1. Buku 1. Djamaludin, Ancok (2012). Psikologi KEPEMIMPINAN
& INOVASI, Jakarta; Erlangga. (Terbit 257 halaman).
Buku ini dikemas dalam 15 bab (terbit 257 halaman), Buku ini terbit dengan tujuan:
Membahas keterkaitan antara kepemimpinan dengan inovasi. Penulisan buku ini
dilatarbelakangi oleh adanya niat untuk berbagi wawasan dibidang kajian kepemimpinan
dan inovasi, kaitan antara kepemimpinan dan inovasi. Secara lebih rinci gambaran utuh
dari buku ini adalah sebagai berikut:
Bab 1. Menjelaskan peran Inovasi dalam Kehidupan Manusia. Inovasi telah mengubah
kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan lebih nyaman.
Bab 2.Penulis membahas apa Manfaat inovasi bagi keunggulan organisasi. Bab ini
menunjukkan bahwa hanya dengan berinovasi, perusahaan akan terjamin
kelangsungan hidupnya.
Bab 3. Mengupas lebih mendalam tentang Pengertian umum tentang inovasi yang
dikemukakan oleh para ahli
Bab 4. Pada bab ini penulis membicarakan proses inovasi dalam perusahaan, langkah-
langkah yang harus dilakukan di dalam memunculkan karya inovatif.
Bab 5. Pada bab ini dibahahas faktor-faktor di dalam organisasi yang menjadi penggerak
inovasi. Faktor penggerak inovasi terdiri atas modal manusia, modal
kepemimpinan dan modal organisasi yang harus bersinergi secara terapadu untuk
mewujudkan inovasi.
Bab.6. Membahas peranan modal manusia secara lebih spesifik dan mendalam dalam
menunjang inovasi. Dalam bab ini dibahas aspek-aspek modal manusia yang
harus dikembangkan untuk mewujudkan inovasi dalam organisasi
Bab 7. Pada bagian ini yang dibahas adalah aspek organisasi sebagai faktor menunjang
proses inovasi. Bab ini membahas cara pandang baru dalam berorganisasi.
Bab 8. Dalam bab ini dibahas aspek organisasi secara lebih terperinci, khususnya
komponen-komponen organisasi yang harus dikembangkan agar mampu
menjadi wadah untuk munculnya inovasi.
Bab 9, Membicarakan peranan pimimpin dalam onovasi. Pembahasan difokuskan pada
ciri-ciri dan perilaku pimimpin yang mampu menggairahkan munculnya inovasi
dan ciri-ciri serta perilaku pemimpin yang menjadi penghambat inovasi dalam
perusahaan.
2. Bab 10. Berisi pembahasan peranan budaya organisasi di dalam menumbuhkan inovasi
dalam perusahaan. Membicarakan aspek-aspek budaya organisasi yang perlu
hadir dalam mendukung kegairahn warga perusahaan untuk berinovasi.
Bab 11. Ilustrasi tentang contoh pemimpin perusahaan yang mentransformasi perusahaan
secara inovatif
Bab 12. Membahas tentang perusahaan yang berfokus pada inovasi produk sebagai
strategi keunggulan perusahaan.
Bab 13. Membahas inovasi dalam pelayanan dengan mengangkat kasus Rumah Sakit
Delnor yang terkenal dengan pelayanan inovatifnya.
Bab 14. Memaparkan contoh pendekatan dalam pendidikan yang inovatif dengan
menampilkan metode pembelajaran inovatif
Bab 15. Memaparkan skala pengukuran pribadi yang inovatif, skala pengukuran budaya
organisasi yang inovatif, serta skala pengukuran kepemimpinan transaksional
dan transformasional.
Rekomendasi : Buku ini sangat direkomendasikan kepada semua orang yang ingin
belajar dalam organisasi belajar melalui inovasi.
3. Buku 2. Yukl, Gary (2010). Kepemimpinan dalam Organisasi.
Jakarta : Indeks. (Terbit 526 halaman).
Buku ini berisi tentang kepemimpinan dalam organisasi yang tujuan utamanya adalah
membahas kepemimpinan manajerial, menampilkan survei dari teori dan penelitian
kepemimpinan dalam organisasi formal. Topik khususnya adalah apa kepemimpinan yang
efektif. Isi buku ini terdiri dari teori maupun praktek yang terdiri dari 15 bab.
