SlideShare a Scribd company logo
Industri Media Massa
Analisis Konvergensi Media
Studi Kasus : Kompas Gramedia Grup
Oleh :
Radyastuti 071211531019
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GANJIL 2013/2014
I. PENDAHULUAN
Konvergensi media merupakan penggabungan atau pengintegrasian media-media
yang ada untuk kemudian digunakan serta diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Dimana
konvergensi pada akhirnya akan menghasilkan berbagai ragam media baru dan digital,
sebagai hasil dari perpaduan tiga elemen sarana komunikasi yaitu jaringan komunikasi,
komputer/teknologi informasi dan isi/konten informasi dan media digital, atau yang lebih
dikenal sebagai 3Cs yakni Comunication Networks, Computing/Information Technology,
Digitized Media and Information Content. Hadirnya teknologi digital dan internet merupakan
salah satu penentu penting dalam memunculkan perangkat multimedia, seperti misalnya
media cetak yang saat ini juga memiliki versi digital (online).
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, beberapa media massa
melakukan praktek konvergensi media yang berkaitan dengan praktek-praktek konglomerasi
dan ekonomi media. Dengan tujuan untuk tetap menjaga eksistensi media tersebut maupun
eksistensi usaha pengembangan bisnis industri media yang lebih maju dan mengikuti
perkembangan zaman. Salah satu bentuk konvergensi dalam mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan dalam bisnis media adalah dengan cara melakukan praktek
konsolidasi antar perusahaan (merger). Konsolidasi antar perusahaan (merger) ada beberapa
jenis, yaitu :
- Merger horisontal  Terjadi ketika perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam
industri dan pasar yang sama bersatu.
- Merger vertikal  Terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang berbeda
tingkat produksinya bersatu.
- Conglomerate merger  Terjadi ketika perusahaan yang berbeda jenisnya bersatu.
Dalam bukunya, Understanding Media Convergence: The State of the Field, Grant
dan Wilkinson menjelaskan bahwa konvergensi media meliputi lima dimensi besar, yaitu
konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi (Grant
dan Wilkinson, 2009). Grant juga menjelaskan bahwa konvergensi kepemilikan media
memainkan peranan penting dalam menentukan konsolidasi antar pemain dalam industri
media karena berorientasi pada skala ekonomi produksi, yang berarti produk-produk media
yang terkonvergen berpotensi menjadi produksi massal (Grant dan Wilkinson, 2009).
Kompas Gramedia Group merupakan salah satu contoh perusahaan media yang
melakukan konvergensi, baik konvergensi secara horizontal maupun secara vertikal.
Perusahaan Kompas Gramedia Group melakukan hal tersebut bertujuan agar produk
medianya dapat tetap eksis seiring dengan perkembangan teknologi.
II. COMPANY PROFILE
- Nama Perusahaan : Kompas Gramedia (KG)
dikenal dengan Kelompok
Kompas Gramedia
- Tahun Berdiri : 21 Juni 1965
- Kantor Pusat : JL. Palmerah Selatan 22-26
Jakarta
- Pendiri : P.K Ojong dan Jakob Oetama
- Visi dan Misi : "Menjadi Perusahaan yang
terbesar, terbaik, terpadu dan
tersebar di Asia Tenggara
melalui usaha berbasis
pengetahuan yang menciptakan masyarakat tedidik,
tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera."
- Kompas Gramedia Values :
1. Humanisme/kemanusiaan (menghargai manusia sesuai harkat & martabatnya), yang
transendental (berdasarkan keyakinan akan yang tertinggi, yang mengatasi segala
sesuatu).
2. Peduli pada sesama; compassion; membantu dengan tulus.
3. Tanggungjawab sosial (CSR); cepat tanggap terhadap problem lingkungan
kemasyarakatan.
4. Memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang tanpa membedakan golongan,
ras, suku, gender, agama.
5. Menghargai perbedaan budaya; adaptif; inkulturatif; cross-cultural.
6. Management by walking around; saling menyapa; mengenal satu sama lain.
7. Saling menghargai, saling memahami (toleransi).
8. Peduli pada kesejahteraan karyawan; membina bawahan; delegasi, kaderisasi
- Founders :
1. P.K Ojong
Nama : Auw Jong Peng Koen atau Petrus Kanisius Ojong
Tempat Tanggal Lahir: Bukit Tinggi, 25 Juli 1920
Pendidikan : Lulus SD dan Mulo (setaraf SMA) di Payakumbuh dan
Padang, sebelum merantau ke Jakarta menempuh pendidikan
Sekolah Guru Atas Negeri di Jatinegara, dan lulus tahun 1951
dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
2. Jakob Oetama
Nama : Jakob Oetama
Tempat Tanggal Lahir: Jogjakarta, 27 September 1931
Pendidikan :
o Seminari Mertoyudan Magelang
o Kursus B1 Ilmu Sejarah sekaligus Perguruan Tinggi Publisistik di Jakarta.
o Tahun 1961, menyelesaikan jenjang S1 Fakultas Sosial dan Politik Universitas
Gajah Mada Jogja.
o Dosen tidak tetap Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Indonesia.
o Tahun 2001 Universitas Gajah Mada menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa
kepada Jakob Oetama atas dasar pertimbangan kepeloporan berikut kepemimpinannya
dalam dunia media massa Indonesia.
III. ANALISIS
3.1 Analisis Konvergensi
Konvergensi media pada dasarnya merupakan sebuah strategi yang dilakukan sebuah
perusahaan atau media-media massa dalam rangka menyambut era digital. Dimana
keberadaannya berfungsi sebagai penyatu berbagai layanan teknologi komunikasi serta
informasi yang ada diantara industri-industri, aplikasi-aplikasi, produsen-konsumen, serta
Negara-negara. Dengan menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional
yang bersifat massif dan teknologi komputer yang bersifat interaktif seperti internet,
konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan
pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001).
Seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital yang
kemudian dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim
merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang
aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Hal ini lah yang
kemudian membuat para produsen media massa menerapkan strategi konvergensi media.
Adapun strategi konvergensi ini kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Dailey, Demo,
dan Spilman (2005) dalam Model Kontinum Konvergensi. Model ini menjelaskan lima
aktivitas konvergensi media berdasarkan tingkat partisipasinya. Berfungsi sebagai instrument
untuk mendefinisikan dan mengevaluasi tahapan proses konvergensi yang terjadi dalam suatu ruang berita,
dan bukan untuk menilai keberhasilan suatu ruang berita (Dailey, 2005). Berikut adalah
beberapa aktivitas konvergensi yang dimaksud :
1. Cross promotion
Aktivitas konvergensi media yang mengedepankan kerjasama di antara dua media
untuk saling memberikan ruang untuk memperkenalkan konten media satu sama lain. Antara
kedua media yang bekerjasama tersebut mereka menggunakan iklan, kata-kata, dan
elemen visual dengan tujuan mempromosikan konten media partner, termasuk juga
menampilkan logonya.
2. Cloning
Aktivitas konvergensi ketika konten media diperbanyak untuk dimuat di media
lainnya. Artinya, satu media menampilkan konten berita dari ruang berita media lain
apa adanya tanpa perubahan. Proses cloning ini umumnya dilakukan suatu media nasional
untuk memuat berita-berita internasional melalui cloning dari agen berita internasional
seperti Reuters, AP, atau Bloomsberg.
3. Cooptation
Ketika sejumlah media yang terkonvergensi saling bekerja sama dan berkompetisi di
saat yang bersamaan. Dalam hal ini terkandung adanya pertukaran pengetahuan antara
kedua media berbeda yang bekerjasama, saling bekerjasama dalam produksi berita dan kegiatan
promosional, tetapi produksi konten berita tetap dilakukan secara independen di ruang
