SlideShare a Scribd company logo
Jurnalistik Media Cetak
Dosen PJMK I.G.A.K Satrya Wibawa
Tugas II – Opini
Tanggal pengumpulan : 7 Oktober 2014
Oleh :
Radyastuti 071211531019
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GANJIL 2014/2015
#ShameByUs
Oleh: Radyastuti 071211531019
Menanggapi isu RUU dan Perpu Pilkada, fenomena penggunaan hastag(#) oleh
pengguna sosial media (sosmed) nampaknya tidak kalah menarik untuk diperbincangkan.
Banyak pengguna sosmed yang berlomba-lomba mencantumkan (#) untuk mengkritik kinerja
pemerintah terkait isu tersebut. Hal seperti ini mungkin juga sering kita lakukan. Sudah menjadi
tradisi baru bagi masyarakat, ngetweet pendapat mereka sebagai bentuk partisipasi akan nasib
bangsa. Semakin banyak (#) semakin Anda terlihat tidak apatis dan aktif dalam membangun
bangsa. Namun, apakah benar demikian?
Pandangan bahwa protes penolakan RUU Pilkada akan lebih didengar dan membawa
perubahan melalui sosmed, agaknya menjadi dasar tindakan mereka. Gerakan turun jalan dan
berteriak-berteriak menyuarakan pendapat dianggap kuno dan sudah mulai ditinggalkan. Alih-
alih menghindari konflik antar masyarakat dan aparat penegak hukum, kebiasaan ini justru
menghadirkan pemandangan miris akan makna membangun bangsa itu sendiri. Bagaimana tidak,
rahasia dapur akan ketidak harmonisan para pemangku kekuasaan justru diumbar melalui
penggunaan (#) tersebut.
Menilik tentang banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh para anggota DPR dan
pejabat-pejabat daerah, usulan mengenai pilkada tidak langsung memang dirasa semakin jauh
dari janji demokrasi bangsa. Ketakutan akan munculnya kongkalikong antar sesama pejabat DPR
dalam sistem pilkada tidak langung, menjadi alasan utama ditolaknya usulan ini. Rakyat seolah-
olah sudah kehilangan kepercayaan akan pemerintah, dan menganggap bahwa pilkada langsung
akan lebih membuka peluang untuk melahirkan bibit-bibit unggul seperti Risma dan Ridwan
Kamil. Kekecewaan terbesar diijatuhkan kepada SBY yang dianggap tidak tegas dalam
mengutarakan pendapatnya atas diberlangsungkannya RUU Pilkada.
Hal ini lah yang kemudian berusaha diperbaiki oleh SBY di sisa masa jabatannya.
Penandatanganan Perpu Pilkada dilakukan sebagai bentuk dukungan atas aspirasi masyarakat.
Namun, anggapan pencitraan yang begitu kuat, membuat penggunaan (#) ini menjadi naik daun
lagi. Berbagai macam penggunaan #ShameOnYouSBY dan #ShameByYou menjadi salah satu
cara untuk mengekspresikan emosi masyarakat. Yang terbaru adalah penggunaan
#WelcomeMr.Liar oleh masyarakat sebagai bentuk kritik atas sikap presiden SBY saat
mengeluarkan Perpu Pilkada karena dianggap sebagai pencitraan. Kondisi seperti ini tentu saja
patut dipertanyakan, apa yang sesungguhnya kita inginkan?
Sadar atau tidak, kemelut akan RUU maupun Perpu Pilkada ini justru menunjukkan
bahwa sikap kita lah yang sebenarnya dapat membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia
kedepannya. Melalui sistem pilkada langsung atau tidak langsung, hal ini sepatutnya tidak
menjadi masalah yang harus disebarluaskan keseluruh penjuru dunia. Apalagi berusaha
menjadikannya sebagai trending topic world wide (TTWW) selama 2 minggu berturut-turut untuk
memberikan efek jera bagi pelakunya. Hal ini justru akan membuat bangsa kita kehilangan muka
di hadapan bangsa lain. Mereka akan dengan mudah menilai kelemah kita, sehingga gerakan
imperialism akan semakin mudah untuk dijalankan. Mengingat kondisi masyarakat yang mudah
sekali disulut emosinya.
Sebagai negara yang mengusung azaz demokrasi, kekuasaan tertinggi sebenarnya ada
pada rakyat. Sehingga apabila ada kebijakan pemerintah yang sekiranya merugikan bangsa dan
rakyat, maka pelakunya mampu dengan mudah kita hukum sesuai dengan undang-undang yang
berlaku. Tidak perlu menyebarluaskannya melalui akun sosmed yang kita miliki. Karena itu
sama saja dengan merusak harkat dan martabat bangsa sendiri. Bahkan, memalukan diri sendiri.