Bab 1 Membahas tentang Pendahuluan dan sifat kepemimpinan, yang diawali dengan
defenisi kepemimpinan dan efektifitas kepemimpinan, tinjauan terhadap
pendekatan utama penelitian, level konseptualisasi kepemimpinan, landasan
lainnya untuk membandingkan teori kepemimpinan
Bab 2. Penulis membahas tentang Hakikat pekerjaan manajerial yang terdiri dari pola-
pola aktivitas khas dalam pekerjaan manajerial, kandungan pekerjaan manajerial,
teori tentang perminataan, hambatan dan pilihan, penelitian terhadap determinan
situasional.
Bab 3. Dalam bab ini penulis telah memamparkan tentang perspektif tentang perilaku
kepemimpinan yang efektif yang memuat; penelitian kepemimpinan, studi
kepemimpinan, taksonomi perilaku kepemimpinan,
Bab 4. Bab ini membahas tentang Kepemimpinan Partisipatif, konsekwensi dari
partisipasi, model pengambilan keputusan normatif, pedoman badi kepemimpinan
partisipatif adan pedoman untuk pendelegasian.
Bab 5 . Penulis membahas tentang pembuatan peran dyadic dan menjadi pengikut. Dalam
hal ini penulis memaparkan teori tentang pertukaran pemimpin dengan dengan
anggota, atribusi pemimpin tentang bawahan, atribusi pengikut dan teori implisit,
ciri dan efektifitas manajerial, keterampilan dan efektifitas manajerial.
Bab 6. Dalam bab ini penulis telah mengupas tentang Kekuasan dan Pengaruh yang
memaparkan tentang konsepsi kekuasaan dan otoritas, tipe dan sumber
kekuasaan, bagaimana kekuasaan dapat diperoleh atau hilang dan kekuasaan dan
perilaku mempengaruhi.
Bab 7. Dalam bagian ini penulis mengupas tentang ciri dan keterampilan manajerial yang
mana penulis telah memaparkan bagaimana ciri dan keterampilan pemimpin, ciri
dan efektivitas manajerial, kompetensi lainnya yang relevan.
Bab 8. Dalam bab ini penulis membahas tentang kontinjensi dari kepemimpinan yang
efektif model kontinjensi LPC, teori jalur sasaran dari kepemimpinan, teori
pengganti kepemimpinan.
Bab 9.Penulis memaparkan bagaimana kepemimpinan yang Karismatik dan
Transformasional
Bab 10. Pada bagian ini penulis mengupas tuntas bagaimana memimpin perubahan dalam
organisasi. Penulis memulai dari proses-proses perubahan, jenis perubahan
organisatoris yang berbeda, mengembangkan visi, menerapkan perubahan dan
meningkatkan inovasi dan pembelajaran.
Bab 11. Penulis mngungkap tentang Kepemimpinan dalam tim dan Kelompok Keputusan
4. Bab 12. Dalam bagian ini penulis menjelaskan bagaimna kepemimpinan strategis oleh
para eksekutif
Bab13. Dalam bab ini telah dikaji bagaimana mengembangkan keterampilan
kepemimpinan
Bab 14. Penulis memaparkan bagaiman kepemimpinan Etis dan keragaman
Bab 15. Diakhir tulisan ini penulis mengungkapkan Tinjauan dan Integritas.
Rekomendasi : Buku ini sangat direkomendasikan kepada semua orang dan para
pemimpin organisasi yang ingin belajar.
5. Buku 3. Senge, P.M. (2006). Revised and Updated With 100 New Pages :
THE FIFTH DISCIPLINE, The Art & Practice of The
Learning Organisation.
Buku The Fifth Disciplene ini terbit 4 bagian (444 halaman), bertujuan untuk
mengupas tentang bagaimana mewujudkan organisasi yang dapat membelajarkan
dengan melibatkan peran serta aktif dari berbagai elemen organisasi yang ada.
Bagian 1, Sange mengungkapkan pemikiran yang terdapat dalam organisasi belajar,
yang disebutnya dengan 5 disiplin, yaitu: 1. personal mastery, 2. mental
models, 3, shared vision, 4. team learning, dan 5. system thinking. Sange
melihat kelima disiplin ini satu kesatuan yang memiliki peran yang sama.
Kelima-limanya merupakan inti dari sebuah learning organization.
