Dokumen tersebut menjelaskan parameter air yang penting untuk keberhasilan budidaya ikan hias air tawar, seperti pH, kekerasan, suhu, oksigen terlarut, dan kandungan amonia. Parameter-parameter ini berbeda untuk setiap jenis ikan sesuai habitat aslinya, sehingga penting untuk memilih ikan yang sesuai dengan kondisi air yang tersedia.
2. Pembuka
Keberhasilan budidaya ikan hias air tawar sangat tergantung kepada
kwalitas air untuk pemeliharaanKarena memang ikan hidupnya di
dalam air, tapi tidak semua air cocok untuk semua ikan hias. Ikan
Arwana yang berasal dari Kalimantan umpamanya belum tentu bisa
hidup nyaman di sungai Amazon, begitu juga sebaliknya ikan – ikan
yang berasal dari sungai Amazon belum tentu bisa berkembang biak di
sungai – sungai Indonesia, karena memang masing – masing sumber
air tersebut berbeda dengan yang dibutuhkan oleh masing – masing
ikan.
Oleh karena itu untuk dapat berhasil dalam memelihara ikan hias, kita
harus paham air yang bagaimana yang di butuhkan oleh jenis ikan
yang kita yang pelihara. Kwalitas air yang kita pakai harus sama atau
setidaknya mirip dengan air pada habitat aslinya ikan yang kita
pelihara itu. Ada motto yang mengatakan: “ Take care of water and the
water will take care of your fish “(Peliharalah air anda dan air itu akan
memelihara ikan anda). Artinya air itu harus kita usahakan semirip
mungkin dengan air pada habitat asli ikan yang kita pelihara.
3. Ada beberapa jenis air yang tersedia
dan sering kita pakai untuk pelihara :
Air Kali
Air Hujan
Air Tanah
Air PAM
5. Air Kali
Kebanyakan air kali adalah keruh, karena banyak
mengandung larutan tanah/lumpur yang di bawa
sepanjang daerah yang di alirinya. Begitu juga sampah dan
bermacam bibit penyakit yang mungkin terbawa
bersamanya, oleh karena itu kita proses terlebih dahulu
sebelum kita pakai.
Pertama – tama harus kita saring dulu sampah yang di
bawa air tersebut sebelum kita masukan ke dalam bak
pengendapan , dibak ini air di endapkan agar tanah lumpur
turun ke bawah ( mengendap ), barulah air bersihnya di
alirkan ke bak melalui filter untuk menghindari
terbawanya hama penyakit.
7. Air Hujan
Air hujan memang agak terbatas mengadakannya,
yaitu hanya pada musim hujan saja bisa kita tampung
untuk persediaan. Air ini memang jarang dipakai
untuk memelihara karena keterbatasan sediaannya.
Air ini sering juga dipakai untuk mencampur air
lainnya, untuk mendapatkan jenis air yang agak lunak
untuk jenis ikan tertentu, yang membutuhkan air yang
agak lunak seperti Discus, Manfish dll, karena
hardnessnya dan kurang mengandung mineral.
9. Air Tanah
Air tanah umumnya lebih bersih dari air kali, tapi
sering mengandung gas Co2 (Karbondioksida) yang
tinggi dan sangat berbahaya buat ikan, dan juga
kandungan O2 (Oksigen)nya lebih rendah dari
kebutuhan ikan.
Oleh karena itu sebelum di pakai perlu di proses
terlebih dahulu, tidak sekedar di inapkan atau di
endapkan saja, tetapi perlu di berikan erasi
(digelembung) selama 24 jam, untuk menambah
oksigen terlarut, sekaligus menguapkan gas berbahaya
(Co2) yang terlarut di dalamnya.
11. Air PAM
Sebetulnya air PAM ad alah merupakan air yang terbaik di
bandingkan air lainnya, karena air PAM sudah melalui
proses penjernihan dan bakteri – bakteri yang terkandung
didalamnya telah di bunuh dengan menggunakan Klorin
(Kaporit). Namun kandungan klorinnya masih lebih tinggi
dari batas yang bisa di toleransi oleh ikan.
Oleh karena itu sebelum di pakai kandungan klorinnya
harus di netralkan terlebih dahulu dengan jalan memberi
erator kencang selama 24 jam atau di beri anti klorin yang
banyak di jual di toko – toko ikan atau boleh juga dengan
memberikan hypo dengan dosis: 2 butir untuk 50 liter air.
12. Dari kesemua jenis air yang diuraikan di atas perlu kita
perhatikan parameter kwalitas air, yang terpenting di
antaranya :
a. PH ( Derajat Keasaman )
b. Hardness / Kekerasan Air
c. Temparatur ( Suhu )
d. Oksigen Terlarut
e. Larutan Amonia
13. PH ( Derajat Keasaman )
Derajat keasaman ini sangat erat hubungannya dengan kehidupan ikan.