berita yang terpisah. Contoh koopetisi dalam konvergensi media biasanya dilakukan oleh
media-mediayangberbeda newsroom tetapi masih berada dalamsatugrupmediayangsama.
4. Content Sharing
Aktivitas disaat kedua media yang berlainan saling berbagi konten dalam bentuk
pengemasan ulang (repackaged) atau bahkan termasuk berbagi budgeting. Konvergensi
media dalam tahap ini sebagian besar dilakukan oleh media yang berada di bawah satu
kepemilikan. Dalam tahap content sharing, diadakan rapat dan pertemuan rutin antara media
yang bekerjasama untuk mengumpulkan tema dan isu yang akan diangkat dalam media
masing-masingdankontenyangakandidistribusikandimediamasing-masing.
5. Full Convergence
Aktivitas konvergensi yang menggambarkan kondisi ketika media yang berbeda
bekerja sama secara penuh, baik dalam hal pengumpulan, produksi, dan distribusi
konten, dan bertujuan untuk memaksimalkankeunikankarakteristikmasing-masingmediauntuk
menyampaikan konten. Dalam tahap full convergence, media yang bekerjasama menghasilkan
konten dan topik secara kolaboratif dengan memanfaatkan kekuaan platform media masing-masing.
Tahapfull convergence ini jarang ditemui penerapannya di berbagai grup media.
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Kompas Gramedia menggunakan
strategi konvergensi sebagai salah satu upaya untuk mengukuhkan eksistensinya. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa hasil produksi atau output dari Kompas Gramedia yang
merupakan hasil konvergensi 3Cs. Dimana kondisi ini membuktikan bahwa PK. Ojong serta
Jakoeb Oetama selaku pendiri perusahaan, mampu menjawab tantangan perkembangan
teknologi informasi yang ada saat ini. Adapun beberapa macam konvergensi media pada
Kompas Gramedia dapat dijabarkan sebagai berikut :
Tahun 1972
Hampir bersamaan dengan mulai beroperasinya Percetakan
Gramedia, pada tahun yang sama didirikan unit bisnis Radio
Sonora, berkedudukan di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Radio Sonora didirikan oleh para pendiri Kompas Gramedia
untuk memberikan layanan informasi bagi masyarakat melalui
media elektronik, selain melalui media tertulis.
(http://www.kompasgramedia.com/ )
Analisis :
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa Kompas Gramedia telah melakukan
konvergensi media, dengan menggabungkan teknologi informasi media cetak yaitu Harian
Kompas dan media elektronik yakni Radio Sonora, dalam rangka menyebarluaskan informasi
kepada masyarakat. Adapun aktivitas konvergensi yang dilakukan adalah cooptation, dimana
baik Harian Kompas maupun Sonora, bekerja sama dalam memproduksi berita meskipun
konten yang disampaikan berbeda-beda mengikuti kebijakan newsroom masing-masing.
Selain itu, kedua media tersebut masih berada dibawah naungan Kompas Gramedia Grup.
Tahun 1998
Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan
tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena
meningkatnya penggunaan jaringan internet untuk
mendapatkan informasi, maka Harian KOMPAS membuat
versi online dari harian KOMPAS cetak yang disebut Kompas
Online dengan alamat http://www.kompas.com. Pada tahun
1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis
tersendiri dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM).
Saat ini Kompas Online diubah menjadi Kompas.com
(http://www.kompasgramedia.com/)
Analisis :
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa Kompas Gramedia telah melakukan
konvergensi media, dengan menggabungkan teknologi informasi media cetak yaitu Harian
Kompas dan media digital yakni Kompas.com. Kompas Gramedia melakukan konvergensi
tersebut jauh sebelum penggunaan teknologi internet populer atau menjadi tren seperti yang
terjadi saat ini.
Kompas Gramedia melakukan konvergensi dari format analaog menjadi digital. Pada
kondisi ini, Kompas Gramedia menjalankan aktivitas konvergensi berupa content sharing,
dimana baik Harian Kompas ataupun Kompas.com bekerjasama dalam proses produksi
berita, serta dapat bertukar informasi dan konten berita untuk kemudian dikemas ulang sesuai
dengan karakteristik dari media masing-masing sebelum didistribusikan kepada masyarakat
luas. Adapun kedua media tersebut masih berada dibawah naungan Kompas Gramedia Grup.
Fenomena ini kemudian melahirkan budaya baru dalam sistem jurnalistik yang
dikenal dengan istilah jurnalistik online dengan tuntutan selangkah lebih update dari para
jurnalis konvensional. Sebab, berita yang disampaikan selalu diperbaharui hampir tiap
detiknya. Oleh karena itu, masyarakat kemudian dihadapkan pada kebebasan untuk memilih
berbagai macam pilihan sumber berita mengenai suatu topik.
Tahun 2000
Pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan
pada tahun 2000, dengan didirikannya PT Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada tanggal 22 Maret 2000,
yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan TV7. Pada
perkembangannya TV7 resmi berubah nama menjadi Trans7
pada tanggal 15 Desember 2006 dengan masuknya PT Trans
Corporation dalam kepemilikan saham.
(http://www.kompasgramedia.com/)
Tahun 2009
Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi
lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak diarahkan
untuk melakukan transformasi menuju era digital. Dengan
demikian sosok media selanjutnya ditampilkan melalui multi
media, multi channel, dan multiplatform (MMM). Maka pada
awal tahun 2009 media televisi mulai dijajagi kembali. Kompas
Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi
kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi
yang dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS
GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009. Proyek ini memulai
kegiatannya dengan membentuk KOMPAS GRAMEDIA
Production yang diberi tugas untuk memproduksi program
acara yang memberikan value added kepada pemirsa,
sehingga program-program yang akan ditayangkan
mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai sosial dan
pendidikan. Proyek KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga
mempersiapkan terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV
Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan
Kompas TV. (http://www.kompasgramedia.com/)
Analisis :
Kompas TV merupakan salah satu output dari aktivitas konvergensi cooptation
sekaligus content sharing yang menggunakan prinsip bekerjasama sekaligus berkompetisi
untuk menampilkan potensi dan karakteristik media masing-masing melalui iklan atau
berbagai macam kegiatan promosi. Dimana Kompas TV merupakan gabungan dari media
komunikasi konvensional dan komunikasi massa berbasis elektronik yang bersifat satu arah,
dengan penggunaannya yang dilengkapi audio-visual. Pada proses pembuatan kontennya,
Kompas TV melaksanakan kerjasama dengan media-media Kompas Gramedia lainnya, untuk
kemudian dikemas ulang sesuai dengan kebijakan newsroom dan program-program yang
dijalankan.
3.2 Analisis Konglomerasi
Dalam prakteknya, konvergensi media yang diterapkan oleh Kompas Gramedia
sangat terkait dengan konglomerasi media yang ada di Indonesia. Kompas Gramedia
merupakan salah satu dari sekian banyak media dengan berbagai unit perusahaan yang hanya
dimiliki oleh satu orang.
Konglomerasi media merupakan kosentrasi kepemilikan media yang bertujuan untuk
mencari keuntungan melalui media. Dimana kepemilikan media yang dimaksud disini
adalah, ketika sebuah perusahaan media berskala besar menaungi televisi, koran, majalah,
radio, dan lain sebagainya sekaligus. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan media tersebut,
hal ini membawa pengaruh bagi perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi di pasar