Bagian 2, Penulis mengungkapkan tentang permasalahan yang berhubungan dengan
keberadaan ruang kelas.Senge memberikan ide tentang cara merancang
sebuah ruang kelas dengan 8 tahap, yang diawali dari perencanaan
sampai dengan melakukan uji coba. Bagian ini juga membahas tentang
berfikir secara sistem dalam mengelola organisasi belajar.
Bagian 3. Sange mengupas tentang bagaimana menciptakan sekolah yang
membelajarkan. Pembahasan diawali dengan visi sekolah dan bagaimana
merealisasikan visi agar mampu menjadi komunitas yang ada dalam
organisasi sekolah. Bagian ini juga memaparkan lima langkah scenario
yang ideal dilakukan oleh sekolah untuk mempersiapkan masa depan
sekolah tersebut. Akhir bagian ini, dikemukakan hal yang berkaitan
dengan kepemimpinan, melalui topik bagaimana merealisasikan model
baru dalam kepemimpinan belajar. Dalam merealisasikan model baru itu,
Sange mengungkapkan 4 hal, yaitu 1) engagement, 2) system thinking, 3)
leading learning, dan 4) self-awareness.
Bagian 4. Pada bagian ini dikaji tentang bagaimana mendeskripsikan komunitas yang
membelajarkan dalam organisasi belajar. Pemikiran berilian diungkap
secara rinci dalam menggapai keberhasilan mengelola organisasi belajar,
Bagian ini juga mengupas tentang urgensinya siswa dalam komunitas
sekolah, yang disebut dengan istilah childen as leaders. Bagian ini ditutup
dengan sebuah tulisan yang memberikan refleksi, sejauhmana kita dapat
mengukur dan mengetahui organisasi sekolah kita telah menjadi
organisasi belajar atau belum.
Rekomendasi : Buku ini sangat disarankan untuk dibaca oleh mahasiswa dari
berbagai jurusan sebagai rujukan untuk membangun organisasi
belajar.
6. Buku 4. Marquardt, M. J. (2002). Building The Learning
Organization. New York : McGraw-Hill. (242 halaman)
Buku ini bertujuan untuk mengungkapkan bagimana cara membangun sebuah organisasi
yang di bagi dalam 8 bab.
Bab1, Pada bab ini penulis membahas munculnya kebutuhan untuk organisasi
belajar.Bagaimana meningkatkan atau meperkuat kekuatan politik, ekonomi dan
sosial sebagai cara menjalin hubungan dengan anggota, dalam hal ini mengharuskan
organisi belajar. Selanjutnya penulis memaparkan ada delapan faktor kekuatan
yang mempengaruhi perubahan dari tenaga kerja manusia yang manual ke tenaga
kerja mental yaitu: 1) globalisasi dan ekonomi global, 2) Teknologi, 3) transformasi
radical dalam dunia kerja, 4). peningkatan pengguna, 5) Munculnya pengetahuan
dan pembelajaran sebagai aset utama organisasi, 6) mengubah peran dan harapan
pekerja, 7). keragaman tempat kerja dan mobilitas, 8) meningkatnya dengan cepat
perubahan dan kekacauan.
Bab 2. Membahas sistem organisasi belajar. Dalam bab ini dijelaskan model sistem
organisasi belajar yang terdapat 5 lima sub model sistem orgnisasi belajar yaitu:
belajar, organisasi, orang, dan teknologi serta interaksi dan hubungan antar sub
tersebut. Sub sistem belajar terdapat (jenis, tingkatan dan keterampilan, sub sistem
organisasi ( visi, budaya, strategi dan struktur), sub sistem orang (managers and
leaders, employees, customers, business partners and alliances, suppliers and
vendors, and the community), sub sistem pengetahuan (akusisi, menciptakan,
penyimpanan, analisis dan data, transfer dan penyebaran, serta aplikasi dan validasi),
sub sistem teknologi (mengelola pengetahuan dan meningkatkan proses belajar).
Bab 3. Penulis memaparkan cara membangun dinamika belajar, dimensi, prinsip, praktek,
dan cita-cita dari kelima sub system serta menjelaskan lima tipe belajar dalam
organisasi.
Bab 4. Memaparkan bagaimana mengubah organisasi agar unggul dalam belajar. Sub
sistem organisasi belajar ini menjelaskan visi, budaya, strategi dan stuktur.
7. Bab 5. Penulis memaparkan bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia dalam
organisasi. Penulis memaparkan orang yang menpunyai kapasitas untuk belajar,
yang terdiri dari lima subsistemnya yaitu: managers and leaders, employees,
customers, business partners and alliances, suppliers and vendors, and the
community.