Tiap – tiap jenis ikan berbeda kebutuhan Phnya. Ikan Discus umpamanya
membutuhkan PH 6,2 – 6,8 untuk dapat hidup dengan nyaman sedangkan
ikan siklid Afrika membutuhkan PH yang agak tinggi yaitu 7,5 – 8,0.
Berbeda jenis ikannya, berbeda pula kebutuhan Phnya. Oleh karena itu
masing – masing jenis ikan kita sesusaikan dengan kebutuhan Phnya.
Biasanya makin tinggi Phnya, makin cerah warna ikannya dan PH yang
semakin rendah akan mengakibatkan warna ikan menjadi pudar.
Kebanyakan ikan tidak bisa hidup pada PH 4 kebawah dan PH 11 ke atas,
oleh sebab itu berhati – hati terhadap parameter PH ini, sebaiknya di
check pada periode tertentu.
PH dapat di naikan dengan PH up atau kita masukan karang laut dan
untuk menurunkan dengan PH down atau pakai asam phosphat.
Untuk menaikkan atau menrunkan PH yang melebihi 0,5 sebaiknya pada
waktu ikan tidak ada di dalamnya, karena kenaikan atau penurunan PH
melebihi dari 0.5 akan membuat ikan jadi stress dan bahkan bisa mati. PH
normal adalah 7,0 dibawah 7,0 di sebut asam dan diatas 7,0 di sebut basa.
14. Hardness / Kekerasan Air
Kekerasan air atau di sebut juga kesadahan, di sebabkan oleh banyakanya
kandungan mineral didalam air terutama kalsium dan magnesium.
Menurut ukuran Jerman yang kebanyakan yang di pakai di Indonesia 1 dH =
17,9 mg Ca Co3 per liter air, sedangkan menurut ukuran Amerika yang disebut
PPM (Part per million), 1 PPM = 1 mg Ca Co3 per liter air. Jadi kalau kita
konversikan : 1 dH = 17,9 PPM.
Kebanyakan ikan hias akan bertumbuh dengan baik pada hardness 30 - 100
dH, namun untuk memelihara masing – masing ikan membutuhkan harness
yang berbeda – beda. Ikan Discus misalnya membutuhkan hardness 30 dH – 60
dH untuk pemijahan, sedangkan siklid Afrika membutuhkan 100 – 150 dH.
Untuk menaikkan hardness bisa kita tambahkan kedalaman air, batu kapur,
atau karang laut, dan untuk menurunkan hardness kita filter dengan bahan
resin atau di campur dengan air hujan, sedangkan untuk mengukur hardness
bisa pakai GH test kit yang banyak di jual di toko – toko aquarium atau
pengukur hardness elektronik, tapi agak mahal harganya.
15. Di bawah ini adalah daftar perbandingan atau konversi
ukuran Jerman dengan yang lainnya :
Hardness Level
( Tingkat Kekerasan )
German Hardnes
( Ukuran Jerman )
( 0 dH )
American Hardness
( Ukuran Amerika
( PPM )
Micro Siemen
( S )
Soft ( Lunak ) 0 – 30 dH 0 – 50 PPM 0 – 100
Medium Soft
( Agak Lunak )
3 – 60 dH 50 – 100 PPM 100 – 200
Slighty Hard
(sedikit keras )
6 – 120 dH 100 – 200 PPM 200 – 400
Moderately hard
( Agak keras )
12 – 180 dH 200 – 300 PPM 400 – 600
Hard ( Keras ) 18 – 300 dH 300 – 540 PPM 600 – 1080
Very Hard
( Sangat Keras )
di atas 300 dH 540 PPM 1080
16. Temperatur / Suhu
Kebutuhan Ikan terhadap suhu juga berbeda – beda
menurut jenis ikannya. Ada yang butuh suhu agak panas
antara 260C – 300 C dan ada pula yang membutuhkan
relatif agak dingin antara 150C – 200C, tergantung kepada
jenis ikannya, yang terpenting adalah suhu harus konstan,
tidak berubah terlalu tinggi melebihi 30C sehari semalam,
untuk menjaga suhu agar stabil bisa kita pasang heater
yang otomatis dan kita stel menurut kebutuhan,
umpamanya kita stel 280 C. Kalau suhu sudah melebihi 280
C heaternya akan mati dan kalau suhu kurang dari 280C
heater akan nyala kembali.