media massa, misalnya pemberitaan sebuah isu pada unit media yang berbeda (surat kabar
harian dan surat kabar online) namun tetap dalam satu naungan perusahaan. Pada kedua unit
media tersebut akan terlihat bahwa isi beritanya akan cenderung sama dan hal tersebut
mengakibatkan terjadinya monopoli informasi. Tidak hanya pada isi beritanya saja, namun
iklan yang masuk kedalam kedua unit media ini juga menunjukkan adanya konvergensi
media dengan isi pesan yang sama.
Gambar I. Surat Kabar Harian Kompas
Edisi 1 Juli 2014
Gambar II. Surat Kabar Online
www.surabaya.tribunnews.com
Edisi 1 Juli 2014
Sebagai contoh, praktek konvergensi media yang dipengaruhi oleh faktor
konglomerasi dapat dilihat pada salah satu iklan yang ada pada surat kabar Harian Kompas
dan surat kabar online pada www.surabaya.tribunnews.com edisi 1 Juli 2014. Dimana pada
kedua media yang berbeda tersebut, iklan yang ditampilkan merupakan iklan kampanye dari
salah satu kandidat capres-cawapres yakni Jokowi-JK. Pada kedua media tersebut,
karakteristik pesan dan tampilan iklan ditampilkan dengan cara yang berbeda sesuai dengan
kebijakan newsroom masing-masing media. Hal ini menunjukkan adanya penerapan aktivitas
konvergensi berupa content sharing serta cooptation pada kedua media tersebut dalam satu
grup yang sama yaitu Kompas Gramedia.
Disisi lain isi atau konten pesan yang disampaikan melalui iklan yang ada pada dua
media berbeda tersebut cenderung sama, yakni meningkatkan awareness masayarakat akan
pencalonan diri Jokowi-Jk sebagai capres-cawapres 2014. Selain itu, konten pesan pada
kedua iklan disusun berdasarkan batasan yang telah ditentukan oleh Kompas Gramedia –tarif
iklan dalam setiap media–. Hal ini terjadi karena adanya praktek konglomerasi media,
dimana Kompas Gramedia dengan berbagai anak perusahaan lainnya berusaha untuk mencari
pengeluaran minimal demi mendapatkan penghasilan yang maksimal, hal inilah yang
kemudian mendorong terjadinya komersialisasi media massa. Dimana praktek monopoli
informasi menjadi salah satu dampak adanya komersialisasi media massa dengan ciri
keseragaman informasi serta penyampaiannya yang terbatas kepada masyarakat.
3.3 Analisis Ekonomi Media
Ekonomi media merupakan salah satu ranah kajian yang berisi tentang penerapan
sistem-sistem serta teori ekonomi yang diaplikasikan pada cara kerja sebuah media massa
yang berkaitan dengan salah satu upaya media untuk mendapatkan keuntungan. Praktek dari
ekonomi media ini kemudia melahirkan sebuah teori yang disebut dengan Ekonomi Politik
Media, dimana pendekatan yang digunakan masih berkaitan dengan konglomerasi media
dengan lebih menekankan pada struktur ekonomi daripada muatan ideologi media. Teori ini
mengungkapkan ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan perhatian
penelitian pada analisis empiris terhadap struktur kepemilikan dan mekanisme kerja pada
media (http://koranpembebasan.wordpress.com/2013/11/13/relasi-kapitalisme-dengan-organisasi-
media/). Hal ini kemudian sejalan dengan praktek kerja Kompas Gramedia yang lebih
mementingkan ekonomi perusahaan daripada ideologinya. Sebagai salah satu media yang
dianggap masih berada dalam kategori netral, Kompas Gramedia memasang iklan Jokowi-Jk
dalam Harian Kompas dan Surya Online sebagai bentuk pencarian profit.
Dengan mengesampingkan ideologi Kompas sebagai media massa yang netral, iklan
Jokowi-Jk masuk sebagai bentuk pembuktian teori ekonomi politik media yang menurut
Garnham media harus dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga bertalian erat
dengan sistem politik. Sistem politik ini nantinya memiliki nilai-nilai tukar yang
menguntungkan bagi perusahaan terkait dengan kondisi pasar media massa yang ada saat ini.
Dimana isu-isu seputar pemilihan Presiden 2014 merupakan isu hangat yang dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan media massa. Salah satunya adalah melalui iklan.
IV. KESIMPULAN
Praktek konvergensi media pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan praktek-
praktek konglomerasi serta ekonomi media yang ada saat ini. Dimana konvergensi
merupakan titik awal dari adanya konglomerasi media baik itu melalui sistem merger ataupun
tidak. Konvergensi media yang umumnya terjadi pada media masssa dengan satu induk yang
sama atau biasa disebut dengan konglomerasi media, menyebabkan informasi-informasi yang
disampaikan pada masyarakat menjadi seragam dan tidak tersebar merata. Hal ini kemudian
dimafaatkan para pemilik kekuasaan untuk menjalankan praktek komersialisasi media sesuai
dengan kepenting masing-masing. Sehingga kedepannya, praktek konvergensi media ini
nantinya juga dapat mempengaruhi ekonomi media massa dengan menjadikan media sebagai
salah satu instrument untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya bagi para pemilik.
Pada studi kasus Kompas Gramedia diketahui bahwa salah satu perusahaan media
massa besar di Indonesia ini, juga menerapkan sistem konvergensi media seperti aktivitas
cooptation dan content sharing namun tidak masuk pada tahapan merger dengan perusahaan
lain. Dari aktivitas ini lah, praktek-praktek konglomerasi media juga dapat diidentifikasikan
pada Kompas Gramedia yang dalam kegiatan produksinya juga menerapkan sistem
komersialisme media.
Referensi :
http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/history.
Nastiti, Aulia. 2012. Jurnal Konvergensi Media – Studi pada Jaringan Koran Tribun.
Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Indonesia. Diakses melalui http://www.scribd.com/doc/91799239/Konvergensi-Media-Lokal-
Koran-Tribun pada tanggal 30 Juni 2014
Hoskins, Colin. 2004. Jurnal Media Economics. London: Sage Publication
Rivers, William, et. al. 2004. Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Prenada
Media
Savitri, Dewi Imar. 2012. Konvergensi Media di Indonesia yang diakses melalui
http://41809012.blog.unikom.ac.id/konvergensi-media.5zv pada tanggal 30 Juni 2014
Soekartono. Konvergensi Media dan Masa Depan Bangsa yang diakses melalui
http://tonz94.files.wordpress.com/2010/11/konvergensi-media-dan-masa-depan-bangsa.pdf
pada tanggal 30 Juni 2014
PETA KONSEP
KONVERGENSI KOMPAS GRAMEDIA
konvergensi
Kompas
Gramedia
Koran
Harian
Kompas
Televisi
KompasTV
Radio
Sonora FM
Majalah
Intisari
Daring
suryaonline
KONGLOMERASI
MEDIA
MONOPOLI INFORMASI
EKONOMI MEDIA
bentuk dari
mengakibatkan
Berkaitan dengan
Penjelasan :
Kompas Media Grup memiliki beberapa unit perusahaan yang bergerak di industri
media sekaligus merupakan bentuk dari konvergensi media yaitu, koran, televisi, radio,
majalah, tabloid, online. Adanya beberapa macam jenis unit media namun tetap pada satu
naungan perusahaan media yang berskala besar merupakan praktek dari konglomerasi.
Dengan adanya konglomerasi atau konsentrasi kepemilikan media, hal ini
berpengaruh terhadap pasar media massa, misalnya pemberitaan sebuah isu pada unit media
yang berbeda (surat kabar harian dan surat kabar online) namun tetap dalam satu naungan
perusahaan, maka isi beritanya akan cenderung sama dan hal tersebut mengakibatkan
terjadinya monopoli informasi.
Monopoli informasi yang ada pada media massa kini akan mempengaruhi ekonomi
media. Dimana perusahaan media massa –dalam studi kali ini Kompas Gramedia- akan
berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang maksimal melalui salah satu fungsinya
sebagai penyebar informasi pada masyarakat. Hal ini lah yang kemudian disebut sebagai
praktek komersialisasi media massa. Dimana media memposisikan diri sebagai sebuah bisnis
yang berorientasi pada upaya-upaya untuk mendapatkan keuntungan.