Bab 6. Pada bagian ini penulis memaparkan konsep mengelola pengetahuan dalam
organisasi belajar. Selanjutnya penulis juga memaparkan enam subsistem
pengetahuan antara lain: akuisisi, menciptakan, penyimpanan, analisis dan data,
transfer dan penyebaran, sertaaplikasi dan validasi.
Bab 7 Pada bagian ini penulis mengulas tentang kekuatan teknologi dalam membangun
organisasi belajar. Untuk mewujudkan ini ada dua yang menjadi kunci yang sangat
penting yaitu: mengelola pengetahuan (meliputi: Komputer berbasis teknologi), dan
meningkatkan proses belajar (meliputi Video pelatihan, multimedia audio, dan
berbasis komputer untuk memberikan dan berbagi pengetahuan dan keterampilan di
mana saja, kapan saja)
Bab 8. Diakhir buku ini penulis mengulas kerangka pemikiran bagaimana membangun
learning organization yang baik.
Rekomendasi : Buku ini dianjurkan dibaca oleh mahasiswa, pemimpin dan anggota
organisasi serta siapa saja yang akan mau belajar organisasi belajar.
8. Buku 5. Kasali, R. (2013). Change. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Buku Change ini terbagi dari 5 bagian (terdiri atas 456 halaman). Buku ini
bertujuan bahawa penulis ingin menyampaikan bahwa hidup ini terus berubah dan untuk
menghadapi perubahan itu, kita diminta untuk belajar secara kontiniu.
Baagian 1. Penulis mengulas tentang “Filosofi, Sejarah, dan Konsep Dasar Perubahan”.
Penulis menyampaikan mengapa kita harus berubah, sejarah kerajaan nusantara
yang selalu diwarnai dengan perubahan dan juga disampaikan sejumlah teknik
membaca perubahan. Bagian 1 terdiri dari 5 bab yang membahas tentang sejumlah
alasan menuntut kita terus berubah, melompat ke kurva kedua, bentuk bentuk
strategi perubahan dan teori perubahan korporat.
Bagian 2, Penulis “Melihat dan Memercayai Perubahan”. Disini penulis menyampaikan
bagaimana seorang pemimpin perubahan melakukan berbagai teknik kontras untuk
meyakinkan para pengikutnya untuk memercayai, bergerak dan menyelesaikan
perubahan. Melihat perubahan tentu berbeda dengan melihat benda-benda yang
kasat mata. Perubahan adalah sesuatu yang tidak mudah dibaca. Berbagai
kemungkinan dapat saja terjadi dalam perubahan karena itu seorang pemimpin
dapat di ibaratkan sebuah mata, ia bukanlah sekedar seseorang yang bergerak
secara acak, melainkan seseorang yang melihat secara visoner, sesuatu yang tidak
kelihatan atau belum kelihatan oleh banyak orang. Pemimpin mampu melihat mana
yang benar-benar bergerak mana yang tidak.
Bagian 3, berisikan “Memulai Perubahan”. Penulis memulai dengan analisis turnaround
yaitu analisis untuk menyelamatkan organisasi yang masih punya peluang untuk
selamat, lalu dijelaskan bagaimana meluluh lantakan kompleksitas yang ada agar
organisasi lebih mudah bergerak secara simple untuk kemudian dijelaskan
bagaimana mengajak pengikut untuk berorientasi pada tindakan.
Bagian 4, berisikan “Mengubah Budaya Korporat”. Bagian yang tidak ringan lainnya dalam
melakukan perubahan adalah mengubah nilai-nilai dasar, asumsi, dan kepercayaan
yang dianut banyak orang dalam sebuah institusi. Tranpormasi nilai-nilai, lalu
bagaimana menyatukan nilai-nilai dalam subkultur dan bagaiman cara
memperkuatnya. Setiap perubahan membawa nilai-nilai baru. Nilai-nilai itu dapat
dibawa generasi baru atau dapat juga dibentuk oleh keadaan yang berasal dari luar
organisasi. Jika nilai-nilai baru itu berbeda dengan yang dikehendaki organisasi
maka akan terjadi evolusi nilai-nilai.
Bagian 5, Memaparkan bagaimana “Membuat Pesta Perubahan”. Dua konsep penting yang
ditawarkan melalui perubahan yaitu bagaimana menciptakan pesta perubahan
dan bagaimana mengelola harapan. “Bahagia adalah ketika apa yang engkau
pikir, apa yang engkau katakan dan apa yang engkau kerjakan berada dalam
keadaan yang harmonis”. Ekspektasi dan kenyataan dua hal yang sering terjadi ,
tetapi pengalaman dan pengetahuanlah yang membentuk ekspektasi.