More Related Content

Similar to The Power of Social Media

RUU Kamtam Siber (KKS)
RUU Kamtam Siber (KKS)RUU Kamtam Siber (KKS)
RUU Kamtam Siber (KKS)
Ismail Fahmi
 
Omnibuw Law - Update Desember 2020
Omnibuw Law - Update Desember 2020Omnibuw Law - Update Desember 2020
Omnibuw Law - Update Desember 2020
Ismail Fahmi
 
Modal sosial kr
Modal sosial krModal sosial kr
Modal sosial kr
Suyanto Suyanto
 
Golongan putih
Golongan putihGolongan putih
Golongan putih
Munawir Muhammad
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
musniumar
 
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share WiselyProposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share WiselyNatasya Olivia
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
Putranto Argi Noviantoko
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
febastream
 
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online NasionalKetika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)
 
Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015
Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015
Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015
Federation of Independent Media Workers Union
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
0aihernaningsih0
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
0aihernaningsih0
 
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstainKertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
Nasrullah Idris
 
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdfCEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
UoB & UoB (University of Brawijaya, University of Birmingham)
 
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
SatuDunia Foundation
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
mankoma2012
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
LSP3I
 
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Abas Djumadi
 
Pilkada jabar-asyik-melonjak
Pilkada jabar-asyik-melonjakPilkada jabar-asyik-melonjak
Pilkada jabar-asyik-melonjak
Ismail Fahmi
 

Similar to The Power of Social Media (20)

RUU Kamtam Siber (KKS)
RUU Kamtam Siber (KKS)RUU Kamtam Siber (KKS)
RUU Kamtam Siber (KKS)
 
Menyoal iklan pemilu
Menyoal iklan pemiluMenyoal iklan pemilu
Menyoal iklan pemilu
 
Omnibuw Law - Update Desember 2020
Omnibuw Law - Update Desember 2020Omnibuw Law - Update Desember 2020
Omnibuw Law - Update Desember 2020
 
Modal sosial kr
Modal sosial krModal sosial kr
Modal sosial kr
 
Golongan putih
Golongan putihGolongan putih
Golongan putih
 
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 Partisipasi Masyarakat  DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012
 
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share WiselyProposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
Proposal Strategi Komunikasi; Share Wisely
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakatPengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
Pengaruh media pada pembentukan opini masyarakat
 
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online NasionalKetika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
Ketika Jokowi Disadap : Analisis Monitoring Pada Enam Media Online Nasional
 
Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015
Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015
Di Bawah Bayang-bayang Krisis: Laporan Tahunan AJI 2015
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
 
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docxMAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
MAKALAH_TEORI_POLITIK_AI_HERNANINGSIH_3506230077.docx
 
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstainKertas suara pilkada diberi kolom abstain
Kertas suara pilkada diberi kolom abstain
 
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdfCEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
CEJISS - Jejak Digital dan Jejaring Kritik Pemerintahan Jokowi 2014-2018.pdf
 
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
 
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_
 
Pilkada jabar-asyik-melonjak
Pilkada jabar-asyik-melonjakPilkada jabar-asyik-melonjak
Pilkada jabar-asyik-melonjak
 

More from Radyastuti

Message (1)
Message (1)Message (1)
Message (1)
Radyastuti
 
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak KecilAnalisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Radyastuti
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Radyastuti
 
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupAnalisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Radyastuti
 
Media and Representation
Media and RepresentationMedia and Representation
Media and Representation
Radyastuti
 
The Actuating - Management
The Actuating - ManagementThe Actuating - Management
The Actuating - Management
Radyastuti
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
Radyastuti
 
Ilmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldIlmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life World
Radyastuti
 
Hukum & Teori
Hukum & TeoriHukum & Teori
Hukum & Teori
Radyastuti
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
Radyastuti
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSI
Radyastuti
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
Radyastuti
 
Sales promotion
Sales promotionSales promotion
Sales promotion
Radyastuti
 
6. bagan persepsi
6. bagan persepsi6. bagan persepsi
6. bagan persepsi
Radyastuti
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasiRadyastuti
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
Radyastuti
 
3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi
Radyastuti
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi
Radyastuti
 

More from Radyastuti (18)

Message (1)
Message (1)Message (1)
Message (1)
 
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak KecilAnalisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
Analisis Pengaruh Media Massa Terhadap Anak Kecil
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
 
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia groupAnalisis konvergensi media pada kompas gramedia group
Analisis konvergensi media pada kompas gramedia group
 
Media and Representation
Media and RepresentationMedia and Representation
Media and Representation
 
The Actuating - Management
The Actuating - ManagementThe Actuating - Management
The Actuating - Management
 
Evolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori ManajemenEvolusi Teori Manajemen
Evolusi Teori Manajemen
 
Ilmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life WorldIlmu Pengetahuan & Life World
Ilmu Pengetahuan & Life World
 
Hukum & Teori
Hukum & TeoriHukum & Teori
Hukum & Teori
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSI
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
Sales promotion
Sales promotionSales promotion
Sales promotion
 