Kestabilan suhu ini sangat penting, karena perubahan suhu
yang mendadak melebihi 30C, menyebabkan ikan stress
dan gampang di serang penyakit.
17. Oksigen Terlarut
Ikan hidup didalam air juga membutuhkan oksigen untuk bernafas. Biasanya
oksigen akan larut ke dalam air melalui gesekan udara dengan permukaan air.
Pada tempat – tempat luas yang terbuka oksigen biasanya larut ke dalam air
melalui tiupan angin di permukaan air, atau melalui air terjun ke permukaan
yang menimbulkan gelembung. Untuk dapat hidup dengan nyaman ikan
membutuhkan oksigen terlarut minimal 3 PPM. Jika kekurangan oksigen ikan
bernafas dengan mengap – mengap dan muncul ke permukaan air untuk
mencoba mengambil oksigen langsung dari udara dan dapat menyebabkan
kematian kalau tidak segera di atasi.
Ada beberapa jenis ikan yang memang bisa mengambil oksigen langsung dari
udara seperti ikan cupang dan tidak membutuhkan oksigen terlarut dalam air.
Tapi kebanyakan ikan tidak bisa, sehingga harus melarutkan O2 ke dalam air
aquarium dengan pompa udara, O2 akan terlarut ke dalam air jika ada gesekan
dengan udara dengan air. Tambah banyak gesekan itu, tambah cepat
larutannya O2 ke dalam air. Untuk itu perlu di pasang air stone yang
memperbanyak gelembung – gelembung bergesekan dengan air, sehingga
mempercepat larutnya O2 tersebut.
18. Larutan Amonia
Amonia ( NH3 ) dengan turunannya nitrit ( NO2 ) adalah
merupakan hasil buangan dari pernafasan ikan melalaui
insang dan kotoran ikan berikut urine beserta sisa – sisa
makanan yang membusuk. Amonia dan nitrit ini sangat
beracun dan membahayakan ikan. Oleh sebab itu harus di
jaga jangan sampai tinggi kandungannya. Terutama jangan
sampai di biarkan ada sisa makanan yang tidak habis di
makan dengan jalan tidak memberi makan terlalu banyak
sehingga tersisa, kalau ada sisa makanan segera disiphon.
Kalau kadar amonia sudah tinggi yang di tandai dengan
ikan agak mabok, segera di ganti air paling kuarang 50%
dan air penggantinya harus dengan parameter yang sama (
PH, Hardness dan suhu ).
19. Amonia ini juga dapat di cegah menggunakan filter.
Ada 2 macam filter :
Filter Mekanis
Filter Biologi
20. Filter Mekanis
Filter ini sekedar menyaring partikel – partikel halus
yang terlarut dalam air, sehingga air kelihatan menjadi
jernih, tetapi tidak merubah kimia air.
21. Filter biologi
Filter ini melibatkan bakteri – bakteri pengurai. Di
samping kita beri kapas untuk saringan juga di
sediakan bola – bola tempat bakteri pengurai
bersarang dan berkembang biak. Amonia di uraikan
oleh bakteri mikrosomonas menjadi nitrit dan bakteri
microbacter merubah nitrit menjadi nitrat yang tidak
berbahaya buat ikan. Bakteri – bakteri tersebut akan
tumbuh sendiri dalam jangka waktu tertentu.
22. Rangkuman
Demikianlah sebagaian diantara parameter air yang perlu kita ketahui
agar dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan ikan, untuk lebih berhasil
dalam memelihara ikan hias air tawar.Kebiasaan kita adalah
memelihara ikan hias yang lagi trend, tanpa memperdulikan
parameter air yang dibutuhkan oleh ikan tersebut. Memang parameter
air tersebut dapat kita atur dengan menggunakan bahan – bahan
kimia, akan tetapi dapat mempertinggi biaya produksi tambahan lagi
tingkat akurasinya tidak terlalu tepat dan stabilitasnya tidak
terjamin.Dianjurkan untuk memelihara ikan hias yang memang cocok
dengan parameter asli air kita.Setelah air kita periksakan ke labotarium
dan mendapatkan hasil parameter air kita, maka baru kita tentukan
ikan jenis apa yang cocok dengan air yang tersedia di tempat kita.Jenis
ikan tersebut dapat kita cari di dalam buku ATLAS IKAN HIAS AIR
TAWAR, yang memuat ribuan jenis ikan hias dengan informasi lengkap
tentang kebutuhannya terutama tentang PH, Hardness dan suhu yang
di butuhkan oleh tiap – tiap jenis ikan.
23. Penutup
Demikian sekedar informasi dari saya, mudah – mudahan
ada gunanya buat kita bersama dalam memajukan
pemeliharaan ikan hias air tawar kita.