More Related Content

What's hot

Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
University of Andalas
 
Pertemuan 4 etika cyber pr
Pertemuan 4   etika cyber prPertemuan 4   etika cyber pr
Pertemuan 4 etika cyber pr
AdePutraTunggali
 
Dasar Manajemen Public Relations
Dasar Manajemen Public RelationsDasar Manajemen Public Relations
Dasar Manajemen Public Relations
Kholidil Amin
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
mankoma2013
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
Eka Ariyanti
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
blade_net
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Rezka Judittya
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
Rezka Judittya
 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Islamic University
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
Eka Kristina Dewi
 
Media equation theory
Media equation theoryMedia equation theory
Media equation theory
mankoma2013
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
Faiz Sujudi
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanMuchlis Soleiman
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theory
mankoma2012
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
University of Andalas
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
Siti Rafida
 
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
Lusianai Waode
 
Research PR/Riset dalam PR
Research PR/Riset dalam PRResearch PR/Riset dalam PR
Research PR/Riset dalam PR
Kartika Nindria Pertiwi
 

What's hot (20)

Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Pertemuan 4 etika cyber pr
Pertemuan 4   etika cyber prPertemuan 4   etika cyber pr
Pertemuan 4 etika cyber pr
 
Dasar Manajemen Public Relations
Dasar Manajemen Public RelationsDasar Manajemen Public Relations
Dasar Manajemen Public Relations
 
Teori Dialektika Relasional
Teori Dialektika RelasionalTeori Dialektika Relasional
Teori Dialektika Relasional
 
Sistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.pptSistem komunikasi massa.ppt
Sistem komunikasi massa.ppt
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakatPengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
Pengaruh media massa terhadap budaya konsumerisme masyarakat
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Media equation theory
Media equation theoryMedia equation theory
Media equation theory
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaan
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Produksi program siaran radio
 
Uses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications TheoryUses and Gratifications Theory
Uses and Gratifications Theory
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Literasi media
Literasi mediaLiterasi media
Literasi media
 
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA dalam INDUSTRI MEDIA
 
Research PR/Riset dalam PR
Research PR/Riset dalam PRResearch PR/Riset dalam PR
Research PR/Riset dalam PR
 

Similar to Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group

Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk AnginDigital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Affan Ryandi
 
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm  Xyz )Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm  Xyz )
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
Jim Jimenez
 
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARUMEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
Universiti Malaysia Sabah, Sabah Malaysia
 
Media relation kelompok 7
Media relation   kelompok 7Media relation   kelompok 7
Media relation kelompok 7
SutaniaPrihartini
 
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptxAplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Ireclever
 
Indepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapitalIndepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapitalSatuDunia Foundation
 
Ambeint Media.ppt for media become for Business
Ambeint Media.ppt for media become for BusinessAmbeint Media.ppt for media become for Business
Ambeint Media.ppt for media become for Business
DahrulSiregar3
 
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Ir. Zakaria, M.M
 
13, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 2019
13, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 201913, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 2019
13, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 2019
Siti Rohmawati
 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
Irwan Nugroho
 
Makalah VBM
Makalah VBMMakalah VBM
Makalah VBM
anghandika
 
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_banyKonvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Khaerudin Imawan
 
Social Media Impact of Consumer Behavior
Social Media Impact of Consumer BehaviorSocial Media Impact of Consumer Behavior
Social Media Impact of Consumer Behavior
MelliniaWachdatiFitr
 
Jne
JneJne
Jne
pycnat
 
Kolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha Ariefianto
Kolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha AriefiantoKolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha Ariefianto
Kolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha Ariefianto
LORDALI4
 
Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...
Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...
Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...
Jasmine Alya Pramesthi
 
kolaborasi masyarakat digital .pptx
kolaborasi masyarakat digital .pptxkolaborasi masyarakat digital .pptx
kolaborasi masyarakat digital .pptx
HaikalMuhasyah
 
Proposal cav
Proposal cavProposal cav
Proposal cav
LuThfi D'Lurha
 
Ekonomi teknik proposal bisnis
Ekonomi teknik proposal bisnisEkonomi teknik proposal bisnis
Ekonomi teknik proposal bisnis
Ibnu1810
 
Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...
Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...
Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...
Nadhirah Gusti
 

Similar to Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group (20)

Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk AnginDigital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
Digital Strategy dalam kampanye periklanan Bintang Tujuh Masuk Angin
 
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm  Xyz )Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm  Xyz )
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
 
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARUMEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA BAHARU
 
Media relation kelompok 7
Media relation   kelompok 7Media relation   kelompok 7
Media relation kelompok 7
 
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptxAplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
Aplikasi pembelajaran pai-Kelompok 1 -3 PAI C.pptx
 
Indepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapitalIndepth report; media online dan media kapital
Indepth report; media online dan media kapital
 
Ambeint Media.ppt for media become for Business
Ambeint Media.ppt for media become for BusinessAmbeint Media.ppt for media become for Business
Ambeint Media.ppt for media become for Business
 
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
Modul 1 strategi dan kebijakan ti -2012
 
13, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 2019
13, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 201913, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 2019
13, sm, siti rohmawati, digital era, universitas mercu buana, 2019
 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
 
Makalah VBM
Makalah VBMMakalah VBM
Makalah VBM
 
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_banyKonvergensi media satu_gadget_untuk_bany
Konvergensi media satu_gadget_untuk_bany
 
Social Media Impact of Consumer Behavior
Social Media Impact of Consumer BehaviorSocial Media Impact of Consumer Behavior
Social Media Impact of Consumer Behavior
 
Jne
JneJne
Jne
 
Kolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha Ariefianto
Kolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha AriefiantoKolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha Ariefianto
Kolaborasi Masyarakat digital 7E_06_Ali Parsha Ariefianto
 
Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...
Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...
Pengaruh Iklan Televisi Go-Jek Versi Vertibokek Terhadap Sikap Khalayak Mahas...
 
kolaborasi masyarakat digital .pptx
kolaborasi masyarakat digital .pptxkolaborasi masyarakat digital .pptx
kolaborasi masyarakat digital .pptx
 
Proposal cav
Proposal cavProposal cav
Proposal cav
 
Ekonomi teknik proposal bisnis
Ekonomi teknik proposal bisnisEkonomi teknik proposal bisnis
Ekonomi teknik proposal bisnis
 
Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...
Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...
Dampak Media Sosial terhadap Perilaku Konsumen_Gusti Nadhirah Saliha_60182100...
 

More from Radyastuti

Message (1)
Message (1)Message (1)
Message (1)
Radyastuti
 
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak KecilAnalisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Radyastuti
 
The Power of Social Media
The Power of Social MediaThe Power of Social Media
The Power of Social Media
Radyastuti
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Radyastuti
 
Media and Representation
Media and RepresentationMedia and Representation
Media and Representation
Radyastuti
 
The Actuating - Management
The Actuating - ManagementThe Actuating - Management
The Actuating - Management
Radyastuti
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
Radyastuti
 
Ilmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldIlmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life World
Radyastuti
 
Hukum & Teori
Hukum & TeoriHukum & Teori
Hukum & Teori
Radyastuti
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
Radyastuti
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSI
Radyastuti
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
Radyastuti
 
Sales promotion
Sales promotionSales promotion
Sales promotion
Radyastuti
 
6. bagan persepsi
6. bagan persepsi6. bagan persepsi
6. bagan persepsi
Radyastuti
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasiRadyastuti
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
Radyastuti
 
3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi
Radyastuti
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi
Radyastuti
 

More from Radyastuti (18)

Message (1)
Message (1)Message (1)
Message (1)
 
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak KecilAnalisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
 
The Power of Social Media
The Power of Social MediaThe Power of Social Media
The Power of Social Media
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
 
Media and Representation
Media and RepresentationMedia and Representation
Media and Representation
 
The Actuating - Management
The Actuating - ManagementThe Actuating - Management
The Actuating - Management
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Ilmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldIlmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life World
 
Hukum & Teori
Hukum & TeoriHukum & Teori
Hukum & Teori
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSI
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
Sales promotion
Sales promotionSales promotion
Sales promotion
 
6. bagan persepsi
6. bagan persepsi6. bagan persepsi
6. bagan persepsi
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
 