6. bagan persepsi
6. bagan persepsi6. bagan persepsi
6. bagan persepsi
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi
 
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
 
3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi3. konseptualisasi komunikasi
3. konseptualisasi komunikasi
 
1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi1.analisis komunikasi
1.analisis komunikasi
 

The Power of Social Media

  • 1. Jurnalistik Media Cetak Dosen PJMK I.G.A.K Satrya Wibawa Tugas II – Opini Tanggal pengumpulan : 7 Oktober 2014 Oleh : Radyastuti 071211531019 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2014/2015
  • 2. #ShameByUs Oleh: Radyastuti 071211531019 Menanggapi isu RUU dan Perpu Pilkada, fenomena penggunaan hastag(#) oleh pengguna sosial media (sosmed) nampaknya tidak kalah menarik untuk diperbincangkan. Banyak pengguna sosmed yang berlomba-lomba mencantumkan (#) untuk mengkritik kinerja pemerintah terkait isu tersebut. Hal seperti ini mungkin juga sering kita lakukan. Sudah menjadi tradisi baru bagi masyarakat, ngetweet pendapat mereka sebagai bentuk partisipasi akan nasib bangsa. Semakin banyak (#) semakin Anda terlihat tidak apatis dan aktif dalam membangun bangsa. Namun, apakah benar demikian? Pandangan bahwa protes penolakan RUU Pilkada akan lebih didengar dan membawa perubahan melalui sosmed, agaknya menjadi dasar tindakan mereka. Gerakan turun jalan dan berteriak-berteriak menyuarakan pendapat dianggap kuno dan sudah mulai ditinggalkan. Alih- alih menghindari konflik antar masyarakat dan aparat penegak hukum, kebiasaan ini justru menghadirkan pemandangan miris akan makna membangun bangsa itu sendiri. Bagaimana tidak, rahasia dapur akan ketidak harmonisan para pemangku kekuasaan justru diumbar melalui penggunaan (#) tersebut. Menilik tentang banyaknya kasus korupsi yang dilakukan oleh para anggota DPR dan pejabat-pejabat daerah, usulan mengenai pilkada tidak langsung memang dirasa semakin jauh dari janji demokrasi bangsa. Ketakutan akan munculnya kongkalikong antar sesama pejabat DPR dalam sistem pilkada tidak langung, menjadi alasan utama ditolaknya usulan ini. Rakyat seolah- olah sudah kehilangan kepercayaan akan pemerintah, dan menganggap bahwa pilkada langsung akan lebih membuka peluang untuk melahirkan bibit-bibit unggul seperti Risma dan Ridwan Kamil. Kekecewaan terbesar diijatuhkan kepada SBY yang dianggap tidak tegas dalam mengutarakan pendapatnya atas diberlangsungkannya RUU Pilkada. Hal ini lah yang kemudian berusaha diperbaiki oleh SBY di sisa masa jabatannya. Penandatanganan Perpu Pilkada dilakukan sebagai bentuk dukungan atas aspirasi masyarakat. Namun, anggapan pencitraan yang begitu kuat, membuat penggunaan (#) ini menjadi naik daun
  • 3. lagi. Berbagai macam penggunaan #ShameOnYouSBY dan #ShameByYou menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan emosi masyarakat. Yang terbaru adalah penggunaan #WelcomeMr.Liar oleh masyarakat sebagai bentuk kritik atas sikap presiden SBY saat mengeluarkan Perpu Pilkada karena dianggap sebagai pencitraan. Kondisi seperti ini tentu saja patut dipertanyakan, apa yang sesungguhnya kita inginkan? Sadar atau tidak, kemelut akan RUU maupun Perpu Pilkada ini justru menunjukkan bahwa sikap kita lah yang sebenarnya dapat membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia kedepannya. Melalui sistem pilkada langsung atau tidak langsung, hal ini sepatutnya tidak menjadi masalah yang harus disebarluaskan keseluruh penjuru dunia. Apalagi berusaha menjadikannya sebagai trending topic world wide (TTWW) selama 2 minggu berturut-turut untuk memberikan efek jera bagi pelakunya. Hal ini justru akan membuat bangsa kita kehilangan muka di hadapan bangsa lain. Mereka akan dengan mudah menilai kelemah kita, sehingga gerakan imperialism akan semakin mudah untuk dijalankan. Mengingat kondisi masyarakat yang mudah sekali disulut emosinya. Sebagai negara yang mengusung azaz demokrasi, kekuasaan tertinggi sebenarnya ada pada rakyat. Sehingga apabila ada kebijakan pemerintah yang sekiranya merugikan bangsa dan rakyat, maka pelakunya mampu dengan mudah kita hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tidak perlu menyebarluaskannya melalui akun sosmed yang kita miliki. Karena itu sama saja dengan merusak harkat dan martabat bangsa sendiri. Bahkan, memalukan diri sendiri.