cair atau cair dengan uap/gas. Untuk titik beku dapat dicari hubungan antara perbedaan titik beku dengan kemolalan larutan sebagai berikut. 2 R.T1 .M 1 Tf = x m = Kf x m ………………………………... (1) H f .1000 Keterangan: T1 = titik beku pelarut m = molalitas zat terlarut M1 = berat molekul pelarut (g/mol) R = tetapan gas (8,314 J/mol.K) Hf = perubahan entalpi pembekuan (J/mol) Bila larutan jauh dari ideal, persamaan di atas tidak dapat digunakan. Karena itu keaktifan pelarut harus dihitung melalui persamaan berikut. Benzena : ln aB = -6,68 x 10-3. Tf – 2,6 x 10-5 ( Tf)2 ………. (2) Air : ln aw = -9,69 x 10-3. Tf – 5,1 x 10-6 ( Tf)2 ……….. (3) Keaktifan zat terlarut a2 diperoleh dengan menggunakan persamaan Gibbs-Duheim sebagai berikut. n1dln a1 + n2dln a2 = 0 ……………………………………… (4) Keaktifan zat terlarut dapat dinyatakan sebagai: a2 = 2.m2 …………………………………………………… (5) untuk keadaan tidak ideal, Bjerrum mendefinisikan koefisien osmosis sebagai: ln a1 g1 = …………………………………………………. (6) ln x1 Bila konsentrasi larutan kecil maka untuk koefisien osmosis diperoleh pendekatan sebagai berikut. Wanibesak.wordpress.com 1
  • 2. Petunjuk praktikum kimia fisika 1000 g1 = . ln a1 …………………………………………….. (7) M 1 m2 Dengan menyubstitusi persamaan (5) dan (6) ke dalam persamaan (4), kemudian diintegrasikan akan menghasilkan: m (1 g 2 ) - ln 2 = 1 – g1 + . dm2 0 m2 C. Alat yang digunakan. Termometer Beckman 1 buah Termos besar 1 buah Tabung reaksi besar 1 buah Tabung reaksi sedang 1 buah Pengaduk gelas lingkar 1 buah D. Bahan yang digunakan. Pelarut benzena atau CCl4 Zat terlarut naftalena atau asam benzoat E. Rangkaian Alat. F. Prosedur Percobaan. 1. Bersihkan tabung reaksi sedang, pengduk dan ujung termometer Beckman. Wanibesak.wordpress.com 2
  • 3. Petunjuk praktikum kimia fisika 2. Masukkan sejumlah pelarut ke dlam tabung reaksi sedang, catatlah berapa gram pelarut yang dimasukkan ke dalam tabung tersebut. 3. Pasang termometer beserta pengaduk pada tabung reaksi sedang itu, dan celupkan sebagian besar tabung tersebut ke dalam termos yang berisi es. Aduklah perlahan-lahan dan tunggu sampai pelarut membeku. Amati apakah ujung air raksa masih di reservoir atas, kurang dari 1 derajat di atas sumbat atau malahan di bawah sumbat. Bila salah satu dari hal itu terjadi maka mintalah agar termometer di set lagi dan pekerjaan diulang dari nomor 1. 4. Keluarkan tabung dari termos es. Tunggu sampai pelarut mencair seluruhnya. 5. Pasanglah tabung reaksi besar sebagai selubung tabung reaksi sedang. Celupkan perangkat itu ke dalam termos es. Aduklah perlahan-lahan. 6. Amati suhunya dan catat untuk tiap 0,5 menit. Suhu akan menurun kemudian tetap. 7. Hentikan pengamatan bila suhu tetap selama 5 pengamatan. Adanya fluktuasi suhu di sekitar harga tertentu dapat terjadi. Pastikan dengan melihat bahwa pelarut keruh karena membeku. Keluarkan tabung reaksi sedang dari perangkat. 8. Timbanglah secara teliti zat terlarut yang akan digunakan. Masukkan sejumlah zat terlarut itu ke dalam pelarut, usahakan melarutkannya dengan mengaduk. 9. Lakukan langkah-langkah 5-7 di atas. 10. Tambahkan sejumlah zat terlarut lagi bila dikehendaki dan lakukan pengamatan dengan cara yang sama. Perhatikan bahwa sebaiknya jumlah zat terlarut tidak melalmpui konsentrasi 3 molal. F. Data Pengamatan Massa pelarut: ….. gram Wanibesak.wordpress.com 3
  • 4. Petunjuk praktikum kimia fisika Penurunan skala suhu sebagai fungsi waktu: Pengamatan (tiap Skala suhu ½ menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 Dst. Massa zat terlarut = ……. , dimasukkan dalam pelarut = ….. gram Penurunan skala suhu sebagai fungsi waktu: Pengamatan (tiap Skala suhu ½ menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 Dst. Massa zat terlarut = ……. , dimasukkan dalam pelarut = ….. gram Penurunan skala suhu sebagai fungsi waktu: Pengamatan (tiap Skala suhu ½ menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 Dst. G. Analisis Data. Wanibesak.wordpress.com 4
  • 5. Petunjuk praktikum kimia fisika 1. Tentukan titik beku pelarut dan larutkan pada tiap konsentrasi. Hitunglah Tf untuk tiap konsentrasi. Buatlah kurva-kurva suhu terhadap waktu. 2. Hitunglah keaktifan pelarut pada tiap konsentrasi. Sesuaikan angka-angkanya bila pelaraut yang digunakan bukan benzena. 3. Hitunglah koefisien osmosis (g1) 4. Hitunglah koefisien zat terlarut pada tiap konsentrasi. Lakukan integrasi secara numerik atau grafis. Kemudian buat kurva antara (1-g1)/m terhadap m. Hditunglah luas di bawah kurva. 5. Hitunglah keaktifan zat terlarut untuk tiap konsentrasi. H. Pertanyaan. 1. Bagaimana definisi larutan ideal? Besaran-besaran apa yang digunakan untuk menggambarkan penyimpangan dari keadaan ideal tersebut? 2. Tunjukkan bagaimana pengaruh ketidak-idealan larutan terhadap sifat koligatif? 3. Bagaimana kurva yang diperoleh bila larutan mengalami keadaan lewat beku atau super cooled ? 4. Bagaimana pengaruh tekanan udara atas percobaan ini? 5. Bagaimana hasil yang akan diperoleh bila zat terlarut mengalami disosiasi atau pelarut mengalami asosiasi? PUSTAKA Findlay A. and Kitchener, J.A. 1954. Practical Physical Chemistry. 8th edition. New York: Longmans Green. Castellan, G.W. 1975. Physical Chemistry. 2nd edition. Massachussets: Adisson-Wesley. Wanibesak.wordpress.com 5