3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi
 

Recently uploaded

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group

  • 1. Industri Media Massa Analisis Konvergensi Media Studi Kasus : Kompas Gramedia Grup Oleh : Radyastuti 071211531019 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2013/2014
  • 2. I. PENDAHULUAN Konvergensi media merupakan penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk kemudian digunakan serta diarahkan ke dalam satu titik tujuan. Dimana konvergensi pada akhirnya akan menghasilkan berbagai ragam media baru dan digital, sebagai hasil dari perpaduan tiga elemen sarana komunikasi yaitu jaringan komunikasi, komputer/teknologi informasi dan isi/konten informasi dan media digital, atau yang lebih dikenal sebagai 3Cs yakni Comunication Networks, Computing/Information Technology, Digitized Media and Information Content. Hadirnya teknologi digital dan internet merupakan salah satu penentu penting dalam memunculkan perangkat multimedia, seperti misalnya media cetak yang saat ini juga memiliki versi digital (online). Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, beberapa media massa melakukan praktek konvergensi media yang berkaitan dengan praktek-praktek konglomerasi dan ekonomi media. Dengan tujuan untuk tetap menjaga eksistensi media tersebut maupun eksistensi usaha pengembangan bisnis industri media yang lebih maju dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satu bentuk konvergensi dalam mempertahankan dan mengembangkan kekuatan dalam bisnis media adalah dengan cara melakukan praktek konsolidasi antar perusahaan (merger). Konsolidasi antar perusahaan (merger) ada beberapa jenis, yaitu : - Merger horisontal  Terjadi ketika perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri dan pasar yang sama bersatu. - Merger vertikal  Terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang berbeda tingkat produksinya bersatu. - Conglomerate merger  Terjadi ketika perusahaan yang berbeda jenisnya bersatu. Dalam bukunya, Understanding Media Convergence: The State of the Field, Grant dan Wilkinson menjelaskan bahwa konvergensi media meliputi lima dimensi besar, yaitu konvergensi teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, dan koordinasi (Grant dan Wilkinson, 2009). Grant juga menjelaskan bahwa konvergensi kepemilikan media memainkan peranan penting dalam menentukan konsolidasi antar pemain dalam industri media karena berorientasi pada skala ekonomi produksi, yang berarti produk-produk media yang terkonvergen berpotensi menjadi produksi massal (Grant dan Wilkinson, 2009).
  • 3. Kompas Gramedia Group merupakan salah satu contoh perusahaan media yang melakukan konvergensi, baik konvergensi secara horizontal maupun secara vertikal. Perusahaan Kompas Gramedia Group melakukan hal tersebut bertujuan agar produk medianya dapat tetap eksis seiring dengan perkembangan teknologi. II. COMPANY PROFILE - Nama Perusahaan : Kompas Gramedia (KG) dikenal dengan Kelompok Kompas Gramedia - Tahun Berdiri : 21 Juni 1965 - Kantor Pusat : JL. Palmerah Selatan 22-26 Jakarta - Pendiri : P.K Ojong dan Jakob Oetama - Visi dan Misi : "Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera." - Kompas Gramedia Values : 1. Humanisme/kemanusiaan (menghargai manusia sesuai harkat & martabatnya), yang transendental (berdasarkan keyakinan akan yang tertinggi, yang mengatasi segala sesuatu). 2. Peduli pada sesama; compassion; membantu dengan tulus. 3. Tanggungjawab sosial (CSR); cepat tanggap terhadap problem lingkungan kemasyarakatan. 4. Memberikan kesempatan yang sama pada setiap orang tanpa membedakan golongan, ras, suku, gender, agama. 5. Menghargai perbedaan budaya; adaptif; inkulturatif; cross-cultural. 6. Management by walking around; saling menyapa; mengenal satu sama lain. 7. Saling menghargai, saling memahami (toleransi). 8. Peduli pada kesejahteraan karyawan; membina bawahan; delegasi, kaderisasi
  • 4. - Founders : 1. P.K Ojong Nama : Auw Jong Peng Koen atau Petrus Kanisius Ojong Tempat Tanggal Lahir: Bukit Tinggi, 25 Juli 1920 Pendidikan : Lulus SD dan Mulo (setaraf SMA) di Payakumbuh dan Padang, sebelum merantau ke Jakarta menempuh pendidikan Sekolah Guru Atas Negeri di Jatinegara, dan lulus tahun 1951 dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 2. Jakob Oetama Nama : Jakob Oetama Tempat Tanggal Lahir: Jogjakarta, 27 September 1931 Pendidikan : o Seminari Mertoyudan Magelang o Kursus B1 Ilmu Sejarah sekaligus Perguruan Tinggi Publisistik di Jakarta. o Tahun 1961, menyelesaikan jenjang S1 Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada Jogja. o Dosen tidak tetap Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. o Tahun 2001 Universitas Gajah Mada menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa kepada Jakob Oetama atas dasar pertimbangan kepeloporan berikut kepemimpinannya dalam dunia media massa Indonesia.
  • 5. III. ANALISIS 3.1 Analisis Konvergensi Konvergensi media pada dasarnya merupakan sebuah strategi yang dilakukan sebuah perusahaan atau media-media massa dalam rangka menyambut era digital. Dimana keberadaannya berfungsi sebagai penyatu berbagai layanan teknologi komunikasi serta informasi yang ada diantara industri-industri, aplikasi-aplikasi, produsen-konsumen, serta Negara-negara. Dengan menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dan teknologi komputer yang bersifat interaktif seperti internet, konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001). Seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital yang kemudian dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Hal ini lah yang kemudian membuat para produsen media massa menerapkan strategi konvergensi media. Adapun strategi konvergensi ini kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Dailey, Demo, dan Spilman (2005) dalam Model Kontinum Konvergensi. Model ini menjelaskan lima aktivitas konvergensi media berdasarkan tingkat partisipasinya. Berfungsi sebagai instrument untuk mendefinisikan dan mengevaluasi tahapan proses konvergensi yang terjadi dalam suatu ruang berita, dan bukan untuk menilai keberhasilan suatu ruang berita (Dailey, 2005). Berikut adalah beberapa aktivitas konvergensi yang dimaksud : 1. Cross promotion Aktivitas konvergensi media yang mengedepankan kerjasama di antara dua media untuk saling memberikan ruang untuk memperkenalkan konten media satu sama lain. Antara kedua media yang bekerjasama tersebut mereka menggunakan iklan, kata-kata, dan elemen visual dengan tujuan mempromosikan konten media partner, termasuk juga menampilkan logonya. 2. Cloning Aktivitas konvergensi ketika konten media diperbanyak untuk dimuat di media lainnya. Artinya, satu media menampilkan konten berita dari ruang berita media lain