Rekomendasi : Buku ini sangat bermanfaat dibaca bagi siapa saja yang ingin melakukan
perubahan.
9. Buku 6. Badeni (2013). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung :
Alfabeta.
Buku ini teriri dari 13 bab (terbit 240 halaman). Buku ini bertujuan membahas sejumlah
aspek yang secara teoritis dapat memengaruhi prilaku yang dikelompokkan pada tiga aspek,
yaitu aspek individu, aspek kelompok dan aspek organisasi. Hal ini didasarkan suatu
pemikiran bahwa seseorang sebagai anggota organisasi atau lembaga adalah seorang individu
yang berbeda dengan individu lain. Seorang individu memiliki ciri tertentu seperti
kepribadian, kemampuan, nilai dan lain-lain yang berbeda – beda antara satu dengan yang
lainnya. Secara lengkap buku ini mengungkap hal-hal sebagai berikut:
Bab1, buku ini membahas “Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi”. Dalam suatu kehidupan
manusia dalam kelompok baik besar maupun kecil, baik kelompok formal maupun
non formal, yang dibentuk secara sengaja maupun tidak disengaja akan terdapat
pemimpin. Pemimpin yang ada pada setiap kelompok manusia, sesuai dengan kondisi
kelompok manusia yang bersangkutan.
Bab 2, membahas tentang “Karakteristik Individu”. Individu merupakan suatu yang unik.
Masing-masing individu memiliki karakteristik dan atau ciri khas tersendiri.
Karakteristik dan atau ciri khas yang ada pada individu inilah yang membedakan
antara individu satu dengan individu yang lain.karakteristik tersebut ada yang
terbentuk sejak lahir dan ada yang terbentuk akibat pergaulan dan belajar.
Bab 3, membahas tentang “Nilai, Sikap, dan Kepuasan Kerja”. Nilai dapat diartikan sebagai
keyakina universal yang membimbing orang dalam bertindak dan menilai dalam
berbagai situasi. Sikap merupakan kecenderungan merespon secara positif atau negatif
kepada seseorang atau sesuatu di dalam lingkungannya. Kepuasan kerja merupakan
salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan karena
kepuasan kerja personil organisasi dapat memengaruhi prilaku kerja, seperti malas,
rajin produktif dan lain-lain atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis prilaku
yang sangat penting dalam organisasi.
Bab 4. membahas tentang “Persepsi dan Pengambilan Keputusan”. Pengambilan keputusan
merupakan unsur yang penting dalam kehidupan ini, termasuk di dalamnya kehidupan
dalam organisasi. Pada bab ini diuraikan bagaimana keputusan-keputusan dalam
organisasi itu dibuat. Sehubungan dengan ini pertama – tama akan dibahasa proses
perseptual dan bagaimana proses-proses perseptual tersebut berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan individu.
Bab 5, berisi tentang “Stres Kerja” stres adalah kondisi ketegangan emosi pada diri
seseorang yang berproses baik pada pikiran/mental maupun fisik. Apabila hal ini
terjadi secara berlebihan maka akan mengncam kemampuannya dalam menghadapi
lingkungannya.
Bab 6, Membasah tentang “Motivasi” disini dijelaskan motivasi merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam menentuka prilaku seseorang, termasuk prilaku kerja . agar seseorang
mampu memotivasi seseorang, ia perlu memahami bagaimana proses motivasi itu terbentuk.
Bab 7, berisi tentang “Prilaku Kelompok dan Pengembangan Tim”. Disini dijelaskan bahwa di
dalam kelompok terjadi suatu proses, seperti interaksi antar anggota dan proses komunikasi ,
10. ada struktur yang mengatur inteaksi mereka, ada norma kelompok dan kepemimpinan
kelompok. Semua ini disebut dengan kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi prilaku
anggotanya.
Bab 8, membahas tentang “ Kepemimpinan”. Kepemimpinan merupakan fenomena universal yang
sangat penting dalam organisasi, baik organisasi bisnis, pendidikan, politik, keagamaan,
maupun sosial. Hal ini disebabkan dalam proses interaksi untuk mencapai tujuan, orang-orang
yang ada di dalamnya membutuhkan seseorang yang dapat mengkoordinasikan, mengarahkan
dan memudahkan orang-orang tersebut untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun
tujuan organisasi.
