Tulisan ini membahas penggunaan tagar (#) di media sosial oleh masyarakat Indonesia untuk mengekspresikan pendapat terkait isu RUU dan Perpu Pilkada. Penulis berargumen bahwa meskipun partisipasi masyarakat melalui media sosial tampaknya meningkatkan demokrasi, penyebarluasan masalah internal secara luas dapat merusak citra dan martabat bangsa. Penulis menganjurkan penyelesaian masalah secara internal se