  • 6. apa adanya tanpa perubahan. Proses cloning ini umumnya dilakukan suatu media nasional untuk memuat berita-berita internasional melalui cloning dari agen berita internasional seperti Reuters, AP, atau Bloomsberg. 3. Cooptation Ketika sejumlah media yang terkonvergensi saling bekerja sama dan berkompetisi di saat yang bersamaan. Dalam hal ini terkandung adanya pertukaran pengetahuan antara kedua media berbeda yang bekerjasama, saling bekerjasama dalam produksi berita dan kegiatan promosional, tetapi produksi konten berita tetap dilakukan secara independen di ruang berita yang terpisah. Contoh koopetisi dalam konvergensi media biasanya dilakukan oleh media-mediayangberbeda newsroom tetapi masih berada dalamsatugrupmediayangsama. 4. Content Sharing Aktivitas disaat kedua media yang berlainan saling berbagi konten dalam bentuk pengemasan ulang (repackaged) atau bahkan termasuk berbagi budgeting. Konvergensi media dalam tahap ini sebagian besar dilakukan oleh media yang berada di bawah satu kepemilikan. Dalam tahap content sharing, diadakan rapat dan pertemuan rutin antara media yang bekerjasama untuk mengumpulkan tema dan isu yang akan diangkat dalam media masing-masingdankontenyangakandidistribusikandimediamasing-masing. 5. Full Convergence Aktivitas konvergensi yang menggambarkan kondisi ketika media yang berbeda bekerja sama secara penuh, baik dalam hal pengumpulan, produksi, dan distribusi konten, dan bertujuan untuk memaksimalkankeunikankarakteristikmasing-masingmediauntuk menyampaikan konten. Dalam tahap full convergence, media yang bekerjasama menghasilkan konten dan topik secara kolaboratif dengan memanfaatkan kekuaan platform media masing-masing. Tahapfull convergence ini jarang ditemui penerapannya di berbagai grup media.
  • 7. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Kompas Gramedia menggunakan strategi konvergensi sebagai salah satu upaya untuk mengukuhkan eksistensinya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil produksi atau output dari Kompas Gramedia yang merupakan hasil konvergensi 3Cs. Dimana kondisi ini membuktikan bahwa PK. Ojong serta Jakoeb Oetama selaku pendiri perusahaan, mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini. Adapun beberapa macam konvergensi media pada Kompas Gramedia dapat dijabarkan sebagai berikut : Tahun 1972 Hampir bersamaan dengan mulai beroperasinya Percetakan Gramedia, pada tahun yang sama didirikan unit bisnis Radio Sonora, berkedudukan di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Radio Sonora didirikan oleh para pendiri Kompas Gramedia untuk memberikan layanan informasi bagi masyarakat melalui media elektronik, selain melalui media tertulis. (http://www.kompasgramedia.com/ ) Analisis : Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa Kompas Gramedia telah melakukan konvergensi media, dengan menggabungkan teknologi informasi media cetak yaitu Harian Kompas dan media elektronik yakni Radio Sonora, dalam rangka menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Adapun aktivitas konvergensi yang dilakukan adalah cooptation, dimana baik Harian Kompas maupun Sonora, bekerja sama dalam memproduksi berita meskipun konten yang disampaikan berbeda-beda mengikuti kebijakan newsroom masing-masing. Selain itu, kedua media tersebut masih berada dibawah naungan Kompas Gramedia Grup. Tahun 1998 Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena meningkatnya penggunaan jaringan internet untuk mendapatkan informasi, maka Harian KOMPAS membuat versi online dari harian KOMPAS cetak yang disebut Kompas Online dengan alamat http://www.kompas.com. Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini Kompas Online diubah menjadi Kompas.com
  • 8. (http://www.kompasgramedia.com/) Analisis : Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa Kompas Gramedia telah melakukan konvergensi media, dengan menggabungkan teknologi informasi media cetak yaitu Harian Kompas dan media digital yakni Kompas.com. Kompas Gramedia melakukan konvergensi tersebut jauh sebelum penggunaan teknologi internet populer atau menjadi tren seperti yang terjadi saat ini. Kompas Gramedia melakukan konvergensi dari format analaog menjadi digital. Pada kondisi ini, Kompas Gramedia menjalankan aktivitas konvergensi berupa content sharing, dimana baik Harian Kompas ataupun Kompas.com bekerjasama dalam proses produksi berita, serta dapat bertukar informasi dan konten berita untuk kemudian dikemas ulang sesuai dengan karakteristik dari media masing-masing sebelum didistribusikan kepada masyarakat luas. Adapun kedua media tersebut masih berada dibawah naungan Kompas Gramedia Grup. Fenomena ini kemudian melahirkan budaya baru dalam sistem jurnalistik yang dikenal dengan istilah jurnalistik online dengan tuntutan selangkah lebih update dari para jurnalis konvensional. Sebab, berita yang disampaikan selalu diperbaharui hampir tiap detiknya. Oleh karena itu, masyarakat kemudian dihadapkan pada kebebasan untuk memilih berbagai macam pilihan sumber berita mengenai suatu topik. Tahun 2000 Pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan pada tahun 2000, dengan didirikannya PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya pada tanggal 22 Maret 2000, yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan TV7. Pada perkembangannya TV7 resmi berubah nama menjadi Trans7 pada tanggal 15 Desember 2006 dengan masuknya PT Trans Corporation dalam kepemilikan saham. (http://www.kompasgramedia.com/) Tahun 2009 Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era digital. Dengan demikian sosok media selanjutnya ditampilkan melalui multi
  • 9. media, multi channel, dan multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009 media televisi mulai dijajagi kembali. Kompas Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA TV) menjadi kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi yang dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS GRAMEDIATV pada awal Oktober 2009. Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk KOMPAS GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk memproduksi program acara yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga program-program yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai sosial dan pendidikan. Proyek KOMPAS GRAMEDIATV sekaligus juga mempersiapkan terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV. (http://www.kompasgramedia.com/) Analisis : Kompas TV merupakan salah satu output dari aktivitas konvergensi cooptation sekaligus content sharing yang menggunakan prinsip bekerjasama sekaligus berkompetisi untuk menampilkan potensi dan karakteristik media masing-masing melalui iklan atau berbagai macam kegiatan promosi. Dimana Kompas TV merupakan gabungan dari media komunikasi konvensional dan komunikasi massa berbasis elektronik yang bersifat satu arah, dengan penggunaannya yang dilengkapi audio-visual. Pada proses pembuatan kontennya, Kompas TV melaksanakan kerjasama dengan media-media Kompas Gramedia lainnya, untuk kemudian dikemas ulang sesuai dengan kebijakan newsroom dan program-program yang dijalankan. 3.2 Analisis Konglomerasi Dalam prakteknya, konvergensi media yang diterapkan oleh Kompas Gramedia sangat terkait dengan konglomerasi media yang ada di Indonesia. Kompas Gramedia merupakan salah satu dari sekian banyak media dengan berbagai unit perusahaan yang hanya dimiliki oleh satu orang. Konglomerasi media merupakan kosentrasi kepemilikan media yang bertujuan untuk mencari keuntungan melalui media. Dimana kepemilikan media yang dimaksud disini