Bab 9, membahas mengenai “ Teori dan Model-Model Kepemimpinan “ . Banyak teori dan model
kepemimpinan yang dikemukakan pada ahli namun bisa dikelompokan menjadi tiga kategori,
yaitu teori sifat, teori pelaku, dan teori situasi. Sedangkan untuk model dapat kita jumpai ada
stinson – johson model, model kepemimpinan kontingensi dari fiedler dan model
kepemimpinan situasional dari hersey dan blanchard.
Bab 10, membahas tentang ”Kekuasaan dan Kepemimpinan” disini dijelaskan kekuasaan sangat
abstrak dan tidak terlihat, tetapi sangat terasa dan sering dimanifestasikan dalam bentuk lain
atau dalam bentuk terselubung. Kekuasaan didefiniskan oleh para ahli secara berbeda, tetapi
setiap definisi umunya mengacu pada pengertian sebagai kapasitas atau kemampuan yang
dimiliki seseorang/kelompok untuk memengaruhi orang lain seperti yang diinginkan oleh
pemilik kuasa.
Bab 11, membahas tentang “ Konflik dan Hubungan Antar Kelompok dalam Organisasi “ dalam
hubungan antar manusia dengan manusia serta kelompok dengan kelompok, konflik dapat
saja terjadi bahkan selalu terjadi. Hal ini disebabkan setiap orang memiliki perbedaan dalam
tujuan dan kepentingan. Tidak hanya terjadi pada orang-orang atau pihak yang saling tidak
mengenal antara satu dengan yang lainnya, pada orang-orang yang saling kenal dan salin
bekerja sama dalam satu kelompok dalam organisasi, dan bahkan pada suami istri yang diikat
oleh cinta yang dalam, dpat juga terjadi konflik. Dengan demikian, konflik menjadi isu
penting dalam hubungan antar manusia secara umum dan juga di dalam organisasi.
Bab 12, Berkenaan dengan “ Pilihan Struktur Organisasi “. Organisasi merupakan sebuah sistem
terbuka yang memilikiberbagai sub sistem dan merupakan subsistem dari sistem yang lebih
besar. Ada organisasi yang besar atau kecil dilihat dari jumlah anggotanya dan aktivitas
utamanya, misalnya organisasi yang menghasilkan jasa atau produk nyata. Besar kecilnya
organisasi mempengaruhi pola atau struktur organisasi yang bersangkutan .
Bab 13, membahas tentang “Budaya Organisasi” . Budaya organisasi mengacu pada suatu
sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang membedakan
organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Sistem makna bersama tersebut
merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi tersebut
Rekomendasi : Buku ini sangat disarankan dibaca bagi siapa saja yang yang menjadi
pemimpin dan anggota dalam organisasi
11. Buku 7. Shelton,K (1997), A New Paradigm of Leadership: Visions of
Excellence for 21st Century Organizations; Provo: Executive Excellence
Publishing
Buku ini terbit 261 halaman bertujuan membahas visi organisasi untuk organaisi
pada abab ke 21. Ia berisikan kumpulan- kumpulan artikel dari para CEO (Chief
Executive Officer), konsultan, dan pakar-pakar atau ahli kepemimpinan ternama yang
terkait masalah kepemimpinan. Buku ini menjelaskan persepekif paradigma baru pada abad
ke 21 yang terdiri dari 4 bagian.
Bagian 1, Penulis mengulas tentang perubahan waktu, ini memnjelaskan ide-ide atau
gagasan kepemimpinan organiasi yang terbaik pada abad ke 21. Yang
menceritakan bahwa pada zaman sekarang sudah terjadi perekembangan dan
perubahan terutama pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
sosial budaya, ekonomi, dan juga pada politik, bahkan masalah-masalah
kemauan atau selera komsumen pada pasar. Pemimpin harus selalu siap dalam
mengikuti perkembangan.
Bagian 2, Bagian ini menjelaskan kualitas kepemimpinan, yang menjelaskan tentang kunci
kesuksesan pemimpin. Seseorang pemimpin harus mempunyai kualitas
kepemimpinan.
Bagian 3, Penulis menjelaskan tentang pemimpin dan pengikut, yaitu hubungan pemimpin
dan perserta atau anggota organisasi harus kondusif. Pimpinan mesti bisa di
jadikan contoh bagi anggotanya. Harus dapat memberikan pelayanan yang
nyaman dan prima pada anggota orgnisasi. Pemimpin harus punya kelebihan
dalam melakukan perkerjaan sehingga akan nanpak wibawa pemimpin dan di
sana nampak perbedaan kemampuan dengan anggotanya.
Bagian 4: Bagian terakhir buku ini membahas jiwa kepemimpinan. Seorang pemimpin
harus punya jiwa kepemimpinan. Seseorang pemimpin tidak hanya bisa
mengwujudkan visi organisasi ataupun hanya kecerdasan intelektual yang
tinggi, tetapi juga harus bisa mengontrol emosinya, moral, hasrt dan memiliki
spirit yang tinggi dalam menjalan organisasinya, mampu meningkatkan hasil
dan dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan anggotanya.
Rekomendasi : Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh siapa saja yang menjadi
pemimpin dan anggota pada organisasi
12. Buku 8. Fullan, M. (2007). Educational Leadership. San Fransisco: John
Wiley & Sons, Inc.
Buku ini terbit 336 halaman yang bertujuan untuk memberikan spesifikasi dalam
pembahasannnya. Buku ini merupkan kumpulan artikel yang merupakan sebuah kesatuan
yang dapat menunjukan pentingnya nilai kepemimpinan dalam pendidikan.
Bagian 1, Penulis membahas hal yang berkaitan dengan kepemimpinan, manajemen,
dan perilaku organisasi. Bagian awal bab ini penulis memaparkan bahwa
keaslian jiwa kepemimpinan dilihat dari berbagai perilaku yang ditampakan
oleh si pemimpin pada saat ia berkuasa. Pada bagian ini juga diperkenalkan
disiplin belajar oleh Peter Senge. Pada bagian ini juga penulis mengulas
tentang urgennya pengelolaan manajemen kepemimpinan.
Bagian 2, Penulis mengulas tentang betapa penting bagi pemimpin dalam membangun
organisasi yang kuat. Ada tiga bagian khas dari sebuah kepemimpinan yang
diharapkan yaitu 1) pemimpin visioner, 2) pemimpin sebagai otak strategi,
dan 3) pemimpin sebagai agen perubahan. Bagian akhir dari pembahasan dari
bagian kedua buku ini, ditutup dengan tulisan yang mengeksplorasi peran
pemimpin sebagai agen perubahan dalam mengubah organisasi dan
membangun masyarakat.
Bagian 3, Penulis buku ini membahas hal-hal yang diperlukan dalam mempertahankan
kontinuitas sebuah kepemimpinan dalam organisasi pendidikan.
Bagian 4, Pada bagian ini penulis membahas tentang moralitas kepemimpinan dan
memberikan bimbingan praktis tentang pembentukan sekolah masa depan.
Pada bagian ini juga membahas secara rinci masalah moralitas
kepemimpinan, mulai masalah kepemimpinan, pelayanan sampai pada
masalah keanggotaan.
Rekomendasi: Buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca oleh pemimpin dan anggota
oraganisasi yang menggeluti pendidikan
13. Buku 9. Law, S and Glower,D. (2000). Educational Leadership and
Learning. Buckingham: Open University Press.
Penulis buku ini telah merancang buku ini dalam 3 bagian yang dipilah dalam 14 bab
(terbit sebanyak 305 halaman). Buku ini bertujuan memaparkan munculnya otonomi
profesional sebagai isu sentral yang pada akhirnya memberikan perspektif baru yang
melahirkan istilah manajemen publik baru dalam kepemimpinan belajar. Secara rinci
bagian ini adalah :
Bagian 1, Dalam bagian ini penulis memaparkan pemikiran dalam mengamati hubungan
yang terjadi antara individu, kelompok, dan organisasi secara keseluruhan.
Bagian ini terdiri atas lima bab. Bagian ini secara gamblang penulis
memaparkan mengenai garis hubungan yang terjadi dalam konteks sosial,
politik, dan pendidikan dalam manajemen belajar. Kerangka tugas dan
tanggung jawab dalam organisasi pendidikan.
Bagian 2, Pada bagian ini penulis menguraikan hal perubahan dan belajar. Secara
rinci penulis dalam bagian kedua ini memilahnya dalam lima bab. Bagian
ini penulis membicarakan hal yang berhubungan dengan sistem komunikasi
yang efektif. Menguraikan konsep budaya organisasi dan pengembangan
kelembagaan. Membicarakan tentang strategi dalam mengelola perubahan.