  • 10. adalah, ketika sebuah perusahaan media berskala besar menaungi televisi, koran, majalah, radio, dan lain sebagainya sekaligus. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan media tersebut, hal ini membawa pengaruh bagi perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi di pasar media massa, misalnya pemberitaan sebuah isu pada unit media yang berbeda (surat kabar harian dan surat kabar online) namun tetap dalam satu naungan perusahaan. Pada kedua unit media tersebut akan terlihat bahwa isi beritanya akan cenderung sama dan hal tersebut mengakibatkan terjadinya monopoli informasi. Tidak hanya pada isi beritanya saja, namun iklan yang masuk kedalam kedua unit media ini juga menunjukkan adanya konvergensi media dengan isi pesan yang sama. Gambar I. Surat Kabar Harian Kompas Edisi 1 Juli 2014 Gambar II. Surat Kabar Online www.surabaya.tribunnews.com Edisi 1 Juli 2014 Sebagai contoh, praktek konvergensi media yang dipengaruhi oleh faktor konglomerasi dapat dilihat pada salah satu iklan yang ada pada surat kabar Harian Kompas dan surat kabar online pada www.surabaya.tribunnews.com edisi 1 Juli 2014. Dimana pada kedua media yang berbeda tersebut, iklan yang ditampilkan merupakan iklan kampanye dari salah satu kandidat capres-cawapres yakni Jokowi-JK. Pada kedua media tersebut, karakteristik pesan dan tampilan iklan ditampilkan dengan cara yang berbeda sesuai dengan kebijakan newsroom masing-masing media. Hal ini menunjukkan adanya penerapan aktivitas konvergensi berupa content sharing serta cooptation pada kedua media tersebut dalam satu grup yang sama yaitu Kompas Gramedia.
  • 11. Disisi lain isi atau konten pesan yang disampaikan melalui iklan yang ada pada dua media berbeda tersebut cenderung sama, yakni meningkatkan awareness masayarakat akan pencalonan diri Jokowi-Jk sebagai capres-cawapres 2014. Selain itu, konten pesan pada kedua iklan disusun berdasarkan batasan yang telah ditentukan oleh Kompas Gramedia –tarif iklan dalam setiap media–. Hal ini terjadi karena adanya praktek konglomerasi media, dimana Kompas Gramedia dengan berbagai anak perusahaan lainnya berusaha untuk mencari pengeluaran minimal demi mendapatkan penghasilan yang maksimal, hal inilah yang kemudian mendorong terjadinya komersialisasi media massa. Dimana praktek monopoli informasi menjadi salah satu dampak adanya komersialisasi media massa dengan ciri keseragaman informasi serta penyampaiannya yang terbatas kepada masyarakat. 3.3 Analisis Ekonomi Media Ekonomi media merupakan salah satu ranah kajian yang berisi tentang penerapan sistem-sistem serta teori ekonomi yang diaplikasikan pada cara kerja sebuah media massa yang berkaitan dengan salah satu upaya media untuk mendapatkan keuntungan. Praktek dari ekonomi media ini kemudia melahirkan sebuah teori yang disebut dengan Ekonomi Politik Media, dimana pendekatan yang digunakan masih berkaitan dengan konglomerasi media dengan lebih menekankan pada struktur ekonomi daripada muatan ideologi media. Teori ini mengungkapkan ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi dan mengarahkan perhatian penelitian pada analisis empiris terhadap struktur kepemilikan dan mekanisme kerja pada media (http://koranpembebasan.wordpress.com/2013/11/13/relasi-kapitalisme-dengan-organisasi- media/). Hal ini kemudian sejalan dengan praktek kerja Kompas Gramedia yang lebih mementingkan ekonomi perusahaan daripada ideologinya. Sebagai salah satu media yang dianggap masih berada dalam kategori netral, Kompas Gramedia memasang iklan Jokowi-Jk dalam Harian Kompas dan Surya Online sebagai bentuk pencarian profit. Dengan mengesampingkan ideologi Kompas sebagai media massa yang netral, iklan Jokowi-Jk masuk sebagai bentuk pembuktian teori ekonomi politik media yang menurut Garnham media harus dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga bertalian erat dengan sistem politik. Sistem politik ini nantinya memiliki nilai-nilai tukar yang menguntungkan bagi perusahaan terkait dengan kondisi pasar media massa yang ada saat ini. Dimana isu-isu seputar pemilihan Presiden 2014 merupakan isu hangat yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan media massa. Salah satunya adalah melalui iklan.
  • 12. IV. KESIMPULAN Praktek konvergensi media pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan praktek- praktek konglomerasi serta ekonomi media yang ada saat ini. Dimana konvergensi merupakan titik awal dari adanya konglomerasi media baik itu melalui sistem merger ataupun tidak. Konvergensi media yang umumnya terjadi pada media masssa dengan satu induk yang sama atau biasa disebut dengan konglomerasi media, menyebabkan informasi-informasi yang disampaikan pada masyarakat menjadi seragam dan tidak tersebar merata. Hal ini kemudian dimafaatkan para pemilik kekuasaan untuk menjalankan praktek komersialisasi media sesuai dengan kepenting masing-masing. Sehingga kedepannya, praktek konvergensi media ini nantinya juga dapat mempengaruhi ekonomi media massa dengan menjadikan media sebagai salah satu instrument untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya bagi para pemilik. Pada studi kasus Kompas Gramedia diketahui bahwa salah satu perusahaan media massa besar di Indonesia ini, juga menerapkan sistem konvergensi media seperti aktivitas cooptation dan content sharing namun tidak masuk pada tahapan merger dengan perusahaan lain. Dari aktivitas ini lah, praktek-praktek konglomerasi media juga dapat diidentifikasikan pada Kompas Gramedia yang dalam kegiatan produksinya juga menerapkan sistem komersialisme media. Referensi : http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/history. Nastiti, Aulia. 2012. Jurnal Konvergensi Media – Studi pada Jaringan Koran Tribun. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Diakses melalui http://www.scribd.com/doc/91799239/Konvergensi-Media-Lokal- Koran-Tribun pada tanggal 30 Juni 2014 Hoskins, Colin. 2004. Jurnal Media Economics. London: Sage Publication Rivers, William, et. al. 2004. Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Prenada Media Savitri, Dewi Imar. 2012. Konvergensi Media di Indonesia yang diakses melalui http://41809012.blog.unikom.ac.id/konvergensi-media.5zv pada tanggal 30 Juni 2014 Soekartono. Konvergensi Media dan Masa Depan Bangsa yang diakses melalui http://tonz94.files.wordpress.com/2010/11/konvergensi-media-dan-masa-depan-bangsa.pdf pada tanggal 30 Juni 2014
  • 13. PETA KONSEP KONVERGENSI KOMPAS GRAMEDIA konvergensi Kompas Gramedia Koran Harian Kompas Televisi KompasTV Radio Sonora FM Majalah Intisari Daring suryaonline KONGLOMERASI MEDIA MONOPOLI INFORMASI EKONOMI MEDIA bentuk dari mengakibatkan Berkaitan dengan
  • 14. Penjelasan : Kompas Media Grup memiliki beberapa unit perusahaan yang bergerak di industri media sekaligus merupakan bentuk dari konvergensi media yaitu, koran, televisi, radio, majalah, tabloid, online. Adanya beberapa macam jenis unit media namun tetap pada satu naungan perusahaan media yang berskala besar merupakan praktek dari konglomerasi. Dengan adanya konglomerasi atau konsentrasi kepemilikan media, hal ini berpengaruh terhadap pasar media massa, misalnya pemberitaan sebuah isu pada unit media yang berbeda (surat kabar harian dan surat kabar online) namun tetap dalam satu naungan perusahaan, maka isi beritanya akan cenderung sama dan hal tersebut mengakibatkan terjadinya monopoli informasi. Monopoli informasi yang ada pada media massa kini akan mempengaruhi ekonomi media. Dimana perusahaan media massa –dalam studi kali ini Kompas Gramedia- akan berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang maksimal melalui salah satu fungsinya sebagai penyebar informasi pada masyarakat. Hal ini lah yang kemudian disebut sebagai praktek komersialisasi media massa. Dimana media memposisikan diri sebagai sebuah bisnis yang berorientasi pada upaya-upaya untuk mendapatkan keuntungan.