Bagian 3, Diakhir bagian ini penulis yang membahas tugas dan tanggung jawab dalam
kepemimpinan belajar. Di bagian ini penulis secara lugas mengupas tentang
perilaku kreatif, inovatif dan produktivitas dari seorang manajemen. Bagian
ini dilanjutkan dengan masalah yang berhubungan dengan pemanfaatan
sumber daya, keuangan, dan strategi pengelolaan untuk memaksimumkan
kepemimpinan belajar.
Rekomendasi : Buku ini disarankan untuk dibaca oleh mahasiswa dan siapa saja yang
menggeluti kepemimpinan dan organisasi belajar.
14. Buku 10. Nanus, B. and Stepehen M. D. (1999). Leaders Who Make
A Difference : Essential Strategies for Meeting The
Nonprofit Challenge. San Francisco : Jossey-Bass Publishers.
Penulis buku ini memilah tulisannya menjadi 4 bagian dengan jumlah
halaman 279. Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang berbagai kiprah dan gerakan yang dilakukan oleh para pemimpin yang
tersohor dalam menggiring organisasinya menjadi organisasi yang luar biasa.
Penulis mengngungkapkan bahwa yang terpenting adalah melayani anggota dan
masyarakat dan meningkatkan efektivitas kepemimpinan.
Dalam upaya peningkatan kepemimpinan organisasi, penulis menguraikan
bagaimana pemimpin yang efektif bertindak terhadap pekerjaan mereka dan
bagaimana tindakan pemimpin tersebut memberikan sumbangsih yang berarti pada
perbaikan masyarakat pada organisasi yang berada di bawah kepemimpinannya.
Secara lebih rinci akan diuraikan isi buku ini bagian perbagian sebagai berikut:
Bagian 1, Pada bagian ini penulis mengulas tentang konsep dasar tentang
kepemimpinan dalam organisasi. Penulis mengulas tentang definisi
kepemimpinan, gambaran karakteristik, peran, dan kualitas para
pemimpin yang berhasil, dan bagaimana seorang pemimpin
mendapatkan hak untuk memimpin. Lebih lanjut penulis menguraikan
upaya-upaya mencapai kepemimpinan yang lebih baik dalam
memberikan kualitas layanan bagi masyarakat. Penulis buku ini juga
coba memaparkan kerangka kerja konseptual dan langkah-langkah
kepemimpinan serta efektivitas dalam organisasi.
Bagian 2, Di bagian dua ini penulis menguraikan bahwa terdapat tiga peran
penting bagi pemimpin untuk membangun organisasi yang tangguh.
Penulis menguraikan bahwa ada tiga bagian khas dari sebuah
kepemimpinan yang diharapkan, yaitu 1) pemimpin sebagai visioner,
2) pemimpin sebagai otak strategi, dan 3) pemimpin sebagai agen
perubahan. Penulis buku ini juga dalam bagian ini mengulas tentang
peran visi, merancang visi baru, dan bagaimana pemimpin memainkan
peran utama dalam menggeliatkan visi organisasi.
Bagian 3, Penulis mempertahankan kelangsungan sebuah organisasi. Pada bagian
ini tulisan diarahkan pada tiga fungsi pemimpin, yaitu 1) pemimpin
sebagai pelatih, 2) pemimpin sebagai politisi, dan 3) pemimpin sebagai
juru kampanye. Bagian ini juga mengemukakan tentang pentingnya
hubungan antara pemimpin dan staf. Selanjutnya menunjukkan
bagaimana pemimpin bertindak sebagai seorang politikus, advokat,
troubleshooter, dan juru bicara bagi organisasi yang berurusan dengan
berbagai stakeholder dan kepentingan. Bagian ini ditutup dengan
membicarakan peran pemimpin sebagai juru kampanye dalam
mengembangkan dan mempertahankan organisasi.
Bagian 4, Pada bagian ini penulis menguraikan bagaimana seorang pemimpin
membuat perbedaan nyata dalam masyarakat, bagaimana memberikan
arahan, melakukan akuntabilitas dan ukuran yang dapat
menggambarkan berbagai jenis penilaian yang dapat digunakan untuk
menilai kinerja.
15. Rekomendasi : Buku ini sangat disarankan untuk di baca oleh mahasiswa dan siapa saja
yang konsen terhadap organisasi dan kepemimpinan.